Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH INDIVIDU BIOLOGI

SMAN 1 KAB.TANGERANG Jln.Raya Serang km 23,5


Balaraja-Tangerang
Disusun Oleh : Priska Ruth Lianita
Kelas : X MIA 6

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala


limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini
dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam
profesi keguruan.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya
dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena


pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu
saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR….....................................................................2

DAGING PENYEBAB GLOBAL WARMING………………………………………4-7

NUKLIR MEMENGARUHI REPRODUKSI MANUSIA………………………..7-12

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….13

3
Daging Percepat Global Warming

PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) mencatat bahwa industri peternakan adalah


penghasil emisi gas rumah kaca yang terbesar (18 persen), jumlah ini lebih banyak
dari gabungan emisi gas rumah kaca seluruh transportasi di seluruh dunia (13%).
Emisi gas rumah kaca industri peternakan meliputi 9 persen karbon dioksida, 37
persen gas metana (efek pemanasannya 23 kali lebih kuat dari CO2), 65 persen
nitro oksida (efek pemanasan 296 kali lebih kuat dari CO2),  serta 64 persen
amonia penyebab hujan asam. Peternakan menyita 30 persen dari seluruh permukaan
tanah kering di Bumi dan 33 persen dari area tanah yang subur dijadikan ladang
untuk menanam pakan ternak. Peternakan juga penyebab dari  80 persen
penggundulan Hutan Amazon.

MANFAAT MENGURANGI KONSUMSI DAGING

hari dalam seminggu agar manfaat dapat dirasakan maksimal. Berikut tiga
keuntungan mengurangi konsumsi daging :

Lebih sehat
Makanan hewani terutama daging merah merupakan salah satu sumber terbesar

4
lemak jenuh. Dengan mengkonsumsi dagung sapi, domba, atau unggas hanya satu hari
dalam seminggu dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung dan
beberapa jenis kanker.

Lebih Hemat
Mengurangi konsumsi daging dapat menghemat pengeluaran. Harga daging sapi satu
kilogram tentu akan lebih mahal dari satu ikat bayam atau satu ikat kangkung.
Harga daging sapi satu kilogram bisa mencapai Rp 100 ribu, sedangkan paling mahal
satu ikat bayam hanya sekitar Rp10 ribu.

Mengurangi
gas rumah kaca
Menurut laporan PBB, industri peternakan menyumbang hampir seperlima dari
seluruh gas rumah kaca. Peternakan juga menggunakan 30 persen lahan di bumi.

Sementara, sayuran dan produk lainnya hampir tidak menyumbang gas rumah kaca.
Mengurangi konsumsi daging menjadi seminggu sekali akan bermanfaat seperti
halnya menggunakan mobil hybrid.

ADA APA DENGAN DAGING?

Ternyata penghasil utama emisi gas berbahaya yang mengancam kehidupan planet
kita saat ini bukanlah mobil, sepeda motor, ataupun truk dan bus dengan polusinya
yang menjengkelkan. Tetapi emisi berbahaya itu datang dari sesuatu yang nampak
sederhana, tidak berdaya, dan nampak lezat di meja makan. Yaitu daging!
Tentu agak sulit membayangkan bagaimana mungkin seekor anak ayam yang terlahir
dari telurnya yang begitu rapuh, yang terlihat begitu kecil dibandingkan luasnya
planet ini, bisa memberikan pengaruh yang begitu besar pada perubahan iklim.
Jawabannya adalah pada jumlah mereka mereka yang luar biasa banyak. Amerika
Serikat saja menjagal tidak kurang dari 10 miliar hewan darat setiap tahunnya
(tidak termasuk ikan dan hewan laut lainnya). Bayangkan berapa banyak jumlahnya
bila digabungkan seluruh dunia.

1. Pemeliharaan hewan ternak memerlukan energi listrik untuk lampu-lampu dan


peralatan pendukung peternakan, mulai dari penghangat ruangan, mesin pemotong,
dll. Salah satu inefisiensi listrik terbesar adalah dari mesin pendingin untuk
penyimpanan daging. Baik yang ada di peternakan maupun yang ada di titik-titik
perhentian (distributor, pengecer, rumah makan, pasar, dll)

5
2. Transportasi yang digunakan, baik untuk mengangkut ternak, makanan ternak,
sampai dengan elemen pendukung peternakan lainnya (obat-obatan dll) menghasilkan
emisi karbon yang signifikan.

3. Peternakan menyedot begitu banyak sumber daya pendukung lainnya, mulai dari
pakan ternak hingga obat-obatan dan hormon untuk mempercepat pertumbuhan.
Mungkin sepintas terlihat seperti pendukung pertumbuhan ekonomi.

4. Peternakan membutuhkan lahan yang tidak sedikit. Demi pembukaan lahan


peternakan, begitu banyak hutan hujan yang dikorbankan. Hal ini masih diperparah
lagi dengan banyaknya hutan yang juga dirusak untuk menanam pakan ternak
tersebut(gandum,rumput,dll).

5. Hewan-hewan ternak seperti sapi adalah polutan metana yang signifikan. Sapi
secara alamiah akan melepaskan metana dari dalam perutnya selama proses
mencerna makanan (kita mengenalinya sebagai bersendawa—glegekan kata orang
jawa). Metana adalah gas dengan emisi rumah kaca yang 23 kali lebih buruk dari
CO2. Dan miliaran hewan-hewan ternak di seluruh dunia setiap harinya melakukan
proses ini yang pada akhirnya menjadi polutan gas rumah kaca yang signifikan. Tidak
kurang dari 100 milliar ton metana dihasilkan sektor peternakan setiap tahunnya!

6. Limbah berupa kotoran ternak mengandung senyawa NO (Nitrogen Oksida) yang


notabene 300 kali lebih berbahaya dibandingkan CO2. Pertanyaannya adalah:
Memangnya seberapa banyak kotoran ternak yang ada? Di Amerika Serikat saja,
hewan ternak menghasilkan tidak kurang dari 39,5 ton kotoran per detik! Bayangkan
berapa banyak jumlah tersebut di seluruh dunia! Jumlah yang luar biasa besar itu
membuat sebagian besar kotoran tidak dapat di proses lebih lanjut menjadi pupuk
atau hal-hal berguna lainnya, akhirnya yang dilakukan oleh pelaku industri
peternakan modern adalah membuangnya ke sungai atau ke tempat yang meracuni
tanah dan air.

Kata global warming tentu sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Dan ketika ditanya
“apakah penyebab terjadinya global warming?”, hampir dipastikan jawabannya
adalah, “Polusi dari kendaraan, pabrik, penggundulan hutan, buang sampah
sembarangan”. Namun  kita  tidak  tahu  bahwa  sebenarnya  yang  menjadi salah
satu faktor besar global warming yaitu, industri peternakan.
Selama ini sangat minim informasi yang memberi informasi bahwa industri

6
peternakan adalah salah satu penyebab global warming.
Bahkan tahukah kamu?? sektor peternakan menyumbang 18 persen emisi gas rumah
kaca. Lebih besar dibanding emisi yang disumbang oleh sektor transportasi, yang
sebesar 13 persen.
Daging mulai dikonsumsi sejak dulu. Kebiasaan makan daging makin marak seiring
raja-raja di bumi ini mulai bermunculan.. Pola makan ala raja itu menular pada
rakyatnya. Sebab rakyat bisa melihat, belajar dan mencoba apa yang dirasakan
rajanya. So daging adalah makanan raja. Apakah Anda suka disebut raja...??
Memelihara hewan demi dagingnya memunyai risiko yang menyebabkan kerusakan
hutan tropis, naiknya panas bumi, pemborosan sumber energi, dan kelaparan dunia.
Penggunaan tanah, air, dan energi untuk menghasilkan daging bukanlah cara yang
efisien.
Karena itu, untuk mencegah pemanasan global dapat dilakukan dengan mengurangi
penderitaan hewan, dengan cara melakukan diet vegetarian secukupnya dan
mengurangi konsumsi daging, yang akan dapat mencegah satu setengah ton emisi gas
rumah kaca ekstraper orang per tahun. Wahh.. keren kan. .

Nuklir Mempengaruhi Kesehatan Reproduksi


Bila kita melihat berbagai aktivitas kehidupan, kita tidak akan pernah terlepas

dari ketergantungan makhluk hidup terhadap energi. Kebutuhan akan energi menjadi

semakin penting abad ini. Penggunaan sumber energi yang berasal dari energi fosil

saat ini dipandang sudah tidak lagi bisa diandalkan.

Manusiapun semakin kritis dalam mencari solusi untuk mengatasi menipisnya

sumber daya alam. Salah satu yang dimanfaatkan oleh manusia saat ini adalah nuklir.

Meskipun nuklir dinyatakan sangat berbahaya tetapi nyatanya nuklir yang digunakan

sebagai suatu energi memiliki manfaat yang sangat besar sebagai sumber listrik di

beberapa negara seperti Jepang.

7
Nuklir juga bisa menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Reaktor

nuklir bisa sangat membahayakan dan mengancam keselamatan jiwa manusia. Radiasi

yang diakibatkan oleh reaktor nuklir ini ada dua. Pertama, radiasi langsung, yaitu

radiasi yang terjadi bila radio aktif yang dipancarkan mengenai langsung kulit atau

tubuh manusia. Kedua, radiasi tak langsung. Radiasi tak langsung adalah radiasi yang

terjadi lewat makanan dan minuman yang tercemar zat radio aktif, baik melalui

udara, air, maupun media lainnya. Baik radiasi langsung maupun tidak langsung, akan

mempengaruhi fungsi organ tubuh melalui sel-sel pembentukannya.

Salah satunya pencemarannya yakni air laut yang digunakan untuk pendingin

reaktor. Partikel radioaktif bisa termakan ikan dan akan masuk ke tubuh manusia

yang mengonsumsi ikan yang tercemar radioaktif. Begitu masuk ke tubuh, isotop zat

radioaktif akan terdistribusi ke seluruh tubuh. Sebagian mengendap dalam organ

atau jaringan tubuh, sebagian keluar melalui urine, feses, dan keringat.

Organ-organ tubuh yang sensitif akan dan menjadi rusak. Sel-sel tubuh bila

tercemar radio aktif uraiannya sebagai berikut: terjadinya ionisasi akibat radiasi

dapat merusak hubungan antara atom dengan molekul-molekul sel kehidupan, juga

dapat mengubah kondisi atom itu sendiri, mengubah fungsi asli sel atau bahkan

dapat membunuhnya.

Salah satu contoh kasus reaktor nuklir yang mengkhawatirkan yakni berasal

dari Negara Jepang pasca terjadinya gempa dan tsunami. Akibat terjadinya gempa

dan tsunami inilah yang menyebabkan kebocoran reaktor nuklir di Fukushima,

Jepang. Radius daerah yang terkena kontaminasi secara langsung diperkirakan

hanya mencapai 20 km.

8
Indonesia dipastikan aman dari kontak

langsung dari radiasi nuklir tersebut. Namun, jika terjadi akan berdampak besar

bagi seluruh negara di dunia ini, walaupun tidak terkontak langsung. Hal ini

disebabkan, penularan akibat dari penyakit yang ditimbulkan oleh radiasi nuklir

sangat berbahaya. Penularan tersebut dapat melalui udara, air, tanah, makanan,

minuman, terlebih lagi dari korban penderita penyakit radiasi nuklir.

Para pecinta masakan segar ala fastfood dari Jepang patut waspada karena radiasi

ini juga bisa menular melalui makanan. Pemerintah melakukan tes makanan segar

seperti daging dan sayuran serta produk segar laut. Sementara itu, Badan Pengawas

Obat dan Makanan mengawasi makanan olahan. Hal ini dilakukan untuk memastikan

produk makanan impor Jepang bebas dari radiasi nuklir yang bisa berdampak pada

kesehatan apalagi tingkat radiasi yang terbaca mencapai 8.217 microsievert (1

microsievert = 1/1000  rem).

Antisipasi akibat penularan yang ditimbulkan ini bukan hanya dilakukan oleh

Pemerintah Indonesia tapi semua negara di dunia sibuk akan melakukannya. Hal ini

sangat mengkhawatirkan, karena dampak yang ditimbulkan oleh penularan ini adalah

berupa penyakit yang tanda-tandanya sangat susah dilihat secara langsung sehingga

berefek panjang dan ujung-ujungnya mematikan.

9
Untuk mencegah dampak pencemaran zat radioaktif, Pemerintah Jepang sendiri

melarang pemanfaatan sumber makanan seperti sayuran atau kebutuhan lain,

seperti air, dari wilayah sekitar reaktor nuklir.

Kebocoran reaktor nuklir terburuk dalam catatan sejarah pernah terjadi di

Chernobyl, Ukraina pada April 1986. Selain memicu evakuasi ribuan warga di sekitar

lokasi kejadian, dampak kesehatan masih dirasakan para korban hingga bertahun-

tahun kemudian, misalnya kanker, gangguan kardiovaskular, dan bahkan kematian.

Sejarah sudah membuktikan banyaknya korban penderita bahkan kematian yang

ditimbulkan oleh kebocoran reaktor nuklir saat itu.

Perlu diketahui bahwa secara alami tubuh manusia memiliki mekanisme untuk

melindungi diri dari kerusakan sel akibat radiasi maupun pejanan zat kimia

berbahaya lainnya. Namun, radiasi pada tingkatan tertentu tidak bisa ditoleransi

oleh tubuh dengan mekanisme tersebut.

Secara umum, ada tiga gejala yang paling menentukan dan sangat mempengaruhi

saat terjadinya radiasi nuklir. Ketiganya meliputi total radiasi yang dipejankan,

seberapa dekat dengan sumber radiasi, dan yang terakhir adalah seberapa lama

korban terpejan oleh radiasi. Faktor tersebut akan menentukan dampak apa yang

akan dirasakan para korban. Radiasi yang tinggi bisa langsung memicu dampak sesaat

yang langsung bisa diketahui, sementara radiasi yang tidak disadari bisa memicu

dampak jangka panjang yang biasanya malah lebih berbahaya.

10
Dampak sesaat akibat radiasi tinggi di sekitar reaktor nuklir adalah mual

muntah, diare, sakit kepala, dan demam. Sedangkan dampak yang muncul setelah

beberapa hari terkena radiasi nuklir adalah pusing,  mata berkunang-kunang,

disorientasi atau bingung menentukan arah, lemah, letih, tampak lesu, kerontokan

rambut, muntah darah, tekanan darah rendah, dan luka susah sembuh. Dampak

kronis alias jangka panjang dari radiasi nuklir umumnya justru dipicu oleh tingkat

radiasi yang rendah sehingga tidak disadari dan tidak diantisipasi hingga bertahun-

tahun. Beberapa dampak mematikan akibat paparan radiasi nuklir jangka panjang

antara lain adalah kanker, penuaan dini, gangguan sistem saraf dan reproduksi,

serta mutasi genetik. Tak hanya dampak tersebut, bahkan dampak terbesar ketika

terkena radiasi nuklir yang biasa disebut Acute Radiation Syndrome (ARS) yang

tingkatan tinggi maka efeknya makin cepat muncul atau dirasakan oleh korban dan

makin besar pula peluang untuk menyebabkan kematian.

Radioaktif yang disebabkan oleh nuklir memiliki dampak negative pada organ

reproduksi baik pria maupun wanita. Jika organ reproduksi terpapar radioaktif pada

gonad (buah zakar maupun indung telur), dapat terjadi kemandulan.

Pada ibu hamil yang terkena radioaktif baik langsung maupun tidak langsung

dapat mengganggu pertumbuhan janin, yaitu terjadi penyimpangan dalam proses

pertumbuhan organ. Karena radiasi nuklir dapat merusak sel-sel atau bahkan

menghancurkannya. Organ yang biasanya mengalami gangguan tergantung organ

tubuh apa yang sedang berkembang pada janin dalam kandungan. Pada anak juga

berbahaya mengingat sel tubuh anak lebih rentan. Selain itu, luasan tubuh anak

lebih kecil daripada orang dewasa. Walaupun jumlah paparan radioaktif sama, pada

anak dengan tubuh yang lebih kecil dosis dalam tubuh menjadi lebih besar.

11
Sedangkan radioaktif dalam dosis

rendah memiliki efek kumulatif pada sel manusia. Meskipun tidak ada kerusakan sel

segera terlihat pada tingkat dosis, terus hubungan untuk waktu yang lama dapat

mengubah struktur sel. Biasanya diperlukan waktu lima sampai 20 tahun untuk

perubahan cukup besar terjadi, dengan masalah kesehatan utama yang menjadi

kanker dan mutasi genetik abnormal. Radiasi gen-diubah bisa menyebabkan lahir

mati, kelainan bawaan, kematian bayi, penurunan berat lahir dan kematian anak-

anak. Efek genetik akibat paparan radiasi dapat ditularkan kepada anak-anak orang

yang terpapar, atau dapat mempengaruhi anak yang lahir beberapa generasi

kemudian. Mutasi gen merupakan mutasi yang terjadi karena adanya perubahan

susunan molekul gen atau perubahan pada struktur DNA. Perubahan tersebut akan

mempengaruhi sifat kerja dari gen.

12
DAFTAR PUSTAKA
teenagers.koranpendidikan.com/.../daging-percepat-global-
warming.html
juliawidianata.blogspot.com/.../nuklir-mempengaruhi-kesehatan-
reproduksi.htm

13

Anda mungkin juga menyukai