Pasar Perdana Dan Pasar Sekunder
Pasar Perdana Dan Pasar Sekunder
Pasar Perdana adalah penawaran saham pertama kali dari emiten kepada para
pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum
saham tersebut belum diperdagangkan di pasar sekunder. Biasanya dalam jangka
waktu sekurang-kurangnya 6 hari kerja. Harga saham di pasar perdana ditetukan
oleh penjamin emisi dan perusahaan yang go public berdasarkan analisis
fundamental perusahaan yang bersangkutan. Dalam pasar perdana, perusahaan
akan memperoleh dana yang diperlukan. Perusahaan dapat menggunakan dana
hasil emisi untuk mengembangkan dan memperluas barang modal untuk
memproduksi barang dan jasa. Selain itu dapat juga digunakan untuk melunasi
hutang dan memperbaiki struktur pemodalan usaha. Harga saham pasar perdana
tetap, pihak yang berwenang adalah penjamin emisi dan pialang, tidak dikenakan
komisi dengan pemesanan yang dilakukan melalui agen penjualan.
Pasar perdana merupakan pasar pertama kali satu perusahaan atau calon emiten
melakukan penjualan sahamnya kepada masyarakat (public). Pasar perdana ini
sangat tenar dengan nama initial public offering atau go public. Dalam pasar
perdana ini sesungguhnya hanya ada dua pihak yang melakukan kesepakatan,
yakni calon emiten dan penjamin emisinya.
Pasar perdana adalah pasar pertama kali saham ditawarkan ke publik, dan
transaksinya bersifat satu arah yakni investor sebagai pembeli atau pemesan dan
emiten, melalui penjamin emisi dan agen penjualan, sebagai penjual. Jadi
transaksi yang terjadi bukan antara investor dengan investor, melainkan investor
dengan emiten.
Dalam pasar perdana, investor yang memesan saham akan mendapatkan sesuai
dengan sistem penjatahan yang diterapkan oleh pihak penjamin emisi.
Pasar Perdana adalah pasar tempat perusahaan yang baru menerbitkan sekuritas
untuk menambah modal perusahaan.
Pasar perdana adalah pasar di mana efek-efek diperdagangkan untuk pertama
kalinya, sebelum dicatatkan di Bursa Efek. Di sini, saham dan efek lainnya untuk
pertama kalinya ditawarkan kepada investor oleh pihak Penjamin Emisi
(Underwriter) melalui Perantara Pedagang Efek (Broker-Dealer) yang bertindak
sebagai Agen Penjual saham. Proses ini biasa disebut dengan Penawaran Umum
Perdana (Initial Publik Offering/IPO).
Karena dalam pasar perdana ini bentuknya masih perikatan jual beli antara kedua
pihak — di mana yang banyak berperan adalah penjamin emisi –maka investor
publik (masyarakat) yang membeli saham di pasar perdana ini tidak dipungut
biaya transaksi. Biaya transaksi baru dikenakan bagi investor yang membeli saham
di pasar regular.
Dalam pasar perdana biasanya penawaran pertama yang akan lebih dulu dilayani.
Memiliki rekening di perusahaan efek ini juga sangat menguntungkan bagi calon
investor saham perdana apalagi jika ternyata perusahaan efek tersebut
merupakan penjamin emisi atau agen penjual dari saham calon emiten yang
tengah menawarkan sahamnya. Berarti kepastian memperoleh jumlah saham
sesuai dengan yang diinginkan peluangnya semakin besar. Beberapa strategi di
atas hanyalah sekilas yang bisa dijadikan salah satu acuan investor dalam
membeli saham di pasar perdana. Namun jangan lupa dengan faktor-faktor yang
tak terduga dalam investasi. Karena faktor diluar dugaan ini yang selalu
menjadikan investasi saham menjadi sangat menarik.
Dengan adanya pasar sekunder para investor dapat membeli dan menjual efek
setiap saat. Sedangkan manfaat bagi perusahaan, pasar sekunder berguna sebagai
tempat untuk menghimpun investor lembaga dan perseorangan.
Pasar Sekunder adalah pasar tempat jual beli saham-saham perusahaan yang
telah terbit untuk menambah modal perusahaan.
Pasar sekunder adalah pasar di mana efek-efek yang telah dicatatkan di Bursa
Efek diperjual-belikan. Pasar Sekunder memberikan kesempatan kepada para
investor untuk membeli atau menjual efek-efek yang tercatat di Bursa, setelah
terlaksananya penawaran perdana. Di pasar ini, efek-efek diperdagangkan dari
satu investor kepada investor lainnya.
Pasar sekunder atau juga dikenal dengan istilah secondary market adalah
merupakan pasar keuangan yang digunakan untuk memperdagangkan sekuriti
yang telah diterbitkan dalam penawaran umum perdana. Arti lain dari "pasar
sekunder" ialah pasar perdagangan barang-barang bekas. Pasar yang terbentuk
sesaat setelah penawaran umum perdana seringkali disebut sebagai aftermarket.
Pada saat suatu saham terdaftar di suatu bursa efek maka investor dan spekulan
dapat dengan mudah melakukan transaksi perdagangan di bursa tersebut.
Pada pasar sekunder, efek diperjual belikan dan berpindah tangan dari seorang
investor ke investor lainnya. Pasar sekunder ini sangat likuid dan transparan.
Sebelum adanya sistim perdagangan elektronis maka satu-satunya cara untuk
menciptakan likuiditas adalah dengan jalan adanya pertemuan yang teratur
antara investor dan spekulan . Inilah sesungguhnya yang menjadi awal mula dari
bursa efek.
Pasar sekunder merupakan tempat diperdagangkannya yang telah dicatatkan di
bursa. Dengan kata lain pasar sekunder merupakan pasar dimana investor dapat
melakukan jual beli efek setelah efek tersebut dicatatkan di bursa. Jadi pasar
sekunder merupakan kelanjutan dari pasar perdana. Dalam pasar sekunder ini,
investor bisa membeli saham dengan volume berapa saja sesuai dengan
kemampuan keuangannya.
Bila dilihat dari kepentingan pemodal dalam membeli dan menjual saham, maka
terdapat beberapa perbedaan antara pasar perdana dengan pasar sekunder.
Pertama, pada pasar perdana, harga yang telah ditentukan tidak akan berubah,
sedangkan pada pasar sekunder, harga berubah—berfluktuasi—sesuai dengan
kekuatan supply dan demand. Transaksi perdagangan di pasar perdana tidak
dikenakan komisi, sedangkan pasar sekunder, ada biaya komisi. Ketiga, pada
pasar perdana hanya berlaku pada saat pembelian saham. Di pasar sekunder, bisa
terjadi pola jual beli seperti halnya pasar secara umum. Dari sudut pandang
jangka waktu, pasar perdana memiliki batas waktu, sedangkan pasar sekunder
tidak.
Baik di pasar perdana maupun pasar sekunder, satuan standar saham yang
diperdagangkan di pasar reguler disebut dengan istilah lot. Satu lot saham
mewakili 500 lembar saham. Sedangkan kelipatan harga saham disebut poin.
Nilai satu poin saat ini adalah Rp.5. Harga saham yang terbentuk di bursa
merupakan hasil kesepakatan antara pembeli dan penjual. Di pasar sekunder
dimungkinkan adanya perdagangan saham yang kurang dari satu lot. Istilah untuk
saham pecahan ini biasa disebut odd lot. Namun transaksi saham odd lot
dilakukan dalam mekanisme yang berbeda dengan transaksi di pasar regular.
Perdagangan saham ini dilakukan melalui negosiasi antara pihak penjual dan
pembeli. Perdagangan saham dengan mekanisme negosiasi juga dilakukan untuk
perdagangan saham dalam jumlah besar (block trading). Jumlah saham yang
diperjualbelikan minimal sebanyak 200.000 lembar
b. Transaksi Saham
Sebelum dapat melakukan transaksi, investor harus menjadi nasabah di salah satu
perusahaan efek yang menjadi anggota bursa. Seperti halnya Anda membuka
tabungan, ada minimal investasi awal yang harus ditempatkan. Dalam hal
transaksi saham, jumlah deposit yang diwajibkan bervariasi; misalnya ada
perusahaan efek yang mewajibkan sebesar Rp 15 juta, sementara yang lain
mewajibkan sebesar Rp 25 juta dan seterusnya. Namun ada juga perusahaan efek
yang menentukan misalnya 50 persen dari transaksi yang akan dilakukan sebagai
deposit. Misalkan seorang nasabah akan bertransaksi sebesar Rp 10 juta maka
yang bersangkutan diminta untuk menyetor dana sebesar Rp 5 juta.
Pesan tersebut harus menyebutkan jumlah yang akan dibeli atau dijual dan
dengan menyertakan harga yang diinginkan. Sebagai contoh, misalkan Andi ingin
membeli saham Telkom (TLKM) sebanyak 5 lot (2.500 lembar) pada harga Rp
4.625. Jadi dalam pesan ini ada jumlah saham sebanyak 5 lot dan harga saham di
Rp 4.625.
1. Market Order, yaitu pesanan jual maupun beli pada harga yang terbaik.
2. Limit Order, yaitu order jual atau beli pada harga yang telah ditetapkan oleh
nasabah.
3. All or None/ Fil or Kill, dalam hal ini transaksi baru bisa dilaksanakan bila jumlah
efek yang ditawarkan sesuai dengan jumlah yang dipesan, jika tidak transaksi
tidak dilaksanakan.
5. Good through the Week, yaitu order yang harus dilaksanakan dalam jangka
waktu yang telah ditetapkan oleh nasabah.
6. Sebagai catatan, sistem yang digunakan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya saat ini adalah sistem limit order.
Pesanan jual atau beli saham para investor dari berbagai perusahaan Efek akan
bertemu di lantai bursa. Setelah terjadi pertemuan (match) antara order, maka
proses selanjutnya adalah proses penyelesaian transaksi.
BASIS FOR
PRIMARY MARKET SECONDARY MARKET
COMPARISON
Public Offering
IPO adalah kependekan dari Initial Public Offering artinya Penawaran Umum
Perdana saham sebuah perusahaan untuk masyarakat umum. Jadi masyarakat
umum berkesempatan untuk membelinya setelah ada IPO saham perusahaan
tersebut karena sebelum ada IPO berarti saham belum di perdagangkan di pasar
saham.
Tujuan perusahaan menjual saham IPO adalah untuk memperoleh dana segar dari
publik biasanya bertujuan untuk modal tambahan karena perusahaan akan
melakukan ekspansi memmperbesar usaha, membayar hutang perusahaan,
meningkatkan likuiditas perusahaan serta memperkenalkan perusahaan ke publik.
Perusahaan yang akan melakukan IPO harus mendapatkan persetujuan dari Bursa
Efek Indonesia terlebih dahulu
Pada saat ini harga mulai ditentukan. Sehingga biasanya akan terjadi
Oversubscribe artinya saham yang akan di IPOkan malah lebih banyak peminatnya
sehingga saham yang ditawarkan lebih sedikit dari saham yang dipesan/saham
yang dipesan malah lebih banyak daripada saham yang tawarkan. Sehingga harga
saham IPO akan naik tinggi.
Namun biasanya ada kondisi dimana saham yang di pesan malah lebih sedikit
daripada saham yang ditawarkan, ini menyebabkan harga saham yang akan di IPO
kan akan lebih rendah.
Jika terjadi oversubscribe maka akan ada penjatahan bagi calon investor namun
jika sahamnya sepi peminat, saham yang tidak laku akan di beli oleh si penjamin
emisi (underwriter).
5. Book Building adalah proses penentuan harga saham yang sesuai setelah
semua penawaran jumlah dan harga dari semua calon investor yang kemudian
dicatat serta dikumpulkan. Biasanya yang bisa ikut proses ini adalah para investor
dengan modal besar karena investor dengan modal kecil sangat sulit untuk
mengikuti proses ini. Biasanya setelah itu akan disimpulkan, contohnya jika pada
saat IPO saham terjadi banyak peminatnya/oversubscribe maka bisa di simpulkan
bahwa IPO saham perusahaan tersebut adalah sukses
Private Placement
private placement adalah penempatan sejumlah modal tertentu dalam suatu
perusahaan melalui pembelian asset/sekuritas dimana transaksi tersebut terjadi
pada pasar negosiasi. Trasaksi ini dilakukan atas dasar kesepakatan yang dicapai
antara emiten dan investor, sedangkan sekuritas hanya sebagai perantara saja
supaya transaksi yang telah disepakati tidak terjadi gagal serah atau gagal bayar.
Tindakan private placemen sering dilakukan oleh para emiten untuk dapat
menjual sahamnya diatas harga pasar atau dilakukan oleh para investor untuk
mendapatkan saham yang diinginkannya dibawah harga pasar sesuai dengan hasil
negosiasi kedua belah pihak.Selain untuk alasan tersebut, private placement juga
sering dijadikan emiten sabagai cara yang ditempuh untuk memperbaiki laporan
keuangan/ kondisi keuangan salah satunya untuk meningkatkan liquiditas
perusahaan serta dari sisi transaksi di pasar modal, dilakukan untuk meningkatkan
liquiditas transaksi karena semakin banyak saham yang beredar maka volume
transaksi harian juga cenderung akan meningkat.