Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KENDALI

Analisa Tanggapan Peralihan Dengan Pengendali Proporsional Integral (PI)

Dosen Pembimbing: Indah Susanti, S.T., M.T

Disusun oleh:

M.seftian agung sadewo (0618 3031 0203)

Kelompok 1

1. Andreas (0618 3031 0185)


2. M.ronal febrian(0618 3031 0182)
3. Ilham pratama (0618 3031 019

Kelas: 5 LB

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
2.1 Tujuan Percobaan

Adapun tujuan dari percobaan ini adalah pratikan mampu memahami pengaruh pengendali
proporsional (P), pengendali integral (I) dan pengendali diferensial (D) terhadap tanggapan peralihan dari
suatu sistem kendali.

2.2 Peralatan Percobaan

Adapun peralatan percobaan yang dibutuhkan adalah satu set komputer dengan spesifikasi sebagai
berikut

a. Sistem operasi minimum Windows XP atau lebih tinggi


b. Memori minimum 512 MB atau lebih besar
c. Prosesor Intel 1.60 Ghz atau lebih tinggi
d. Perangkat lunak Matlab versi 7.10 atau lebih tinggi
2.3 Dasar Teori Percobaan

Perancangan pengendali dilakukan dengan menggunakan PID Tool yang terdapat pada Matlab.
Adapun model pengendali yang dirancang adalah model paralel dan sistem yang akan dikendalikan
adalah sistem lingkar tertutup yang mempuyai umpan balik satu dan direpresentasikan pada Gambar 2.1
berikut

Gambar 2.1 Diagram Blok Sistem Lingkar Tertutup

Pada Gambar 2.1 dimana G(s) = sys. Adapun sintaks yang digunakan adalah

- pidtool(sys,type)
- pidtool(sys,Cbase)
- pidtool(sys)
- pidtool

Adapun penjelasan dari masing-masing sintaks adalah


pidtool(sys,type) digunakan untuk perancangan pengendali dengan mendefinisikan langsung jenis
pengendali yang dipergunakan.
pidtool(sys,Cbase) digunakan untuk perancangan pengendali dengan dengan pidtool dimana pengendali
yang dirancang mempuyai bentuk dan tipe yang sama dengan pengendali Cbase.
pidtool(sys) digunakan untuk perancangan pengendali dengan mengunakan pengendali jenis proporsional
integral (PI) yang terhubung secara paralel.
pidtool digunakan untuk perancangan pengendali dengan sistem yang akan dikendalikan yang dinyatakan
dengan 1 dan pengendali jenis proporsional dengan konstanta proporsional dengan nilai 1.
sys merupakan representasi sistem yang akan dikendalikan yang bersifat satu masukan satu keluaran
dengan beberapa hal diantaranya yang perlu diperhatikan bahwa sistem yang akan dikendalikan
direpresentasikan dalam bentuk persamaan keadaan atau fungsi alih atau zero - pole - gain atau model
tanggapan frekwensi (response frequency model), representasi sistem yang akan dikendalikan bisa juga
didapatkan dari pemodelan dan identifikasi dengan menggunakan identification toolbox. Selain itu sistem
yang akan dikendalikan bisa bersifat stabil atau tidak stabil dan sistem yang akan dikendalikan juga bisa
mengandung waktu tunda dan biasanya sistem yang mempuyai waktu tunda yang lama mungkin tidak
akan mencapai performansi yang baik jika menggunakan pengendali PID.
Type merupakan representasi tipe pengendali yang dirancang. Adapun pengendali yang digunakan
terhubung secara paralel. Representasi dari tipe-tipe pengendali yang dirancang diperlihatkan pada Tabel
2.1 berikut
Tabel 2.1 Tipe-Tpie Pengendali Model Paralel

Representasi
Simb Tipe Pengendali
Matematis
ol
‘p’ Proporsional (P)

‘i’ Integral (I)

‘pi’ Proporsional Integral (PI)


‘pd’ Proporsional Diferensial (PD)
Proporsional Diferensial dengan filter
‘pdf’ orde pertama pada bagian diferensial
(PDF)
‘pid’ Proporsional Integral Diferensial (PID)
Proporsional Integral Diferensial dengan filter
‘pidf’ orde pertama pada bagian diferensial (PIDF)

Cbase merupakan representasi tipe pengendali yang digunakan sebagai panduan dengan tipe pengendali
yang dirancang dengan pidtool. Pengendali yang digunakan sebagai panduan ini mempuyai bentuk
paralel. Selain itu untuk tipe pengendali bentuk paralel, sintak matlab yang digunakan adalah
- C = pid(Kp,Ki,Kd,tf)
- C = pid(sys)
- C = pid(Kp)
- C = pid(Kp,Ki)
- C = pid(Kp,Ki,Kd)
- C = pid
Representasi pengendali bentuk paralel dinyatakan dalam bentuk persamaan (2.1) berikut

dimana
KP : konstanta proporsional
Ki : konstanta integral
Kd : konstanta diferensial
Tf : konstanta waktu filter
Adapun penjelasan dari masing-masing sintaks adalah
C=pid(Kp,Ki,Kd,Tf) digunakan untuk perancangan pengendali tipe Proporsional Integral Diferensial
dengan filter orde satu pada bagian derivatif (PIDF) dalam bentuk paralel seperti yang dinyatakan oleh
persamaan (8.1).
C=pid(sys) digunakan untuk konversi sistem dinamik menjadi pengendali tipe Proporsional Integral
Diferensial (PID) dalam bentuk paralel.
C=pid(Kp) digunakan untuk perancangan pengendali tipe proporsional (P) dimana nilai K i =0 , Kd = 0,
dan Tf = 0.
C=pid(Kp,Ki) digunakan untuk perancangan pengendali tipe proporsional integral (PI) dimana nilai Kd =
0 dan Tf = 0.
C=pid(Kp,Ki,Kd) digunakan untuk perancangan pengendali tipe Proporsional Integral Diferensial (PID)
dimana nilai Tf = 0.
C=pid digunakan untuk perancangan pengendali tipe Proporsional (P) dengan nilai KP = 1

2.4 Simulasi Percobaan

Bagian ini menjelaskan simulasi-simulasi percobaan yang dilakukan. Simulasi percobaan yang
dilakukan terdiri dari beberapa topik diantaranya

a. Simulasi untuk tanggapan peralihan tanpa pengendali


b. Simulasi untuk analisa tanggapan peralihan dengan pengendali Proporsional (P)
c. Simulasi untuk analisa tanggapan peralihan dengan pengendali Integral (I)
d. Simulasi untuk analisa tanggapan peralihan dengan pengendali Proporsional Integral (PI)
e. Simulasi untuk analisa tanggapan peralihan dengan pengendali Proporsional Diferensial (PD)
f. Simulasi untuk analisa tanggapan peralihan dengan pengendali Proporsional Integral Diferensial
(PID)

Adapun simulasi untuk masing-masing topik sebagai berikut:

2.4.1 Simulasi Untuk Tanggapan Peralihan Tanpa Pengendali


2.4.2 Simulasi Untuk Tanggapan Peralihan Dengan Pengendali Proporsional (P)
2.4.3 Simulasi Untuk Tanggapan Peralihan Dengan Pengendali Integral (I)
2.4.4 Simulasi Untuk Tanggapan Peralihan Dengan Pengendali Proporsional Integral (PI)
Pada bagian ini dilakukan simulasi untuk analisa tanggapan peralihan sistem pada diagram blok
Gambar 2.2 tanpa dan dengan pengendali Proporsional Integral (PI). Adapun kode Matlab untuk
simulasi sebagai berikut:
clc
clear all
close all
close all hidden
%
% Data Pengendali Proporsional Integral (PI)
Kp = [0.40 0.42 0.44 0.46 0.48];
Ki = [0.08 0.09 0.10 0.11 0.12];
%
% Data Fungsi Alih Lingkar Terbuka
num_ol = [0 0 0 5];
den_ol = [1 10 5 2];
%
% Fungsi Alih Lingkar Terbuka
sys_ol = tf(num_ol,den_ol);
%
% Fungsi Alih Lingkar Tertutup
[num_cl,den_cl] = cloop(num_ol,den_ol,-1);
sys_cl = tf(num_cl,den_cl);
%
% Informasi Tanggapan Peralihan Tanpa dan Dengan Pengendali
Proporsional Integral (PI)
disp('Informasi Tanggapan Peralihan Tanpa Pengendali Proporsional
Integral (PI)')
p = stepinfo(sys_cl);
Tr = p.RiseTime;
Tp = p.PeakTime;
Ts = p.SettlingTime;
N_p = p.Peak;
Mp = p.Overshoot;
%
fprintf('Nilai Waktu Naik = %10.5g detik\n',Tr)
fprintf('Nilai Waktu Puncak = %10.5g detik\n',Tp)
fprintf('Nilai Waktu Keadaan Mantap = %10.5g detik\n',Ts)
fprintf('Nilai Puncak = %10.5g \n',N_p)
fprintf('Nilai Lewatan Maksimum = %10.5g \n',Mp)
%
for i = 1 : length(Kp)
for j = 1 : length(Ki)
% Pengendali Proporsional Integral (PI)
C_pi = pid(Kp(i),Ki(j),0,0);
%
% Fungsi Alih Lingkar Terbuka Dengan Pengendali Proporsional
Integral (PI)
sys_ol_pi = sys_ol*C_pi;
%
% Fungsi Alih Lingkar Tertutup Dengan Pengendali Proporsional
Integral (PI)
sys_ol_pi = sys_ol*C_pi;
sys_cl_pi = feedback(sys_ol_pi,1);
H(:,:,i,j) = sys_cl_pi;
%
disp('Informasi Tanggapan Peralihan Dengan Pengendali
Proporsional Integral (PI)')
p_pi = stepinfo(sys_cl_pi);
Tr_pi = p_pi.RiseTime;
Tp_pi = p_pi.PeakTime;
Ts_pi = p_pi.SettlingTime;
N_p_pi = p_pi.Peak;
Mp_pi = p_pi.Overshoot;
%
fprintf('Nilai Konstanta Proporsional (P)=%10.5g detik\n',Kp(i))
fprintf('Nilai Konstanta Integral (I) =%10.5g detik\n',Ki(j))
fprintf('Nilai Waktu Naik =%10.5g detik\n',Tr_pi)
fprintf('Nilai Waktu Puncak =%10.5g detik\n',Tp_pi)
fprintf('Nilai Waktu Keadaan Mantap =%10.5g detik\n',Ts_pi)
fprintf('Nilai Puncak =%10.5g \n',N_p_pi)
fprintf('Nilai Lewatan Maksimum =%10.5g \n',Mp_pi)
end
end
%
% Tanggapan Peralihan Terhadap Masukan Undak Satuan
step(sys_cl,'-',H,'--')
title('Tanggapan Peralihan Terhadap Masukan Undak Satuan')
grid on
hleg = legend('Tanpa Pengendali Proporsional Integral
(PI)','Dengan Pengendali Proporsional Integral (PI)');

Hasil Program

Informasi Tanggapan Peralihan Tanpa Pengendali Proporsional


Integral (PI)
Nil Wakt Naik = 1.5016 det
ai u ik
Nil Wakt Puncak = 3.9177 det
ai u ik
Nil Wakt Keadaa Mantap = 16.5 det
ai u n ik
Nil Punc = 1.0186
ai ak
Nilai Lewatan Maksimum = 42.603

Informasi Tanggapan Peralihan Dengan Pengendali Proporsional


Integral (PI)
Nilai Konstanta Proporsional (P)= 0.4 detik
Nilai Konstanta Integral (I) = 0.08 detik
Nilai Waktu Naik = 3.8932 detik
Nilai Waktu Puncak = 61.126 detik
Nilai Waktu Keadaan Mantap = 26.889 detik
Nilai Puncak = 0.9995
Nilai Lewatan Maksimum = 0

Informasi Tanggapan Peralihan Dengan Pengendali Proporsional


Integral (PI)
Nilai Konstanta Proporsional (P)= 0.4 detik
Nilai Konstanta Integral (I) = 0.09 detik
Nilai Waktu Naik = 3.6045 detik
Nilai Waktu Puncak = 46.5 detik
Nilai Waktu Keadaan Mantap = 25.046 detik
Nilai Puncak = 0.99872
Nilai Lewatan Maksimum = 0

Informasi Tanggapan Peralihan Dengan Pengendali Proporsional


Integral (PI)
Nilai Konstanta Proporsional (P)= 0.4 detik
Nilai Konstanta Integral (I) = 0.1 detik
Nilai Waktu Naik = 3.4115 detik
Nil Waktu = 6.0996 detik
ai Puncak
Mantap = 24.246 detik
Nil Waktu
ai Keadaan
Nil Puncak = 1.0213
ai
Nilai Lewatan Maksimum = 2.1284

Informasi Tanggapan Peralihan Dengan Pengendali Proporsional


Integral (PI)
Nilai Konstanta Proporsional (P)= 0.4 detik
Nilai Konstanta Integral (I) = 0.11 detik
Nilai Waktu Naik = 3.2512 detik
Nilai Waktu Puncak = 6.072 detik
Nilai Waktu Keadaan Mantap = 23.86 detik
Nilai Puncak = 1.0558
Nilai Lewatan Maksimum = 5.5767

Informasi Tanggapan Peralihan Dengan Pengendali Proporsional


Integral (PI)
Nilai Konstanta Proporsional (P)= 0.4 detik
Nilai Konstanta Integral (I) = 0.12 detik
Nilai Waktu Naik = 3.1288 detik
Nilai Waktu Puncak = 6.3063 detik
Nilai Waktu Keadaan Mantap = 23.744 detik
Nilai Puncak = 1.0899
Nilai Lewatan Maksimum = 8.9943

Informasi Tanggapan Peralihan Dengan Pengendali Proporsional


Integral (PI)
Nilai Konstanta Proporsional (P)= 0.42 detik
Nilai Konstanta Integral (I) = 0.08 detik
Nilai Waktu Naik = 3.77 detik
Nilai Waktu Puncak = 58.775 detik
Nilai Waktu Keadaan Mantap = 27.383 detik
Nilai Puncak = 0.99923
Nilai Lewatan Maksimum = 0

Informasi Tanggapan Peralihan Dengan Pengendali Proporsional


Integral (PI)
Nilai Konstanta Proporsional (P)= 0.42 detik
Nilai Konstanta Integral (I) = 0.09 detik
Nilai Waktu Naik = 3.5039 detik
Nilai Waktu Puncak = 55.383 detik
Nilai Waktu Keadaan Mantap = 24.988 detik
Nilai Puncak = 0.99949
Nilai Lewatan Maksimum = 0

Informasi Tanggapan Peralihan Dengan Pengendali Proporsional


Integral (PI)
Nilai Konstanta Proporsional (P)= 0.42 detik
Nilai Konstanta Integral (I) = 0.1 detik
Nilai Waktu Naik = 3.3298 detik
Nilai Waktu Puncak = 5.9606 detik
Nilai Waktu Keadaan Mantap = 24.115 detik
Nilai Puncak = 1.0233
Nilai Lewatan Maksimum = 2.3315

Informasi Tanggapan Peralihan Dengan Pengendali Proporsional


Integral (PI)
Nilai Konstanta Proporsional (P)= 0.42 detik
Nilai Konstanta Integral (I) = 0.11 detik
Nilai Waktu Naik = 3.185 detik
Nilai Waktu Puncak = 5.9662 detik
Nilai Waktu Keadaan Mantap = 23.681 detik
Nilai Puncak = 1.0568
Nilai Lewatan Maksimum = 5.6817

Informasi Tanggapan Peralihan Dengan Pengendali Proporsional


Integral (PI)
Nilai Konstanta Proporsional (P)= 0.42 detik
Nilai Konstanta Integral (I) = 0.12 detik
Nilai Waktu Naik = 3.062 detik
Nilai Waktu Puncak = 5.9241 detik
Nilai Waktu Keadaan Mantap = 23.509 detik
Nilai Puncak = 1.0891
Nilai Lewatan Maksimum = 8.9058
Informasi Tanggapan Peralihan Dengan Pengendali Proporsional
Integral (PI)
Nilai Konstanta Proporsional (P)= 0.44 detik
Nilai Konstanta Integral (I) = 0.08 detik
Nilai Waktu Naik = 3.6367 detik
Nilai Waktu Puncak = 73.583 detik
Nilai Waktu Keadaan Mantap = 29.619 detik
Nilai Puncak = 0.99981
Nilai Lewatan Maksimum = 0

Informasi Tanggapan Peralihan Dengan Pengendali Proporsional


Integral (PI)
Nilai Konstanta Proporsional (P)= 0.44 detik
Nilai Konstanta Integral (I) = 0.09 detik
Nilai Waktu Naik = 3.4113 detik
Nilai Waktu Puncak = 60.881 detik
Nilai Waktu Keadaan Mantap = 24.946 detik
Nilai Puncak = 0.9997
Nilai Lewatan Maksimum = 0

Informasi Tanggapan Peralihan Dengan Pengendali Proporsional


Integral (PI)
Nilai Konstanta Proporsional (P)= 0.44 detik
Nilai Konstanta Integral (I) = 0.1 detik
Nilai Waktu Naik = 3.244 detik
Nilai Waktu Puncak = 5.801 detik
Nilai Waktu Keadaan Mantap = 23.987 detik
Nilai Puncak = 1.0256
Nilai Lewatan Maksimum = 2.5642

Informasi Tanggapan Peralihan Dengan Pengendali Proporsional


Integral (PI)
Nilai Konstanta Proporsional (P)= 0.44 detik
Nilai Konstanta Integral (I) = 0.11 detik
Nilai Waktu Naik = 3.1154 detik
Nilai Waktu Puncak = 5.8418 detik
Nilai Waktu Keadaan Mantap = 23.506 detik
Nilai Puncak = 1.0582
Nilai Lewatan Maksimum = 5.8231

Informasi Tanggapan Peralihan Dengan Pengendali Proporsional


Integral (PI)
Nilai Konstanta Proporsional (P)= 0.44 detik
Nilai Konstanta Integral (I) = 0.12 detik
Nilai Waktu Naik = 3.0001 detik
Nilai Waktu Puncak = 5.8505 detik
Nilai Waktu Keadaan Mantap = 23.287 detik
Nilai Puncak = 1.0899
Nilai Lewatan Maksimum = 8.9875

Informasi Tanggapan Peralihan Dengan Pengendali Proporsional


Integral (PI)
Nilai Konstanta Proporsional (P)= 0.46 detik
Nilai Konstanta Integral (I) = 0.08 detik
Nilai Waktu Naik = 3.5193 detik
Nilai Waktu Puncak = 84.656 detik
Nilai Waktu Keadaan Mantap = 31.016 detik
Nilai Puncak = 0.99993
Nilai Lewatan Maksimum = 0

Informasi Tanggapan Peralihan Dengan Pengendali Proporsional


Integral (PI)
Nilai Konstanta Proporsional (P)= 0.46 detik
Nilai Konstanta Integral (I) = 0.09 detik
Nilai Waktu Naik = 3.315 detik
Nilai Waktu Puncak = 58.716 detik
Nilai Waktu Keadaan Mantap = 24.936 detik
Nilai Puncak = 0.99955
Nilai Lewatan Maksimum = 0

Informasi Tanggapan Peralihan Dengan Pengendali Proporsional


Integral (PI)
Nilai Konstanta Proporsional (P)= 0.46 detik
Nilai Konstanta Integral (I) = 0.1 detik
Nilai Waktu Naik = 3.151 detik
Nilai Waktu Puncak = 5.972 detik
Nilai Waktu Keadaan Mantap = 23.859 detik
Nilai Puncak = 1.0281
Nilai Lewatan Maksimum = 2.8067

Informasi Tanggapan Peralihan Dengan Pengendali Proporsional


Integral (PI)
Nilai Konstanta Proporsional (P)= 0.46 detik
Nilai Konstanta Integral (I) = 0.11 detik
Nilai Waktu Naik = 3.0406 detik
Nilai Waktu Puncak = 5.6988 detik
Nilai Waktu Keadaan Mantap = 23.334 detik
Nilai Puncak = 1.0599
Nilai Lewatan Maksimum = 5.9934

Informasi Tanggapan Peralihan Dengan Pengendali Proporsional


Integral (PI)
Nilai Konstanta Proporsional (P)= 0.46 detik
Nilai Konstanta Integral (I) = 0.12 detik
Nilai Waktu Naik = 2.9402 detik
Nilai Waktu Puncak = 5.784 detik
Nilai Waktu Keadaan Mantap = 23.075 detik
Nilai Puncak = 1.0911
Nilai Lewatan Maksimum = 9.105

Informasi Tanggapan Peralihan Dengan Pengendali Proporsional


Integral (PI)
Nilai Konstanta Proporsional (P)= 0.48 detik
Nilai Konstanta Integral (I) = 0.08 detik
Nilai Waktu Naik = 3.4124 detik
Nilai Waktu Puncak = 87.014 detik
Nilai Waktu Keadaan Mantap = 31.562 detik
Nilai Puncak = 0.99993
Nilai Lewatan Maksimum = 0

Informasi Tanggapan Peralihan Dengan Pengendali


Proporsional Integral (PI)
Nilai Konstanta Proporsional (P)= 0.48
detik Nilai Konstanta Integral (I) =
0.09 detik
Nilai Wakt Naik = 3.2387 detik
u
Nilai Wakt Punca = 5.6728 detik
u k
Nilai Wakt Keada Mantap = 24.973 detik
u an
Nilai Punc = 1.0022
ak
Nilai Lewatan Maksimum = 0.21683

Informasi Tanggapan Peralihan Dengan Pengendali Proporsional


Integral (PI)
Nilai Konstanta Proporsional (P)= 0.48 detik
Nilai Konstanta Integral (I) = 0.1 detik
Nilai Waktu Naik = 3.09 detik
Nilai Waktu Puncak = 5.7813 detik
Nilai Waktu Keadaan Mantap = 23.742 detik
Nilai Puncak = 1.0324
Nilai Lewatan Maksimum = 3.2394

Informasi Tanggapan Peralihan Dengan Pengendali Proporsional


Integral (PI)
Nilai Konstanta Proporsional (P)= 0.48 detik
Nilai Konstanta Integral (I) = 0.11 detik
Nilai Waktu Naik = 2.975 detik
Nilai Waktu Puncak = 5.863 detik
Nilai Waktu Keadaan Mantap = 23.168 detik
Nilai Puncak = 1.0617
Nilai Lewatan Maksimum = 6.1684

Informasi Tanggapan Peralihan Dengan Pengendali Proporsional


Integral (PI)
Nilai Konstanta Proporsional (P)= 0.48 detik
Nilai Konstanta Integral (I) = 0.12 detik
Nilai Waktu Naik = 2.8809 detik
Nilai Waktu Puncak = 5.6301 detik
Nilai Waktu Keadaan Mantap = 22.873 detik
Nilai Puncak = 1.0922
Nilai Lewatan Maksimum = 9.2166
Adapun gambar grafik tanggapan peralihan fungsi alih lingkar tertutup sistem pada diagram blok
Gambar 2.2 dengan perubahan nilai konstanta Proporsional (P) dan nilai konstanta Integral (I)
terhadap masukan undak satuan adalah sebagai beikut

Berdasarkan hasil program isikan nilai-nilai parameter peralihan terhadap perubahan nilai
konstanta Integral (I) pada Tabel 2.4 berikut

Tabel 2.4 Nilai Parameter Peralihan Terhadap Perubahan


Konstanta Proporsional Integral (PI)

Paramet Tanpa Pengendali Proporsional Integral


er (PI)
Nilai Waktu Naik (detik) 1.5016
Nilai Waktu Puncak (detik) 3.9177
Nilai Waktu Keadaan Mantap (detik) 16.5
Nilai Puncak 1.0186
Nilai Lewatan Maksimum (Persen) 42.603

Nilai Konstanta Proporsional (Kp) =


Paramet 0.40
er
0.08 0.09 0.10 0.11 0.12
Nilai Waktu Naik (detik) 3.893 3.604 3.44 3.25 3.12
2 5 15 12 88
Nilai Waktu Puncak (detik) 61.12 46.5 6.09 6.07 6.30
6 96 2 36
Nilai Waktu Keadaan Mantap
26.88 25.04 24.2 23.8 23.7
(detik)
9 6 46 6 44
Nilai Puncak 0.999 0.998 1.02 1.05 1.08
5 72 13 58 99
Nilai Lewatan Maksimum (Persen) 0 0 2.12 5.57 8.99
84 67 43
Nilai Konstanta Proporsional (Kp) =
0.42
Nilai Waktu Naik (detik) 3.77 3.503 3.32 3.18 3.06
9 98 5 2
Nilai Waktu Puncak (detik) 58.77 55.38 5.96 5.96 5.92
5 3 06 62 41
Nilai Waktu Keadaan Mantap
27.38 24.98 24.1 23.6 23.5
(detik)
3 8 15 81 09
Nilai Puncak 0.999 0.999 1.02 1.05 1.08
23 49 33 68 91
Nilai Lewatan Maksimum (Persen) 0 0 2.33 5.68 8.90
15 17 58
Nilai Konstanta Proporsional (Kp) =
0.44
Nilai Waktu Naik (detik) 3.636 3.411 3.24 3.11 3.00
7 3 4 54 01
Nilai Waktu Puncak (detik) 73.58 60.88 5.80 5.84 5.85
3 1 1 18 05
Nilai Waktu Keadaan Mantap
29.61 24.94 23.9 23.5 23.2
(detik)
9 6 87 06 87
Nilai Puncak 0.999 0.999 1.02 1.05 1.08
81 7 56 82 99
Nilai Lewatan Maksimum (Persen) 0 0 2.56 5.82 8.98
42 31 75
Nilai Konstanta Proporsional (Kp) =
0.46
Nilai Waktu Naik (detik) 3.519 3.315 3.15 3.04 2.94
3 1 06 02
Nilai Waktu Puncak (detik) 84.65 58.71 5.97 5.69 5.78
6 6 2 88 4
Nilai Waktu Keadaan Mantap
31.01 24.93 23.8 23.3 23.0
(detik)
6 6 59 34 75
Nilai Puncak 0.999 0.999 1.02 1.05 1.09
93 55 81 99 11
Nilai Lewatan Maksimum (Persen) 0 0 2.80 5.99 9.10
67 34 5
Nilai Konstanta Proporsional (Kp) =
0.48
Nilai Waktu Naik (detik) 3.412 3.238 3.09 2.97 2.88
4 7 5 09
Nilai Waktu Puncak (detik) 87.01 5.672 5.78 5.86 5.63
4 8 13 3 01
Nilai Waktu Keadaan Mantap
31.56 24.97 23.7 23.1 22.8
(detik)
2 3 42 68 73
Nilai Puncak 0.999 1.002 1.03 1.06 1.09
93 2 24 17 22
Nilai Lewatan Maksimum (Persen) 0 0.216 3.24 6.16 9.21
83 94 84 66
Analisa perubahan nilai parameter peralihan terhadap perubahan nilai konstanta Proporsional
(P) dari 0.40 s/d 0.48 dan nilai konstanta Integral (I) dari 0.08 s/d 0.12. Adapun analisa-analisa
yang dilakukan sebagai berikut
a. Bagaimana perubahan nilai waktu naik terhadap perubahan nilai konstanta Proporsional (P)
dan nilai konstanta Integral (I) tersebut
b. Bagaimana perubahan nilai waktu puncak terhadap perubahan nilai konstanta Proporsional
(P) dan nilai konstanta Integral (I) tersebut.
c. Bagaimana perubahan nilai waktu keadaan mantap terhadap perubahan nilai
konstanta Proporsional (P) dan nilai konstanta Integral (I) tersebut
d. Bagaimana perubahan nilai puncak terhadap perubahan nilai konstanta Proporsional (P) dan
nilai konstanta Integral (I) tersebut.
e. Bagaimana perubahan nilai lewatan maksimum terhadap perubahan nilai konstanta
Proporsional (P) dan nilai konstanta Integral (I) tersebut

Pada pengendali Proporsional (P) akan menghasilkan output hanya apabila terjadi perbedaan
antara input dengan output, atau dengan kata lain selalu membutuhkan error untuk menghasilkan
output, oleh sebab itu pengendali proporsional tidak bisa menghilangkan offset. Pengendali
proporsional mampu memperbaiki respon transien khususnya rise time dan settling time. Untuk
menghilangkan offset maka diperlukan pengendali integral. Pada pengendali Integral (I) kecepatan
perubahan sinyal kontrol sebanding dengan sinyal error. Pengendali integral bertujuan
menghilangkan kesalahan posisi dalam keadaan mantap tanpa mengubah karakteristik-
karakteristik frekuensi tinggi dan hal ini dapat dicapai dengan memberikan penguatan tidak tak
terhingga pada frekuensi nol yaitu pada kondisi mantap. Dengan kata lain, pengendali ini
berfungsi menghasilkan respon sistem yang memiliki kesalahan keadaan mantap nol.
Setelah dilakukan percobaan menggunakan matlab dan dapat dilihat pada grafik tanggapan yang
muncul, saat sistem tanpa pengendali Proporsional Integral (PI) untuk nilai waktu naik, waktu
puncak, waktu keadaan mantap, nilai puncak, dan nilai lewatan maksimum memiliki hasil atau
angka yang jelas secara berurut yaitu 1.5016, 3.9177, 16.5, 1.0186, dan 42.603.
Pada saat sistem menggunakan pengendali Proporsional Integral (PI) dan nilai Ki yang semakin
besar yaitu 0.08 s/d 0.12 didapat hasil sebagai berikut:
- Dengan nilai Kp 0.40, untuk parameter nilai waktu naik, nilai waktu puncak, nilai waktu
keadaan mantap, nilai puncak, dan nilai waktu keadaan maksimum, nilai Ki sebesar 0.08
memiliki hasil berurutan yaitu 3.8932, 61.126, 26.889, 0.9995, dan 0. Untuk nilai Ki 0.09
memiliki hasil 3.6045, 46.5, 25.046, 0.00872, dan 0. Untuk nilai Ki 0.10 memiliki hasil
3.4415, 6.0996, 24.246, 2.0213, dan 2.1284. Untuk nilai Ki 0.11 memiliki hasil 3.2512, 6.072,
23.86, 2.0558, dan 5.5767. Terakhir, untuk nilai Ki sebesar 0.12 memiliki hasil 3.1288,
6.3036, 23.744, 1.0899, dan 8.9943.
- Dengan nilai Kp 0.40, untuk parameter nilai waktu naik, nilai waktu puncak, nilai waktu
keadaan mantap, nilai puncak, dan nilai waktu keadaan maksimum, nilai Ki sebesar 0.08
memiliki hasil berurutan yaitu 3.8932, 61.126, 26.889, 0.9995, dan 0. Untuk nilai Ki 0.09
memiliki hasil 3.6045, 46.5, 25.046, 0.00872, dan 0. Untuk nilai Ki 0.10 memiliki hasil
3.4415, 6.0996, 24.246, 2.0213, dan 2.1284. Untuk nilai Ki 0.11 memiliki hasil 3.2512, 6.072,
23.86, 2.0558, dan 5.5767. Terakhir, untuk nilai Ki sebesar 0.12 memiliki hasil 3.1288,
6.3036, 23.744, 1.0899, dan 8.9943.
- Dengan nilai Kp 0.42, untuk parameter nilai waktu naik, nilai waktu puncak, nilai waktu
keadaan mantap, nilai puncak, dan nilai waktu keadaan maksimum, nilai Ki sebesar 0.08
memiliki hasil berurutan yaitu 3.77, 58.775, 27.383, 0.99923, dan 0. Untuk nilai Ki 0.09
memiliki hasil 3.5035, 55.383, 24.988, 0.99949, dan 0. Untuk nilai Ki 0.10 memiliki hasil
3.3298, 5.9606, 24.115, 1.0233, dan 2.3315. Untuk nilai Ki 0.11 memiliki hasil 3.18, 5.9662,
23.681, 1.0568, dan 5.6817. Terakhir, untuk nilai Ki sebesar 0.12 memiliki hasil 3.062,
5.9241, 23.509, 1.0891, dan 8.9058.
- Dengan nilai Kp 0.44, untuk parameter nilai waktu naik, nilai waktu puncak, nilai waktu
keadaan mantap, nilai puncak, dan nilai waktu keadaan maksimum, nilai Ki sebesar 0.08
memiliki hasil berurutan yaitu 3.6367, 73.583, 29.619, 0.99981, dan 0. Untuk nilai Ki 0.09
memiliki hasil 3.4113, 60.881, 24.946, 0.9997, dan 0. Untuk nilai Ki 0.10 memiliki hasil
3.244, 5.801, 23.987, 1.0256, dan 2.5642. Untuk nilai Ki 0.11 memiliki hasil 3.1154, 5.8418,
23.506, 1.0582, dan 5.8231. Terakhir, untuk nilai Ki sebesar 0.12 memiliki hasil 3.0001,
5.8505, 23.287, 1.0899, dan 8.9875.
- Dengan nilai Kp 0.46, untuk parameter nilai waktu naik, nilai waktu puncak, nilai waktu
keadaan mantap, nilai puncak, dan nilai waktu keadaan maksimum, nilai Ki sebesar 0.08
memiliki hasil berurutan yaitu 3.5193, 84.656, 31.016, 0.99993, dan 0. Untuk nilai Ki 0.09
memiliki hasil 3.315, 58.716, 24.936, 0.99955, dan 0. Untuk nilai Ki 0.10 memiliki hasil
3.151, 5.972, 23.859, 1.0281, dan 2.8067. Untuk nilai Ki 0.11 memiliki hasil 3.0406, 5.6988,
23.334, 1.0599, dan 5.9934. Terakhir, untuk nilai Ki sebesar 0.12 memiliki hasil 2.9402,
5.784, 23.075, 1.0911, dan 9.105.
- Dengan nilai Kp 0.48, untuk parameter nilai waktu naik, nilai waktu puncak, nilai waktu
keadaan mantap, nilai puncak, dan nilai waktu keadaan maksimum, nilai Ki sebesar 0.08
memiliki hasil berurutan yaitu 3.4124, 87.014, 31.562, 0.99993, dan 0. Untuk nilai Ki 0.09
memiliki hasil 3.2387, 5.6728, 24.973, 1.0022, dan 0.21683. Untuk nilai Ki 0.10 memiliki
hasil 3.09, 5.7813, 23.742, 1.0324, dan 3.2494. Untuk nilai Ki 0.11 memiliki hasil 2.975,
5.863, 23.168, 1.0617, dan 6.1684. Terakhir, untuk nilai Ki sebesar 0.12 memiliki hasil
2.8809, 5.6301, 22.873, 1.0922, dan 9.2166.

Pada simulasi ini terlihat bahwa parameter nilai waktu naik, nilai waktu puncak, nilai waktu
keadaan mantap untuk sistem tanpa pengendali Proporsional Integral (PI) memiliki hasil yang
lebih kecil dibandingkan dengan sistem yang menggunakan pengendali Proporsional Integral (PI).
Namun, untuk parameter nilai puncak dan nilai waktu lewatan maksimum memiliki hasil yang
lebih besar dari sistem yang menggunakan pengendali Proporsional Integral (PI). Untuk nilai Ki
yang semakin besar akan berbanding lurus dengan hasil parameter nilai puncak dan nilai lewatan
maksimum, namun berbanding terbalik dengan parameter nilai waktu naik, waktu puncak, dan
waktu keadaan mantap. Nilai Kp yang semakin besar akan menghasilkan waktu naik semakin
cepat, tetapi menghasilkan overshoot yang besar, sehingga perlu adanya nilai Ki agar dapat
menekan overshoot dan osilasi serta memperkecil steady state error.
2.5 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari simulasi ini adalah sebagai berikut:

- Pengendali proporsional merupakan pengendali yang akan menghasilkan output hanya apabila
terjadi perbedaan antara input dengan output, atau dengan kata lain selalu membutuhkan error
untuk menghasilkan output.
- Pengendali integral merupakan pengendali yang bertanggung jawab untuk nilai kesalahan
sebelumnya dengan hasil keluaran yang sangat dipengaruhi oleh perubahan yang sebanding
dengan nilai sinyal kesalahan.
- Nilai Kp semakin besar akan menghasilkan waktu naik semakin cepat, tetapi menghasilkan
overshoot yang besar, sehingga perlu adanya nilai Ki agar dapat menekan overshoot dan osilasi
serta memperkecil steady state error.

Anda mungkin juga menyukai