Indonesia merupakan negeri kepulauan dengan sektor kelautan dan perikanan yang amat
kaya. Maka, tidak heran kalau kita dikenal sebagai salah satu sumber daya kelautan terbesar
di dunia. Salah satu primadona laut yang telah membawa pundi-pundi bagi negara dan para
petani Indonesia adalah budidaya rumput laut.
Bulan Mei kemarin saja, Menteri Kelautan dan Perikanan sukses mengekspor 53,5 ton rumput
laut jenis spinosum ke Vietnam.
Keuntungan dari eskpor tersebut disebut menghasilkan keuntungan hampir Rp700 juta.
Peluang untung yang sama juga bisa ditiru untuk para petani dan pebisnis mandiri, terutama
untuk kamu yang tinggal di pinggir atau area pantai.
Budidaya rumput laut nyatanya tidak sulit, modalnya pun tidak terlalu besar.
Menurut data Kementrian Kelautan dan Perikanan, 99,73% rumput laut yang dihasilkan para
petani dan pebisnis mandiri adalah hasil dari budidaya.
Ini dikarenakan faktor lokasi Indonesia yang dikelilingi oleh laut, sehingga potensi bisnis
kelautannya pun lebih tinggi.
Selain permintaan pasar yang amat tinggi, keuntungan budidaya rumput laut lainnya adalah
penyerapan tenaga kerja yang tidak memandang perbedaan umur dan gender.
Bertani rumput laut tidak sesulit tuntutan pekerjaan para nelayan yang kebanyakan digeluti
oleh para pria.
Kamu tidak perlu berlayar ke tengah laut dan mengeluarkan terlalu banyak tenaga untuk
mengumpulkan rumput laut.
Desember 2019 lalu, tiga kelompok petani rumput laut asal Kabupaten Buton Selatan,
Sulawesi diwawancara oleh telisik.id.
Dalam semusim, mereka berhasil menghasilkan Rp3,2 miliar dari hasil panen rumput laut.
Menurut perwakilan kelompok petani tersebut, mereka berhasil menjual rumput laut seharga
Rp23 ribu per kilogram dari 10 rakit yang digunakan sebagai wadah budidaya.
Sekelompok rakit tersebut kabarnya bisa dipanen empat kali dan menghasilkan total uang
Rp120 juta.
Nah, kalau kamu tergiur mencoba bisnis rumput laut seperti sekelompok petani di atas, yuk
simak tata caranya di bawah ini!
Langkah ini wajib dilakukan untuk menguji potensi daerah terpilih agar kamu tidak
mengalami kerugian di masa depan.
Tali yang digunakan adalah tali monofilamen yang diikatkan pada dua tiang pancang dengan
jarak kurang lebih 10 sampai 12 meter.
Untuk uji penanaman metode jaring, pilih jenis monofilament dengan ukuran 5×2,5 m yang
juga diikatkan pada tiang pancang.
Metode yang dipilih disesuaikan dengan posisi tanaman dan dasar perairan.
Metode Dasar
Metode ini juga bisa dilakukan dengan cara menebarkan benih diikat di sekitaran batu karang.
Metode Apung
Metode apung atau floating method adalah rekayasa dari metode lepas dasar.
Metode apung terbagi menjadi dua, yaitu metode tali tunggal apung dan jaring apung.
Metode lepas dasar adalah petode pembudidayaan rumput laut yang dilakukan dengan cara
mengikatkan benih pada rentangan tali nilon.
Metode lepas dasar terbagi menjadi tiga, yaitu metode tunggal lepas dasar, jaring lepas dasar,
dan jaring lepas dasar berbentuk tabung.
Metode pengumpulan benih pun bisa dilakukan dengan beberapa metode seperti penyebaran
spontan dan dikeringkan di bawah sinar matahari.
Metode pengumpulan bibit lainnya adalah dengan cara direndam dalam air laut
berkonsentrasi 1,030 g/cm3 selama 25 menit.
Tidak mengelupas
Warnanya lebih cerah
Tidak terlihat bercak sama sekali pada batangnya
Rimbun dan memiliki banyak cabang
Dikumpulkan langsung dari lokasi perairan
Berumur sekitar 25 sampai 35 hari
Kebanyakan petani menggunakan kotak stirofoam untuk mengangkut bibit dari habitat.
Susun bibit rumput laut secara berlapis dan berselang antara pangkal tallus dan ujung tallus.
Berikan lapisan kain yang sudah dibasahi dengan air laut di antara lapisan satu dengan
lainnya.
Kamu juga harus memastikan bahwa bibit terhindar dari air hujan agar proses pertumbuhan
dan panen rumput laut lancar.
Siapkan tali untuk menggantung bibit, lalu ikat bibit tersebut pada tali penggantung.
Panjangkan tali berisikan ikatan rumput lalu dan posisikan sekitar 30 cm di dasar
perairan.
Jarak ideal untuk rentangan tali adalah sekitar 20 sampai 30 cm.
Hasil panen akan ditentukan di sini, sehingga para petani disarankan tidak memalingkan
perhatian mereka dari bibit yang sudah ditanam.
Bersihkan talus rumput laut dari tanaman hama yang tumbuh di sekitarnya.
Hama yang wajib diperhatikan adalah teripang, bulu babi, larva bulu babi, ikan
baronang, dan ikan herbivora lainnya.
Selalu pastikan ada cahaya sinar matahari yang masuk ke dalam perairan.
Pastikan tali penggantung bersih dari tumbuhan liar dan sampah.
Periksa tali penggantung yang sudah terlihat rentan. Ganti jika diperlukan.
Periksa rumput laut dari gangguan penyakit.
Akhirnya, kita sampai pada langkah akhir budidaya rumput laut, yaitu panen!
Apabila tujuannya untuk pembibitan, maka kamu bisa memanen rumput laut pada umur 25
sampai 35 hari.
Sementara itu, jika produksi rumput laut tergantung tinggi dan ditujukan untuk bisnis, umur
paling tepat adalah setelah 45 hari.
Panen rumput laut dilakukan dengan cara mengangkat seluruh tanaman beserta tali
penggantungnya.
Rumput laut yang sudah dipanen bisa langsung dikeringkan dengan cara dijemur di bawah
sinar matahari.
Waktu penjemuran cukup 3 sampai 4 hari saja kalau cuaca sedang cerah.