BCF-07, Wisely, Tugas III
BCF-07, Wisely, Tugas III
WISELY ARDIANDI
43117110249
Jakarta
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan berkat
dan perlindungan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa critical review ini jauh dari kata sempurna dan
banyak kekurangan baik dalam kualitas review maupun penulisan makalah ini, oleh
karena itu saran dari berbagai pihak sangat dinantikan dengan tangan terbuka.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 2
IDENTIFIKASI JURNAL........................................................................................................3
RESUME JURNAL 1............................................................................................................. 4
Pendahuluan..................................................................................................................... 4
Tinjauan Literatur dan Hipotesis.....................................................................................4
Metodologi........................................................................................................................ 7
Pembahasan data........................................................................................................... 11
Kesimpulan..................................................................................................................... 12
PEMBAHASAN JURNAL 1.................................................................................................13
RESUME JURNAL 2........................................................................................................... 14
Pendahuluan................................................................................................................... 14
Tipe-Tipe Bias................................................................................................................. 15
Tinjauan literatur............................................................................................................. 16
Hipotesis......................................................................................................................... 18
Metodologi....................................................................................................................... 18
Pembahasan data........................................................................................................... 19
Uji Hipotesis.................................................................................................................... 23
Kesimpulan..................................................................................................................... 24
PEMBAHASAN JURNAL 2.................................................................................................25
Daftar Pustaka.................................................................................................................... 26
2
IDENTIFIKASI JURNAL
1. Judul: Financial behaviour and financial wellbeing of MSMEs actors: The role
of financial literacy and cognitive factors
Penulis: Abdur Rafik*, Aghnia Setyaning Rahayu
Judul dan Volume Jurnal: Jurnal siasat Bisnis Vol. 24, No.1, 2020, 72-86
Penerbit: Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Indonesia,
Yogyakarta
3
RESUME JURNAL 1
Judul: Financial behaviour and financial wellbeing of MSMEs actors: The role of
financial literacy and cognitive factors
Abstrak: Dalam literatur dinyatakan bahwa literasi keuangan dan karakter psikologis
merupakan penentu penting dari keputusan keuangan individu. Maka dari itu,
penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana perilaku keuangan dan
kesejahteraan keuangan (yang terdiri dari keamanan dan kecemasan keuangan)
dapat dijelaskan oleh literasi keuangan dan faktor kognitif seperti pengendalian diri,
optimisme, dan pemikiran terarah. Penelitian ini berfokus pada para pelaku UMKM
dengan menggunakan berbagai faktor demografi sebagai variabel kontrolnya.
Pendahuluan
4
antara literasi keuangan, perilaku keuangan dan kesejahteraan keuangan.
Semakin tinggi literasi keuangan, maka semakin baik perilaku keuangan,
semakin rendah kecemasan keuangan, dan semakin baik keamanan
keuangan. Hal ini dikarenakan orang dengan literasi keuangan yang tinggi
akan lebih berhati-hati dalam mengalokasikan dan menggunakan keuangan
mereka. Maka dari itu peneliti membuat hipotesis sebagai berikut:
o H1a: semakin tinggi literasi keuangan, semakin baik perilaku
keuangan.
o H1b: semakin tinggi literasi keuangan, semakin besar keamanan
keuangan yang dirasakan.
o H1c: semakin tinggi literasi keuangan, semakin kecil kecemasan
keuangan yang dirasakan.
5
Individu dengan optimisme yang lebih tinggi menunjukkan perilaku keuangan
yang lebih baik, tidak terlalu cemas terhadap berbagai masalah dan
ketidakpastian keuangan, dan lebih percaya diri terhadap keamanan
keuangan mereka di masa depan. Secara umum, mereka membuktikan
bahwa tingkat optimisme adalah prediktor yang relevan dari keputusan dan
perilaku keuangan. Maka dari itu, peneliti membuat hipotesis sebagai berikut:
o H3a: optimisme memiliki pengaruh positif terhadap perilaku keuangan.
o H3b: optimisme memiliki pengaruh positif terhadap keamanan finansial
yang dirasakan.
o H3c: optimisme memiliki pengaruh negatif terhadap kecemasan
finansial yang dirasakan.
6
Hubungan antara perilaku keuangan dan kesejahteraan keuangan:
Banyak studi yang menghubungkan beberapa konsep penting keuangan
secara langsung seperti literasi keuangan terhadap perilaku keuangan dan
kesejahteraan keuangan (Durodola et al., 2017; Gathergood, 2012; Kamakia
et al., 2017; Taft et al., 2013), tetapi Strömbäck et al. (2017) menyarankan
bahwa penilitian mengenai perilaku keuangan sebagai perantara hubungan
antara literasi keuangan dan kesejahteraan keuangan harus dilakukan.
Secara teori literasi keuangan berhubungan dengan perilaku keuangan dan
perilaku keuangan akan mempengaruhi kesejahteraan keuangan.
Berdasarkan pemikiran diatas, peneliti membuat hipotesis sebagai berikut:
o H5a: semakin baik perilaku keuangan, semakin besar keamanan
keuangan yang dirasakan.
o H5b: semakin baik perilaku keuangan, semakin kecil kecemasan
keuangan yang dirasakan.
Metodologi
7
Data penelitian:
8
Pengukuran validitas dan reliabilitas (tabel 2)
9
Validitas Diskriminan (tabel 3):
10
Hasil hipotesis (tabel 4):
Pembahasan data
11
Literasi keuangan memiliki pengaruh positif terhadap perilaku
keuangan (0.077) dan keamanan keuangan (0.296), serta memiliki
efek negatif terhadap kecemasan keuangan (-0,082), tetapi pengaruh
signifikan hanya ditemukan pada keamanan keuangan, literasi
keuangan yang tinggi tidak bisa mejelaskan kondisi perilaku
keuangan, dan kecemasan keuangan.
Pengendalian diri memiliki pengaruh negatif (-0,402) signifikan (P-
value = 0,000) terhadap kecemasan keuangan, namun pengaruh
antara pengendalian diri dan perilaku keuangan serta keamanan
keuangan tidak signifikan. Menurut penulis tidak signifikannya
pengendalian diri terhadap perilaku keuangan mungkin dikarenakan
mayoritas responden yang berumur muda (dibawah 18 tahun)
sehingga pengendalian diri-nya belum mempengaruhi perilaku
keuangan responden.
Optimisme memiliki pengaruh positif (0.225) dan signifikan (P-value =
0.03) terhadap keamanan keuangan, namun pengaruh optimisme
tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku keuangan
dan kecemasan keuangan.
Pemikiran terarah memiliki pengaruh positif (0,295) dan signifikan (P-
value = 0,003) terhadap perilaku keuangan, namun tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kesejahteraan keuangan
(keamanan dan kecemasan keuangan).
Pengaruh perilaku keuangan sebagai variabel perantara antara literasi
keuangan, optimisme, pengendalian diri, dan pemikiran terarah
terhadap kesejahteraan keuangan tidak terbukti karena signifikansi
yang rendah antara faktor-faktor tersebut terhadap perilaku keuangan.
Perilaku keuangan memiliki pengaruh positif signfikan (0,306)(P-
value=0,001) terhadap keamanan keuangan dan negatif signifikan (-
0,175)(P-value=0,021)terhadap kecemasan keuangan.
Kesimpulan
12
Kesejahteraan keuangan dari pelaku UMKM yang diwakilkan oleh
keamanan dan kecemasan finansial dipengaruhi oleh perilaku
keuangan.
Perilaku keuangan tidak bisa dijelaskan oleh optimisme, pengendalian
diri, dan literasi keuangan dan hanya bisa dijelaskan oleh pemikiran
terarah dimana semakin terarah pemikiran individu, maka semakin
baik perilaku keuangan-nya.
Keamanan keuangan dapat dijelaskan secara positif oleh literasi
keuangan dan optimisme yang mana berarti semakin optimis dan baik
literasi keuangan individu, maka semakin tinggi perasaan keamanan
keuangan-nya terhadap keadaan keuangan mereka di masa sekarang
dan nanti.
Kecemasan keuangan dipengaruhi secara negatif oleh pengendalian
diri, berarti semakin tinggi pengendalian diri individu, semakin kecil
kecemasan yang dirasakan terhadap ketidakpastian keuangan.
PEMBAHASAN JURNAL 1
Dari Jurnal berjudul Financial behaviour and financial wellbeing of MSMEs actors:
The role of financial literacy and cognitive factors ini, kita disadarkan bahwa UMKM memiliki
peranan yang penting terhadap perekonomian negara, namun terdapat banyak faktor yang
belum diketahui untuk menentukan faktor kesejahteraan keuangan dari UMKM yang ada,
sehingga sampai saat ini belum ada penjelasan yang pasti tentang bagaimana setiap UMKM
mengelola keuangan-nya dan apa saja faktor yang mempengaruhi perilaku mereka terhadap
keuangan tersebut.
Menurut penulis, jurnal ini sudah ditulis dengan baik meliputi penulisan yang jelas
dan mudah dipahami serta lengkapnya referensi studi empiris terdahulu untuk setiap hasil,
namun bila diharuskan mengkritisi, penelitian ini seharusnya difokuskan kepada tingkatan
tertentu dikarenakan bertujuan untuk meneliti kesejahteraan keuangan dalam pengelolaan
UMKM sehingga penggunaan karyawan sebagai responden dirasakan kurang tepat karena
sangat jarang karyawan dapat membuat keputusan untuk mempengaruhi pengelolaan suatu
UMKM.
13
RESUME JURNAL 2
Abstrak: Makalah ini berupaya untuk mempelajari pola perilaku investor ritel dalam
investasi ekuitas dan bagaimana bias kognitif dan emosional dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan individu.
Pendahuluan
14
menghasilkan keputusan keuangan yang irasional yang disebabkan oleh penalaran
kognitif yang salah atau dipengaruhi emosi.
Tipe-Tipe Bias
15
menganggap prediksi mereka tentang masa depan sebagai akurat karena
mereka mengalami bias terhadap apa yang sebenarnya terjadi.
Bias ilusi kendali (Illusion of Control): bias dimana individu mempunyai
kecenderungan untuk percaya bahwa mereka dapat mengendalikan hasil
walaupun sebenarnya tidak.
Tinjauan literatur
Mirji, Amit B(2017) dalam studinya mengamati bahwa komposisi usia investor
yang mereka teliti (usia matang) menunjukkan pengetahuan yang lebih memadai
tentang kondisi pasar saham dibanding investor berusia muda, status pekerjaan
mereka termasuk dalam kelompok berpenghasilan cukup tinggi dengan likuiditas
yang baik sehingga memungkinkan mereka untuk berpartisipasi secara aktif dalam
perdagangan saham, selain itu mereka juga memiliki literasi keuangan yang cukup
tinggi tentang disiplin perilaku berinvestasi.
Sachan, Abhishek (2017) mengamati bahwa jenis kelamin dan demografis
merupakan faktor utama yang menunjukkan hubungan dengan berbagai bias.
Investor di pedesaan memiliki optimisme tinggi dan memiliki bias ketersediaan,
sementara investor di perkotaan memiliki bias untuk menghindari penyesalan dan
bias konservatif. Selain itu, dinyatakan bahwa pria lebih optimis sementara wanita
memiliki tingkat bias kepercayaan diri yang tinggi. Hubungan bias perilaku dan ciri-
ciri kepribadian menunjukkan bahwa kesadaran, keramahan, ekstraversi dan
keterbukaan terhadap pengalaman adalah ciri-ciri yang paling penting dari seorang
investor.
Manuel, Dr.Joychen, Mathew, George(2017) mempelajari berbagai bias
perilaku yang mempengaruhi investor rasional dan sejauh mana hal tersebut
mempengaruhi keputusan investasi mereka. Ditemukan bahwa terdapat pengaruh
yang sangat tinggi dari bias kognitif dan emosional terhadap investor perorangan,
selain itu diamati juga bahwa pergerakan ekstrim pada indeks global dan harga
saham dikarenakan antisipasi dan rasa takut membuat investor rasional sulit
mengambil keputusan investasi.
Bodhgire Nandkumar Baburao (2016) mengamati bahwa kebiasaan
menabung dan berinvestasi dari investor yang merupakan pekerja dan
wirausahawan bergantung pada sikap mereka terhadap risiko, beberapa faktor
16
sosial, psikologis, demografis, dan faktor pribadi dimana faktor mengikuti kelompok,
imitasi, heuristis, dan perwakilan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan
mereka. Studi ini juga menemukan beberapa hal antara lain: buta finansial masih
terjadi pada investor berpendidikan, tidak ada yang ingin berinvestasi pada pasar
komoditas kecuali investor komersil, dan generasi muda lebih menyukai investasi
yang berisiko daripada investasi tradisional.
Prosad,Jaya Mamta (2015) mengamati bahwa terdapat kehadiran dan
dampak bias perilaku pada berbagai indikator pasar ekuitas di India seperti dispersi
pengembalian, volatilitas, dan volume transaksi. Studi ini juga menemukan beberapa
fakta antara lain: perilaku kawanan (berkerumun) tidak terlihat secara keseluruhan,
volatilitas masa lalu merupakan faktor di balik rasa pesimis investor, selain itu rasa
terlalu percaya diri dan efek disposisi juga berlaku di pasar modal india dimana
faktor terlalu percaya diri memainkan peran yang besar.
Athur, Abdulahi Dakane (2013) mempelajari bahwa keputusan investor
individual tidak rasional dan dipengaruhi oleh berbagai bias perilaku antara lain bias
perwakilan (dimana masa lalu investor mempengaruhi keputusan investasi mereka
saat ini), bias disonansi kognitif, bias naluri kelompok (berkerumun) dan bias tinjau
balik dengan bias perwakilan sebagai bias yang paling umum. Studi ini juga
menemukan bahwa investor individu tidak rentan terhadap bias atribusi diri, bias
penghindaran penyesalan, optimisme berlebihan, dan bias penghindaran kerugian.
Wang, Alex (2011) mengamati bahwa pengetahuan, pengalaman, dan gaji
merupakan faktor penting yang mempengaruhi praktik investasi generasi muda.
Penelitian ini menemukan bahwa wanita dalam usia muda secara umum
menunjukkan kontribusi praktik yang lebih kecil daripada pasangan laki-laki mereka,
maka dari itu penasehat keuangan harus membantu manajemen keuangan mereka
dengan memberikan informasi moneter yang penting sebelum mereka berinvestasi.
Seppala, Antti (2009) mengamati bahwa secara umum individu terpapar pada
bias perilaku yang sudah dipelajari, namun tingkat dan dampaknya berbeda-beda
tergantung dari pengalaman dan karakteristik individu tersebut. Penasehat investasi
biasanya tidak terlalu terpengaruh terhadap bias tinjau balik daripada kebanyakan
orang, profesional biasanya memiliki performa yang lebih baik daripada mereka
yang kurang percaya diri, hal ini menyatakan bahwa profesional terekspos pada bias
atribusi diri.
17
Tujuan dari studi ini:
Hipotesis
H0 – terdapat hubungan yang signifikan antara usia dan bias pada investor
individual.
H1 – tidak terdapat hubungan yang signifikan antara usia dan bias pada
investor individual.
H0 – terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dan bias pada
investor individual.
H1 – tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dan bias
pada investor individual.
Metodologi
Pembahasan data
18
Reliabilitas: dalam uji reliabilitas, skala koefisien Cronbach’s Alpha ditemukan 0,916 dari 14
objek (pertanyaan) yang dipertimbangkan untuk studi ini. Hal ini berarti skala reliabilitas
tinggi.
Analisis H0 terdapat hubungan yang signifikan antara usia dan bias pada investor
individual.
Skala yang digunakan terdiri dari 11 objek untuk bias kognitif. Score tertinggi yang mungkin
didapat oleh seorang responden adalah 55 (5*11), dan minimum nilai yang didapat adalah
11. Interval antara 55 dan 11, dibagi kedalam 5 kelas untuk menunjukkan lima tingkatan
berbeda dari bias kognitif dalam investasi modal. Pembagian kelas dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Kategori:
Berdasarkan nilai pada exhibit 1, nilai kognitif terhadap investasi modal sehubungan dengan
usia pada 51 responden dikategorikan dalam 5 kelas dengan hasil sebagai berikut:
19
Tabel 1:
Tes yang sama dilakukan pada bias emosional dengan klasifikasi tingkatan
dan hasil sebagai berikut:
20
Pada tabulasi silang, kita menemukan bahwa pada rentang 25-30 memiliki
jumlah responden yang sama besar pada tingkat netral dan setuju yaitu sebesar
30,8% sementara pada rentang 30-35, mayoritas responden 44% berada pada
klasifikasi setuju. Dari kedua kategori, keduanya tidak menyetujui pernyataan bahwa
bias emosional tidak mempengaruhi mereka.
Analisis H0 terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dan bias pada
investor individual.
21
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa mayoritas pria (47,1%) dan wanita
(70,6%) setuju bahwa bias kognitif mempengaruhi mereka, sementara untuk bias
22
emosional sebagian besar responden pria (47,1%) merasa netral dan sebagian
besar responden wanita (47,1%) setuju bahwa bias emosional mempengaruhi
mereka.
Uji Hipotesis
H0 terdapat hubungan yang signifikan antara usia dan bias pada investor
individual.
Untuk menguji apakah terdapat hubungan yang signifikan antara usia dan
bias pada investor individual diadakan uji Chi-square pada berbagai variasi
bias dan hasilnya ditunjukkan pada tabel berikut:
Pada setiap kasus ditemukan bahwa P-value dari chi-square test lebih besar
dari 0,05 yang mana menyatakan bahwa H0 diterima dalam setiap kasus,
maka dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
umur dan bias pada investor individual.
H0 terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dan bias pada
investor individual.
Untuk menguji apakah terdapat hubungan antara jenis kelamin dan bias pada
investor individual dilakukan uji Chi-Square dan didapatkan hasil sebagai
berikut:
23
Pada setiap kasus ditemukan bahwa P-value dari chi-square test lebih besar dari
0,05 yang mana menyatakan bahwa H0 diterima dalam setiap kasus dengan
pengaruh yang sangat signifikan ditunjukkan pada jenis kelamin terhadap bias
atribusi diri.
Kesimpulan
24
PEMBAHASAN JURNAL 2
Dari jurnal ini, kita mengetahui bahwa perilaku investor tidak selalu rasional
dan terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan investor dalam
berinvestasi antara lain dikarenakan bias yang terjadi dalam membuat keputusan
investasi. Bias ini sendiri dipengaruhi oleh umur dan jenis kelamin sehingga para
investor terutama yang wanita harus lebih meningkatkan literasi keuangan mereka
dan mengurangi bias dalam membuat keputusan untuk mendapatkan hasil yang
maksimal.
Menurut penulis, jurnal ini hanya mempunyai sedikit pembahasan hasil
terhadap literatur bila dibandingkan dengan jurnal pertama, dan pada pengambilan
keputusan, peneliti sedikit membuat kesalahan dengan terbaliknya kesimpulan untuk
gender wanita dan pria yang sudah diubah oleh penulis dalam makalah ini untuk
menyampaikan maksud peneliti yang sebenarnya. Ada baiknya, penelitian lebih
lanjut dilakukan dengan klasifikasi tertentu pada responden yang lebih terperinci
dengan demografis yang lebih sempit untuk menilai apakah hipotesis yang dibuat ini
bersifat paten atau justru hanya berlaku di wilayah tertentu dengan keadaan tertentu
saja, selain itu penelitian selanjutnya harus dilakukan dengan rentang waktu yang
lebih panjang dan jumlah responden yang lebih banyak untuk mewakili populasi
investor di India secara keseluruhan.
25
DAFTAR PUSTAKA
Rafik Abdur, Aghnia Setyaning Rahayu. 2020. Financial behaviour and financial
wellbeing of MSMEs actors: The role of financial literacy and cognitive factors. Jurnal
Siasat Bisnis Vol.24, No.1, page 72-86. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.
26