Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PEMBAHASAN
A.   Latar Belakang
Hedonisme muncul pada awal sejarah filsafat sekitar tahun 433 SM.Hedonisme ingin menjawab
pertanyaan filsafat "apa yang menjadi hal terbaik bagi manusia?" Hal ini diawali dengan Sokrates
yang menanyakan tentang apa yang sebenarnya menjadi tujuan akhir manusia.
Di zaman modern ini, masalah etika di Indonesia mulai mengalami penurunan. Sebagian
besar masyarakat mulai mengabaikan persoalan erikanya. Terutama etika dalam pergaulan. Hal
ini terjadi di akibatkan masuknya ajaran-ajaran barat yang akhirnya mengikis ada budaya
masyarakat Indonesia secara perlahan-perlahan.
Etika adalah sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan norma moral yang
menentukan dan terwujud. Nilai yang terkandung dalam ajaran berbentuk petuah-petuah, nasihat,
wejangan peraturan, perintah dan semacamnya. Pada dasarnya memberi kita orientasi bagaimana
dan kemana kita harus melangkah dalam hidup ini.

B. Rumusan masalah
1. Apa penyebab teori hedonisme?
2. Apa dampak hedonime pada masyarakat?
3. Apa saja ciri-ciri hedonisme?
4. Apa saja jenis-jenis hedonisme di masyarakat?
5. Apa perbedaan hedonisme dan konsumerisme?
6. Apa kelebihan dan kekurangan hedonisme
7. Apa itu teori Eudemonisme?
8. Apa itu teori Tradisionalisme?
9. Apa saja faktor-faktor yang melunturkan nilai-nilai etika tradisional?

C. Tujuan
1.untuk mengetahui apa penyebab teori hedonisme
2.untuk mengetahui apa saja dampak hedonisme pada masyarakat
3.untuk mengetahui ciri-ciri hedonisme
4.untuk mengetahui jenis-jenis hedonisme di masyarakat
5.untuk mengetahui perbedaan antara hedonisme dan konsumerisme
6.untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan hedonisme
7.untuk mengetahui apa itu teori Eudemonisme
8.untuk mengetahui apa itu teori Tradisionalisme
9.untuk mengetahui faktor-faktor yang melunturkan nilai-nilai etika tradisional

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. TEORI HEDONISME

Pengertian Hedonisme adalah pandangan hidup atau ideologi yang diwujudkan dalam


bentuk gaya hidup dimana kenikmatan atau kebahagiaan pribadi menjadi tujuan utama dalam
menjalani hidup seseorang. Secara etimologi, hedonisme diambil dari bahasa Yunani,
yaitu “hedone” yang artinya kesenangan. Secara sederhana pengertian hedonisme mengacu pada
paham kesenangan terhadap kenikmatan. Jadi, orang yang menganut paham ini beranggapan
bahwa kebahagiaan dan kesenangan (pleasure) bisa diraih dengan melakukan banyak
kesenangan dan menghindari hal-hal yang menyakitkan (pain) di dunia. Banyak yang
menganggap bahwa gaya hidup hedonisme itu adalah pandangan hidup yang berdasarkan pada
hawa nafsu semata. Ideologi ini sangat erat hubungannya dengan harta kekayaan duniawi,
kenikmatan batin, kenikmatan seksual, kebebasan dan kekuasaan.

1.1 Faktor Penyebab Hedonisme

Gaya hidup Hedonisme tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa faktor yang memicu seseorang
menjadi penganut paham hedonisme, baik itu faktor dari dalam diri sendiri (internal) ataupun
dari luar (eksternal)

1. Faktor Internal

Faktor internal atau dari dalam diri sendiri merupakan penyebab hedonisme yang paling utama.
Sudah menjadi sifat dasar manusia ingin memiliki kesenangan sebanyak-banyaknya dengan
bekerja seringan mungkin.

Selain itu, manusia juga memiliki sifat dasar tidak pernah puas dengan hal yang sudah dimiliki.
Sifat dasar manusia inilah yang menjadi penyebab hedonisme dan juga perilaku konsumerisme

2
2. Faktor Eksternal

Faktor penyebab hedonisme dari luar yang paling utama adalah arus informas dari luar yang
sangat besar atau globalisasi. Kebiasaan-kebiasaan dan paham orang dari luar negeri yang
dianggap bisa membuat senang kemudian diadaptasi oleh masyarakat Indonesia.

Dampak Hedonisme Pada Masyarakat

Perilaku hedonisme tak hanya memberikan dampak negatif, tapi juga ada dampak positifnya.
Namun, pada umumnya dampak hedonisme lebih cenderung ke arah negatif.

Berikut adalah beberapa dampak hedonisme pada masyarakat:

1. Individualisme
Mereka yang punya perilaku hedonisme cenderung individualis, atau menganggap diri
sendiri lebih penting dari orang lain.

2. Konsumtif
Kebiasaan membeli barang-barang yang tak dibutuhkan merupakan dampak buruk dari
hedonisme. Hal ini dilakukan hanya untuk kesenangan semata, karena senang berbelanja.

3. Egois
Masih berhubungan dengan individualis, mereka yang berperilaku hedonisme biasanya
lebih mementingkan diri sendiri tanpa perduli orang lain.

4. Cenderung Pemalas
Sebagian orang yang terjerumus hedonisme biasanya cenderung menjadi orang pemalas
dan tidak menghargai waktu.

5. Kurang Bertanggungjawab
Selain menjadi pemalas, penganut hedonisme biasanya kurang bertanggungjawab, bahkan
kepada dirinya sendiri.

3
6. Boros
Demi kesenangan semata, mereka yang punya gaya hidup hedon biasanya sangat boros.
Mereka akan mengeluarkan banyak uang untuk hal-hal yang membuat senang tanpa
perduli manfaat dan kegunaan barang yang dibeli.

7. Korupsi
Salah satu dampak hedonisme yang sering terjadi pada seseorang adalah kebiasan korupsi.
Bukan hanya korupsi uang, namun juga hal lain, seperti korupsi waktu, korupsi pekerjaan,
dan lain sebagainya.

Ciri-Ciri Hedonisme di Masyarakat

Perilaku hedonisme ini sangat mudah kita temukan di tengah masyarakat. Namun,
banyak yang tidak menyadari bahwa mereka tengah terjerumus dalam hedonisme.

Berikut ini adalah ciri-ciri hedonisme:

 Berpikir bahwa ujuan utama dalam hidup seseorang adalah kenikmatan dan
kesenangan pribadi
 Tidak perduli dengan kepentingan dan kebahagiaan orang lain sehingga menjadi
pribadi yang egois
 Tidak pernah merasa puas dengan hal yang telah dimiliki, baik itu harta maupun
keluarga
 Sifat konsumtif, lebih mengutamakan membeli sesuatu karena kesenangan ketimbang
kebutuhan
 Mereka yang menganut hedonisme cenderung diskriminatif dan sombong, melihat
orang lain berdasarkan hartanya dan selalu merasa lebih baik dari orang lain.

4
Jenis-Jenis Hedonisme di Masyarakat

Hedonisme yang ada di masyarakat terbagi menjadi tiga macam, antara lain:

1. Psychological Hedonism
Menganggap bahwa manusia diciptakan secara lahiriah menginginkan kesenangan.
Secara naluri, manusia memang memiliki sifat menghindari rasa sakit dan derita.

2. Evaluative Hedonism
Kesenangan adalah apa yang seseorang inginkan dan kejar. Dalam konsep evaluative
hedonism, hanya kesenanganlah yang berharga dan rasa sakit atau ketidaksenangan
adalah hal mengecewakan atau dianggap sesuatu yang tidak layak untuk dirasakan.

3. Rationalizing Hedonism
Seseorang mencari kesenangan namun paham akan konsekuensinya. Misalnya seseorang
mengkonsumsi obat-obatan terlarang untuk mencari kesenangan dan lepas dari masalah
sejenak. Tapi ia tahu bahwa hal ini buruk untuk kesehatan dan bisa membawanya ke
ranah pidana.

Perbedaan Hedonisme dan Konsumerisme

Konsumerisme sendiri merupakan paham yang membuat seseorang atau kelompok

membeli, mengkonsumsi, dan menikmati barang-barang secara berlebihan dan berkelanjutan.

Karena itu, tak sedikit yang menjadi pecandu sehingga bisa mengganggu kehidupan pribadi dan

sosialnya. Bahkan, bila tidak ditangani dengan baik hal ini bisa mengakibatkan gangguan mental.

Sering kali hedonisme menjadi konotasi negatif dan diarahkan pada pengertian hidup boros.
Misalnya kita kaya, tabungan banyak lalu beli rumah mewah, mobil, jalan-jalan ke luar negeri,
apakah kita sebut ini sebagai penganutan paham hedonisme?

5
Bagaimana dengan orang yang hidupnya pas-pasan kemudian ia membeli barang-barang
mewah karena tuntutan hidup sehingga ia berhutang sana sini? Apakah ini juga disebut
hedonisme juga?

Kalau merujuk ke pengertian hedonisme maka hal di atas lebih tepat masuk dalam kategori
konsumerisme yang artinya gaya hidup yang menganggap barang mewah sebagai kesenangan.
Jadi gaya hidupnya tidak hemat dan boros. Karena itu kita termasuk hedonisme atau
konsumerisme itu tergantung.

Kelebihan dan Kekurangan Hedonisme

Kembali lagi ke pengertian hedonisme; mencari kesenangan sebagai sumber kebahagiaan. Jadi
bila seseorang merasa senang saat-saat minum teh, kopi atau menonton drama demi
mendapatkan kesenangan dan kebahagiaan, maka ini sudah termasuk hedonisme.

1. Kelebihan Hedonisme

Hedonisme tidak melulu berdampak buruk. Ada beberapa kelebihan dari mereka yang
berperilaku hedonisme, diantaranya:

 Punya motivasi kuat dalam mencapai keinginan


 Suka bekerja keras dan pantang menyerah
 Memanfaatkan setiap kesempatan dengan sebaik mungkin

2. Kekurangan Hedonisme

Seperti di sebutkan sebelumnya, hedonisme lebih banyak kekurangannya ketimbang


kelebihannya. Secara garis besar berikut ini adalah kekurangan hedonisme:

 Sifat egois dan individualis sehingga tak punya kepekaan sosial


 Menghalalkan segala cara demi mencapai tujuan, tanpa perduli cara yang
dilakukannya dapat berdampak buruk
 Seringkali merugikan orang lain demi mencapai tujuannya.

6
B.Teori Eudemonisme
Berasal dari kata eudaemonisme : happy : bahagia, dengan menitik beratkan pada rasa.
Prinsip ajaran menilai baik buruk sesuatu berdasarkan ada tidaknya kebahagiaan yang
didatangkan. Walau menempuh jalan yang susah tapi didapatkan perasaan bahagia maka cara ini
dianggap baik oleh aliran ini. Manusia tidak hanya dianggap sebagai mahluk individu yang
memiliki akal,pikiran,perasaan,serta kehendak. Namun manusia juga merupakan mahluk sosial
yang memiliki budi pekerti, tata karma,dan etika.Dalam kehidupan sehari-hari,segala
tindakan/perilaku manusia tidak pernah terlepas dari etika.Etika merupakan sebuah kata yang
berasal dari bahasa Yunani ethos,yang berarti adat istiadat /kebiasaan yang baik. Menurut
Martin(1993) etika adalah the discipline which cant as the performance index or reference for
our control system.Martin mencoba untuk menjelaskan bahwa etika adalah sebuah standar yang
mengatur tingkah laku manusia dalam lingkungannya.
Etika dibentuk oleh manusia dan terbentuk dari nilai-nilai yang dianut oleh masing-
masing individu. Kemudian dari nilai-nilai tersebut,manusia berperilaku dan saling bertukar nilai
hingga akhirnya saling mempengaruhi satu sama yang lain. Lalu selanjutnya nilai-nilai tersebut
menjadi kebiasan dan menjadi suatu ciri khas sampai akhirnya menjadi kebudayaan. Hal ini
terjadi melalui kesepakatan bersama antara individu-individu dalam suatu kelompok masyarakat
yang baik secara formal maupun informal. Maka dari itu, lingkungan serta kebudayaan sangat
mempengaruhi manusia dalam bertindaj.Secara tidak langsung,hal ini cukup menjelaskan bahwa
etika sangat dipengaruhi oleh bagaimana cara manusia memandang suatu hal karena dipengaruhi
oleh berbagai macam hal, salah satunya adalah kebudayaan.
Pada awalnya, etika terbentuk melalui pemikiran individu pada suatu hal. Namun segala
pendapat dan paradigma individu,khususnya ahli,sangat dipengaruhi oleh lingkungan,
keadaan,serta kebudayaan dimana ia beradaa/teliti. Sehingaa hal memunculkan adanya
relativisme budaya dalam etika. Etika mengalami perkembangan sejarah dari waktu ke
waktu.Etika selalu mengalami perubahan-perubahan yang disesuaikan dengan konteks keadaan
serta kebudayaan setempat.Salah satu cara untuk memahami perkembangan sejarah etika adalah
melalui kajian terhadap filsafat etika.Filsafat etika merupakan hasil dari pemikiran para
ahli.Terdapat banyak sekali kajian-kajian filsafat yang mencoba untuk memahami serta
menjelaskan etika berdasarkan paradigmanya.Namun penulis hanya akan memaparkan teori-
teori filsafat etika yang memiliki pengaruh yang signifikan pada sejarah perkembangan manusia
yaitu teori Hedonisme, Eudemonisme,Utilitarisme, dan Deontologi.

7
C.TEORI TRADISIONALISME
Tradisionalisme berasal dari kata latin, tradere yang artinya menyerahkan,
memberikan, meninggalkan atau dalam bahasa sederhana kebiasaan. Dari kata ini
terbentuk kata benda tradition yang berarti penyerahan, pemberian, peninggalan, warisan
tradisi. Kata traditio inilah yang menjadi asal istilah tradisionalisme.
Tradisionalisme adalah ajaran yang mementingkan tradisi yang diterima dari
generasi-generasi sebelumnya sebagai pegangan hidup.
1. Sumber Tradisionalisme
 Tradisi Kultural
Tradisi dapat berasal dari praktek hidup yang sudah berjalan lama seperti
petuah, nasihat, pepatah.

 Tradisi Keagamaan
Berasal dari keyakinan keagamaan yang berpangkal pada wahyu. Seperti
norma dan prinsip, dalam perilaku, seperti cara hidup, bergaul, bekerja, dan
berbuat, serta dalam pandangan dan sikap hidup secara keseluruhan.

2. Konsep Tradisi
Merupakan sikap mental dalam merespon berbagai persoalan dalam masyarakat.
Didalamnya terkandung metodologi atau cara berfikir dan bertindak yang selalu
berpegangan teguh atau berpedoman pada nilai dan norma yang berlaku dalam
masyarakat. Dengan kata lain setiap tindakan dalam menyelesaikan persoalan
berdasarkan tradisi.

3. Faktor yang melunturkan nilai-nilai Etika Tradisional


 Teknologi
Efek positif
Dengan adanya internet seseorang dipermudah dalam melakukan aktivitas
ataupun dalam menjalankan bisnisnya.

Efek negative
Hilangkan rasa saling mengenal, merengangkan hubungan, hilangnya
nilai-nilai kesusilaan.

 Lingkungan Sosial
Lingkungan disini kaitannya dengan dunia pendidikan dan sosialisasinya
dengan dunia luar, diartikan bahwa semakin banyak pengetahuan yang
didapat dari pendidikan atau sosialisasi dangan orang lain akan semakin
merubah pola piker dan nilai tradisionalnya.

8
4. Contoh perilaku yang melunturkan nilai-nilai tradisional
 Proses jual beli
a. Model Kerja
Pada teknologi ini modern masa kini, jual-beli dilakukan di mal-mal
ataupun melalui internet dengan menggunakan jasa paypalnatau melalui
transfer bank.
b. Nilai Tradisional yang hilang
Seorang anak, merasa tidak perlu mudik lebaran atau mudik liburan
lainnya, dengan hp dia bisa menelpon ibu dan bapaknya dikampung
halaman. Silahturahim anak dan orang tua menjadi jarang, bahkan
renggang.
 Situs jejaring sosial
a. Model kerja
b. Nilai etika tradisional yang hilang

9
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Hedonisme atau pandangan yang menyamakan “baik secaara moral” dengan
“kesenangan” tidak saja merupakan suatu pandangan pada permulaan sejarah filsafat,
tetapi di kemudian hari seiring kembali dalam berbagai variasi. Dalam dunia modern
sekarang ini rupanya hedonisme masih hadir dalam bentuk lai. Hedonisme merupakan
“etika implisit” yang mungkin tanpa disadari dianut oleh banyak individu dewasa ini.
Salah satu cara untuk memahami perkembangan sejarah etika adalah melalui
kajian terhadap filsafat etika.Filsafat etika merupakan hasil dari pemikiran para
ahli.Terdapat banyak sekali kajian-kajian filsafat yang mencoba untuk memahami serta
menjelaskan etika berdasarkan paradigmanya
Tradisionalisme adalah ajaran yang mementingkan tradisi yang diterima dari
generasi-generasi sebelumnya sebagai pegangan hidup.

B. SARAN
Untuk membentengi diri dari hedonisme yang hanya menawarkann kenikmatan
sesaat,harus dimulai dari diri sendiri dan juga dukungan orang lain. Untuk para orang tua
hendaknya meningkatkan kontrol terhadap anak-anak. Tanamkan nilai moral yang
nantinya berguna bagi mereka. Misal tanamkan sikap hidup hemat,dan baik didik mereka
untuk mandiri. Sedangkan bagi para remaja,berpikirlah dulu sebelum bertindak jangan
hanya mengejar kesenangan saja. Masa depan masih panjang,masih banyak hal yang
berguna yang dapat mereka lakukan tanpa harus hura-hura dan foya-foya.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search/ie=UTF-8&source=android-
browser&q=teori+tradisionalme+etika

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Hedonisme

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Eudaimonisme
https://www.academia.edu/33450997/Hedonisme
https://purplenitadyah.wordpress.com/2012/05/05/hedonisme/

11

Anda mungkin juga menyukai