Anda di halaman 1dari 1

Hedonisme 

adalah paham sebuah aliran filsafat dari Yunani. Tujuan paham aliran ini adalah untuk menghindari
kesengsaraan dan menikmati kebahagiaan sebanyak mungkin dalam kehidupan di dunia. Ciri aliran hedonisme
adalah kebahagiaan diperoleh dengan mencari perasaan-perasaan menyenangkan dan sedapat mungkin
menghindari perasaan-perasaan yang tidak enak. Contohnya adalah makan akan menimbulkan kenikmatan jika
membawa efek kesehatan, tetapi makan yang berlebihan akan menimbulkan badan sakit. Hedonisme memiliki
dampak negatif, yang paling banyak terjadi adalah manusia sibuk mencari kesenangan yang lebih dan lebih
sehingga muncul rasa ‘tidak akan pernah puas’ dalam dirinya. Dengan tidak pernah puasnya tersebut, manusia
yang termasuk dalam golongan hedonis akan cenderung egois atau mementingkan kepentingan pribadi demi
kebahagiaan pribadi pula.
Menurut pendapat saya, hedonisme sudah terjadi di tengah-tenga masyarakat Indonesia dewasa ini. Hal ini
dilihat semakin maraknya aksi korupsi massal yang bermunculan karena ingin mendapatkan sesuatu yang lebih
demi memenuhi kepuasan diri, seperti belanja tas mahal, mobil mahal yang tujuannya hanya menaikan gengsi
semata. Para koruptor rela mengabaikan norma-norma yang telah dipegangnya demi tercapainya sebuah
kebahagian dirinya sendiri tanpa mementingkan hidup orang lain.
Utilitarianisme adalah faham atau aliran dalam filsafat moral yang menekankan prinsip manfaat atau kegunaan
(the principle of utility) sebagai prinsip moral yang paling mendasar. Dengan prinsip kegunaan dimaksudkan
prinsip yang menjadikan kegunaan sebagai tolak ukur pokok untuk menilai dan mengambil keputusan apakah
suatu tindakan itu secara moral dapat dibenarkan atau tidak. teori etika normatif Utilitarisme, yakni Utilitarisme
Tindakan dan Utilitarisme Peraturan. Utilitarisme Tindakan kaidah dasarnya dapat dirumuskan sebagai berikut:
“Bertindaklah sedemikian rupa sehingga setiap tindakanmu itu menghasilkan akibat-akibat baik yang lebih besar
di dunia
daripada akibat buruknya.” Sedangkan Utilitarisme Peraturan kaidah dasarnya sekarang berbunyi: “Bertindaklah
selalu sesuai dengan kaidah-kaidah yang penerapannya menghasilkan akibat baik yang lebih besar di dunia ini
daripada akibat buruknya.”
Contoh penerapan teori ini dapat dilihat ketika seseorang menjalani psycho test masuk kerja agar dikemudian
hari tidak menysahkan diri sendiri dan bisa mengenali bakat dan potensi diri sehingga bisa memilih bidang apa
yang cocok untuk dirinya.
 

Anda mungkin juga menyukai