Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

TUMBUH KEMBANG ANAK

A. DEFINISI

Pertumbuhan (growth): perubahan dalam besar, jumlah ukuran / dimensi tingkat


sel organ maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound,
kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur, tulang, dan keseimbangan
metabolik (retensi kalsium, dan nitrogen tubuh) (Suaningsih, 2002 : 21)

Perkembangan (development): Berkembangnya kemampuan (skill) dalam


struktur dan fungsi yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan sebagai hasil pematangan. (Suaningsih, 2002 : 22)

B. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK


Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang:
1. Faktor genetik: Modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh
kembang anak.
2. Faktor lingkungan: Faktor yang sangat menentukan tercapai/tidaknya potensi
bawaan:
1) Faktor prenatal:

1) Gizi pada waktu hamil – Stress

2) Mekanisme – Imunisasi

3) Zat kimia - Anoxia embrio

4) Endokrin - Penyakit kronis

5) Radiasi - Fungsi metabolisme

6) Infeksi – Hormon

2) Faktor post natal:

1) Faktor fisik: Cuaca, musim, keadaan geografis suatu daerah.


Sanitasi, Keadaan rumah, Radiasi.

2) Faktor psikosoial: Stimulasi, Stress

1
3. Motivasi belajar:

1) Lingkungan sekolah

2) Ganjaran/hukuman yang wajar

3) Cinta

4) Kelompok sebaya

4. Kualitas anak – orang tua

5. Faktor keluarga dan adat istiadat:

1) Pekerjaan/pendapatan orang tua

2) Pendidikan ayah/ibu

3) Jumlah saudara

4) Jenis kelamin dalam keluarga

5) Stabilitas rumah tangga

6) Kepribadian ayah dan ibu yang terbuka

7) Adat istiadat, norma

8) Agama

9) Urbanisasi

10) Kehidupan politik

6. Kebutuhan Dasar Anak

1) Asah (kebutuhan akan stimulasi manfaat)

2) Asih (kebutuhan kasih sayang)

7. Asuh (kebutuhan fisik)

C. PERTUMBUHAN FISIK ANAK


Pertubuhan anak di pengaruhi oleh:
1. Pertumbuhan janin intra uterin

2. Pertumbuhan setelah lahir:

1) Berat badan lahir

2) Panjang badan lahir

3) Keadaan jaringan lunak


2
4) Keadaan bentuk kepala anak

5) Organ tubuh

6) Gizi

D. PERKEMBANGAN FISIK ANAK


Dalam perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan
rangsangan / stimulasi guna untuk berkembang. Perkembangan psikososial,
lingkungan dan interaksi antara anak dan orang tua. Perkembangan anak akan
optimal bila interaksi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada
berbagai tahap perkembangannya. Frenkenberg dan kawan-kawan (1981) melalui
DDST mengemukakan 4 parameter untuk mengenal perkembangan anak yaitu:

1) Personal sosial

2) Bahasa

3) Motorik halus

4) Motorik kasar
Beberapa pokok yang harus kita ketahui dalam mengetahui perkembangan
seseorang anak (yang dimaksud dengan perkembangan adalah tingkat
perkembangan yang harus dicapai anak pada umur tersebut) Apabila ada
kecurigaan, kita dapat melakukan test screening (DDST), sehingga deteksi dan
intervensi dini dapat dilakukan agar tumbuh kembang anak dapat optimal.

E. PEMANTAUAN PERKEMBANGAN ANAK


DDST (Denver Development Screnning Test) adalah salah satu metode
skrinning terhadap kelainan perkembangan anak, test ini bukanlah test diagnostik
atau tes IQ (Soetjiningsih, 1995). DDST digunakan untuk menaksir
perkembangan personal sosial, motorik halus, bahasa dan motorik kasar pada
anak umur 1 bulan sampai 6 tahun.Aspek yang dinilai terdapat 125 tugas
perkembangan. Tugas yang diperiksa setiap kali skrining hanya berkisar 25-30
tugas.

Ada 4 sektor perkembangan yang dinilai meliputi:

1. Personal Social (perilaku sosial). aspek yang berhubungan dengan


kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.
2. Fine Motor Adaptive (gerakan motorik halus). Aspek yang berhubungan
dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan
yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil,

3
tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.

3. Language (bahasa). Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara,


mengikuti perintah dan berbicara spontan.
4. Gross motor (gerakan motorik kasar). Aspek yang berhubungan dengan
pergerakan dan sikap tubuh (Soetjiningsih, 1995).

F. Cara Mengukur Perkembangan Anak dengan DDST

Pada waktu tes, tugas yang perlu diperiksa setiap kali skrining biasanya hanya
berkisar antara 20-30 tugas saja, sehingga tidak memakan waktu lama, hanya
sekitar 15-20 menit saja.
1. Alat yang Digunakan

a) Alat peraga : benang wol merah, kismis/manik-manik, kubus warna


merah-kuning-hijau- biru, permainan anak, botol kecil, bola tenis, bel
kecil, kertas, dan pensil.
b) Lembar formulir DDST

c) Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara melakukan


tes dan cara menilainya.
2. Prosedur DDST terdiri dari dua tahap, yaitu:

a) Tahap pertama : secara periodik dilakukan pada semua anak yang berusia
3 – 6 bulan, 9 – 12 bulan, 18 – 24 bulan, 3 tahun, 4 tahun, 5 tahun.
b) Tahap kedua : dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan
perkembangan pada tahap pertama kemudian dilarutkan dengan evaluasi
diagnostik yang lengkap.
Skoring DDST:

1. Passed atau lulus (P/L). Anak melakukan uji coba dengan baik, atau ibu /
pengasuh anak memberi laporan (tepat / dapat dipercaya bahwa anak dapat
melakukannya).

2. Failure atau gagal (F/G). Anak tidak dapat melakukan uji coba dengan baik
atau ibu / pengasuh anak memberi laporan (tepat) bahwa anak tidak dapat
melakukannya dengan baik.
3. Refuse atau menolak (R/M). Anak menolak untuk melakukan uji coba.
Penolakan dapat dikurangi dengan mengatakan kepada anak “apa yang harus
dilakukan”, jika tidak menanyakan kepada anak apakah dapat melakukannya
(uji coba yang dilaporkan oleh ibu / pengasuh anak tidak diskor sebagai
4
penolakan).
4. By report berarti no opportunity (tidak ada kesempatan). Anak tidak
mempunyai kesempatan untuk melakukan uji coba karena ada hambatan.
Skor ini hanya boleh dipakai pada uji coba dengan tanda R.
Langkah Mengambil Kesimpulan:

1. Normal

a. Bila tidak ada keterlambatan dan atau paling banyak satu caution.

b. Lakukan ulangan pada kontrol berikutnya.

2. Suspect / di duga

a. Bila didapatkan ≥ 2 caution dan / atau ≥ 1 keterlambatan.

b. Lakukan uji ulang dalam 1 – 2 minggu untuk menghilangkan factor


Sesaat seperti rasa takut, keadaan sakit atau kelelahan.
3. Untestable / tidak dapat diuji. Bila ada skor menolak pada ≥ 1 uji coba
tertelak disebelah kiri garis umur atau menolak pada > 1 uji coba yang
ditembus garis umur pada daerah 75–90%.
4. Lakukan uji ulang dalam 1 – 2 minggu.

Anda mungkin juga menyukai