Anda di halaman 1dari 3

Nama : M.

Zaki Mubaraq

NIM : 180401083

Mata kuliah : Sinematografi

1. Di Indonesia juga tidak lepas dari perkembangan bioskop, setiap daerah memiliki sejarah
bagaimana perkembangan bioskop. Aceh sendiri pada tahun 1900-1936 tercatat ada beberapa
bioskop yang cukup berkembang seperti Deli Bioscoop di Kota Banda Aceh, Bioscoop di Bireuen,
kemudian ada Bioscoop di Langsa, Tiong Wha Bioscoop di Lhokseumawe, dan Sabang Bioscoop
di Sabang, Gemeente Bioscoop di SigliPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan
bioskop, untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat perkembangan bioskop, dan
untuk mengetahui faktor-faktor tutupnya gedung-gedung bioskop di kota Banda Aceh sejak
tahun1930 hingga tahun 2004. Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
sedangkan jenis penelitian ialah penelitian sejarah (History).

Sumber diperoleh dari Balai Pelestarian Nilai Budaya Kota Banda Aceh, dan Badan Pusat
Statistik Aceh. Cara pengumpulan data dengan mengumpulkan dokumen tentang bioskop serta
wawancara dengan pihak-pihak terkait dalam penelitian. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa
perkembangan bioskop di kota Banda Aceh mengalami kemajuan dari tahun ke tahun dengan
berdirinya 9 bioskop dari tahun 1930 hingga tahun 2004, faktor pendukung perkembangan
bioskop di kota Banda Aceh yaitu adanya antusiasme masyarakat dan dukungan dari pengusaha-
pengusaha bioskop. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat perkembangan bioskop di kota
Banda Aceh yaitu adanya desakan masyarakat yang kontra terhadap kehadiran bioskop di kota
Banda Aceh dan diberlakukannya Qanun Syariat Islam di Aceh. Penyebab tutupnya bioskop di
kota Banda Aceh yaitu faktor konflik Aceh serta faktor beredarnya televisi dan faktor beredarnya
VCD bajakan.

film-film indie komersil di Aceh berkembang sejak tahun 2000-an; dan diproduksi dengan
berbagai genre film. Setelah Aceh diterjang tsunami, genre komedi menjadi genre yang paling
laku di pasaran Aceh. Genre-genre film yang diproduksi meliputi genre komedi, religi, dan
action,” (Ghazali, 2018).
film indie komersil genre komedi yang paling laku di Aceh adalah “Empang Breuh”. Film
serial ini sudah memasuki season ke-13 pada tahun 2018 ini. Ada juga film-film yang diperankan
oleh penyanyi sekaligus aktor lokal Aceh, yaitu Bergek yang mendapatkan atensi yang baik di
tengah masyarakat Aceh,” (Ghazali, 2018).
2. Teori film yang ada di Indonesia menurut saya kebanyakan teori

Teori aparatur, yang sebagian diturunkan dari teori film Marxis, semiotika, dan psikoanalisis, adalah
teori dominan dalam studi sinema selama tahun 1970-an. Ia berpendapat bahwa sinema pada dasarnya
adalah ideologis karena mekanisme representasi adalah ideologis. Mekanika representasi termasuk
kamera dan pengeditan. Posisi sentral penonton dalam perspektif komposisi juga ideologis.

Teori aparatur juga berpendapat bahwa sinema mempertahankan ideologi budaya yang dominan di
dalam penontonnya. Ideologi tidak dipaksakan pada einema, tetapi merupakan bagian dari sifatnya
Dalam film antikisme. Teori auteur berpendapat bahwa film sutradara mencerminkan visi kreatif pribadi
sutradara, seolah-olah mereka adalah "autest" utama kata Prancis untuk "pengarang") Meskipun dan
terkadang bahkan karena produksi film sebagai bagian dari proses industri, Suara kreatif autour cukup
berbeda untuk bersinar melalui semua jenis gangguan studio dan melalui proses kolektif.

Secara hukum, film diperlakukan sebagai karya seni, dan auteur, sebagai pencipta film, adalah
pemegang hak cipta asli Berdasarkan undang-undang Uni Eropa, sutradara film dianggap sebagai penulis
atau salah satu penulis film, sebagian besar sebagai akibat dari pengaruh teori auteur.

eori aparatur menyatakan bahwa sinema pada dasarnya bersifat ideologis karena mekanisme


penyajiannya adalah ideologis, dan karena film diciptakan untuk merepresentasikan realitas. Mekanika
representasi termasuk kamera dan pengeditan . Posisi sentral penonton dalam perspektif komposisi
juga ideologis. Dalam contoh paling sederhana, peralatan sinematik dimaksudkan untuk mengatur
gambar dan suara yang realistis di depan mata dan telinga. Namun, teknologinya menyamarkan
bagaimana realitas itu disatukan bingkai demi bingkai. [1]

Makna sebuah film, ditambah cara subjek yang menonton dikonstruksi, dan mekanisme proses dan
produksi aktual pembuatan film tersebut memengaruhi representasi subjek. Teori aparatur juga
menyatakan bahwa dalam perspektif teks, posisi sentral penonton adalah ideologis. Efek ini bersifat
ideologis karena merupakan realitas yang direproduksi dan pengalaman sinematik memengaruhi
penonton pada level yang dalam. Teori ini dieksplorasi dalam karya Jean-Louis Baudry . Di sinilah aspek
teori Marxis berperan.

Idenya adalah bahwa penonton pasif (atau kaum proletar Marx) tidak dapat membedakan antara dunia
sinema dan film dan dunia nyata. [2] Para penonton ini begitu kuat mengidentifikasi karakter di layar
sehingga mereka menjadi rentan terhadap penentuan posisi ideologis. Dalam teori Baudry tentang
aparatur, dia menyamakan penonton film dengan seseorang dalam mimpi. Dia menghubungkan
kesamaan berada di ruangan yang gelap, meminta orang lain mengontrol tindakan Anda / apa yang
Anda lakukan, dan ketidakaktifan dan kepasifan dari dua aktivitas. Dia melanjutkan dengan mengatakan
bahwa karena penonton film tidak terganggu oleh cahaya luar, kebisingan, dll., Karena sifat dari bioskop,
mereka dapat mengalami film seolah-olah itu kenyataan dan mereka sendiri mengalami peristiwa itu. .

Teori aparatur juga berpendapat bahwa sinema mempertahankan ideologi budaya yang dominan dalam
diri penontonnya. Ideologi tidak dipaksakan pada sinema, tetapi merupakan bagian dari sifatnya dan
membentuk cara berpikir penontonnya.
Teori aparatur mengikuti model kelembagaan penonton .

3. SINOPSIS FILM PENDEK “SEPATU KU”

Ada dua orang sahabat yang memiliki kegemaran yang sama yaitu bermain sepak bola . Alqadz dan
Riyan, mereka menyukai sepak bola sejak dari kecil, hanya saja mereka tidak bisa selalu bermain
sepak bola secara bersamaan karena si riyan tidak mempunyai sepatu. Alqadz memiliki sepatu yang
bagus sedangkan riyan sepatu rusak pun tidak ada. Saat Alqadz mengajak riyan untuk pergi main
bola bersama, riyan merasa sedih Karen dia tidak memiliki sepatu untuk bermain sepak bola. Saat
itulah alqadz berfikit bagaimana cara supaya riyan juga ada sepatu untuk bisa bermain bersama.
Dari itulah Alqadz mempunyai ide untuk menjual sepatu barunya untuk bisa membelikan sepatu
bekas supaya riyan juga ada sepatu. Di sisi lain riyan melihat bahwa alqadz menjual sepatunya dan
membawa dua sepatu di tangannya, riyan pun terlihat senang dan bercampur sedih kerena
sahabatnya membelikan sepatu untuknya.

Anda mungkin juga menyukai