Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Hedonisme

Secara bahasa/etimologi, kata hedonisme diambil dari bahasa Yunani yakni hēdonismos
yang berasal dari akar kata hēdonē, yang memiliki arti "kesenangan". Paham ini berusaha
menjelaskan bahwa sesuatu atau tindakan yang memuaskan keinginan manusia dan apa yang
meningkatkan kuantitas kesenangan adalah baik baginya. Secara istilah, hedonisme
merupakan suatu pandangan hidup yang menganggap bahwa seseorang hanya akan bahagia
dengan mencari kebahagiaan sebanyak-banyaknya dan menjauhkan diri dari hal-hal yang
akan merusak perasaannya menjadi tidak bahagia. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hedonisme
adalah merupakan ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan
tujuan hidup manusia.

Pikiran dalam Hedonisme


1. Faktor Eksternal
Derasnya perkembangan globalisasi dan arus industrialisasi merupakan faktor yang dapat
menyerang kalangan masyarakat yang tidak bisa dielakkan. Hal-hal yang berbau pornografi
kini sangat mudah diakses oleh anak-anak dibawah umur, media-media yang menyediakan
konten tidak mendidik yang bisa merusak moral dan etika

2. Faktor Internal
Kurangnya pemahanan dan praktik dalam beragama adaah salah satu faktor internal yang
sangat berpengaruh terhadap prilaku seseorang. Dalam keyakinan beragama, untuk mencapai
suatu kebahagiaan adalah dengan bertakwa kepada Tuhannya, dan kita tidak boleh
menggunakan hawa fasu untuk mencapai kesenangan. Hal ini sangat bertolak belakang
dengan pemahaman hedonisme yeng mengutamakan kesenangan dan hawa nafsunya.

Pengaruh terhadap Hedonisme


Pengaruh Positif
Dampak positif hedonisme adalah membuat individu lebih mengenal nilai materil dan
pragmatisme dari sebuah benda.
Pengaruh Negatif
1. Individualisme
Orang yang sudah terkena penyakit hedonisme cenderung tidak akan memerlukan bantuan
orang lain. Mereka merasa sudah mampu untuk hidup sendiri, tetapi kenyataannya tidak
begitu, karena manusia merupakan mahluk sosial.
2. Konsumtif
Timbulnya sifat konsumtif dengan menghambur-hamburkan uang untuk membeli sesuatu
demi kesenangan saja tanpa memperhatikan kebutuhannya.
3. Egois
Egois merumapan salah satu sifat yang ada pada mereka yang terjerumus dalam hedonisme.
Mengutamakan kesenangan untuk diri sendiri dengan cara apapun tanpa memperdulikan
orang lain. Hal ini tentunya akan berdampak buruk terhadap lingkungan sosialnya.
4. Pemalas
Timbulnya sifat yang tidak menghargai waktu dan bijaknya dalam mempergunakan waktu
untuk hal-hal yang berguna. Sifat malas yang timbul adalah karena mereka menggunakan
waktunya hanya untuk bersenang-senang dan tidak memikirkan hal-hal lain, seperti tentang
masa depan mereka.
5. Tidak bertanggungjawab
Menjadi individu yang tidak bertanggung jawab terutama kepada dirinya sendiri, seperti
menyia-nyiakan waktu, dan mementingkan kesenangannya saja.
6. Pergaulan bebas
Hedonisme tidak akan pernah lepas dari yang namanya pergulan bebas. Dalam pergaulan
bebaslah mereka bisa merasakan kesenangan berupa, minum-minuman keras atau yang sering
disebut dengan pesta miras, pesta narkoba, bahkan seks bebas. Semua itu dilakukan semata-
mata hanya untuk senenangan belaka.
7. Boros
Hidup boros demi sebuah kesenangan yaitu berupa kemewahan adalah dambaan setiap orang
yang sudah terjangkit penyakit ini. Segalanya sesuatu tak lagi penting selain hanya
manghabiskan uang untuk kesenangan semata.
8. Diskriminasi
Diskriminasi akan tumbuh dalam jiwa hedon dengan membeda-bedakan setiap orang, dan
menganggap remeh orang yang taraf hidupnya tidak sama seperti dirinya.
9. Kriminalitas
Paham hedonisme yang mengutamakan kesenangan akan sangat mudah untuk melakukan
tindakan kriminal. Hal ini dikarenakan mereka akan melakukan apapun untuk mendapatkan
kesenangan. Seperti merampok dan mengambil harta orang yang dirampok, hingga
membunuh korbannya yang kemudian hasil rampokannya akan digunakan untuk kesenangan
dirinya.
10. Korupsi
Hingga korupsi pun bisa terjadi akibat gaya hidup yang hedon ini. Para pejabat yang senang
dengan harta dan kemewahan tidak akan sungkan untuk mengeruk habis uang rakyat demi
kesenangan hidupnya.

Sikap terhadap Hedoisme


Fakta adanya budaya hedone yang marak di kalangan generasi penerus Indonesia, misalnya
pesta minuman keras, pesta narkoba, pergaulan bebas dan lainnya. Semua fakta tersebut
berujung pada kesenangan dunia belaka. Akibat yang ditimbulkannya beragam dan membuat
kondisi generasi penerus tersebut ironi dengan tingkah laku mereka.

Budaya ini dapat dihindari dan dicegah dengan adanya peran aktif dari diri sendiri, keluarga,
masyarakat, dan negara. Hidup hedone tidak dapat hanya dibentengi dengan pengendalian
diri sendiri karena manusia pada dasarnya makhluk sosial dan mudah terpengaruh dengan
orang lain dalam kondisi tertentu.

Sebagian besar generasi penerus tersebut memiliki pendapat bahwa budaya hedonisme
memiliki hubungan dengan gaya hidup modern. Jika mereka tidak mengikuti arus kehidupan
modern, maka mereka merasa tertinggal dan berada pada posisi tidak berkembang mengikuti
perkembangan jaman. Pendapat seperti itulah yang seharusnya tidak dimiliki generasi
Indonesia.
Tindakan atau Antisipasi pengaruh Negatif Hedonisme

Secara realita maupun logika, untuk menghilangkan sama sekali pengaruh budaya hedonisme
tidak dapat dilakukan dengan pengendalian diri saja. Namun, adanya peran aktif dari semua
komponen mulai dari diri sendiri, keluarga, kontrol masyarakat, dan negara merupakan solusi
yang harus dicoba untuk dilakukan dengan terus-menerus dan kerjasama yang baik. Meski
terdapat solusi jangka pendek berupa pengenalan kembali budaya Indonesia kepada generasi
penerus, tapi hal tersebut tidak memberikan pengaruh besar pada besarnya arus
perkembangan gaya hidup hedon tersebut. Selanjutnya, kita perlu mengingat kembali sebuah
pernyataan bahwa jika kita ingin melihat masa depan maka lihatlah generasi mudanya. Jika
disesuaikan dengan kondisi sekarang, generasi muda sebagai penerus bangsa belum dapat
dikatakan menjadi harapan karena pengaruh budaya hedonisme ini. Oleh karena itu, perlu
untuk membangun sebuah masa depan yang cerah dengan cara kita membangun generasi
muda terlebih dahulu yang mampu diharapkan untuk menciptakan masa depan yang cerah
tersebut. Untuk menciptakan sebuah generasi muda yang mampu diharapkan untuk masa
depan,diperlukan kerja keras dan kerja sama dari berbagai komponen seperti ulasan
sebelumnya. Komponen tersebut mulai dari diri sendiri, keluarga, masyarakat dan negara.
Jika yang digerakkan hanya satu komponen, maka generasi muda yang sesuai harapan akan
lama terwujud karena arus budaya hedonisme kuat ke segala bidang kehidupan manusia.
Semua komponen harus bekerja sama meski dapat dikatakan sulit untuk dilakukan, tapi
masih ada jalan untuk mewujudkannya.

Anda mungkin juga menyukai