Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KETETAPAN UPAYA PENCEGAHAN RESIKO DAN HAZARD PADA


SETIAP ASUHAN KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH :

1. ANISSA MUZRIAH
2. DEDE WIDIA NINGSIH
3. DWI DARMAYANTI
4. EMMA MAULINA
5. INDRAWAN PRAYUDA
6. HAIRUL AZMI
7. HIMMATUL MAULA

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
T.A 2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu
menyelesaikan tugas makalah komunikasi terapeutik pada komunitas.

Makalah tentang komunikasi terapeutik pada komunitas. Pengembangan dan


penyusunan materi di berikan secara urut. Penyajian materi di desain untuk
memperkuat pemahaman konsep tentang komunikasi terapeutik pada komunitas
dengan penjelasan yang cukup panjang.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang
penyusun hadapi. Namun penyusun menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan
materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga
kendala-kendala tersebut dapat teratasi.

Penyusunan makalah ini di sesuaikan dengan referensi yang di dapat dari


buku. Segala kritik dan saran yang membangun senantiasa di harapkan penyusun
demi penyempurnaan tugas makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca dan
bermanfaat bagi pendidik serta rekan-rekan dalam mengembangkan ilmu nya..

Mataram, November, 20, 2019

Penyusun

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………….………………..ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….…iii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………..…………….....1

1.1 Latar Belakang…………………….………………………………………..1


1.2 Rumusan Masalah………………………………………….......................1
1.3 Tujuan Masalah………………………..………………………….………..1

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………..…………..3

2.1 Pengertisn resiko dsn haszard ………………………………..…………….3

A. Resiko….………………………………………………………………....3
B. Hazard..………………………………………….……………………….4

2.2 Upaya Pencegahan Resiko Dan Hazard Pada Setiap Tahap Asuhan
Keperawatan Meliputi Tahap Pengkajian, Perencanaan, Implementasi Dan
Evaluasi……………………………………………………………..………4
A. Upaya Mencegah Dan Meminimalkan Risiko Dan Hazard Pada Tahap
Pengkajian Asuhan Keperawatan………………………………………..4
B. Upaya Mencegah Dan Meminimalkan Risiko Dan Hazard Pada Tahap
Perencanaan Asuhan Keperawatan………………………………………7
C. Upaya Mencegah Dan Meminimalkan Risiko Dan Hazard Pada Tahap
Implementasi Asuhan Keperawatan…………………………..…………8
D. Upaya Mencegah Dan Meminimalkan Risiko Dan Hazard Pada Tahap
Evaluasi Asuhan Keperawata……………………………………………9

BAB III PENUTUP……………………………………………….......................10

Kesimpulan………………………………………………...………………10

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan istilah yang sering kita dengar,
biasanya di singkat menjadi K3 yang artinya keselamatan kesehatan kerja. Hal
tersebut membantu dalam upaya mencegah atau memperkecil resiko dan hazard
terjadinya penyakit atau kecelakaan maupun kerugian-kerugian yang mungkin
terjadi.
Risiko dapat didefinisikan sebagai suatu kombinasi dari kemungkinan
terjadinya peristiwa yang berhubungan dengan cidera parah atau sakit akibat
kerja dan terpaparnya seseorang atau alat pada suatu bahaya (OHSAS
18001:2007).
Bahaya atau hazard ialah semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang
berpotensi menimbulkan cedera(kecelakaan kerja) dan atau penyakit akibat kerja
Dengan adanya hal tersbut pelaksanaan K3 akan mewujudkan perlindungan
terhadap tenaga kerja dari resiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang
dapat terjadi pada waktu tertentu.
Demikian K3 sangat besar perannya dalam upaya meningkatkan produktivitas
dan mencegah resiko dan hazard pada keperawatan.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan resiko dan hazard ?
2. Apa upaya yang dilakukan untuk meminimalisir resiko dan hazard pada
tahapan pengkajian, diagnose, intervensi, dan implementasi?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan resiko dan hazard
2. Untuk mengethaui upaya yang dilakukan untuk meminimalisir resiko dan
hazard pada tahapan pengkajian, intervensi, implementasi dan evaluasi?

1
BAB II
PEMBAHASAN

K3 merupakan segala daya atau pemikiran yang di tunjukkan untuk menjamin


keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohaniah tenaga kerja pada
khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya budayanya, untuk
meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja menuju masyarakat adil dan
makmur.dengan demikian untuk menjaga kemungkinan terjadinya kecelakaan
kerja merupakan bidang keselamatan kerja (bersifat teknis), sedangkan
kemungkinan terjadinnya kasus penyakit akibat kerja merupakan bidang
kesehatan kerja (bersifat medis).
K3 bertujuan mencegah mengurangi bahaya ( HAZARD) dan menihilkan
resiko kecelakan kerja atau (zero accident). Penerapan konsep ini tidak boleh di
anggap sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
yang menghabiskan banyak bentuk investasi jangka panjang yang memberi
keuntungan yang berlimpah pada masa yang akan datang.
Disini ada beberapa risiko dan hazard yang mungkin akan terjadi yaitu :
Jatuh,Tertimpa benda jatuh,Menginjak, terantuk, Terjepit, Gerakan berlebihan,
Kontak suhu tinggi, Kontak aliran listrik,Kontak dengan bahan berbahaya/radias.
2.1 Pengertian Resiko Dan Hazard
A. Resiko
Resiko menurut kamus besar bahsa Indonesia (KKBI) adalah akibat
yang kurang menyenangkan ( merugikan, membahayakan) dari suatu
perbuatan atau tindakan. Resiko atau risk adalah menyatakan kemungkina
terjadinya kecelakaan atau saat operasi tertentu ( tarwaka,2008). Jadi resiko
kesehatan keselamatan kerja adalah potensi kerugian yang bisa diakibatkan
apabila berkontak dengan suatu bahaya ataupun terhadap kegagalan suatu
fungsi.
Risiko dapat didefinisikan sebagai suatu kombinasi dari kemungkinan
terjadinya peristiwa yang berhubungan dengan cidera parah atau sakit akibat

3
kerja dan terpaparnya seseorang atau alat pada suatu bahaya (OHSAS
18001:2007).
B. Hazard
Hazard adalah factor factor intrinsic yang melekat pada sesuatu berupa
barang atau kondisi dan mempunyai potensi menimbulkan efek kesehatan
maupun keselamatan pekerja serta lingkungan yang memberikkan dampak
buruk ( kurniawan 2008).
Bahaya atau hazard ialah semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang
berpotensi menimbulkan cedera(kecelakaan kerja) dan atau penyakit akibat
kerja. ( berdasarkan OHSAS 18001:2007).
Secara umum terdapat 5 faktor hazard K3 di tempat kerja, antara lain :
a. Factor bahaya biologis seperti : jamur, virus, bakteri, dll
b. Factor bahaya kimia seperti : gas, debu, bahan beracun dll
c. Factor bahaya fisik atau mekanik seperti: mesin, dan tekanan
d. Faktor bahaya biomekanik seperti : posisi kerja dan gerakan
e. Factor bahaya social psikoligis seperti : stress dan kekerasan

2.2 Upaya Pencegahan Resiko Dan Hazard Pada Setiap Tahap Asuhan
Keperawatan Meliputi Tahap Pengkajian, Perencanaan, Implementasi Dan
Evaluasi
A. Upaya Mencegah Dan Meminimalkan Risiko Dan Hazard Pada Tahap
Pengkajian Asuhan Keperawatan

Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang


bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang pasien,agar
dapat mengidentifikasi,mengenali masalah-masalah,kebutuhan kesehatan
dan keperawatan pasien baik fisik,mental,social,dan lingkungan.Pengkajian
yang sistematis(effendi,1996).

Pengkajian digunakan dalam peran kolaboratif perawat. Perawat


membuat pengamatan kelinis tentangklien,melaporkan situasi klien yang
berhubungan dengan masalah medis ,dan kemudian mengikuti aktivitas

4
medis yang di haruskan yang didelegasikan oleh dokter. Dalam peran
mandiri pemberi perawatan kesehatan ,perawat mengkaji kebutuhan
perawatan kesehatan klien dan melakukan interfensi keperawatan untuk
mempertahankan atau memperbaiki kesehatan klien. Pengkajian yang akurat
penting untuk memastikan kebutuhan klien telah diindentifikasi dengan tepat
dan perawat menerapkan urutan tindakan yang benar ( Potter & perry,2005).

Contoh Hazard Dan Resiko Bagi Perawat Saat Melakukan Pengkajian

a. Pelecehan verbal saat berkomunikasi dengan pasien dan keluarga


Pelecehan ini seperti jika ada seorang perawat laki-laki dan pasien
wanita kemudian perawat tersebut merayu dan pasien merasa terganggu
akibat tindakan atau komunikasi yang tidak sopan perawat tersebut
kepada pasien wanita tersbut. Hal tersebut juga bisa terjadi sebaliknya.
b. Kekerasan fisik pada perawat ketika melakukan pengkajian
Misalnya,pasien atau keluarga yang tidak menyukai peroses perawatan
atau pengkajian dapat melakukan kekerasan fisik terhadap perawatnya.
c. Pasien dan keluarga acuh tak acuh dengan pertanyaan yang di ajukan
perawat
Kurangnya informasi yang diberikan oleh pasien atau keluarga
pasien (menyembunyikan sesuatu hal sehingga dalam peroses pengkajian
informasi yang di dapatkan kurang akurat atau kurang lengkap. Akibatnya
perawat atau dokter akan salah dalam memberikan perawatan atau
tindakan medis sehingga salah dalam perawatan.
d. Resiko tertular penyakit dengan kontak fisik maupun udara saat
pemeriksaan fisik.
Seorang perawat sangat rentan terhadap tertularan penyakit karena
kurangnya penggunaan APD saat melakukan tindakan dan terjadi
percikan cairan saat melakukan pemeriksaan fisik dalam pengkajian
ataupun penularan dengan cara lain yaitu saat berkomunikasi. Karena itu
perawat sangat dianjurkan memakai APD untuk meminimalisir
e. Perawat menjadi terlalu empati dengan keadaan pasien dan keluarganya

5
Contoh kasus :

Pada tanggal 27 maret 2016 di rumah sakit singapur terjadi kasus


nyata kekerasan fisik dan verbal pada saat perawat sedang melakukan
pengkajian.perawat tersebut pada saat melakukan pengkajian kepada
pasien,mendapatkan kekerasan fisik sekaligus verbal dari pasien yang ia
kaji.seperti yang dikutip dalam suatu artikel di media online:

“Ketika perawat Nur, 31 tahun melakukan pendekatan untuk


mengumpulkan data,salah satu pasiennya ngamuk,berteriak dan memukul
mukul kepalanya ke dinding. Dia mencoba menghentikan dan
menenangkannya tapi pasien nya secara emosinal malah menendang
dadanya membuat dia terluka dan kejadian kekerasan fisik maupun verbal
dalam kasus tersebut tidak disebut berasal dari kesalahan perawat sendiri
ataukan karena memang sang pasien memiliki emosinal yang tidak dapat
dikontrol. Dalam proses pengkajian sendiri,terdapat beberapa hal yang
harus diperhatikan oleh perawat. Mulai dari pemahaman akan pengertian
pengkajian,tahap-tahapan pengkajian, sehingga metode yang digunakan
melakukan pengkajian. Dalam pengkajian pasien,perwat pun harus
menyadari akan adanya hazard dan resiko yang mungkin mereka
dapatkan

Dalam hal tersebut beberapa macam upaya perlu di lakukan sebagai


tindakan pencegahan upaya-upaya tersebut dapat dilakukan baik dari
pihak pasien,perawat itu sendiri maupun dari pihak manajemen rumah
sakit.berikut beberapa upaya yang perlu di lakukan untuk mencegah
terjadinya kekerasan fisik dan verbal pada perawat saat melakukan
pengkajian

a. Memberikan pengertian kepada pasien agar memperlakukan sesama


manusia dengan dasar martabat dan rasa hormat
b. Dalam melakukan kontak kepada pasien,perawat seharusnya menjadi
pendengar yang baiksalah satu teknik pengumpulan data pada
pengkajian adalah wawancarta.saat melakukan wawancaraperawat
harus mampu menempatkan diri sebagai tempat curhat pasien sebaik
mungkin
c. Memberikan pelatihan dan pendidikan kepada perawat tentang cara
menghindari tindakann kekerasan verbal dan fisik

6
d. Ketika pasien terlihat sedang dalam keadaan tidak terkontrol dan
susah untuk di dekati, perawat dapat melakukan pengkajian kepada
keluarga pasien terlebih dahulu.
e. Saat mengkaji, perawat tidak boleh menyampaikan kata-kata yang
menyingung pasien dan keluarga.
f. Saat melakukan tindakan pemeriksaan fisik, perawat harus meminta
persetujuan dari pasien terlebih dahulu.
g. Manajemen rumah sakit perlu memfasilitasi perawat mempersiapkan
diri untuk menghadapi hazard dan resiko.
h. Manajemen harus terbuka serta tidak berusaha menutupi terhadap
laporan-laporan kekerasan fisikmaupun verbal terhadap perawat
i. Memodifikasi lingkungan yang nyaman dirumah sakit mulai dari poli,
ruangan rawat inap, sampai ke unit gawat darurat dan ruang intensif:

Upaya Meminimalkan Resiko dan Hazard pada Perawat dalam Tahap


Pengkajian Berdasarkan Kasus Penya kit Akibat Kerja.
a. Batasi akses ketempat isolasi .
b. Menggunakan APD dengan benar.
c. SOP memasang APD, jangan ada sedikitpun bagian tubuh yang tidak
tertutup APD.
d. Petugas tidak boleh menyembunyikan wajahnya sendiri.
e. Membatasi sentuhan langsung ke pasien.
f. Cuci tangan dengan air dan sabun.
g. Bersihkan kaki dengan di semprot ketika meninggalkan ruangan tempat
melepas APD.
h. Lakukan pemeriksaan berkala pada pekerja.
i. Hindari memegang benda yang mungkin terkontaminasi.

B. Upaya Mencegah Dan Meminimalkan Risiko Dan Hazard Pada Tahap


Perencanaan Asuhan Keperawatan
Perencanan adalah fase proses keperawatan yang penuh pertimbangan
dan sistematis dan mencakup pembuatan kepeutusan dan penyelesaian
masalah. Intervensi keperawatan adalah setiap tindakan, berdasarkan
penilaian klinis dan pengetahuan, yang perawat lakukan untuk meningkatkan
hasil pada pasien atau klien( McCloskey & Bulechek, 2000,hlm. xix dalam
Kozier, 2010)
Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah resiko dan hazard pada
tahap Intervensi atau perencanaan adalah sebagai berikut :

7
a. Menentukan masalah utama yang harus ditangani terlebih dahulu
b. Mengkoordinasi dengan tim medis lain tentang perencanaan yang akan
dilakukan agar perawat dapat memberikan asuhan terbaik dan
menghindari dari kejadian yang tidak diharapkan.
c. Menuliskan perencanaan asuhan keperawatan agar menghindari human
error. Dalam hal ini dimana kondisi petugas yang lupa atau kurang
focus.
C. Upaya Mencegah Dan Meminimalkan Risiko Dan Hazard Pada Tahap
Implementasi Asuhan Keperawatan

Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan


oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang
dihadapi ke status kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kreteria
hasil yang di harapkan (Gordon, 1994, potter dan perry, 1997 ).

Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien mencapai tujuan


yang telah ditetapkan, mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan,
penyakit, pemulihan kesehatan dan memfasilitasi koping.

Contoh upaya mencegah Hazard dan Risiko Implementasi Keperawatan:

a. membantu dalam aktifitas sehari-hari


b. konseling
c. memberikan asuhan keperawatan langsung.
d. Kompensasi untun reaksi yang merugikan.
e. Teknik tepat dalam memberikan perawatan dan menyiapkan klien utnuk
prosedur.
f. Mencapai tujuan perawatan mengawasi dan menggevaluasi kerja dari
anggota staf lain.

8
D. Upaya Mencegah Dan Meminimalkan Risiko Dan Hazard Pada Tahap
Evaluasi Asuhan Keperawatan

Pada dasarnya pemantauan dan evaluasi K3 di rumah sakit adalah


salah satu fungsi manajemen K3 rumah sakit yang berupa suatu langkah
yang diambil untuk mengetahui dan menilai sampai sejauh mana proses
kegiatan K3 rumah sakit itu berjalan dan mempertanyakan efektivitas dan
efisiensi pelaksanaan dari suatu kegiatan K3 rumah sakit dalam mencapai
tujuan yang ditetapkan.

a. kesalahan yang dapat terjadi pada tahap evaluasi :


1) tidak mengevaluasi pasien pada akhir setelah melakukan tindakan
b. upaya pencegahan pada tahap evaluasi
1) lakukan pemeriksaan berkala pada tiap tahap kerja
2) tulis apa yang di kerjakan, kerjakan apa yanag di tulis untuk
memudahkan dalam mengevaluasi hasil implementasi yang dilakukan
3) selalu mengevaluasi kondisi pasien agar mengetahui perkembangan
kondisi pasien.
4) selalu mengevaluasi hasil sesuai prosedur atau agar tidak menghindari
kesalahan

9
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Hazard merupakan semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang


berpotensi menimbulkan cedera (kecelakaan kerja) atau penyakit akibat kerja
( berdasarkan OHSAS 18001:2007).
Risiko dapat didefinisikan sebagai suatu kombinasi dari kemungkinan
terjadinya peristiwa yang berhubungan dengan cidera parah atau sakit akibat
kerja dan terpaparnya seseorang atau alat pada suatu bahaya (OHSAS
18001:2007).
Dengan adanya upaya dalam pencegahan risiko dan hazard pada
asuhan keperawatan diharapkan kita bisa meminimalisir keadaan atau
kejadian yang mungkin akan terjadi dalam membuat asuhan keperawatan
dengan baik dan benar.

10
DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah Dedi,Muliawati Ratna.2013. Pilar Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat.


Yogyakarta; Nuha Medika

Triwibowo Cecep, Puspahandani Mitha Erlisya.2015. Ilmu Kesehatan Masyarakat.


Yogyakarta; Nuha Medika

Nasrul Effendi.1996. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat Edisi 2.


Jakarta; EGC

potter&perry.2007. fundamental keperawatan edisi 4. jakarta :EGC

11

Anda mungkin juga menyukai