0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
54 tayangan6 halaman
1. Reaksi kimia dapat berupa reaksi penggabungan, penguraian, pembakaran, pertukaran tunggal, dan pertukaran ganda.
2. Reaksi-reaksi tersebut dapat menghasilkan senyawa baru beserta perubahan suhu seperti eksoterm atau endoterm.
3. Berbagai zat awal seperti unsur dan senyawa akan bereaksi dan saling berubah menjadi zat-zat baru lainnya.
1. Reaksi kimia dapat berupa reaksi penggabungan, penguraian, pembakaran, pertukaran tunggal, dan pertukaran ganda.
2. Reaksi-reaksi tersebut dapat menghasilkan senyawa baru beserta perubahan suhu seperti eksoterm atau endoterm.
3. Berbagai zat awal seperti unsur dan senyawa akan bereaksi dan saling berubah menjadi zat-zat baru lainnya.
1. Reaksi kimia dapat berupa reaksi penggabungan, penguraian, pembakaran, pertukaran tunggal, dan pertukaran ganda.
2. Reaksi-reaksi tersebut dapat menghasilkan senyawa baru beserta perubahan suhu seperti eksoterm atau endoterm.
3. Berbagai zat awal seperti unsur dan senyawa akan bereaksi dan saling berubah menjadi zat-zat baru lainnya.
1. Reaksi antara fasfor putih dengan gas klur membentuk fosfor inklunida P4 + 6 cl 2 4 Pcl 3
Fasfor awal berbentuk padatan dan bereaksi dengan gas klur
menghasilkan zat baru yaitu cairan fasfor inklunida hasil zat baru ini berwujud cairan yang tidak bewarna pada reaksi ini terjadi kenaikan suhu atau ekstrem 2. 2H2 + O2 2H2O Gas hidrugen direaksikan dengan gas oksigen akan menghasilkan air pada proses pembentukan air dari reaksi hidregen dengan oksigen melibatkan reaksi ekstrem. Aor berbeda dengan zat hidrogen dan O2 , hidrogen adalah gas yang mudah terbakar, oksigen adalah zat dalam proses pembakaran sedamgkan air adalah zat untuk memadamkan api atau kebakaran, tetapi dalam reaksi ini O2 yang direaksikan untuk membentuk air sudah tenikan pada 2 molekul hidrogen 3. N2 + 3H2 2NH2 Pada proses reaksi gas nitrogen dengan gas hidrogen menghasilkan gas amonia dengan suhu dinaikkan atau eksotrem. Hal ini disebabkan karenapada suhu tinggi banyak menghasilkan amonia. Kenaikan suhu akan menggeser kesetimbangan kea rah reaksi endotem sehehingga jumlah Zat pereaksi semakin banyak yang bereaksi untuk menghasilkan amonia atau NEH3 4. S + O2 5O2 Padatan sulfur bereaksi dengsn gas oksigen menghasilkan produk gas sulfur dioksida dalam proses ini produk yang dihasilkan akan bersifat ekstrem. 5. H2 + O2 2HGO4 Hidrogen bersifat gas, klor menghasilkan asam klorida asam klomda dibuat dari proses penyatuan gas hidrogen dan gas klor dalam hal ini dinamakan reaksi eksotermik yang akan memproduksi panas. REAKSI PENGURAIAN 1. 2NH3 N2 + 3H2 Gas amonia jika terurai akan menghasilkan gas nitrogen dan gas hidragen Dalam penguraiannya gas amonia akan menurunkan nilai entalpi menjadi negatif yang berarti perubahan suhunya menjadi turun atau bersifat endoterm. 2. 2H1 2CA + 2C + I2 Hidrogen lodida, hidrogen dan lodia adalah senyawa yang bersifat gas. Pada proses penguraian reaksi akan berubah menjadi ekstrem karena nilai entalpinya negatif. 3. 2CACO3 2CA + 2C + 3O2 Gas kalsium kabonat terurai menjadi padatan kalsium,padatan karbon, dan gas oksigen. Dalam penguraian dihasilkan kenaikan suhu ekstrem 4. 2MGO 2MG + O2 Magnesium oksida yang berbentuk padat akan terurai menjadi padatan magnetum dan gas oksigen , proses penguraian terjadi di bawah suhu 700 celcius dan setelah terurai reaksi akan berubah menjadi endoterm 5. Mad Na + d Garam dapur adalah bahan berupa padatan putih, memiliki bentuk Kristal yang transparan, saat terurai mad akan menjadi padatan logam natium dari gas klur sehingga akan terjadi reaksi ekstrem. REAKSI PEMBAKARAN 1. Fe + O2 Fe203 Pembakaran besi dengan oksigen menghasilkan besi oksida dengan warna merah kecoklatan dengan bentuk padatan dan biasa digunakan sebagai biji besi,pigmen,katalis,dan termit. 2. C3H8 + 5O2 3C02 + 4H20 Pembakaran pipa dengan oksigen menghasilkan karbondioksida dan air pembakaran ini menghasilkan kenaikan suhu dan biasa terjadi pada kompor gas dalam kehidupan sehari hari. 3. C5h12 + 802 5CO2 + 6+120 Pembakaran pentana dengan oksigen termasuk pembakaran sempurna, proses ini terjadi dalam pembakaran bensin dalam kendaraan. 4. 2h2 + o2 2h20 Gas hidrogen dan oksigen dibakar menghasilkan uap air dengan perubahan suhu menjadi naik dan nilai entalvi negatif. 5. C + o2 2h20 Pembakaran padatan karbon dengan gas oksigen merupakan pembakaran yang tidak sempurna dan terjadi perubahan entapi yang membuat kenaikan suhu karena adanya proses pelepasan panas. Warna gas yang dihasilkan adalah abu – abu kehitaman. PERTUKARAN TUNGGAL 1. 2 AL + 6HA 2A1 A 3 + 3H2 Aluminium padat bertukar dengan larutan asam klorida membentuk larutan aluminium klorida ditambah gas hidrogen. Pada reaksi ini senyawa yang memiliki muatan tidak sejenis akan masing – masing sekatan senyawa lainnya. 2. 5r + 20 SR (oH) 2 f H2 Padatan stronsium dan cairan air menghasilkan larutan srunsum hidruknda dan gas hidrogen. Produk dan reaksi ini akan menghasilkan pendapat strunsum hidruknda yang larut dalam air. Bentuk stronsum rliduksida adalah Kristal yang tidak bewarna dan prismanik. 3. D2 + 2 kBr 2kd + br2 Gas krut dengan kalium brumida yang berbentuk Kristal putih menghasilkan larutan kalium laorida yang larut dalam air dan gas bromin , bentuk awal dari kalium larida adalah padatan Kristal bewarna putih dan mengalami endeortrem saat terjadi reaksi. 4. 2 n + cu5u 4 2 n504 + cu Padatan seng yang bereaksi dengan lembaga ( II ) sulfat menghasilkan larutan seng sulfat yang tidak bewarna dan juga endapan dari padatan lembaga yang bewarna padat. 5. 2 Na + 2 Hd 2 Nad + H2 Natrium yang bersifat padat bereaksi dengan larutan asam klonda membentuk larutan namun klunda dan gas hidrogen. Produk dari reaksi ini menghasilkan garam yang terbentuk Kristal jika sudah dipanaskan atau dikeringkan dan mengalami endoterm atau penurunan suhu saat sudah mengkristal. PERTUKARAN GANDA 1. K2 CRO4 + BA (ACO3)2 BACR04 + 2kno3 Larutan air kromat dengan larutan barium nitrar bewarna putih menghasilkan entapan barium krumat bewarna kuning dan larutan Kristal kalium nitrat yang bewarna putih. 2. Pb (cno3)2 + naso4 pb504 + 2na no3 Larutan Kristal timbale (II) nitrat yang tidak bewarna dicampur dengan larutan Kristal natrium sulfat bewarna putih menghasilkan padatan timbale (II) sulfat bewarna putih dan larutan natrium nitrat yang tidak bewarna. 3. Naoh + hd nad + H2o Larutan natrium inidruksida dengan larutan asam klorida menghasilkan Kristal garam dalam bentuk larutan yang bersifat basah dan cairan air. 4. 2CH3 coo H + ca (acoh)2 (ch3coo)2 + 2h20 Larutan asam asetal dengan larutan Kristal atau bubuk kalsium iniduksida putih menghasilkan larutan kalsium asetat yang bersifat basah dan air. 5. ++Agno3 + Nad agd + xlaxlo3 Larutan perat nitrat dengan larutan natrium klunida menghasilkan larutan dari senyawa padat perak ldanida nbewarna putih dan larutan Kristal bening dari natium nitrat yang mudah larut dalam air. 6. 1-1504 + k2c107 2cro3 + k2504 + 120 Reaksi dari asam sulfat dan larutan kalium kuman menghasilkan endapan bewarna merah dari kulium tniosida. 7. Nareo4 + mcahg)4 u n l (cahg)4 +Nad Perubahan natium prenat menjadi garam ketrabuktilamonium. Garam terabulotamonium mengendap dari larutan berair tersebut.