Jurnal Netty Kamal Ed 17
Jurnal Netty Kamal Ed 17
Oleh
Netty Kamal
Abstrak
Produk minuman pada umumnya menggunakan bahan aditif seperti pemanis rasa, zat pewarna
dan juga zat pengental untuk meningkatkan kualitas rasa dan minat masyarakat.
CMC (Carboxyl Methyl Cellulose) sebagai salah satu bahan aditif dan sudah banyak digunakan
dalam berbagai industri (Hercules incorporated pada tahun 1946 ) karena tidak beracun,dan
secara umum tidak menimbulkan alergi dan bersifat inert, sehingga relatif sangat aman untuk
digunakan atau dikonsumsi.
Di Indonesia penggunaan CMC banyak dijumpai pada industri makanan, farmasi, kosmetik,
kertas dan industri tekstil. Berdasarkan pengamatan terhadap beberapa produk minuman yang
telah beredar di Indonesia, belum ada produk minuman yang mencantumkan CMC sebagai
komposisi produk.
Pada umumnya produk industri, khususnya Sasaran yang ingin dicapai adalah
minuman selalu menggunakan bahan aditif memperoleh inspirasi dan pemahaman yang
diantaranya rasa, zat pewarna dan juga zat bermanfaat untuk memajukan industri
pengental dengan target mampu masyarakat, khususnya di bidang makanan
meningkatkan kualitas rasa dan meningkatkan dan minuman
minat pengguna dalam hal ini masyarakat.
1.2 CMC (Carboxyl Methyl Cellulose)
CMC (Carboxyl Methyl Cellulose) sering
merupakan bagian komposisi minuman yakni 1.2.1 Struktur CMC
berperan sebagai zat pengental. Dengan
kentalnya minuman tersebut, produsen Struktur CMC Carboxyl Methyl Cellulose)
berharap minumannya menjadi salah satu merupakan rantai polimer yang terdiri dari
jenis minuma yang banyak diminati unit molekul sellulosa. Setiap unit
masyarakat terlebih lagi jika memiliki rasa anhidroglukosa memiliki tiga gugus hidroksil
manis. dan beberapa atom Hidrogen dari gugus
hidroksil tersebut disubstitusi oleh
Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh carboxymethyl. (Gambar.1)
CMC terhadap beberapa parameter phisik
larutan diantaranya viskositas, kadar air,
Gugus hidroksil yang tergantikan dikenal 1) Bersifat stabil terhadap lemak dan tidak
dengan derajad penggantian (degree of larut dalam pelarut organik
substitution) disingkat DS. Jumlah gugus 2) Baik sebagai bahan penebal .
hidroksil yang tergantikan atau nilai DS 3) Sebagai zat inert.
mempengaruhi sifat kekentalan dan sifat 4) Bersifat sebagai pengikat
kelarutan CMC dalam air.
Berdasarkan sifat dan fungsinya maka CMC
CMC yang sering digunakan adalah yang dapat digunakan sebagai bahan aditif pada
memiliki nilai DS sebesar 0,7 atau sekitar 7 produk minuman dan juga aman untuk
gugus Carboxymethyl per 10 unit dikonsumsi. CMC mampu menyerap air yang
anhidroglukosa karena memiliki sifat sebagai terkandung dalam udara dimana banyaknya
zat pengental cukup baik air yang terserap dan laju penyerapannya
(aqualonCMC.Herculesincorporated). CMC bergantung pada jumlah kadar air yang
merupakan molekul polimer berantai panjang terkandung dalam CMC serta kelembaban dan
dan karakteristiknya bergantung pada panjang temperatur udara disekitarnya.
rantai atau derajad polimerisasi (DP).
Kelembaban CMC yang diijinkan dalam
Nilai DS dan nilai DP ditentukan oleh berat kemasan tidak boleh melebihi 8 % dari total
molekul polimer, dengan bertambah besar berat produk.
berat molekul CMC maka sifatnya sebagai zat
pengental semakin meningkat. Penggunaan CMC pada berbagai industri
sebagaimana tertera pada Tabel 1
1.2.2 Sifat dan fungsi CMC
Menurut Ferimanoi (Badan Penelitian Tanam rasa, mempunyai ketahanan pada temperatur
an Obat dan Aromatik) bahwa jumlah CMC > 300 0C.
yang diijinkan untuk bercampur dengan
bahan lain adalah berkisar dari 0,5 sampai Dalam pengujian yang dilakukan meliputi
3,0%, untuk mendapatkan hasil optimum. pengukuran viskositas, kekeruhan, kadar air,
kadar abu dari pencampuran CMC dalam
2. METODOLOGI larutan sukrosa dengan konsentrasi CMC
bervariasi dari 0,5%, 1% dan 1,5%.
2.1 Prosedure Ekperimental Berdasarkan nilai ratio larutan sukrosa/ CMC
maka dalam penelitian ini dibuat tiga jenis
Sebagai studi eksperimental di laboratorium campuran disebut sebagai campuran 1,
yang dilanjutkan dengan analisis-analisis dan campuran 2 dan campuran 3. Ketiga jenis
pengujian,. bahan aditif yang digunakan campuran beserta komposisinya ditunjukkan
adalah CMC berbentuk powder (bubuk) dalam Tabel 2., 3 dan Tabel 4
berwarna putih dengan berat jenis 1,59 dan
pH 7 – 10, tidak berbau dan tidak memiliki
3.4 Pengaruh CMC terhadap Kekeruhan. fasa pada larutan yaitu timbulnya
kekeruhan.Makin besar kadar CMC yang
Pengaruh CMC terhadap ke dalam digunakan, kekeruhan cenderung akan
campuran 1, 2 dan 3 menghasilkan perubahan semakin meningkat. (Gambar 5 dan Tabel 5)