Makalah Studi Kelayakan Bisnis Roti Gore
Makalah Studi Kelayakan Bisnis Roti Gore
GORENG
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH
PERUMUSAN MASALAH
1. Apakah usaha ROTI GORENG merupakan usaha yang menguntungkan
2. Kapankah usaha ROTI GORENG mencapai titik Impas
3. Bagaimana saluran pemasaran usaha ROTI GORENG
TUJUAN PROGRAM
Adapun tujuan dari Usaha ini adalah:
1. Memperoleh keuntungan
2. Memberikan sarapan praktis dan bergizi bagi mahasiswa yang belum sarapan di rumah
3. Menambah relasi dilingkungan kampus
4. Sebagai lahan eksperimen berbisnis di tengah banyaknya pengangguran berijazah yang ada di negeri
ini.
Roti Goreng merupakan bisnis perdagangan makanan yang bertujuan untuk memudahkan mahasiswa
dalam memperoleh sarapan yang bergizi. Roti gorengn untuk kalanagan mahasiswa juga merupakan
solusi yang terbaik bagi mereka yang tidak sempat sarapan di rumah.
Dilihat dari prospek usaha Roti goreng sangat berpotensi untuk menjadi usaha sampingan mahasiswa
karena waktu kerja tidak menghalangi proses belajar. Selain itu tugasnya untuk membantu
mahasiswa serta menambah pengalaman, bukan hanya mencari keuntungan.
Kelebihan bisnis ini adalah memberikan sarapan secara praktis dengan memakai bahan-bahan yang
bersih dan sehat serta pengerjaannya dibuat secara langsung oleh setiap anggota.
Tahap awal yang dilakukan dalam membangun usahanya yaitu dengan melakukan promosi melalui
media komunikasi seperti SMS dan BBM yang dikirim ke tiap mahasiswa STAI Natuna. Sosialisasi
dan Promosi ini dilakukan satu mionggu sebelum dibuka. Kami pun melakukan promosi dari mulut
ke mulut agar lebih banyak lagi mahasiswa yang mengetahui mengenai bisnis Roti Goreng tersebut.
ASPEK PEMASARAN
Kami melakukan pengamatan terhadap mahasiswa STAI Natuna yang belajar sebagai calon
konsumen (terget pasar) sehingga usaha ini memiliki pasar yang jelas. Setiap usaha yang baru mulai
memrlukan ketepatan-ketepatan dalam dalam pengambilan keputusan. Jika tidak, maka kegagalan
akan muncul dalam usahanya. Ketepatan tersebut dapat diperoleh melalui pendekatan yang sesuai
salah satunya adlah snslisis SWOT.
Analisis SWOT adalah mengidentifikasi berbgai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi
perusahaan. SWOT adlah kependekan dari strength, weakness, opportunity, dan threat. Adapun
penjabarannya sebagai berikut :
1. Strength atau Kekuatan
a. Konsumen dapat langsung mengorder tanpa harus mencari di luar kampus.
b. Menggunakan pemasaran yang menarik dan agresif sebagai bisnis baru seperti menggunakan SMS
dan BBM, dan bertemu langsung.
c. Usaha ini satu-satunya dalam lingkungan kampus sehingga memancing rasa penasaran dan
keingintahuan calon pelanggan.
d. Lokasi yang strategis dan mudah dijangkau oleh mahasiswa di kampus.
e. Menawarkan harga yang terjangkau untuk mahasisiwa
f. Untuk memperkecil biaya modal, maka peralatan utama (penggorengan) sudah dimiliki sebelumnya.
2. Weakness atau Kelemahan
a. Roti Goreng merupakan produk baru yang belum terlalu dikenal, untuk menangani kelemahan ini,
kami melakukan promosi secara terus menerus melalui media komunikasi serta pertemuan langsung
dengan calon konsumen.
b. Bahan isi dari Roti Goreng yang tidak tahan lama, untuk mengatasi kelemahan ini kami membatasi
pembelian bahan dan menargetkan penjualan agar bahan habis terpakai sebelum kadaluarsa.
3. Opportunities atau kesempatan
a. Dapat membuka cabang usaha di kampuslain jika usaha roti goreng ini sudah stabil
b. Dapat berkembang menjadi usaha yang menawari berbagai rasa seperti rasa jamur, sosis coklat, dan
lain-lain disesuaikan selera pasar atau konsumen.
c. Memperluas pemasaran dengan area penjualan tidak hanya di STAI Natuna tetapi bisa di tempat lain
(dengan sistem titi[p jual) dan segmentasi tidak hanya mahasiswa.
d. Belun ada penjualan roti goreng di kampus ini, meskipun terdapat sebuah kantin tetapi belum tentu
disukai konsumen. Oleh karena itu kami berasumsi bahwa pengadaan perdagangan roti goreng ini
akan dapat mengundang para mahasiswa untuk membeli.
4. Threats atau Ancaman
a. Kebiasaan individu yang lebih dulu membeli roti kepada penjual yang telah mereka kenal atau
percayai sehingga mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli roti goreng. Untuk mengatasi
ancaman tersebut, diantisipasi dengan membuat kemasan yang menarik serta menggunakan isi roti
sesuai permintaan konsumen.
b. Adanya pesaing yang menjual Roti Goreng dengan harga yang lebih murah. Untuk mengatasi
ancaman tersebut, kami memberikan penjelasan kepada konsumen mengenai isi roti serta cara
pembuatan roti Goreng agar konsumen mengetahui mengapa kami memberikan harga yang berbeda
dari penjual lain.
ASPEK TEKNIS
Produksi yang dijalankan dalam Usaha Roti Goreng ini, karena perusahaan ini masih berskala kecil
maka para anggota kelompok ini yang mempersiapkan keseluruan sistem produksinya.
Teknis pembuatan atau produksi dari roti goreng ini adalah dengan membeli bahan bakun yang
sekiranmya akan dipergunakan sekali saja dalam proses pembuatan roti goreng tersebut sehingga
tidak perlu menyimpan bahan baku pembuatan roti goreng tersebut.
Keseluruhan bahan baku yang digunakan untuk memasak roti goreng kemudian menghsialkan roti
goreng yang siapm jual. Pembuatan roti goreng ini dilakukan pada pagi hari mengingat penjualnnya
dilakukan pada pagi hari menjelang masyarakat beraktivitas. Roti goreng yang sudah jadi tersebut
kemudian dimasukkan kemudian dimasukkan kedalam kemasan yang menarik dengan menggunakan
merek dagang Roti Goreng yang dibuat oleh kami.
JADWAL KEGIATAN PROGRAM
N NAMA KEGIATAN BULAN
O KEGIATAN 1 2 3 4 5 6
1 Riset Pasar X X
2 Promosi X X X
3 Penjualan Roti X X X X
4 Evaluasi X
Kegiatan dilakukan pada bulan Januari 2013, dimulai pada bulan pertama melakukan riset pasar.
Setelah mengetahui kebutuhan konsumen, maka terciptalah usaha Roti Goreng tersebut. Kegiatan
promosi dilakukan pada bulan kedua, ketiga dan bulan keempat. Setelah kegiatan promosi dilakukan
dengan seksama, kemudian pada bula ke 3 sampai bulan ke 6 melakukan kegiatan penjualan. Pada
bulan ke 6 kita mengadakan evaluasi untuk masalah kendala yang ada pada usaha Roti goreng
tersebut.
ASPEK BIAYA
Sumber dana untuk usaha yang akan di jalankan oleh perusahaan kami ini adlah dari dana pribadi.
Jumlah anggota kelompok adalah 5 orang, maka kelima orang tersebut membirikan kontribusi ubntuk
dimasukkann kedalam modal awal pembuatan, pemasaran serta penjualan Roti Goreng belia ini.
Para anggota menyumbang dana disini diberi peran menjadi pemegang saham sehingga mereka
semua bertanggungjawab dalam usaha roti Goreng ini. Hal tersebut dapat memberikan tingkat serius
yang lebihn tinggi kepada seluruh anggota perusahaan Roti Goreng ini mengingat bahwadana
anggiota dimasukkan kedalamnya sehingga apabila perusahaan mengalami kerugian, maka dia pun
akan kehilangan dana yang sudah diinvestasikannya tersebut.
Diasumsikan dari proyek pendapatan diatas, maka pendapatan bersih setiap bulan dari usaha roti
Goreng ini adalah sebesar Rp 1 100 000. Pendapatan bersih tersebut tidak selalu berjumlah seperti
itub tiap bulannya. Adakalanya penjualan meningkat pada saat-saat tertentu seperti ketika musim
ujian kampus, banyak mahasiswa yang tidak sempat sarapan di rumah. Oleh karena itu kami
menyimpulkan bahwa pendapatan sebesar Rp 1 100 000 itu adalah pendapatan yang paling terendah
tiap bulannya.
Untuk mengetahui Analisa titik Impas adalah digunakan untuk memperkirakan seberapa cepat
modal yang sudah dikeluarkan dalam usaha Roti Goreng ini segera dapat kembali kepada para
pemegang saham sepenuhnya. Semakin cepat kembalinya modal kepada pemegang saham, maka
semakin bagus investasi dalam usaha Roti Goreng ini maka diperlakukan untuk berfikir kembanli
apabila ingin meneruskan usaha roti goring tersebut. Suatu usaha apabila dengan jumlah modal
tertentu apabila pengembalian modalnya cukup lama, maka para investor akan kehilangan suatu
peluang yang dinamakan dengan peluang kesempatan.peluang kesempatan tersebut adalah peluang
lain untuk para pemegang saham ketika sebelum membuka usaha Roti Goreng tersebut.
Analisa titik impas tersebut adalah :
Pendapatan/modal = Rp 1 100 000/Rp600 000
= 1.8 bulan atau 2 bulan
Jadi uang para pemegang saham akan kembali dalam jangka waktu 2 bulan setelah investasi awal
dilakukan. Sungguh suatu prestasi yang sangat membanggakan mengingat angka diatas adalah masih
mengambil asumsi pendapatan bersih.
KESIMPULAN
Setelah mulai pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa usaha dari Roti Goreng ini sudah
sangat layak untuk di jalankan,. Dalam cara menjalankannyapun tidak terlalu sulit, sehingga proses
penjualnnyapun tidak terlalu memakan waktu dan fikiran terlalu banyak. Setelah itu, modal yang
diperlukan untuk menjalankan usaha Roti Goreng ini pun tidak terlalu banyak, sehingga tidak terlalu
menyulitkan kegiatan belajar mahasiswa. Waktu pelaksanaannya pun dilakukan sebelum jam
perkuliahan dimulai.
Akhir kata, besar pengharapan kami untuk mem[peroleh keuntungan dalam kegiatan program
enteurpeneur ini. Karena setelah dilakukan perhitungan, ternyata keuntungan tyang di dapatkan
selain manfaat pengetahuan, relasi, kita juga memperoleh dalam bentuk materi.