1 Pupr - Its
1 Pupr - Its
0
BENCANA adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa
yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor
nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan
dampak psikologis
(Sumber: PP No. 21 tahun 2008 tentang Penanggulangan Bencana)
Erupsi
Gunung Banjir Hujan
Berapi
Tanah
Gempa Bumi
Longsor
Angin Putting
Banjir Lahar
Beliung
Bencana
Kekeringan
Sosial
Gelombang
Tsunami
Pasang
1
KERENTANAN
INDONESIA
TERHADAP RISIKO
BENCANA
• World Risk Report (2016): Indonesia dikategorikan negara dengan tingkat risiko bencana yang tinggi
• Hal tersebut disebabkan tingginya tingkat keterpaparan (exposure) dan kerentanan (vulnerability)
terhadap bencana
• Penting untuk melakukan langkah-langkah mitigasi dan adaptasi terhadap risiko bencana dan
perubahan iklim
TANAH KEBAKARAN
GEMPA BUMI
TSUNAMI BANJIR LONGSOR HUTAN
2
REKAP BENCANA
JANUARI – DESEMBER 2017
Bencana tahun 2017 tercatat 2.341 kejadian (29/12/2017). Bencana hidrometeorologi mendominasi
kejadian bencana tahun 2017. Banjir menempati urutan pertama diikuti oleh bencana putting beliung
& tanah longsor. Bencana tahun ini menyebabkan lebih dari 3,5 juta jiwa menderita & mengungsi
serta merenggut 377 jiwa, selain itu juga menyebabkan lebih dari 47 ribu unit rumah rusak.
2.572
BANJIR BANDANG
SULAWESI TENGAH
MANDAILING NATAL 28 September 2018
12 Oktober 2018
KEJADIAN BENCANA
orang
orang
1 meninggal 2 2.081 1.309 206.219
hilang
7 dunia orang orang orang
150.513 meninggal
dunia
hilang mengungsi
rumah
rusak berat
4.814 10,24 juta
orang jiwa mengungsi 39.815 129.837
meninggal & terdampak rumah rusak rumah rusak
& hilang sedang ringan
804
679
473
TSUNAMI
Kejadian BANJIR
Bencana BANTEN GEMPA BUMI
LONGSOR
Tahun 2018 38 LAMPUNG
21 Desember 2018
4
Indonesia
Source: BNPB
5
STRATEGI PENGURANGAN RISIKO BENCANA
KEMENTERIAN PUPR
TAHAP PERENCANAAN
• Memperhitungkan risiko bencana dalam perencanaan, pemrograman, penganggaran, pembangunan infrastruktur
secara efektif dan terpadu dengan penekanan pada mitigasi bencana dengan terlebih dahulu mengantisipasi
bencana yang mungkin terjadi.
• Menerapkan sertifikasi desain yang rekomendasinya dikeluarkan oleh Komite yang anggotanya berasal dari
gabungan profesional dan pemerintah agar dihasilkan desain infrastruktur yang benar, sesuai dengan standar,
kriteria-kriteria, perencanaan.
TAHAP PEMBANGUNAN
• Menerapkan standar pengawasan yang ketat agar pembangunan infrastruktur dilaksanakan dengan baik,
sesuai dengan perencanaan.
• Menerapkan sertifikasi operasi agar infrastruktur dimanfaatkan dengan tepat sesuai dengan perencanaan.
TAHAP PENGELOLAAN
• Melakukan pemeliharaan dan pengoperasian infrastruktur yang memadai agar kondisinya baik sehingga
dapat berfungsi secara optimal.
• Memberlakukan status kesiapsiagaan bencana, melakukan tindakan tanggap darurat, rehabilitasi dan
rekonstruksi untuk menjamin terpenuhinya pelayanan publik.
6
PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN DALAM RANGKA
MENDUKUNG MITIGASI BENCANA
KUMPULAN KETENTUAN DASAR YANG MEMBERI ARAH BAGAIMANA SESUATU HARUS DILAKUKAN.
SE Menteri PUPR
No. 07/SE/M/2015 LAUNCHING
Pedoman Persyaratan Umum BUKU & PETA SUMBER DAN
Perencanaan Jembatan BAHAYA GEMPA TAHUN 2017
KEMENTERIAN PUPR
Jakarta, 4 September 2017
7
Alasan PEMUTAKHIRAN PETA GEMPA 2010 menjadi PETA GEMPA 2017
(RENTANG WAKTU 2004 – 2016)
SUMBER GEMPA PERISTIWA
KEJADIAN
Peningkatan jumlah
sesar aktif cukup
signifikan pada jalur
utara P. Jawa dari kota
cirebon – semarang –
37 Sesar Aktif Tahun 2017 surabaya
LAUNCHING SNI 1726:2012 : Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur
BUKU & PETA SUMBER DAN bangunan gedung dan non gedung
BAHAYA GEMPA TAHUN 2017 SOSIALISASI /
KEMENTERIAN PUPR DISEMINASI
Jakarta, 4 September 2017 SNI 1727: 2013 : Beban Minimum untuk Perencanaan Bangunan Gedung dan
Struktur Lain;
SNI 2847:2013 : Persyaratan Baton Struktural untuk Bangunan Gedung;
REVISI NSPM SNI 1729:2014 : Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural;
SNI 7973:2013 : Spesifikasi Desain untuk Konstruksi Kayu
Pasal 2 (2)
Permen PUPR No. 13 tahun 2015
• Peraturan menteri ini bertujuan untuk memberikan pedoman dan arahan kepada BBWS/BWS dalam melaksanakan
kegiatan penanggulangan darurat bencana akibat daya rusak air
Pasal 3
Bencana akibat daya rusak air antara lain:
• Banjir, termasuk banjir bandang
• Erosi dan sedimentasi
• Banjir lahar dingin
• Tanah Longsor
12
MITIGASI RISIKO BENCANA DI KEMENTERIAN PUPR
INFRA-
STRUKTUR SUMBER
BINA MARGA CIPTA KARYA & PERUMAHAN
SIKLUS DAYA AIR
BENCANA
• Implementasi Building Code
• Pengaman Pantai
• Rumah Tahan Gempa
• Bendungan (Pengendali Banjir)
• Shelter/Tempat Perlindungan
KESIAPSIAGAAN • Embung/Situ Pengaman Tebing
Sementara
• Sabo Dam
• Ruang Terbuka Hijau (RTH)
• Polder
sebagai evacuation zone
• Mobil Tangki Air
KRISIS Pengeboran Sumur Air Tanah Pembersihan Puing • Toilet Portable
• Hidran Umum
• Pembersihan Puing • Hunian Sementara
TANGGAP • Pengeboran Sumur Air Tanah
• Jembatan Bailey • Air Minum untuk Huntara
DARURAT/TRANSISI • Perkuatan Tebing/Tanggul Sementara
(Sementara) • Sanitasi untuk Huntara
• Sistem Air Minum Perkotaan
• Rehabilitasi Saluran Irigasi • Perbaikan Jalan • Sistem Sanitasi (sampah & air
REHABILITASI &
• Perkuatan Tebing/Tanggul Permanen • Perbaikan/Penggantian limbah)
REKONSTRUKSI
Jembatan Permanen • Hunian Tetap
• Retrofitting Bangunan Publik
• Regulasi (Pembentukan Komite/Permen/Kepmen/SE)
• Peta (Risiko Bencana Gempa, Banjir, Tsunami, dll)
DUKUNGAN MITIGASI
• Kelembagaan (mis: Pembentukan Tim SATGAS)
RISIKO BENCANA
• Teknologi Infrastruktur PUPR (mis: Flood Early Warning System, Pengolahan Air Bersih Darurat, RISHA,
dll)
13
CONTOH INFRASTRUKTUR UNTUK MITIGASI RISIKO BENCANA
14
PEMBAGIAN PERAN PENANGGULANGAN BENCANA
PUSAT & DAERAH
15
BUILT BACK BETTER
MEWUJUDKAN KETAHANAN INFRASTRUKTUR
Berikan informasi
PENATAAN RUANG yang memengaruhi PEMULIHAN MATA
aktivitas pemulihan PENCAHARIAN
Zonasi Strategis untuk Perencanaan Tata Ruang dari mata pencaharian
mencapai BBB*) perspektif BBB*) dan pemberdayaan
Implementasi kegiatan
• Berdasarkan ZRB • Tingkatkan kota yang tahan masyarakat
• Untuk menghasilkan
(Zona Ruang Rawan bencana pendapatan langsung
Bencana dan penilaian • Mencapai pembangunan sosial- • Untuk memulai kembali
bahaya terperinci ekonomi yang berkelanjutan kegiatan mata pencaharian
• Peraturan tata guna • Memungkinkan pemulihan mata dengan menyediakan
lahan dan peraturan pencaharian dan pemberdayaan Kebutuhan dari peralatan / bahan dan
bangunan masyarakat masyarakat setempat pelatihan
dan warga yang • Untuk memulai kembali
terkena dampak kegiatan mata pencaharian
bencana setelah merehabilitasi fasilitas
Berikan informasi Kebutuhan dari Usulkan langkah-
penilaian bahaya Pemerintah daerah langkah struktural PRB
secara terperinci dan pemangku yang efektif dan
kepentingan pekerjaan rekonstruksi
PERENCANAAN KETAHANAN
PENILAIAN BAHAYA BENCANA INFRASTRUKTUR
Struktural Tindakan struktural untuk PRB**)
Penilaian Mempertimbang
mengukur desain • Tindakan mitigasi Tsunami
bahaya kan pengaruh
terperinci Tindakan • Tindakan mitigasi resiko Likuifaksi
Berdasarkan Struktural untuk meningkatkan pertahanan
survei dan PRB**) infrastruktur dan bangunan
evaluasi (Likuifaksi tanah, • Perbaikan sungai
tambahan Tsunami, banjir dll. Evaluasi efek PRB
Rekonstruksi dan rehabilitasi
• Jalan dan jembatan
*) Bulit Back Better • Fasilitas publik
**) Pengurangan Risiko Bencana 16
INFRASTRUKTUR MITIGASI BENCANA
17
PENGURANGAN RESIKO BENCANA KEKERINGAN
BENDUNGAN ROTIKLOT, NTT
18
PENGURANGAN RESIKO BENCANA KEKERINGAN
EMBUNG SENDANG MULYO, JAWA TENGAH
19
PENGURANGAN RESIKO BENCANA BANJIR
NORMALISASI SUNGAI CILIWUNG, DKI JAKARTA
20
PENGURANGAN RESIKO BENCANA BANJIR
PENGENDALI BANJIR GARUT, JAWA BARAT
21
PENGURANGAN RESIKO BENCANA BANJIR
TANGGUL MUARA BARU, DKI JAKARTA
22
PENGURANGAN RESIKO BENCANA LONGSOR
KEBON KOPI, SULAWESI TENGAH
23
PENGURANGAN RESIKO BENCANA LONGSOR
KEBON KOPI, SULAWESI TENGAH
24
PENGURANGAN RESIKO BENCANA LONGSOR
JALUR PUNCAK, JAWA BARAT
25
PENGURANGAN RESIKO BENCANA GEMPA BUMI
JEMBATAN ANTAPANI, BANDUNG
26
PENGURANGAN RESIKO BENCANA GUNUNG BERAPI
SABO DAM GUNUNG MERAPI, JAWA TENGAH
27
PENGURANGAN RESIKO BENCANA GUNUNG BERAPI
SABO DAM GUNUNG SINABUNG, SUMATERA UTARA
28
PENGURANGAN RESIKO BENCANA ABRASI
PENGAMAN PANTAI PANTAI PANJANG, BENGKULU
29
PENGURANGAN RESIKO BENCANA ABRASI
PENGAMAN PANTAI NUSA DUA, BALI
30
INFRASTRUKTUR UNTUK KESIAPSIAGAAN BENCANA
PEMBANGUNAN SHELTER TSUNAMI DI ACEH
Tempat evakuasi sementara sesaat sebelum terjadinya tsunami yang diperlukan pada
skala lingkungan agar masyarakat segera mencapai ketinggian yang aman sehingga
terhindar dari terjangan arus tsunami.
31
PENANGANAN PASCA BENCANA GEMPA BUMI
DI PROVINSI NTB
32
LAPORAN KEJADIAN GEMPA
GEMPA BUMI
PENDAHULUAN KRONOLOGIS
(29/7/18 – 05.47 WIB)
• 29 Juli 2018 pukul 05:47 WIB
GEMPA BUMI UTAMA M=6.4 13 km gempa dengan magnitudo 6,4
(5/8/18 – 18.46 WIB) di Kab. Lombok Utara, Lombok
8,35 LS 116,50 BT Timur dan Kota Mataram, NTB (47
M=7 32 km km Timur Laut Kota Mataram).
8,37 LS 116,48 BT • 5 Agustus 2018 pukul 18:46
WIB gempa susulan dengan
maginitudo 7.
• 6 Agustus 2018 pukul 07:28
WIB: gempa susulan dengan
magnitudo 5,4 di Kab.
Sumbawa, NTB.
• 19 Agustus 2018 pukul 21.56
WIB: gempa susulan dengan
magnitudo 7 di 30 km Timur Laut
Lombok Timur.
• Kab/Kota Terdampak : Lombok
Utara (terparah), Lombok Timur,
Lombok Tengah, dan Lombok Barat
34
DUKUNGAN MOBIL TANGKI AIR, TOILET PORTABLE & HIDRAN UMUM
MASA TANGGAP DARURAT BENCANA NTB
35
KEMENTERIAN PUPR MENGIRIMKAN 400 INSINYUR MUDA UNTUK MEMBANGUN
HUNIAN TAHAN GEMPA DI LOMBOK
36
PEMBANGUNAN PASAR TANJUNG
37
PEMBANGUNAN MASJID DARUL ABRAR ABIPRAYA
38
PEMBANGUNAN SMAN 1 PEMENANG
39
RSUD KOTA MATARAM
40
RUMAH TAHAN GEMPA
RUMAH INSTAN SEDERHANA SEHAT (RISHA)
41
RUMAH TAHAN GEMPA
RUMAH INSTAN KAYU (RIKA)
42
RUMAH TAHAN GEMPA
RUMAH INSTAN KONVENSIONAL (RIKO)
43
LESSON LEARNED
BENCANA GEMPA BUMI DI NTB
1. Pembagian Klaster, dengan membagi tugas penanggulangan bencana gempa bumi Lombok
menjadi 4 klaster, yaitu:
• Jalan dan Jembatan
• Air dan Sanitasi
• Sarana Prasarana Umum
• Permukiman
Setiap pokja dalam di masing-masing klaster bekerja sesuai bidang tugasnya dengan tetap
berkoordinasi dengan Satgas Provinsi/Kab/Kota dan masyarakat serta NGO. Dengan
adannya pembagian klaster tersebut penanggulangan bencana dapat dilakukan secara
cepat dan efisien.
44
PENANGANAN PASCA BENCANA
DI PROVINSI SULAWESI TENGAH
45
KRONOLOGIS KEJADIAN GEMPA & TSUNAMI
KRONOLOGIS
46
4 FOKUS STRATEGI TANGGAP DARURAT
1 3 PEMBERSIHAN KOTA
EVAKUASI
DARI PUING-PUING
KORBAN BENCANA
BANGUNAN RUNTUH
2 PENYEDIAAN 4
PENYELESAIAN
PRASARANA & SARANA
MASALAH KONEKTIVITAS
AIR BERSIH & SANITASI
47
EVAKUASI KORBAN BENCANA
48
PENYEDIAAN PRASARANA & SARANA
AIR BERSIH & SANITASI
unit
49
PENYEDIAAN PRASARANA & SARANA
AIR BERSIH & SANITASI
50
PEMBERSIHAN KOTA DARI PUING BANGUNAN
51
PEMULIHAN KONEKTIVITAS
SEGMEN I 53
PETA RENCANA LOKASI HUNTAP
BERDASARKAN SK GUBERNUR SULAWESI TENGAH NO.369/516/DIS.BMPR-Q.ST/2018
DAN KONFIRMASI KANWIL BPN PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tondo - Talise
146,8 ha
3.378 unit
Likuifasi
Likuifasi
Balaroa Balaroa
Likuifasi
Duyu
Duyu= Petobo
Likuifasi Petobo
38,6
41,65Ha
ha Likuifasi JonoOge
Oge
Likuifasi Jono
450 unit
Pombewe
Pombewe
104 ha=
362 ha
1.500 unit
54
CONTOH HUNIAN TETAP DI KEL. DUYU
Tipe 36
Luas Tanah 150 m2
55
PEMBANGUNAN HUNIAN TETAP DI KEL. POMBEWE
56
PEMBANGUNAN HUNIAN TETAP DI KEL. TONDO
57
HUNIAN SEMENTARA
KOTA PALU
SUDAH DIHUNI
58
HUNIAN SEMENTARA
KAB. DONGGALA
SUDAH DIHUNI
KEC. SINDUE, KEL. LERO TATARI
59
PENYEDIAAN AIR BERSIH UNTUK HUNIAN SEMENTARA
61
SATGAS PENANGGULANGAN BENCANA PUPR
62
LINGKUP TUGAS SATGAS
PENANGGULANGAN BENCANA PUPR [1-2]
(Sumber: Kepmen PUPR No. 994/KPTS/M/2016)
TAHAP
TAHAP
TAHAP PRA REHABILITASI
TANGGAP MONEV
BENCANA DARURAT
DAN
REKONTRUKSI
• Menyebarluaskan • Kaji Cepat Kebutuhan • Pembuatan • Penyediaan Informasi
Petunjuk Pelaksanaan Tanggap Darurat rekomendasi teknis Penanggulangan
& Petunjuk Teknis • Penyediaan dalam perencanaan, Bencana terkait sapras
• Penyiapan Personil, Kebutuhan Dasar dan penggunaan PUPR ke public
Peralatan & Logistik Korban Bencana (Air anggaran • Pelaporan kepada
• Penyusunan Anggaran Bersih / Air Minum) • Pengendalian Menteri PUPR
• Pemantauan & • Perbaikan Darurat/ pelaksanaan kegiatan
Evaluasi Pemulihan Sementara rehabilitasi dan
Kesiapsiagaan Unit / fungsi prasarana dan rekonstruksi oleh
Satker sarana PUPR lintas UNOR
• Pengendalian kegiatan • Pengendalian
tanggap darurat pelaksanaan kegiatan
bencana rehabilitasi dan
• Pelaksanaan tanggap rekonstruksi oleh
darurat lainnya yang BNPB
ditugaskan BNPB
• Kegiatan transisi
darurat bencana
sebelum dilaksanakan
rehabilitasi dan
rekonstruksi
63
MENTERI PUPR KEPALA BNPB
KETUA
PUSAT KOMANDO SATGAS PB PUPR
: SEKRETARIS JENDERAL Wakil
BAGAN
WAKIL KETUA
MARGA
: 1. DIREKTUR JENDERAL SUMBER DAYA AIR
2. DIREKTUR JENDERAL BINA
KEMPUPR
pada Unsur TATAKERJA
Pengarah GUBERNUR
SATGAS PB
3. DIREKTUR JENDERAL CIPTA
KARYA BNPB
4. DIREKTUR JENDERAL
PENYEDIAAN PERUMAHAN
DAN PENGEMBANGAN
KETUA HARIAN
5. KEPALA BADAN PENELITIAN
64
UNIT PENANGGULANGAN
BENCANA KEMENTERIAN PUPR
65
MEKANISME & ALIRAN INFORMASI
TANGGAP DARURAT DI KEMENTERIAN PUPR