Anda di halaman 1dari 5

Aku menjaga bangsaku

Aku sebagai warga negara Indonesia senantiasa beusaha menjaga nama baiknya.
Karakterbangsa Indoesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila teguh ku pegang baik
saat di negara sendiri maupun kenegara manapun yang aku kunjungi. Sifat berbudi luhur,
berintegritas, dan tetap tolerasi pada suku serta ras apapun yang aku temui. Akupun tidak hanya
menjaga ataupun bertahan, namun juga berjuang. Aku berjuang dengan cara dan sumber daya
yang aku miliki.
Aku Lita, umur 24 tahun asal Surabaya, Jawa Timur. Sejak umur 19 tahun aku
menjadi entrepreneur setelah sebelumnya aku mengikuti banyak organisasi di sekolah dan
kuliah. Sejak tahun 2015, saat berumur 19 tahun berusaha untuk memberikan kebermanfaatan
melalui berwirausaha. Berawal dari aku memutuskan untuk bekerja paruh waktu pada
perusahaan penyedia kurir, aku mempunyai ide untuk membuat ojek khusus wanita. Akhirnya
aku membuat layanan bernama Ojek Syari (Ojesy)
Ojesy di latar belakangi banyaknya pelecehan seksual yang terjadi di transportasi umum
terhadap wanita namun berdasarkan survei Kompas.com dan Inside.id tahun 2015, 70%
penumpang transportasi umum adalah wanita, namun pada realitasnya ada masalah keamanan
yang dihadapi wanita dimana berdasarkan data Komisi Nasional HAM wanita sejak tahun
1998-2011 terjadi 22.284 kasus pelecehan seksual di ruang publik dan transportasi umum di
Indonesia, atau dengan kata lain setiap harinya terdapat empat (4) wanita yang menjadi korban
pelecehan seksual di transportasi umum dan ruang publik. Dan berdasarkan survei yang
dilakukan oleh Thompson Reuters dan YouGov di enam belas (16) negara dengan 6.550
responden 70% wanita pengguna transportasi umum akan merasa lebih aman jika transportasi
tidak bercampur dengan pria atau khusus wanita. Dan hingga saat ini, transportasi khusus
wanita hanya ada KRL khusus wanita.
Sedangkan pada segi sumber daya manusia khususnya wanita, dengan adanya jenis
usaha ini maka bisa menjadikan sebuah latar belakang lapangan pekerjaan,dimana latar
belakang penyerapan lapangan pekerjaan wanita yang berada dalam usia kerja hanya 54,44%
dari jumlah angkatan kerja wanita.
Sumber: Kompas.com

Ojesy tumbuh sangat cepat hingga 25 kota dan 300 pengendara dalam waktu dua tahun.
aku dan co-counderku, Reza Zamir sangat berjuang keras dalam mebangun Ojesy. Kami juga
mendapatkan banyak pengahargaan dari lokal, provinsi dan nasional. Kami pun juga diliput
media tidak hanya dari Indonesia, namun juga Wall Street Journal Amerika, NHK Jepang,
ABC News Australia.
aku dan Reza bukanlah orang yang berlatar belakang pendidikan dan ekonomi tinggi.
Oleh sebab itu kami terus berusaha dan belajar membangun usaha kami. Kami setiap hari
bergelut dengan masalah mulai dari rekrutmen pengendara, komplain customer, gaji karyawan,
hak cipta dan lalin sebagainnya mengenai usaha. Tetap kami sangat senang membangun usaha
ini, yang berbasis teknologi atau startup. Kami berjuang hingga mendapatkan kesempatan
untuk belajar di Silicon Valley, San Francisco, Amerika Serikat pada tahun 2017 oleh
BEKRAF (Badan Ekonomi Kreatif Indonesia). Hal yang tidak pernah kami impikan
sebelumnya. Untuk bermimpipun kami tidak pantas karena memang dari lingkungan dan
keluarga tidak ada yang pernah pergi sejauh itu, kami generasi pertama dalam keluarga kami
yang bisa mencapainya.
Melampaui batas, adalah hal yang bisa diungkapkan. Kita bisa dan harus bisa
melampaui batas kita, dalam hal ini batasku adalah usia yang relatif muda, berasal dari latar
belakang keluarga dan pendidikan yang tidak menonjol.Aku juga menjadi delegasi termuda
dari Indonesia. Saat itu aku percaya ungkapan para orang sukses yang tidak ada yang tidak bisa
ketika kita berusaha. Setelah pembelajaran di San Francisco, aku mendapatkan kesempatan
lain untuk belajar ditahun berikutnya di Amerika Serikat dibawah naungan pemerintah
Amerika selama satu bulan. Sejak aku berbisnis, menempa diri, banyak sekali bertemu dan
ketempat yang tidak pernah ku impikan sebelumnya. Termasuk presiden Joko Widodo
Perjalanan pivot atau berganti model bisnis
Awal tahun 2020, setelah covid19 memasuki kondisi pandemi dan ekonomi mengalami
resesi, Ojesy juga ikut terdampak. Pada akhirnya kami harus menutup Ojesy karena tidak
mampu bertahan beberapa bulan kedepan. Yang saat itu bisa kami lakukan hanya membuka
donasi untuk mendukung seluruh sahabat pengendara kami. Sunguh tahun yang susah bagi
mayoritas pebisnis karena efek daya beli yang menurun. Akhirnya setelah menutup ojek syari,
bermodalkan sisa database muslim, kami berganti nama menjadi SyariHub dan melayani
layanan mengaji online karena karakteristik konsumen yang sama.
Layanan mengaji online SyariHub diluncurkan awal April 2020 hingga kini terus
mengalami peningkatan yang baik dari bulan ke bulan. Dengan awal konsumen hanya
berjumlah 20 di bulan April 2020, meningkat hingga saat ini berjumlah 150 di bulan Oktober
2020. Kami telah mempunyai lebih dari 3.500 jam ajar dengan memberdayakan 12 guru ngaji
yang berasal dari pesantren dan bersertifikat. Latar belakang guru ngaji kami pun beragam,
mulai dari mahasiswa Universitas Islam berbagai kota, mahasiswa kedokteran dan dengan
bergabungnya mereka sebagai guru ngaji di SyariHub, meningkatkan pendapatannya 2x lipat
dibanding mengajar di TPQ sekitar rumahnya.
Tidak hanya berasal dari Indonesia konsumen kami juga berasal dari negara lain seperti
Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Abu Dhabi, Amerika. Latar belakang konsumen
kami pun berbeda-beda, mulai dari Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang bekerja disana hingga
istri staff kedutaan besar. SyariHub juga mempunyai partner komunitas dan yayasan yang ikut
memasarkan layanan SyariHub, sehingga membantu agar informasi mengaji Quran online
kami dapat tersebar.

Membangun diri aku berjuang untuk Indonesia merupakan bukti turut berkontribusi
dalam membangun negeri. Mental yang tidak gampang jatuh, berjejaring dengan banyak orang
asing, bertemu banyak orang sukses dan tidak minder, selalu belajar dan membuat aku tumbuh
secara pribadi yang berdaya juang sehingga dapat menyumbang lapangan kerja dan perputaran
ekonomi. Aku berterima kasih telah dilahirkan dan berkarya di Indonesia walaupun saya harus
terus belajar untuk menyempurnakan ilmu dan lebih bermanfaat lagi.

Anda mungkin juga menyukai