Anda di halaman 1dari 9

KEGIATAN 

BELAJAR 4: GAMBAR UTILITAS BANGUNAN

PENDAHULUAN
Rasional dan Deskripsi Singkat
Modul ini berisi pengetahuan dan teknik Gambar Utilitas Bangunan
Gedung yang disusun untuk membantu peserta didik dalam mempelajari dan
mengenal ilmu dan kompetensi menggambar teknik. Modul ini merupakan salah
satu dari 6 rangkaian Pengembangan  Modul  Hybrid Learning PPG untuk
Paket Keahlian Teknologi Konstruksi dan Properti.
Modul 4 terdiri dari 4 kegiatan pembelajaran yang disusun secara
runtut mengikuti struktur kompetensi dasar. Pembahasan pada setiap kegiatan
pembelajaran dalam buku ini, terdiri dari: Capaian Pembelajaran Mata
Kegiatan, Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan, Pokok-Pokok Materi,
Urainan Materi, Rangkuman, dan Tes Formatif. Hal ini diharapkan dapat
memupuk keingintahuan peserta didik tentang topik yang akan dibahas, berpikir
kritis. Dengan model pengorganisasian seperti ini, diharapkan peserta didik
mendapatkan kemudahan untuk melatih kompetensinya terkait dengan mata
pelajaran Utilitas Bangunan terutama instalasi sanitasi bangunan gedung.
Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan
Mampu mengaplikasikan pembelajaran terkini terkait Gambar Utilitas
Bangunan Gedung dengan menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran inovatif
dan kreatif.
Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan
1. Pengantar Instalasi Utilitas
2. Gambar instalasi listrik.
3. Gambar instalasi sanitasi.

4.1 PENGANTAR INSTALASI UTILITAS

Proyek gedung merupakan proyek yang terdiri dari beberapa disiplin ilmu terut
ama
struktur, arsitektur, dan mekanikal elektrikal plumbing. Utilitas bangunan adalah s
uatu
kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untuk menunjang tercapainya unsur-
unsur
kenyamanan, kesehatan, keselamatan, komunikasi dan mobilitas dalam bangunan. Lin
gkup
pekerjaan utilitas atau MEP (mekanikal elektrikal plumbing) dalam proyek gedung meliputi:
1. Pekerjaan sanitasi merupakan pekerjaan untuk memelihara kesehatan manusia 
dan
lingkungan. Pekerjaan sanitasi meliputi instalasi plumbing, pengolah limbah, dan drai
nase
(pengaliran limbah).
2. Plumbing adalah pekerjaan pemipaan yang terdapat pada bangunan gedung seperti pipa u
ntuk
air bersih, air kotor, pipa ventilasi, dan air hujan. Pada pekerjaan pemipaan ini bias
anya
menggunakan material pipa PVC, pipa PPR, atau pipa galvanis. Untuk air bersih da
n air
panas/dingin biasanya menggunakan pipa PPR.
3. Pemadam Kebakaran/Fire Hydrant adalah pekerjaan MEP yang masih berhubungan de
ngan
pemipaan air khususnya untuk keperluan pemadam kebakaran jika terjadi kebakaran. J
enis
pekerjaan ini biasanya menggunakan pipa besi SCH 40 untuk mengalirkan air. Sistem 
dari
pekerjaan pemadam kebakaran pada bangunan hotel akan berkolaborasi dengan peker
jaan
elektrikal. Tiap kamar akan dipasang Alat bernama smoke detector yang akan mendet
eksi
asap atau api yang berada di kamar sehingga secara otomatis sistem pemadam kebakaran 
akan
bekerja sendiri dengan mengeluarkan air melalui alat Sprinkler.
4. MVAC adalah pekerjaan instalasi AC (air conditioner) pada hotel. Seiring dengan kema
juan
teknologi AC,  sekarang ini di hotel-hotel menggunakan beberapa sistem AC  yaitu  split 
wall
dan VRV (Variable Refrigerant Volume).
5. Pekerjaan elektrikal adalah pekerjaan yang berhubungan dengan instalasi listrik. Peker
jaan
elektrikal mencakup panel TM & Transformer, kabel daya tegangan menengah, panel li
strik
tegangan  rendah,  panel  distribution  box, kabel  daya  listrik,  tegangan  rendah,  armatur  la
mpu
penerangan, saklar, stop kontak dan key tag, kabel instalasi penerangan, instalaso stop ko
ntak,
dan sistem penangkal petir.
6. Pekerjaan elektronik adalah pekerjaan yang berhubungan dengan instalasi sistem-
sistem
dihotel  seperti  fire  alarm  system,  sistem  tata  suara,  sistem  telepon,  sistem  data,  sistem 
cctv,
dan sistem MATV.

I
-2

7. Pekerjaan Mekanikal Pekerjaan yang  berhubungan dengan alat mesin besar seperti Lift 
dan
ekskalator.

4.2 GAMBAR INSTALASI LISTRIK
Rancangan instalasi listrik ialah berkas gambar rancangan dan uraian teknik, 
yang
digunakan sebagai pedoman untuk melaksanakan pemasangan suatu instalasi listrik. Ranca
ngan
instalasi listrik harus dibuat dengan jelas, serta mudah dibaca dan dipahami oleh para te
knisi
listrik. Untuk itu harus diikuti ketentuan dan standar  yang berlaku. Gambar rancangan inst
alasi
listrik terdiri dari :
1. Gambar situasi, yang menunjukkan dengan jelas letak gedung atau bangunan tempat inst
alasi
tersebut akan dipasang dan rancangan penyambungannya dengan sumber tenaga listrik.
a. Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas letak perlengkapan listrik be
serta
sarana kendalinya (pelayanannya), seperti titik lampu, kotak kontak, sakelar, motor lis
trik,
PHB (Panel Hubung Bagi) dan lain-lain.
b. Rancangan  hubungan  perlengkapan  listrik  dengan  gawai  pengendalinya  seperti  hubu
ngan
lampu dengan sakelarnya, motor dengan pengasutnya, dan dengan gawai pen
gatur
kecepatannya, yang merupakan bagian dari sirkit akhir atau cabang sirkit akhir.
c. Gambar hubungan antara bagian sirkit akhir tersebut dalam butir b) dan PHB 
yang
bersangkutan, ataupun pemberian tanda dan keterangan yang jelas mengenai hubu
ngan
tersebut.
d. Tanda ataupun keterangan yang jelas mengenai setiap perlengkapan listrik.
2. Diagram garis tunggal, yang meliputi :
a. Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan besaran peng
enal
komponennya;
b. Keterangan mengenai jenis dan besar beban yang terpasang dan pembagiannya;
c. Sistem pembumian dengan mengacu kepada 3.18;
3. Gambar rinci yang meliputi :
a. Perkiraan ukuran fisik PHB;
b. Cara pemasangan perlengkapan listrik;
c. Cara pemasangan kabel;
d. Cara kerja instalasi kendali.
4. Perhitungan teknis bila dianggap perlu, yang meliputi antara lain :
I
-3

a. Susut tegangan;
b. Perbaikan faktor daya;
c. Beban terpasang dan kebutuhan maksimum;
d. Arus hubung pendek dan daya hubung pendek;
e. Tingkat penerangan.
5. Tabel bahan instalasi, yang meliputi
a. Jumlah dan jenis kabel, penghantar dan perlengkapan;
b. Jumlah dan jenis perlengkapan bantu;
c. Jumlah dan jenis PHB;
d. Jumlah dan jenis luminer lampu.
6. Uraian teknis, yang meliputi :
a. Ketentuan tentang sistem proteksi.
b. Ketentuan teknis perlengkapan listrik yang dipasang dan cara pemasangannya;
c. Cara pengujian;
d. Jadwal waktu pelaksanaan.
Selain gambar-gambar diatas, dalam merancang atau menggambar instalasi li
strik
penerangan dan tenaga,  juga dilengkapi dengan analisa data perhitungan teknis mengenai s
usut
tegangan, beban terpasang dan kebutuhan beban maksimum, arus hubung singkat dan 
daya
hubung singkat. Disamping itu masih juga dilengkapi juga dengan daftar kebutuhan b
ahan
instalasi, dan uraian teknis sebagai pelengkap yang meliputi penjelasan tentang cara pemasan
gan
peralatan/bahan, cara pengujian serta rencana waktu pelaksanaan, rencana anggaran biaya 
dan
lama waktu pengerjaan.

Simbol-simbol Instalasi Listrik
Selain menguasai peraturan dan memiliki pengetahuan tentang peralatan insta
lasi,
seorang ahli listrik juga harus mahir membaca gambar instalasi. Untuk memudahkan d
alam
penyajian gambar dalam instalasi listrik, digunakan symbol-simbol untuk menggant
ikan
tampilan fisikalat listrik.
I-4
Gambar 4. 1 Notasi Listrik

Gambar Instalasi Listrik
Gambar instalasi listrik secara umum dibagi dua bagian yaitu : menurut tujuan 
dan
Cara menggambar. Pembagian  gambar menurut tujuan meliputi  :
1. Diagram yang sifatnya menjelaskan : diagram dasar, diagram lingkaran arus, dan dia
gram
instalasi
2. Diagram Pelaksanaan, yaitu : diagram pengawatan  dan diagram saluran
I
-5

3. Gambar Instalasi
4. Gambar situasi
Sedangkan pembagian menurut cara mengambar dibedakan berdasarkan kepa
da :
cara menggambar dengan garis tunggal dan cara mengambar dengan garis ganda.
Diagram Dasar
Diagram dasar dimaksudkan untuk menjelaskan cara kerja suatu instalasi secara eleme
ntar
gambar a memperlihatkan diagram dasar suatu perlengkapan hubung bagi (PHB) yang
digambar dengan cara disederhanakan, gambar b memperlihatkan diagram yang s
ama
diagram secara terperinci.

25 25 25

(a) b)
Gambar 4. 2 Contoh Diagram Dasar

Diagram Pengawatan
Diagram Pengawatan memperlihatakan cara pelaksanaan pengawatan peralatan insta
lasi
listrik, seperti gambar di bawah ini.
Gambar 4. 3 Diagram Pengawatan

Gambar Instalasi dan Diagram Instalasi
Gambar instalasi dapat berupa titik beban tanpa digambarkan saluran instalasinya, 
bagi
seorang  instalatir dapat menentukan sendiri letak  saluran instalasinya tetapi  dengan ketent
uan

I
-6

harus  aman dari  bahaya kebakaran/hubung singkat. Untuk instalasi pada bangunan yang  l


uas
dan melayani beban yang banyak saluran -salurannya harus digambarkan secara jelas.
Pada gambar instalasi harus disertai dengan diagram instalasi. Diagram instalasi 
ini
memberikan gambaran hubungan dengan meter listrik, jumlah beban yang harus  dilay
ani,
jenis kabel, dan kapasitas pengaman yang harus dipasang pada instalasi sebenarnya.
Gambar 4. 4 Diagram Instalasi

I-7

Anda mungkin juga menyukai