Anda di halaman 1dari 14

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

Fadli., Akmal, H. (2018). Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Perubahan Suhu


Tubuh Pada Pasien Febris. Program Studi Profesi Ners Stikes
Muhammadiyah Sidrap.

Fatimah., Lestari. P. (2019). Pijat Perineum (Mengurangi Ruptur Perineum


Untuk Kalangan Umum. Ibu Hamil Dan Mahasiswa Kesehatan). Pustaka
Baru: Yogyakarta.

Joharia & Ningrum. (2012). Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi Baru Lahir.
Trans Info Media: Jakarta Timur.

Kemenkes RI. (2019). Angka Kematian Ibu Dan Bayi.

Marina, S.W. (2017). Efektivitas Kompres Air Suhu Hangat Dengan Kompres
Plester Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Anak Demam Usia Pra-Sekolah
Di Ruang Anak Rs Bethesda Gmim Tomohon. Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi.

Maryunani, Anik. (2010). Nyeri Dalam Persalinan. Trans Info Media: Jakarta.

Mulati., T, S. (2018). Pengaruh Derajat Robekan Perineum Terhadap Skala


Nyeri Perineum Pada Ibu Nifas Di Kabupaten Wonogiri. Kementerian
Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan.

Notoatmodjo. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nova. E, M. (2017). Pengaruh Pemberian Kompres Ice Gel Terhadap Nyeri


Persalinan Kala I Fase Aktif Di Bidan Praktik Mandiri Wilayah Kota
Surabaya. Program Pasca Sarjana Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.

Prawirohardjo. (2016). Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo. EGC. Jakarta.

Purwaningsih, A.A. (2015). Efefectivitass Of Warm Compress And Cold


Comporess to Reduce Laceration Perineum Pain On Primiparous at
Candimulyo Magelang. Muhammadiyah Magelang University.

Resmawati. (2015). Hubungan Berat Lahir Bayi Dengan Rupture Perineum


Pada Persalinan Normal Di Puskesmas Tegalrejo Yogyakarta . Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
Saleha, Siti. (2009). Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba
Medika.
Susilawati, E., Iida, W.R. (2019). Efektivitas Kompres Hangat Dan Kompres
Dingin Terhadap Ontensitas Nyeri Luka Perineum Pada Ibu Post Partum
Di BPM Siti Julaeha Pekan Baru. Poltekes Kemenkes RIAU.

Suzanne C. Smeltzer, (2002). Keperawatanmedikalbedah. Vol 1, Edisi 8. EGC:


Jakarta.

Triyani. (2015). Pengaruh Kompres Hangat Pada Perineum Saat Kala II


Terhadap Penurunan Rasa Nyeri Paska Salin. Poltekes Jakarta.

Walyani S, E.. (2015). Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan Menyusui. Pustaka
Baru Press: Yogyakarta.

Weniarti. (2016). Pengaruh TerapiIce Pack Terhadap Perubahan Skala Nyeri


Pada Ibu Post Episiotomi. Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya:
Sumatra Selatan.

Zakiya, Ana. (2015). Konsep dan Penatalaksanaan Dalam Praktik Keperawatan


Berbasis Bukti. Jakarta: Salemba Medika.
FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :
Umur :
Alamat :
Paritas :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Setelah mendapat keterangan secukupnya dari peneliti serta mengetahui manfaat
penelitian yang berjudul “EFEKTIVITAS KOMPRES HANGAT DAN
KOMPRES DINGIN UNTUK MENGURANGI RASA NYERI LASERASI
PERINEUM PADAIBU POSTPARTUM DI WILAYAH KERJA UPTD
PUSKESMAS RAWAT INAP MAMPU PONED MULYA ASRI
KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT TAHUN 2020” maka saya
menyatakan (bersedia /tidak bersedia)*diikut sertakan dalam penelitian ini.

Tulang Bawang Barat, April 2020

Peneliti Responden

(YENI KRISTIANI) (………..……….….)

Keterangan*=coret yang tidakperlu


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
EFEKTIVITAS KOMPRES HANGAT UNTUK MENGURANGI RASA NYERI
LASERASI PERINEUM PADA IBU POSTPARTUM DI WILAYAH KERJA
UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP MAMPU
PONED MULYA ASRI TAHUN 2020

No ASPEK YANG DILAKUKAN


1. A. Fase Pra Interaksi
Menyiapkan perlengkapan :
1. Air hangat secukupnya
2. Handscone 4 pasang
3. Tampon vagina 1 buah
4. Thermometer 1 buah
5. Plastik es batu uk.1/2 kg 3 buah
6. Dug steril/kain bersih tipis 3 buah
7. Masker 3 buah
8. Underpads 1 buah
2. B. Fase Interaksi
1. Mengucapkan salam
2. Melakukan validasi
3. Menjelaskan kontrak waktu pemberian kompres hangat
4. Menjelaskan tujuan dan langkah-langkah tindakan
3. C. Fase Kerja
1. Mencuci tangan
2. Instruksikan responden untuk tidur dengan posisi yang nyaman
3. Berikan lembar observasi skala numerik 5 menit sebelum dilakukan
penelitian.
4. Pemberian kompres hangat atau bantalan hangat untuk mengurangi
nyeri laserasi perineum selama 20 menit dalam 3x kompres dengan
jeda 30 menit dan suhu air hangat 370C
5. Selanjutnya berikan kompres hangat pada area penjahitan perineum.
6. Pastikan responden dapat merasakan sensasi hangat di area
penjahitan
4. D. Fase Terminasi
1. Berikan lembar observasi skala nyeri nominal untuk mengetahui
derajat nyeri setelah dilakukan kompres
2. Catat hasil.
3. Mengajarkan pada ibu untuk melalukan tidakan lanjutan sendiri di
rumah
4. Mendokumentasikan hasil
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
EFEKTIVITAS KOMPRES DINGIN UNTUK MENGURANGI RASA NYERI
LASERASI PERINEUM PADA IBU POSTPARTUM DI WILAYAH KERJA
UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP MAMPU PONED
MULYA ASRI TAHUN 2020

No ASPEK YANG DILAKUKAN


1. A. Fase Pra Interaksi
Menyiapkan perlengkapan :
1. Air dingin secukupnya
2. Handscon 4 pasang
3. Thermometer 1 buah
4. Tampon vagina 1 buah
5. Dug steril/kain bersih tipis 3 buah
6. Plastik es batu uk.1/2 kg 3 buah
7. Masker 3 buah
8. Underpads 3 buah
2. B. Fase Interaksi
1. Mengucapkan salam
2. Melakukan validasi
3. Menjelaskan kontrak waktu pemberian kompres dingin
4. Menjelaskan tujuan dan langkah-langkah tindakan
3. C. Fase Kerja
1. Mencuci tangan
2. Instruksikan responden untuk tidur dengan posisi yang nyaman
3. Berikan lembar observasi skala numerik 5 menit sebelum dilakukan
penelitian
4. Selanjutnya berikan kompres dingin pada area penjahitan perineum.
5. Pemberian kompres dingin atau bantalan dingin untuk mengurangi
nyeri laserasi perineum selama 10 menit dalam 3x kompres dengan
jeda 30 menit dan suhu air dingin 130C
6. Pastikan responden dapat merasakan sensasi dingin di area
penjahitan.
4. D. Fase Terminasi
1. Berikan lembar observasi skala nyeri nominal untuk mengetahui
derajat nyeri setelah dilakukan kompres
2. Catat hasil.
3. Mengajarkan ibu untuk melalukan tidakan lanjutan sendiri di rumah
4. Mendokumentasikan hasil
LEMBAR PENGUKURAN NYERI

Pengukuran Nyeri

Nama :
Usia :
Paritas :

Hasil Pengukuran 1 : Sebelum : , Sesudah :


Hasil Pengukuran 2 : Sebelum : , Sesudah :
Hasil Pengukuran 3 : Sebelum : , Sesudah :

a. Numeric Rating Scale ( Menurut Bruner and Sudart 2002 )

Gambar 1
LEMBAR OBSERVASI
EFEKTIVITAS KOMPRES HANGAT DAN KOMPRES DINGIN UNTUK MENGURANGI RASA NYERI LASERASI
PERINEUM PADA IBU POSTPARTUM DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP
MAMPU PONED MULYA ASRI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT TAHUN 2020

Lembar Observasi Kompres Hangat :

Jahitan
Perineu Sebelum Sebelum Sebelum
Nama Usia Kompre Kompre
No Paritas Pekerjaan Pendidikan m Kompre Kompres1 Kompre
s2
Kompre
s3
P-value
Responden (th) Derajad s s2 s3
1-2
1 Ny. Widi Astuti 27 P1A0  DAGANG SMA 2 9 8 8 6 6 4
2 Ny. Nur Kholipah 29 P2A0  IRT SMA 1 7 5 5 5 5 4
3 Ny. Umi 18 P1A0  IRT SD 2 9 7 7 5 5 3
4 Ny. Sulastri 23 P1A0  IRT SD 2 7 5 5 2 2 2
5 Ny. Ari Sundari 27 P2A1  IRT SMA 1 7 5 5 4 4 2
6 Ny. Siletri 29 P1A0  IRT SMP 2 8 7 7 5 5 3
7 Ny. Sopiyana 29 P3A0  IRT SMA 1 6 5 5 4 4 2
8 Ny. Anita 21 P1A0  IRT SMA 2 7 6 6 4 4 2
9 Ny. Netiah 21 P5A0  SWASTA D3 2 9 7 7 4 4 3
10 Ny. Siti Solekah 28 P1A0  IRT SMA 2 9 8 8 6 6 3
11 Ny. Iinawati 28 P2A0  SWASTA D3 1 8 7 7 6 6 4
12 Ny. Catur Imanah 33 P2A1  IRT SMA 2 7 6 6 5 5 2
13 Ny. Fauziah 32 P5A0  DAGANG SMP 1 7 6 6 5 5 4
14 Ny. Een 30 P2A0  IRT SMP 2 7 6 6 5 5 3
15 Ny. Santi 26 P2A0  GURU S1 1 8 6 6 5 5 4
  TOTAL           115 94 94 71 71 45
LEMBAR OBSERVASI
EFEKTIVITAS KOMPRES HANGAT DAN KOMPRES DINGIN UNTUK MENGURANGI RASA NYERI LASERASI
PERINEUM PADA IBU POSTPARTUM DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP
MAMPU PONED MULYA ASRI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT TAHUN 2020

Lembar Observasi Kompres Hangat :

Jahitan
Perineu Sebelum Sebelum Sebelum
Nama Usia Kompre Kompre
No Paritas Pekerjaan Pendidikan m Kompre Kompres1 Kompre
s2
Kompre
s3
P-value
Responden (th) Derajad s s2 s3
1-2
1 Ny. Widi Astuti 27 P1A0  DAGANG SMA 2 9 8 8 6 6 4
2 Ny. Nur Kholipah 29 P2A0  IRT SMA 1 7 5 5 5 5 4
3 Ny. Umi 18 P1A0  IRT SD 2 9 7 7 5 5 3
4 Ny. Sulastri 23 P1A0  IRT SD 2 7 5 5 2 2 2
5 Ny. Ari Sundari 27 P2A1  IRT SMA 1 7 5 5 4 4 2
6 Ny. Siletri 29 P1A0  IRT SMP 2 8 7 7 5 5 3
7 Ny. Sopiyana 29 P3A0  IRT SMA 1 6 5 5 4 4 2
8 Ny. Anita 21 P1A0  IRT SMA 2 7 6 6 4 4 2
9 Ny. Netiah 21 P5A0  SWASTA D3 2 9 7 7 4 4 3
10 Ny. Siti Solekah 28 P1A0  IRT SMA 2 9 8 8 6 6 3
11 Ny. Iinawati 28 P2A0  SWASTA D3 1 8 7 7 6 6 4
12 Ny. Catur Imanah 33 P2A1  IRT SMA 2 7 6 6 5 5 2
13 Ny. Fauziah 32 P5A0  DAGANG SMP 1 7 6 6 5 5 4
14 Ny. Een 30 P2A0  IRT SMP 2 7 6 6 5 5 3
15 Ny. Santi 26 P2A0  GURU S1 1 8 6 6 5 5 4
  TOTAL           115 94 94 71 71 45
Langkah-Langkah Penelitian

A. Karakteristik Penelitian

Yang termasuk dalam karakteristik penelitian adalah usia ibu, paritas,

pekerjaan, pendidikan, derajad laserasi perineum.

B. Instrumen Penelitian

Identitas Responden

Nama :
Usia :
Paritas :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Laserasi Perineum :

Lamanya proses persalinan di bagi menjadi 4 kala yaitu sebagai berikut :

1. Kala I persalinan dibagi atas 2 fase, yaitu :

a. Fase laten, berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat lambat

mencapai ukuran diameter 3cm.

b. Fase aktif, dibagi menjadi 3 fase yaitu :

- Fase Akselerasi. Dalam waktu 2 jam pembukaan 3cm menjadi 4 cm.

- Fase dilatasi maksimal. Dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung

cepat dari 4 cm menjadi 9 cm.

- Fase deselerasi. Pembukaan menjadi lambat. Dalam waktu 2 jam

pembukaan 9 cm, menjadi lengkap.


2. Kala II adalah proses saat ibu meneran untuk melahirkan bayi dimana pada

kala II ini waktu yang dibutuhkan pada primi 11/2-2 jam, pada multi 1/2-1 jam.

3. Kala III dimulai setelah bayi lahir, kontraksi Rahim istirahat sebemtar. Pada

lapisan Nitabuusch sudah mulai pelepasan plasenta, karena sifat retraksi otot

Rahim. Tanda lepasnya plasenta adalah :

a. Uterus menjadi bundar

b. Uterus terdorong keatas, karena plasenta dilepas ke segmen bawah

Rahim.

c. Talipusat bertambah panjang.

d. Terjadi perdarahan

Dimana membutuhkan waktu yang normal yaitu ≤ 30 menit.

4. Kala IV adalah kala pengawasan selama 2 jam setelah bayi lahir, untuk

mengawasi keadaan ibu terutama terhadap bahaya post partum.

Observasi yang dilakukan adalah :

a. Tingkat kesadaran penderita

b. Pemeriksaan tanda-tanda vital: tekanan darah, nadi, suhu dan pernafasan.

c. Kontraksi uterus.

d. Terjadinya perdarahan. Perdarahan dikatakan normal jika tidak melebihi

400-500cc.

Derajat Luka Pada Perineum (Fatimah, 2019)

1. Derajat I : Mukosa vagina, vulva bagian depan, kulit perineum.

2. Derajat II : Mukosa Vagina, vulva bagian depan, kulit perineum,

Otot-otot perineum.
3. Derajat III : Mukosa Vagina, vulva bagian depan,kulit perineum, Otot-

otot perineum, sfingter ani eksternal.

4. Derajat IV : Jaringan keseluruhan perineum dan sfingter ani yang

meluas sampai ke mukosa.

Anda mungkin juga menyukai