Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH PEMBERIAN TERAPI DZIKIR TERHADAP TINGKAT DEPRESI

PASIEN DENGAN HIV/AIDS (ODHA) DI YAYASAN SAHABAT SEHAT


MITRA SEBAYA (YASEMA) SUKOHARJO

Rizky Zulfiana1), Atiek Murharyati(2), Gatot Suparmanto3)


1) Mahasiswa Program Studi Keperawatan Program Sarjana Universitas Kusuma
Husada Surakarta
risky.zulfiana12@gmail.com
2,3) Dosen Program Studi Keperawatan Program Sarjana Universitas Kusuma
Husada Surakarta

ABSTRAK
Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) merupakan sekumpulan gejala yang
diakibatkan oleh infeksi virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang mengakibatkan
penurunan sistem kekebalan tubuh. Pada seseorang dengan HIV/AIDS akan mengalami
beberapa fase perjalanan AIDS yang ditandai dengan penurunan imunitas dan kehilangan
minat. Kehilangan minat yang terjadi beberapa hari disertai dengan perasaan sedih dan
kehilangan mood mengakibatkan depresi. Depresi yang berkelanjutan akan mempengaruhi
penurunan imunitas orang dengan HIV/AIDS. Terapi dzikir adalah terapi psikoreligius yang
bertujuan untuk mengingat Allah sebagai sarana untuk merilekskan dan menciptakan
keseimbangan neurotransmitter didalam otak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh terapi dzikir terhadap tingkat depresi pasien dengan HIV/AIDS.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Quasi Experiment dengan Pre and Post
Test Without Control. Teknik sampel menggunakan Purposive sampling dengan jumlah
sampel 37 responden. Uji analisa data menggunakan Wilcoxon test.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terapi dzikir dapat menurunkan tingkat depresi pada
pasien dengan HIV/AIDS di Yayasan Sahabat Sehat Mitra Sebaya(YASEMA) Sukoharjo.
Kesimpulan, terdapat pengaruh terapi dzikir terhadap tingkat depresi sebelum dan sesudah
dilakukan intervensi dengan p value 0,000.
Kata Kunci : Orang dengan HIV/AIDS(ODHA), Depresi, Dzikir
Daftar pustaka : 50 (2010-2020)
UNDERGRADUATE NURSING STUDY PROGRAM AND NERS PROFESSION

UNIVERSITY OF KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2020

Rizky Zulfiana

The Effect of Dhikr Therapy on the Depression Level of HIV / AIDS (PLWHA) Patients
at Yayasan Sahabat Sehat Mitra Sebaya (YASEMA)Sukoharjo

Abstract
Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) is a group of symptoms produced by
infection of HIV (Human Immunodeficiency Virus) which appears in a decrease of the
immune system. A person with HIV / AIDS will experience several phases of AIDS which are
marked by decreased immunity and loss of interest. The losing interest that occurs for several
days accompanied by feelings of sadness and loss of mood will lead to depression.
Continuous depression will affect an HIV / AIDS person's immunity. Dhikr therapy is a
psycho-religious therapy to remember Allah as a medium to relax and balance
neurotransmitters in the brain. This study aimed to identify the effect of dhikr therapy on the
depression level of HIV / AIDS patients.
This study utilized a quasi-experiment research design with Pre and Post Test Without
Control. Purposive sampling was used to determine its samples, which consisted of 37
respondents. Its data were analyzed by using the Wilcoxon’s Test.
The results of the study indicated that dhikr therapy can reduce the depression level of HIV /
AIDS patients at Yayasan Sahabat Sehat Mitra Sebaya (YASEMA) Sukoharjo. Thus, there is
an effect of dhikr therapy on the depression level pre and post-intervention with a p-value of
0.000.
Keywords : People living with HIV / AIDS (PLWHA), Depression, Dhikr
Bibliography : 50 (2010-2020)
PENDAHULUAN ditemukan di kelompok umur 25-49 tahun
Acquired Immunodeficiency dan 20-24 tahun. Adapun provinsi dengan
Syndrome (AIDS) merupakan sekumpulan jumlah infeksi HIV tertinggi adalah DKI
gejala yang diakibatkan oleh infeksi virus Jakarta (55.099), diikuti Jawa Timur
HIV (Human Immunodeficiency Virus) (43.399), Jawa Barat (31.293), Papua
yang mengakibatkan penurunan sistem (30.699), dan Jawa Tengah (24.757).
kekebalan tubuh (Kemenkes, 2016). Sementara di kabupaten Sukoharjo pada
Penyakit ini merupakan salah satu jenis tahun 2017 terdapat 457 orang dengan
penyakit yang membutuhkan palliative HIV/AIDS dan pada bulan Agustus 2019
care. Tahun 2015 diperkirakan 5,7 % dari naik mencapai 560 orang dengan rincian
20,4 juta pasien dengan HIV/AIDS 263 terinfeksi HIV dan 297 AIDS, dengan
membutuhkan perawatan palliative presentase penderita HIV/AIDS sebanyak
(WHO, 2016 dalam Lindayani, 2018). 357 adalah laki-laki dan 203 perempuan.
Menurut WHO (2018) Depresi merupakan gangguan
mengungkapkan bahwa terjadi mental yang ditandai dengan perasaan
peningkatan kasus penderita HIV menjadi sedih dan cemas yang muncul dan
37,9 juta jiwa dan 23,3 juta jiwa pasien menghilang dalam beberapa hari dan juga
terinfeksi oleh HIV mendapatkan ARV. dapat berkelanjutan sehingga menganggu
Sedangkan pravelensi penyebaran HIV aktivitas (National Institute of Mental
tertinggi terjadi di Afrika dengan angka Health, 2010). Dalam penelitian
kejadian mencapai 67,99% dengan akses Sulistyorini (2017) populasi orang dewasa
ARV mencapai 70,02%. Sedangkan di di Indonesia sekitar 11,6% atau 17,4 juta
Asia Tenggara angka kejadian pasien jiwa mengalami gangguan mental
terinfeksi HIV meningkat menjadi 10,05% emosional atau gangguan kesehatan jiwa
( pada tahun 2017 sebesar 9,52%) dengan berupa gangguan kecemasan dan depresi.
presentase tertinggi pada kelompok usia Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018
15-49 tahun sebesar 0,3%. menunjukkan bahwa prevalensi gangguan
Menurut Depkes (2018), jumlah mental emosional yang ditunjukkan
kumulatif infeksi HIV yang dilaporkan dengan gejala-gejala depresi dan
sampai dengan Juni 2018 sebanyak kecemasan adalah sebesar 9,8 % untuk
301.959 jiwa dan paling banyak usia 15 tahun ke atas. Sedangkan,
prevalensi rumah tangga dengan gangguan hormon kortisol. Kemudian terjadi proses
jiwa schizophrenia/ psikosis sebesar 7%. homeostatis dan perbaikan sistem
Menurut Burhan et al (2014) neurotransmitter yang terganggu
mengungkapkan bahwa perubahan kondisi memunculkan optimisme, menghilangkan
fisik dan psikis pada pasien HIV/AIDS emosi negatif dan tercipta kestabilan
akan berdampak negatif terhadap hormon.
perkembangan psikologisnya. Depresi Menurut Kumala (2017) dalam
yang tidak ditanggulangi secara tepat akan kalimat “Laa Ilaaha Illallah” terdapat
berdampak pada penurunan sistem imun huruf jahr yang diulang sebanyak tujuh
penderita (Astuti, 2015). Menurut Kozier kali, yaitu huruf lam yang harus dilafalkan
et al (2010) manusia tidak hanya keras. Dengan demikian karbondioksida
membutuhkan pemenuhan fisik dan yang keluar dari paru-paru melalui mulut
psikologis, akan tetapi kebutuhan aspek pada saat pengucapan huruf jahr lebih
spiritual juga harus diperhatikan. Dzikir banyak dibandingkan dengan kalimat
merupakan salah satu cara mengingat dzikir yang lain.
Tuhan, dengan berdzikir dapat memberi Berdasarkan hasil studi
keyakinan pada individu bahwa sesuatu pendahuluan yang dilaksanakan peneliti di
yang terjadi pada dirinya atas kehendak Yayasan Sahabat Sehat Mitra Sebaya
Tuhan (Muhammad, 2015). (YASEMA) Sukoharjo pada bulan
Menurut Jauhari (2014) respon Oktober dengan metode wawancara
dzikir mampu mengalirkan respon kepada bapak Garis Subandi selaku
emosional positif yang diterima oleh pimpinan yayasan mengatakan bahwa
batang otak. Kemudian hipotalamus YASEMA. Dari hasil wawancara yang
mentransmisikan impuls ke hipokasmus dilakukan peneliti 3 dari 5 orang
(pusat memori vital untuk mengkoordinasi mengalami depresi dengan menunjukkan
segala hal yang diserap indera) untuk perasaan bersalah, kecewa, sedih, susah
mensekresikan GABA (Gama Amino tidur dan putus asa. Mereka juga
Batiric Acid) yang bertugas untuk mengatakan bahwa pada awalnya mereka
mengontrol emosi dan menghambat mengalami kesulitan dalam penerimaan
aktivitas neuron, CRH dan status diri dan belum tau cara mengatasi
neurotransmitter untuk memproduksi masalah psikologisnya. Dari pihak
yayasan menyampaikan bahwa selama ini Penelitian dilaksanakan pada April -
bentuk dukungan yang diberikan hanya Mei 2020. Pada responden diberikan
sebatas pendampingan dan pemberdayaan, kuisioner (Beck Depression Inventory)
akan tetapi belum pernah diberikan terapi BDI II sebelum diberikan intervensi,
dukungan spiritual pada penderita kemudian responden diberikan terapi
HIV/AIDS. Yayasan hanya memfasilitasi dzikir 10 menit selama 14 hari, dan
dalam akses layanan kesehatan dan belum kemudian dilakukan post test dengan
ada pendampingan psikologis oleh kuisioner BDI II. Data dianalisis dengan
psikiater. menggunakan Wilcoxon test dengan
Berdasarakan latar belakang diatas, program SPSS versi 16.
depresi pada ODHA dapat mengakibatkan
pasien mengalami masalah dalam HASIL DAN PEMBAHASAN
penerimaan status, sikap menyalahkan diri Berdasarkan data yang diambil
sendiri, menarik diri dari lingkungan selama 1 bulan penelitian dengan 37
sosial, putus obat dan depresi, sehingga responden yang telah memenuhi kriteria
perlu dilakukan terapi pendamping dengan didapatkan hasil sebagai berikut :
pemberian terapi dzikir. 1. Analisa Univariat
a. Karakteristik Responden
METODOLOGI Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis penelitian ini menggunakan Tabel 1. Karakteristik responden
penelitian kuantitatif dengan berdasarkan jenis kelamin (n=37)
menggunakan rancangan penelitian Quasi Jenis Frekuensi Presentease
Kelamin (F) (%)
Eksperimental dengan Pre and Post Test
Responden
Without Control. Populasi dalam Laki-laki 25 67,6 %
penelitian ini adalah ODHA yang berada Perempuan 12 32,4%
Jumlah 37 100%
di YASEMA Sukoharjo sejumlah
41orang. Teknik sampling menggunakan Karakteristik responden
purposive sampling didapatkan hasil 37 berdasarkan jenis kelamin paling banyak
responden. Penelitian ini dilakukan di adalah jenis kelamin laki-laki sebanyak 25
Yayasan Sehat Mitra Sebaya (YASEMA) responden (67,6%) dan perempuan
Sukoharjo. sebanyak 12 responden (32,4%).
Menurut badan penanggulanagan b. Karakteristik Responden Berdasarkan
komisi penangulangan HIV kabupaten Usia
Sukoharjo hingga tahun 2019 sendiri di Tabel 2 Karakteristik Responden
Sukoharjo terdapat penemuan kasus Berdasarkan Usia
sejumlah 560 kasus HIV/AIDS 63,75% Nilai
berjenis kelamin laki laki dan 36,25% Umur Me Me Maksi Mini SD
Respo an dian mum mum
berjenis kelamin perempuan. Penelitian ini nden
sejalan dengan penelitian yang dilakukan Jumla 34, 36,0 48 22 7,8
h 22 0 60
Yaunin (2014) didapatkan hasil pravelensi
depresi laki-laki (79,2%) dan perempuan Dari hasil penelitian ini dapat
(20,8%). Dalam penelitian Whittle (2014) diketahui bahwa umur yang mengalami
mengungkapkan bahwa laki-laki dalam depresi sebagian besar rata-rata responden
memecahkan masalah sangat bergantung berumur 34 tahun dengan usia termuda 22
pada moodnya. Laki-laki mengekspresikan tahun dan usia tertua 48 tahun.
stressnya dalam bentuk amarah, menarik Hal ini sejalan dengan penelitian
diri, agresi, menyalahkan diri, dan yang dilakukan oleh Astuti (2015) yang
perbuatan negatif lainnya. meneliti tentang pengaruh terapi SEFT
Pada laki-laki corpus collosum (sel terhadap tingkat depresi ibu rumah tangga
syaraf yang berfungsi menghubungkan dengan HIV bahwa usia terbanyak yang
otak kiri dan kanan dengan sistem limbik mengalami depresi adalah usia 29-39
yang meregulasi emosi) lebih tipis tahun. Hal ini juga didukung oleh Arinda
sehingga antara sel neuron sebelah kiri (2017), yang menyebutkan bahwa
dan kanan berkerja sendiri-sendiri. Secara sebagian besar depresi terjadi pada usia
fisiologis corpus collosumlah yang produktif antara 25-35 tahun. Budimulja
meregulasi perilaku emosional, sehingga (2016), mengatakan bahwa pasien
jika terdapat gangguan pada corpus HIV/AIDS yang mengalami gangguan
collosum akan mengakibatkan letupan depresi termasuk dalam golongan usia
emosi yang kurang terkendali, hal ini produktif yaitu 30-39 pada umumnya
rawan terjadi kepada laki-laki. golongan usia produktif yang aktif
bekerja, mencari nafkah, dan melakukan
kegiatan dan sosial lainnya.
Menurut Erkson dalam Putri (2019) Berdasarkan tabel 3 menunjukkan
pada usia tersebut masuk dalam kategori bahwa tingkat depresi dengan skala BDI II
dewasa awal yaitu usia 19-40 tahun rata-rata sebelum terapi dzikir adalah 2,92
dimana pada kondisi dewasa awal secara dengan SD= 0,862. Tingkat depresi pada
fisik menunjukkan penampilan yang tahap ini dikategorikan dalam depresi
sempurna, dan pertumbuhan serta sedang. Hal ini sejalan dengan penelitian
perkembangan dalam posisi puncak. Pada yang dilakukan oleh Fabiyanti (2017),
usia produktif akan muncul berbagai yang meneliti tentang pengaruh terapi
macam stressor yang akan mengganggu musik dzikir terhadap tingkat depresi pada
kesehatan psikososial, dimana seseorang lansia dengan rata-rata depresi sebelum
harus mampu beradaptasi dengan stressor diberikan terapi 57,1 % dan tergolong
tersebut. Menurut peneliti, pada pasien depresi berat. Penelitian yang dilakukan
HIV/AIDS mereka tidak memiliki koping oleh Himawan (2020) yang meneliti
yang baik terhadap stressor sehingga pengaruh terapi dzikir terhadap tingkat
mengakibatkan mereka terpuruk dan depresi pada pasien gagal ginjal yang
memunculkan gejala-gejala depresi. menjalani haemodialisa dengan rata-rata
depresi sebelum diberikan terapi 27,85%
2. Analisa Bivariat dan tergolong depresi sedang.
a. Skala Depresi Responden Sebelum
Hipotalamus merupakan pusat
Diberikan Intervensi Terapi Dzikir
pengaturan aksis neuroendokrin,
Tabel 3 Skala Depresi Responden
menerima input neuron yang mengandung
Sebelum Diberikan Intervensi
neurotransmitter-amin-biogenic. Pada
Terapi Dzikir
pasien depresi ditemukan adanya
Tingkat Depresi Frekuensi Presentase
(%) disregulasi neuroendokrin (Haryanto,
Depresi 2 5,4 2015). Teori biologi mengatakan bahwa
minimal
Depresi ringan 9 24,3 gangguan depresi merupakan gangguan
Depresi sedang 16 43,2 hormonal yang merangsang HPA axis
Depresi berat 10 27,00
untuk produksi pengeluaran kortisol.
Total 37 100,00
Mean 2,92 Dimana produksi kortisol yang berlebih
Median 3,00
akan menimbulkan gejala-gejala depresi
SD 0,862
(Prayitno, 2015). Hormon lainnya yang
mengalami gangguan saat depresi yaitu dewasa awal yang memili beberapa tugas
hormon dopamin yang mempengaruhi perkembangan yang harus dilalui yaitu
produksi hormon prolaktin. Dimana fungsi pekerjaan, pengakuan sosial dan keluarga.
hormon prolaktin sendiri untuk Dimana saat seseorang terdiagnosis maka
merangsang produksi sperma dan mempengaruhi tugas perkembangan
menstabilkan gairah seks pada pria. tersebut.

Berdasarkan teori adaptasi Roy, b. Tingkat Depresi Pasien Dengan


pada seseorang yang tidak memiliki HIV/AIDS Setelah Dilakukan
koping yang efektif dapat menyebabkan Intervensi Terapi Dzikir
maladaptif pada proses psikologis dan
Tabel 4 Tingkat Depresi Pasien
konsep diri. Beberapa gejala yang muncul
Deangan HIV/AIDS Setelah Dilakukan
akibat depresi yang dialami oleh pasien
Intervensi Terapi Dzikir
dengan HIV/AIDS mampu mempengaruhi
fisik dan psikologis, diantaranya yaitu Tingkat Frekuensi Presentase
gangguan tidur, mood, mudah lelah, Depresi (%)
Depresi 21 56,8
kehilangan minat. Gangguan pola tidur minimal
diakibatkan karenanya penurunan Depresi 12 32,4
ringan
hormone melatonin, sedangkan penurunan Depresi 2 5,4
hormone tiroid (hipotiroid) sedang
Depresi 2 5,4
mengakibatkan proses metabolisme tubuh berat
yang melambat, gangguan konsentrasi dan Total 37 100,00
Mean 1,59
memori serta dapat menyebabkan depresi. Median 1,00
SD 0,832
Depresi yang dialami oleh pasien
dengan HIV/AIDS dikarenakan proses
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan
penolakan diri terhadap suatu diagnosis
nilai rata-rata skala depresi 1,59 (depresi
yang mengakibatkan individu memandang
minimal) dengan SD= 0,832. Penelitian
rendah diri, perubahan mood yang
ini sejalan dengan Fabiyanti (2017) yang
cenderung menyalahkan dirinya terhadap
meneliti tentang pengaruh terapi musik
apa yang dialami sekarang dan masa
dzikir terhadap tingkat depresi setelah
depan. Karena responden dalam fase
diberikan terapi dzikir adalah 50% depresi
ringan. Hal ini menunjukan bahwa tingkat pengobatan, dan perasaan damai bagi
depresi yang dirasakan responden pasien (Yusuf, 2015).
mengalami penurunan setelah dilakukan
Dzikir yang disertai dengan teknik
intervensi terapi dzikir.
relaksasi akan mengaktivasi saraf
Dzikir merupakan bentuk dari parasimpatis. Dzikir akan mengaktivasi
pendekatan spiritual dengan mengingat pengeluaran hormon endoprin oleh
dan menyebut nama Allah secara kelenjar hipofisis. Sehingga denyut
berulang-ulang (Aminah, 2016). Dalam jantung, nadi, pernapasan dan
dzikir mengandung ucapan positif yang metabolisme dalam kondisi fisiologis.
bermakna mengingat Allah, perlindungan, Setelah itu lobus frontalis akan teraktivasi
dan kepasrahan seseorang terhadap untuk menurunkan hormon kortisol
Tuhannya, akan mampu menimpulkan dimana hormone ini yang menyebabkan
harapan dan pandangan positif dalam stress dan depresi. Penurunan kortisol
kehidupan serta ketenangan jiwa akan menstimulasi sistem limbik untuk
(Andrew,2013). menghasilkan hormon serotonin.

Dengan mengucap kalimat yang Saat berdzikir akan terjadi


positif akan memberikan emosi positif pengecilan pembuluh otak selama
yang akan merangsang kerja limbik dalam beberapa saat akibat proses kimiawi ketika
menghasilkan endhorphine. Endhorphine seseorang berdzikir. Suplai aliran darah ke
mampu menghasilkan perasaan euphoria, jaringan otak akan mengalami penurunan.
bahagia, nyaman, menciptakan Keadaan ini akan direspons oleh otak
ketenangan, dan memperbaiki suasana hati dengan refleks membuka mulut
(Suryani, 2013). Faktor spiritual memasukkan oksigen melalui paru-paru
memberikan kontribusi dalam proses menuju ke otak yang disertai dengan
penyembuhan klien, bahkan mereka yang pelebaran pembuluh darah. Akibatnya
lebih religius lebih mampu menghadapi suplai oksigen dan glukosa darah dalam
penderitaan dan penyembuhan yang lebih jaringan otak meningkat pesat. Depresi
cepat (Okviasanti, 2016). Peningkatan terjadi karena hormon nonepineprin dan
spiritual juga ditujukan untuk serotonin rendah, sehingga dengan
memaksimalkan manfaat dari pengalaman,
diberikannya terapi secara berulang akan penolakan status diri, masalah ekonomi,
menimbulkan ketenangan jiwa. sosial, dan tidak adanya dukungan
spiritual sehingga mengakibatkan
c. Pengaruh Terapi Dzikir Terhadap
peningkatan hormon kortisol. Setelah post
Tingkat Depresi Pre Test Dan Post
intervensi terjadi penurunan tingkat
Test
depresi menjadi depresi minimal. Dimana
Tabel 5 Pengaruh Terapi Dzikir
responden mampu menerima status diri
Terhadap Tungkat Depresi Pre Test
dengan memperoleh ketenangan jiwa
dan Post Test
melalui terapi dzikir. Dengan dilakukan
Skala Depresi Sig (2-tailed)
Pre test & 0,000 tindakan terapi dzikir kalimat
Post test “LaaIllahaillah” pernapasan yang teratur
dapat mempengaruhi kerja otak terutama
Hasil analisis menunjukkan bahwa pada bagian korteks otak. Korteks otak
dari hasil uji statistik didapatkan mean akan mempengaruhi mental dan tingkah
tingkat depresi Pre test adalah 2,92 laku. Dengan berdzikir serta pernapasan
dengan SD= 0,862 dan mean tingkat teratur dapat menstabilkan korteks cerebri
depresi Post test adalah 1,59 dengan SD= yang berdampak pada penurunan depresi
0,832. Berdasarkan uji statistik Wilcoxon (Prayitno, 2015).
diperoleh ρ value = 0,000 (ρ value <0,05).
Dari 37 responden HIV/AIDS yang Dzikir mampu mempengaruhi

mengalami depresi harus diberikan gelombang otak dan getar-getar religi

penanganan secara khusus dengan mampu menata motivasi, serta manfaat

penatalaksanaan nonfarmakologis. rohani menghilangkan kesedihan, stress,

Penatalaksanaan nonfarmakologi dapat gelisah dan depresi (Marshonah, 2011).

dilakukan dengan pemberian cognitif Dengan menjadikan kalimat dzikir yang

behaviouri therapy, terapi konseling berulang-ulang mampu menormalkan

kelompok dan dukungan sosial, dan terapi kerja saraf simpatis dan menormalkan

relaksasi. denyut jantung (Zamri, 2012).

Hasil penelitian ini ditemukan


pasien HIV/AIDS pre intervensi
mengalami depresi sedang dikarenakan
KESIMPULAN Sukoharjo dengan p value 0,000 (<
1. Karakteristik responden pada 0,05).
penelitian rata-rata pada rentang umur
34 tahun dengan usia termuda 22 tahun SARAN
dan tertua 48 tahun, berjenis kelamin 1. Bagi Yayasan
laki-laki 25 responden (67,6%) dan Diharapakan terapi dzikir mampu
perempuan 12 responden (32,4%) diterapkan dalam kegiatan rutin
2. Rerata tingkat depresi dengan skala yayasan sebagai upaya dari
BDI II sebelum dilakukan intervensi pendampingan dan dukungan
terapi dzikir adalah 2,92 dalam terhadap kebutuhan spiritual
kategori depresi sedang(43%) pasien dengan HIV/AIDS.
dikarenakan belum adanya dukungan 2. Bagi Institusi Pendidikan
spiritual yang didapat disertai dengan Diharapkan terapi non
penolakan diri, dan masalah sosial farmakologi dengan dzikir dapat
ekonomi. dipelajari oleh mahasiswa
3. Rerata tingkat depresi dengan skala keperawatan khususnya
BDI II setelah dilakukan intervensi mahasiswa muslim untuk
terapi dzikir adalah 1,59 mengalami menambah keahlian tambahan non
penurunan kedalam kategori depresi farmakologi dalam ilmu
minimal (56,8%) dikarenakan keperawatan.
responden mulai menerima status diri 3. Bagi Peneliti Lain
dan merasakan ketenangan jiwa. Hasil penelitian ini diharapkan
4. Terapi dzikir menyebabkan adanya bisa dijadikan referensi atau acuan
penurunan tingkat depresi dikarenakan tambahan untuk penelitian lebih
dengan berdzikir responden merasa lanjut khususnya bagi pihak lain
lebih tenang sehingga mempengaruhi yang ingin menggabungkan terapi
penurunan hormon kortisol yang dzikir sebagai keperawatan
memicu adanya depresi. Pengaruh holistik pada pasien dengan
terapi dzikir terhadap tingkat depresi HIV/AIDS dan menambahkan
pasien dengan HIV/AIDS di Yayasan kriteria inklusi dan variabel pada
Sehat Mitra Sebaya (YASEMA)
tingkat depresi pasien dengan Emotional Freedom Technique)
HIV/AIDS. Terhadap Penurunan Tingkat
Depresi Ibu Rumah Tangga
dengan HIV. Jurnal Stikes Budi
DAFTAR PUSTAKA Luhur .Volume 3 Nomor 1 April
2015
Anggraieni, W. N., & Subandi, S.
(2014). Pengaruh Terapi Astuti, V.W. (2010). Hubungan
Relaksasi Zikir untuk Dukungan Keluarga dengan
Menurunkan Stres pada Tingkat Depresi pada Lansia di
Penderita Hipertensi Esensial. Posyandu Sejahtera GBI Setia
JIP: Jurnal Intervensi Psikologi, Bakti Kediri. Jurnal STIKES RS.
6(1), 81-102 Baptis Kediri Vol. 3, No. 2.
http://puslit2.petra.ac.id. diakses
American Psychiatric 16 Oktober 2019.
Association.(2013).
Diagnosticand statistical manual Basri, Muh. Mu’inudinillah. (2014). 24
of mental disorder. Edisi ke- Jam Dzikir dan Doa Rasulullah
5.VA: American Psychiatric Berdasarkan Al-Qur’an dan Al-
Association. Hadits. Solo : Penerbit Bila
.www.psychiatry.org/practice/ds
m. Diakses 16 Oktober 2019 Beck, A.T. (1967). Beck Depression
Inventory (BDI). USA: American
Aminah, Siti. (2016). ”Pengaruh Psychological Association.
Intervensi Zikir Asmaul Husna University of Pennsylvania
(Audiovisual) Dan Zikir Khafi
(Relaksasi) Terhadap Perubahan Blurt Team. (2013). Depression and
Tingkat Depresi Pada Pasien Hiv Your Immune System.
di Rs Tk II Dustira http://blurtitout.org/2013/05/30-
Cimahi”.Skripsi. Fakultas Ilmu depression-and-your-immune-
Kesehatan Universitas system. diakses 16 Oktober 2019.
Muhammadiyah Jakarta
Brunner and Suddart. (2013). Buku
Arinda, Fiska. (2017). Group Positive Ajar Keperawatan Medikal
Psychotherapy Untuk Bedah . Edisi 8.Vol.3. Jakarta :
Menurunkan Tingkat Depresi Salemba Medika
Pada Penderita Hiv/Aids. Jurnal
Universitas Muhammadiyah Candra, A. 9 Cara Depresi Merusak
Surakarta. ISBN: 978-602-361- Kesehatan Anda. Kompas.
068-6 (2019).
http://health.kompas.com.
Astuti, Reini. (2015). Pengaruh Diakses tanggal 16 Oktober
Intervensi SEFT (Spiritual 2019.
Dharma, Kusuma Kelana (2011), ODHA Dengan Antiretroviral
Metodologi Penelitian (ARV) di Kabupaten Biak
Keperawatan : Panduan Numfor. Paper Dinamika
Melaksanakan dan Menerapkan Kesehatan, DOI
Hasil Penelitian. Jakarta : Trans :10.33859/DKSM.V1011.390
Info Media.
Fabiyanti, Annisa. (2017). Pengaruh
Djuanda A, Hamzah M, Aisah, (2011) Terapi Musik Dzikir Terhadap
Human Imunodeficiency Virus Tingkat Depresi Pada Lansia Di
Ilmu Penyakit Kulit Dan RT 3 RW 2 Rumah Dinas TNI-
Kelamin. Edisi VI. Jakarta : AL Pulungan. Journal of Health
Fakultas Kedokteran Universitas Sciences. Vol 12 No 2.
Indonesia.
Fatimah, N. (2014). “Perbedaan antara
Dzikir, P., & Cs, D. (n.d.). (2015) Bk. Obesitas dan Non Obesitas
Penuntun Dzikir & Doa. terhadap Kejadian Depresi pada
https://books.google.co.id/books Ibu Rumah Tangga di Daerah
?id=tSO_DwAAQBAJ&dq=dziki Kelurahan Cililitan Jakarta
r+dan+doa+rasulullah&hl=id& Timur”. Skrpsi. Fakultas
sa=X&ved=2ahUKEwjSv7bc8IX Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
sAhXs8HMBHaSBChUQ6AEwA Universitas Islam Negeri Syarif
HoECAAQAg. Diakses tanggal Hidayatullah
16 Oktober 2019
Fitriani, A. dan Hidayah, N. (2012).
Endah Wulandari, Fuad Kepekaan Humor dengan
Nashori.(2014). Pengaruh Terapi Depresi pada Remaja ditinjau
Zikir Terhadap Kesejahteraan dari Jenis Kelamin.
Psikologis Pada Lansia. http://journal.uad.ac.id. diakses
Yogyakarta : Jurnal Universitas 26 Oktober 2019.
Indonesia Vol 6 No 2 hal. 243
Goldberg, J. (2014). Types of
Ernawati, Wiwik (2016). “Pengaruh Depression. WebMD:
Dzikir Terhadap Perubahan Depression Health Center.
Skala Nyeri Pada Pasien https://www.webmd.com/depress
Ostheoarthritis Di Ruang ion/guide/depression-types.
Cempaka RSUD Karanganyar”. diakses pada 14 Oktober 2019
Skripsi. Stikes Kusuma Husada
Surakarta Harvard Medical School. (2010).
Depression and Heart Disease:
Emilia, A., Regina, W., Novita, V. T., Mind and Mood Affect The
& Hary, W. (2019). Pengaruh Heart. Harvard University:
Intervensi Edukasi Palliative Harvard Health Publication.
Care Terhadap Kualitas Hidup https://www.health.harvard.edu/
press_releases/depression_and_ https://books.google.co.id/books
heart_disease. Diakses pada 26 ?id=pfN6BgAAQBAJ&printsec=
Oktober 2019 frontcover&dq=berdzikir+kepad
a+allah+kajian+spiritual+masa
Haryanto. (2015) .Sistem Deteksi lah+dzikir+joko+kahhar&hl=id
Gangguan Depresi Pada Anak- &sa=X&ved=2ahUKEwiEtfK54
Anak Dan Remaja. Jurnal Ilmiah XsAhUV6XMBHah2AEkQ6AEw
Teknik Industri, Vol. 14, No. AXoECAQQAg#v=onepage&q&
2.ISSN 1412-6869 f=false. Halaman 01 .diakses
tanggal 12 Mei 2020
Hildebrandt, S. (2011). Depression
Can Damage The Brain, Kaplan H.I SBJ, Grebb J.A. (2010).
http://independent.co.uk/life- Sinopsis Psikiatri Terjemahan
style/health-and- Widjaja Kusuma.Jakarta:
families/features/depression- Binarupa Aksara
parts-brain-research-shows-
10391338.html?amp. diakses 14 Kemenkes RI 2018. Riset Kesehatan
Oktober 2019. Dasar RISKESDAS 2018. Jakarta
: Badan Penelitian dan
Himawan, Fatchurrozak. (2020). Pengembangan Kesehatan
Pengaruh Terapi Zikir Terhadap Kementrian Kesehatan RI.
Tingkat Depresi Pada Pasien
Gagal Ginjal Yang Mengalami Ketut, N., & Ariani, P. (2017).
Haemodialisa. Journal Of Integrasi Perawatan Paliatif pada
Holistic Nursing Science. Vol 7 HIV / AIDS Program Pendidikan
No 1 Dokter Spesialis I Bagian / Smf
Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unud
Hidayat, S. (2014). Dzikir Khafi Untuk Rsup Sanglah Denpasar.
Menurunkan Skala Nyeri https://qdoc.tips/ipd-papdi-edisi-
Osteoartritis Pada Lansia. Jurnal vi-3-pdf-free.html. Diakses pada
Ilmu Kesehatan. Vol 1 No 1 16 Oktober 2019

Ismail RI,Siste K. (2013) .Gangguan Kumala, O. D., Kusprayogi, Y., &


depresi. Buku ajar psikiatri. Nashori, F. (2017). Efektivitas
Edisi ke-2. Jakarta: Fakultas Pelatihan Dzikir dalam
Kedokteran Universitas Meningkatkan Ketenangan Jiwa
Indonesia. hlm.228-43. pada Lansia Penderita
Hipertensi. Psympathic : Jurnal
Joko S. Kahhar & Gilang Cita Ilmiah Psikologi. 4(1), 55–66.
Madinah.(2007).Berdzikir https://doi.org/10.15575/psy.v4i1
kepada Allah Kajian Spiritual .1260
Masalah Dzikir dan Majelis
Dzikir. Sajadah Press.
Lindayani, L. (2018). Faktor-faktor Parhadi, Imaduddin. (2016). Dinamika
yang Berhubungan dengan Depresi Pada Penderita AIDS.
Kebutuhan Perawatan Paliatif Banjarmasin :
pada Pasien HIV/AIDS di IAINAntasari.https://www.resear
Indonesia. Jurnal Pendidikan chgate.net/publication/50274659
Keperawatan Indonesia, 4(2), _DINAMIKA_DEPRESI_PADA_
113–121. PENDERITA_AIDS. Diakses
https://doi.org/10.17509/jpki.v4i pada 16 April 2020
2.10301
Prayitno, S. H. (2015). Doa dan Dzikir
National Coalition for Hospice and sebagai Metode Menurunkan
Palliative Care Clinical Practice Depresi Penderita dengan
Guidelines for Quality Palliative Penyakit Kronis. Seminar
Care, 4th edition Copyright Psikologi & Kemanusiaan, No
2018. ISBN 978–979-796-324-8
https://www.nationalcoalitionnh
pc.org/ncp/. Diakses tanggal 16 Primadona (2010). Pengaruh zikir
Oktober 2019 (membaca Al-Quran) Terhadap
Perubahan Kadar Hormon T4
Notoatmodjo, S. (2013). Metodologi Pada Qori. Surabaya : UIN
penelitian kesehatan. Jakarta : SUKA
Rineka Cipta.
Putri, Alifia. (2019). Pentingnya Orang
Nursalam & Kurniawati ND.(2010) Dewasa Awal Menyelesaikan
Asuhan Keperawatan pada Tugas Perkembangannya.
Pasien Terinfeksi HIV/AIDS. Indonesian Journal Of School
Jakarta: Salemba Medika. Counseling, ISSN : 2548-3234

Nursalam. (2017). Metodologi Rokhim, A. (2018). “Pengaruh


Penelitian Ilmu Keperawatan : Pemberian Terapi Dzikir
Pendekatan Praktis. Jakarta : Kalimat Istighfar Terhadap Skala
Salemba Medika. Nyeri Pasien Post Operatif
Fraktur Ekstremitas Bawah Di
Oliver, J. (2013). Structural Analysis Rumah Sakit Umum Daerah
of the Glycosylated Intact HIV-1 Dr.Moewardi”. Skripsi. STIkes
gp120–b12 Antibody Complex Kusuma Husada Surakarta
Using Hydroxyl Radical Protein
Footprinting. Journal of Sulistiyorini, W., & Sabarisman, M.
Chemical Information and (2017). Depresi : Suatu Tinjauan
Modeling. Psikologis. Sosio Informa, 3(02),
https://pubs.acs.org/doi/10.1021/ 153–164.
acs.biochem.6b00888. Diakses
pada 16 Oktober 2019
Sumitra, I .(2018). Pengaruh Relaksasi Kesehatan). Bandung:Penerbit
Lima Jari Terhadap Depresi Pada MARJA.
Orang Dengan Hiv/Aids (Odha).
Jurnal Politeknik Kesehatan
Denpasar
.http://repository.poltekkes-
denpasar.ac.id/view/year/2018.h
tml

Utami, T. N. (2017). Tinjauan


Literatur Mekanisme Zikir
Terhadap Kesehatan: Respons
Imunitas. Jurnal JUMANTIK,
100(1).

Yaunin, Y., Afriant, R., & Hidayat, N.


M. (2012). Kejadian Gangguan
Depresi pada Penderita
HIV/AIDS yang Mengunjungi
Poli VCT RSUP Dr. M. Djamil
Padang Periode Januari -
September 2013. Jurnal
Kesehatan Andalas, 3(2), 2011–
2014.

Yostila D, & Armen A. (2018).


Toxoplasmosis Cerebri Pada
HIV AIDS. Jurnal Kesehatan
Andalas, 7(Supplement 4), 96–
99. Yostila D, & Armen A.
(2018). Toxoplasmosis Cerebri
Pada HIV AIDS. Jurnal
Kesehatan Andalas,
7(Supplement 4), 96–99.
http://jurnal.fk.unand.ac.id.
Diakses pada 16 Oktober 2019.

Zamri, A.M. (2012). Sehat Tanpa Obat


: Cara Islam Meraih Kesehatan
Jasmani Dan Rohani (Terapi
Spiritual Tarekat Al-Hikmah
Untuk Mengatasi Problem

Anda mungkin juga menyukai