Anda di halaman 1dari 4

Air Mata Pengantin dan Madu

Oleh : Lia Gemiliani, MP

SMKN 1 Cikalongkulon kab Cianjur

TANAMAN yang biasa disebut bunga air mata


pengantin (antigonon) adalah tumbuhan memanjat
(liana) suku polygonacease yang berasal dari
Amerika Tengah ada dua jenis, yaitu yang berbunga
putih serta merah muda. Selain bisa difungsikan
sebagai tanaman hias, bagus juga sebagai sumber
makanan berkualitas bagi serangga seperti lebah madu trigona dan
klanceng (kelulut) karena mengandung saripati madu yang hidup
sepanjang tahun, tanpa dipengaruhi oleh musim penghujan dan panas.
Cara perkembangbiakan bunga air mata pengantin itu dengan, bibit, stek
dan biji.
Bagian bunga air mata pengantin mengandung nektar (sari bunga) cukup
melimpah dan mudah dijangkau klanceng. Bunga dari tanaman ini pun
bisa banyak bergerombol. Dengan mudah mendapatkan sumber pangan
berwujud nektar akan berdampak bagus juga bagi kesehatan satwa
klanceng termasuk bisa menghasilkan madu secara maksimal, baik dari
segi kuantitas serta kualitasnya.

“Yang jelas juga dengan memelihara klanceng atau kelulut, selain bisa
menghasilkan madu juga dapat membantu penyerbukan aneka tanaman.
Klanceng dapat dipelihara dengan menggunakan kotak-kotak kayu antara
lain jenisTetragonula biroi dan Heterotrigona itama,” .
Upaya peningkatan hasil madu dan lebah secara berkelanjutan, juga
menjadi tantangan ke depan bagi kita, terutama Program Keahlian ATPH
SMKN 1 Cikalongkulon. Serbuk dan sari pati yang didapat lebah dari
sejumlah tanaman dan bunga, menjadi bagian penting untuk peningkatan
hasil madu.

Manfaat menanam bunga air mata pengantin di depan rumah kita, selain
untuk keindahan air mata pengantin itu adalah sebagai makanan lebah
trigona/klanceng lebah ini sangat kecil lebih kecil dari lalat dan tidak
menyangat, lebah tersebut akan bersarang disekitar rumpun tanaman
bunga air mata pengantin, maka tiap pagi lebah tersebut akan keluar dan
berkerumun pada bunga air mata pengantin yang sedang mekar.

Madu yang dihasilkan oleh lebah trigona sama dengan


madu pada umumnya tapi madu yang dihasilkan oleh lebah
trigona ini memiliki kekentalan yang lebih kental dan
tentunya volume nya akan lebih sedikit untuk satu box koloni
atau sarang lebah trigona menghasilkan setengah botol
sampai satu botol kecil dan rasanya tidak semanis madu yang biasanya,
madu lebah trigona agak sedikit asam tetapi rasa asam tersebut tidak
akan memicu asam lambung.

Manfaat dari madu trigona untuk kesehatan adalah untuk mengobati asam
lambung, sakit kepala,diabetes, kolesterol, asam urat dan kelelahan
setelah bekerja atau berkegiatan, cara aplikasinya minumlah satu sendok
makan madu trigona ketika penyakit itu terasa. Untuk anak anak yang
terserang panas juga bisa cukup satu sendok 3 kali sehari.

Cara lebah trigona menghasilkan madu adalah ketika lebah tersebut


menghirup bunga maka kaki lebah akan penuh dengan nektar bunga, dan
nektar nektar ini akan di bawa ke sarang mereka dan dirubah menjadi
madu madu trigona yang kaya manfaat.
ATPH SMKN 1 Cikalongkulon akan mencoba berbudidaya tanaman
Bunga air mata pengantin dan sekaligus memelihara lebah
Trigona/klanceng, bekerjasama dengan penyuluh kehutanan Kecamatan
Cikalongkulon.

Tindak lanjut dari Gerakan Tanam dan Pelihara Pohon (GTPP) yang
sudah dilakukan oleh ASN SMKN 1 Cikalongkulon, tindak lanjut dari
GTPP salah satu strateginya adalah GERTAKANLAH yaitu Gerakan
Tanam Pakan Lebah, yang bertujuan untuk para siswa siswi dan para
dewan guru apabila menanam pohon bisa dihasilkan produk bunga
sebagai pakan lebah. Program pakan lebah adalah GEMIRU adalah
gerakan minum madu adalah gerakan moral yang dicanangkan oleh
bapak gubernur melalui dinas kehutanan,

Tiga komponen yang harus diperhatikan dalam Gemiru adalah

1. Ada Alam yaitu ada lebah ada madu


2. Ada Amal yaitu ada madu ada lebah
3. Ada Madu yaitu melestarikan alam

Diharapkan generasi muda dapat melestarikan alam, hutan dan


menghasilkan pakan lebah dan menjadikan Jawa Barat sebagai Lumbung
Madu Nasional.

Biasakanlah minum madu karena madu akan meningkatkan imunitas kita,


melindungi kita dan menjaga kita dari Covid19.
Asesmen Nasional sebagai penanda paradigma pembelajaran
Mengevaluasi sistem layanan pendidikan
Terdiri dari
Akm (litersi dan numerasi) berfikir dan mencerna informasi melalui membaca
dan menulis,angka , kuantitatif .semua mata pelajaran)
Survei karakter (mengukur pencapaian belajar sosiol emosional >pilar profil
belajar pancasila 1. Iman dan takwa berahlak mulia 2. Kebinekaan global 3.
Kemandirian 4. Gotong royong 5. Bernalar kritis 6. kretifitas
Survei lingkungan belajar ( evaluasi asfek pendukung di lingkungan sekolah)
Asesmen nasional 2021 tidak usah persiapan khusus

Anda mungkin juga menyukai