Jejak karbon (carbon footprint) merupakan ukuran dari jumlah total emisi karbon dioksida atau
gas emisi yang langsung maupun tidak langsung yang dihasilkan dari beragam kegiatan manusia
pada kurun waktu tertentu. Gas- gas rumah kaca ini akan memerangkap panas sehingga
berdampak pada naiknya temperature di Bumi.
Emisi karbon dapat disebabkan oleh aktivitas manusia yang secara langsung tidak kita sadari,
antara lain
1. Pembakaran bahan bakar selama transportasi kendaraan
2. Pembangkit listrik
3. Operasi konstruksi dan operasi industri lainnya
4. Konsumsi makanan dan proses pembuatan
Tingginya jejak karbon yang dihasilkan akan dapat meningkatkan dampak negative yang
diberikan pada bumi. Berikut merupakan beberap dampak efek jejak karbon .
1. Kekeringan dan berkurangnya sumber air bersih
2. Mencairnya es di kutub
3. Cuaca ekstrim dan bencana alam
4. Perubahan produksi rantai makanan
5. Kesehatan dan penyebaran penyakit
6. Perubahan dan kerusakan ekosistem laut
Oleh karena itu, kita perlu memperhatikan aktivitas kita yang dapat menyebabkan
penyumbangan emisi gas karbon kepada lingkungan salah satunya dalam makanan. Menurut
penelitian, sistem rantai makanan diperkirakan menyumbangkan emisi gas rumah kaca mencapai
30% dari total emisi gas rumah kaca dunia. Emisi ini dihasilkan dari bidang pertanian,
perkebunan dan peternakan. Perlu kita ketahui bahwa beberapa jenis makanan tertentu
mengeluaran gas rumah kaca yaitu ketika ketika produksi bahan mentah, industry pengolahan,
pengangkutan, penyimpanan, memasak, konsumsi serta limbah.
Makanan segar seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan produk peternakan, daging,
ayam dan ikan semua erupakan penyumbang emisi gas rumah kaca. Makanan hewani cenderung
memiliki jejak yang lebih tinggi daripada nabati. Namun, daging merupakan penyumbang emisi
karbon terbesar. Menurut analisa yang dilakukan EWG menyatakan bahwa 90% emisi karbon
dihasilkan dari daging sapi saat proses produksi yaitu dari penyediaan pakan ternak, proses
pencernaan hewan dan juga kotoran yang dihasilkan hewan ternak. Berbeda dengan ayam, ayam
menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah daripada sapi karena pakan ternak yang
dibutuhkan ayam lebih sedikit. Selain itu, ayam juga tidak menghasilkan gas metana saat
mencerna makanannya.
Berikut merupakan contoh emisi gas karbon yang dihasilkan oleh beberapa makanan dalam satu
porsi :
1. Daging sapi bakar 4.739 gr
2. Burger keju dan kentang goreng 1.977 gr
3. Daging Kambing bakar 2.034 gr
Terdapat bebrapa cara yang dapat kita lakukan untuk mengurangi jejak karbon melalui makanan
dan pola hidup kita sehari-hari yaitu sebagai berikut
1. Beli Produk Makanan yang Local dan Sesuai Musim
Ketika melakukan perjalanan dengan menggunakan kendaraan maka akan menyumbang
emisi gas karbon pada lingkungan. Jika kita membeli produk local yang letaknya dekat
berarti memperpendek rantai distribusinya. Selain itu, ketika membeli makanan sesuai
musim lokal dapat leboh dipastikan kesegaran produk makanan tersebut karena makanan
tersebut tidak disimpan lama oleh pengepul atau tidak diimpor dari tempat lain.
SUMBER
https://sustaination.id/nasib-bumi-ditentukan-dari-piringmu/
https://sustaination.id/dampak-jejak-karbon-yang-kita-hasilkan-selama-ini/#:~:text=Emisi
%20karbon%20yang%20semakin%20tinggi,di%20banyak%20tempat%20di
%20dunia.&text=Perubahan%20iklim%20yang%20disebabkan%20oleh,juga%20memaksa
%20hewan%2Dhewan%20berpindah.
https://media.neliti.com/media/publications/141342-ID-kajian-jejak-karbon-dari-aktivitas-
kampu.pdf
file:///C:/Users/chanw/Downloads/sustainability-11-03972-v3.pdf
https://theconversation.com/four-ways-to-reduce-the-carbon-in-your-food-basket-128811