Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MAKALAH HUKUM BISNIS

Tentang:

ASURANSI

Disusun Oleh Kelompok 4:

MUTI’AH FADHILLA (19101155310713) RACHELIA SHERLINA(19101155310719)

NISKIA ARWISNI DEVI (19101155310715) RAHMAD ABEL (19101155310720)

NUNUNG NURHAYATI (19101155310716) RANTI ELISA (19101155310721)

OLGA FEDRIKA(19101155310717) RIDHO PRAWIRA (19101155310722)

PRAMUDYA BIMO (19101155310718) RISKA APRILYA (19101155310723)

Dosen:

RANGGA WENDA PRINOYA, SH, MM

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG

2020/2021
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah Asuransi atan pertanggungan merupakan sesuatu yang sudah tidak asing
lagi bagi masyarakat Indonesia, dimana sebagian besar masyarakat Indonesia sudah
melakukan perjanjian asuransi dengaii perusahaan asuransi, baik perusahaan asuransi
milik negara maupun milik swasta nasional. Menurut H.M.N Purwosutjipto:
“Pertanggungan adalah perjanjian timbal balik antara penanggung dengan penutup
asuransi, dimana penanggung mengikatkan diri untuk mengganti kerugian, dan atau
membayar sejumlah uang (santunan) yang ditetapkan pada waktu penutupan
perjanjian, kepada penutup asuransi atau orang lain yang ditunjuk, pada waktu
terjadinya evenement, sedangkan penutup asuransi mengikatkan diri untuk membayar
uang premi”.1 Sementara itu, dalam KUHD Pasal 246 menyatakan bahwa: Asuransi
atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung
mengikatkan diri kepada tertaggung, dengan menerima suatu premi, untuk
memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena
suatu peristiwa yang tak tertentu.
Asuransi sebagai lembaga pelimpahan resiko. Dalam keadaan wajar biasanya
seseorang atau suatu badan usaha itu secara pribadi selalu harus menanggung semua
kemungkinan kerugian yang dideritanya yang disebabkan karena peristiwa apapun
juga. Biasanya sifat dan jumlah kerugian itu tidak dapat dengan mudah diperkirakan
sebelumnya, apakah akan berakibat yang sangat fatal atau tidak. Apakah akan
menimbulkan kerugian yang kira-kira mampu ditanggulangi sendiri atau tidak. Guna
menghadapi segala kemungkinan termaksud di atas maka orang berasaha
melimpahkan semua kemungkinan kerugian yang timbul kepada pihak lain yang
kiranya bersedia menggantikan kedudukannya. Cara untuk melakukan pelimpahan
risiko dapat ditempuh dengan jalan mengadakan suatu perjanjian. Perjanjian mana
mempunyai tujuan bafawa pihak yang mempunyai kemungkinan menderita kerugian
(lazim disebut tertanggung) itu melimpahkan kepada pihak lain yang bersedia
membayar ganti rugi (lazim disebut penanggung) apabila terjadi kerugian. Perjanjian
kemudian itu lazim disebut sebagai perjanjian pertanggungan (asuransi).
Polis merupakan bukti adanya perjanjian asuransi antara pihak penanggung dan
pihak tertanggung sebagai penutup asuransi. Karena polis adalah surat yang bernilai
uang, maka penggadaian sepucuk polis itu hanya bisa terjadi dalam hubungan hukum,
khususnya mengenai pinjaman uang, yang dilakukan oleh tertanggung/penutup
asuransi kepada penanggung. Polis yang akan digadaikan itu harus memenuhi syarat
yang telah ditentukan oleh pelaksanaan asuransi jiwa yang bersangkutan. Polis ini
harus polis perorangan yang telah memiliki harga tunai dan tidak menunggak
pembayaran preminya.
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana proses perjanjian gadai polis dengan jaminan polis asuransi ?
2. Bagaimana Objek Asuransinya ?
3. Bagaimana manfaat yang diberikan ?
4. Bagaimana premi, polis dan prosedur pengajuan klaim ?
C. Tujuan masalah
Tujuan dalam pembahasan makalah ini berdasarkan rumusan masalah di atas, adalah
untuk membahas hal-hal yang sesuai dengan permasalahan yang diajukan antara lain
1. Untuk mengetahu bagaimana proses perjanjian gada polis dengan jaminan polis
asuransi
2. Untuk mengetahui bagaimana objek asuransi yang digunakan
3. Untuk mengetahui manfaat apa yang terdpat dalam asuransi
4. Mengetahu bagaimana premi, polis dan pengajuan klaim.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Asuransi
Asuransi berasal dari bahasa Inggris, yakni insurance yang memiliki makna
sebagai jaminan dan perlindungan. Dalam produk penanggulangan risiko, asuransi
menjadi mekanisme yang dapat mengalihkan risiko yang mungkin menimpa tertanggung
kepada penanggung atau pihak asuransi. Pengalihan risiko ini dilakukan dengan
pembayaran klaim yang diberikan oleh pihak asuransi kepada pihak tertanggung yang
mendapat kerugian dari suatu peristiwa atau keadaan yang diasuransikan.Asuransi adalah
alat untuk mengurangi risiko dengan menggabungkan sejumlah unit yang berisiko agar
kerugian individu dapat diprediksi secara bersama-sama. Kerugian yang diprediksi itu
kemudian dibagi dan didistribusikan secara adil dan merata di antara semua unit dalam
gabungan tersebut.
B. Unsur – unsur Asuransi
Bukti pengalihan risiko dari pihak asuransi kepada tertanggung tercantum dalam
polis asuransi yang diterbitkan pihak asuransi kepada tertanggung yang telah memenuhi
kewajiban membayar premi. Di dalam asuransi, ada tiga unsur yang menjadi pedoman
utama mekanisme pereduksian risiko tertanggung sebagai berikut.

1. Premi
Anda pasti sering mendengar istilah ini, namun banyak pula yang tidak mampu
menjelaskan mengenai pengertian dari premi. Secara sederhana, premi adalah kewajiban
yang harus dibayar tertanggung kepada pihak asuransi sebagai jasa pengalihan risiko
yang diinginkan. Untuk mendapatkan manfaat pengalihan risiko dari pihak asuransi,
kewajiban membayar premi ini harus dilunasi oleh tertanggung.
2. Polis Asuransi
Sebagai ganti dari premi yang telah dibayarkan untuk jasa asuransi, tertanggung
memiliki hak untuk mendapat polis. Pengertian dari polis asuransi adalah surat kontrak
atau perjanjian yang dikeluarkan oleh pihak asuransi kepada tertanggung yang menjadi
dasar untuk membayar ganti rugi kepada tertanggung dari kerugian yang dialaminya.
Polis ini berisi segala ketentuan yang menjamin apa saja kerugian yang ditanggung pihak
asuransi hingga data tertanggung secara jelas.
3. Klaim
Ketika mendapat kerugian dari suatu peristiwa, Anda dapat mengecek risiko
tersebut telah diasuransikan dan terncantum dalam polis atau tidak. Jika terdapat, ada
dapat melakukan pengajuan klaim sebagai bentuk permintaan penggantian ganti rugi dari
kerugian yang Anda alami.
C. Kriteria Risiko yang Dapat Ditanggung Asuransi
Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh risiko tersebut hingga akhirnya dapat
dapat diasuransikan melalui metode pengalihan risiko.

1. Harus Termasuk Dalam Risiko Murni dan Termasuk Risiko Khusus


Dengan kata lain risiko tersebut muncul secara tidak terduga dan dapat menimpa
siapa saja. Contohnya risiko kecelakaan maupun risiko meninggal dunia.

2. Dapat Diukur dengan Uang


Hal Ini berarti pengalihan risiko dinilai dari segi finansial, bukan dari emosional
tertanggung. Contohnya pada asuransi jiwa, pihak asuransi hanya dapat memberikan
pengalihan berupa uang yang telah dipertangunggkan, tanpa bisa menghidupkan kembali
pihak yang meninggal.

3. Bersifat Sama dan Dalam Jumlah Besar


Banyaknya risiko serupa menjadi penilaian pihak asuransi untuk menentukan
perkiraan besarnya kerugian yang terjadi. Hal-hal khusus, seperti koleksi perangko, akan
sulit diasuransikan karena pihak asuransi sulit menentukan besaran nilai pertanggungan,
Itu disebabkan nilainya bergantung dari kesukaan subjektif.

4. Terjadi Secara Kebetulan dan Tidak Disengaja


Pihak asuransi tidak mau bertanggung jawab dalam pengalihan risiko dari
kerugian yang mungkin timbul akibat kesengajaan. Sebagai contoh, tidak ada nilai
pertanggungan bagi seseorang yang masuk rumah sakit akibat mencoba bunuh diri.

5. Dapat Dibuktikan
Dalam hal ini pihak asuransi menuntut bukti yang sah dari kerugian yang Anda
alami sebelum mengeluarkan ganti ruginya. Sebagai contoh, ketika Anda kehilangan
mobil yang telah diasuransikan, Anda harus memiliki surat keterangan polisi yang
menyatakan kehilangan tersebut sampai akhirnya baru dapat mengajukan klaim kepada
pihak asuransi.

6. Mengandung Kerugian Bagi Tertanggung


Bahwa risiko yang Anda asuransikan haruslah menyangkut tentang diri Anda
sendiri. Jika risiko tersebutnya nyatanya hanya berdampak pada orang lain, pihak
asuransi tidak dapat mengalihkan risikonya. Sebagai contoh, Anda tidak dapat
mengasuransikan motor tetangga Anda sebab jika motor itu hilang atau rusak, yang
menderita kerugian bukan Anda, melainkan tetangga Anda.
D. Objek Asuransi
Objek Asuransi adalah jiwa dan raga, kesehatan manusia, tanggung jawab hukum,
benda dan jasa, serta semua kepentingan lainnya yang dapat hilang, rusak, rugi, dan/atau
berkurang nilainya.
Dilihat dari obyek asuransi Bila dilihat dari obyek asuransi, jenis asuransi secara umum
dibedakan menjadi dua yaitu:
 Asuransi Jiwa (Life Insurance)
 Asuransi Umum (General Insurance)

a. Asuransi jiwa (Life Insurance)


Asuransi jiwa berbeda dengan asuransi lain. Dalam arti, di sini
obyek utama asuransi adalah kehidupan manusia itu sendiri. Ruang
lingkup asuransi jiwa bersifat maksimal karena kehidupan manusia adalah
properti paling penting dari seorang individu. Asuransi jiwa ditujukan
untuk keluarga atau penerima manfaat disebutkan saat kematian orang
yang dijamin. Jadi, faktor terbesar dalam memiliki asuransi jiwa adalah
menyediakan jaminan bagi keluarga atau orang yang ditinggalkan
tertanggung akibat kematian. Asuransi jiwa penting bagi keluarga yang
bergantung pada gaji tertanggung untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
dan membayar tagihan.
Dalam memperkirakan jumlah pertanggungan asuransi jiwa yang
dibutuhkan, harus memperhitungkan untuk menutup pengeluaran. Antara
lain pengeluaran untuk biaya pemakaman dan memberi keluarga jaminan
finansial setelah kematian tertanggung seperti pembayaran hipotek,
pinjaman, kartu kredit dan pajak, perawatan anak dan biaya kuliah anak di
masa depan.
Jenis-jenis asuransi jiwa

Biasanya asuransi jiwa dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, antara lain:

 Asuransi Berjangka (Term Insurance)


 Asuransi Seumur Hidup (Whole-life Insurance)
 Perencanaan Anak (Child Plans)
 Paket Pensiun (Pension Plans)
Berikut ini penjelasan lengkap mengenai jenis-jenis asuransi jiwa:
a. Asuransi Berjangka (Term Insurance) Asuransi berjangka adalah jenis
asuransi yang paling mendasar. Asuransi berjangka hanya memberikan
perlindungan selama jangka waktu polis dan membayar hanya pada
Asuransi Seumur Hidup (Whole-life Insurance) Asuransi seumur
hidup adalah asuransi yang melindungi melindungi seumur hidup dan
akan memberikan penggantian kerugian dalam jumlah tertentu setelah
saat kematian tertanggung. Keluarga tertanggung juga berhak atas
bonus yang sering bertambah pada jumlah tersebut.
b. Perencanaan Anak (Child Plans) Asuransi ini memastikan keamanan
finansial anak. Jika tertanggung meninggal, anak akan menerima
sejumlah penggantian kerugian. Penanggung (perusahaan asuransi)
akan membayar jumlah premi setelah kematian tertanggung. Anak
tertanggung akan terus mendapatkan sejumlah uang pada interval
tertentu.
c. Paket Pensiun (Pension Plans) Asuransi ini membantu tertanggung
dalam mengumpulkan dana pensiun. Tertanggung bisa mendaptkan
jumlah pensiun reguler setelah tidak lagi bekerja karena pensiun. Bila
terjadi kasus kematian, keluarga tertanggung dapat mengklaim uang
pertanggungan.
b. Asuransi umum (General Insurance)
Asuransi umum adalah kontrak yang menawarkan kompensasi
finansial atas kerugian selain kematian. Asuransi ini mengasuransikan
segalanya selain dari kehidupan manusia. Asuransi umum
mengkompensasi kerugian finansial manusia karena kewajiban yang
terkait dengan rumah, mobil, sepeda, kesehatan, perjalanan dan lain-lain.

Jenis-jenis asuransi umum


Terdapat beberapa jenis yang termasuk ke dalam asuransi umum,
antara lain:
 Asuransi Kesehatan (Health Insurance)
 Asuransi Properti (Property Insurance)
 Asuransi Rumah (Home Insurance)
 Asuransi Kebakaran (Fire Insurance) Asuransi Sosial (Social
Insurance)
 Asuransi Otomotif (Automobile Insurance)
 Asuransi Perjalanan (Travel Insurance)
E. Manfaat asuransi secara umum
Secara umum, semua produk dan jenis asuransi mempunyai tiga manfaat berikut.
1. Alat pengalihan risiko
Asuransi dapat mengalihkan risiko finansial yang kamu punya. Dengan asuransi,
kamu bisa mengalihkan beban risiko finansial yang ada. Contohnya dengan asuransi
kesehatan, kamu tidak perlu membayar keseluruhan atau sebagian biaya tagihan
rumah sakit bila jatuh sakit. Risiko tersebut dialihkan atau ditanggung oleh
perusahaan asuransi.
2. Meminimalisir kerugian
Karena sebagian atau keseluruhan risiko sudah dialihkan kepada perusahaan asuransi,
kamu pun bisa meminimalisir kerugian yang ada.

3. Memberikan keamanan untuk masa depan


Dengan adanya asuransi, setidaknya keuangan kamu akan lebih stabil. Selain itu, jika
kamu sudah tahu bahwa risiko yang ada dalam hidup bisa dialihkan, kamu pun akan
merasa lebih percaya diri secara keuangan. Hal ini juga dapat membuat kamu merasa
lebih berani untuk berinvestasi atau memulai suatu bisnis.
F. Premi Asuransi
Dalam asuransi kita mengenal istilah premi asuransi. Lalu apa itu premi asuransi?
Pengertian premi asuransi adalah sejumlah biaya yang harus dibayarkan dalam jangka
waktu tertentu sebagai kewajiban peserta sebagai tertanggung (nasabah asuransi).
Premi umumnya dibayarkan setiap bulan tergantung dari jatuh tempo sesuai dengan yang
tertera dalam perjanjian atau polis asuransi.

Tujuan pembayaran premi asuransi


Tujuan utama pembayaran premi adalah:
 Memberikan jaminan perlindungan atas berbagai risiko kerugian yang diderita satu pihak.
 Pemerataan biaya. Artinya, hanya dengan mengeluarkan biaya dalam jumlah tertentu,
Tertanggung tidak perlu menanggung, mengganti, atau membayar sendiri kerugian yang
jumlahnya tak tentu akibat musibah yang ia alami.

Jenis-jenis premi asuransi


Sedikitnya ada lima jenis premi. Apa saja? Berikut ini jenis-jenisnya.
 Asuransi jiwa
 Asuransi kesehatan
 Asuransi kendaraan
 Asuransi properti
 Asuransi perjalanan
1. Asuransi jiwa
Asurans jiwa memberikan perlindungan finansial dalam bentuk uang
pertanggungan yang akan diberikan kepada ahli waris jika Tertanggung atau pemegang
polis meninggal dunia.
2. Asuransi kesehatan
Premi asuransi kesehatan memberikan perlindungan finansial bagi Tertanggung
jika ia jatuh sakit. Bentuk perlindungan macam-macam, tergantung pada manfaat yang
ditawarkan asuransi kesehatan yang ia miliki. Umumnya, premi dapat menanggung biaya
rawat inap dan obat.
3. Asuransi kendaraan
Premi asuransi kendaraan memberikan perlindungan finansial bagi pemegang
polis jika ia mengalami berbagai risiko berkendara.
Umumnya, ada dua jenis asuransi kendaraan, yaitu asurans all rsk
atau comprehensive dan asuransi total loss only (TLO). Perbedaan kedua asuransi ini ada
pada ketentuan dan cakupan perlindungan.
Asuransi all risk akan mengganti kerugian atas sebagian atau keseluruhan
kendaraan. Sementara asuransi TLO hanya mengganti kerugian jika tingkat kerusakan
mencapai 75 persen atau lebih.
4. Asuransi properti
Premi asuransi properti memberikan perlindungan finansial bagi pemegang polis
atas risiko propertinya. Risiko yang dimaksud sangat beragam, misalnya kerusakan
properti akibat musibah banjir, kebakaran, gempa bumi, dan lainnya.
5. Asuransi perjalanan
Premi asuransi perjalanan memberikan perlindungan finansial bagi pemegang
polis selama ia melakukan perjalanan.
Umumnya, jenis asuransi perjalanan dibedakan menjadi dua, yaitu asuransi
perjalanan domestik, yang cakupan perlindungannya adalah perjalanan di dalam negeri,
dan asuransi perjalanan internasional, yang cakupan perlindungannya adalah perjalanan
di luar negeri.

Contoh premi asuransi


Misalnya untuk asuransi demam berdarah dari Lifepal nilainya sangat terjangkau dengan
premi Rp 50 ribu dibayarkan satu kali dalam satu tahun.
Berbeda dengan premi asuransi jiwa. Umumnya masa pembayaran premi dilakukan
dalam kurun waktu tertentu.
Sebagai contoh, premi asuransi jiwa untuk usia 34 tahun nominal paket paling rendah di
Lifepal adalah Rp 87.500 per bulan dengan masa premi lima tahun.
Artinya, kamu harus membayarkan Rp 1.050.000 per tahun selama lima tahun berturut-
turut untuk mendapatkan uang pertanggungan sebesar Rp 30 juta dengan masa
perlindungan selama 20 tahun.
Sebagai informasi, setelah masa pembayaran premi selesai, kamu tidak diwajibkan lagi
untuk membayar premi. Tetapi, masa perlindungan tetap berjalan sampai dengan 15
tahun ke depan.
Keuntungannya, jika telah melewati masa 20 tahun perlindungan tidak ada klaim, kamu
bisa mendapatkan pengembalian premi sebesar 160 persen dari premi atau senilai Rp 8,4
juta.
G. Polis dan prosedur pengajuan klaim
Polis asuransi merupakan sebuah bukti perjanjian tertulis yang dilakukan oleh
pihak perusahaan asuransi (penanggung) dengan nasabah pengguna layanan asuransi
(tertanggung), yang isinya menjelaskan segala hak dan kewajiban antara kedua belah
pihak tersebut. Polis asuransi akan menjadi bukti tertulis yang sah dalam perjanjian yang
dilakukan oleh pihak penanggung dan pihak tertanggung.

Dengan adanya polis asuransi, maka kedua belah pihak yang melakukan
perjanjian asuransi tersebut akan terikat dan memiliki masing-masing tanggung jawab
sebagaimana yang telah disepakati sejak awal. Polis asuransi merupakan hal yang sangat
penting di dalam layanan asuransi itu sendiri, karena polis akan melindungi setiap hak
dan kewajiban nasabah dan pihak perusahaan asuransi.

TENTANG PROSES DAN PROSEDUR KLAIM


KLAIM ASURANSI

Pastikan 4 hal berikut saat mengajukan klaim polis asuransi Anda dan/atau keluarga:
 Pastikan polis asuransi perlindungan yang diajukan dalam keadaan aktif
 Pastikan Anda mengajukan klaim maksimal 30 hari setelah kejadian
 Lengkapi formulir dan dokumen klaim yang diperlukan
 Isian pada formulir klaim harus asli, sedangkan dokumen pendukung lainnya
diperbolehkan menyertakan dokumen fotokopi yang telah dilegalisir

PROSEDUR PENGAJUAN KLAIM ASURANSI


Prosedur Klaim Reguler
1. Nasabah mengajukan klaim dengan cara mengirimkan formulir dan dokumen klaim
melalui:
 Kurir POS atau Portal;
 Datang langsung ke kantor pusat atau kantor cabang Cigna
2. Cigna menerima dan memeriksa formulir serta dokumen klaim
3. Nasabah menerima SMS pemberitahuan formulir dan dokumen klaim telah diterima
Cigna
4. Nasabah menerima pemberitahuan keputusan klaim melalui:
 Klaim diterima : SMS
 Klaim ditunda : SMS atau E-mail (akan ditelepon jika diperlukan)
 Klaim ditolak : E-mail atau surat
5. Jika klaim diterima, nasabah menerima SMS pemberitahuan pembayaran dana klaim
6. Pembayaran dana klaim diterima nasabah
Prosedur Speedy Klaim
Speedy Klaim merupakan proses klaim yang hanya membutuhkan waktu:
 30 menit untuk keputusan klaim rawat inap atau
 45 menit untuk keputusan klaim meninggal dunia
1. Nasabah mengajukan klaim dengan cara datang langsung ke kantor pusat dan kantor
cabang Cigna membawa formulir serta dokumen yg dibutuhkan
2. Cigna menerima dan memeriksa formulir serta dokumen klaim nasabah dalam waktu
30/45 menit jika memenuhi syarat proses Speedy Klaim
3. Nasabah menerima pemberitahuan keputusan klaim dalam waktu 30/45 menit dari
Customer Service (CS) Cigna
4. Pembayaran dana klaim diterima nasabah

Prosedur Penutupan Polis


langkah-langkah penutupan polis asuransi secara benar dan tepat, seperti di bawah ini.
1. Datangi Pihak Asuransi
Anda sebaiknya langsung mendatangi pihak penerbit asuransi jika ingin melakukan
penutupan polis. Paparkan keinginan Anda tersebut agar pihak asuransi dapat segera
memproses permintaan penutupan polis tersebut.
2. Isi Dokumen
Oleh pihak asuransi, Anda akan diminta mengisi dokumen pernyataan yang
menyebutkan penutupan polis tersebut tanpa paksaan dan berdasarkan inisiatif Anda
sendiri secara sadar. Pahami isi dokumennya dan mintalah penjalasan dari petugas
asuransi mengenai denda yang timbul dari penutupan polis Anda.
3. Lengkapi Syarat
Selain mengisi dokumen, Anda juga akan diminta menyerahkan berbagai syarat
terkait penutupan polis asuransi. Kartu identitas hingga buku polis asuransi Anda diminta
sebagai bukti.
4. Menunggu Sisa Dana
Tentunya ketika Anda menutup polis asuransi, Anda menginginkan ada sebagian
dana yang dapat kembali. Anda pun sadar dana premi tidak dapat kembali seluruhnya
terkait denda dan kesepakatan. Jika semua dokumen dan syarat penutupan telah dipenuhi,
yang Anda perlukan hanya tinggal menunggu waktu sampai pihak asuransi mengirimkan
sisa dana premi Anda ke dalam rekening Anda.

Contoh perusahaan Asuransi

PT Jasa Raharja

PT Jasa Raharja adalah perusahaan asuransi kecelakaan yang dimiliki oleh negara.
Karenanya, Jasa Raharja menawarkan asuransi kecelakaan yang berlandaskan peraturan yang
tertulis di Undang-Undang. Program asuransi Jasa Raharja di bidang penanggulangan kerugian
dari kecelakaan lalu lintas ini terus berlanjut hingga saat ini. Oleh karenanya, Jasa Raharja
dikenal sebagai perusahaan asuransi di bidang kecelakaan lalu lintas darat, laut, serta udara.

Pada dasarnya, Jasa Raharja memberikan perlindungan untuk masyarakat melalui dua
program asuransi sosial. Program asuransi sosial tersebut meliputi Kecelakaan Penumpang Alat
Angkutan Umum yang didasarkan UU No. 33 dan asuransi Tanggung Jawab yang diatur
berdasarkan UU No. 34 tahun 1964.

Nominal santunan yang diberikan Jasa Raharja pada kedua program asuransi sosial
tersebut juga tidak jauh berbeda. Untuk korban meninggal dunia, Jasa Raharja akan memberikan
santunan sebesar 50 juta Rupiah. Nilai yang sama juga diberikan kepada korban yang mengalami
cacat permanen.

Prosedur pengajuan premi

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI No.15&16/PMK.010/2017 Tanggal 13 Februari


2017, besaran santunan bagi korban kecelakaan lalu lintas darat/laut/udara:

JENIS ALAT ANGKUTAN


JENIS SANTUNAN
DARAT, LAUT (RP.) UDARA (RP.)

Meninggal Dunia Rp 50.000.000,- Rp 50.000.000,-


Cacat Tetap (Maksimal) Rp 50.000.000,- Rp 50.000.000,-

Perawatan (Maksimal) Rp 20.000.000,- Rp 25.000.000,-

Penggantian Biaya Penguburan


Rp 4.000.000,- Rp 4.000.000,-
(Tidak mempunyai ahli waris)

Manfaat Tambahan
Rp 1.000.000,- Rp 1.000.000,-
Penggantian Biaya P3K

Manfaat Tambahan
Rp 500.000,- Rp 500.000,-
Penggantian Biaya Ambulance

Ahli Waris & Kadaluarsa Santunan

AHLI WARIS KADALUARSA

Hak Santunan
menjadi gugur /
kadaluarsa jika:

Santunan diberikan kepada ahli waris dengan prioritas skala 1. Permintaan


sebagai berikut: diajukan
dalam waktu
1. Janda / Duda yang sah
lebih dari 6
2. Anak - Anaknya yang sah bulan setelah
terjadinya
3. Orang Tuanya yang sah kecelakaan.
4. Apalbila tidak ada ahli waris, maka diberikan 2. Tidak
penggantianbiaya penguburan kepada yang dilakukan
menyelenggarakan. penagihan
dalam waktu 3
bulan setelah
hal dimaksud
disetujui oleh
Jasa Raharja

JUMLAH SANTUNAN
Berdasarkan Peraturan Mentri Keuangan RI No.15 dan 16 /PMK.10/2017 Tanggal 13
Februari 2017, besaran santunan bagi korban kecelakaan lalu lintas darat/laut/udara:
JENIS ALAT ANGKUTAN
JENIS SANTUNAN DARAT, LAUT UDARA (RP.)
(RP.)

Rp
Meninggal Dunia Rp 50.000.000,- 50.000.000,-

Rp
Cacat Tetap (Maksimal) Rp 50.000.000,- 50.000.000,-

Rp
Perawatan (Maksimal) Rp 20.000.000,- 25.000.000,-

Penggantian Biaya Penguburan Rp 4.000.000,-


Rp 4.000.000,-
(Tidak mempunyai ahli waris)

Manfaat Tambahan Rp 1.000.000,-


Rp 1.000.000,-
Penggantian Biaya P3K

Manfaat Tambahan Rp 500.000,-


Rp 500.000,-
Penggantian Biaya Ambulance

TARIF SWDKLLJ
Tarif Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan sesuai Peraturan Menteri
Keuangan RI Nomor 36/PMK.010/2008 tanggal 26 Februari 2008, ditetapkan sebagai
berikut :
TARIF KD / JUMLAH
GOL JENIS KENDARAAN
SWDKLLJ SERT

Sepeda motor 50 cc ke bawah,


mobil ambulance, mobil 3000
A 0 3000
jenazah dan mobil pemadam
kebakaran.
Traktor, buldozer, forklift,
B mobil derek, excavator, crane 20000 3000 23000
dan sejenisnya.
Sepeda motor, sepeda
kumbang, dan scooter diatas 50 35000
C1 32000 3000
cc s/d 250 cc dan kendaraan
bermotor roda tiga.

Sepeda motor dan scooter 83000


C2 80000 3000
diatas 250 cc

Pick up/mobil barang s/d 2.400


cc, sedan, jeep, dan mobil 143000
DP 140000 3000
penumpang bukan angkutan
umum

Mobil penumpang angkutan 73000


DU 70000 3000
umum s/d 1.600 cc

Bus dan Microbus bukan 153000


EP 150000 3000
angkutan umum

Bus dan Microbus angkutan


umum, serta mobil penumpang 90000
EU 87000 3000
angkutan umum lainnya diatas
1.600 cc
Truck, mobil tangki, mobil
gandengan, mobil barang diatas 163000
F 160000 3000
2.400 cc, truck container, dan
sejenisnya

SISTEM PEMBAYARAN PREMI


 Dasar Hukum Pelaksanaan
UU No.33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang
jo. PP No.17 Tahun 1965 tentang Ketentuan Pelaksanaan Dana Pertanggungan Wajib
kecelakaan penumpang. UU No.34 Tahun 1964 tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas
Jalan jo. PP No.18 Tahun 1965 tentang Ketentuan Pelaksanaan Dana Kecelakaan Lalu
Lintas Jalan.

 Jenis Premi
Pembayaran Premi dalam program asuransi kecelakaan pada PT Jasa Raharja dikenal
dengan 2 (dua) bentuk yaitu Iuran Wajib (IW) dan Sumbangan Wajib (SW). Iuran Wajib
dikutip atau dikenakan kepada penumpang alat transportasi umum seperti kereta api,
pesawat terbang, bus dan sebagainya (pasal 3 (1) a UU No.33/1964 jo pasal 2 (1) PP
No.17/1965). Sedangkan khusus penumpang kendaraan bermotor umum di dalam kota
dan Kereta Api jarak pendek (kurang dari 50 km) dibebaskan dari pembayaran iuran
wajib tersebut. Sumbangan Wajib dikutip atau dikenakan kepada pemilik / pengusaha
kendaraan bermotor (pasal 2 (1) UU No.34/1964 jo pasal 2 (1) PP No.18/1965).
 Besaran Premi dan Santunan
- Untuk Iuran Wajib Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang dan
Santunannya di atur berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 15/PMK.010/2017
tentang Besar Santunan dan Iuran Wajib Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan
Penumpang Alat Angkutan Penumpang Umum di Darat, Sungai/Danau,
Ferry/Penyeberangan, Laut dan Udara.
- Untuk Sumbangan Wajib dan santunannya diatur berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 16/PMK.010/2017 tentang Besar Santunan dan Sumbangan Wajib
Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan.
 Teknis pengutipan premi
Setiap penumpang yang akan menggunakan alat transportasi umum membayarkan
iuran wajib yang disatukan dengan ongkos angkut pada saat membeli karcis atau
membayar tarif angkutan dan pengutipan ini dilakukan oleh masing-masing
operator (pengelola) alat transportasi tersebut
 Sumbangan wajib
Pembayaran SW dilakukan secara periodik (setiap tahun) di kantor Samsat pada saat
pendaftaran atau perpanjangan STNK
INFOBIP
PENUTUP

A. Kesimpulan
Asuransi adalah alat untuk mengurangi risiko dengan menggabungkan
sejumlah unit yang berisiko agar kerugian individu dapat diprediksi secara
bersama-sama. Kerugian yang diprediksi itu kemudian dibagi dan didistribusikan
secara adil dan merata di antara semua unit dalam gabungan tersebut.
Asuransi sebagai lembaga pelimpahan resiko. Dalam keadaan wajar
biasanya seseorang atau suatu badan usaha itu secara pribadi selalu harus
menanggung semua kemungkinan kerugian yang dideritanya yang disebabkan
karena peristiwa apapun juga. Biasanya sifat dan jumlah kerugian itu tidak dapat
dengan mudah diperkirakan sebelumnya, apakah akan berakibat yang sangat fatal
atau tidak. Apakah akan menimbulkan kerugian yang kira-kira mampu
ditanggulangi sendiri atau tidak. Cara untuk melakukan pelimpahan risiko dapat
ditempuh dengan jalan mengadakan suatu perjanjian. Perjanjian mana mempunyai
tujuan bafawa pihak yang mempunyai kemungkinan menderita kerugian (lazim
disebut tertanggung) itu melimpahkan kepada pihak lain yang bersedia membayar
ganti rugi (lazim disebut penanggung) apabila terjadi kerugian. Perjanjian
kemudian itu lazim disebut sebagai perjanjian pertanggungan (asuransi).
Polis merupakan bukti adanya perjanjian asuransi antara pihak
penanggung dan pihak tertanggung sebagai penutup asuransi. Karena polis adalah
surat yang bernilai uang, maka penggadaian sepucuk polis itu hanya bisa terjadi
dalam hubungan hukum, khususnya mengenai pinjaman uang, yang dilakukan
oleh tertanggung/penutup asuransi kepada penanggung.

Anda mungkin juga menyukai