Anda di halaman 1dari 12

KEPERAWATAN KOMUNITAS

LAPORAN SATUAN ACARA PENYULUHAN


KANDANG DAN PEMELIHARAAN KANDANG TERNAK 
 DI RW 08 DESA SIRNAGALIH KECAMATAM CISURUPAN

Disusun Oleh:
VISKA TRISNAWATI (KHGC 14047)

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN VIII


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARSA HUSADA GARUT
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Kesehatan Lingkungan


Sub Pokok Bahasan : Kandang Ternak yang baik dan pengelolaan limbah
ternak Hari/tanggal
: Rabu, 17 Juli 2019
Waktu : 1 4.00 W IB-Selesai
Penyaji : Mahasiswa STIKes Karsa Husada Garut
Tempat : M adrasah R T 0 2

I. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan pada masyarakat di lingkungan sekitar RW
08 masyarakat mampu memahami tentang kandang ternak yang baik dan dampak
kandang ternak di dekat rumah
2. Tujuan Khusus
1) Masyarakat dapat menyebutkan pengertian kandang dan dampak kandang ternak di
dekat rumah
2) Masyarakat dapat menyebutkan persyaratan pembuatan kandang yang baik 
3) Masyarakat dapat menjelaskan tata cara dan manfaat membersihkan kandang dan
ternak 
4) Masyarakat Memahami Dampak Kandang Ternak di dekat rumah
5) Masyarakat mampu mengurangi Dampak Kandang Ternak di dekat rumah
II. SASARAN
Seluruh masyarakat RW 08 Desa Sirnagalih

III. GARIS BESAR MATERI


Pengertian Kandang
1.

2. Ciri-ciri atau syarat kandang ternak yang baik 

3. Tata cara dan manfaat membersihkan kandang ternak 


4. Dampak kandang ternak di dekat rumah
5. Pemeliharaan kandang ternak 
IV. PELAKSANAAN KEGIATAN
Tahap
 N Kegiatan Penyuluhan KegiatanPeserta Waktu
o Kegiatan
1. Pembukaan 1. Memberikan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Menyampaikan 3. Mendengarkan 5 Menit
tujuan
 penyuluhan
2.Isi Menguraikan materi:
1. Menjelaskan pengertian
Kandang.
2. Menjelaskanciri-ciri
kandang ternak yang baik.
3. Menjelaskan dampak Memperhatikan dan
mendengarkan penyaji 15 Menit
kesehatan yang

ditimbulkan dari kandang


ternak yang tidak baik.
4. Pemeliharaan kandang
ternak di dekat rumah
1.Memberikan kesempatan1.Mengajukan
4.Penutup
masyarakat untuk  pertanyaan.
 bertanya.
2.Mendengarkan dan
2. Menjawab pertanyaan dan
evaluasi kembali materi menyimak.
 penyuluhan kepada 15 menit
masyarakat 3.Mendengarkan dan
3.Menyampaikan
Menyimak 
kesimpulan kepada kesimpulan yang
masyarakat Memberikan salam
disampaikan
4. 4. Menjawab salam

V. METODE
Ceramah dan Tanya jawab
VI. MEDIA
Leaflet dan infokus

VII. PENGORGANISASIAN KELOMPOK 


Moderator : Rahman Lukman
Penyaji : Viska Trisnawati
Fasilitator : Siti Santika
Observer : Wulan Siti Rahmah Dewi

VIII. EVALUASI
1. Masyarakat dapat menyebutkan pengertian kandang ternak 

2. Menyebutkan minimal 2 ciri-ciri kandang ternak yang baik.


3. Masyarakat dapat menyebutkan minimal 2 dampak bagi kesehatan dari kandang
ternak di dekat rumah
4. Masyarakat dapat menyebutkan minimal 2 macam pemeliharaan kandang ternak
di dekat rumah

MATERI

A. PENGERTIAN
Kandang merupakan salah satu kebutuhan penting dalam usaha peternakan. Kandang
adalah struktur atau bangunan di mana hewan ternak dipelihara. Fungsi utama kandang

adalah untuk menjaga supaya ternak tidak berkeliaran dan memudahkan pemantauan serta
 perawatan ternak.
Terdapat banyak sekali jenis kandang, baik berdasarkan tipe maupun bahan yang
digunakan untuk membuat kandang tersebut, sedangkan penggunaannya disesuaikan
dengan kebutuhan. secara tidak langsung kandang juga mempengaruhi kualitas dan
kuantitas hasil peternakan. Kandang yang fungsional akan menambah pendapatan bagi
para
 pemiliknya. Kali ini saya akan membahas tentang fungsi dan syarat-syarat suatu kandang.

B. SYARAT PENDIRIAN KANDANG TERNAK 


Pembuatan kandang untuk ternak perlu memperhatikan beberapa persyaratan antara
lain dari segi teknis, ekonomis, kesehatan kandang (ventilasi kandang, pembuangan
kotoran), efisiensi pengelolaan dan kesehatan lingkungan sekitarnya.

C. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang adalah sebagai berikut:
1. Kandang hendaknya dibuat dari bahan yang murah tapi kuat, serta mudah didapatkan
dari daerah sekitar.
2. Pertukaran udara di dalam kandang dapat berlangsung dengan baik.

3. Sinar matahari dapat masuk ke dalam kandang.

4. Kandang mudah dibersihkan.

5. Kandang terletak jauh dari tempat tinggal.

6. Lingkungan kandang bersih dan kering.

7. Tidak banyak dilewati lalulintas umum.

D. Pemilihan lokasi

Pertimbangan yang harus dilakukan dalam memilih lokasi antara lain adalah :

1. Ketersediaan sumber air untuk minum, memandikan dan membersihkan kandang


ternak,

2. Dekat dengan sumber pakan

3. Kemudahan akses transportasi untuk penyediaan pakan dan pemasaran,

4. Tersedia areal untuk perluasan jika dibutuhkan,

5. Lokasi lebih tinggi dari sekelilingnya sehingga memudahkan untuk pembuangan


limbah dan menghindari genangan air pada waktu hujan,

6. Jarak kandang dengan bangunan umum dan perumahan minimal 10 m,

7. Tidak mengganggu kesehatan lingkungan,

8. Relatif jauh dari jalan umum.

9. Limbah ternak dapat tersalur dengan baik.


E. Konstruksi

Konstruksi sangat menentukan ketahanan bangunan, kandang harus dibuat sekokoh


mungkin sehingga mampu menahan beban dan benturan serta dorongan yang kuat dari
ternak, mudah dibersihkan, mempunyai sirkulasi udara yang baik sehingga tidak lembab

dan tersedia tempat penampungan kotoran beserta saluran drainasenya.

Konstruksi kandang dirancang sesuai dengan agroklimat wilayah setempat, tujuan


 pemeliharaan, dan status fisiologis ternak. Untuk dataran tinggi model kandang sapi
Potong yang baik adalah lebih tertutup untuk melindungi ternak dari cuaca dingin,
sedangkan untuk dataran rendah kebalikannya yaitu bentuk kandang yang lebih tinggi dan
lebih terbuka. Tipe dan bentuk kandang disesuaikan dengan status fisiologis dan
pola
 pemeliharaan ternak seperti kandang pembibitan, penggemukan, pembesaran, kandang
 beranak/ menyusui dan kandang pejantan.

F. Bahan kandang

Bahan kandang hendaknya disesuaikan dengan tujuan usaha dan kemampuan


ekonomi. Dalam memilih bahan kandang hendaknya dipilih bahan lokal yang banyak
tersedia dan minimal tahan digunakan untuk jangka waktu 5 – 10 tahun agar sealam
waktu itu kita sudah mempunyai keuntungan/ modal lagi untuk membuat kandang.

G. CARA MEMBERSIHKAN KANDANG DAN LINGKUNGAN SEKITAR.


Setiap kandang harus dibersihkan dari kotoran-kotoran ternak (feces dan urine) yang

dihasilkan olek ternak. Jika terdapat banyak air maka pembersihan dilakukan dengan
menggunakan air. Namun jika air terbatas, kandang cukup dibersihkan dengan menyapu
dan mengangkat kotoran yang ada dengan sikat hingga bersih. Tidak hanya kandang yang
harus di bersihkan tetapi lingkungan juga harus dibersihkan. Lingkungan kandang yang
harus dibersihkan seperti semak-semak yang tumbuh liar di sekitar kandang. Jika
tidak dibersihkan semak-semak akan menjadi tempat yang nyaman bagi hewan
pemangsa seperti: ular, bibit penyakit, dll (Rianto, Edisi 2004).

H. DAMPAK LIMBAH TERNAK BAGI KESEHATAN

I. Dampak Terhadap Kesehatan


Dampaknya yaitu dapat menyebabkan atau menimbulkan panyakit.
Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut: (Elisabeth,
Hurlock. 1996)
1. Penyakit diare dan tikus, penyakit ini terjadi karena virus yang berasal dari sampah

dengan pengelolaan yang tidak tepat


2.

3. Penyakit lkauilnint ymai s(ablenryikao k)udis dan kurap


II. Dampak Terhadap Lingkungan
Cairan dari limbah-limbah yang masuk ke sungai akan mencemarkan airnya
sehingga mengandung virus-virus penyakit. Tidak jarang manusia juga mengkonsumsi
atau menggunakan air untuk kegiatan sehari-hari, sehingga menusia akan terkena
dampak limbah baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain mencemari,
air lingkungan juga menimbulkan banjir karena banyak orang-orang yang membuang
limbah rumah tangga ke sungai, sehingga pintu air mampet dan pada waktu musim
hujan air tidak dapat mengalir dan air naik menggenangi rumah-rumah penduduk,
sehingga dapat meresahkan para penduduk.
Limbah cair, yang dibuang ke perairan akan mengotori air yang dipergunakan
untuk berbagai keperluan dan mengganggu kehidupan biota air. Limbah padat akan
mencemari tanah dan sumber air tanah. Limbah gas yang dibuang ke udara pada
umumnya mengandung senyawa kimia berupa SOx, NOx, CO, dan gas-gas lain yang
tidak diinginkan.
Adanya SO2 dan NOx diudara dapat menyebabkan terjadinya hujan asam yang
dapat menimbulkan kerugian karena merusak bangunan, ekosistem perairan, lahan
 pertanian dan hutan.

Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang sangat ditakuti adalah limbah
dari industri kimia. Limbah dari industri kima pada umumnya mengandung berbagai
macam unsur logam berat yang mempunyai sifat akumulatif dan beracun (toxic)
sehingga berbahaya bagi kesehatan manusia. (Iswari, S.R 1997).
Limbah pertanian yang paling utama ialah pestisida dan pupuk. Pemakaiannya
yang tidak sesuai dengan peraturan keselamatan kerja, pestisida menjadi biosida – 
 pembunuh kehidupan. Pestida yang berlebihan pemakaiannya, akhirnya
mengkontaminasi sayuran dan buah- buahan yang dapat menyebabkan keracunan
konsumennya.
Pupuk sering dipakai berlebihan, sisanya bila sampai diperairan dapat merangsang
 pertumbuhan gulma penyebab timbulnya eutrofikasi. Pemakaian herbisida untuk mengatasi
eutrofikasi menjadi penyebab terkontaminasinya ikan, udang dan biota air 
lainnya.
Pertambangan memerlukan proses lanjutan pengolahan hasil tambang menjadi

 bahan yang diinginkan. Misalnya proses dipertambangan emas, memerlukan bahan


air raksa atau mercury akan menghasilakan limbah logam berat cair penyebab keracunan
syaraf dan merupakan bahan teratogenik.
Kegiatan sektor pariwisata menimbulkan limbah melalui sarana transportasi,
dengan limbah gas buang di udara, tumpahan minyak dan oli dilaut sebagai limbah
 perahu atau kapal motor dikawasan wisata bahari. (Cahyo, 1998).

J. PENGELOLAAN DAN PENANGANAN LIMBAH


1. Daur Ulang
Adalah penggunaan kembali material atau barang yang sudah tidak digunakan, menjadi

 bentuk lain.
 Tujuan Daur Ulang dan Pemanfaatan Ulang

Daur ulang dan pemanfatan ulang mempunyai beberapa tujuan, antara lain sebagai
 berikut :
1. Mengurangi jumlah limbah untuk mengurangi pencemaran atau kerusakan
lingkungan.
2. Mengurangi penggunaan bahan atau sumberdaya alam.
3. Mendapatkan penghasilan karena dapat dijual ke masyarakat .
4. Melestarikan kehidupan makhluk yang terdapat di suatu lingkungan tertentu

5. Menjaga keseimbangan ekosistem makhluk hidup yang terdapat di dalam


lingkungan.
6. Mengurangi sampah anorganik karena sampah anorganik ada yang dapat bertahan
hingga 300 tahun ke depan.
 Langkah Daur Ulang atau Pemanfaatan Ulang
1. Pemisahan
Limbah yang akan didaur ulang atau dimanfaatkan ulang dipisahkan dengan
limbah yang harus dibuang ke tempat pembuangan.
2. Penyimpanan
Limbah yang sudah dipisahkan tadi disimpan dalam kotak yang tertutup.
Usahakan setiap kotak yang tertutup hanya berisi satu jenis material limbah
tertentu, misalnya kertas bekas atau botol bekas.
3. Pengiriman atau penjualan
Barang-barang yang sudah terkumpul dapat dijual ke pabrik yang membutuhkan
material bekas sebagai bahan baku atau dapat dijual atau diberikan ke pemulung.
 Macam-macam limbah yang dapat didaur ulang
1.  Limbah plastic

Keunggulan barang-barang yang terbuat dari plastic yaitu tidak berkarat dan
tahan lama. Banyaknya pemanfaatan plastic berdampak pada banyaknya sampah
 plastik. Padahal untuk hancur secara alami jika dikubur dalam tanah memerlukan
waktu yang sangat lama.Cobalah kalian kubur sampah plastic selama beberapa
 bulan, kemudian gali lagi penutup tanahnya dapat dipastikan bahwa plastic
tersebut akan tetap utuh.
Karena itu, upaya yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan limbah plastic
untuk didaur ulang menjadi barang yang sama fungsinya dengan fungsi semula
maupun digunakan untuk fungsi yang berbeda.
Plastik dari bekas makanan ringan atau sabun deterjen dapat didaur ulang
menjdai kerajinan misalnya kantong, dompet, tas laptop, tas belanja, sandal, atau
 payung. Botol bekas minuman bisa dimanfaatkan untuk membuat main anak-anak.
2. Limbah logam

Sampah atau limbah dari bahan logam seperti besi, kaleng, alumunium, timah,
dan lain sebagainya dapat dengan mudah ditemukan di lingkungan sekitar kita.
Paling mudah kita manfaatkan menjadi barang lain yang bermanfaat.
Sampah dari bahan kaleng dapat dijadikan berbagai jenis barang kerajinan yang
 bermanfaat. Berbagai produk yang dapat dihasilkan dari limbah kaleng di
antaranya tempat sampah, vas bunga, gantungan kunci, celengan, gift box, dan
lain-lain.
3. Limbah Gelas atau Kaca

Limbah gelas atau kaca yang sudah pecah dapat didaur ulang menjadi barang-
 barang sama seperti barang semula atau menjadi barang lainseperti botol yang
 baru, vas bunga, cindera mata, atau hiasan-hiasan lainnya yang mempunyai nilai
artistik dan ekonomis.
4. Limbah kertas

Sampah kertas kelihatannya memang mudah hancur dan tidak berbahaya


seperti sampah plastik. Namun walau bagaimanapun yang namanya sampah pasti
menimbulkan masalah jika berserakan begitu saja.
Sampah dari kertas dapat didaur ulang baik secara langsung ataupun
tak langsung. Secara langsung artinya kertas tersebut langsung dibuat kerajinan atau
 barang yang berguna lainnya. Sedangkan secara tak langsung artinya kertas
tersebut dapat dilebur terlebih dahulu menjadi kertas bubur, kemudian dibuat
 berbagai kerajinan.
Hasil daur ulang kertas banyak sekali ragamnya seperti kotak hiasan, sampul
 buku, bingkai photo, tempat pensil, dan lain sebagainya. (Kartono, 1996)
 Macam-macam limbah yang dapat dimanfaatkan tanpa proses daur ulang
1. Ampas tahu

Ampas tahu bisa digunakan untuk bahan makanan ternak. Limbah tersebut
 biasanya mengandung gizi tinggi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
 perkembangan hewan ternak.
2. Eceng gondok 
Eceng gondok dapat menjadi limbah perairan jika populasinya terlalu banyak.
Eceng gondok dapat dimanfaatkan untuk membuat barang kerajinan, seperti tas.
3. Sampah organic
Contohnya daun-daunan dan kotoran ternak. Kedua jenis sampah itu dapat
dimanfaatkan sebagai pupuk alami bagi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Keuntungan menggunakan pupuk organic yaitu tidak merusak
kesuburan tanah.

K. Pemeliharaan untuk mengatasi masalah yang berkenaan dengan kesehatan


1) Masyarakat harus selalu menerapkan kontrol sosial artinya setiap masyarakat dapat
saling mengontrol dengan mengingatkan pemilik hewan ternak untuk secara rutin
membersihkan kandang ternaknya, dan memberikan arahan serta sosialisasi agar 
memindahkan kandang ternaknya yang lebih jauh dari lingkungan perumahan.
2) Dalam mengurus ternaknya, pemilik ternak juga harus melindungi diri dengan
menggunakan alat pelindung seperti masker, sarung tangan, sepatu boot, dan
menjauhkan kandang dari jangkauan anak-anak.
3) Masyarakat dan aparatur desa bekerja sama dalam pembentukan lahan khusus
 peternakan yang jauh dari pemukiman warga.
4) Peningkatan hygine dan sanitasi individu, serta peningkatan pengetahuan, kesadaran
dan kepedulian masyarakat untuk menjaga kesehatan dan kebersihan dirinya dan
lingkungannya.
5) Pemeriksaan ternak secara rutin sehingga dapat menjaga kesehatan ternak agar
tidak sakit dan menularkan penyakit pada manusia.

6) Pemberian pengetahuan kepada masyarakat mengenai pemanfaatan limbah ternak yang


dapat mengurangi tingkat pencemaran lingkungan baik pencemaran air, tanah,
maupun udara. Pemanfaatan tersebut juga menghasilkan nilai tambah yang bernilai
ekonomis seperti dimanfaatkan sebagai media pertumbuhan cacing, pupuk organik,
gas bio, dan briket energi, dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA
Budiharto, Bambang dan Ernawati. (2007).  Kandang Panggung Ternak Kambing/Domba.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah: Ungaran.

Cahyo, Bambang. (1998).  Beternak Domba dan Kambing , Cara Meningkatkan Bobot dan
 Analisis kelayakan Kandang . Kanisius: Yogyakarta.

Rianto, Edi. (2004).  Kandang Kambing . Bahan Penyuluhan disampaikan dalam rangka
Pengabdian Kepada Masyarakat Di Kel.Beji, Kec. Ungaran, Kab Semarang 5-6
September 2004. Universitas Diponegoro: Semarang.

Iswari, S.R (1997).  Pontensi Cemaran sebagai racun syaraf perlu diwaspadai (Media
 Pendidikan MIPA). Semarang IKIP Semarang Press.

Elisabeth, Hurlock. (1996). Psikologi Perkembangan. Jakarta:

Erlangga. Kartono, Kartini. (1996). PsikologiUmum. Bandung:

MandarMaju.

Anda mungkin juga menyukai