MESIN REFRIGERASI
1.Pengantar.
Teknik pendingin atau refrigeration adalah suatu teknik untuk membuat serta
mempertahankan temperatur udara di dalam suatu ruangan dengan suatu
kelembaban tertentu di bawah temperatur udara sekitarnya. Industri
refrigeration dan air conditioning sangat luas dan bervariasi. Sampai beberapa
tahun setelah perang dunia kedua, instalasi refrigeneration digunakan hanya
untuk keperluan industri terutama memproduksi es. Akan tetapi sekarang ini
refrigeration merupakan hal yang sangat luas penggunaannya. Dalam industri,
sistem ini dimaksudkan untuk mempertinggi efisiensi serta untuk memperoleh
hasil yang lebih baik dan lebih awet. Air conditioning atau penyegaran udara
termasuk dalam sistem ini yang digunakan oleh manusia agar manusia dapat
tinggal lebih nyaman serta untuk memperoleh efisiensi kerja yang lebih baik di
tempat-tempat kerja.
Dalam prakteknya penggunaan sistem ini dapat dibagi ke dalam empat grup
sebagai berikut :
1.1. Untuk bahan makanan
a. Pengawetan susu
b. Pembuatan ice cream
c. Penyimpanan daging/ikan
d. Penyimpanan sayur segar.
c. Penurunan kadar air (uap air) pada udara dalam industri oksigenium.
1
By Ir J P Damanik, M.Si – FT UNKRIS 2020
TATAPMUKA-08
b. Colt treatment untuk menambah kekerasan baja dan sifat tahan aus –
87 0C selama 30 menit.
d. Tekstil, penyegaran udara dalam hal ini diperlukan agar tidak mudah
putus pada saat pemintalan.
2
By Ir J P Damanik, M.Si – FT UNKRIS 2020
TATAPMUKA-08
3
By Ir J P Damanik, M.Si – FT UNKRIS 2020
TATAPMUKA-08
Pada gambar 8.2 diatas dapat dilihat bahwa kompressor mengisap uap
Refrigeran dari evaporator kemudian dikompressikan sehingga temperatur
dan tekanannya naik. Maksud menaikkan temperatur dan tekanan
refrigeran adalah agar titik embunnya naik sehingga dengan temperatur
udara atau air biasa uap refrigeran dengan mudah dapat dicairkan kembali.
Refrigeran yang berada dalam fase uap tadi dialirkan ke kondensor. Disini
Refrigeran didinginkan dengan media pendingin (air, udara) dan keluar
dalam bentuk cairan dengan tekanan sedikit lebih rendah dari tekanan
pada saat masuk, hal ini disebabkan adanya gesekan pada pipa-pipa
4
By Ir J P Damanik, M.Si – FT UNKRIS 2020
TATAPMUKA-08
5
By Ir J P Damanik, M.Si – FT UNKRIS 2020
TATAPMUKA-08
1-2 : kompressi
2-3 : pembuangan
3-4 ; ekspansi
4-1 ; langkah isap efektif.
Selama ekspansi dari pd ke ps gas dari suction line belum dapat masuk
kompressor. Gerakan piston yang efektif hanya langkah 2–1 (PD).
Clearance Volumetric Efficiency didefinisikan sebagai perbandingan volume
gas yang diisap setiap langkah dengan langkah piston, jadi :
V 1−V 4
ηcv =¿ dimana : V 1−V 4=( V 1 −V 3 )−( V 4−V 3 )
V 1−V 3
1/ n
V 2=¿ V 3 pd
( )
ps
dimana n = indeks politrop.
( V 1−V 3 ) −( V 4 −V 3 ) ( V 4 −V 3 )
Sehingga : ηcv =¿ ¿ 1−
V 1−V 3 V 1 −V 3
pd 1n
ηcv =¿
1−
V3 ( )
ps
−V 3
V 1−V 3
V3 V3 pd 1/ n
Apabila clearance, C =
V 1−V 3
= 1−
V 1−V 3 [( ) ]
ps
−1
1/ n
pd
C = 1+¿ C 1+ ps [ ( )]
Sehingga clearance volumetric efisiensi,
6
By Ir J P Damanik, M.Si – FT UNKRIS 2020
TATAPMUKA-08
1/ n
pd
ηcv =¿ 1+¿ C – C( ps )
Total volumetric effisiency lebih tepat jika ditentukan dengan percobaan.
Secara pendekatan dapat dihitung dengan modifikasi rumus tersebut di
atas. Bila penurunan tekanan melalui suction valve dan suhu pada akhir
langkah isap diketahui dan dengan mengabaikan kebocoran, maka
besarnya total volumetric effisiensi adalah :
1 /n
ηtv =¿ 1+ C – C pd
[ ps ( ) ]( pcps ) .( TcTs )
Pada rumus diatas :
1 4
2 3
7
By Ir J P Damanik, M.Si – FT UNKRIS 2020
TATAPMUKA-08
200 200
MR = ℜ = h3−h2 lb/Ton.min.
200
atau → MR = lb/Ton.min.
h3−h 1
VL = M . g ft3/Ton.min
8
By Ir J P Damanik, M.Si – FT UNKRIS 2020
TATAPMUKA-08
200
VL =
h3−h 1
. g ft3/Ton.min
Di sini : g = volume spesifik gas refrigeran saat masuk kompressor (titik 3).
Daya yang diperlukan untuk tiap Ton Refrigerasi (TR) adalah besarnya
tenaga (HP) yang dibutuhkan untuk mengkompressikan gas refrigerant
yang dianggap berlangsung secara isentropik walaupun kompressor
didinginkan. Hal ini dikarenakan penyimpangan yang terjadi sangat kecil.
200 n
Wk = ( )
(h ¿ ¿3−h1 )¿ n−1
( p4 V 4− p3 V 3 ) ft.lb/Ton.min.
Jadi
200 n 144
Ppol = ( )
(h ¿ ¿3−h1 )¿ n−1
( p4 V 4− p3 V 3 ) 33.000 ( ) ( p .V )
3 3
( n−1 ) /n
p4
Ppol =
0,873 .n . p3 .V 3
[( ) ]
p3 hp/Ton
( n−1)(h3−h1)
n
adalah : Q c =¿ ( p V − p V )−( h4 −h3 ) btu/lb
( n−1 ) J 4 4 3 3
9
By Ir J P Damanik, M.Si – FT UNKRIS 2020
TATAPMUKA-08
Panas yang dilepaskan pada kondensor yaitu seluruh jenis panas masuk
kondensor seperti panas latent, panas superheat atau panas cairan. Secara
teoritis panas tersebut akan sama dengan jumlah panas yang diserap oleh
evaporator dan kerja kompressi, jadi :
(h 4−h1 )
Qc = 200 Btu/Ton.min.
(h ¿ ¿3−h1 )¿
1
VLa = VL ft3/Ton.min.
ηtv
200 . ρ g 1
=
h3 −h1 ηtv
200 . ρg
= ft3/Ton.min.
ηtv ( h3−h1)
Contoh Soal.
1. Lemari penyimpanan makanan kapasitas 12 Ton pada suhu
adalah single acting dua silinder bekerja pada 900 rpm, dengan
stroke = 1½ x diameter piston dan tekanan 50 psia.
10
By Ir J P Damanik, M.Si – FT UNKRIS 2020
TATAPMUKA-08
Hitunglah :
a. Reffrigerant Effect.
b. Laju sirkulasi Refrigerant tiap menit.
e. COP.
f. Panas yang dilepas pada kondensor.
a. Refrigerant Effect: RE = h3 – h2
200 200
MR = TR = x 12 = 4,86 lb/min.
ℜ 494,9
p
Sub Cooled
1 86 F 4
77 F
20 F
3
Superheat
2
h
128,5 623,4
11
By Ir J P Damanik, M.Si – FT UNKRIS 2020
TATAPMUKA-08
h4 −h3 701,9−623,4
Pth = 4,717
h3 −h1
= 4,717
623,4−128,5
= 0,75 hp/TR
hp/TR
( n−1)(h3 −h1)
1,3−1
169,2
Pth =
0,873 .1,3( 4 8,21)(6,1)
48,21[( ) ] 1,3
(1,3−1)(623,4−128,5)
Pth = 0,75 hp/TR
Jadi daya total, Pth = 0,75 hp/TR x 12 TR = 9 hp.
4,717 4,717
e. Coefisien of performance : COP=¿
Pth
= 0,75
= 6,28
= 200 ( 701,9−128,5
623,4−128,5 )
x 12 = 2.784 Btu/min.
g. Ukuran kompressor ;
Volume langkah torak tiap silinder :
= 29,6 : 2 = 14,8 cu.ft/min.
12
By Ir J P Damanik, M.Si – FT UNKRIS 2020
TATAPMUKA-08
π 2 1
Isi silinder = d x S x rpm x
4 1728
Dalam rumus diatas :
d = diameter piston = 2,89 inch.
S = Stroke = 1½ x d inch
Sehingga ,
1
14,8 ft3/min = 0,785 x d2 x 1,5 d x 900 x
1728
Jadi, diameter piston : d = 2,89 inch.
Dan langkah piston : S = 1½ x 2,89
= 4,34 inch.
2. Jika compressor tersebut dalam soal no.1 mempunyai clearance 2%,
tentukanlah :
= 0,986
b. Volume Langkah Piston (Displacement) untuk 2 silinder.
Dp = 29,6/0,986
= 30,6 ft3/min.
π 2 1
= d x (1½ d) x 900 x
4 1728
= 15,3 ft3/min
13
By Ir J P Damanik, M.Si – FT UNKRIS 2020
TATAPMUKA-08
Stroke : S = 1½ x 2,92
= 4,38 inch.
44 ,21
ηc v
Clearance Volumetric Effisiency : = 0,968 48,21 = 0,888
Sehingga volume langkah piston menjadi :
29,6
VL = 0,888 = 33,3 ft3/min.
1
171,2 1,31
Cara lain :
ηc v
= 1 + 0,02 – 0,02
( )
44 ,21 = 0,964
dimana : pd = 169,2 + 2 psi = 171,2 (psi)
ps = 48,21 – 4 psi = 44,21 (psi)
Dengan menggunakan tabel di dapat Vg pada tekanan suction
silinder, maka volume langkah piston :
709−623 ,4
c. Daya Kompressor : Pth = 4,717 623−128 ,5 = 0,82 hp/TR
Total daya : Pth = 12 x 0,82 = 9,84 hp
14
By Ir J P Damanik, M.Si – FT UNKRIS 2020
TATAPMUKA-08
4,717
d. Coefisien of Performance : COP = 0,82 = 5,76
709−128, 5
Qc = 200 623−128, 5 = 235 Btu/TR.min.
π 2 1
Jadi : d . (1,5 d) . 900 . = 16,75 ft3/min
4 1758
Sehingga diameter piston : d = 3,01 inch, dan
Langkah piston : S = 1,5 x 3,01 = 4,51 inch.
4. Kompressor dalam soal nomor 3 dengan pendinginan air. Proses
kompressi dianggap Politropik dengan n = 1,2 dan efisiensi mekanis
sebesar 80%, tentukanlah :
a. Daya teoritis.
b. Daya aktual.
c. Panas yang diserap air pendingin.
d. Panas yang dilepas Kondensor.
Penyelesaian,
Daya Kompressor teoritis:
n−1
p4
Pth =¿
0,873 .n . p3 .V 3
[( ) ]
p3
n
hp/TR
( n−1)(h3 −h1)
1,2−1
171,2
Pth =¿
0,873(1,2)(44,21)(6,65)
44,21 [( ) ] 1,2
(1,2−1)(623,2−128,5)
Pth =¿ 0,79 hp/TR
Jadi total daya teoritis Kompressor ialah :
Pth = 0,79 hp/TR x 12 TR = 9,48 hp
15
By Ir J P Damanik, M.Si – FT UNKRIS 2020
TATAPMUKA-08
1,2−1
1,2 171,2
Qr =
( 1,2−1 ) 778
(44,21)(6,65)
44,21[( ) 1,2
]
−1 −(676−623,2)
= 30,3 Btu/lb
Jadi panas yang dibuang ke air pendingin ialah :
Q = Qr x MR disini MR = 4,86 lb/min .
= 30,3 Btu/lb x 4,86 lb/min = 147 Btu/min.
Panas yang dilepas ke Kondensor
h4 −h1
Qc = 200 Btu/TR
h3−h1
676−128,5
Qc = 200
623,3−128,5
=¿ 2212 Btu/TR
detik, daya yang dibutuhkan kompressor, COP, laju aliran refrigerant yang
diukur pada suction kompressor, daya per kW refrigerasi, dan suhu buang
pada kompressor.
Penyelesaian :
16
By Ir J P Damanik, M.Si – FT UNKRIS 2020
TATAPMUKA-08
tekanan dan enthalpi serta menentukan dari tabel (R-22) atau diagram
h2 =43 5 , 2 kJ/kg
h3 = h4 = 243,6 kJ/kg.
Melalui garis entropi konstan geser titik-1 hingga mencapai tekanan jenuh
yang sesuai dengan 350 C. Tekanan pengembunan ini adalah 1354 kPa dan
nilai h2 = 435,2 kJ/kg. Sedangkan h3 dan h4 sama dengan enthalpi cairan
jenuh pada 350 C = 243,6 kJ/kg
P (kPa = 10,6
kJ/s = 10,6 kW.
3 350 C 2
4 -100 C 1
243,6 401,6 435,2 h (kJ/kg)
17
By Ir J P Damanik, M.Si – FT UNKRIS 2020
TATAPMUKA-08
TR 50 kW
COP =
P
= 10,6 kW
= 4,72
Catatan :
Semua sifat-sifat dalam soal di atas dapat diambil dari tabel R-22 kecuali h2
dan T2 yang berada dalam daerah super heated, dapat diambil dari diagram
tekanan enthalpi R-22. Sifat-sifat refrigerant pada titik 2 ditentukan dengan
melakukan interpolasi pada tabel R-22 pada tekanan dan enthalpi yang
cocok.
TUGAS :
Soal tersebut diatas dibuat ulang dengan menggunakan R 134a dan R 32
kemudian bandingkan hasilnya.
18
By Ir J P Damanik, M.Si – FT UNKRIS 2020