Anda di halaman 1dari 21

Asuhan Keperawatan

CANDIDA
Nama Kelompok 3
1. MOHAMMAD FATHONI
2. NURFADILLA
3. TRIA RIZKY ANANDA
4. TSABITUL ISMI
5. RAYMAN GUNAWAN
 
Pengertian
Candida ◦ Candida albicans merupakan flora normal pada
Albicans beberapa area tubuh manusia serta memilki sifat
opportunis sehingga apabila kondisi mendukung,
akan dapat berubah menjadi pathogen

3
◦ Sel jamur Candida berbentuk bulat,
Morfologi lonjong atau bulat lonjongKoloninya
dan pada medium padat sedikit menimbul
Identifikasi dari permukaan medium, dengan
Candida permukaan halus, licin atau berlipat-
Albicans lipat, berwarna putih kekuningan dan
berbau ragi

4
Klasifikasi Candida albicansadalah sebagai berikut:
◦ Divisio : Thallophyta
◦ Subdivisio : Fungi
Klasifikasi ◦ Classis : Deuteromycetes

Candida ◦ Ordo : Moniliales

Albicans ◦ Familia : Cryptococcaceae


◦ Genus : Candida
◦ Spesies : Candida albicans

5
C. albicans dapat membentuk blastospora dan hifa, baik dalam
Patogenesis biakan maupun dalam jaringan tubuh. Bentuk jamur di dalam
Candida tubuh dianggap dapat dihubungkan dengan sifat jamur, yaitu
sebagai saproba tanpa menyebabkan kelainan atau sebagai
Albicans parasit patogen yang menyebabkan kelainan dalam jaringan.

6
1.Menyuburkan pertumbuhan C.
Faktor-Faktor albicans
Predisposisi 2.Memudahkan terjadinya invasi
Utama Infeksi jaringan
C. Albicans

7
C. albicans menimbulkan suatu keadaan yang
Infeksi yang disebut KANDIDIASIS.
KANDIDIASIS merupakan infeksi jamur sistemik
Disebabkan C. yang paling sering dijumpai yang terjadi bila C. albicans
masuk ke dalam aliran darah terutama ketika ketahanan
Albicans fagositik host menurun

8
Etiologi dan Terjadi karena adanya pembiakan jamur secara berlebihan,
dimana dalam kondisi normal muncul dalam jumlah yang
Patogenesis kecil.Perubahan aktivitas vagina atau ketidakseimbangan
Kandidiasis hormonal menyebabkan jumlah Candida berlipat ganda
(muncul gejala Kandidiasis).

9
◦ Infeksi kandida dapat terjadi apabila terdapat faktor
predisposisi yang meliputi kondisi kulit lokal, status
nutrisi, perubahan status fisiologi, penyakit
sistemik, dan penyebab iatrogenic. Kemampuan
Candida albicans untuk melekat pada sel inang
Patofisiologi merupakan faktor penting pada tahap permulaan
kolonisasi dan infeksi. Perubahan fenotip menjadi
bentuk filament memungkinkan Candida albicans
untuk melakukan penetrasi ke lapisan epitelium dan
berperanan dalam infeksi dan penyebaran Candida
albicans pada sel inang.

10
Klasifikasi dan
Manifestasi
Klinis
1. Kandidiasis oral 2. Kandidiasis vulvovagina
(Kandidiasis memberikan gejala bercak biasanya menyebabkan
Mukosa) berwarna putih yang keluhan gatal, keputihan,
konfluen dan melekat pada kemerahan di vagina
mukosa oral serta faring,
khususnya di dalam mulut
dan lidah.

11
Klasifikasi dan
Manifestasi Klinis 3. Balanitis kandidiasis merupakan kandidiasis yang terjadi
(Kandidiasis pada glans penis, sedangkan balanopostitis mengenai glans
Mukosa) penis dan prepusium pada laki-laki yang belum disirkumsisi.
Tampak erosi merah superfisialis dan pustul berdinding tipis
di atas glans penis

12
Klasifikasi dan
Manifestasi Klinis ◦ Kandidiasis
(Kandidiasis ◦ Kandidiasis Kutis
mukokutaneus kronik
Kutis) Intertrigo (terletak di
adalah infeksi
antara lipatan
heterogen pada
intertriginosa kulit
rambut , kuku, kulit,
yang berdekatan
dan selaput lendir.
dengan bercak merah
Pada area tertentu
yang gatal)
dari kulit atau kuku.

13
Klasifikasi dan
Manifestasi Klinis ◦ Kandidiasis
◦ Kandidiasis paronikia
(Kandidiasis Kutis) generalisata (terdapat
merupakan inflamasi pada
lesi pada hampir
lipatan kuku. Pasien akan
seluruh badan)
merasakan pembengkakan
yang sakit pada sekitar
kulit kuku.

14
◦ Laboratorium
◦ Pemeriksaan endoskopi
Pemeriksaan ◦ Pengolesan lesi
Penunjang ◦ Biopsy
◦ Kerokan kulit
◦ Pemeriksaan biakan

15
Pengobatan Kandidiasis

Obat derivat poli-en Obat 5-fluorositosin (5- Obat derivat imidasol


• Nistatin FC) • Mikonasol
• Amfoterisin B • Klotrimasol
• Pimarisin atau • Ekonasol
Natamisin • Ketokonasol
• Trikomisin

16
ASUHAN
KEPERAWATAN

17
◦ Identitas pasien
◦ Riwayat kesehatan
◦ Data dasar pengkajian fisik
Pengkajian
◦ Pemeriksaan Fisik
◦ Analisa data
Adapun diagnosa yang muncul pada penderita candidiasis
yaitu :
◦ Nyeri akut b.d proses infeksi yang menghasilkan
bentukan warna merah dan eksudat berwarna putih
Diagnosa ◦ Hipertermi b.d suhu tubuh meningkat
Keperawatan ◦ Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
nafsu makan menurun
◦ Kerusakan integritas mukosa oral b.d inflamasi.

19
No Dx Tujuan dan Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
1 1 Setelah dilakukan 1. Kaji nyeri secara 1. Untuk mengetahui
tindakan komprehensif baik nyeri yang dialami
keperawatan 1x24 skala, frekuensi, klien secara
jam diharapkan lokasi dan durasinya komprehensif
nyeri pada mukosa 2. Observasi respon non 2. Untuk mengetahui
klien hilang. verbal tingkat
Dengan kriteria 3. Jelaskan mekanisme kenyamanan klien
hasil klien mampu : nyeri yang terjadi 3. Agar klien bisa
1. Mampu 4. Ajarkan tekhnik memahami dan
mengontrol relaksasi dan distraksi mengetahui
Intervensi nyeri
2. Mampu
untuk mengurangi
rasa nyeri
bagaimana nyeri
bias terjadi
mengetahui 5. Kolaborasi dengan 4. Untuk mengurangi
Keperawatan factor penyebab
nyeri
dokter dalam
pemberian obat
sensasi nyeri
5. Untuk mengobati
3. Skala nyeri analgetik nyeri
hilang 6. Kolaborasi dengan 6. Mengurangi
4. Ekspresi wajah keluarga dalam timbulnya nyeri
rileks mengontrol factor
pemicu timbulnya
nyeri seperti
pembatasan

20
21

Anda mungkin juga menyukai