Anda di halaman 1dari 5

Masakan Amerika Serikat (Cuisine of the United States) adalah jenis kuliner yang berkembang di negara-

negara bagian Amerika Serikat, mulai dari daratan utama sampai kepulauan Hawaii. Masakan-masakan
Amerika Serikat sudah populer di berbagai negara di dunia seiring ekspanasi ekonomi dan gerai-gerai
restoran Amerika yang menjual hamburger, kentang goreng, hot dog, pizza (dengan khasnya sendiri) dan
barbecue. Mencerminkan pengaruh dari berbagai imigran dan suku bangsa asli, masakan Amerika
Serikat merupakan salah satu bentuk kuliner terkaya di dunia.

1. New England
Masakan New England dipengaruhi dari tradisi kuliner para imigran Eropa pada masa lalu dan
masih dipertahankan hingga kini. Resep-resepnya mencerminkan pengaruh Inggris, Prancis,
Irlandia, Belanda dan Skandinavia.
Pengaruh Inggris paling tampak pada masakan Boston, yang diwariskan oleh kaum Puritan yang
kaya akan metode memasak seperti merebus, merebus-kering (braising), memanggang,
membakar, merebus banyak kuah (stewing).
Tiap negara bagian memiliki keunikan masing-masing, namun Maine memiliki tradisi yang
paling berwarna. Di sini ada pengaruh Skotlandia, Prancis dan Jerman, yang juga dapat
ditemukan di resep-resep masakan New Hampshire dan Vermont. Di Massachusetts, tradisi
kuliner Irlandia paling kuat, sementara pada masakan Rhode Island ada citarasa Portugis.
Kebanyakan orang New England masih mempertahankan cara masak tradisional contohnya
dalam mengasinkan daging yang berkelebihan agar tidak rusak. Hasilnya adalah daging babi
asin, ikan cod asin, dan kornet sapi. Cara pengawetan lain adalah dengan dibekukan dalam es
atau salju.
Sayur-mayur dan buah-buahan digunakan untuk hiasan pai manis yang dimakan pada musim
panas. Daerah ini khas dengan pai seperti pai apel dengan kulit manis dan pala, pai bluberi khas
Maine, serta pai ayam dalam periuk (chicken pot pie) yang dihidangkan untuk acara kumpul-
kumpul.[1]
Bahan-bahan yang digunakan antara lain hasil buruan seperti venison (daging rusa), kelinci dan
terwelu, lalu ada kalkun, bebek, ikan salmon, ayam, flounder, kerang, udang galah, ikan cod,
simping, stroberi, jagung, kranberi, kacang-kacangan, labu air, sirup mapel, dan fiddlehead fern
(sejenis paku). Jenis makanan favorit antara lain acar, daging babi asin, kornet sapi, saus asam
manis (relish) (sambal dari sayur atau buah), molasses (sirup gula), kacang panggang, serta
hidangan Hari Pengucapan Syukur.
2. Mid-Atlantic
Sejak masa lalu, kawasan ini kaya akan hasil pertanian yang pertama kali diusahakan oleh para
imigran Belanda, lalu Swedia dan Finlandia.
Tradisi unik yang masih asli dipertahankan oleh kaum Amish dan Shaker yang menolak cara
hidup zaman modern. Di daerah perkotaan, terutama New York City, kulinernya dipengaruhi
masakan mancanegara, seperti Italia, Yahudi, Tionghoa, Vietnam, Thai, Karibia, Mexico dan
sebagainya.
3. Southeastern
Kawasan selatan mendapat pengaruh masakan dari imigran Prancis, Skotlandia, Irlandia,
Inggris, Spanyol, Indian (penduduk asli) dan kulit hitam keturunan Afrika.
Bahan-bahan utama yang banyak dihasilkan adalah daging babi, jagung dan makanan laut.
Masakan panggang-panggang atau barbecue yang sudah dikenal di seluruh dunia berasal dari
wilayah ini dan bermula dari cara orang Indian memanggang daging di atas api yang
diperkenalkan kepada para pemukim baru. Barbecue di masing-masing negara bagian
berkembang dengan saus, istilahnya dry rub (saus kering) atau wet rub (saus cairan) yang
berbeda-berbeda.
Di daerah pesisir, dihasilkan makanan laut sementara di bagian tenggara didapat daging hasil
buruan, ubi jalar, kentang dan kacang. Masakan khasnya pai kentang dan sup kacang. Minuman
paling terkenal adalah bourbon yang dijadikan campuran koktail mint julep.
4. Gulf Coast
Negara-negara bagian di kawasan teluk memiliki iklim yang memungkinkan produk pertanian
dan perkebunan tumbuh subur. Louisiana, Mississippi, Alabama dan Florida dikenal memiliki
kuliner yang paling berwarna di Amerika Serikat.
Di Florida, khususnya bagian selatan, kaya akan masakan hasil laut dengan pengaruh Hispanik
Karibia, sehingga sering diistilahkan dengan nama Floribbean. Makanan laut yang digunakan
untuk bahan masakan antara lain ikan kakap merah, kerapu, gabus laut, udang, tenggiri laki dan
conch. Florida juga memproduksi buah jeruk dan grapefruit dalam jumlah besar.
Di Mississippi dan Alabama ada pengharuh masakan Indian Choctaw yang terlihat dari metode
memanggang dalam oven sarang lebah (beehives oven) dan hidangan hominy, jagung kering
direbus dalam susu. Hasil pertanian yang tumbuh di kawasan teluk antara lain kacang kedelai,
jagung, beras dan gandum.
Masakan Louisiana adalah perpaduan resep dan racikan khas Spanyol, Afrika, Jerman, Italia,
Prancis dan Indian yang dihasilkan oleh masyarakat kreol (Creole atau Criollo), percampuran
antara suku Indian dengan orang Hispanik, Afrika dan Karibia.[3] Pada abad ke-18, datang
orang-orang Prancis Akadia yang hijrah dari Kanada ke kawasan Bayou, Louisiana dan New
Orleans.[4] Teknik masak mereka berpadu dengan cara orang Indian dan mulai menyebut
kelompok mereka Cajun.[4] Kuliner orang Cajun diasosiasikan dengan kaldu daging, makanan
laut, roux, herba, trinity (bawang bombai, paprika hijau dan seledri) dan minuman beralkohol.
Masakan New Orleans yang bercitarasa kreol berpadu lagi dengan tradisi Cajun dengan bahan
khas dari rempah-rempah, crayfish (lobster air tawar), akar-akar, herba, dan beras. Pengaruh
Prancis tampak dari penggunaan roux dan krim. Tradisi Hispanik terlihat dari penggunaan lada,
dan rempah-rempah, representasinya adalah gumbo, yang variasinya juga beragam menurut
resep imigran yang membuatnya. Jika dengan resep Prancis dasarnya roux, pengaruh Spanyol
terlihat dari penggunaan trinity, ekra mewakili Afrika, sosis dan daging babi dipengaruhi resep
Jerman dan ada tomat atau herba jika diracik oleh keturunan Italia.
5. Midwest
Para pengembara dan pendatang dari arah timur yang menetap di daerah Midwest
mengembangkan metode memasak dengan perapian, masakan dalam periuk dan pengawetan
untuk persediaan musim dingin yang panjang. Orang-orang dari berbagai negara Eropa
berdatangan membawa tradisi kuliner mereka masing-masing. Orang Skandinavia menetap di
Dakota dan Minnesotta membawa resep ikan asap dan rebusan. Orang Jerman dan Polandia
menetap di Wisconsin dan Illinois membawa tradisi membuat sosis, bir dan keju. Masakan
representatif dengan bahan dari pertanian dan peternakan di daerah ini antara lain ikan asap,
daging asap, jerky dan rebusan.
6. Southwest
Masakan daerah Southwest terdiri dari masakan orang Indian, Hispanik Mexico dan pendatang,
dikenal dengan rasa pedas karena penggunaan banyak bumbu dan cabai. Produk pertanian
yang dihasilkan antara lain jintan putih, ketumbar, kulit manis, bawang putih, bawang bombay,
oregano dan cabai. Cabai kering atau segar paling suka dibuat sambal salsa.
Bahan-bahan untuk masakan adalah daging ular, antelop, ayam pegar, kelinci, ikan trout, ikan
bass, kaktus, kacang cemara, labu air, jagung, kacang-kacangan dan cabai.
Masakan Texas adalah salah satu representatif Southwest, terdiri lagi dari 4 kawasan yang
berbeda-beda. Texas utara tradisi kulinernya seperti Old South (13 koloni Amerika paling awal),
timur dipengaruhi kawasan teluk, tengah mendapat pengaruh warga keturunan Jerman dan
Inggris, sementara selatan dipengaruhi tradisi Hispanik Mexcico dan diistilahkan dengan Tex-
Mex.
7. West Coast
Daerah pesisir barat yang terdiri dari Washington, Oregon dan Kalifornia merupakan salah satu
produsen pangan yang besar. Di sini tumbuh subur jagung, gandum, dan berbagai jenis produk
pertanian dan perkebunan. Masakannya pun dipengaruhi bangsa-bangsa yang berdatangan di
sana yaitu Hispanik, Inggris, Jerman, Skandinavia, Tionghoa, dan Jepang, berpadu dengan
masakan penduduk Indian. Di Washington, berbagai bahan pangan dihasilkan seperti ikan
salmon, kerang, buah-buahan, beri, plum, pir, persik, cheri, bluberi, dan hazelnut. Kalifornia
yang merupakan produsen bahan pangan terbesar Amerika Serikat memproduksi berbagai
macam sayur, buah-buahan, anggur, dan makanan laut yang dimasak menjadi masakan khas
etnik.
8. Alaska
Penduduk asli Alaska adalah Eskimo, Aleut dan Indian. Menu masakan mereka sebagian besar
daging hewan buruan seperti salmon, ikan paus, anjing laut, caribou, beruang kutub, kambing
gunung dan sebagainya.[6] Kedatangan pemukim baru dari Rusia, Belanda, Skandinavia dan
Jerman akibat Demam Emas Klondike memperkenalkan sourdough starter (adonan asam),
daging dan lemak babi, kopi dan teh. Saat ini lahan-lahan pertanian modern dan kegiatan
melaut telah mampu menghasilkan berbagai jenis bahan pangan seperti salmon, halibut,
kepiting, kentang, sayur-sayuran, kacang-kacangan dan buah-buahan. Bahkan sayuran Alaska
dikenal akan ukurannya besar-besar yang dikembangbiakkan dalam kondisi iklim kutub
sehingga pada musim panas akan menerima sinar matahari sepanjang hari.[7] Warga Alaska
menikmati masakan pot roast, rebusan, masakan dengan saus asam manis, acar, roti dan pai
buah.
9. Hawaii
Masakan Hawaii mencerminkan keragaman budaya antar suku bangsa. Di sini, orang asli
keturunan Polinesia berdampingan dengan para pendatang dari New England, Cina, Jepang,
Korea, Filipina, Thailand dan sebagainya. Masakan khas Szechuan yang pedas dan metode
memasak tumis mewakili kuliner Tionghoa. Orang keturunan Asia mengkonsumis nasi sebagai
makanan pokok. Pengaruh Prancis baru saja muncul dengan menjamurnya resor wisata yang
membuka restoran Prancis. Warga asli Hawaii menikmati masakan sup ikan dan kacang
portugis serta jamuan luau.

Anda mungkin juga menyukai