TUGAS PBL 2 Hukum Bisnis - Kelompok 4 - M15
TUGAS PBL 2 Hukum Bisnis - Kelompok 4 - M15
Tentang:
ASURANSI
Dosen:
2020/2021
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah Asuransi atan pertanggungan merupakan sesuatu yang sudah tidak asing
lagi bagi masyarakat Indonesia, dimana sebagian besar masyarakat Indonesia sudah
melakukan perjanjian asuransi dengaii perusahaan asuransi, baik perusahaan asuransi
milik negara maupun milik swasta nasional. Menurut H.M.N Purwosutjipto:
“Pertanggungan adalah perjanjian timbal balik antara penanggung dengan penutup
asuransi, dimana penanggung mengikatkan diri untuk mengganti kerugian, dan atau
membayar sejumlah uang (santunan) yang ditetapkan pada waktu penutupan
perjanjian, kepada penutup asuransi atau orang lain yang ditunjuk, pada waktu
terjadinya evenement, sedangkan penutup asuransi mengikatkan diri untuk membayar
uang premi”.1 Sementara itu, dalam KUHD Pasal 246 menyatakan bahwa: Asuransi
atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung
mengikatkan diri kepada tertaggung, dengan menerima suatu premi, untuk
memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena
suatu peristiwa yang tak tertentu.
Asuransi sebagai lembaga pelimpahan resiko. Dalam keadaan wajar biasanya
seseorang atau suatu badan usaha itu secara pribadi selalu harus menanggung semua
kemungkinan kerugian yang dideritanya yang disebabkan karena peristiwa apapun
juga. Biasanya sifat dan jumlah kerugian itu tidak dapat dengan mudah diperkirakan
sebelumnya, apakah akan berakibat yang sangat fatal atau tidak. Apakah akan
menimbulkan kerugian yang kira-kira mampu ditanggulangi sendiri atau tidak. Guna
menghadapi segala kemungkinan termaksud di atas maka orang berasaha
melimpahkan semua kemungkinan kerugian yang timbul kepada pihak lain yang
kiranya bersedia menggantikan kedudukannya. Cara untuk melakukan pelimpahan
risiko dapat ditempuh dengan jalan mengadakan suatu perjanjian. Perjanjian mana
mempunyai tujuan bafawa pihak yang mempunyai kemungkinan menderita kerugian
(lazim disebut tertanggung) itu melimpahkan kepada pihak lain yang bersedia
membayar ganti rugi (lazim disebut penanggung) apabila terjadi kerugian. Perjanjian
kemudian itu lazim disebut sebagai perjanjian pertanggungan (asuransi).
Polis merupakan bukti adanya perjanjian asuransi antara pihak penanggung dan
pihak tertanggung sebagai penutup asuransi. Karena polis adalah surat yang bernilai
uang, maka penggadaian sepucuk polis itu hanya bisa terjadi dalam hubungan hukum,
khususnya mengenai pinjaman uang, yang dilakukan oleh tertanggung/penutup
asuransi kepada penanggung. Polis yang akan digadaikan itu harus memenuhi syarat
yang telah ditentukan oleh pelaksanaan asuransi jiwa yang bersangkutan. Polis ini
harus polis perorangan yang telah memiliki harga tunai dan tidak menunggak
pembayaran preminya.
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana proses perjanjian gadai polis dengan jaminan polis asuransi ?
2. Bagaimana Objek Asuransinya ?
3. Bagaimana manfaat yang diberikan ?
4. Bagaimana premi, polis dan prosedur pengajuan klaim ?
C. Tujuan masalah
Tujuan dalam pembahasan makalah ini berdasarkan rumusan masalah di atas, adalah
untuk membahas hal-hal yang sesuai dengan permasalahan yang diajukan antara lain
1. Untuk mengetahu bagaimana proses perjanjian gada polis dengan jaminan polis
asuransi
2. Untuk mengetahui bagaimana objek asuransi yang digunakan
3. Untuk mengetahui manfaat apa yang terdpat dalam asuransi
4. Mengetahu bagaimana premi, polis dan pengajuan klaim.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Asuransi
Asuransi berasal dari bahasa Inggris, yakni insurance yang memiliki makna
sebagai jaminan dan perlindungan. Dalam produk penanggulangan risiko, asuransi
menjadi mekanisme yang dapat mengalihkan risiko yang mungkin menimpa tertanggung
kepada penanggung atau pihak asuransi. Pengalihan risiko ini dilakukan dengan
pembayaran klaim yang diberikan oleh pihak asuransi kepada pihak tertanggung yang
mendapat kerugian dari suatu peristiwa atau keadaan yang diasuransikan.Asuransi adalah
alat untuk mengurangi risiko dengan menggabungkan sejumlah unit yang berisiko agar
kerugian individu dapat diprediksi secara bersama-sama. Kerugian yang diprediksi itu
kemudian dibagi dan didistribusikan secara adil dan merata di antara semua unit dalam
gabungan tersebut.
B. Unsur – unsur Asuransi
Bukti pengalihan risiko dari pihak asuransi kepada tertanggung tercantum dalam
polis asuransi yang diterbitkan pihak asuransi kepada tertanggung yang telah memenuhi
kewajiban membayar premi. Di dalam asuransi, ada tiga unsur yang menjadi pedoman
utama mekanisme pereduksian risiko tertanggung sebagai berikut.
1. Premi
Anda pasti sering mendengar istilah ini, namun banyak pula yang tidak mampu
menjelaskan mengenai pengertian dari premi. Secara sederhana, premi adalah kewajiban
yang harus dibayar tertanggung kepada pihak asuransi sebagai jasa pengalihan risiko
yang diinginkan. Untuk mendapatkan manfaat pengalihan risiko dari pihak asuransi,
kewajiban membayar premi ini harus dilunasi oleh tertanggung.
2. Polis Asuransi
Sebagai ganti dari premi yang telah dibayarkan untuk jasa asuransi, tertanggung
memiliki hak untuk mendapat polis. Pengertian dari polis asuransi adalah surat kontrak
atau perjanjian yang dikeluarkan oleh pihak asuransi kepada tertanggung yang menjadi
dasar untuk membayar ganti rugi kepada tertanggung dari kerugian yang dialaminya.
Polis ini berisi segala ketentuan yang menjamin apa saja kerugian yang ditanggung pihak
asuransi hingga data tertanggung secara jelas.
3. Klaim
Ketika mendapat kerugian dari suatu peristiwa, Anda dapat mengecek risiko
tersebut telah diasuransikan dan terncantum dalam polis atau tidak. Jika terdapat, ada
dapat melakukan pengajuan klaim sebagai bentuk permintaan penggantian ganti rugi dari
kerugian yang Anda alami.
C. Kriteria Risiko yang Dapat Ditanggung Asuransi
Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh risiko tersebut hingga akhirnya dapat
dapat diasuransikan melalui metode pengalihan risiko.
5. Dapat Dibuktikan
Dalam hal ini pihak asuransi menuntut bukti yang sah dari kerugian yang Anda
alami sebelum mengeluarkan ganti ruginya. Sebagai contoh, ketika Anda kehilangan
mobil yang telah diasuransikan, Anda harus memiliki surat keterangan polisi yang
menyatakan kehilangan tersebut sampai akhirnya baru dapat mengajukan klaim kepada
pihak asuransi.
Biasanya asuransi jiwa dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, antara lain:
Dengan adanya polis asuransi, maka kedua belah pihak yang melakukan
perjanjian asuransi tersebut akan terikat dan memiliki masing-masing tanggung jawab
sebagaimana yang telah disepakati sejak awal. Polis asuransi merupakan hal yang sangat
penting di dalam layanan asuransi itu sendiri, karena polis akan melindungi setiap hak
dan kewajiban nasabah dan pihak perusahaan asuransi.
Pastikan 4 hal berikut saat mengajukan klaim polis asuransi Anda dan/atau keluarga:
Pastikan polis asuransi perlindungan yang diajukan dalam keadaan aktif
Pastikan Anda mengajukan klaim maksimal 30 hari setelah kejadian
Lengkapi formulir dan dokumen klaim yang diperlukan
Isian pada formulir klaim harus asli, sedangkan dokumen pendukung lainnya
diperbolehkan menyertakan dokumen fotokopi yang telah dilegalisir
PT Jasa Raharja
PT Jasa Raharja adalah perusahaan asuransi kecelakaan yang dimiliki oleh negara.
Karenanya, Jasa Raharja menawarkan asuransi kecelakaan yang berlandaskan peraturan yang
tertulis di Undang-Undang. Program asuransi Jasa Raharja di bidang penanggulangan kerugian
dari kecelakaan lalu lintas ini terus berlanjut hingga saat ini. Oleh karenanya, Jasa Raharja
dikenal sebagai perusahaan asuransi di bidang kecelakaan lalu lintas darat, laut, serta udara.
Pada dasarnya, Jasa Raharja memberikan perlindungan untuk masyarakat melalui dua
program asuransi sosial. Program asuransi sosial tersebut meliputi Kecelakaan Penumpang Alat
Angkutan Umum yang didasarkan UU No. 33 dan asuransi Tanggung Jawab yang diatur
berdasarkan UU No. 34 tahun 1964.
Nominal santunan yang diberikan Jasa Raharja pada kedua program asuransi sosial
tersebut juga tidak jauh berbeda. Untuk korban meninggal dunia, Jasa Raharja akan memberikan
santunan sebesar 50 juta Rupiah. Nilai yang sama juga diberikan kepada korban yang mengalami
cacat permanen.
Manfaat Tambahan
Rp 1.000.000,- Rp 1.000.000,-
Penggantian Biaya P3K
Manfaat Tambahan
Rp 500.000,- Rp 500.000,-
Penggantian Biaya Ambulance
Hak Santunan
menjadi gugur /
kadaluarsa jika:
JUMLAH SANTUNAN
Berdasarkan Peraturan Mentri Keuangan RI No.15 dan 16 /PMK.10/2017 Tanggal 13
Februari 2017, besaran santunan bagi korban kecelakaan lalu lintas darat/laut/udara:
JENIS ALAT ANGKUTAN
JENIS SANTUNAN DARAT, LAUT UDARA (RP.)
(RP.)
Rp
Meninggal Dunia Rp 50.000.000,- 50.000.000,-
Rp
Cacat Tetap (Maksimal) Rp 50.000.000,- 50.000.000,-
Rp
Perawatan (Maksimal) Rp 20.000.000,- 25.000.000,-
TARIF SWDKLLJ
Tarif Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan sesuai Peraturan Menteri
Keuangan RI Nomor 36/PMK.010/2008 tanggal 26 Februari 2008, ditetapkan sebagai
berikut :
TARIF KD / JUMLAH
GOL JENIS KENDARAAN
SWDKLLJ SERT
Jenis Premi
Pembayaran Premi dalam program asuransi kecelakaan pada PT Jasa Raharja dikenal
dengan 2 (dua) bentuk yaitu Iuran Wajib (IW) dan Sumbangan Wajib (SW). Iuran Wajib
dikutip atau dikenakan kepada penumpang alat transportasi umum seperti kereta api,
pesawat terbang, bus dan sebagainya (pasal 3 (1) a UU No.33/1964 jo pasal 2 (1) PP
No.17/1965). Sedangkan khusus penumpang kendaraan bermotor umum di dalam kota
dan Kereta Api jarak pendek (kurang dari 50 km) dibebaskan dari pembayaran iuran
wajib tersebut. Sumbangan Wajib dikutip atau dikenakan kepada pemilik / pengusaha
kendaraan bermotor (pasal 2 (1) UU No.34/1964 jo pasal 2 (1) PP No.18/1965).
Besaran Premi dan Santunan
- Untuk Iuran Wajib Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang dan
Santunannya di atur berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 15/PMK.010/2017
tentang Besar Santunan dan Iuran Wajib Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan
Penumpang Alat Angkutan Penumpang Umum di Darat, Sungai/Danau,
Ferry/Penyeberangan, Laut dan Udara.
- Untuk Sumbangan Wajib dan santunannya diatur berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 16/PMK.010/2017 tentang Besar Santunan dan Sumbangan Wajib
Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan.
Teknis pengutipan premi
Setiap penumpang yang akan menggunakan alat transportasi umum membayarkan
iuran wajib yang disatukan dengan ongkos angkut pada saat membeli karcis atau
membayar tarif angkutan dan pengutipan ini dilakukan oleh masing-masing
operator (pengelola) alat transportasi tersebut
Sumbangan wajib
Pembayaran SW dilakukan secara periodik (setiap tahun) di kantor Samsat pada saat
pendaftaran atau perpanjangan STNK
INFOBIP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuransi adalah alat untuk mengurangi risiko dengan menggabungkan
sejumlah unit yang berisiko agar kerugian individu dapat diprediksi secara
bersama-sama. Kerugian yang diprediksi itu kemudian dibagi dan didistribusikan
secara adil dan merata di antara semua unit dalam gabungan tersebut.
Asuransi sebagai lembaga pelimpahan resiko. Dalam keadaan wajar
biasanya seseorang atau suatu badan usaha itu secara pribadi selalu harus
menanggung semua kemungkinan kerugian yang dideritanya yang disebabkan
karena peristiwa apapun juga. Biasanya sifat dan jumlah kerugian itu tidak dapat
dengan mudah diperkirakan sebelumnya, apakah akan berakibat yang sangat fatal
atau tidak. Apakah akan menimbulkan kerugian yang kira-kira mampu
ditanggulangi sendiri atau tidak. Cara untuk melakukan pelimpahan risiko dapat
ditempuh dengan jalan mengadakan suatu perjanjian. Perjanjian mana mempunyai
tujuan bafawa pihak yang mempunyai kemungkinan menderita kerugian (lazim
disebut tertanggung) itu melimpahkan kepada pihak lain yang bersedia membayar
ganti rugi (lazim disebut penanggung) apabila terjadi kerugian. Perjanjian
kemudian itu lazim disebut sebagai perjanjian pertanggungan (asuransi).
Polis merupakan bukti adanya perjanjian asuransi antara pihak
penanggung dan pihak tertanggung sebagai penutup asuransi. Karena polis adalah
surat yang bernilai uang, maka penggadaian sepucuk polis itu hanya bisa terjadi
dalam hubungan hukum, khususnya mengenai pinjaman uang, yang dilakukan
oleh tertanggung/penutup asuransi kepada penanggung.