Anda di halaman 1dari 3

ASUHAN KEPERAWATAN

Asuhan keperawatan adalah faktor penting dalam survival pasien dan

aspek-aspek pemeliharaan, rehabilitatif dan preventif perawatan kesehatan.

Untuk survaipada hal ini, prifesi keperawatan telah mengidentifikasi

proses pemecahan masalah yang menggabungkan elemen yang paling diinginkan

diri sesuai keperawatan dengan elemen yang paling relevan dari sistem teori,

denganmenggunakan metode ilmiah. (Shore, 1998 dalam Doenges, 2000)

Langkah-langkah dari proses keperawatan terdiri dari:

1. Pengkajian

2. Identifikasi masalah

3. Perencanaan/intervensi

4. Pelaksanaan/implementasi

5. Evaluasi

Semua elemen-elemen ini saling berhubungan membentuk siklus kontinue

tentang pemikiran dan tindakan melalui kontak dengan pasien dengan sistem

perawatan kesehatan

1. Pengkajian

Pengkajian mencangkup data yang dikumpulkan melalui wawancara

pengkajian fisik serta review catatan sebelumnya.

2. Diagnosa keperawatan (Identifikasi masalah)

Diagnosa keperawatan adalah cara mengidentifikasi masalah,

memfokuskan, dan mengatasi kebutuhan spesifik pasien serta respon

terhadap masalah aktual dan resiko tinggi.


Diagnosa yang dijumpai pada katarak senilis :

 Resiko tinggi cedera berhubungan dnegan pendarahan intra

okuler

 Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan bedah

pengangkatan katarak.

 Gangguan sensori persefsi (penglihatan) berhubungan dengan

gangguan penerimaan sensori atau status organ indera

penglihatan

3. Perencanaan/intervensi

Intervensi keperawatan adalah preskripsi untuk pelaku spesifik yang

diharapkan dari pasien dan atau tindakan yang harus dilakukan oleh

perawat.

Intervensi keperawatan harus spesifik dan dinyatakan dengan jelas,

dimulai dengan kata kerja aksi.

Implementasi adalah tindakan yang dilakukan perawat sesuai

kebersihan pasien yang telah disusun sebelumnya dalam intervensi

atau rencana keperawatan. Tindakan keperawatan terbagi atas tindakan

keperawatan mandiri (dilakukkan perawat) dan kolaboratif (dilakukan

oleh pemberi perawat lainnya).

4. Perencanaan/intervensi dan implementasi

a. Mandiri

 Mendiskusikan apa yang terjadi pada pasien dikoreksi tentang

nyeri, pembatasan aktivitas, penampilan dan balutan mata


 Membatasi aktivitas seperti menggerakan kepala tiba-tiba,

menggaruk mata, dan membungkuk.

 Mempertahankan perlindungan mata sesuai indikasi

 Meminta pasien untuk membedakan antara ketidaknyamanan

dengan nyeri mata tajam tiba-tiba, selidiki kegelisahan,

disorientasi, gangguan balutan.

b. Kolaborasi

 Memberikan obat sesuai indikasi

c. Mandiri

 Mendiskusikan pentingnya mecuci tangan sebelum menyentuh

atau mengobati mata

 Menggunakan atau tunjukkan teknik yang tepat untuk

membersihkan mata dari dalam ke luar dengan tissu basah atau

bola kapas

 Menekankan pentingnya tidak menyentuh atau menggaruk

mata yang dioprasi

 Mengobservasi tanda terjadi infeksi

Contoh : kemerahan, kelopak mata bengkak

d. Kolaborasi

 Memberikan obat sesuai indikasi

o Antibiotik (topikal, parietal/subkonjungtival)

o steroid

Anda mungkin juga menyukai