Anda di halaman 1dari 8

Nama : Jeane E Tahapary

Kelas : XII MIPA 5

Tugas : Bahasa Indonesia (TUGAS:   2  STRUKTUR  ARTIKEL )

1.Tentukan struktur artikel dari teks artikel yang pernah Anda buat pada tugas pertama , masukan 
    dalam bagan di bawah ini !

Bagian-bagian                                   Cuplikan Teks


a.Pendahuluan: Pengenalan isu/gagasan Masa remaja merupakan kondisi yang
umum(tesis)
sangat labil, dikatakan demikian karena
tidak dapat dipungkiri, bahwa masa
remaja merupakan masa peralihan menuju
usia dewasa yang lebih stabil.

Masa remaja dapat diibaratkan


sebagai sebuah jembatan yang
menghubungkan dua jalan di dua sisi yang
berbeda. Jika tiang penyangga dan
konstruksi jembatan tersebut kokoh, maka
jembatan ini akan berhasil
menghubungkan 2 jalan tersebut. Namun,
jika tiang penyangga dan konstruksi
jembatan tersebut rapuh, maka sungguh
kecil peluang jembatan tersebut untuk
menghubungkan kedua jalan yang berbeda
itu.

b.Pembahasan: Rangkaian argumen Dari perumpamaan tersebut dapat


diinterpretasikan bahwa masa remaja
merupakan masa yang sangat rapuh dalam
pembentukan identitas atau karakter
seseorang. Dengan kondisi yang cukup
labil ini, akan timbul berbagai masalah dan
gejolak dalam jiwanya, yang disebabkan
karena adanya perubahan psikologis dan
emosional.

Dan ketika kondisi ini tidak


didukung oleh faktor-faktor positif yang
mampu mengarahkan remaja tersebut
kepada kebaikan dan permberdayaan
potensi dirinya, melainkan dikontaminasi
oleh berbagai faktor negatif, maka hal ini
akan mengarahkan remaja tersebut
kepada hal-hal yang tidak diinginkan.

Faktor-faktor negatif tersebut


dibagi menjadi dua , yaitu faktor internal
dan faktor eksternal. Adapun faktor
internal, yakni berkaitan dengan rohani
atau psikologis yang berasal dari diri
remaja, yaitu sebagai berikut :

1. Rendahnya motivasi untuk


berprestasi
2. Pemurung, cemas dan kurang
percaya diri
3. Kurang menghayati iman dan
ajaran agama
4. Keinginan untuk bersenang-
senang yang berlebihan

Dan faktor eksternal dapat diklasifikasikan


menjadi 2 bagian besar yang terdiri dari :

1. Faktor lingkungan keluarga

Lingkungan keluarga sangat


berpengaruh bagi pembentukan karakter
anak, khususnya pada usia remaja, dan
semua itu bergantung pada keharmonisan
keluarga. Kondisi keluarga yang harmonis
akan membawa dampak positif bagi
perkembangan anak. Dapat dikatakan
harmonis, jika masing-masing anggota
keluarga termasuk anak, mampu
menciptakan komunikasi yang baik dan
didasari rasa saling mengasihi serta
menghargai.

Namun, jika situasi kondusif dan


komunikasi yang harmonis antar anggota
keluarga tidak dapat terwujud, maka hal
ini akan memicu perpecahan atau sering
disebut dengan istilah broken home.

Perpecahan ini akan memberikan


dampak buruk bagi anak, khususnya pada
usia remaja yang produktif dan labil.
Sehingga hal ini membuat anak mencari
tempat pelampiasan lain, yaitu pada
lingkungan pergaulan.

2. Faktor lingkungan pergaulan


Ketika seorang remaja tidak
merasakan kenyamanan dan tidak
mendapatkan perhatian positif dalam
lingkungan keluarga, maka lingkungan
pergaulan akan menjadi tempat
bernaungnya untuk mendapatkan
kesenangan dan perhatian.
Namun, dengan kondisinya yang
labil dan memburuknya hubungan dalam
keluarga, maka berbagai hal negatif yang
termuat dalam pergaulannya, akan ikut
terendap dalam diriya. Sehingga berbagai
hal akan dicobanya demi memenuhi
keinginannya.

3. Faktor perkembangan teknologi


Pesatnya kemajuan teknologi, tidak
disangka terkadang justru menyebabkan
kemunduran bagi para penggunanya. Hal
ini disebabkan oleh banyaknya pengaruh
negatif yang masuk dalam penggunaan
teknologi.
Sehingga, ketika seorang remaja
telah terjebak dalam pergaulan yang
buruk, maka berbagai hal akan
dijadikannya sebagai media untuk
mendapatkan kesenangan, salah satunya
teknologi.

Sebagaimana yang kita ketahui,


saat ini internet menjadi salah satu sumber
informasi yang sangat cepat. Namun, tidak
jarang anak usia remaja menyalahgunakan
internet untuk hal-hal yang tidak
sepatutnya, seperti pornografi.
Lingkungan pergaulan yang buruk
sehingga dapat memberi dampak negetif
bagi remaja, memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :

1. Lingkungan pergaulan yang


bermotivasi rendah untuk
berprestasi
2. Kurangnya penghayatan
terhadap iman dan ajaran agama
3. Lingkungan pergaulan yang
dekat dengan pelaku
penyalahgunaan NAPZA
4. Mengutamakan kesenangan dan
hawa nafsu

Jika 3 faktor ini mengontaminasi


kondisi remaja yang sangat labil, maka
tidak menutup kemungkinan untuk remaja
tersebut mengarah kepada berbagai
bentuk penyimpangan. Sehingga, saat ini
sangat banyak remaja yang mencoba hal-
hal yang tidak sepatutnya.
Mulai dari hal kecil, seperti miras
(minuman keras), kadar alkohol pada
miras akan memberikan ketenangan dan
terasa nyaman bagi para peneguknya,
kemudian mereka akan mencari media lain
yang memberikan efek serupa namun
dengan sensasi yang lebih tinggi, maka
tidak menutup kemungkinan bagi mereka
untuk mulai mencoba Narkoba,
Psikotropika, dan zat Adiktif lainnya.
BNN (Badan Narkotika Nasional)
membuktikan melalui survey, bahwa
remaja mendominasi korban
penyalahugunaan NAPZA di Indonesia.
Jenis yang disalahgunakan misalnya, ganja
(mariyuana), shabu-shabu, tinner dan lem.
Sebagaimana yang kita ketahui,
bagi penyalahguna NAPZA, penggunaan
jarum suntik adalah hal yang sangat wajar,
yang terpenting baginya adalah
kesenangan. Maka, peluang terinfeksinya
HIV (Human Immunodeficiency Virus)
melalui jarum suntik sangat besar. Selain
melalui jarum suntik, HIV dapat menular
melalui hubungan seksual yang bermula
dari pengaruh internet yang memuat
pornografi.
Setelah terinfeksi HIV, maka ODHA
(Orang Dengan HIV/AIDS) itu akan
melewati masa inkubasi, virus akan
merusak sistem imunitas tubuhnya.
Sehingga, berbagai penyakit akan mudah
menyerang tubuhnya, termasuk IMS
(Infeksi Menular Seksual). Dalam kondisi
ini, sungguh sukar rasanya untuk dapat
menjaga kesehatan reproduksi.
Kemudian, berkisar antara 7 – 10
tahun AIDS (Aquired Immunodeficiency
Syndrom) akan mulai muncul. Dan hingga
saat ini, berbagai penelitian telah
dilakukan untuk dapat menemukan obat
untuk AIDS, namun penelitian ini justru
memberikan kenyataan bahwa AIDS tidak
dapat dimusnahkan dari tubuh penderita,
dan HIV akan tetap hidup dalam tubuh
penderita hingga penderita meninggal.

Jika hal ini terjadi pada generasi


bangsa ini, maka sungguh susah untuk
menciptakan bangsa yang maju, sehat dan
terbebas dari NAPZA.
Maka dari itu, dengan mengetahui
berbagai faktor yang dapat mengarahkan
kita kepada hal negatif, marilah bentengi
diri kita dan cegah semua hal tersebut
dengan menerapkan hal berikut :
1. Pencegahan yang bersifat
internal
Pencegahan yang ditujukan
bagi psikologis atau jiwa,
yaitu dengan :
a. Meneguhkan iman dan
memperdalam
penghayatan ajaran agama
b. Tanamkan prinsip positif
yang teguh dalam jiwa
c. Tanamkan motivasi tinggi
untuk berprestasi
d. Hilangkan rasa kurang
percaya diri, pemurung,
dan sifat buruk lainnya
e. Hilangkan keinginan untuk
bersenang-senang yang
berlebihan
2. Pencegahan yang bersifat
eksternal
Pencegahan terhadap
berbagai hal yang berasal
dari luar jiwa, yaitu dengan
:
a. Lingkungan keluarga
1. Ciptakan komunikasi yang
baik antar masing-masing
anggota keluarga
2. Utamakan musyawarah
dalam memutuskan
berbagai sengketa internal
keluarga yang
dikhawatirkan akan
memicu perpecahan
(broken home)
3. Pupuklah rasa kasih sayang
terhadap seluruh anggota
keluarga.

b. Lingkungan Pergaulan
1. Selektiflah dalam memilih
lingkungan pergaulan,
karena lingkungan
pergaulan memberikan
pengaruh besar terhadap
pembentukan karakter
serorang remaja.
2. Jangan mudah dipengaruhi
oleh berbagai hal buruk
yang dianggap popular
3. Bertindak tegaslah ketika
terdapat oknum yang
berusaha mempengaruhi
dan menggoyahkan prinsip
kita
4. Utamakanlah pergaulan
yang bermotivasi tinggi
untuk berprestasi.
c.Penutup: Penegasan ulang (harapan,saran Jika kita mampu mewujudkan hal
ini dalam mencegah berbagai hal negatif,
maka bukan hal yang mustahil untuk
menciptakan generasi yang sehat dan
terbebas dari NAPZA, HIV/AIDS dan IMS,
dengan terbebasnya generasi kita dari hal
tersebut, maka sungguh mudah untuk
membangun negara yang sehat, maju dan
terbebas dari belenggu NAPZA, HIV/AIDS
dan IMS.

Maka dari itu marilah bersama-


sama, kuatkan tali persaudaraan, guna
mencegah berbagai hal negatif yang akan
mengontamiasi generasi muda.

Anda mungkin juga menyukai