Anda di halaman 1dari 2

Muqoddimah

Dewasa ini, ruang aktivisme mahasiswa cenderung mengalami kemandulan gerakan.


Gerakan-gerakan yang dahulu diharapkan mampu membawa masyarakat ke arah perbaikan dan
kemajuan, kini kurang menunjukan pengaruh yang signifikan. Kita bisa melihat bagaimana
gerakan-gerakan kemahasiswaan kini tidak mampu menawarkan ide dan gagasan segar bagi
terobosan-terobosan perubahan. Belum lagi kehidupan masyarakat yang semakin cenderung
konsumeris-materialis semakin menghambat gerakan mahasiswa dalam menjalankan misi
perubahan. Masalah lain yang tidak kalah pentingnya adalah iklim politik yang semakin tidak
sehat dalam memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Masyarakat cenderung
diarahkan pada politik pragmatis daripada disuguhkan pendidikan politik nilai. Alhasil kerusakan
yang terjadi tidak hanya dalam lingkaran elit pemerintahan saja, namun masyarakat pun ikut
rusak secara moral dan mental.

Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam kemudian disingkat Hima Persis, terus berupaya
untuk konsisten dengan gerakan nilai. Di tengah suasana kehidupan yang pragmatis yang hampir
menyentuh seluruh aspek kehidupan, Hima Persis terus menggelorakan gerakan pencerahan
dengan senantiasa menyemai cita-cita perubahan kepada masyarakat. Di samping sebagai
gerakan kemahasiswaan, Hima Persis sebagai bagian dari Persatuan Islam, memiliki misi
dakwah untuk mengajak mahasiswa lain dan masyarakat untuk senantiasa menerapkan nilai-nilai
Islam dalam kehidupan. Untuk itu, perhatian atas cita-cita Islam pun harus menjadi bagian dari
agenda penting Hima Persis.

Hima Persis Tasikmalaya Raya, saat ini menghadapi berbagai tantangan dan rintangan
yang serius dalam berupaya mewujudkan cita-cita dan misi organisasi. Pertama, Hima Persis
Tasikmalaya Raya memiliki teritori gerakan yang sangat luas, yakni membawahi tiga daerah
aktif yaitu, kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya dan Ciamis. Sekalipun sebenarnya Hima
Persis Tasikmalaya Raya sejak dahulu diberikan amanah untuk memegang daerah lainnya selain
yang disebutkan di atas, yaitu Kota Banjar dan Kabupaten Pangandaran. Namun yang baru
mampu dijamah oleh Hima Persis Tasikmalaya Raya hanya tiga Daerah tersebut. Problem yang
paling penting dari konteks keluasan daerah garapan tersebut adalah mengatur distribusi kader
sekaligus mengembangkannya. Perhatian gerakan pun belum bisa fokus pada daerah tertentu
yang menyebabkan banyak agenda dengan otonom menjadi terbengkalai.

Kedua, Sumber daya kader yang masih minim menjadikan operasi organisasi kurang
memberikan gerakan yang massif. Problem kuantitas kader memang sudah menjadi masalah
klasik sejak periode-periode sebelumnya. Masalah ini berakar pada kecenderungan para alumni
muallimin Persis yang melanjutkan jenjang pendidikan di perguruan tinggi atau universitas,
minatnya untuk bergabung dengan Hima Persis masih rendah. Ketiga, mobilitas gerakan cukup
menjadi masalah tersendiri bagi kelangsungan gerakan Hima Persis Tasikmalaya Raya. Pasalnya
kader-kader Hima Persis Tasikmalaya Raya sebagian besar tersebar di tiga daerah yakni
kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya dan Ciamis.
Di tengah tantangan dan rintangan tersebut, Hima Persis Tasikmalaya Raya harus terus
berjuang menjalankan amanah dan cita-cita gerakan. Berbagai alternatif terobosan-terobosan
gerakan terus diluncurkan oleh Hima Persis Tasikmalaya Raya. Diantara yang terpenting adalah
melakukan kaderisasi demi menciptakan pemimpin-pemimpin masa depan yang diharapkan
mampu membawa Hima Persis ke arah kemajuan gerakan. Saat ini fokus gerakan yang diambil
adalah gerakan nilai. Gerakan ini dipilih adalah pertama sebagai bentuk konsistensi Hima Persis
Tasikmalaya Raya dalam menjaga idealisme gerakan mahasiswa. Kedua sebagai kritik sosio-
kultural terhadap kecenderungan sebagian besar gerakan-gerakan kemahasiswaan saat ini yang
cenderung sentripetal kepada kekuasaan.

Saat ini, Hima Persis Tasikmalaya Raya periode 2018-2020 telah masuk pada masa akhir
jabatan. Tentu saja, kami Pimpinan Daerah Hima Persis Tasikmalaya Raya ingin memberikan
yang terbaik di akhir masa jabatan ini. Dalam upaya mencapai hal tersebut, kami berencana
untuk menyelenggarakn Musyawarah Pimpinan Daerah untuk mendialektikakan ide dan gagasan
sekaligus merumuskan strategi dan langkah gerakan yang akan di ambil di masa akhir jabatan
ini. Adapun rancangan keseluruhan agenda yang dimaksud adalah sebagai berikut.

Anda mungkin juga menyukai