Anda di halaman 1dari 2

BAGAS ABDUL GHANI

Pengertian masalah sosial :


Masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau
masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara
unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan
dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.

Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam
masyarakat dengan realita yang ada. Yang menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti
proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh
lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah,
organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.

Contoh masalah sosial dalam bidang ekonomi dan kriminal :

1. Banyaknya anak yang putus sekolah akibat kemampuan ekonomi yang sangat
kurang. Solusinya adalah memberikan masukan kepada pemerintah untuk
memberikan pendidikan gratis kepada keluarga yang tidak mampu dalam segi
finansial.
2. Pembunuhan yang terjadi akibat terdesaknya kebutuhan ekonomi dan nekat
melakukan pencurian. Solusinya adalah memberi pengarahan untuk mencari
pekerjaan, atau memberikan bekal keterampilan untuk membuka usaha.
3. Seorang anak bergabung dalam geng motor untuk melampiaskan rasa kesepiannya
akibat kurang mendapatkan perhatian orang tua. Solusinya dengan adanya orang tua
sudah seharusnya memberikan waktu luang untuk memperhatikan perkembangan
psikis dari anak.
4. Seorang perempuan menjadi korban pelecehan seksual oleh orang yang tidak
bertanggung jawab di fasilitas umum. Solusinya adalah memberikan pendidikan seks
pada anak sejak dini untuk menghindari adanya pelecehan seksual.
5. Munculnya pemukiman liar akibat ketidakmerataan penduduk di suatu
daerah. Solusinya adalah merelokasi penduduk pemukiman tersebut untuk tinggal di
rumah susun yang sudah disediakan pemerintah.
6. Banyaknya pengangguran di perkotaan akibat kurangnya lapangan
pekerjaan. Solusinya adalah memberikan pelatihan untuk berwirausaha.
7. Perceraian akibat perselingkuhan yang terjadi dalam keluarga. Solusi yang diberikan
adalah meluangkan waktu untuk keluarga agar mencegah terjadinya perceraian.
8. Penelantaran anak yang menjadi korban perceraian orang tua. Solusi yang bisa
dilakukan adalah memediasi kedua orang tua agar tidak menelantarkan anak
mereka.
9. Kelaparan yang melanda beberapa daerah akibat distribusi bahan pangan tidak
merata. Solusi yang ditawarkan adalah membangun infrastruktur untuk
memperlancar distribusi bahan pangan.
10. Pesta narkoba yang dilakukan oleh beberapa remaja untuk merayakan
kelulusan. Solusi yang dilakukan adalah mengarahkan mereka tentang bahaya
narkoba dan akibat yang ditimbulkan dari pemakaian narkoba.
11. Aborsi yang dilakukan oleh remaja akibat pergaulan bebas. Solusi yang diberikan
adalah memberi perhatian lebih kepada remaja tersebut agar tidak melakukan
kesalahan tersebut.
12. Penggusuran rumah warga untuk membebaskan lahan yang diklaim sebagai laha
pmerintah. Solusi yang bisa dilakukan adalah memfasilitasi penduduk korban
penggusuan utnuk menempati rumah susun.
13. Tawuran antar pelajar dengan maksud menunjukkan siswa manakah yang paling
kuat di daerah tersebut. Solusi yang bisa dilakukan adalah memberikan pengarahan
agar melakukan kompetisi dalam bentuk prestasi.
14. Kebiasaan masyarakat membuang sampah di sungai. Solusi yang bisa dilakukan
adalah menyediakan tempat pembuangan sampah sementara di sekitar wilayah
penduduk, serta memberikan penyuluhan akan bahayanya membuang sampah
sembarangan.
15. Munculnya tempat-tempat praktek prostitusi di beberapa wilayah. Solusi yang bisa
dilakukan adalah memberikan penyuluhan agar penduduk lokasi terebut mencari
pekerjaan yang lebih baik dan membrikan pembekalan terkait pelatihan kerja, serta
melakukan relokasi terhadap tempat praktek prostitusi.

Contoh undang undang yang berhubungan dengan masalah sosial :


UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2012
TENTANG PENANGANAN KONFLIK SOSIAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,


Menimbang:

a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, dan menegakkan hak
asasi setiap warga negara melalui upaya penciptaan suasana yang aman, tenteram, tertib,
damai, dan sejahtera, baik lahir maupun batin sebagai wujud hak setiap orang atas
pelindungan agama, diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda;

b. bahwa perseteruan dan/atau benturan antarkelompok masyarakat dapat menimbulkan


konflik sosial yang mengakibatkan terganggunya stabilitas nasional dan terhambatnya
pembangunan nasional;

c. bahwa ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan penanganan


konflik sosial masih bersifat parsial dan belum komprehensif sesuai dengan dinamika dan
kebutuhan hukum masyarakat; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk Undang-Undang tentang Penanganan
Konflik Sosial;

Anda mungkin juga menyukai