Anda di halaman 1dari 6

Tugas

AKUNTANSI KEPRILAKUAN

OLEH :

NAMA : TUTY HAJRIATI

NIM : B1C1 18 197

KELAS :D

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2019
Konsep Keprilakuan dalam Psikologi dan Psikologi Sosial

Tulisan ini berbentuk critical review dari materi Konsep Keprilakuan dalam
Psikologi dan Psikologi Sosial. Secara garis besar akuntansi keperilakuan (behavioral
accounting) adalah cabang akuntansi yang mempelajari hubungan antara perilaku manusia
dengan sistem akuntansi. Aspek keprilakuan menyangkut psikologi, sosiologi dan psikologi
sosial yang menjadi kontribusi utama dari ilmu keperilakuan. Kemudian, karena adanya
“aspek keprilakuan” maka timbul pertanyaan apa yang dimaksud dengan psikologi dan
sosiologi. Menurut penulis, psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha
mengukur, menjelaskan dan kadang mengubah perilaku manusia. Sedangkan sosiologi
merupakan hubungan antara manusia satu dengan manusia lainnya.
Dalam bab ini, penulis mengajukan beberapa rumusan masalah yang menanyakan
apa yang dimaksud dengan sikap dan apa yang terdapat didalam komponen sikap. Menurut
penulis, sikap adalah suatu hal mengenai kecenderungan bereaksi baik dengan cara yang
menguntungkan maupun tidak menguntungkan secara konsisten pada orang, objek,
ide/gagasan, atau situasi. Dan penulis menyusun komponen sikap terdiri dari kepercayaan,
pendapat, dan nilai. Dalam hal ini penulis mendefenisikan, kepercayaan adalah dugaan bukti
ilmiah atas prasangka atau sebuah intuisi. Dan pendapat adalah sikap seseorang menilai atau
mengevaluasi sebuah objek. Serta nilai adalah sasaran hidup yang penting dan standar
keperilakuan.
Dalam bab ini, penulis memaparkan teori perubahan sikap yang terdiri dari teori
stimulus-respon dan penguatan atas perubahan sikap fokus pada bagaimana seseorang
menanggapi stimulus khusus, teori penilaian sosial dari perubahan sikap mengambil sebuah
pendekatan pandangan/persepsi, teori konsistensi menyatakan bahwa hubungan antara sikap
dan perilaku adalah seimbang ketika tidak terdapat stress kognitif dalam sistem, dan teori
persepsi diri menyatakan bahwa orang-orang mengembangkan sikap mereka berdasarkan
cara mereka mengobservasi dan menginterpretasikan perilakunya.
Dalam bagian berikutnya, yakni motivasi adalah kunci untuk memulai,
manjalankan, memelihara dan mengarahkan perilaku. Penulis mengajukan dua teori yaitu
teori kebutuhan digunakan seseorang agar termotivasi oleh hasrat mereka untuk memenuhi
hirarki kebutuhan yang diinginkan dan teori ekspektasi digunakan dalam melakukan tugas
bergantung pada kenyakinannya mengenai imbalan atas tugas tersebut.
Hal yang paling penting juga di dalam konsep keprilakuan dalam psikologi dan
psikologi sosial yakni persepsi adalah bagaimana orang-orang melihat atau
menginterpretasikan peristiwa, objek, serta manusia. Dan pembelajaran adalah proses dimana
perilaku baru terjadi sebagai hasil dari motivasi, pengalaman, dan pengulangaan dalam
merespon situasi. Serta kepribadian mengacu pada bagian karakteristik psikologi dalam diri
seseorang yang menentukan dan mencerminkan bagaimana orang tersebut merespon
lingkungannya.
Dalam bab ini, penulis telah memaparkan penjelasan dengan cukup baik, karena
penulis telah menjelaskan pengertian dan beberapa teori yang menjadi dasar sehingga lebih
memudahkan para pembaca untuk memahami isi tulisan. Tetapi, pada bagian pendahuluan
penulis belum begitu baik, karena penulis menjelaskan rumusan masalah mengenai apa yang
dimaksud dengan sikap, motivasi, persepsi, pembelajaran, dan kepribadian.
Sebaiknya, penulis memberikan suatu introduksi pada bagian awal untuk
memberitahukan kepada para pembaca tentang apa yang sebenarnya akan dibahas di dalam
tulisan tersebut. Karena, jika pembaca membaca bagian introduksi kemudian bagian simpulan
yang memiliki koherensi, maka akan memberikan gambaran secara umum kepada pembaca,
sehingga pembaca telah mengetahui sedikit gambaran mengenai tulisan tersebut.
Pada bab ini, penulis sangat baik dalam menyajikan pengertian dan dasar teori
dengan memberikan sumber-sumber secara jelas. Sumber yang digunakan oleh penulis sudah
sangat baik. Karena dengan diberikannya secara sangat lengkap, maka para pembaca dapat
mengetahui apakah data-data tersebut merupakan data yang sangat akurat atau tidak.
Secara keseluruhan, dapat diambil beberapa simpulan dari materi tersebut.
Pertama, tujuan penulis yaitu agar dapat mengerti pentingnya aspek keperilakuan dalam
akuntansi sehingga kita dapat mengetahui pentingnya hubungan antara perilaku manusia
dengan sistem akuntansi yang memuat prinsip sosiologi dan psikologi sosial bermanfaat
dalam menilai dan memecahkan permasalahan di dalam suatu organisasi. Kedua, penulis
telah memaparkan materi dengan baik dan hal ini dapat dilihat dari penyajian data-data yang
baik dan menyajikan sumber-sumber yang cukup jelas. Dan terakhir, materi ini akan sangat
berguna bagi mahasiswa yang sedang menempuh kuliah pada program studi akuntansi yang
nantinya akan menjadi seorang akuntan, manajer keuangan, dll yang sangat dibutuhkan
dalam pengambilan keputusan dalam sistem akuntansi. Manfaat yang dirasakan oleh seorang
manajer yang mana emosi kepada data-data akuntansi memberikan efek terhadap keputusan
yang akan diambil.
Pengendalian Keuangan

Tulisan ini berbentuk critical review dari materi Pengendalian Keuangan. Secara
garis besar keterbatasan dalam akuntansi menjadi luas karena permintaan atau kebutuhan dan
teknologi baru yang selama ini dicari oleh pemakai akuntansi sebagai bentuk dukungan
dalam pelaporan akuntansi. Kemudian, karena pertumbuhan yang signifikan dalam
manajemen penyedia sistem informasi baru yang terdapat disetiap organisasi selalu menjadi
pemicu hadirnya kebutuhan-kebutuhan klien seperti yang disebutkan diatas. Menurut penulis,
setiap klien membutuhkan suatu dukungan untuk perancangan dan penerapan suatu sistem
pengendalian keuangan.
Dalam bab ini, penulis mengajukan beberapa rumusan masalah yang menanyakan
mengenai pentingnya manajemen keuangan. Menurut penulis, manajemen keuangan adalah
sebuah subjek yang sangat menarik saat kita mendekati abad ke-21. Dan penulis menyusun
fungsi keuangan yang utama adalah dalam hal keputusan investasi, perhitungan biaya, dan
dividen untuk suatu organisasi. Dalam hal ini penulis menjelaskan tujuan manajer keuangan
adalah membuat rencana guna memperoleh dan menggunakan dana, serta memaksimalkan
nilai organisasi.
Dalam bab ini, penulis menambahkan tugas pokok manajer keuangan berkaitan
dengan keputusan investasi dan perhitungan biaya. Dalam menjalankan fungsi manajer
keuangan berkaitan langsung dengan keputusan pokok perusahaan yang berpengaruh
terhadap nilai perusahaan itu sendiri. Fungsi keuangan dalam organisasi biasanya dipisahkan
menjadi dua jabatan yaitu bendahara bertanggung jawab atas perolehan atau pengamanan
dana dan administrasi pembukuan atau akuntasi (kontroler) bertanggung jawab atas kontroler
meliputi akuntansi, pelaporan, dan pengendalian.
Dalam bagian berikutnya, yakni pengendalian keuangan terdiri dari umpan balik
mekanikal didasarkan pada konsep kepercayaan dan perluasan konsep tradisional bahwa hasil
dari informasi akuntansi adalah langkah akhir dari peran akuntan. Serta pengendalian terpadu
terdiri dari perencanaan ditandai dengan penetapan tujuan, umpan balik berasal dari sumber
formal dan informal yang disusun dari komunikasi nonverbal, dan interaksi pengendalian
saling keterkaitan diantara sub-sistem pengendalian
Hal yang paling penting juga di dalam pengendalian internal adalah faktor-faktor
kontekstual merupakan subjek tertinggi dan sangat temporer meliputi ukuran, stabilitas
lingkungan, motif keuntungan, dan faktor-faktor proses. Dan pertimbangan-pertimbangan
rancangan meliputi antisipasi terhadap konsekuensi logis, relevansi dengan teori agensi, dan
pengelolaan perubahan.
Terakhir yang dibahas dalam bab ini, penulis menjelaskan tentang pengendalian
dalam era pemberdayaan meliputi sistem pengendalian diagnostik bertujuan untuk
menghilangkan beban manajer terhadap pengawasan yang konstan, sistem kepercayaan
bertujuan untuk menegaskan nilai-nilai dan arah yang diinginkan oleh para manajer yang
diterapkan oleh karyawannya, sistem batasan didasarkan pada prinsip manajemen yang
disebut sebagai kekuatan pemikiran negatif, sistem pengendalian bertujuan untuk melibatkan
diri secara terus menerus dan secara personal dalam keputusan bawahan, serta
penyeimbangan pemberdayaan dan pengendalian bertujuan untuk mengkomunikasikan nilai
inti dan mengandalkan sistem kepercayaan.
Demikian, penulis telah memaparkan penjelasan dengan cukup baik, karena
penulis telah menjelaskan pengertian, fungsi, pengendalian keuangan dan terpadu, faktor-
faktor konstektual, pertimbangan-pertimbangan rancangan, serta penyeimbangan
pemberdayaan dan pengendalian. Sehingga lebih memudahkan para pembaca untuk
memahami isi tulisan. Tetapi, pada bagian latar belakang belum begitu baik, karena penulis
menjelaskan tentang pertumbuhan dalam manajemen penyedia sistem informasi secara
abstrak.
Seharusnya, penulis memberikan latar belakang tentang sejarah terbentuknya
pengendalian internal dan alasan adanya pengendalian internal tersebut dalam suatu
organisasi ini bertujuan untuk memberitahukan kepada para pembaca tentang apa yang
dibahas di dalam tulisan tersebut. Karena, jika pembaca membaca latar belakang, maka akan
memberikan gambaran secara umum kepada pembaca, sehingga pembaca telah mengetahui
sedikit gambaran mengenai tulisan tersebut.
Secara keseluruhan, dapat diambil beberapa simpulan. Pertama, tujuan penulis
yaitu untuk mengetahui pentingnya pengendalian internal dalam organisasi dan tujuan
pengendalian internal adalah menjamin manajemen perusahaan, organisasi, dan entitas.
Kedua, penulis telah memaparkan materi dengan baik dan hal ini dapat dilihat dari penyajian
data-data yang baik dan menyajikan sumber-sumber yang cukup jelas.

Anda mungkin juga menyukai