Anda di halaman 1dari 2

Nama : Kirana Dwi Witari

Kelas : D4 3A
Nim : P27229018130

Jurnal nasional Gangguan Bahasa Reseptif

METODE FLOORTIME BERMEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP


Judul
KEMAMPUAN BAHASA RESEPTIF ANGGOTA TUBUH ANAK AUTIS
Jurnal (Lokasi Jurnal) Jurnal pendidikan khusus
Tahun 2019
Penulis Kusuma Adi Sara Dewi
Berdasarkan analisa jurnal pendidikan khusus pada tahun 2019. Subjek dalam
penelitian ini adalah siswa/ siswi Paud/TK-A/TK-B Autis TK Mentari School
Sidoarjo yang berjumlah 6 orang. lokasi penelitian adalah TK Mentari School
Sidoarjo yang terletak dijalan Pondok Wage Indah Block CC0102 Taman
Sidoarjo. Penelitian disesuaikan dengan masalah yang diangkat, oleh karena itu
lokasi penelitian disesuaikan dengan masalah. Pemilihan lokasi penelitian ini
dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut :
Assessment 1. Sesuai dengan sampel yang diambil
2. Karakteristik anak autis yang memiliki hambatan komunikasi reseptif
Perlakuan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak 8 kali pertemuan. Pada
setiap pertemuan, waktu yang diberikan 1 x 30 menit yaitu tes kemampuan
tunjuk kartu bergambar dan memegang anggota tubuh asli.. Dalam penelitian
ini, kegiatan belajar mengajar dilakukan di dalam kelas.peneliti juga melakukan
pre test dan post tes pada klien
Dalam penelitian ini Pendekatan yang adalah pendekatan kuantitatif. Peneliti
juga menggunakan Metode Floortime. Metode floortime adalah suatu waktu
antara 20 – 30 menit yang dilakui diatas lantai bersama anak untuk berinteraksi
Metode
dan bermain. Pre – test dan post – test dilakukanuntuk mengetahui kemampuan
bahasa reseptif anggota tubuh anak autis sebelum dan sesudah diberikan
perlakuan melalui kegiatan floortime bermedia kartu bergambar.
agar sekolah menyedikan sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai
baik itu media dan ruang belajar anak sehingga pembelajaran dan ruang gerak
anak tidak terbatas. Untuk guru, dalam memberikan layanan peningkatan
kemampuan bahasa reseptif anggota tubuh anak autis harus disesuaikan dengan
Perencanaan
tingkat kemampuan anak dengan cara yang terencana, bertahap, bagi orang tua
dalam upaya meningkatkan kemampuan bahasa reseptif anggota tubuh anak
autis perlu adanya kerja sama antara orang tua dan guru sehingga memberikan
hasil yang maksimal baik disekolah maupun dirumah.

Jurnal Internasional Gangguan Bahasa Ekspressif


Predictors of longer-term development of expressive language in two
Judul independent longitudinal cohorts oflanguage-delayed preschoolers with Autism
SpectrumDisorder
Jurnal (Lokasi Jurnal) Journal of Child Psychology and Psychiatry
Tahun 2019
Penulis Vanessa H. Bal
Kelompok EDX terbatas pada 86 anak-anak yang didiagnosis dengan ASD yang
diklasifikasikan sebagai bahasa yang tertunda pada ADOS (lihat di bawah) dan
menyelesaikan MSEL pada Usia-3 dan terlihat lagi pada Usia-9 atau -19 (mean
= 18,99, SD = 1,08 tahun). Kelompok EDX lengkap (termasuk peserta dengan
dan tanpa penundaan bahasa, terlepas dari berapa kali terlihat) telah digunakan
sebelumnya untuk pengaruh pengelompokan diagnostik (yaitu, autisme, PDD-
Assessment NOS dan non-spektrum; Anderson et al., 2007) dan usia berjalan (Bedford et
al., 2016) pada lintasan bahasa dari usia 2 hingga 9 tahun. Kelompok replikasi.
Peserta Pathways ( n = 181) dipilih dari sampel yang lebih besar untuk
memenuhi kriteria berikut: menyelesaikan Skala Pembangunan yang Direvisi
Merrill-Palmer (MPR; Roid & Sampers, 2004) dan menunjukkan bahasa yang
tertunda pada Usia-3 di ADOS, dan dinilai pada sekitar Usia -10,5 tahun (rata-
rata = 10,75, SD = 0,25 tahun)

Prediktor status MV kategoris di EDX Age-19. Klasi fi kasi dan Pohon Regresi
(CART; R library rpart)digunakan sebagai teknik eksplorasi untuk menyelidiki
prediktor yang sebelumnya diidentifikasidari perkembangan bahasa
memprediksi hasil bahasa kategoris dalam sampel EDX yangtertunda bahasa.
CART adalah pendekatan statistik non-parametrik yang digunakan untuk
mengeksplorasi hubungan antar variabel. Dalam studi ini, hasil yang menarik
adalah kategorikal(ya, oleh karena itu model adalah pohon klasifikasi.
CARTmenggunakan metode partisi rekursif yang bertujuan untuk mengurangi
ketidakmurnian dalampengelompokan. Dengan kata lain, teknik ini bertujuan
untuk mengidentifikasi variabel yangpaling terkait erat dengan hasil kategorikal
dan membagi pengamatan pada titik potong yangmembagi sampel menjadi
Metode
beberapa kelompok (disebut sebagai 'node') yang lebih homogensehubungan
dengan hasil kategorikal. Ini berlanjut sampai semua node 'murni' yaitu,
semuapeserta memiliki hasil yang sama) atau sampai kriteria terpenuhi (di sini,
minimal 10 peserta teladiatur agar anoda dapat dipisahkan lebih lanjut).
Dibandingkan dengan metode parametrik linier,
CART tidak mengasumsikan bahwa hubungan antara prediktor dan hasil adalah
linier, juga tidak memerlukan interaksi yang ditentukan sebelumnya. Dengan
demikian, CART dapat menjadimetode yang berguna untuk menginformasikan
pemilihan variabel dan hubungan antara prediktor
untuk pengujian dalam model lain (Strobl, Malley, & Tutz, itu, bahasa terbaru:
Verbal vs. MV)
Pertimbangan tentang bagaimana keterlibatan dan motivasi memengaruhi
Perencanaan kinerja tes, serta peluang yang lebih luas untuk belajar, akan menjadi penting
untuk dipertimbangkan dalam penelitian mendatang

Anda mungkin juga menyukai