Anda di halaman 1dari 36

PENCEGAHAN DAN

PENANGGULANGAN PENYAKIT
Dinda Ari Luhvita (162110101079)
Gusti Ana (162110101087)
Mestika Sari (162110101088)
Maudy Risma S. (162110101091)
Rifdatun Nurul H. (162110101092)
Mahrus Aldiansyah (162110101093)
Eka Putra Bahari (162110101095)
Sri Pramiraswari H.I. (162110101097)

Kelompok 3 Dasar Epidemiologi Kelas C


PENCEGAHAN PENYAKIT
◦ Definisi pencegahan secara umum adalah suatu bentuk
usaha atau tindakan yang dilakukan secara dini sebelum
suatu kejadian terjadi untuk mencegah terjadinya suatu hal
yang tidak diinginkan.

◦ Penyakit adalah suatu keadaan abnormal dari tubuh atau


pikiran yang menyebabkan ketidaknyamanan, disfungsi
atau kesukaran.

◦ Jadi, dapat disimpulkan bahwa pencegahan penyakit


adalah suatu tindakan atau usaha yang dilakukan untuk
mencegah terjadinya infeksi penyakit
4 TINGKATAN PENCEGAHAN PENYAKIT
TIDAK MNULAR

Pencegahan tingkat dasar (primordial prevention)

Pencegahan tingkat pertama (primary prevention),


meliputi promosi kesehatan dan pencegahan khusus.

Pencegahan tingkat kedua (secondary prevention),


meliputi diagnosis dini serta pengobatan yang tepat .

Pencegahan tingkat ketiga(tertiary prevention), meliputi


pencegahan terhadap kecacatan dan rehabilitasi.
Pencegahan Tingkat Dasar
(Primordial Prevention)
◦ Pencegahan tingkat dasar merupakan usaha mencegah
terjadinya risiko atau mempertahankan keadaan risiko rendah
dalam masyarakat terhadap penyakit secara umum.

◦ Pencegahan ini meliputi usaha memelihara dan


mempertahankan kebiasaan atau pola hidup yang sudah ada
dalam masyarakat yang dapat mencegah meningkatnya risiko
terhadap penyakit dengan melestarikan pola atau kebiasaan
hidup sehat yang dapat mencegah atau mengurangi tingkat
risiko terhadap penyakit tertentu atau terhadap berbagai
penyakit secara umum.
Contoh
• Memelihara cara makan, kebiasaan berolahraga, dan kebiasaan
lainnya dalam usaha mempertahankan tingkat risiko yang rendah
terhadap berbagai penyakit tidak menular.

• Selain itu pencegahan tingkat dasar ini dapat dilakukan dengan


usaha mencegah timbulnya kebiasaan baru dalam masyarakat atau
mencegah generasi yang sedang tumbuh untuk tidak melakukan
kebiasaan hidup yang dapat menimbulkan risiko terhadap berbagai
penyakit seperti kebiasaan merokok, minum alkhohol dan
sebagainya.

• Seperti kasus merokok. Merokok banyak menyebabkan penyakit


seperti gangguan paru dan kanker Paru di masa mendatang.
Dengan memberlakukan kebijakan melarang mengiklankan rokok di
media cetak dan elektronik, meningkatkan pajak rokok,
menciptakan kawasan tanpa rokok dan kebijakan kesehatan lainya
yang mendukung preventif perilaku merokok terutama pada usai
muda.
Tujuan
• Menghindari terbentuknya pola hidup social-
ekonomi dan cultural yang mendorong
peningkatan risiko penyakit . upaya ini terutama
sesuai untuk ditujukan kepada masalah penyakit
tidak menular yang dewasa ini cenderung
menunjukan peningkatannya.

Sasaran
• Kelompok masyarakat usia muda dan remaja
dengan tidak mengabaikan orang dewasa dan
kelompok manula
Pencegahan Tingkat Pertama
◦ Pencegahan tingkat pertama (Primary prevention)
merupakan suatu usaha pencegahan penyakit melalui
usaha mengatasi atau mengontrol factor-faktor risiko (risk
factors) dengan sasaran utamanya orang sehat melalui
usaha peningkatan derajat kesehatan secara umum
(promosi kesehatan) serta usaha pencegahan khusus
terhadap penyakit tertentu.
◦ Tujuan dari pencegahan primer adalah untuk
mengurangi insidensi penyakit dengan cara
mengendalikan penyebab-penyebab penyakit dan
faktor-faktor risikonya.
Pencegahan tingkat pertama ini didasarkan pada hubungan
interaksi antara pejamu (host), penyebab (agent/pemapar),
lingkungan, dan proses kejadian penyakit. Usaha pencegahan
tingkat pertama secara garis besarnya dapat dibagi dalam usaha
peningkatan derajat kesehatan dan usaha pencegahan khusus

1. Promosi Kesehatan (Health Promotion ) (usaha peningkatan derajat


kesehatan)
Merupakan upaya untuk menghindari kemunculan dari atau adanya faktor
risiko. Upaya promosi kesehatan meliputi:
a. Penyuluhan kesehatan
b. Perbaikan perumahan dan perbaikan gizi
c. Penyediaan sanitasi yang baik
2. Pencegahan khusus (Spesific Protection)
Merupakan upaya untuk mengurangi atau menurunkan pengaruh penyebab
serendah mungkin. Upaya pencegahan khusus meliputi:
a. Pemberian imunisasi dasar
b. Perlingdungan kerja terhadap bahan berbahaya
c. Pemberian nutrisi khusus
1. Strategi dengan
sasaran populasi
secara keseluruhan

Strategi
2. Strategi dengan
sasaran hanya terbatas
pada kelompok risiko
tinggi (high risk groups)

Orang lanjut usia


Ibu hamil
Balita
Perokok
Pengguna narkoba
dll
Kekurangan dan Kelebihan
Strategi Pencegahan
Strategi Pertama Strategi Kedua

◦ Strategi pertama mempunyai ◦ Sangat mudah diterapkan secara


sasaran lebih luas sehingga individual, motivasi subjek dan
lebih bersifat radikal, memilik pelaksanaan cukup tinggi serta
potensi yang besar pada rasio antara manfaat dengan
populasi dan sangat sesuai tingkat risiko cukup baik.
untuk sasaran perilaku. ◦ Tetapi juga memiliki kelemahan,
antara lain sulit memilih kelompok
◦ Namun secara individual dengan risiko tinggi, efeknya
kurang bermanfaat, rasio sangat rendah dan hanya bersifat
antara manfaat dengan temporer serta kurang sesuai
tingkat risiko mungkin cukup untuk sasaran perilaku.
rendah.
◦ Bila sasaran ditujukan pada unsur penyebab maka usaha
diutamakan dalam mengurangi atau menghilangankan sumber
penyebab dan menghindari atau mengurangi setiap factor,
terutama factor perilaku yang dapat memperbesar tingkat risiko.
Untuk penyakit menular dengan sasaran khusus ditunjukan pada
penyebab kausal seperti desinfeksi, sterilisasi, pasteurisasi, karantina
dan lain-lain. Sedangkan untuk penyakit tidak menular (bukan infeksi)
dengan jalan mengihalangkan sumber alergen, sumber keracunan,
dan sumber pencemaran kimiawi maupun radiasi.
◦ Bila sasaran ditujukan pada lingkungan maka sasarannya dapat
ditujukan pada lingkungan fisik seperti pengadaan air dan jamban.
Juga sasaran dapat dilakukan terhadap lingkungan biologis seperti
pemberantasan serangga atau ditujukan pada lingkungan social
melalui perbaikan dan peningkatan derajat social masyarakat.
◦ Adapun sasaran pencegahan tingkat pertama ini dapat pula
ditujukan pada faktor penjamu seperti perbaikan gizi, pemberian
imunisasi, peningkatan kehidupan social dan psikologis induvidu dan
masyarakat serta peningkatan ketahanan fisik individu.
Pencegahan Tingkat Kedua
◦ Sasaran utama pada mereka yang baru terkena penyakit
atau yang terancam akan menderita penyakit tertentu
melalui diagnosis dini serta pemberian pengobatan yang
cepat dan tepat.

◦ Tujuan utama pencegahan tingkat kedua yaitu untuk


mencegah meluasnya penyakit atau terjadinya wabah
pada penyakit menular dan untuk menghentikan proses
penyakit lebih lanjut serta mencegah komplikasi.
Salah satu kegiatan pencegahan tingkat kedua adalah
menemukan penderita secara aktif pada tahap dini, kegiatan ini
meliputi :
Pemeriksaan berkala pada kelompok populasi tertentu
seperti pegawai negeri, mahasiswa serta kelompok
tentara. calon tentara serta bagi mereka yang
membutuhkan surat keterangan kesehatan untuk
kepentingan tertentu.

Penyaringan (screening) yakni pencarian penderita


secara dini untuk penyakit yang secara klinis belum
tampak pada penduduk secara umum atau pada
kelompok risiko tinggi.

Surveilans epidemiologi yakni melakukan pencatatan


dan pelaporan secara teratur dan terus-menerus untuk
mendapatkan keterangan tentang proses penyakit
yang ada dalam masyarakat, termasuk keterangan
tentang kelompok risiko tinggi
Pencegahan Tingkat Ketiga
◦ Pencegahan tingkat Tujuan Utama
ketiga (tertiary
prevention) merupakan
pencegahan dengan Mencegah
sasaran utamanya Mencegah proses terjadinya cacat
adalah penderita penyakit lebih lanjut dan kematian
penyakit tertentu dalam (seperti pengobatan karena penyebab
usaha mencegah dan perawatan penyakit tertentu.
bertambah beratnya khusus penderita
penyakit atau kencing manis,
mengcegah terjadinya tekanan darah tinggi,
cacat setelah program gangguan saraf),
rehabilitasi.
CONTOH UPAYA PENCEGAHAN
Pencegahan Pencegahan Pencegahan Pencegahan
Tingkat Awal Pertama Tingkat Kedua Tngkat Ketiga
(Primordial
Prevention)

Memelihara cara Perbaikan gizi, Pemeriksaan Pengobatan dan


makan, kebiasaan pemberian berkala pada perawatan khusus
berolahraga, dan imunisasi,vaksinasi kelompok PNS. penderita kencing
kebiasaan lainnya, manis, tekanan
misal melalui darah tinggi,
kebijakan kawasan gangguan saraf),
tanpa asap rokok
untuk mengurangi
perilaku merokok.
Strategi Pencegahan
◦ Strategi pencegahan meliputi sasaran dan kegiatan
pencegahan yang bervariasi sesuai dengan masalah
kesehatan yang dihadapi serta tingkat pencegahannya
Dalam melakukan pencegahan terdapat beberapa strategi
yaitu dengan memfokuskan beberapa hal antara lain :
Sasaran Individu Pelaksanaan yang terencana Usaha yang Usaha pencegahan yang
dan Organisasi dan terprogram (wajib maupun bersifat bersifat darurat
Masyarakat sukarela) perumahan dan
standar hidup

Melalui usaha Pemberian imunisasi dasar Perbaikan Adanya wabah


setempat yang perumahan dan
bersifat tradisional standar hidup

Melalui pelayanan Perbaikan sanitasi dan air Perbaikan sistem Adanya bencana
kesehatan yang minum pendidikan, alam/perang, atau hal
tersedia ekonomi, sosial mendadak lainnya
dan politik

Peningkatan status gizi dengan Adanya bencana


pemberian makanan alam/perang, atau hal
tambahan mendadak lainnya

Menghentikan kebiasaan yang


mengandung risk atau faktor
resiko
5 tingkatan pencegahan penyakit
menurut Leavell dan Clark
A. Health Promotion (Promosi Kesehatan)
B. Specific protection (perlindungan khusus)
Saat pejamu dalam keadaan sehat
dengan tujuan meningkatkan status Mencegah para pejamu dengan menaikkan
kesehatan atau memelihara kesehatan, daya tahan tubuh, melalui: imunisasi, pelindung
melalui: penyuluhan/ pendidikan kesehtan, khusus (missal: helm, tutup telinga), perbaikan
rekreasi sehat, olahraga teratur, dan lingkungan dan mengurangi penggunaan
perhatian terhadap perkembangan bahan yang membahayakan kesehatan (seperti
kepribadian. pengawet, pewarna, dan lain-lain).

C. Early Diagnosis and Prompt Treatment (diagnosa


dini dan pengobatan segera)
Dilakukan bila pejamu sakit, setidak-tidaknya diduga
sakit (penyakitnya masih ringan). Mencegah orang
lain tertular, misalnya: case finding, skrining survei
penyakit asytomatis, deteksi dini pencernaan
D. Disability limitation (pembatasan kecacatan/kelemahan)
Dilakukan pada waktu pejamu sakit/sakit berat dengan tujuan
mencegah cacat lebih lanjut, fisik, sosial, maupun mental.
Misalnya amputasi pada gangguan karena DM dan pada
penyakit-penyakit menahun diatasi gangguan mental maupun
sosialnya.

E.Rehabilitation (pemulihan)
Mengembalikan penderita agar berguna di masyarakat maupun
bagi dirinya sendiri, mencegah cacat total setelah terjadi
perubahan anatomi/fisiologi. Misalnya: fisioterapi pada
kelumpuhan supaya tidak timbul kontraktur atau atropi; psikotropi
pada gangguan mental; latihan keterampilan tertentu pada
penderita cacat, prothesa post amputasi; dan penyediaan fasilitas
khusus pada penderita.
Pencegahan Penyakit Menular

◦ Pencegahan penyakit adalah tindakan yang


ditujukan untuk mencegah, menunda, mengurangi,
membasmi, mengeliminasi penyakit dan
kecacatan.
◦ Ada tiga pencegahan penyakit yaitu pencegahan
primer, pencegahan sekunder, dan pencegahan
tersier.
Pencegahan primer (Primary
prevention)
◦ Yaitu upaya pencegahan yang dilakukan selama
fase pre patogenesis, bertujuan untuk mencegah
terjadinya insidensi penyakit dan meningkatkan
resistensi penyakit, metode yang dilakukan dengan
promosi kesehatan dan usaha mengurangi resiko.
Misalnya: vaksinasi, peningkatan lingkungan, usaha
mengurangi stes di tempat kerja, dan kesehatan
likungan kerja.
Pencegahan sekunder
(Secondary prevention)
◦ Yaitu upaya pencegahan yang dilakukan
selama periode pathogenesis, bertujuan
untuk membatasi penyebaran dan beratnya
penyakit serta pencegahan komplikasi.
Metode yang dilakukan dengan diagnosis
awal, misalnya skrining kanker serviks.
Pencegahan tersier (Tertiary
prevention)
◦ Yaitu upaya pencegahan yang dilakukan setelah
terjadi perubahan yang tidak dapat dikembalikan
seperti semula akibat proses penyakit, bertujuan
untuk membatasi kecacatan yang tidak perlu dan
mengembalikan hidup sosial dengan
memaksimalkan kemampuan yang ad. Metode
yang dilakukan dengan membantu individu
beradaptasi dengan kecacatan/keterbatasan,
misalnya terapi rehabilitasi.
Penanggulangan Penyakit Menular

◦ Upaya untuk menekan peristiwa penyakit menular


dalam masyarakat serendah mungkin sehingga
tidak merupakan gangguan kesehatan bagi
masyarakat tsb. Dapat dikelompokkan menjadi tiga
kelompok sesuai dengan sasaran utamanya yang
meliputi:
◦ Sasaran langsung pada sumber penularan pejamu
◦ Sasaran Ditujukan pada Cara Penularan
◦ Sasaran ditujukan pada pejamu potensial
Sasaran langsung pada sumber
penularan pejamu

◦ A. Sumber penularan adalah binatang


◦ Jika pada binatang peliharaan maka upaya mengatasi
penularan dengan sasaran sumber penularan lebih mudah
dengan memusnahkan binatang yang terinfeksi serta
melindungi binatang yg lainnya dari penyakit tsb (imunisasi
dan pemeriksaan berkala).
◦ Jika pada binatang liar di perkotaan seperti anjing yang
terkena rabies maka penanganannya seperti anjing
peliharaan. Tetapi apabila di desa maka penanggulangan
yang dapat dilakukan dengan kombinasi. Cara lain
dengan kerja sama instansi lain yg terkait.
Lanjutan....
B. Sumber penularan adalah manusia
◦ Dapat dilakukan dengan isolasi dan karantina, pengobatan dalam berbagai bentuk
umpamanya menghilangkan unsur penyebab (mikro-organisme) atau menghilangkan
fokus infeksi yang ada pada sumber (beda saluran empedu atau cholecystectomy) pada
carrier typhoid menahun).
◦ Isolasi
Bentuk ini kurang bermanfaat pada penyakit yang telah menyebar di masyarakat terutama
yang mempunyai bentuk infeksi terselubung atau icberg phenomena atau terhadap
penderita yang mengalami infeksi yang telah mencapai puncaknya dan mungkin telah
menularkan ke sekitarnya.
◦ Karantina
Merupakan Pemberantasan gerak seseorang atau sekelompok orang sehat atau binatang
yang dicurigai menderita atau akan menderita penyakit menular tertentu. Biasanya
dilakukan dengan pengawasan yg ketat selama satu mata tunas tertinggi. Mengingat sulit
dan mahalnya biaya karantina disertai dengan kemajuan alat komunikasi dewasa ini maka
bentuk karantina untuk beberapa penyakit menular tertentu pada manusia telah dimodifikasi
dalam bentuk surveillans individu, sedangkan untuk binatang masih tetap.
Sasaran Ditujukan pada Cara
Penularan
◦ Upaya mencegah dan menurunkan penularan penyakit yang ditularkan
melalui udara dapat dilakukan melalui upaya desinfeksi udara dengan
bahan kimia atau dengan sinar ultraviolet, namun usaha ini kurang berhasil
karena upaya melalui perbaikan system ventilasi serta aliran udara dalam
ruangan terbukti lebih bermanfaat.
◦ Adapun upaya perbaikan lingkungan dalam upaya mencegahdan
menanggulangi penyakit yang ditularkan melalui makanan dan minuman.
Upaya ini dilakukan bersama-sama antara petugas pengawasan bahan
berbahaya dengan petugas kesehatan lingkungan.
◦ Pencegahan dan penanggulangan penyakit yang ditularkan oleh vector
terutama serangga serta binatang lainnya dilakukan melalui
pemberantasan serangga serta binatang perantara lainnnya. Untuk
mengatasi hal seperti ini perlu kerja sama instansi dalam setiap program
pembangunan, terutama pembangunan yang dapat menimbulkan
perubahan rekosistem setempat.
Sasaran ditujukan pada pejamu
potensial
A. Peningkatan kekebalan Khusus
◦ Berbagai penyakit dewasa ini dapat dicegah melalui usaha vaksinasi
yakni peningkatan kekebalan aktif pada pejamu dengan pemberian
vaksinasi (imunisasi aktif). Selain pemberian imunisasi aktif dikenal juga
adanya usaha perlindungan terhadap beberapa penyakit tertentu
dengan pemberian antibody pelindung yang berasal dari pejamu lain
dalam bentuk serum antibody yang memberikan perlindugnan
sementara dan disebut imunisasi pasif.
◦ Pemberian imunisasi dasar sebagai bagian dari program
pembangunan kesehatan dapat dikatakan cukup berhasil dalam
usaha meningkatkan derajat kesehatan serta menruunkan angka
kematian bayi dan balita.
Lanjutan...

B. Peningkatan kekeballan umum (resistensi)


◦ Berbagai usaha seperti perbaikan gizi keluarga,
peningkatan gizi balita melalui program Kartu Menuju
Sehat (KMS), peningkatan derajat kesehatan masyarakat
serta pelayanan kesehatan terpadu melalui Posyandu
bertujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh secara
umum dalam usaha menangkal berbagai ancaman
penyakit infeksi.
Surveillans Epidemiologi
◦ Surveillans epidemiologi adalah pengamatan secara teratur dan
terus-menerus terhadap semua aspek penyakit terterntu.
Surveillans penyakit menular adalah suatu kegiatan pengumpulan
data teratur, peringkasan dan analisis data kasus baru dari semua
jenis penyakit infeksi dnegan tujuan untuk identifikasi kelompok
resiko tinggi dalam masyarakat, memahami cara penularan, serta
memutus rantai penularan
Surveillans Epidemiologi dalam
Masyarakat
◦ Pelaksanaan surveillans dilakukan dengan dua cara yaknni
surveillans pasif dan aktif. Surveillans pasif yaitu pengumpulan
keterangan tentang kejadian penyakit dalam masyarakat yang
dilakukan oleh unit surveillans mulai dari tingkat Puskesmas sampai
ke tingkat nasional. Data yang terkumpul dari program ini dianalisis
dan disebarluaskan seerta dilakukan pengamatan khusus bila ada
kejadian yang bersifat luar biasa.
◦ Surveillans aktif merupakan pengumpulan data terhadap satu atau
lebih penyakit tertentu pada suatu masa waktu tertentu yang
dilakukan secara teratur oleh petugas kesehatan yang telah
ditugaskan untuk hal tersebut.
Surveillans Epidemiologi di
Rumah Sakit
◦ Suatu keadaan khusus di mana factor lingkungan, secara bermakna dapat
mendukung terjadinya resiko mendapatkan penyakit infeksi, sehingga teknik
surveillans termasuk analisis data serta control penyakit memerlukan
perlakuan tersendiri adalah pada rumah sakit besar terutama rumah sakit
regional dan rumah sakit daerah.
◦ Masih tingginya angka penyakit menukar dalam masyarakt sehingga
penderita (penyakit menular maupun tidak menular) yang masuk ke rumah
sakit kemungkinan besar akan membawa serta kuman pathogen
bersamanya. Selain itu, rumah sakit mungkin dapat menjafdi ntempat
berkembang biaknya seta tumbuh suburnya berbagai jenis mikro-organisme.
◦ Untuk mengatasi masalah penularan penyakit infeksi di rumah sakit maka
telah dikembangkan system epidemiologi surveillans yang khusus dan cukup
efektif untuk menanggulangi kemungkinan terjadinya penularan infeksi
nosocomial di dalam lingkungan rumah sakit.
Pemberantasan penyakit
menular
◦ Konsep pemberantasan penyakit menular yakni penghapusan total
penyakit tersebut sampai ke akar-akarnya secara global merupakan
impian masa lalu yang kemudian dapat menjadi kenyataan pada
suatu penyakit menular yang cukup berbahaya yakni penyakit cacar
(smallpox).

◦ Penyakit cacar merupakan salah satu penyakit menular yang
mempunyai potensi endemic di berbagai belahan dunia dan dapat
mewabah dan meluas ke berbagai daerah yang potensial melalui
penularan langsung. Dari pengalaman yang ada, WHO diputuskan
untuk memberantas penyakit ini sampai ke akarnya secara global
pada tahun 1960-an.
Lanjutan...
◦ Faktor yang menjadi pertimbangan dari keputusan ini adalah:
◦ 1. reservoir satu-satunya adalah manusia;
◦ 2. penyakit ini tidak memiliki infeksi berselubung, artinya semua
penderita muncul dengan gejala klinik yang sangat spesifik,
sehingga surveillans mudah diterapkan;
◦ 3. adanya vaksin yang dapat memberikan per;indungan secara
meyakinkan dan dapat berjalan seumur hidup;
◦ 4. cara pembelian imunisasi/vaksinasi relative mudah dan dapat
menjangkau penduduk yang terisolir sekalipun.
◦ Hasil yang diperoleh adalah berhasilnya diberantas penyakit tersebut
secara total di seluruh dunia dan sejak tahun 1976 dinyatakan dunia
bebas dari penyakit smallpox.
Lanjutan...
◦ Beberapa penyakit lainnya mempunyai potensi untuk dilakukan
pemberantasan antara lain penyakit campak yang mempunyai sifat
mirip dengan penyakit cacar. pada berbagai negNegaraju,
penyakit ini sudah dapat ditekan sampai ke prevalensi yang sangat
rendah dan adanya kasus yang kadang-kadang mewabah sangat
bersifat sporadic saja.
◦ Adapun penyakit menular lainnya seperti malaria, filarial dan
berbagai penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, mempunyai potensi
untuk dapat ditekan sampai batas tertentu melalui usaha
penanggulangan penyakit tertentu
KESIMPULAN
Pencegahan merupakan salah satu bentuk usaha yang
dilakukan sebelum terjadinya kejadian yang tidak diinginkan
atau dihindari, sedangkan penyakit adalah suatu keadaan
abnormal baik secara jasmani maupun rohani yang
menyebabkan ketidaknyamanan bagi jiwa. Jadi
pencegahan penyakit merupakan usaha yang dilakukan
untuk menghindari infeksi penyakit. Terdapat 4 tahapan
yang dapat dilakukan yakni pencegahan tingkat dasar,
pertama, kedua, dan ketiga, serta terdapat strategi
pencegahan yang dapat dilakukan demi keberhasilan
mencegah infeksi penyakit.

Anda mungkin juga menyukai