Anda di halaman 1dari 5

UTS PEMASARAN MEREK GLOBAL

DINY AMALIA 171003192

Latar belakang

Sejarah Perusahaan

Procter & Gamble (P&G) adalah perusahaan multinasional yang bergerak di bidang
fast moving consumer goods (barang konsumen bergerak cepat). P&G didirikan olehWilliam
Proctec dan James Gamble pada tahun 1837, dengan kantor pusat Cincinati,Ohio, Amerika
Serikat. Hingga tahun 2005, P&G sudah memperkerjakan hingga 140.000pekerja. Pada tahun
2007, operasi P&G dikategorikan dalam tiga global business unit.Setiap global business unit
dibagi menjadi beberapa bussiness segment, diantaranya: beauty grooming, household care
(termasuk didalamnya baby care), dan health and wellbeing. P&G telah memasarkan
produknya ke lebih dari 180 negara, salah satunyaIndonesia. P&G masuk ke Indonesia pada
tahun 1987. Saat ini, P&G Indonesia berkantordi Jakarta, Sentral Senayan III, dengan pabrik
produksi di Karawang, Jawa Barat.

Sejarah Pampers

Pada tahun 1956, seorang karyawan research dari P&G bernama Victor Mills sangat
benci mengganti dan mencuci popok kain cucunya yang baru saja lahir. Dari keseharian dan
rasa tidak senang tersebut, muncul sebuah ide untuk mengembangkan produk popoksekali
pakai yang saat ini dikenal dengan merek Pampers. Pampers diperkenalkan sebagai merek
dan mulai dijual pada tahun 1961 dengan mengusung slogan love, sleep,and play.
Bekerjasama dengan dokter spesialis anak, dokter spesialis kulit, dan pakarkesehatan,
Pampers membuktikan bahwa bahan baku yang digunakan secaramenyeluruh aman untuk
bayi. Pada tahun 2006, Pampers bekerjasama dengan UNICEF sebagai bentuk usaha
mengeliminasi Maternal and Neonatal Tetanus (MNT) yang sering terjadi pada anak-anak
baru lahir; terutama untuk negara-negara benua Afrika (Cameron,Senegal, Uganda, Ghana,
dll). Pampers sebagai pemimpin pasar dunia selama 40 tahun,berkomitmen terhadap
kesehatan dan kenyamanan untuk bayi diseluruh dunia dengan menyediakan pembangunan
sumber daya yang baik dan kebutuhan orang tua untukperawatan bayi yang sehat dan
bahagia.

Pampers di Indonesia

Besarnya angka kelahiran di Asia membuat P&G melirik pasar produk popok
sekalipakai di benua timur tersebut. Enam dari sebelas negara dengan populasi bayi
terbesarberada di Asia, dimana salah satu dari enam negara tersebut adalah Indonesia.
Menurutdata dari Badan Pusat Statistik (BPS), 23 Juta jiwa bayi lahir hingga usia balita di
tahun2012, dengan asumsi 25% menggunakan popok setiap harinya. Berdasarkan data
ini,konsumsi popok pertahun di indonesia diperkirakan mencapai hingga 2 triliun rupiah.

Besarnya potensi pasar tentunya juga mengundang minat perusahaan lain


untukbersaing dengan Pampers (P&G). Nama besar P&G tidak membuat Merries
(Kao),Sweetie (Softex), dan MamyPoko (Unicharm) takut untuk ikut ambil bagian dalam
pasarproduk popok sekali pakai di Indonesia. Menurut narasumber dari P&G Indonesia
(datadari Nielsen), nama yang disebut terakhir, merupakan penguasa market share
Indonesiasaat ini dengan persentasi lebih dari 60%.

Gambar 1 menunjukkan market share produk popok sekali pakai di Indonesia


Segmenting & Targeting

Pampers membagi segmen dan target pasarnya berdasarkan tiga variabel, yaitu
situational factor, physical assets, dan mental assets:

1. SituationalFactor
2. PhysicalAssets
3. MentalAssets

Differentiation dan Positioning

Pampers mengedepankan lima atribut yang membedakan (differentiation) mereknya


dari merek popok sekali pakai lainnya. Dari lima atribut tersebut, Pampersmengedepankan
satu atribut sebagai atribut yang paling ingin dilihat dan diingatkonsumen (positioning)

Marketing Mix

1. Product & Price


Pampers membagi produknya berdasarkan tingkatan harga dan atribut. Di
Indonesia,Pampers memiliki dua kelas produk, premium dan middle tier. Warna
produk Pampersdibedakan dengan produk lain agar calon konsumen mudah untuk
menghafal danmengambil produk Pampers yang diinginkan tanpa perlu menghafal
nama varian
2. Place
Pampers mendistribusikan produknya melalui beberapa channel, diantaranya:
Modern retailers, seperti Hypermarket, Supermarket, Minimarket, Toko penjual
perlengkapan bayi, Online retailers seperti lazada.com, bilna.com
3. Promotion
Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Pampers diantaranya: GWP (gift with
purchase) seperti kupon belanja di lazada, tas lucu untuk membawa perlengkapan
bayi; potongan harga pada kesempatan khusus seperti menjelang lebaran
Environment & Marketing Activities

Pampers sejauh ini telah melakukan sejumlah kegiatan pemasaran sebagai usahauntuk
memperkenalkan, menginformasikan, dan mengedukasikan mereknya kepada konsumen.

Evaluasi Pemasaran

3.1. Latar Belakang Kebutuhan Konsumen

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan kepada 40 orang responden (Gambar


8),sebanyak 53% menyatakan membeli baby diapers untuk menyerap kotoran bayi,
31%menjawab untuk mempermudah hidup, 13% untuk menjaga kulit bayi tetap kering,
dan3% untuk alasan lainnya. Dari survei tersebut, dapat dilihat bahwa kebutuhan functional
menjadi latar belakang utama dalam membeli produk popok sekali pakai. Dari hasil survei
juga ditemukan bahwa mayoritas para ibu mengedepankan kualitas produk dalammemilih
popok.

Kualitas baik adalah harga mati karena mereka ingin yang terbaik untukanaknya.
Persaingan jalur kiri terkait persepsi (bagaimana merek tertentu masuk dandiingat didalam
memori konsumen) dan preferensi (merek yang lebih disukai/diingat) akanmenjadi
persaingan yang sangat ketat dan sulit. Hal ini dikarenakan yang memakaiproduk adalah si
bayi, bukan ibunya. Maka dari itu, peran lingkungan, terutamalingkungan sosial dan
pemasaran, akan sangat krusial dalam mempengaruhi sikonsumen (para ibu) untuk
melakukan pembelian

Pendekatan Perilaku Pembelian Konsumen

1. Pendekatan Kognis iBrand Pampers


Pendekatan kognisi merupakan salah satu strategi pemasar untuk
mempengaruhipemikiran konsumen agar mau membeli suatu produk. Proses kognisi
dalam pembelianpopok erat kaitannya persepsi dan preferensi. Karena bukan si ibu
yang akan menggunakan popok, maka peran lingkungan untuk memberikan
pengetahuan sebagai langkah awal, terutama sosial dan pemasaran, sangat
berpengaruh dalam menentukan perilaku pembelian sebagai bentuk usaha untuk
mengedukasi konsumen, Pampers melakukanbeberapa kegiatan seperti menyiarkan
iklan, menyelenggarakan event morning smile campaign, dan pemilihan brand
ambassador.
2. Pendekatan Afeksi Brand Pampers
Pendekatan afeksi Pampers dilakukan dengan visualisasi iklan Pampers
yangmenunjukkan ekspresi bayi bahagia dan tertawa ketika menggunakan
Pampers.Visualisasi tersebut dapat mempengaruhi sisi afeksi calon konsumen yang
beranggapanbahwa Pampers nyaman untuk digunakan oleh bayi sehingga bayi merasa
senang.Kesan tersebut dapat mempengaruhi keputusan calon pembeli dalam membeli
produk Pampers

Kesimpulan:
Menurut saya pempers merupakan popok bayi yang digunakan oleh para ibu-ibu untuk
bayinya. Pampers mengeluarkan berbagai varian, salah satunya varian pampers baby dry
pants dan pampers premium active baby. Pampers baby dry pants sangat cocok digunakan
agar bayi dapat tertidur nyenyak sepanjang malam. Sedangkan, pampers premium active
baby cocok digunakan kala bayi sedang beraktivitas. Menurut DR. Dr. Soedjatmiko, SpA(K),
Msi, Spesialis anak dan tumbuh kembang MSPP, "Kualitas tidur bayi mempengaruhi
pertumbuhan fisik, emosi dan kecerdasan. Kualitas tidur yang baik akan membuat si bayi
nyaman berkatifitas ketika bangun tidur. Siklus tidur dan aktivitas yang teratur akan
mengoptimalkan pertumbuhan balita. Untuk itu, perlunya popok bayi yang berkualitas.
Kering, tidak gatal, terasa nyaman, lembut dan tidak menimbulkan iritasi atau perih. Pampers
adalah produk terbaik yang berasal dari Amerika, negara yang sangat ketat pengawasan
kesehatannya terhadap berbagai produk, apalagi bagi produk digunakan untuk bayi”

Anda mungkin juga menyukai