Anda di halaman 1dari 42

Fisiologi Jantung

SEKILAS ISI
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
ANATOMIJANTUNG
Mulai dari hanya beberapa hari setelah pembuahan
I Lokasi jantung
sampai meninggal, jantung terus berdenyut. Pada
I Jantung sebagai pompa ganda kenyataannya, sepanjang rentang hidup rerata manu-
I Katup jantung sia, jantung berkontraksi sekitar 3 milyar kali, tidak
I Dinding jantung; otot jantung pernah berhenti kecuali selama sepersekian detik un-
I Kantung perikardium tuk mengisi rongganya. Dalam sekitar tiga minggu
AKTIVITAS LISTRIK JANTUNG setelah pembuahan, jantung pada mudigah yang se-
I Aktivitas pemacu dang tumbuh mulai berfungsi. Jantung adalah organ
I Penyebaran eksitasi jantung pertama yang fungsional. Pada tahap ini, mudigah
I Potensial aksi sel kontraktil jantung manusia memiliki panjang hanya beberapa milimeter,
I Periode refrakter jantung seukuran huruf besar di halaman ini.
I Elektrokardiografi Mengapa jantung berkembang sedemikian di-
PROSES MEKANIS SIKLUS JANTUNG ni, dan mengapa sangat penting sepanjang hidup?
I Hubungan listrik, tekanan, dan volume selama diastol dan sistol Organ ini penting karena sistem sirkulasi adalah
I Bunyi jantung sistem transpor tubuh. Mudigah manusia, karena
memiliki cadangan makanan (yolk) yang sangar rer-
CURAH JANTUNG DAN KONTROLNYA
batas, mengandalkan pembentukan cepat sistem sir-
I Penentu curah jantung
kulasi yang dapat berinteraksi dengan sirkulasi ibu
I Kontrol kecepatan jantung
untuk menyerap dan menyebarkan pasokan yang
I Kontrol isi sekuncup
sangat penting untuk kelangsungan hidup dan per-
NUTRISI OTOT JANTUNG tumbuhan jaringan yang sedang berkembang.
I Sirkulasi koronaria Dengan demikian dimulailah kisah sistem sirkulasi,
I Penyakit arteri koronaria yang berlanjut sepanjang hayat sebagai saluran vital
untuk mengangkut berbagai bahan yang mutlak di-
butuhkan oleh sel-sel tubuh.
Sistem sirkulasi memiliki tiga komponen
dasar:

I. Jantung berfungsi sebagai pompa yang memberi


tekanan pada darah untuk menghasilkan gradien
tekanan yang dibutuhkan untuk mengalirkan
darah ke jaringan. Seperti semua cairan, darah
mengalir menuruni gradien tekanan dari daerah
dengan tekanan tinggi ke daerah dengan tekanan
rendah. Bab ini berfokus pada fisiologi jantung
(kardiofisiologi) (bardia artinya "jantung").
2. Pembuluh darah berfungsi sebagai saluran un-
tuk mengarahkan dan menyebarkan darah dari
jantung ke semua bagian tubuh dan kemudian
dikembalikan ke jantung (lihat Bab 10).

327
3. Darah adalah medium pengangkur tempar larur atau
tersuspensinya bahan-bahan (misalnya Or, COr, nu-
trien, zat sisa, elektrolit, dan hormon) yang akan di-
angkut jarak jauh ke berbagai bagian tubuh.

Darah terus-menerus mengaliri sistem sirkulasi ke dan


dari jantung melalui dua lengkung vaskular (pembuluh da-
rah) terpisah, dengan keduanya berasal dari dan berakhir di
jantung (Gambar 9-1). Sirkulasi paru (pulmonalis) terdiri
dari lengkung terturup pembuluh-pembuluh yang meng-
angkut darah antara janrung dan paru (pulmo arrinya' paru").
Sirkulasi sistemik adalah sirkuit pembuluh yang meng-
angkut darah antara janrung dan sistem tubuh lain.

ANATOMI JANTUNG
Jantung adalah organ berongga dan berotot seukuran ke-
palan. Organ ini terletak di rongga torals (dada) sekitar ga-
ris tengah antara sternum (tulang dada) di sebelah anterior
dan vertebra (belakang) di posterior. Letakkan tangan anda
di atas jantung. Orang biasanya meletakkan rangan mereka
di sisi kiri jantung, meskipun jantung sebenarnya terletak di
tengah dada. Jantung memiliki dasar lebar di atas dan me-
runcing membentuk titik di ujungnya, apefts, di bagian
bawah. Jantung terletak menyudut di bawah sr€rnum se-
demikian sehingga dasarnya rerutama terletak di kanan dan
apeks di kiri sternum. Ketika jantung berdenyut kuat, apeks
sebenarnya memukul bagian dalam dinding dada di sisi kiri.
Karena kita menjadi sadar akan denl'ut jantung melalui
denyut apeks di sisi kiri dada maka kita cenderung berpikir-
secara salah*bahwa seluruh jantung ada di kiri.
CATAIAN KLINIS. Posisi jantung antara dua struktur il kaya-O,
tulang, sternum dan vertebra, memungkinkan kita secara ma-
= Oatan ! = darafr miskin-O,

nual memompa darah keluar jantung ketika pompa jantung Gambar 9-1
kurang efekti{, dengan secara ritmis menekar sternum. Perasat Sirkulasi paiu dan sisieimik dalam hubung"nnyi A.n!"n
ini menekan jantung anrara sternum dan vertebra, sehingga da- jantung. Sistem sirkulasi terdiri dari dua lengkung vajkular
terpisah: sirkulasi paru, yang membawa darah antara jantung
rah diperas keluar masuk ke pembuluh darah, mempertahankan
dan paru; dan sirkulasi sistemik, yang membawa darah antara
aliran darah ke jaringan. Kompresi jantung eksternal ini, yarg iantung dan sistem organ
merupakan bagian dari resusitasi jantung paru (RJP), ber-
fungsi sebagai tindakan penyelamat nyawa sampai terapi yang
sesuai dapat memulihkan jantung ke fungsi normalnya.

penting karena separuh kanan jantung menerima dan me-


! jantung adalah ponnpa ganda.
mompa darah miskin Or, semenrara sisi kiri jantung mene-
rima dan memompa darah kaya Or.
Meskipun secara anaromis jantung adalah organ tunggal
namun sisi kanan dan kiri jantung berfungsi sebagai dua
pompa terpisah. Jantung dibagi menjadi paruh kanan dan SIRKUIT LENGKAP ALIRAN DARAH
kiri serta memiliki empat rongga, saru rongga aras dan saru Marilah kita lihat bagaimana jantung berfungsi sebagai suatu
rongga bawah di masing-masing paruh (Gambar 9-2a). pompa ganda, dengan mengikuti jejak setetes darah melintasi
Rongga-rongga aras, atrium, menerima darah yang kembali satu sirkuit lengkap (Gambar 9-2a dan b). Darah yang kem-
ke jantung dan memindahkannya ke rongga bawah, ven- baii dari sirkulasi sitemik masuk ke atrium kanan melalui
trikel, yang memompa darah dari jantung. Pembuluh yang dua vena besaq vena kava, satu mengembalikan darah dari
mengembalikan darah dari jaringan ke atrium adalah vena, level di atas jantung dan yang lain dari level di bawah jan-
dan yang membawa darah dari ventrikel ke jaringan adalah tung. Tetes darah yang masuk ke atrium kanan telah kembali
arteri. Kedua paruh jantung dipisahkan oleh septum, dari jaringan tubuh, di mana O, telah diambil darinya dan
suatu partisi berotot kontinyu yang mencegah pencam- CO, ditambahkan ke dalamnya. Darah yang terdeoksigenasi
puran darah dari kedua sisi jantung. Pemisahan ini sangat parsial ini mengalir dari atrium kanan ke dalam ventrikel

328 Bab 9
kanan, yang memompanya keluar menuju arteri pulmona- Berbeda dari sirkulasi paru, di mana semua darah
Iis, yang segera membentuk dua cabang, satu berjalan ke mengalir ke paru, sirkulasi sistemik dapat dipandang sebagai
masing-masing dari kedua paru. Karena itu, sisi kanan jan- suatu rangkaian jalur sejajar. Sebagian dari darah yang di-
tung menerima darah dari sirkulasi sistemik dan memompanya pompa oleh ventrikel kiri mengalir ke otot, sebagian ke gin-
ke dalam sirkulasi paru. jal, sebagian ke otak, dan sebagainya (Gambar 9-2b). Karena
Di dalam paru, tetes darah tersebut kehiiangan CO. itu, keluaran ventrikel kiri terdistribusi sedemikian sehingga
ekstra dan menyerap pasokan segar O, sebelum dikembali- setiap bagian tubuh menerima darah segar; darah arteri yang
kan ke atrium kiri melalui vena pulmonalis yang datang dari sama tidak mengalir dari organ ke organ. Karena itu, teres
kedua paru. Darah kaya O, yang kembali ke atrium kiri ini darah yang kita telusuri mengalir hanya ke satu organ sis-
selanjutnya mengalir ke dalam ventrikel kiri, rongga pe- temik. Sel-sel jaringan di dalam organ tersebut menyerap O,
mompa yang mendorong darah ke seluruh sistem tubuh dari darah dan menggunakannya untuk mengoksidasi nu-
kecuali paru; jadi, sisi kiri jantung menerima darah dari sir- trien untuk menghasilkan energi; dalam prosesnya, sel
bulasi paru dan memompanya ke dalain sirkulasi sistemik. Sattr jaringan membentuk CO, sebagai produk sisa yang ditam-
arteri besar yang membawa darah menjauhi ventrikel kiri bahkan ke dalam darah (lihat h. 3 dan h. 38). Tetesan darah,
adalah aorta. Aorta bercabang-cabang menjadi arteri-arteri yang sekarang hilang kandungan Ornya sebagian dan
besar yang mendarahi berbagai organ tubuh. mengalami peningkatan kandungan CO,, kembali ke sisi

Vena kava superior


(dari kepala) Aorta
Arteri pulmonalis
kanan Arteri pulmonalis
kiri
Vena pulmonalis
kanan Vena pulmonalis Dinding
kiri ventrikel kanan
Katup
semilunar paru Atrium kiri
Atrium kanan Katup atrioventrikel
(AV) kiri
Katup atrioventrikel
Dinding
(AV) kanan
Katup semilunar ventrikel
aorta kiri
Vana kava inferior
(dari tubuh) Ventrikel kiri
Sekat
Ventrikel kanan
antarventrikel

Tanda panah menunjukkan arah aliran darah


6 = darah k:ala O, I
= darah miskin O,
(a)

(b)
Gambar 9-2
Aliran darah dan kerja pompa jantung. (a) Darah mengalir melalui jantung. (b) Kerja pompa ganda jantung. Sisi kanan jantung
menerima darah miskin O, dari sirkulasi sistemik dan memompanya ke dalam sirkulasi paru. Sisi kiri jantung menerima darah
kaya O, dari sirkulasi paru dan memompanya ke dalam sirkulasi sistemik. Perhatikan jalur-jalur paralel aliran darah melalui
organ-organ sistemik. (Volume relatif darah yang mengalir melalui masing-masing organ tidak digambar sesuai skala). (c)
Perbandingan ketebalan dinding ventrikel kanan dan kiri. Perhatikan bahwa dinding ventrikel kiri jauh lebih tebal daripada
yang kanan.

Fisiologi Jantung 329


kanan jantung, yang kembali memompanya ke paru. Satu
sirkuit selesai sudah. "\- Ketika tekanan di
belakang katup lebih

PERBANDINGAN POMPA KANAN DAN KIRI


+r tinggi maka katup
membuka

Kedua sisi jantung secara simultan memompa darah dalam Katup terbuka Ketika tekanan di depan
jumlah setara. Volume darah miskin O, yang sedang dipompa katup lebih tinggi, katup
menutup. Perhatikan bahwa
ke paru oleh sisi kanan jantung segera menjadi sama dengan ketika tekanan lebih besar di
volume darah kaya O, yang sedang disalurkan ke jaringan depan katup, katup tidak
oleh sisi kiri jantung. Sirkulasi paru adalah sistem bertekanan membuka ke arah belakang;
jadi, katup ini bersifat
rendah dan beresistensi rendah, sedangkan sirkulasi sistemik satu-arah.
Katup tertutup; tidak membuka
adalah sistem bertekanan tinggi dan beresistensi tinggi. ke arah berlawanan
Tekanan adalah gaya yang ditimbulkan di dinding pembuluh Gambar 9-3
oleh darah yang dipompa ke dalam pembuluh oleh jantung. Mekanisme kerja katup
Resistensi adalah oposisi terhadap aliran darah, terutama di-
sebabkan oleh gesekan antara darah yang mengalir dan din-
ding pembuluh. Meskipun sisi kanan dan kiri jantung me-
mompa darah dalam jumlah yang sama namun sisi kiri untuk mengosongkar.r isinya maka akan banyak darah yang
melakukan kerja lebih besar, karena memompa darah dalam secara ridak eftsien mengalir balik ke dalam atrium serta vena
jumlah yang sama pada tekanan yang lebih tinggi ke dalam dan bukan dipompa ke dalam arteri. Katup AV kanan juga
sistem yang lebih panjang dengan resistensi lebih tinggi. disebut katup trikuspid (tri artinya "tiga'), karena terdiri
Karena itu, otot jantung di sisi kiri jauh lebih tebal daripada dari tiga cusp atatr daun katup (Gambar 9-4b). Demikian
otot di sisi kanan, menyebabkan sisi kiri menjadi pompa yang juga, katup AV kiri, yang memiliki dua daun katup, sering
lebih kuat (Gambar 9-2c). dinamai katup bikuspid, (bi artinya "dua") atau, nama lain,
katup mitral (karena kemiripan fisiknya dengan mirre, atau
topi tradisional uskup).
I Katup jantung yang dikendalikan oleh tekanan Tepi-tepi daun katup AV diikat oleh genjel fibrosa tipis
memastikan bahwa darah mengalir dalam arah kuat, jaringan tipe tendinosa, yaitu korda tendinea, yang
yang benar melalui jantung. mencegah katup terbalik. Korda tendinea mencegah katup
AV membuka ke arah berlawanan ke dalam atrium untuk
Darah mengalir melalui jantung dalam satu arah retap yairu dipaksa oleh tekanan ventrikel yang tinggi. Genjel-genjel ini
dari vena ke atrium ke ventrikel ke arteri. Adanya 4 katup berjalan dari tepi masing-masing daun katup dan melekat ke
jantung satu arah memastikan darah mengalir ke satu arah. otot papilaris yang kecil dan berbentuk puting, yang me-
Katup-katup diposisikan sedemikian sehingga mereka mem- nonjol dari permukaan dalam dinding ventrikel (papila arti-
buka dan menutup secara pasif akibat perbedaan tekanan, nya "puting"). Ketika ventrikel berkontraksi, otot-otot papi-
serupa dengan pintu satu arah (Gambar 9-3). Gradien tekan- laris ini juga berkontraksi, menarik ke bawah korda tendinea.
an ke arah depan (yaitu, tekanan di belakang katup lebih Penarikan ini menghasilkan tegangan di daun katup AV yang
besar) memaksa katup terbuka, seperri anda membuka pintu tertutup untuk menahan daun-daun tersebut dalam posisi-
dengan mendorong salah satu sisinya, sementara gradien nya, seperti tali penambat menahan balon udara panas. Hal
tekanan yang mengarah ke belakang/mundur (yaitu, tekanan ini membantu menjaga katup tertutup rapar ketika meng-
di depan katup lebih besar) mendorong katup terrurup, se- hadapi gradien tekanan besar yang mengarah ke belakang
perti anda memberi tekanan di sisi berlawanan pintu untuk (Gambar 9-4c).
menLltupnya. Perhatikan bahwa gradien mundur dapat me-
maksa katup menutup tetapi tidak dapat membukanya ke KATUP SEMILUNAR ANTARA VENTRIKEL DAN
arah berlawanan; jadi, katup jantung bukan seperri pinru
ARTERI-ARTERI BESAR
ayun salon.
Dua katup jantung yang lain, katup aorta dan pulmonalis,
terletak di pertemuan di mana arreri-arteri besar meninggal-
KATUP AV ANTARA ATRIUM DAN VENTRIKEL
kan ventrikel (Gambar 9-4a). Katup-katup ini dikenal seba-
Grdapat dua katup jantung, katup atrioventrikular (A$ gai katup semilunar karena memiliki tiga daun katup yang
kanan dan kiri, yang masing-masing terletak di antara masing-masing mirip kantung dangkal berbentuk bulan sabit
atrium dan ventrikel di sisi kanan dan kiri (Gambar 9-4a). (semi artinya "separuh"; lunar artrnya "bulan") (Gambar
Kedua katup ini membiarkan darah mengalir dari atrium ke 9-4b). Katup-katup ini dipaksa membuka ketika tekanan
dalam ventrikel selama pengisian ventrikel (ketika tekanan ventrikel kiri dan kanan masing-masing melebihi tekanan di
atrium melebihi tekanan ventrikel) tetapi mencegah aliran aorta dan arteri pulmonalis, sewaktu kontraksi dan pengo-
balik darah dari ventrikel ke dalam atrium sewaktu pengo- songan ventrikel. Penutupan ter.jadi ketika ventrikel melemas
songan ventrikel (ketika tekanan ventrikel jauh meiebihi dan tekanan ventrikel turun di bawah tekanan aorta dan
tekanan atrium). Jika peningkatan tekanan ventrikel tidak arteri pulmonalis. Katup yang tertutup mencegah darah
memaksa katup AV menurup sewaktu ventrikel berkontraksi mengalir dari arteri kembali ke dalam ventrikel.

330 Eab I
Katup semilunar dicegah berbalik oleh struktur anato- TIDAK TERDAPAT KATUP ANTARA ATRIUM DAN
mik dan posisi daun katup. Ketika ventrikel melemas ter- VENA
bentuk gradien tekanan ke arah belakang dan semburan balik
Meskipun tidak terdapat katup antara atrium dan vena, alir-
darah mengisi daun katup yang berbentuk seperti kantung
an balik darah dari atrium ke dalam vena biasanya bukan
dan mendorong daun-daun tersebut dalam posisi tertutup, masalah signifikan, karena dua alasan: (1) tekanan atrium
dengan tepi-tepi bebas menyatu kuat membentuk kelim biasanya tidak jauh lebih tinggi daripada tekanan vena, dan
tahan bocor (Gambar 9-4d).

Arteri pulmonalis
Superior vena cava

Katup pulmonalis
Vena pulmonalis

Atrium kiri
Vena pulmonalis
Katup AV kiri
Atrium kanan
Katup aorta

Katup AV kanan Korda tendinae

Otot papilaris

Ventrikel kiri

Ventrikel kanan
Sekat antarventrikel
Vena kava nferior
i ---------------

Katup AV kanan Katup AV kiri Katup aorta atau pulmonalis


(b)
Arah aliran balik darah
Atrium kanan
Korda tendinae
Katup AV kanan
Arah aliran
balik darah Septum

Katup
Ventrikel kanan aorta
Otot papilaris

(c) (d)
Gambar 9-4
Katup jantung. (a) Potongan longitudinal jantung, yang menggambarkan lokasi keempat katup jantung. (b) Katup jantung
dalam posisi tertutup, dilihat dari atas. (c) Pencegahan pembalikan katup AV. Pembalikan katup AV dicegah oleh tegangan di
daun katup yang ditimbulkan oleh korda tendinea ketika otot papilaris berkontraksi. (d) Pencegahan pembalikan katup
semilunar. Ketika daun katup semilunar didorong menutup, tepi-tepinya menutup secara pas dalam suatu kelim tahan bocor
yang mencegah pembalikan daun katup.

Fisiologi JantulnE 3,31


(2) tempat di mana vena kava masuk ke atrium mengalami I Suatu lapisan tengah, miokardium, yang terdiri dari
penekanan parsial ketika atrium berkontraksi. otot jantung dan membentuk bagian terbesar dari dinding
jantung (mio artinya"otot"; kardia arrinya "yantung").
RANGKA FIBROSA KATUP JANTUNG I Suatu lapisan tipis di bagian luar, epikardium, yang
Terdapat empat cincin jaringan ikat padat yang saling ber- membungkus jantung (epi arrinya "pada').
hubungan yang membentuk dasar bagi melekatnya keempat Miokardium terdiri dari berkas-berkas serat otot jan-
katup jantung (Gambar 9-5). Rangka ftbrosa ini, yang me- tung yang saling anyam dan tersusun spiral mengelilingi jan-
misahkan atrium dari ventrikel, juga membentuk struktur tung. Susunan spiral disebabkan oleh pemuntiran kompleks
yang cukup kaku bagi melekatnya oror-orot jantung. Massa jantung sewaktu perkembangannya. Akibat susunan ini, ke-
otot atrium melekat di atas cincin dan massa otot ventrikei tika otot ventrikel berkontraksi dan memendek, garis tengah
melekat ke bagian bawah cincin. rongga ventrikel berkurang sementara apeks secara bersama-
Tampaknya sedikit mengherankan bahwa katup-katup an tertarik ke atas sembari berputar. Hal ini menimbulkan
masuk ke ventrikel (katup AV) dan katup-katup keluar dari efek "mencekik/memeras" dan secara effsien menimbulkan
ventrikel (katup semilunar) semua terletak di bidang yang tekanan terhadap darah di dalam rongga rertutup tersebut
sama di jantung, dibatasi oleh rangka fibrosa. Hubungan ini serta mengarahkannya ke atas menuju lubang arteri-arteri
terjadi karena jantung terbentuk dari satu tabung yang me- besar yang keluar dari pangkal ventrikel.
lengkung terhadap dirinya dan berpuntir terhadap sumbunya
sewaktu perkembangan masa mudigah. Meskipun penekuk-
an dan pemuntiran ini menyebabkan hubungan struktural I Serat otot jantung dihubungkan oleh diskus
jantung menjadi sulit dipelajari namun strukrur rerpunrir ini interkalaris dan membentuk sinsitiuan fungsEonal.
memilik makna fungsional yaitu membantu jantung me-
mompa secara lebih efisien. Kita akan segera melihatnya Masing-masing sel otot jantung saling berhubungan untuk
dengan mengalihkan perhatian kita pada bagian jantung membentuk serat yang bercabang-cabang, dengan sel-sel
yang sebenarnya menghasilkan gaya yang menyebabkan yang berdekatan disatukan ujungnya struktur khusus yang
darah inengalir, otot jantung di dalam dinding jantung. dinamai diskus interkalaris. Di dalam lempeng ini ter-
dapat dua jenis taut membran: desmosom dan taut celah
(Gambar 9-6). Desmosom, svatu tipe taut erar yang secara
! Dinding jantung terutama terdiri dari serat otot mekanis menyatukan sel-sel, sangat banyak terdapat di ja-
jantung yang tersusun seperti spiral. ringan seperti jantung yang mengalami srres mekanis besar
(lihat h. 65). Pada interval-interval terrentu di sepanjang
Dinding jantung memiliki tiga lapisan tersendiri: diskus interkalaris, membran yang saling berhadapan saling
I Suatu lapisan tipis di bagian dalam, endotel, yairu suatu mendekat untuk membenatk tuut celah, yaitu daerah
jenis jaringan epitel unik yang melapisi bagian dalam seluruh dengan resistensi listrik rendah yang memungkinkan poten-
sistem sirkulasi. sial aksi menyebar dari satu sel jantung ke sel sekitarnya
(lihat h. 66). Sebagian sel otot jantung dapat menghasilkan
potensial aksi tanpa rangsangan saraf apapun. Ketika satu
sel jantung secara spontan mengalami potensial aksi, impuls
(Belakang) listrik menyebar ke semua sel lain yang disatukan oleh taut
celah di massa otot sekitar sehingga mereka tereksitasi dan
berkontraksi sebagai suatu sinsirium fungsional tunggal
Katup AV kanan
Katup AV kiri (lihat h. 314). Atrium dan ventrikel masing-masing mem-
bentuk sinsitium fungsional dan berkontraksi secara ter-
pisah. Kontraksi sinkron sel-sel otot yang membentuk
dinding masing-masing dari rongga jantung tersebut meng-
hasilkan gaya yang dibutuhkan untuk menyemprotkan
darah yang terdapat di dalamnya.
Tidak terdapat taut celah yang menyarukan sel-sel kon-
Katup aorta traktil atrium dan ventrikel dan, selain itu, atrium dan ven-
trikel dipisahkan oleh rangka fibrosa yang tidak menghantar-
Katup semilunar
pulmonalis kan listrik dan mengelilingi serta menopang katup. Namun,
terdapat suatu sistem hantaran khusus penring yang mem-
(Depan) permudah dan mengoordinasikan transmisi eksitasi listrik
Gambar 9-5 dari atrium ke ventrikel untuk memastikan sinkronisasi an-
Rangka fibrosa jantung. Jantung dilihat dari atas, dengan tara pompa atrium dan pompa ventrikel.
atrium dan pembuluh besar dihilangkan untuk memperlihat-
kan katup jantung dan cincin fibrosa. Perhatikan bahwa katup Karena sifat sinsitium ototjantung dan sistem hantaran
masuk dan keluar ventrikel terletak di bidang yang sama antata atrium dan ventrikel maka impuls yang secara sponran
melalui jantung. terbentuk di satu bagian jantung menyebar ke seluruh

332 Bab 9
Diskus interkalaris kardium encer yang berfungsi sebagai pelumas untuk men-
cegah gesekan antara lapisan-lapisan perikardium sewaktu
lapisan-lapisan rersebut saling bergesek setiap kali jantung
berdenyut.
!
o CATAIAN KLINIS. Kadang terjadi perikarditis, pe-
E radangan kantung perikardium yang menyebabkan bising
c
l
I
6 gesek (friction rubt) antara kedua lapisan perikardium dan
menyebabkan nyeri, akibat infeksi virus atau bakteri.
Setelah memahami strukrur dasar jantung ini, kita
selanjutnya akan mempelajari bagaimana potensial aksi di-
mulai dan disebarkan ke seluruh jantung, diikuti oleh pem-
Membran plasma dua serat
Desmosom bahasan tentang bagaimana aktivitas listrik ini memicu jan-
otot jantung yang berdekatan
tung memompa secara terkoordinasi.

ii11,!:t!,. -r r.,")rrrl':,.iilli

AKTIVITAS LISTRIK DI JANTUNG


Kontraksi sel oror jantung untuk menyemprorkan darah di-
picu oleh potensial aksi yang menyapu ke seluruh membran
sel otot. Jantung berkontraksi, atau berdenyut, secara ritmis
akibat potensial aksi yang dihasilkannya sendiri, suatu sifat

Taut celah -f- Potensial


yang dinamai otoritmisitas (oto artinya "sendiri"). Terdapat
dua jenis khusus sel otot janrung:
I
aksi
1.
I

Diskus interka laris Sel kontraktil, yang membentuk 99o/o dari sel-sel otot
jantung, melakukan kerja mekanis memompa darah.
Gambar 9-6
Sel-sel ini daiam keadaan normal tidak membentuk sen-
Susunan serat otot jantung. Sel-sel otot jantung yang
berdampingan disatukan ujung ke ujung oleh diskus
diri potensial aksinya.
interkalaris, yang mengandung dua jenis taut khusus: 2. Sebaliknya, sel-sel jantung sisanya yang sedikit tetapi
desmosom, yang berfungsi sebagai "paku" dan secara sangar penting, sel otoritmik, tidak berkontraksi te-
mekanis menyatukan sel-sel; dan taut celah, yang memung- tapi khusus memulai dan menghantarkan potensial
kinkan potensial aksi menyebar dari satu sel ke sel sekitar.
aksi yang menyebabkan kontraksi sel-sel jantung kon-
trakti I^

jantung. Karena itu, tidak seperri otor rangka, yang gradasi


kontraksinya dapat dihasilkan dengan mengubah-ubah jum- I Sel otoritmik jantung memperlihatkan aktivitas
lah sel otot yang berkontraksi di dalam otot (rekrutmen unit pemacu.
motorik), serat otot jantung akan berkontraksi secara sekali-
Berbeda dari sel sarafdan sel otot rangka, yang membrannya
gus arau tidak sama sekali. Tidak dapat terjadi kontraksi
"setengah hati". Kontraksi jantung diubah-ubah dengan berada pada potensial istirahat yang konstan kecuali jika sel
dirangsang, sel otoritmik jantung tidak memiliki potensial
mengubah kekuatan kontraksi semua sel otot jantung. Anda
istirahat. Sel-sel ini malah memperlihatkan aktivitas pemacu;
akan mempelajari lebih jauh tentang proses ini di bagian
yaitu, potensial membrannya secara perlahan terdepolarisasi,
selanjurnya.
atau bergeser, antara potensial-potensial aksi sampai ambang
tercapai, saar membran mengalami potensial aksi. Pergeseran
Iambat potensial membran sel otoritmik ke ambang disebut
IJantung terbungkus oleh kantung
potensial pemacu (Gambar 9-7;lihatjuga h. 315). Melalui
perikardium.
siklus berulang tersebut, sel-sel otoritmik tersebut memicu
potensial aksi, yang kemudian menyebar ke seluruh jantung
Jantung terbungkus dalam kantung perikardium (peri arri-
nya "di sekitar") membranosa berdinding rangkap. Kantung untuk memicu deny'ut berirama ranpa rangsangan saraf apa-
terdiri dari dua lapisan-satu pembungkus fibrosa kuat dan pun.
satu lapisan sekretorik di bagian dalam. Pembungkus {ibrosa
di sebelah luar kantung melekat ke sekat jaringan ikat yang POTENSIAL PEMACU DAN POTENSIAL AKSI DI SEL
memisahkan paru. Perlekatan ini menambatkan janrung se- OTORITMIK
hingga organ ini menempati posisinya yang tepar di dalam Potensial pemacu disebabkan oleh adanya interaksi kompleks
dada. Lapisan sekretorik kantung mengeluarkan cairan peri- beberapa mekanisme ionik yang berbeda. Perubahan rerpen-

FisiologiJantung 333
ting dalam perpindahan ion yang menimbulkan potensial naik yang diinduksi Ca2. pada sel pemacu jantung ini ber-
pemacu adalah (1) penurunan arus K* keluar disertai oleh beda dari yang terjadi di sel saraf dan sel otot rangka, yaitu
arus Na* masuk yang konstan dan (2) peningkatan arus Ca2* influks Na- dan bukan influks Ci. yangmengubah potensial
masuk. ke arah positif.
Fase awal depolarisasi lambat ke ambang disebabkan oleh Fase turun disebabkan, seperti biasanya, oleh efluks K.
penurunan siklis fluks pasif K- keluar disertai kebocoran Na- yang terjadi ketika permeabilitas K. meningkat akibat peng-
ke dalam yang berlangsung lambat dan konstan. Di sel otorit- aktifan saluran K. berpintu voltase. Setelah potensial aksi
mik jantung, permeabilitas K. tidak tetap di antara potensial selesai, terjadi depolarisasi lambat berikutnya menuju am-
alsi seperti di sel saraf dan sel otot rangka. Permeabilitas mem- bang akibat penutupan saluran K* secara perlahan.
bran terhadap K* menurun di antara dua potensial aksi karena
saluran K* secara perlahan menutup pada potensial negatif,
Penutupan lambat ini secara bertahap mengurangi aliran ke- I Nodus sinuatrialis adalah pemacu normal
luar ion positif kalium mengikuti penurunan gradien konsen- jantung.
trasinya. Juga, tidak seperti sel saraf dan sel otot rangka, sel
otoritmik jantung tidak memiliki saluran Na- berpintu voltase. Sel-sel jantung non-kontraktil yang mampu melakukan oto-
Sel-sel ini memiliki saluran yang selalu terbuka dan sehingga ritmisitas terletak di tempat-tempat berikur (Gambar 9-8):
permeabel terhadap Na. pada potensial negatif. Akibatnya, 1. Nodus sinuatrialis (nodus SA), suatu daerah kecil khu-
terjadi influks pasif Na. dalam jumlah kecil dan konstan pada sus di dinding atrium kanan dekat pintu masuk vena
saat yang sama ketika kecepatan efluks K- secara perlahan kava superior.
berkurang. Karena itu, bagian dalam secara gradual menjadi 2. Nodus atrioventrikularis (nodus AV), suatu berkas
kurang negatif; yaitu, membran secara bertahap mengalami kecil sel-sel otot jantung khusus yang terletak di dasar
depolarisasi dan bergeser menuju ambang. atrium kanan dekat septum, tepat di atas pertemuan
Pada paruh kedua potensial pemacu, suatu saluran Ca2* atrium dan ventrikel.
transien (saluran Ca2. tipe T), salah satu dari dua jenis 3. Berkas His (berkas atrioventrikular), suatu.iaras sel-sel
saluran Ca2- berpintu voltase, membuka. Sewaktu depolari- khusus yang berasal dari nodus AV dan masuk ke septum
sasi lambat berlanjut, saluran ini terbuka sebelum membran antarventrikel. Di sini berkas tersebut terbagi menjadi
mencapai ambang. Influks singkat C*' yang terjadi semakin cabang berkas kanan dan kiri yang rurun menpsuri
mendepolarisasi membran, membawanya ke ambang. septum, melengkung mengeiilingi ujung rongga ventri-
Jika ambang telah tercapai, terbentuk fase naik potensial kel, dan berjalan balik ke arah atrium di sepanjang
aksi sebagai respons terhadap pengaktifan saluran Ca2- ber- dinding luar.
pintu voltase yang berlangsung lebih lama (saluran Ca2. 4. Serat Purkinje, serar-serar halus terminal yang men,
tipe L) dan diikuti oleh influks Ca2. dalam jumlah besar. Fase julur dari berkas His dan menyebar ke seluruh miokar-
dium ventrikel seperti ranring kecil dari suatu cabang
pohon.

AKTIVITAS PEMACU NORMAL


+20 Karena berbagai sel otoritmik memiliki laju depolarisasi
+10 I Px. Potensial aksi lambat ke ambang yang berbeda,beda, maka frekuensi nor-
E
spontan mal pembentukan potensial aksinya juga berbeda-beda
c(E n
a (Thbel 9-1). Sel-sel jantung dengan kecepatan inisiasi poten-
-o
E -10 sial aksi tertinggi terletak di nodus SA. Sekali suatu potensial
o
E
(g
-20 aksi terbentuk di salah saru sel otot jantung maka potensial
'o
c -30 tersebut akan disebarkan ke seluruh miokardium melalui
C)
o -40
lPs{ taut celah dan sistem hantaran khusus. Karena itu, nodus
o_
SA, yang dalam keadaan normal memiliki laju otoritmisitas
-50 I Pc^z*,7 tertinggi, yaitts, 70 sampai 80 potensial aksi per menit,
-An
lPx
/"r^uo*',,
lambat mengendalikan bagian jantung lainnya pada tingkat kece-
patan ini dan karenanya dikenal sebagai pemacu jantung.
Yaitu, seluruh jantung tereksitasi, memicu sel-sel kontraktil
Waktu (mdtk) berkontraksi dan jantung berdenyut dengan kecepatan atau
Gambar 9-7 frekuensi yang telah ditetapkan oleh otoritmisitas nodus SA,
Aktivitas pemacu sel otoritmik jantung. Paruh pertama normalnya 70 sampai 80 denyut per menit. Jaringan otorit-
potensial pemacu disebabkan oleh menutupnya saluran K*, mik lain tidak dapat menghasilkan irama alaminya yang lebih
sedangkan paruh kedua disebabkan oleh terbukanya saluran lambat, karena jaringan-jaringan ini telah diaktifkan oleh
Cal tipe T. Jika ambang telah tercapai maka fase naik pada potensial aksi yang berasal dari nodus SA sebelum dapat
potensial aksi disebabkan oleh pembukaan saluran Car. tipe L,
sedangkan fase turun disebabkan oleh membukanya saluran mencapai ambang dengan irama a-laminya yang lebih lambat
K*. tersebut.

334 Bab 9
jalan dengan kecepatan yang dihasilkan oleh lokomotif
Jalur tercepat.
antaratrium

Nodus AKTIVITAS PEMACU ABNORMAL


Nodus atrioventrikel CATAIAN KLINIS. Jika karena suatu hal lokomotif r€rcepar
sinoatrium (AV)
rusak (kerusakan nodus SA) maka lokomotif tercepat berikutnya
(SA)
(nodus A$ akan mengambil alih dan keseluruhan kereta berjalan
Atrium
Atrium dengan kecepatan 50 km/jam; demikianlah, jika nodus SA men-
kiri
kanan jadi nonfungsional, maka nodus AV akan melaksanakan aktivitas
Jalur pemacu (Gambar 9-9b). Jaringan nodus otoritmik non-SA ada-
Cabang
antarnodus kiri lah pemacu laten yang dapat mengambil alih, meskipun dengan
berkas kecepatan yang lebih rendah, jika pemacu normal gagal.
Cabang His Jika hantaran impuls terhambat antara atrium dan ven-
kanan
trikel maka atrium akan tetap berdenyut dengan kecepatan
berkas His Ventrikel
70 denyr-rt per menit, dan jaringan ventrikel, karena tidak
kiri
dijalankan oleh nodus SA yang frekuensinya lebih cepat,
Serat mengambil iramanya sendiri yang lebih lambat yaitu sekitar
Purkinje 30 denyut per menit, dipicu oleh sel otoritmikventrikel (serat
Gambar 9-8 Purkinje). Situasi ini seperti terputusnya lokomotif kedua
Sistem hantaran khusus di jantung. (nodus A$ sehingga lokomorif rerdepan (nodus SA) terputus
dari lokomotif ketiga yang lambat (serat Purkinje) dan ger-
bong sisanya (Gambar 9,9c). Lokomotif terdepan terus me,
laju dengan 70 kmljan sementara bagian kereta lainnya ber-
jalan dengan kecepatan 30 km/jam. Blok jantung komplit
Tabel 9-1
ini terjadi jika jaringan penghantar anrara arrium dan ven-
Frekuensi Normal Lepas Muatan Potensial Aksi di Jaringan
trikel rusak, seperti misalnya sewaktu serangan janrung, dan
Otoritmik Jantung
menjadi nonfungsionai. Kecepatan denyut ventrikel 30 kall
per menit hanya akan menopang eksistensi kehidupan yang
POTENSIAL AKSI
nyaris tanpa kegiatan; pada kenyataannya, pasien biasanya
JARINGAN PER MENIT*
mengalami koma.
Nodus SA (pemacu normal) 70-80 Jika seseorang memiliki denyut jantung yang terlalu
Nodus AV 40-60
lambat, seperti pada kegagalan nodus SA atau blok jantung,
Berkas His dan serat Purkinje 20-40
maka dapat digunakan pemacu buatan. Alat yang ditanam
*Dengan keberadaan tonus simpat;s; lihat h. 260 dan h. 350
ini secara ritmis menghasilkan impuls yang menyebar ke
seluruh jantung untuk men.jalankan atrium dan ventrikel
dengan kecepatan lazim70 denyut per menit.
Kadang suatu bagian jantung, misalnya serat Purkinje,
menjadi sangat peka rangsang dan mengalami depolarisasi
lebih cepat daripada nodus SA (Lokomotif yang lambat men-
Analogi berikut menunjukkan bagaimana nodus SA dadak menjadi lebih cepat daripada lokomotif utama; lihat
menjalankan bagian jantung lainnya dengan kecepatannya Gambar 9-9d). Daerah yang tereksitasi secara abnormal ini,
sendiri. Misalkan sebuah kereta memiliki 100 gerbong, suatu fokus ektopik, memicu potensiai aksi prematur yang
dengan 3 di antaranya adalah lokomotif yang mampu ber- menyebar ke seluruh jantung sebelum nodus SA dapat me-
jalan sendiri; ke-97 gerbong lainnya harus ditarik (Gambar mulai potensial aksi normalnya (ektopik artinya "tidak pada
9-9a). Satu lokomotif (nodus SA) dapat berjalan sendiri tempatnya'). Impuls abnormal dari suatu fokus ektopik di
dengan kecepatan 70 km/jam, lokomotif lain (nodus AV) ventrikel menimbulkan kontralsi ventrikel prematur
dengan kecepatan 50 km/jam, dan lokomotif terakhir (serat (KVP). Jika fokus ektopik terus melepaskan muaran dengan
Purkin.fe) dengan 30 km/jam. Jika semua gerbong kereta kecepatan yang tinggi maka aktivitas pemacu berpindah dari
dan lokomotif ini digabungkan, maka lokomotif yang dapat nodus SA ke fokus ektopik. Kecepatan jantung menjadi
berjalan dengan kecepatan 70 kmljan akan menarik ger- sangat meningkat dan berlanjut dengan kecepatan ini untuk
bong lainnya dengan kecepatan tersebut. Lokomotif yang beberapa lama sampai fokus ektopik kembali ke normal.
dapat berjalan sendiri dengan kecepatan yang lebih rendah Daerah yang teriritasi berlebihan ini mungkin berkaitan
akan tertarik dengan kecepatan lebih tinggi oleh lokomotif dengan penyakit jantung organik, tetapi umumnya terjadi
yang lebih cepat sehingga tidak dapat berjalan dengan sebagai respons terhadap rasa cemas, kurang tidur, atau
kecepatannya sendiri karena ditarik oleh lokomotif yang konsumsi berlebihan kafein, nikotin, atau alkohol.
lebih cepat. Ke-97 gerbong lainnya (sel kontraktil non- Kini kita mengalihkan perhatian kepada bagaimana suaru
otoritmik), karena tidak dapat bergerak sendiri, akan ber- potensial aksi, setelah terpicu, dihantarkan ke seluruh jantung.

Fisiologi Jantung 335


(a) Keseluruhan kereta akan melaju 70 km/jam
(kecepatan denyut jantung ditentukan oleh nodus SA, jaringan otoritmik tercepat).

SO kmijam__z--NoO[s RV r __.S6ratFu*inla , __1


t---
t
-('re-\ffi
50 km/jam_( 30 km/jam LJ tJ U I
t .... h-,-J-----------r.^/ t

-
SA "keluar rel"

(b) Kereta akan melaju 50 km/jam


fiaringan otoritmik tercepat kedua, nodus AV akan menentukan kecepatan denyut jantung).

ZO kmijam-----t toOus $fi

-J---rq![ftpf
Nodus AV "keluar rel"

(c) Bagian pertama kereta akan melaju dengan kecepatan 70 km/jam; bagian terakhir 30 km/jam
(atrium akan dijalankan oleh nodus SA; ventrikel akan berjalan dengan iramanya sendiri ying jauh lebih lambat)

Fokus ektopik

(d) Kereta akan dijalankan oleh fokus ektopik, yang kini melaju lebih cepat daripada nodus SA
Uantung keseluruhan akan dijalankan lebih cepat oleh pemacu abnormal).

Gambar 9-9
Analogi aktivitas pemacu. (a) Aktivitas pemacu normal oleh nodus SA. (b) Pengambilalihan aktivitas pemacu oleh nodus AV
ketika nodus SA nonfungsional. (c) Pengambilalihan frekuensi ventrikel oleh jJringan otoritmik ventiikel yang lebih lambat
dalam kondisi blok jantung meskipun nodus SAtetap berfungsi. (d) Pengambilalihan aktivitas pemacu oleh sr]atu fokus
ektopik

alir langsung ke dalam ventrikel. Hampir 80%o pengisian


I Penyebaran eksitasi jantung berlangsung
ventrikel terjadi melalui cara ini sebelum atrium ber-
terkoordinasi untuk menjamin efisiensi pompa. kontraksi. Ketika kemudian atrium berkontraksi, lebih
banyak lagi darah yang diperas ke dalam ventrikel untuk
Setelah dimulai di nodus SA, potensial aksi menyebar ke
seluruh jantung. Agar fungsi jantung efisien maka penyebaran menuntaskan pengisian ventrikel. Kontraksi ventrikel
eksitasi harus memenuhi tiga kriteria: kemudian terjadi untuk menyemprotkan darah dari
jantung ke arteri-arteri.
1. Eksitasi dan kontraksi atrium harus selesai sebelum kon-
Jika atrium dan ventrikel berkontraksi bersamaan
trahsi uen*ikel dimulai. Agar ventrikel terisi sempurna maka katup AV akan segera rertutup, karena tekanan
maka kontraksi atrium harus mendahului kontraksi ven- ventrikel akan jauh melebihi tekanan atrium. Ventrikel
trikel. Sewaktu relaksasi jantung, katup AV membuka memiliki dinding yang jauh lebih tebal dan, karenanya,
sehingga darah vena yang masuk ke atrium terus meng- dapat menghasilkan tekanan yang lebih besar. Kontraksi

336 Bab 9
atrium akan kurang produktifkarena atrium tidak dapat Jalur antaratrium
memeras darah ke dalam ventrikel melalui katup yang Atrium kanan Atrium kiri
tertutup. Karena itu, untuk menjamin pengisian ventri-
kel yang sempurna-untuk memperoleh sisa 20o/o dari
Nodus SA
pengisian ventrikel yang terjadi selama kontraksi
atrium-atrium harus tereksitasi dan berkontraksi se-
Nodus AV
belum ventrikel tereksitasi dan berkontraksi. Selama Jalur
denyut jantung normal, kontraksi atrium terjadi sekitar antarnodus
160 mdet sebelum kontraksi ventrikel.
2. Eksitasi terat otot jantung harus terhoordinasi untuh
menjamin bahuta setiap rongga jantung berkontraksi se- Serat
bagai satu kesatuan agar pemompaan efsien. Jika serat Purkinje
otot dalam suatu rongga jantung tereksitasi dan ber-
kontraksi secara acak dan bukan berkontraksi secara
simultan terkoordinasi, maka serat-serar tersebut tidak Ventrikel kanan Ventrikel kiri
akan mampu menyemprotkan darah. Kontraksi venrri,
Gambar 9-10
kel yang mulus dan seragam merupakan hal esensial
Penyebaran eksitasi jantung. Potensial aksi yang dimulai di
untuk memeras darah keluar. Sebagai analogi, anggap- nodus SA mula-mula menyebar ke kedua atrium" penyebaran-
lah anda memiliki sebuah pompa karet berisi air. Jika nya dipermudah oleh dua jalur penghantar atrium khusus,
anda hanya menohok-nohokkan sebuah jari di sana- jalur antaratrium dan antarnodus. Nodus AV adalah satu-
sini ke karetnya maka anda tidak akan menyemprotkan satunya titik tempat potensial aksi dapat menyebar dari
atrium ke ventrikel. Dari nodus AV, potensial aksi menyebar
banyak air. Tetapi jika anda menekan karet tersebut
cepat ke seluruh ventrikel, dipercepat oleh sistem penghantar
secara lancar dan terkoordinasi maka anda dapat me- ventrikel khusus yang terdiri dari berkas His dan serat
meras keluar airnya. Purki nje.
CATAIAN KLINIS. Dengan cara serupa, kontraksi
serat-sefat otot jantung sendiri-sendiri tidak akan ber-
hasil memompa darah. Eksitasi dan kontraksi sel-sel jan,
tung yang acak dan tak terkoordinasikan tersebut di- atrium kiri maka gelombang eksitasi dapat menyebar me-
kenal sebagai fibrilasi. Fibrilasi ventrikel jauh Iebih lintasi taut celah di seluruh atrium kiri pada saar yang sama
serius daripada fibrilasi atrium. Fibrilasi ventrikel cepat dengan eksitasi menyebar ke seluruh atrium kanan. Hal ini
menyebabkan kematian, karena jantung tidak dapat me- memastikan bahwa kedua atrium terdepolarisasi untuk ber-
mompa darah ke arteri. Keadaan ini sering dapat di- kontraksi secara bersamaan.
koreksi dengan defibrilasi listrik, yaitu pemberian arus I Jalur antarnodus rerbentang dari nodus SA ke nodus
listrik kuat ke dinding dada. Ketika mencapai jantung, AV Nodus AV adalah satu-sarunya titik kontak listrik antara
arus ini merangsang (mendepolarisasi) semua bagian atrium dan ventrikel; dengan kata lain, karena atrium dan
jantung secara bersamaan. Biasanya bagian pertama jan-
ventrikel secara struktural dihubungkan oleh jaringan fibrosa
tung yang pulih adalah nodus SA, yang mengambil alih yang tidak menghantarkan arus listrik maka satu-satunya
aktivitas pemacu, kembali memulai impuls yang me- cara bagi potensial aksi di atrium untuk dapat menyebar ke
micu kontraksi sinkron bagian jantung lainnya. ventrikel adalah dengan melalui nodus AV Jalur penghantar
3. Pasangan atrium dan pasangan uen*ikel harus terkoordi,
antarnodus mengarahkan penyebaran potensial aksi yang
nasikan secarafungsional sehinga kedua anggota pasang- berasal dari nodus SA ke nodus AV untuk menjamin kontraksi
an tersebut berkontraksi secara simultaz. Koordinasi ini sekuensial ventrikel setelah kontraksi atrium. Dengan diper-
memungkinkan darah terpompa secara sinkron ke da- cepat oleh jalur ini, potensial aksi tiba di nodus AV dalam 30
lam sirkulasi paru dan sistemik. mdet setelah nodus SA melepaskan muatannya.
Penyebaran normal eksitasi.jantung diatur secara cermar
agar kriteria di atas terpenuhi dan jantung berfungsi secara HANTARAN ANTARA ATRIUM DAN VENTRIKEL
efisien, sebagai berikut (Gambar 9-8 dan 9-10). Potensial aksi dihantarkan secara relatif lambat melalui nodus
AV. Kelambatan ini menguntungkan karena memberi waktu
EKSITASIATRIUM bagi ventrikel untuk terisi penuh. Impuls tertunda sekitar
Potensial aksi yang berasal dari nodus SA mula-mula menye- 100 mdet (penundaan nodus A$, yang memungkinkan
bar ke kedua arrium, rerurama dari sel ke sel melalui taut atrium terdepolarisasi sempurna dan berkontraksi, mengo-
celah. Selain itu, beberapa jalur penghantar khusus yang songkan isinya ke dalam ventrikel, sebelum venrrikel ter-
batasnya kurang jelas mempercepar hantaran impuls ke se- depolarisasi dan berkontraksi.
luruh atrium.
I Jalur antaratrium terbentang dari nodus SA di dalam EKSITASI VENTRIKEL
atrium kanan ke atriurn kiri. Karena jalur ini dengan cepat Setelah tertunda di nodus AV, impuls lalu mengalir cepat
menghantarkan potensial aksi dari nodus SA ke ujung jalur di menuruni septum melalui cabang kanan dan kiri berkas His

FisiologiJantung 337
dan menyebar ke seiuruh miokardium ventrikel melalui serat aksi. Sebaliknya, potensial aksi singkat di neuron dan sel
Purkinje. Anyaman serat pada sistem penghantar ventrikel ini otot rangka berlangsung 1 sampai 2 mdet.
dikhususkan untuk menyalurkan potensial aksi dengan ce- 2. Sementara fase naik potensial aksi ditimbulkan oleh
pat. Keberadaan sistem ini mempercepat dan mengoordina- pengaktifan saluran Na- yang relatif "cepat", fase datar
sikan penyebaran eksitasi ventrikel untuk memastikan bahwa ini dipertahankan oleh dua perubahan permeabilitas
kedua ventrikel berkontraksi sebagai satu kesatuan. Potensial dependen voltase: pengaktifan saluran Ca2- tipe L yang
aksi disalurkan melalui seluruh sistem serat Purkinje daiam "lambat" dan penurunan mencolok permeabilitas Kt di
30 mdet. membran sel kontraktil jantung. Perubahan permeabili-
Meskipun membawa potensial aksi dengan cepat ke tas ini terjadi sebagai respons terhadap perubahan men-
sejumlah besar sel otot jantung namun sistem ini tidak ber- dadak voltase selama fase naik potensial aksi. Pembuka-
akhir di setiap sel. Impuls cepat menyebar dari sel-sel yang an saluran Ca2- tipe L menyebabkan difusi masuk Ca2*
tereksitasi kq sel-sel otot ventrikel sisanya melalui taut celah. secara perlahan karena konsentrasi Ca2- di CES lebih
Sistem hantaran ventrikel lebih teratur dan lebih penring besar dan gradien listrik juga mendorong perpindahan
daripada jalur penghantar antaratrium dan antarnodus. Ca2- ke dalam sel. Influks berkelanjutan Ca2t yang ber-
Karena massa ventrikel jauh lebih besar daripada massa muatan positif ini memperlama kepositifan di bagian
atrium, maka keberadaan sistem penghantar yang cepat dalam sei dan berperan besar dalam pembentukan ba-
sangat krusial bagi percepatan penyebaran eksitasi di ventri- gian datar potensial aksi. Efek ini diperkuat oleh penu-
kel. Serat Purkinje dapat menghantarkan suatu potensial aksi runan secara bersamaan permeabilitas terhadap Kt.
enam kali lebih cepat daripada yang dapat dilakukan oleh sel- Penurunan aliran keluar K- yang bermuatan positif
sel kontraktil sinsitium ventrikel. Jika proses depolarisasi mencegah repolarisasi cepat membran dan karenanya
ventrikel keseluruhan bergantung pada pen,vebaran impuls ikut berperan memperlama fase datar.
sel ke sel melalui taut ceiah maka jaringan ventrikel yang Fase turun potensial aksi yang cepat dirimbulkan oleh
berada tepat di samping nodus AV akan tereksitasi dan ber- inaktivasi saluran Ca2- dan pengaktifan tertunda saluran
kontraksi sebelum impuls mencapai apeks jantung. Hal ini, K. berpintu voitase. Penurunan permeabilitas terhadap
tentu saja, tidak memungkinkan pemompaan yang efisien. CaZ. ini menghilangkan perpindahan Ca2- ke dalam sel
Penghantaran cepat potensial aksi menyusuri berkas His dan yang berjalan lambat, semenrara peningkatan mendadak
distribusinya yang segera ke seluruh anyaman Purkinje me- permeabilitas terhadap K" secara simultan mendorong
nyebabkan pengaktifan sel-sel miokardium di kedua ventrikel difusi keluar K. secara cepat. Karena itu, seperti pada sel
terjadi hampir serentak, vang memastikan kontraksi tunggal peka rangsang lainnya, sel kembali ke potensial istirahat
mulus terkoordinasi yang dapat secara efisien memompa darah karena K- keluar sel.
ke dalam sirkulasi sistemik dan paru pada saat yang sama.

I Potensial aksi sel kontraktil


jantung
memperlihatkan fase datar yang khas,
Pcu,.,L; I Px,
Potensial aksi di sel-sel kontraktil jantung, meskipun dipicu
oleh sel-sel nodus pemacu, bervariasi mencolok dalam
mekanisme ionik dan bentuknya dibanding potensial nodus
SA (bandingkan Gambar 9-7 dan 9-11). Tidak seperti
membran sel otoritmik, membran sei kontraktil pada c
Ca2

hakikatnya tetap pada keadaan istirahat sebesar sekitar -90 c G


o-
q)
mV sampai tereksitasi oleh aktivitas listrik yang menjalar dari -o o
E
pemacu. Sekali membran suatu sel kontraktil miokardium o G
E o)
tereksitasi, maka terbentuk potensial aksi melalui proses o
E
rumit perubahan permeabilitas dan perubahan membran a
c
0)
potensial sebagai berikut (Gambar 9-11): o
o_

1. Selama fase naik potensial aksi, potensial membran


dengan cepat berbalik ke nilai positif +30 mV akibat -70
pengaktifan saluran Na. berpintu voltase dan Na- kemu-
dian cepat masuk ke dalam sel, seperti yang terjadi pada
-90
sel peka rangsang lain yang mengalami potensial aksi
(lihat h. 102). Permeabilitas Na- kemudian cepat me-
Waktu (mdet)
nurun ke nilai istirahatnya yang rendah, tetapi, khas Gambar 9-11
untuk sel otot jantung, potensial membran dipertahan-
Potensial aksi di sel kontraktil otot jantung. Potensial aksi di
kan mendekati tingkat positif puncak ini selama bebe- sel kontraktil jantung sangat berbeda dari potensial aksi di sel
rapa ratus milidetik, menghasilkan fase datar potensial otoritmik jantung (bandingkan dengan Gambar 9-7).

338 Bab 9
Marilah kita lihat bagaimana potensial aksi ini menim- dibandingkan dengan di CES, tetapi pada peningkatan kadar K,
bulkan kontraksi. CES gradien ini berkurang. Perubahan ini menyebabkan berku-
rangnya potensial "istirahat" (yaitu, membran menjadi kurang
negatifdi bagian dalam dibandingkan normal karena kurangnya
I Masuknya Ca2* dari CES memicu pelepasan Ca2* Kt yang keluar). Di antara berbagai konsekuensi adalah kecen-
yang jauh lebih besar dari retikulum sarkoplasma. derungan pembentukan fokus ektopik serta aritmia jantung.
Peningkatan konsentrasi Ca']t CES, sebaliknya, mening-
Di sel kontraktil jantung, saluran Ca2- tipe L terutama terletak katkan kekuatan kontraksi jantung dengan memperpanjang
di tubulus T. Seperti telah anda pelajari, saluran bergerbang fase datar potensial aksi serta dengan meningkatkan konsen-
voltase ini terbuka selama potensial aksi lokal. Dengan demi-
trasi Ca2t sitosol. Kontraksi cenderung berlangsung lebih
kian, tidak seperti di otot rangka, Ca'- berdifusi ke dalam lama, dengan sedikit waktu istirahat di antara dua kontraksi.
sitosol dari CES menembus membran tubulus T sewaktu Sebagian obat mengubah fungsi jantung dengan mempenga-
potensial aksi jantung. Masuknya Car- ini memicu pem- ruhi perpindahan Cazt menembus membran sel miokardium.
bukaan saluran-saluran pelepas Ca2- sekitar di kantung lateral
Sebagai contoh, obat penghambat saluran Ca2., misalnya
retikulum sarkoplasma. Melalui apa yang disebut sebagai
(pelepasan C*. yangdipicu oleh Ca2.), Ca2- yang masuk ke
sitosol dari CES memicu pelepasan lebih banyak Caz' ke
dalam sitosol dari simpanan intrasel (Gambar 9-12). Lon-
jakan lokal pelepasan Ca'-, yang dikenal sebagai Cd- spark,
dari retikulum sarkoplasma ini secara kolektiimeningkatkan
kompartemen Ca2. sitosol cukup besar untuk dapat meng-
gerakkan perangkat kontraktil. Sembilar.r puluh persen Ca2t
yang dibutuhkan untuk kontraksi otot berasal dari retikulum
sarkoplasma. Pasokan tambahan Ca2t ini, disetai oleh proses
pengeluaran Ca2- yang lambat, merupakan penyebab lamanya
periode jantung berkontraksi, yang berlangsung sekitar tiga
kali iebih lama daripada kontraksi sebuah serar orot rangka
(300 mdet dibandingkan dengan 100 mdet). Peningkatan
waktu kontraktil ini memastikan bahwa waktu untuk me- Masuknya
Pelepasan
nyemprotkan darah memadai. sejumlah kecil
+ sejumlah besar
Ca2* dari retikulum
Ca2. dari CES
sarkoplasma
PERAN Ca2. SITOSOL DALAM PENGGABUNGAN
EKSITASI-KONTRAKSI t---'
Seperti di otot rangka, peran Ca2' di dalam sitosol adalah
berikatan dengan kompleks troponin-tropomiosin dan secara
fisik menarik kompleks tersebut ke samping sehingga dapat
terjadi siklus jembatan silang dan kontraksi (Gambar 9-12) F""='.";-l
-
(lihat h. 339). Namun, tidak seperti otot rangka, di mana
selalu terjadi pembebasan Ca2- dalam jumlah memadai un- I
tuk mengaktifkan semua jembatan silang, di otot jantung Kompleks troponin-
tingkat aktivitas jembatan silang bervariasi sesuai jumlah tropomiosin di filamen
tipis tergeser ke sisi
Ca'. di sitosol. Seperti akan kita lihat, berbagai faktor regu-
latorik dapat mengubah.iumlah Ca2* sitosol.
+
Pengeluaran Ca2- dari sitosol oleh mekanisme dependen
energi di membran plasma dan retikulum sarkoplasma me- Siklus jembatan
silang antara filamen
muiihkan efek pemblokiran kompleks troponin-tropomiosin
tebal dan tipis
sehingga kontraksi terhenti dan otot jantung melemas.

PENGARUH PERUBAHAN KONSENTRASI K- DAN


Filamen tipis
ca2* cEs bergeser masuk di
CATAIAN KLINIS. Tidaklah mengejutkan, perubahan dalam antara filamen tebal
konsentrasi K- dan Cal CES dapat berpengaruh besar pada
jantung. Kadar K- yang abnormal adalah hal yang paling penting
dari segi klinis, diikuti dengan derajat yang lebih ringan oieh
ketidakseimbangan Ca}. Perubahan konsentrasi K- di CES
mengubah gradien konsentrasi K. antara CIS dan CES. Dalam Gambar 9-12
nil.
keadaan normal, Kt di dalam sel lebih banyak secara bermakna Penggabungan eksitasi-kontraksi di sel kontraktil jantung.

Fisiologi Jantung 339


uera?amil, menghambat influks Ca'. sewaktu potensial aksi, kontraksi (pengosongan) dan relaksasi (pengisian) yang ber-
mengurangi kekuatan kontraksi jantung. Obat lain, misalnya gantian. Kontraksi tetanik yang berkepanjangan akan menye-
digitalis, meningkatkan kontraktilitas jantung dengan meng- babkan kematian. Rongga-rongga jantung tidak dapat terisi
induksi akumulasi Ca2* sitosol. dan mengosongkan dirinya.
Faktor utama yang berperan dalam periode refrakter adalah
inaktivasi, selama fase datar yang berkepanjangan, saluran Nat
I Periode refrakter yang Iama menghambat yang diaktifkan sewaktu influks awal Nat pada fase naik. Barulah
tetanus pada otot jantung. setelah membran pulih dari proses inaktivasi ini (ketika membran
telah mengalami repolarisasi ke tingkat istirahat) saluran Na-
Seperti jaringan peka rangsang lainnya, otot jantung me- dapat diaktifkan kembali untuk memulai potensial atr<si lain.
miliki periode refrakter. Selama periode refrakteq tidak dapat
terbentuk potensial aksi kedua sampai membran peka rang-
sang pulih dari potensial aksi sebeiumnya. Di otot rangka, I EKG adalah rekaman penyebaran keseluruhan
periode refrakter sangat singkat dibandingkan dengan durasi aktivitas listrik jantung.
kontraksi yang terjadi sehingga serat dapat dirangsang kem-
bali sebelum kontraksi pertama selesai untuk menghasilkan Arus listrik yang dihasilkan oleh otor janrung selama depo-
penjumlahan kontraksi. Stimulasi berulang cepat yang tidak larisasi dan repolarisasi menyebar ke dalam jaringan sekitar
memungkinkan serat otot melemas di antara rangsangan jantung dan dihantarkan melalui cairan tubuh. Sebagian ke-
menyebabkan terjadinya kontrai<si maksimal menetap yang cil dari aktivitas listrik ini mencapai permukaan tubuh,
dikenal sebagai tetanus (lihat Gambar 8-16, h. 292). tempat aktivitas tersebut dapat dideteksi dengan mengguna-
Sebaliknya, otot jantung memiliki periode refrakter kan elektroda perekam. Rekaman yang dihasilkan adalah
yang lama yang berlangsung sekitar 250 mdet karena me- suatu elektrokardiogram, atau EKG.
manjangnya fase datar potensial aksi. Hal ini hampir selama Ingatlah tiga hal penting dalam mempertimbangkan
periode kontraksi yang dipicu oleh potensial aksi yang ber- y^ng direpresentasikan oleh EKG:
^pa
sangkutan; kontraksi satu serat otot jantung berlangsung
1. EKG adalah rekaman dari sebagian aktivitas listrik yang
rerata 300 mdet (Gambar 9-13). Karena itu, otot jantung
diinduksi di cairan tubuh oleh impuls jantung y^ng
tidak dapat dirangsang kembali sampai kontraksi hampir mencapai permukaan tubuh, bukan rekaman langsung
selesai sehingga tidak terjadi penjumlahan kontraksi dan
aktivitas listrik jantung yang sebenarnya.
tetanus otot jantung. Ini adaiah suatu mekanisme protektif
2. EKG adalah rekaman kompleks yang mencerminkan
penting, karena pemompaan darah memerlukan periode
penyebaran keseluruhan aktivitas di seluruh jantung se-
waktu depolarisasi dan repolarisasi. EKG bukan rekam-
an satu potensial aksi di sebuah sel pada suaru saat.
Rekaman di setiap saar mencerminkan jumlah aktivitas
listrik di semua sel otor janrung' yang sebagian mungkin
mengalami potensial aksi semenrara yang lain mungkin
belum diaktifkan. Sebagai contoh, segera setelah nodus
SA mengeluarkan impuls, sel-sel atrium mengalami po-
tensial aksi sementara sel-sel ventrikel masih berada
o'
(o dalam potensial istirahat. Pada waktu berikutnya, akti-
(o
vitas listrik akan telah tersebar ke sel-sel ventrikel se-
=
OJ
mentara sel-sel atrium mengalami repolarisasi. Karena
E =
a
o itu, pola keseluruhan aktivitas listrik jantung bervariasi
c(! 0)
sesuai waktu selagi impuls mengalir ke seluruh jantung.
-o o
E
0)
o 3. Rekaman mencerminkan perbandingan dalam voltase
E !)
f yang terdeteksi oleh elektroda-elektroda di dua titik
'o c berbeda di permukaan tubuh, bukan potensial aksi
c =
(o
0) sebenarnya. Sebagai contoh, EKG tidak merekam po-
o o
o)
o- tensial sama sekali ketika otot ventrikel mengalami de-
-70 polarisasi atau repolarisasi sempurna; kedua elektroda
"melihat" potensial yang sama sehingga tidak terdapat
perbedaan potensial antara dua elektroda yang terekam.
-90
Pola pasti aktivitas listrik yang direkam dari permukaan
0 100 200 300
tubuh bergantung pada orientasi elektroda perekam. Elektro-
Waktu (mdet)
"melihat"
da dapat secara kasar dianggap sebagai "mata" yang
Gambar 9-13 aktivitas listrik dan menerjernahkannya menjadi rekaman
Hubungan suatu potensial aksi dan periode refrakter dengan yang dapat diiihat, rekaman EKG. Apakah yang terekam ada-
durasi respons kontraktil di otot jantung. lah defleksi ke bawah atau ke atas bergantung pada bagai-

340 Bab 9
Sadapan ekstremitas

Sadapan l:
Lengan kanan
ke lengan kiri
lengan kanan

Sadapan ll: Sadapan lll:


Lengan kanan Lengan kiri
ke tungkai kiri ke tungkai kiri

Sadapan dada

aVF : Tungkai kiri lti.

:,.:-,+

Elektroda tanah i "i:tr


:w:q

(ground electrode)
'""#, =l

(a) (b)

Gambar 9-'14
Sadapan elektrokardiogram. (a) Sadapan ekstremitas. Keenam sadapan ekstremitas mencakup sadapan l, ll, lll, aVR, aVL, dan
aVF. Sadapan l, ll, dan lll adalah sadapan bipolar karena digunakan dua elektroda perekam. Rekaman mencatat perbedaan
potensial antara dua elektroda. Sebagai contoh, sadapan I merekam perbedaan potensial yang terdeteksi di lengan kanan dan
lengan kiri. Elektroda yang diletakkan di tungkai kanan berfungsi sebagai elektroda tanah dan bukan elektroda perekam.
Sadapan aVR, aVL, dan aVF adalah sadapan unipolar. Meskipun digunakan dua elektroda, namun hanya potensial sebenarnya di
bawah satu elektroda, elektroda eksplorasi, yang direkam. Elektroda yang Iain diset pada potensial nol dan berfungsi sebagai
titik referensi netral. Sebagai contoh, sadapan aVR merekam potensial yang mencapai lengan kanan dibandingkan dengan
bagian lain tubuh. (b) Sadapan dada. Enam sadapan dada, V, sampai Vu, juga merupakan sadapan unipolar. Elektroda eksplorasi
terutama merekam potensial listrik otot jantung yang terletak tepat di bawah elektroda di enam lokasi berbeda di sekitar
jantung.

mana elektroda diorientasikan dalam kaitannya dengan berbeda yang masing-masing merekam aktivitas listrik di
aliran arus di jantung. Sebagai contoh, penvebaran eksitasi jantung dari lokasi vang berbeda-beda-enam sadapan dari
melintasi jantung "terlihat" berbeda dari lengan kanan, dari ekstremitas dan enam sadapan dada di berbagai tempat di
tungkai kiri, atau dari rekaman yang langsung dilakukan di sekitar jantung. Untuk menghasilkan gambaran dasar untuk
atas jantung. Meksipun di jantung terjadi proses listrik yang perbandingan dan untuk mengenali penyimpangan dari
sama namun aktivitas ini memperlihatkan bentuk gelombang normal, ke- 1 2 sadapan tersebut digunakan secara rutin dalam
yang berbeda jika direkam oleh elektroda-elektroda yang semua perekaman EKG (Gambar 9-14).
terletak pada titik yang berbeda di tubuh.
Untuk menghasilkan perbandingan yang baku, rekaman
EKG secara rutin terdiri dari 1,2 sistem elektroda konvensio- I Berbagai bagian dari rekaman EKG dapat
nal, atau sadapan (lead).Ketrka sebuah mesin elektrokardio-
dikaitkan dengan proses spesifik di jantung.
graf dihubungkan antara elektroda-elektroda perekam di dua
titik di tubuh maka susunan spesifik dari masing-masing Inte rpretasi konfigurasi gelombang yang terekam dari masing-
pasangan koneksi disebut sadapan. Terdapat 12 sadapan masing sadapan bergantung pada pengetahuan tenrang rang,

Fisiologi Jantung 34"1


kaian penyebaran eksitasi di jantung dan posisi jantung relatif daripada ventrikel dan karenar.rya menghasilkan aktivi-
terhadap letak elektroda. EKG normal memiliki tiga bentuk tas listrik yang lebih kecil.
gelombang yang jelas gelombang Il kompleks QRS, dan 4. Di tiga titik waktu berikut tidak terdapat aliran arus
gelombang T (Gambar 9-15). (Huruf-huruf hanya menun- netto di oror janrung sehingga EKG tetap berada di garis
jukkan urutan gelombang. Penemu teknik ini memulai abjad basal:
dari tengah ketika memberi nama gelombang-gelombang 'a. Sewaktu jeda/penundaan di nodus AV. Jeda ini ter-
tersebut). cermin oleh interval waktu antara akhir P dan awal
I Gelombang P mencerminkan depolarisasi atrium, QRS; segmen EKG ini dikenal sebagai segmen PR
(Disebut "segmen PR" dan bukan "segmen PQ' ka-
I Kompleks QRS mencerminkan depolarisasi ventrikel
rena defleksi Q kecil dan kadang tidak ada, semen-
I Gelombang T mencerminkan repolarisasi ventrikei
tara defleksi R adalah gelombang yang dominan
Karena gelombang pergeseran depolarisasi dan repola- dalam kompleks ini). Arus mengalir melalui nodus
risasi ini mading-masing menyebabkan kontraksi dan relak- AV, tetapi kekuatannya terlalu kecil untuk dideteksi
sasi jantung maka proses siklis mekanis jantung berlangsung oleh elektroda EKG.
sedikit lebih belakangan dari perubahan ritmis aktivitas lis- b. Ketika uentikel teru/epolarisasi sempurna dan se/-se/
trik. Hal-hal berikut tentang rekaman EKG juga perlu kontraktil mengalami fase datar potensial aksi sebelum
dicatat: mengalami repolarisasi, diwakili oleh segmen ST.
Segmen ini terletak antara QRS dan
-f;
segmen ini
1. Lepas muatan nodus SA tidak menghasilkan aktivitas
bersesuaian dengan waktu saat pengaktifan ventrikel
listrik yang cukup besar untuk mencapai permukaan
ventrikel sedang berkor.rtraksi dan mengo-
selesai dan
tubuh sehingga tidak terekam adanya gelombang pada
songkan isinya. Perhatikan bahwa segmen ST bukan
depolarisasi nodus SA. Karena itu, gelombang yang
rekaman aktivitas kontraktil jantung. EKG adalah
pertama kali terekam, gelombang P, terjadi ketika im-
puls atau gelombang depolarisasi menyebar ke seluruh
ukuran aktivitas listrik yang memicu aktivitas
rnekanis.
atrium.
2. Pada EKG normal, tidak terlihat gelombang terpisah
c. Ketika otot jantung mengalami repo/arisasi sempurna
dan beristirahat dan uentrike/ sedang terisi, setelah
untuk repolarisasi atrium. Al<tivitas listrik yang berkait-
gelombang T dan sebelum gelombang P berikutnya.
an dengan repolarisasi atrium normalnya terjadi ber-
Periode ini disebut interval TP.
samaan dengan depolarisasi ventrikel dan ditandai oleh
kompleks QRS.
3. Gelombang P jauh lebih kecil daripada kompleks QRS I EKG dapat digunakan untuk mendiagnosis
karena atrium memiliki massa otot yang jauh lebih kecil
kelainan kecepatan denyut jantung, aritmia, dan
kerusakan otot jantung.

CATAIAN KLINIS. Karena aktivitas listrik memicu akti-


vitas mekanis rnaka gangguan pola listrik biasanya disertai
oleh gangguan aktivitas kontraktil jantung. Karena iru, eva-
E luasi pola-pola EKG dapat memberi informasi yang ber-
(5
c) manfaat mengenai status jantung. Penyimpangan utama
c)
o) dari keadaan normal yang dapat ditemukan melalui elek-
C
trokardiografi adalah (1) kelainan kecepatan denyut jan-
Ea tung, (2) kelainan irama, dan (3) miopati jantung (Gambar
c c e-16).
0)
o
o-
Segmen Segmen lnterval TP
KELAINAN KECEPATAN
PR ST
Kecepatan denyut jantung dapat ditentukan dari jarak antara
Gelombang P = Depolarisasi atrium
dua kompleks QRS yang berurutan di kertas berskala yang
Segmen PR = Jeda/penundaan nodusAV
Kompleks QRS = Depolarisasi ventrikel (atrium secara digunakan untuk merekam EKG. Kecepatan denyut jantung
bersamaan mengalami repolarisasi) yang melebihi 100 denyut per menit disebut tal<tkatdia (raki
Segmen ST = Saat ventrikel berkontraksi dan artinya "c€pat"), sementara denyut yang kurang dari 60 kali
mengosongkan isinya per menit disebut bradikardia (bradi artinya "lambat").
Gelombang T = Repolarisasi ventrikel
lnterval TP = Waktu saat ventrikel melemas
dan terisi KELAINAN IRAMA
Gambar 9-15 Irama merujuk kepada keteraturan arau spacing gelombang
Bentuk gelombang elektrokardiogram di sadapan ll EKG. Setiap variasi dari irama normal dan rangkaian eksitasi
jantung disebut aritmia. Hal ini dapat disebabkan oleh fokus
ektopik, perubahan aktivitas pemacu r.rodus SA, atau gang-

342 Bab 9
guan hantaran. Kecepatan jantung juga sering berubah. EAs- sebagai irama 2:l atau 3:1. Kenyataan bahwa tidak setiap
trasistol, atats kontrabsi uentrikel prematur, yang berasal dari impuls atrium mencapai ventrikel pada flutter arrium rne-
suatu fokus ektopik adalah penyimpangan yang sering di- rupakan hal penting, karena hal ini tidak memr-rngkinkan
temukan. Kelainan lain pada irama yang mudah dideteksi denyut ventrikel yang cepat yang melebihi 200 kali per me-
oleh EKG adalah flutter atrium, fibrilasi atrium, fibrilasi nit. Kecepatan setinggi ini tidak memungkinkan pengisian
ventrikel, dan blok jantung. ventrikel yang memadai di antara denyutan. Dalam hal ini,
Flutter atrium ditandai oleh langkaian depolarisasi curah jantung akan berkurang hingga ke tahap yang menye-
atrium yang cepat tetapi reguler dengan kecepatan antara 200 babkan pingsan atau bahkan meninggal akibat berkurangnya
sampai 380 denyut per menit. Ventrikel jarang mengikuti aliran darah ke otak.
kecepatan atrium yang tinggi ini. Karena periode relrakter Fibrilasi atrium ditandai oleh depolarisasi atrium yang
jaringan penghantar lebih lama daripada yang dimiliki oleh cepat, ireguler, dan tak terkoordinasi, tanpa gelombang P
otot atrium maka nodus AV tidak mampu berespons terha- yang jelas. Karena itu, kontraksi atrium menjadi kacau dan
dap setiap impuls yang berkonvergensi padanya dari atrium. asinkron. Karena impuls yang mencapai nodus AV tidak
Mungkin hanya satu dari setiap dua atau tiga impuls atrium teratur maka irama ventrikel juga sangat ireguler. Kompleks
berhasil melewati nodus AV ke ventrikel. Keadaan ini disebur
QRS berbentuk normal tetapi muncul secara sporadis. Waktu
di antara dua denyut ventrikel untuk pengisian ventrikel ber-
variasi. Sebagian denyut ventrikel berlangsung sedemikian
berdekatan sehingga isi ventrikel sangat sedikit. Karena peng-
isian kurang maka kontraksi berikutnya menjadi lebih lemah.
KECEPATAN DAN IRAMA NORMAL
Pada kenyataannya, sebagian dari kontraksi ventrikel mung-
terlalu lemah untuk menyemprotkan darah sehingga nadi
kir"r
pergelangan tangan tidak teraba. Dalam situasi ini, iika ke-
cepatan denyut jantung diukur secara langsung, baik dengan

1 det
lr 'v denyut apeks atau via EKG, dan kecepatan denyut nadi di-
ukur secara bersamaan di pergelangan tangan, maka kecepat-
KELAINAN KECEPATAN an der.ryut jantung akan melebihi denyut nadi. Pcrbedaan
kecepatan denyutjantung dan nadi ini dikenai sebagai deffsit
Takikardia
denyut. Dalam keadaan normal, kecepatan jantung sama
dengan kecepatan nadi, karena setiap konrraksi jantur-rg
memicu denyut nadi akibat semproran darah ke dalam
arteri.
Fibrilasi ventrikel adalah kelainan ilarna yang sangar
KELAINAN IRAMA serius di mana oror ventrikel memperlihatkan kontraksi ka-
Ekstrasistol (kontraksi ventrikel prematur) cau tak terkoordinasj. Terber.rtuk banyak impuls yang me-
rambat acak ke semua arah di sekitar ventrikel. Rekaman
EKG pada fibrilasi ventrikel sangat ireguler tanpa pola atau
irama yar.rg dapat dideteksi. Jika kontraksi rnenjadi sedemi-
kian kacau maka ve ntrikel tidak cfektif sebagai pompa. Jika
sirkulasi tidak dipulihkan dalam waktu kurang dari empat
mer.rit melalui kompresi jantung eksternal atau defibrilasi lis-
rrik maka terjadi kerusakan otak ireversibel disertai ancaman
kematian.
Jenis lain aritmia, blok jantung, terjadi karena defek
di sistem hantaran jantung. Atrium masih berdenyur rer-
Blok jantung komplit
atur, tetapi ventrikel kadang-kadang gagal terangsang dan
karenanya tidak berkontraksi setelah atrium berkontraksi.
Impuls antara atrium dan ventrlkel dapat terhamlrat dalam
derajat yang bervariasi. Pada sebagian bentuk blok jantung,
hanya setiap impuls atrium kedua atau ketiga yang diterus-
MIOPATI JANTUNG kan ke ventrikel. Hal ini dikenal sebagai blok 2:1 atat 3:1,
lnfark miokardium (serangan jantung) yang dapat dibedakan dari irama 2:1 atau 3:1 yang berkaitan
derrgan flutter atrium oleh kecepatan yang ditunjukkan.
Pada blok jantung, kecepatan atrium normal rerapi kece,
patan ver-rtrikel jauh di bawah normal, sementara pada
Gambar 9-16 flutter atrium kecepatan atrium sangat tinggi disertai ke-
Contoh penyakit jantung yang dapat dideteksi dengan cepatan ventrikel normal atau di aras normal. Blok jantung
elektrokardiograf i. total dinndai oleh disosiasi total aktivitas atrium dan ven-

Fisiologi Jantung 343


l-ebih Dekat dengan Fisiologi Olahraga
Uji Stres-Apa, Siapa, dan Kapan
Uji latih jantung terutama dilakukan gelombang T terbalik, atau aritmia menjadi alat diagnostik yang penting
untuk membantu dalam diagnosis atau yang berbahaya) atau muncul gejala namun cara ini hanyalah salah satu
kuantifikasi penyakit jantung atau fisik misalnya nyeri dada. Uji yang dari beberapa pemeriksaan yang
paru serta untuk mengevaluasi dianggap positif pada seseorang yang digunakan untuk menentukan
kapasitas fungsional orang asimtoma- tidak mengidap penyakit jantung keberadaan penyakit arteri koronaria.
tik. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan disebut uji positif palsu. Pada pria, uji Uji latih jantung juga dilakukan
di treadmill bermotor atau ergometer positif palsu terjadi hanya pada sekitar pada orang yang tidak dicurigai
sepeda (sepeda statis dengan resistensi 10% sampai 20%, sehingga uji stres mengidap penyakit jantung atau paru
bervariasi). lntensitas beban kerja diagnostik untuk pria memiliki untuk menentukan kapasitas fungsio-
(seberapa berat subyek bekerja) spesifisitas B0% sampai 90%. Wanita nal mereka saat ini. Uji fungsional ini
disesuaikan dengan secara progresif memperlihatkan angka uji positif palsu dilakukan seperti uji diagnostik tetapi
meningkatkan kecepatan dan ke- yang lebih tinggi, dengan spesif isitas dipandu oleh ahli fisiologi olahraga
miringan treadmill atau dengan menjadi lebih rendah yaitu sekitar 70%. dan dokter tidak harus ada. Uji ini
meningkatkan frekuensi dan resistensi Sensitivitas uji memiliki arti bahwa digunakan untuk menentukan resep
sepeda statis. Uji dimulai dari intensitas orang dengan penyakit akan olahraga yang aman, untuk membantu
rendah dan dilanjutkan sampai beban teridentifikasi secara benar dan hasil atlet memperoleh program latihan
kerja tertentu dicapai, gejala fisiologik negatif palsunya sedikit. Sensitivitas uji yang optimal, dan berfungsi sebagai
muncul, atau subyek terlalu lelah latih jantung dilaporkan sebesar 60% alat riset untuk mengevaluasi
untuk melanjutkan pemeriksaan. sampai 80%; yaitu, jika 100 orang efektivitas suatu program latihan. Uji
Selama uji diagnostik, pasien dengan penyakit jantung diperiksa fungsional semakin banyak dilakukan
dipantau dengan EKG, dan tekanan maka 60 sampai 80 akan teridentifikasi dengan semakin banyaknya orang
darah diperiksa setiap menit. Uji dengan benar, tetapi 20 sampai 40 mengikuti program kesehatan berbasis
dianggap positif jika terjadi kelainan akan memberi hasil uji negatif palsu. rumah sakit atau masyarakat untuk
EKG (misalnya depresi segmen ST, Meskipun uji latih jantung sekarang mencegah penyakit.

trikel, dengan impuls dari atrium tidak dihantarkan ke serta menyajikan gambaran ringkas dari sebagian kelainan
ventrikel sama sekali. Nodus SA terus mengatur depolarisasi fungsi jantung yang umum dijumpai (Untuk pemanfaatan
atrium, tetapi ventrikel menghasilkan sendiri impuls me- lebih lanjut EKG, Iihat fttur dalam boks yang menyertai,
reka dengan kecepatan yang jauh lebih rendah daripada ke- Lebih Dekat dengan Fisiologi Olahraga).
cepatan atrium. Pada EKG, gelombang P memperlihatkan
irama normal. QRS dan gelombang T juga muncul teratur
tetapi jauh lebih lambat daripada gelombang P dan sama
sekali independen dari irama gelombang P. Karena aktivitas PROSES MEKANIS SIKLUS JANTUNG
atrium dan ventrikel tidak sinkron maka gelombang untuk
repolarisasi atrium mungkin muncul, tidak lagi ditutupi Proses-proses mekanis pada siklus jantung-kontraksi, relak-
oleh kompleks QRS. sasi, dan perubahan aliran darah melalui jantung yang di-
timbulkannya-disebabkan oleh perubahan ritmik aktivitas
listrik jantung.
MIOPATIJANTUNG
Kelainan gelombang EKG juga penting dalam mengenali dan
menilai miopati jantung (kerusakan otot jantung). Iskemia I Jantung secara bergantian berkontraksi untuk
miokardium adalah kurang memadainya penyaluran darah pengosongan dan melemas untuk pengisian
berolsigen ke jaringan jantung. Kematian, atau nekrosis, sel
dirinya.
otot jantung terjadi ketika pembuluh darah yang memasok
bagian jantung tersebut tersumbat atau pecah. Keadaan ini Siklus jantung terdiri dari sistol (kontraksi dan pengo-
adalah suatu infark miokardium akut, yang umum dikenal songan) dan diastol (relaksasi dan pengisian) yang
sebagai serangan jantung. Kelainan bentuk gelombang QRS bergantian. Kontraksi terjadi karena penyebaran eksitasi
muncul ketika sebagian otot jantung menjadi nekrotik. Selain ke seluruh jantung, semenrara relaksasi mengikuti repola-
perubahan EKG, karena sel-sel otot jantung yang rusak risasi otot jantung. Atrium dan ventrikel melakukan siklus
mengeluarkan enzim-enzim khas ke dalam darah maka kadar sistol dan diastol secara terpisah. Kecuali jika disebutkan,
enzim-enzim ini dalam darah dapat dijadikan indeks derajat kara sistol dan diastol merujuk kepada apa yang terjadi di
kerusakan miokardium. ventrikel.
Interpretasi suatu EKG adalah tugas kompleks yang Pembahasan berikut dan Gambar 9-17 menghubung-
memerlukan pengetahuan dan latihan ekstensif. Pembahasan kan berbagai proess yang terjadi secara bersamaan selama
sebelumnya tidak dimaksudkan untuk menjadikan anda pa- siklus jantung, termasuk gambaran EKG, perubahan tekan-
kar EKG tetapi memberi anda gambaran rentang cata-cara an, perubahan volume, aktivitas katup, dan bunyi jantung.
bagaimana EKG dapat digunakan sebagai alat diagnostik Hanya proses-proses di sisi kiri jantung yang dijelaskan, tetapi

344 Bab 9
Elektrokard iogram

@_lakrk drkrotrk
-.
Tekanan aorta
(mm Hg)
6',n
oo
<-
!a-
ca
o) :o
'-
I

fi: @+q
Tekanan
ventrikel kiri
';Y Eftrf
Pv x
=.
o
(mm Hg)
c>
oo
Y.q

Tekanan
atrium kiri
(mm Hg)

Volume
ventrikel kiri
(ml)

Bunyi jantung

,MU
^lM** ,-ffi /ffiWffffi-

Pengisian pasif
selama diastol
Ventrikel
kiri

ventrikel dan atrium


Kontraksi
atrium
ry ru
Kontraksi
ventrikel
isovolumetrik
Penyemprotan
(ejeksi) ventrikel
rK4ffi)
N7
Relaksasi
ventrikel
isovolumetrik

o o o o
L--------r-----l
e
Pengisian ventrikel Pengosongan ventrikel

Gambar 9-17
Siklus jantung. Grafik ini memperlihatkan berbagai kejadian yang berlangsung bersamaan selama siklus jantung. lkutilah setiap
garis horizontal untuk melihat perubahan yang berlangsung pada elektrokardiogram; tekanan aorta, ventrikel, dan atrium;
volume ventrikel; dan bunyi jantung di sepanjang siklus. Diperlihatkan paruh terakhir diastol, satu sistol dan diastol penuh (satu
siklus penuh jantung), dan sistol berikutnya untuk sisi kiri jantung. lkutilah setiap garis vertikal untuk melihat apa yang terjadi
bersamaan di setiap faktor selama masing-masing fase siklus jantung. Lihat teks (h.346-347) untuk penjelasan detil angka-angka
dalam lingkaran. Sketsa jantung menggambarkan aliran darah miskin O, (biru tua) dan kaya O, (merah terang) masuk dan
keluar ventrikel selama siklus jantung.

Fisiologi Jantung 345


perlu diingar bahwa proses serupa terjadi juga di sisi kanan adalah waktu yang diperlukan untuk terjadinya proses peng-
jantung, kecuali bahwa tekanannya lebih rendah. Untuk gabungan eksitasi-kontraksi. Sewaktu kontraksi ventrikel di-
menuntaskan satu siklus jantung lengkap, pembahasan kita mulai, tekanan ventrikel segera melebihi tekanan atrium.
akan dimulai dan diakhiri dengan diastol ventrikel. Berbaliknya perbedaan tekanan ini memaksa katup AV
menurup (titik 9).
MIDDIASTOL VENTRIKEL
Seiama sebagian besar diastol ventrikel, atrium juga masih KONTRAKSI VENTRIKEL ISOVOLUMETRIK
berada dalam diastol. Tfiap ini berkorespondensi dengan Setelah tekanan ventrikel melebihi tekanan atrium dan katup
interval TP pada EKG-interval setelah repolarisasi ventrikel AV tertutup, untuk membuka katup aorta, tekanan ventrikel
dan sebelum depolarisasi atrium berikutnya. Karena darah dari harus terus meningkat sampai melebihi tekanan aorta. Ka-
sistem vena terus mengalir ke dalam atrium maka tekanan rena itu, setelah katup AV tertutup dan sebelum katup aorta
atrium sedikit melebihi tekanan ventrikel meskipun kedua terbuka terdapat periode singkat ketika ventrikel menjadi
rongga ini berada dalam keadaan relaksasi (titik I di Gambar suatu ruang terrutup (titik,1,.0). Karena semua katup tertutup
9-77). Karena perbedaan rekanan ini maka katup AV terbuka, maka tidak ada darah yang masuk atau keluar dari ventrikel
dan darah mengalir langsung dari atrium ke dalam ventrikel selama waktu ini. Interval ini dinamai periode kontraksi
sepanjang diastol ventrikel (jantung A di Gambar 9-17). t\ln- ventrikel isovolumetrik ( i s o u o lum e ni k artiny a "volume dan
bat pengisian pasif ini, volume ventrikel secara perlahan me- panjangnya konstan') (jantung C). Karena tidak ada darah
ningkat bahkan sebelum atrium mulai berkontraksi (titik Z). yang masuk atau meninggalkan ventrikei maka voiume rong-
ga ventrikel tidak berubah, dan panjang serar-serat orotnya
MENJELANG AKHIR DIASTOL VENTRIKEL tidak berubah. Kondisi isovolumetrik ini serupa dengan kon-
traksi isometrik otot rangka. Selama kontraksi ventrikel iso-
Menjelang akhir diastol ventrikel, nodus SA mencapai am-
bang dan melepaskan muaran. Impuls menyebar ke seluruh
volumetrik, tekanan ventrikel terus meningkat karena volu-
me tidak berubah (titik r!,D.
atrium, yang tampak di EKG sebagai gelombang P (titik $).
Depolarisasi atrium menyebabkan kontraksi atrium, mening-
katkan kuwa tekanan atrium (titik 4) dan memeras lebih EJEKSI VENTRIKEL
banyak darah ke dalam ventrikel. Proses penggabungan Ketika tekanan ventrikel melebihi tekanan aorta (titik I?),
eksitasi-kontraksi berlangsung selama jeda singkat antara ge- katup aorta terbuka dan dimulailah ejeksi (penyemprotan)
lombang P dan peningkatan tekanan atrium. Peningkatan darah (jantung D). Jumlah darah yang dipompa keluar dari
tekanan ventrikel (titik 5) yang terjadi secara bersamaan masing-masing ventrikel pada setiap kontraksi disebut isi
dengan peningkatan tekanan atrium disebabkan oleh tam- sekuncup (IS). Kurva tekanan aorta meningkat sewaktu da-
bahan volume darah yang dimasukkan ke ventrikel oleh kon- rah dipaksa masuk ke dalam aorta dari ventrikel lebih cepat
traksi atrium (titik 6 dan jantung B). Sepanjang kontraksi daripada darah mengalir ke dalam pembuluhpembuluh yang
atrium, tekanan atrium sedikit lebih tinggi daripada tekanan lebih halus di sebelah hilir (titik lJ). Volume ventrikel me-
ventrikel sehingga katup AV tetap terbuka. nurun secara bermakna sewaktu darah dengan cepat dipompa
keluar (titik 1,4). Sistol ventrikel mencakup periode kontraksi
AKHIR DIASTOL VENTRIKEL isovolumetrik dan fase ejeksi ventrikel.
Diastol ventrikel berakhir pada awitan kontraksi ventrikel.
Pada saat ini, kontraksi atrium dan pengisian ventrikel telah AKHIR SISTOL VENTRIKEL
tuntas. Volume darah di ventrikel pada akhir diastol (titik 7) Ventrikel tidak mengosongkan isinya secara sempurna selama
dikenal sebagai volume diastolik akhir (VDA), rata-rata fase ejeksi. Dalam keadaan normal, hanya separuh dari darah
sekitar 135 ml. Tidak ada lagi darah yang akan ditambahkan di dalam ventrikel pada akhir diastol dipompa keluar selama
ke ventrikel selama siklus ini. Karena itu, volume diastolik sistol berikutnya. Jumlah darah yang tertinggal di ventrikel
akhir adalah jumlah maksimal darah yang akan dikandung pada akhir sistol ketika ejeksi selesai disebut volume sistolik
oleh ventrikel selama siklus ini. akhir (VSA), yang rerara besarnya 65 ml (titik 1,5). Ini adalah
jumlah darah paling sedikit yang terkandung dalam ventrikel
EKSITASI VENTRIKEL DAN AWITAN SISTOL selama siklus ini.
VENTRIKEL Perbedaan antara volume darah di ventrikel sebelum

Setelah eksitasi atrium, impuls merambat melalui nodus AV


kontraksi dan setelah kontraksi adalah jumlah darah yang
dan sistem penghantar khusus untuk merangsang ventrikel. diejeksikan selama kontraksi; yaitu VDA - VSA = IS. Dalam
Secara bersamaan, kedua atrium berkontraksi. Pada saat
contoh kita, volume diastolik akhir adalah 135 ml, volume
pengaktifan ventrikel selesai, kontraksi atrium sudah berlalu. sistolik akhir 65 ml, dan isi sekuncup adalah 70 ml.
Kompleks QRS mencerminkan eksitasi ventrikel ini (titik B),
yang memicu kontraksi ventrikel. Kurva tekanan ventrikel REPOLARISASI VENTRIKEL DAN AWITAN DIASTOL
meningkat tajam segera setelah kompleks QRS, mengisya- VENTRIKEL
ratkan awitan sistol ventrikel (titik 9). Jeda singkat antara Gelombang T menandakan repolarisasi ventrikel pada akhir
kompleks QRS dan awitan sistol ventrikel yang sebenarnya sistol ventrikel (titik 1,6). Sewaktu ventrikel mulai melemas.

346 Bab 9
pada repolarisasi, tekanan ventrikel turun di bawah tekanan berapa cepat jantung dapat berdenyut tanpa mengurangi pe-
aorta dan katup aorta menutup (titik 'f.7). Penutupan katup riode diastol hingga ke tahap yang dapat menyebabkan peng-
aorta menyebabkan gangguan atau takik pada kurva tekanan isian ventrikel terganggu. Pada kecepatan jantung yang lebih
aorta, takik dikrotik (dicrotic notch) (itik '1r8). Tidak ada dari 200 denyut per menit, waktu diastoi menjadi terlaiu
lagi darah yang keluar dari ventrikel selama sikius ini, karena singkat untuk memungkinkan pengisian ventrikel yang me-
katup aorta telah tertutup. madai. Dengan tidak adekuatnya pengisian maka curah jan-
tung berkurang. Dalam keadaan normal, kecepatan denyut
RELAKSASI VENTRI KEL ISOVOLU METRI K ventrikel tidak melebihi 200 kali per menit karena periode
refrakter nodus AV yang relatif lama mencegah impuls dihan-
Saat katup aorta menutup, katup AV belum terbuka, karena
tarkan ke ventrikel lebih cepat dari ini.
tekanan ventrikel masih melebihi tekanan atrium, sehingga
tidak ada darah yang masuk ke ventrikel dari atrium. Karena
itu, semua katup kembaii tertutup untuk waktu yang singkat,
dikenal sebagai relaksasi ventrikel isovolumetrik (titik ,I9
I Kedua bunyi jantung berkaitan dengan
penutupan katup.
dan jantung E). Panjang serat otot dan volume rongga (titik
20) tidak berubah. Tidak ada darah yang meninggalkan atau Selama siklus jantung secara normal dapat didengar dua
masuk sewaktu ventrikel terus melemas dan tekanan terus bunyi jantung utama dengan stetoskop. Bunyi jantung per-
turun. tama bernada rendah, iembut, dan relatif lama-sering dikata-
kan sebagai bunyi "lub". Bunyi jantung kedua memiliki
PENGISIAN VENTRIKEL nada lebih tinggi serta lebih singkat dan tajam-sering di-
Ketika tekanan ventrikel turun di bawah tekanan atrium, katakan berbunyi seperti "dup". Karena itu, secara normal
katup AV membuka (titik 2'|'), dan ventrikel kembali terisi. kita mendengar "lub-dup-lub-dupJub-dup ...". Bunyi jan-
Diastol ventrikel mencakup baik periode relaksasi ventrikel tung pertama berkaitan dengan penutupan katup AV, semen-
isovolumetrik maupun fase pengisian ventrikel. tara bunyi jantung kedua berhubungan dengan penutupan
Repolarisasi atrium dan depolarisasi ventrikel terjadi katup semilunar (lihat "Bunyi Jantung" di Gambar 9-17).
bersamaan, sehingga atrium berada dalam keadaan diastol Pembukaan katup tidak menimbuikan suara apapun.
selama sistol ventrikel. Darah terus mengalir dari vena-vena Bunyi disebabkan oleh getaran yang terbentuk di dalam
paru ke dalam atrium kiri. Dengan berkumpulnya darah dinding ventrikel dan arteri besar sewaktu katup menutup,
yang masuk ini di atrium maka tekanan atrium terus me- bukan oleh katup itu sendiri. Karena katup AV menLrtup pa-
ningkat (titik 32). Ketika katup AV membuka pada akhir sis- da permulaan kontraksi ventrikel, ketika tekanan ventrikel
tol ventrikel, darah yang terkumpul di atrium selama sistol pertama kali melebihi tekanan atrium, maka bunyi jantung
ventrikel mengalir deras ke dalam ventrikei (kembali ke jan- pertama menandakan awitan sistol ventrikel (titik,9 di Gam-
tung A). Karena itu pengisian ventrikel mula-mula berlang- bar 9-17). Katup semilunar menutup pada permulaan relak-
sung cepat (titik 23) karena meningkatnya tekanan atrium sasi ventrikel, sewaktu tekanan ventrikel kiri dan kanan
yang terjadi akibat akumulasi darah di atrium. Pengisian ven- masing-masing turun di bawah tekanan aorta dan arteri pul-
trikel melambat (titik ?4) sewaktu darah yang terakumulasi monalis. Karena itu, bunyi jantung kedua menandakan awit-
tersebut telah disalurkan ke ventrikel, dan tekanan atrium an diastol ventrikel ltitik tlp.
mulai turun. Selama periode penurunan pengisian ini, darah
terus mengalir dari vena pulmonalis ke dalam atrium kiri
dan menembus katup AV ke dalam ventrikel kiri. Selama I Aliran darah turbulen menghasilkan murmur
diastol ventrikel tahap akhir, ketika pengisian ventrikel me- jantung.
lambat, nodus SA kembali melepaskan muatan dan siklus
CATAIAN KLIMS. Bunyi jantung abnormal, atau murmur
.jantung kembali berulang (titik i5).
(bising), biasanya (tetapi tidak selalu) berkaitan dengan penyakit
Ketika tubuh berada dalarn keadaan istirahat, satu siklus
jantung. Murmur yang tidak melibatkan patologi jantung, yang
jantung yang lengkap berlangsung 800 mdet, dengan 300
dinamai munnrrr fungsional, lebih sering pada orang berusia
mdet dihabiskan untuk sistol ventrikel dan 500 mdet di-
muda. Darah dalam keadaan normal mengalir secara lamina6
gunakan oieh diastol ventrikel. Pengisian ventrikel sebagian
yaitu, lapisan-lapisan cairan meluncur/bergeseran secara halus
besar berlangsung pada awal diastol saat fase pengisian cepat.
satu sarna lain (lamina artinya "lapisari'). Aliran laminar tidak
Pada kecepatan denyut jantung yang tinggi, diastol memen-
menimbulkan suara apapun. Namun, ketika aliran darah men-
dek jauh lebih besar daripada sistol. Sebagai contoh, jika
jadi turbulen dapat terdengar suara (Gambar 9-19). Suara ab-
kecepatan denyut jantung meningkat dari 75 menjadi 180
normal seperti itu disebabkan oleh getaran yang diciptakan oleh
kali per menit, maka durasi diastol berkurang sekitar 75o/o,
aliran turbulen di struktur sekitarnya.
dari 500 mdet menjadi 125 mdet. Hal ini sangat mengurangi
waktu yang tersedia untuk relaksasi dan pengisian ventrikel.
KATUP STENOTIK DAN INSUFISIEN
Namun, karena sebagian besar pengisian ventrikel terjadi
selama awal diastol maka pada peningkatan kecepatan denyut Penyebab tersering turbulensi.adalah malfungsi katup, baik
jantung, misalnya ketika olah raga, pengisian tidak terlaiu stenotik maupun insufisiensi. Katup stenotik adalah katup
terganggu (Gambar 9-18). Namun terdapat batas pada se- kaku menyempit yang tidak membuka sempurna. Darah

Fisiologi Jantung 347


{

, Waktu diastol

Volume diastolik akhir


(135 ml)

Pengis
I karena

fl\
rr
kontraksi

Volume sistolik akhir


(65 ml)
"f ---,
,r,Kgcep hidenlrut fGeprta" denyut I
normal
I jantung meningkat i

Gambar 9-18
Profil pengisian ventrikel pada kecepatan jantung normal dan meningkat. Karena sebagian
besar pengisian ventrikel terjadi
pada awal diastol selama fase pengisian cepat, maka pengisian ini tid;k terlalu
tergang"gu ketika watt-u oiastot berkurang akibat
meningkatnya kecepatan denyut jantung.

harus dipaksa melewati lubang yang menyempit dengan ke- Umumnya baik stenosis maupun insufisiensi katup
cepatan sangat tinggi sehingga terjadi turbulensi yang me- disebabkan oleh demam rematik, suatu penyakit otoimun
nimbulkan suara siulan abnormal seperri suara yang timbul ("imunitas terhadap diri sendiri") yang dipicu oleh infeksi
ketika anda memaksa udara keluar cepat melalui bibir yang bakteri streptokokus. Antibodi yang dibentuk terhadap tok_
menyempit saat bersiul. sin yang dihasilkan oleh bakteri ini berinteraksi dengan
Katup insuffsien atau inkompeten adalah katup yang banyak jaringan tubuh sendiri, menimbulkan kerusakan
tidak menutup dengan sempurna, biasanya karena pada im_unologis. Katup jantung adalah salah satu jaringan yang
tepi-tepi katup terdapat jaringan parut dan tidak menyatu paling rentan dalam hal ini. Di sepanjang tepi-tepi yang
dengan benar. Turbulensi terjadi ketika darah mengalir ba- meradang di katup jantung yang terkena terbentuk lesi-lesi
lik melalui katup yang insufisien tersebur dan bertumbukan besar hemoragik fibrosa, menyebabkan karup menjadi kaku,
dengan darah yang mengalir dalam arah berlawanan, men- menebal, dan terbentuk jaringan parut. Kadang-kadang tepi
ciptakan murmur berdesis atau berkumur. Aliran balik da- daun katup melekat permanen satu sama l"irr. B.rg"it.rrrg
rah semacam ini dikenal sebagai regurgitasi. Katup jantung pada tingkat dan sifat spesifik lesi, katup mungkin menjadl
yang insufisien sering disebut katup bocor, karena me- stenotik atau insufisien atau keduanva.
mungkinkan darah mengalir balik saar karup sebenarnya
harus tertutup.
WAKTU MURMUR
Katup yang terkena dan jenis defek biasanya dapat dideteksi
berdasarkan lobasi dan waktu ilmbul murmur. Setiap katup
jantung dapat didengar paling jelas di lokasi tementu di dada.
Dengan mengetahui di mana murmur terdengar paling keras
dokter dapat mengetahui katup mana y"ng ,.ilib"r.
"\faktu" timbul murmur merujuk kepada bagian dari
Aliran laminar (tidak menimbulkan suara)
siklus jantung saar mana murmur terdengar. Ingadah bahwa
bunyi jantung pertama menandakan awitan sisiol ventrikel,
dan bunyi jantung kedua mengisyaratkan awitan diastol ven_
trikel. Karena itu, murmur antara bunyi jantung pertama dan
kedua (lub-murmur-dup, lub-murmur-dup) adaiah murmur
sistolik. Murmur diastolik, sebaliknya, terjadi antara bunyi
jantung kedua dan pertama (lub-dup-murmur, lub-dup_mur_
mur). Suara murmur ditandai sebagai murmur r,.rro,ik
1b.._
siul) atau murmur insufisiensi (berdesis). Berbekal fakta_fakta
, Aliran turbulen (dapat terdengar) ini, kita dapat menentukan penyebab suatu murmur katup
Gambar 9-19 (Thbel 9-2). Sebagai contoh, murmur bersiul (menandakan
Perbandingan aliran laminar dan turbulen suatu srenosis katup) yang terjadi antara bunyi jantung per_

348 Bab 9
Tabel 9-2
Waktu dan Jenis Murmur yang Berkaitan dengan Berbagai Kelainan Katup Jantung

POLA YANG TERDENGAR JENIS CACAT WAKTU PENYAKIT


SAAT AUSKULTASI KATUP MURMUR KATUP KOMENTAR

Lub-Siul-Dup Stenotik Sistolik Stenosis katup Murmur sistolik bersiul menandakan bahwa
semilunar katup yang harusnya terbuka saat sistol (katup
semilunar) tidak terbuka secara sempurna.
Lub-Dup-Siul 5tenotik Diastolik Stenosis katup Murmur diastolik bersiul menandakan bahwa
AV katup yang harusnya terbuka sewaktu diastol
(katup AV) tidak membuka secara sempurna.
Lub-Desis-Dup lnsuf isien Sistolik Insufisiensi Murmur sistolik berdesis menandakan bahwa
katup AV katup yang seharusnya tertutup selama sistol
(katup AV) tidak menutup secara sempurna.
Lub-Dup-Desis lnsuf isien Diastolik I nsufisiensi Murmur diastolik berdesis menandakan bahwa
katup semilunar katup yang seharusnya tertutup selama diastol
(katup semilunad tidak menutup secara
sempurna.

tama dan kedua (menandakan murmur sistolik) menunjuk- Karena volume darah total rerata adalah 5 sampai 5,5
kan stenosis di suatu katup yang seharusnya terbuka ketika liter maka masing-masing paruh jantung setiap menit me-
sistol. Katup ini mungkin katup aorta atau katup semilunar mompa setara dengan seluruh volume darah. Dengan kata
pulmonalis yang dilalui oleh darah ketika terjadi ejeksi. Iden- lain, setiap menit ventrikel kanan normalnya memompa 5
tifikasi katup mana yang stenotik dapat dilakukan dengan liter darah melalui paru, dan ventrikel kiri memompa 5 liter
menemukan di mana murmur terdengar paling baik. melalui sirkulasi sistemik. Dengan kecepatan ini, seriap pa-
Kekhawatiran utama dengan murmur jantung tentu saja ruh jantung akan memompa sekitar 2,5 iura liter darah
adalah bukan murmur itu sendiri tetapi efek merugikan ter- hanya dalam setahun. Ini baru curah jantung daiam ke-
hadap sirkulasi yang ditimbulkan oleh defek penyebabnya. adaan istirahatl Selama olah raga, curah jantung dapat me-
ningkat menjadi 20 sampai 25 liter per menit, dan curah
setinggi 40 liter per menit pernah dicapai oleh atlet terlatih
CURAH JANTUNG DAN selama olahraga berat tipe daya tahan. Perbedaan anrara cu-
rah jantung saat istirahat dan volume maksimal darah yang
KONTROLNYA dapat dipompa oleh jantung per menit disebut cadangan
jantung.
Curah jantung (CJ) adalah volume darah yang dipompa
Bagaimana curah jantung dapat bervariasi sedemikian
oleh masing-masing ventrikel per menit (bukan jumlah total
besar, bergantung padakebutuhan tubuh? Anda dapat dengan
darah yang dipompa oleh jantung). Selama suatu periode
waktu, volume darah yang mengalir melalui sirkulasi paru
cepat menjawab pertanyaan ini dengan membayangkan
bagaimana jantung anda sendiri berdet:rk cepar (meningkar-
sama dengan volume yang mengalir melalui sirkulasi sistemik.
nya kecepatan jantung) dan kuat (meningkatnya isi sekun-
Karena itu, curah jantung dari masing-masing ventrikel
cup) ketika anda melakukan aktivitas fisik berat (kebutuhan
normalnya sama, meskipun dari denyut per denyut dapat
akan peningkatan curah jantung). Karena itu, regulasi curah
terjadi variasi ringan.
jantung bergantung pada kontrol atas kecepatan jantung dan
isi sekuncup, yaitu topik yang akan kita bahas selanjutnya.

I Curah jantung bergantung pada kecepatan


denyut jantung dan isi sekuncup.
I Kecepatan jantung ditentukan terutama oleh
Dua penentu curah jantung adalah kecepatanjantung (denyut pengaruh otonom nodus SA.
per menit) dan isi sehuncup (volwe darah yang dipompa per
Nodus SA adalah pemacu normal jantung karena memiliki
denyut). Kecepatan jantung rerata saat istirahat adalah 70
laju depolarisasi spontan yang terringgi. Ingatlah bahwa pe,
denyut per menit, ditentukan oleh ritmisitas nodus SA; isi
sekuncup rerata saat istirahat adalah 70 ml per denyut, meng-
nurunan potensial membran otomaris secara perlahan di
antara denyut ini disebabkan oleh proses kompleks perpin-
hasilkan curah jantung rerata 4900 ml/mnt, atau mendekati
dahan ion yang melibatkan penurunan permeabilitas K-, per-
5 liter per menit:
meabilitas Na- yang konstan, dan peningkatan permeabilitas
Curah jantung = kecepatan jantung x isi sekuncup Ca2-. Ketika nodus SA mencapai ambang, terbentuk suatu
= 70 denyut/menit x 70 ml/denyut potensiai aksi yang menyebar ke seluruh jantung, memicu
= 4900 ml/mnt = 5 liter/mnt jantung untuk berkontraksi, atau "berdenyut". Hal ini terjadi

Fisiologi Jantung 349


sekitar 70 kali per menit, menghasilkar.r kecepatan jantr.Lng mal sehingga bagian dalam men.jadi lebih negatif.
rerara 70 derryur per menir. Karena dari posisi yang lebih jauh dari ambang maka
Jantung disarafi oleh kedua divisi sistem saraf otonom, potensial "istirahat" memerlukan waktu lebih lama
yang dapat mcmodifikasi kecepatan (serta kekuatan) kon- untuk mencapai ambang.
traksi, meskipun srimulasi saraf tidak diperlukan untuk me-
2. Meningkatnya permeabilitas K- yang diinduksi oleh
mulai kontraksi. Saraf parasimpatis ke jantung, saraf vagus,
stimulasi vagus juga melawan penurunan otomaris
terutama menyarafi arrium, khususnya nodus SA dan AV.
permeabilitas Kt yang merupakan per.ryebab depola-
Persarafan parasimpatis ventrikel tidak banyak. Saraf simpatis
risasi gradual membran ke ambang. Efek kontra ini
jantung juga menyarali atrium, termasuk nodus SA dan AV
mengurar-rgi frekuer-rsi depolarisasi spontan, mem-
serta banyak menyarafi ventrikel.
perlarna waktu yang diperlukan untuk bergeser ke
Baik sistem saraf parasimpatis maupun simpatis menim-
ambang. Karena itu, nodus SA lebih jarang mencapai
bulkan efek pada jantung dengan menguLrah aktivitas sistem
ambang dan melepaskan nuatan dan frekuensi
pembawa pesan kedua cAMP di sel-sel jantung. Asetilkolin
denyr-rt jantung berkurang (Gambar 9-20).
yang dibebaskan dari saraf vagus berikatan dengan resepror
muskarinik dan dihubungkan dengan protein G inhibitorik
I Pengaruh parasin-rpatis pada nodus AV mengurangi ek-
sitabilitas nodus, memperlana rransmisi impuls ke ventrikel
yang mengurangi aktivitas jalur cAMP (lihat h. 263 dan h.
bahkan lcbih larna daripada penundaan lazin.r di nodus AV.
129). Sebaliknya, neurorransmiter sinrparis norepinefi.in
Efek ini ditinrbulkan oleh meningkarnya pen.neabilitas K-,
berikatan dengan reseptor adrer.rergik 0, d,,t.r dihubungkan
yang menyebabkan hiperpolarisasi membran sehingga inisiasi
dengan protein G stimulatorik yang mempercepar jalur
eksitasi di nodus AV tcrtunda.
cAMP di sel sasaran (lihat h. 263).
Marilah kita bahas efek,efek spesifik stimulasi parasim- I Stimulasi parasin.rpatis pada sel kontraktil atriunr mem-
patis dan simpatis pada jantung (Tabel 9-3). persingkat potensial aksi, mengurangi arus masuk lan-rbat
yang dibawa oleh Ca2t; yaitu, fase datar memendek. Akibat-
nya, kontraksi atrium melemah.
EFEK STIMULASI PARASIMPATIS PADA JANTUNG
I Pengaruh sistem saraf parasimpatis pada nodus SA
I Sistem parasimpatis tidak banyak berefek pada kon-
traksi ventrikel, karena jarangnya persarafan parasimpatis di
adalah mer.rgurangi kecepatan jantung. Asetilkolin yang di-
ventrikel jantur.rg.
bebaskan pada pengaktifan sistem saraf parasimparis mening-
katkan permeabilitas nodus SA terhadap K, dengan mem- Karena itu, jantung bekeja lebih "sanrai" di bawah pengaruh
perlambat penurupan saluran Kt. Akibatnya, kecepatan parasimpatis organ ir.ri berdenyut lebih lambat, waktu
-
pembentukan potensial aksi spontan berkurang melalui efek antara kontraksi atrium dan ventrikel memanjang, dan kon-
ganda: traksi atrium lebih lemah. Efek-efek ini sesuai karena sistem
1. Meningkatnya pen.neabilitas K' menyebabkan hiper- palasimpatis rnengontrol kerja jantung pada situasi rerlang
polarisasi membran nodus SA karena lebih banyak dan rileks ketika tubuh tidak membutuhkan peningkatan
ion kalium positif meninggalkan sel daripada nor- curah jar-rtung.

Tabel 9-3
Efek Sistem Saraf Otonom pada Jantung dan Struktur yang Mempengaruhi Jantung

DAERAH YANG
TERKENA EFEK STIMULASI PARASIMPATIS EFEK STIMULASI SIMPATIS

Nodus 5A Mengurangi kecepatan depolarisasi ke Meningkatkan kecepatan depolarisasi ke ambang;


ambang; mengurangi kecepatan denyut meningkatkan kecepatan denyut jantung
ntung
ja
Nodus AV Mengurangi eksitabilitas; meningkatkan Meningkatkan eksitabilitas; mengurangi penundaan
penundaan nodus AV nodus AV
Jalur Hantaran Ventrikel Tidak ada efek Meningkatkan eksitabilitas; mempercepat hantaran
melalui berkas His dan sel Purkinje
Otot Atrium Mengurangi kontraktilitas; Meningkatkan kontraktilitas; memperkuat kontraksi
memperlemah kontraksi
Otot Ventrikel Tidak ada efek Meningkatkan kontraktilitas; memperkuat kontraksi
Medula Adrenal (Suatu Tidak ada efek Mendorong sekresi epinefrin medula adrenal, suatu
Kelenjar Endokrin) hormon yang memperkuat efek sistem saraf
simpatis pada jantung
Vena Tidak ada efek Meningkatkan aliran balik vena, yang
meningkatkan kekuatan kontraksi jantung melalui
mekanisme Frank-Starling

350 Bab 9
EFEK STIMULASI SIMPATIS PADA JANTUNG -rr = Aktivitas pemacu nodus SA inheren
Aktrvitas pemacu nodus SA pada stimulasi parasimpatis
I Sebaliknya, sistem saraf simpatis, yang mengontrol kerja Aktivitas pemacu nodus SA pada sitmulasi simpatis
jantung pada situasi darurat atau olah raga, ketika dibutuh-
kan peningkatan aliran darah, mempercepat frekuensi denyut
jantung melalui efeknya pada jaringan pemacu. Efek utama EU
stimulasi simpatis pada nodus SA adalah percepatan depo-
;o ,l
fl ir,tl
fl 1l
larisasi sehingga ambang lebih cepat tercapai. Norepinefrin
-o tl rr
E
c)
tl
fl
1' Potensial
yang dikeluarkan dari ujung saraf simpatis mengurangi per- F
meabilitas K. dengan mempercepat inaktivasi saiuran K*. 6
'a
-r---rutEgs--
a
c
Dengan penurunan jumlah ion kalium yang meninggalkan _OU
E
sel, bagian dalam sel menjadi kurang negatif sehingga timbul o-

efek depolarisasi. Pergeseran ke ambang yang lebih cepat di


Waktu (mdet)
bawah pengaruh simpatis ini memungkinkan potensial aksi
menjadi lebih sering dan, karenanya, kecepatan jantung me-
ningkat (Gambar 9-20 dan Thbel 9-3).
I Stimulasi simpatis pada nodus AV mengurangi penun- ao
c
o
daan nodus AV dengan meningkatkan kecepatan hantaran,
-o
mungkin dengan meningkatkan arus Catt masuk yang ber- E
C)
tr
jalan perlahan. :40
6
'6
I Demikian juga, stimulasi simpatis mempercepat penye- c
baran potensial aksi ke seluruh jalur hantaran khusus. €
0_
-oo
I Disel kontraktil atrium dan ventrikel, di mana kedua-
nya memiliki banyak ujung saraf simpatis, stimulasi simpatis Waktu (mdet)
meningkatkan kekuatan kontraksi sehingga jantung ber- (a)
denyut lebih kuat dan memeras keluar lebih banyak darah.
Efek ini ditimbulkan dengan meningkatkan permeabilitas
Ca2', yang meningkatkan influks Ca2. lambat dan meng- Kecepatan jantung
intensifkan partisipasi Ca2- dalam penggabungan eksitasi-
kontraksi.

Karenanya, efek keseluruhan stimulasi simpatis pada jantung


adalah meningkatkan efektivitas jantung sebagai pompa dengan
meningkatkan kecepatan jantung, mengurangi penundaan an- I Aktivitas f Aktivitas simpatis
parasimpatis (dan epinefrin)
tara kontraksi atrium dan ventrikel, mengurangi waktu hantaran
ke seluruh jantung, dan meningkatkan kekuatan kontralai; (b)
yaitu, stimulasi simpatis menyebabkan jantung'hgebut".
Gambar 9-20
Kontrol otonom aktivitas nodus SA dan kecepatan jantung.
KONTROL KECEPATAN JANTU NG (a) Pengaruh otonom pada potensial nodus 5A. Stimulasi
Dengan demikian, layaknya sistem saraf otonom biasa, efek parasimpatis mengurangi kecepatan depolarisasi nodus SA
sehingga membran mencapai ambang lebih lambat dan
parasimpatis dan simpatis pada jantung bersifat antagonistik potensial aksi yang terbentuk lebih sedikit, sementara
(saling bertentangan). Pada setiap saat, kecepatan jantung di- stimulasi simpatis meningkatkan kecepatan depolarisasi nodus
tentukan terutama oleh keseimbangan antara inhibisi nodus 5A sehingga membran mencapai ambang lebih cepat dan
SA oleh saraf vagus dan stimulasi oleh saraf simpatis jantung. menghasilkan potensial aksi lebih sering. (b) Kontrol
kecepatan jantung oleh sistem saraf otonom. Karena setiap
Pada keadaan istirahat, lepas muatan parasimpatis mendomi- potensial aksi nodus 5A akhirnya menyebabkan denyut
nansi. Pada kenyataannya, jika semua saraf otonom ke jantung maka peningkatan aktivitas parasimpatis
jantung dihambat maka kecepatan jantung istirahat akan menurunkan kecepatan jantung, sementara peningkatan
meningkat dari nilai reratanya yang 70 denyut per menit aktivitas simpatis meningkatkan kecepatan jantung.
menjadi sekitar 100 denyut per menit, yaitu kecepatan in-
heren lepas muatan spontan nodus SA ketika tidak di-
pengaruhi oleh sarafapapun. (Kita menggunakan 70 denyut kecepatan jantung diperlambat oleh peningkatan aktivitas
per menit sebagai angka normal lepas muatan nodus SA ka- parasimpatis disertai penurunan aktivitas simpatis. Kekuatan
rena ini adalah angka rerata pada kondisi istirahat normal relatif aktivitas kedua cabang otonom ke jantung ini selan-
ketika aktivitas parasimpatis mendominansi). Kecepatan jan- jutnya dikendalikan terutama oleh pusat kontrol kardiouas-
tung dapat diubah melewati tingkat istirahat ini di kedua kular di barang otak.
arah dengan mengubah keseimbangan stimulasi saraf oto- Meskipun persarafan otonom adalah cara urama untuk
nom. Kecepatan jantung ditingkatkan oleh peningkatan mengatur kecepatan jantung namun faktor lain juga ber-
aktivitas simpatis disertai penurunan aktivitas parasimpatisl peran. Yang terpenting adalah epinefrin, suatu hormon yang

Fisiologi .lantung 351


pada stimulasi simpatis disekresikan ke dalam darah dari
panlang-regangan oror jantung, yang serupa dengan
medula adrenal dan bekerja pada jantung dengan cara serupa yang rer_
jadi pada otot rangka. Untuk otot rangka,^panjang
seperti norepinefrin (neurorransmirer simpatis) untuk me_ oror istira-
hat hampir sama dengan panjang op,i-"i (U,j *",
ningkatkan kecepatan jantung. Karena itu, epinefrin mem_ dapat di_
capai tegangan maksimal pada kontralai berikutnya.
perkuat efek langsung yang ditimbulkan oleh sisrem saraf Jika otot
rangka. lebih panjang atau lebih pendek daripada
simpatis pada jantung. 1- maka kon_
traksi berikutnya lebih lemah (lihat Gambar S_iZ,l-r.
zgl).
Untuk otot jantung, panjang serar otot janrung istirahat
adalah
kurang dari 1. Karena itu, panjang ,.r", o,oi jantung
I lsi sekuncup ditentukan oleh besar aliran balik keadaan normal bervariasi s.p"rrj"rrg bagian
dalam
asendens kurua
vena dan oleh aktivitas simpatis. panjang-tegangan. Peningkatan
panjang serat oror jantung,
dengan bergerak mendekati Z, *.nir.,gLtk"n tegangan koJ_
Komponen lain di samping kecepatan jantung yang menen-
traktil jantung pada sistol berilutnya (Gambar
tukan curah jantung adalah isi ,&rrrr.rrp, 9_22).
;u-i"i, dJr"h y"rrg Tidak seperti otot rangka, kurva panjang-regangan orot
dipompa keluar oleh masing-masing ventrikel p"d" ,.ti"i
jantung dalam keadaan rormal tidak bekerja-p"J"
denyut jantung. Dua jenis kontrol y".rg p""nj"ng-
-.-p.rrgaruhi isi pan.jang yang berada dalam regio pars desende"..
sekuncup: (l) konnol intrinsik berkaitan d.rgrn jumlah ni,i,
daiam batas-batas fisiologik oro,J"rr,r.rrrg tidak teregang
aliran balik vena dan (2) kontrol ekstrinsile yan! berkaitan me-
lebihi panjang optimalnya ke titik di i"n" kekuatan
dengan tingkat stimulasi simpatis pada jantung. Iiedu" faktor kon_
traksinya berkurang dengan peregangan lebih lanjut.
ini meningkatkan isi sekuncup dengan meningkatkan ke_
kuatan kontraksi jantung (Gambar 9--21). Marilall kita
me_
neliti masing-masing faktor secara detil untuk melihat HUKUM FRANK-STARLING JANTUNG
bagaimana keduanya mempengaruhi isi sekuncup.
A_11 fanS menyebabkan panjang serar orot jantung berubah-
ubah sebelum kontraksi? panjang otot rangka dapat
bervariasi
sebelum kontraksi karena posisi bagian-balian
I Peningkatan volume diastolik akhir ,.,l"rrg ,.-p",
otot rersebur melekat, tetapi otot tidak meiekat ke
menyebabkan peningkatan isi sekuncup. ;"ntung
tulang apapun. Penenru_ utama panjang serar otot jantung
adaiah derajat.pengisian diastol. Analoginya adalah
Kontrol intrinsik isi sekuncup, yang merujuk kepada kemam_ balon yan!
diisi air-semakin banyak air yanganda masukkan, balon
puan inheren jantung untuk mengubah_ubah isi sekuncup, ter_
bergantung pada korelasi langsung anrara volume diastolik
sebut semakin besar dan ,.-"ki, reregang. Demikian pula,
semakin besar pengisian diastol, ..m"kin be-sar
isi sekuncup. Dengan meningkatnya darah yang volume diasro-
11<ht: 9"1 lik akhir (VDA), dan semakin reregang jantung. Semakin
kembali kejantung, jantung memompa k.lrr". t.bih b"rry"i te_
regang jantung semakin besar panjang awal serat
darah, tetapi hubungan ini tidak s.r.J.rh"rr" seperti reriihar, otot sebelum
kontraksi Peningkatan pan.jang menghasilkar peningkatan
karena jantung tidak menyemprotkan semua darah
yang di_ kekuatan pada kontraksi selanjutnya i.hlrrgg" irl
kandungnya. Kontrol intrinsik ini bergantung pada hubuigan ,.k"r-rr,.up
juga meningkat. Hubungan intrinsik
EDV dan isi se_
".rr.."
kuncup ini dikenal sebagai hukum Frank_Starling jantung.
Secara sederhana, hukum ini menyatakan bahwa jantung da_
lam keadaan normai memompa keluar sewaktu
sistol volume
darah yang kembali padanya sewaktu diastol;
I lsi sekuncup peningkatan
aliran.balik vena meningkatkan isi sekuncup. prd"
G"-b".
9-)) dianggap VDA meningkat dari titik A ke B. Anda dapat
melihat bahwa peningkatan VDA ini disertai oleh
peningkaian
isi sekuncup dari titik Ar ke titik B1. Tingkat p.rrgiri"r.
disebut
se\agai preload, karena merupakan b.b"n k.r;^"y"ng
dikena-
kan pada jantung sebelum kontraksi dimulai.

KEUNTUNGAN HUBUNGAN PANJANG-TEGANGAN


JANTUNG
I Aktivitas simpatis
(dan epinefrin) inheren yang memasangkan isi sekuncup dengan
T"b"itil
aliran balik vena memiliki dua manfaat penting. perrama,
salah satu fungsi terpenting mekanisme intrinsik-
ini adalah
menyamakan pengeluaran (curah) antara sisi kanan
dan kiri
janlung. sehingga darah yang dipompa
keluar oleh jantung
I Airan balik vena terdistribusi merara antara sirkulasi paru dan sistemik.
Jikal
sebagai contoh, sisi kanan jantung menyemprorkan
Gambar 9-21 isi se_
kuncup yang lebih besar, maka i.Sit U"r.y"t darah
akan
Kontrol intrinsik dan ekstrinsik isi sekuncup masuk ke sirkulasi paru sehingga aliran balik ke
sisi kiri

352 Bab 9
Panjang optimal (r")
-tr^ (Otot jantung dalam
>o
Ac
keadaan normal tidak
\- bekerja dalam bagian
o.r iir -'a- desendens kurva
.o .\ panjang_
96', tegangan ini)
oc
Y(E 100
Oo)
i,D c)
Peningkatan I B1
v!
O-- SV IR1

rE
oo
aa
a
100 200
Panjangistirahatnormal Peningkatan
EDV
Volume diastolik akhir (end diastolic volume, EDV) (ml)
(berkaitan dengan panjang serat ototjantung)
Garrlbar 9-22
Kontrol intrinsik isi sekuncup (kurva Frank-Starling). Panjang serat otot jantung, yang ditentukan oleh tingkat pengisian vena,
dalam keadaan normal lebih kecil daripada panjang optimal untuk menghasilkan tegangan maksimal. Karena itu, peningkatan
volume diastolik akhir (yaitu peningkatan aliran balik vena), dengan menggeser panjang serat otot jantung mendekati panjang
optimal, meningkatkan tegangan kontraktil serat-serat pada sistol berikutnya. Kontraksi yang lebih kuat memompa keluar
darah lebih banyak. Jadi, karena lebih banyak darah kembali ke jantung dan volume diastolik meningkat maka isi sekuncup
jantung secara otomatis juga bertambah.

jantung juga meningkat. Peningkatan VDA di sisi kiri lan- berlangsung ketika Ca2- menarik kompleks troponin-
tung menyebabkan bagian jantung ini berkontraksi lebih tropomiosin menjauh dari tempat pengikatan jembatan si-
kuat sehingga isi sekuncup yang disemprotkan juga bertam- lang aktin-yaitu, sensitivitas Ca2. miofilamen meningkat.
bah. Dengan cara ini, curah dari kedua rongga ventrikel Karena itu, hubungan panjang-tegangan pada otor jantung
dijaga setara. Jika tidak terjadi penyamaan ini maka terlalu bergantung bukan hanya pada panjang otot tetapi juga pada
banyak darah akan tertahan dalam sistem vena di belakang variasi jarak lateral antara filamen miosin dan aktin.
ventrikel yang curahnya lebih rendah. Kini kita akan mengalihkan perhatian dari kontrol in-
Kedua, jika dibutuhkan curah jantung yang besar, misal- trinsik ke kontrol ekstrinsik isi sekuncup.
nya ketika berolah raga, maka aliran balik vena ditingkatkan
melalui kerja sistem saraf simpatis dan mekanisme lain yang
akan dijelaskar di bab berikutnya. Peningkatan \DA yang ter- I Stimulasi simpatis meningkatkan kontraktilitas
jadi secara otomatis meningkatkan isi sekuncup. Karena olah jantung.
raga juga meningkatkan kecepatan jantung maka kedua faktor
Selain kontrol intrinsik, isi sekuncup juga berada di bawah
ini bekerja sama meningkatkan curah jantung sehingga lebih
kontrol ekstrinsik oleh faktor-faktor yang berasal dari luar
banyak darah dapat disalurkan ke otot-otot yang bekerja.
jantung, dengan yang terpenting adalah kerja saraf simpatis
jantung dan epinefrin (Thbel 9-3). Stimulasi simpatis dan
MEKANISME HUBUNGAN PANJANG-TEGANGAN epinefrin meningkatkan kontraktilitas jantung, yaitu ke-
JANTUNG kuatan kontraksi di setiap VDA. Dengan kata iain, pada sti-
Meskipun hubungan panjang-tegangan pada serat otot jan- mulasi simpatis jantung berkontraksi lebih kuat dan memeras
tung bergantung pada derajat tumpang-tindih filamen tebal keluar lebih banyak darah yang dikandungnya sehingga pe-
dan tipis, serupa dengan hubungan panjang-tegangan pada nyemprotan darah menjadi lebih tuntas. Peningkatan kon-
otot rangka, namun faktor kunci yang mengaitkan panjang traktilitas ini disebabkan oleh meningkatnya influks Ca2-
serat otot jantung dengan pembentukan tegangan adalah yang dipicu oleh norepinefrin dan epinefrin. Ca2. ekstra di
ketergantungan sensitivitas Ca2. miofilamen pada panjang sitosol menyebabkan serat miokardium menghasilkan gaya
serat. Secara spesifik, seiring dengan penambahan panjang Iebih besar melalui peningkatan pembentukan siklus jem-
serat otot jantung pada bagian asendens kurva panjang- batan silang dibandingkan jika tidak terdapat pengaruh
tegangan, ruang lateral antara filamen tebal dan tipis yang simpatis. Dalam keadaan normal, VDA adalah 135 ml dan
berdekatan berkurang. Dengan kata lain, dengan teregangnya VSA adalah 65 ml untuk isu sekuncup 70 ml (Gambar
serat otot jantung akibat peningkatan pengisian ventrikel, 9-23a) . Di bawah pengaruh simpatis, untuk VDA yang sama
miofilamen-miofilamen menjadi semakin berdekatan. Ber- 135 ml, VSA mungkin 35 ml dan isi sekuncup 100 ml
kurangnya jarak antara {ilamen tebal dan tipis menyebabkan (Gambar 9-23b). Pada hakikatnya, stimulasi simpatis meng-
peningkatan interaksi antara miosin dan aktin yang dapat geser kurva Frank-Starling ke kiri (Gambar 9-24). Bergan-

FisiologiJantung 353
tung pada tingkat stimulasi simpatis, kurva dapat digeser serat otot, yang selanjutnya bergantung pada tingkat pengisian
dengan derajat bervariasi, hingga peningkatan maksimal ke- ventrikel sebelum kontraksi (kontrol intrinsik); dan (2) variasi
kuatan kontraktil sekitar 100%o lebih besar daripada normal. tingkat stimulasi simpatis (kontrol ekstrinsik) (Gambar
Stimulasi simpatis meningkatkan isi sekuncup tidak 9-21). Hal ini berbeda dari gradasi otot rangka, di mana
saja dengan memperkuat kontraktilitas jantung tetapi juga penjumlahan kedutan dan rekrutmen unit motorik
dengan meningkatkan aliran balik vena (Gambar 9-23c). menyebabkan variasi kekuatan kontraksi otot. Mekanisme
Stimulasi simpatis menyebabkan konstriksi vena, yang meme- ini tidak berlaku untuk otot jantung. Penjumlahan kedutan
ras lebih banyak darah dari vena ke jantung, meningkatkan tidak mungkin terjadi karena masa refrakter yang lama.
VDA dan karenanya semakin meningkatkan isi sekuncup. Rekrutmen unit motorik tidak mungkin terjadi karena sel-sei
otot jantung rersusun membentuk sinsitium fungsional di
mana semua sel kontraktil tereksitasi dan berkontraksi setiap
RI NG KASAN FAKTOR-FAKTOR YANG M EMPENGARUH I
denyutan dan tidak membentuk unit-unit motorik tersendiri
ISI SEKUNCUP DAN CURAH JANTUNG
yang dapat diaktifkan secara terpisah.
Dengan demikian, kekuatan kontraksi otot jantung dan, isi Semua faktor yang menenrukan curah jantung dengan
sekuncup dapat diubah-ubah oleh (1) variasi panjang awal mempengaruhi kecepatan jantung atau isi sekuncup diring-

Volume diastolik akhir


175 ml

Volume diastolik akhir Volume diastolik akhir


135 ml 135 ml

Volume sistolik akhir


65 ml

Volume sistolik akhir Volume sistolik akhir


35 ml 35 ml

(a) (b) (c)


Gambar 9-23
Efek stimulasi simpatis pada isi sekuncup. (a) lsi sekuncup normal. (b) lsi sekuncup selama stimulasi simpatis. (c)
lsi sekuncup
dengan kombinasi stimulasi simpatis dan peningkatan volume diastolik akhir.

Kurva Frank-Starling
pada stimulasi simpatis
o-
f
o Penrngkatan Kurva Frank-Starling
c
:f
isi sekuncup )" normal
q)
a
'a
pada volume
diastolik akhir
l,
yang sama

Volume diastolik akhir


Gambar 9-24
Pergeseran kurva Frank-Starling ke kiri oleh stimulasi simpatis. Untuk volume diastolik akhir yang sama (titik A),
dihasilkan isi
sekuncup yang lebih besar (dari titik B ke titik C) pada stimulasi simpatis akibat meningkatnyi koitraktilitas janiung.
Kurva
Frank-Starling bergeser ke kiri dengan derajat bervariasi, bergantung pada tingkat stiirulasi simpatis.

354 Bab 9
kaskan di Gambar 9-25.Perhatrkan bahwa stimulasi simpatis Jantung mungkin mampu mengompensasi peningkatan
meningkatkan curah janrung dengan meningkatkan baik menetap afierload dengan membesar (melalui hiperrrofi atau
kecepatan jantung maupun isi sekuncup. Aktivitas simpatis pembesaran serat otot jantung; lihat h. 302). Hal ini memung-
ke jantung meningkat, sebagai contoh, selama olah raga ke- kinkan jantung berkontraksi lebih kuat dan mempertahan-
tika otot-otot rangka membutuhkan peningkatan penyaluran kan isi sekuncup tetap normal meskipun terdapat halangan.
darah kaya O, untuk menunjang tingkat konsumsi AIP Namun, jantung yang sakit atau meiemah karena usia mung-
mereka yang tinggi. kin tidak mampu melakukan kompensasi secara sempurna;
Kita selanjutnya akan meneliti bagaimana afierload dalam hal ini terjadilah gagal (payah) jantung. Bahkan jika
mempengaruhi kemampuan jantung memompa keluar da- jantung pada awalnya mampu mengompensasi peningkatan
rah, kemudian bagaimana jantung yang kepayahan tidak kronik afierload, peningkatan terus-menerus beban kerja
mampu memompa cukup darah, sebelum kita menuju ke yang dikenakan pada jantung akhirnya dapat menyebabkan
bagian akhir bab ini, tentang bagaimana otot jantung diberi perubahan patologis di jantung yang menyebabkan gagal
makan. jantung. Pada kenyataannya, peningkatan ftronik aj]erload
adalah salah satu dari dua faktor utama yang menyebabkan
gagal jantung, suatu topik yang sekarang akan kita bahas.
I Tekanan darah tinggi meningkatkan beban kerja
jantung.
I Pada gagal jantung kontraktilitas jantung
CATAIAN KLINIS. Ketika berkontraksi, untuk membuka menurun.
paksa katup semilunar, ventrikel harus menghasilkan cukup
tekanan untuk dapat melebihi tekanan darah di arteri-arteri CATAIAN KLINIS. Gagal jantung adalah ketidakmam-
besar. Tekanan darah arteri disebut afierhad, karena me- puan curah jantung mengimbangi kebutuhan tubuh akan
rupakan beban kerja yang dibebankan kepada jantung seteiah pasokan dan pembuang n zat sisa. Salah satu atau kedua
kontraksi dimulai. Jika tekanan darah arteri terus-menerus ventrikel dapat secara progresif melemah dan gagal. Ketika
tinggi (tekanan darah tinggi) atau jika katup keluar menyem- suatu ventrikel yang kepayahan tidak mampu memompa
pit, maka ventrikel harus menghasilkan tekanan lebih besar keluar semua darah yang kembali padanya, maka vena-vena
untuk dapat menyemprotkan darah. Sebagai contoh, bukan- di belakang ventrikel tersebut dapat terbendung oleh darah.
nya menghasilkan tekanan normal 120 mm Hg, tekanan Gagal jantung dapat terjadi oleh berbagai sebab, tetapi dua
ventrikel mungkin harus meningkat hingga 400 mm Hg yang tersering adalah (1) kerusakan orot jantung akibat se-
untuk memaksa darah melewati katup aorta yang stenotik. rangan jantung atau gangguan sirkulasi ke otot jantung dan
(2) pemompaan terus-menerus ke afierload yang meningkat
kronik, misalnya pada stenosis katup semilunar atau pening-
katan menetap tekanan darah. Gagal jantung saar ini menge-
nai sekitar 5 juta orang Amerika, dengan hampir 5\o/onya
akan meninggal dalam lima tahun setelah diagnosis.
+l l+
(- t
DEFEK PRIMER PADA GAGAL JANTUNG
Defek primer pada gagal jantung adalah berkurangnya kon-
Kecepatan jantung
- traktilitas jantung; yaitu, sel-sel oror jantung yang melemah

) t-
berkontraksi kurang efektif. Kemampuan intrinsik jantung
untuk menghasilkan tekanan dan menyemprotkan isi sekun-
:frtu-J cup berkurang sedemikian sehingga jantung beroperasi pada
--l kurva panjang-tegangan yang lebih rendah (Gambar 9-26a).
Kurva Frank-Starling bergeser ke bawah dan ke kanan se-
Kontrol intrinsik
- _-lt---------_-]
['xont.or,nt.i. I demikian sehingga untuk EDV rerrenru, jantung yang ke-
I Aktivitas payahan memompa isi sekuncup yang lebih kecil dibanding-
I Aktivitas simpatis lllvotume I
kan dengan jantung normal.
parasimpatis oiastotit arrrir
f I
(dan epinefrin)
I

l+ TINDAKAN KOMPENSASI PADA GAGAL JANTUNG


Kontrol intrinsik I

I Pada tahap-tahap awal gagal jantung, dua tindakan kompen-


+l------------l
I I Aliran balik sasi utama membantu memulihkan isi sekuncup ke normal.
-
I vena
I

Pertama, aktivitas simpatis ke jantung secara refleks mening-


I
kat, yang meningkatkan kontraktilitas jantung ke arah nor-
Gambar 9-25 mal (Gambar 9-26b). Namun, stimulasi simpatis dapat mem-
Kontrol curah jantung. Karena curah jantung sama dengan bantu mengompensasi hanya dalam waktu singkat karena
kecepatan jantung kali isi sekuncup, maka gambar ini adalah
gabungan dari Gambar 9-20 (kontrol kecepatan jantung) dan jantung menjadi kurang responsif terhadap norepinefrin sete-
Gambar 9-21 (kontrol isi sekuncup). Iah pajanan berkepanjangan, dan selain itu, simpanan nore-

Fisiologi Jantung 355


Jantung normal

o-
f
o lsi sekuncup
c
5
I normal
0.)
a \ Jantung payah
'o
Penurunan
isi sekuncup
]

I I
lsi sekuncup
pada gagal I

jantung tak Volume diastolik akhir normal


terkompensasi
Voiume diastolik akhir
(a)

Jantung normal
Jantung payah
o- dengan stimulasi
f
o simpatis
c
f
o
a isi Jantung payah
'6 sekuncup tanpa stimulasi
normal simpatis
I
I I

Volume/ a/ Peningkatan
diastolik volume diastoiik
akhir normal akhir
Volume diastolik akhir
tb)
Gambar 9-26
Gagal jantung terkompensasi. (a) Pergeseran kurva Frank-Starling ke bawah dan kanan pada payah jantung.
Karena
kontraktilitasnya berkurang maka jantung yang payah tersebut memompa isi sekuncup ienin seOitit'aaripada jantung
normal
pada volume diastolik akhir yang sama. (b) Kompensasi gagal jantung. Stimulasi refleks simpatis menggeser
kurva rrJnk-starling
pada jantung yang payah ke kiri, meningkatkan kontraktilitas jantung ke arah normal. peningkatan
k"ompensatorik pada
volume diastolik akhir akibat ekspansi volume darah semakin menambah kekuatan kontraksilantung yang payair.
Jant1ng yang
mengalami kepayahan tetapi terkompensasi, dengan beroperasi pada serat otot yang lebih panjang,"n1urpu menyemprotkan
isi
sekuncup dalam jumlah normal.

pinefrin di ujung saraf simpatis jantung rerkuras. Kedua, ke- yang kembali padanya) meskipun dilakukan tindakan-tin-
tika curah jantung berkurang, ginjal, dalam suaru upaya dakan kompensasi. Pada tahap ini, jantung jatuh dari gagal
kompensatorik untuk memperbaiki aliian darahnya yang jantung terkompensasi menjadi keadaan gagal jantung de-
menurun, menahan Iebih banyak garam dan air di tubuh kompensasi. Kini serat-serat otot jantung teregang hingga ke
sewaktu pembentukan urin, untuk menambah volume da- titik di mana mereka bekerja di bagian desendens kurva
rah. Meningkatnya volume darah dalam sirkulasi mening- panjang-tegangan. Forward failure terjadi ketika jantung ga_
katkan EDV Teregangnya serar-serar oror janrung memung- gal memompa darah dalam jumlah memadai ke jaringan
kinkan jantung yang payah memompa volume isi sekuncup karena isi sekuncup semakin berkurang. Backuard
failure
yang normal (Gambar 9-)gg).Jantnng kini memompa keluar terjadi secara bersamaan ketika darah yang ddak dapat masuk
darah yang kembali kepadanya tetapi organ ini beroperasi dan dipompa keluar oleh jantung terus terbendung di sistem
pada panjang serar oror jantung yang lebih besar. vena. Kongesti di sistem vena adalah penyebab mengapa pe-
nyakit ini kadang disebut gagal jantung kongestif.
GAGAL JANTUNG DEKOMPENSASI Gagal sisi kiri memiliki konsekuensi lebih serius dari-
pada gagal sisi kanan. Backuardfailure sisi kiri menyebabkan
Seiring dengan perkembangan penyakit dan semakin me- edema paru (kelebihan cairan jaringan di paru) karena darah
rosotnya kontraktilitas, jantung mencapai suaru tirik di mana terbendung di paru. Akumulasi cairan di paru ini mengu-
organ ini tidak lagi dapat memompa keluar isi sekuncup yang rangi pertukaran O, dan CO, antara udara dan darah di paru,
normal (yaitu, tidak dapat memompa keluar semua darah menurunkan oksigenasi darah arteri dan meningkatkan kadar

356 Bab 9
CO, pembentuk asam di darah. Selain itu, salah satu jantung. Karena itu, seperti jaringan lainnya, otot jantung
konsekuensi yang lebih serius dari foruard failure sisi kiri harus menerima darah melalui pembuluh darah, secara spe-
adalah berkurangnya aliran darah ke ginjal, yang menimbul- sifik melalui sirkulasi koronaria. Arteri-arteri koronaria
kan masalah ganda. Pertama, fungsi ginjal tertekan; dan ke- bercabang dari aorta tepat setelah katup aorta (lihat Gambar
dua, ginjal semakin menahan garam dan air di tubuh sewaktu 9-31, h. 363), dan venavena koronaria mengalirkan isinya
pembentukan urin dalam upaya meningkatkan volume plas- ke dalam atrium kanan.
ma lebih lanjut untuk memperbaiki penurunan aliran Otot jantung menerima sebagian besar pasokan darah-
darahnya. Retensi cairan berlebihan semakin memperparah nya selama diastol. Aliran darah ke sel otot jantung berku-
masalah kongesti vena yang sudah ada. rang secara substansial selama sistol karena dua alasan. Per-
Karenanya, terapi gagal jantung kongestif mencakup tama, miokardium yang sedang berkontraksi, terutama di
tindakan-tindakan yang mengurangi retensi garam dan air ventrikel kiri, menekan cabang-cabang utama arteri korona-
serta meningkatkan pengeluaran urin dan obat yang me- ria; dan kedua, katup aorra yang terbuka menurup secara
ningkatkan kemampuan kontraksi jantung-digitalis con- parsial pintu masuk ke pembuluh koronaria. Karena itu, se-
tohnya. bagian besar aliran darah koronaria (sekitar 70o/o) rcrjadi se,
lama diastol, didorong oleh tekanan darah aorta, dengan
GAGAL JANTUNG SISTOLIK VERSUS DIASTOLIK aliran menurun seiring dengan turunnya tekanan aorta.
Hanya sekitar 30o/o aliran arteri koronaria terjadi selama sistol
Semakin banyak dokter yang kini mengkategorisasikan
(Gambar 9-27).
gagal jantung sebagai gagal sistolik yang ditandai oleh ber-
Waktu aliran darah koronaria yang terbatas ini menjadi
kurangnya kontraktilitas jantung seperti baru di.jelaskan
sangat penting ketika jantung berdenyut cepat, saat waktu
atau gagal diastolik di mana pengisian jantung mengalami
diastolik jauh berkurang. Bersamaan dengan meningkatnya
gangguan. Gagal diastolik adaiah masalah vang baru di-
tuntunan atas jantung untuk memompa lebih cepat, waktu
ketahui. Pada gagal diastolik, ventrikel tidak terisi secara
yang tersedia untuk menyalurkan O, dan nutrien ke otot-
normal karena otot jantung tidak melemas secara adekuat
otot jantung itu sendiri berkurang.
di antara denyutan atau karena oror iantung menjadi kaku
dan tidak dapat mengembang seperti biasa. Karena peng-
isian terganggu maka jantung yang mengalami gagal dias- PENYAMAAN ALIRAN DARAH KORONARIA DENGAN
tolik memompa lebih sedikit darah daripada seharusnya KEBUTUHAN 02 JANTUNG
setiap berkontraksi. Belum ada obat yang benar-benar dapat Bagaimanapun, pada kondisi normal otot jantung terap me-
membantu jantung melemas sehingga terapi ditujukan un- nerima aliran darah yang memadai untuk menunjang akti-
tuk mengatasi gejala atau menghentikan kausa yang men- vitasnya, bahkan sewaktu olahraga, saat kecepatan aliran
dasari gangguan diastolik ini. darah koronaria meningkat hingga lima kali lipat daripada
saat istirahat. Marilah kita lihat mengapa.
Tambahan darah yang disalurkan ke sel-sel jantung ter-
utama dilakukan melalui vasodilatasi, atau pelebaran pem-
NUTRISI OTOT JANTUNG buluh koronaria, yang memungkinkan lebih banyak darah
Sel-sel otot jantung mengandung banyak mitokondria, orga, melewatinya, terutama selama diastol. Meningkatnya aliran
nel energi dependen Or. Pada kenyataannya, hingga 40o/o
volume sel otot jantung ditempati oleh mitokondria, yang
menunjukkan betapa bergantungnya jantung pada penya- mm Hg
luran O, dan metabolisme aerobik untuk menghasilkan
energi yang dibutuhkan untuk kontraksi (lihat h. 29). Otot
jantung juga memiliki banyak mioglobin, yang menyimpan
O" dalam jumlah terbatas di jantung untuk dapat digunakan
segera (lihar h. 2q8).

I Jantung menerima sebagian besar pasokan


500
darahnya melalui sirkulasi koronaria sewaktu
diastol.

Meskipun semua darah melewati jantung namun oror jan-


tung tidak dapat menyerap O, atau nutrien dari darah di
dalam rongga-rongganya karena dua alasan. Pertama, la-
pisan endokardium kedap air tidak memungkinkan darah
Gambar 9-27
mengalir dari rongga jantung ke dalam miokardium. Ke-
Aliran darah koronaria. Sebagian besar aliran darah koronaria
dua, dinding jantung terlalu tebal untuk difusi O, dan zat terjadi selama diastol karena pembuluh koronaria tertekan
iain dari darah di dalam rongga ke masing-masing sel hampir total sewaktu sistol.

Fisiologi Jantung 357


darah koronaria ini diperlukan untuk memenuhi peningkat- energi. Jantung tidak dapat memperoleh cukup AIp melalui
an kebutuhan O, jantung karena jantung, ddak seperti se- metabolisme anaerob.
bagian besar jaringan lain, tidak mampu menyerap tambahan
O, dari darah yang mengalir melalui pembuluh-pembuluh- PASOKAN NUTRIEN KE JANTUNG
nya untuk menunjang peningkatan aktivitas metaboiiknya.
Sebagian besar jaringan pada keadaan istirahat hanya meng-
Meskipun jantung memiliki kemampuan terbatas untuk me-
ekstraksi sel<tar 25o/o dari O, yang tersedia dari darah yang
nunjang kebutuhan energinya melaiui metabolisme anaerob
mengaliri mereka, menyisakan cadangan O, yang cukup dan harus banyak mengandalkan pasokan Ornya, namun jan-
besar yang dapat diambil ketika kebutuhan O, jaringan me-
tung dapat menoleransi variasi pasokan nutrien. Sebagai sum-
ber energi, jantung rerutama memanfaatkan asam lemak bebas
ningkat; yaitu, jaringan dapat dengan segera meningkatkan
ketersediaan Ornya dengan menyerap iebih banyak O, dari dan, dengan derajat lebih rendah, glukosa dan laktat, bergan-
darah yang meialuinya. Sebaliknya, jantung, bahkan pada tung pada ketersediaan zat-zat tersebut. Karena otot janrung
kondisi istiiahat, menyerap hingga 650/o dari O, yang ada di dapat beradaptasi sangat baik serta dapat mengubah jalur-jalur
pembuluh koronaria, jauh lebih banyak daripada yang di- metabolik untuk menggunakan apapun nutrien yang tersedia
maka bahaya utama insufisiensi aliran darah koronaria bukan-
serap oleh jaringan lain. Hal ini menyisakan sedikit O, dalam
1ah kekurangan bahan bakar tetapi defisiensi O".
cadangan di darah koronaria seandainya kebutuhan Orjan-
tung meningkar. Karena itu, cara urama meningkatkan ke-
tersediaan O, ke otot jantung adalah dengan meningkatkan
aliran darah koronaria.
I Penyakit arteri koronaria aterosklerotik
dapat
mengurangi ketersediaan oksigen bagi jantung.
Aliran darah koronaria diubah-ubah rerurama sebagai
respons terhadap perubahan kebutuhan O, jantung. Salah CATAIAN KLINIS. Pada setiap saat, cukup tidaknya aliran
satu yang menghubungkan antara aliran darah dan kebu- darah koroner adalah relatifterhadap kebutuhan O, jantung.
tuhan O, adalah adenosin, yang terbentuk dari adenosin Pada jantung normal, aliran darah koronaria meningkat seiring
trifosfat (AIP) selama aktivitas metabolik jantung. Sel-sel dengan peningkatan kebutuhan akan Or. pada penyakit arteri
jantung membentuk dan mengeluarkan lebih banyak adeno- koronaria, aliran darah koronaria
sin ketika aktivitas jantung meningkat dan karenanya jantung
-ungkin tidak mampu
mengimbangi peningkatan kebutuhan akan Or. Istilah penya-
membutuhkan lebih banyak O, dan menggunakan lebih kit arteri koronaria (coronary artery disease, CAD) merujuk
banyak AIP sebagai sumber energinya. Adenosin yang dibe- kepada perubahan patologis di dalam dinding arteri koronaria
baskan, dengan bekerja secara parakrin (lihat h. 123), meng- yang mengurangi aliran darah meialui pembuluh tersebut. Ke-
induksi dilatasi pembuluh-pembuluh darah koronaria, me- cepatan tertentu aliran darah koronaria mungkin memadai
mungkinkan darah kaya O, mengalir ke sel-sel jantung yang saat istirahat tetapi tidak cukup pada saat olahraga atau situasi
lebih aktif unruk memenuhi kebutuhan O, nya yang me- stres.
ningkat (Gambar 9-28). Pencocokan penyaluran O, dengan Penyulit CAD, termasuk serangan jantung, menjadikan
kebutuhan O, ini sangat krusial, karena oror jantung ber- penyakit ini penyebab urama kematian di Amerika Serikat.
gantung pada proses-proses oksidatif untuk menghasilkan CAD adalah penyakit mendasar pada sekitar 50yo kematian
di negara ini. CAD dapat menyebabkan iskemia miokardium
dan mungkin menimbulkan infark miokardium akut melalui
tiga mekanisme: (1) spasme vaskular hebat arteri-arteri koro-
lAktivitas metabolik sel otot jantung naria, (2) pembentukan plak aterosklerotik, dan (3) trom-
(Jkebutuhan oksigen) boembolisme. Kita akan membahas masing-masing secara
bergantian.
+

SPASME VASKULAR
Spasme vaskular adalah suatu konstriksi spasdk abnormal
yang secara rransien menyempitkan pembuluh koronaria.
Spasme vaskular berkaitan dengan tahap awal CAD dan
paling sering dipicu oleh pajanan ke dingin, olahraga, atau
rasa cemas. Keadaan ini reversibel dan biasanya tidak ber-
langsung cukup lama untuk dapat merusak orot jantung.
f Aliran darah ke sel otot jantung
Jika O, yang tersedia untuk pembuluh koronaria terlalu
sedikit maka endotel (lapisan dalam pembuluh darah) menge-
I Iuarkan platelet-actiuating factor (PAF). pAF, yang memiliki
f Oksigen yang tersedia untuk memenuhi beragam efek, diberi nama berdasarkan efek pert amanyayang
1 kebutuhan oksigen
diketahui yaitu mengaktifkan trombosit. Di antara efek-efek
Gambar 9-28 lainnya, PAF, setelah dikeluarkan dari endotel, berdifusi ke
Pencocokan aliran darah koronaria dengan kebutuhan O, sel otot polos vaskular di bawahnya dan menyebabkannya ber-
otot jantung. kontraksi, menimbulkan spasme vaskular.

358 Bab 9
PEMBENTU KAN ATEROSKLEROSIS adalah suatu respons protektif untuk melawan infeksi
Aterosklerosis adalah penyakit degeneratif progresif pada dan mendorong perbaikan jaringan yang rusak (lihat h.
arteri yang menyebabkan oklusi (sumbatan bertahap) pem- 450). Namun, jika penyebab cedera menerap di dalam
buluh tersebut, mengurangi aliran darah yang melaluinya. dinding pembuluh maka respons peradangan ringan
Aterosklerosis ditandai oleh plak-plak yang terbentuk di ba- berkepanjangan selama beberapa dekade dapat secara
wah lapisan dalam pembuluh di dinding arteri. Plak atero- perlahan menyebabkan pembentukan plak arteri dan
sklerotik terdiri dari inti kaya iemak yang dilapisi oleh per- penyakit jantung. Pembentukan plak kemungkinan be-
sar memiliki banyak kausa. Hal-hal yang dicurigai me-
tumbuhan abnormal sel otot polos, ditutupi oleh jaringan
ikat kaya kolagen. Plak membentuk tonjolan ke dalam lumen rusak arteri dan mungkin memicu respons peradangan
vaskular antara lain adalah kolesterol teroksidasi, radikal
pembuluh (Gambar 9-29).
bebas, tekanan darah tinggi, homosistein, bahan kimia
Meskipun tidak semua faktor kontributif berhasil di-
ketahui namun dalam tahun-tahun terakhir para peneliti yang dibebaskan dari sel lemak, atau bahkan bakteri
telah berhasil menyortir rangkaian kejadian kompleks beri- dan virus yang merusak dinding pembuluh darah. Ba-
kut dalam pembentukan aterosklerosis secara perlahan:
han pemicu tersering tampaknya adalah kolesterol ter-
oksidasi. (Untuk pembahasan lebih lanjut peran koles-
1. Aterosklerosis berawal dari cedera dinding pembuluh terol dan faktor lain dalam pembentukan ateroskierosis,
darah, yang m emiat respons p€radangzn dan menyiapkan lihatlah fitur dalam boks di h. 361-362, Konsep,
pembentukan plak. Dalam keadaan normal peradangan Tantangan, dan Kontroversi).
Biasanya tahap awal aterosklerosis ditandai oleh aku-
mdasi lipoprotein berdensitas rendah (low-density lipo-
Tutup plak prorein, LDL), atau dinamai juga kolesterol jahat, ber-
berupa otot polos ikatan dengan suatu protein pembawa, di bawah endotel.
Dinding pembuluh kaya kolagen
Seiring dengan menumpuknya LDL di dalam dinding
pembuluh, produk kolesterol ini teroksidasi, terutama
oleh zat-zat sisa oksidatif yang dihasilkan oieh sel pem-
buluh darah. Zat-zat sisa ini adalah radikal bebas, parti-
kel defisien elektron yang sangar tidak stabil dan sangat
reaktif. Vtamin antioksidan yang mencegah oksidasi
lnti plak LDL, misalnya uitamin E, uitamin C, dan beta-karoten,
: rfi,i
kaya lemak terbukti dapat memperlambat pengendapan plak.
Endotel Sebagai respons terhadap keberadaan LDL teroksidasi
dan/atau iritan lain, sel-sel endotel menghasilkan bahan-
bahan kimia yang menarik monosit, sejenis sel darah
putih, ke tempat peradangan. Sel-sel imun ini memicu
respons peradangan lokal.

(a) Setelah meninggalkan darah dan masuk ke dinding


pembuluh, monosit menetap permanen, membesar, dan
menjadi sel fagositik besar yang dinamai makrofag.
Makrofag dengan rakus memfagosit (lihat h. 32) LDL
teroksidasi sampai sel ini dipenuhi oleh butir-butir
lemak sehingga tampak berbusa di bawah mikroskop.
Makrofag yang sangat membengkak ini, yang kini di-
sebut sel brxa (foam cell), menu,mpuk di bawah dinding
pembuluh darah dan membentuk fatty sneak, bentuk
paling dini plak aterosklerotik.
5. Karena itu, tahap paling awal pada pembentukan plak
o
E
ditandai oleh akumulasi endapan kaya kolesterol di ba-
l
C wah endotel. Penyakit berkembang sewaktu sel-sel otot
o
polos di dalam dinding pembuluh darah bermigrasi dari
5
lapisan otot pembuluh darah ke tepat di bawah endotel
ooo
d
dan menutupi akumulasi lemak tersebut. Migrasi ini di-
o
-9
6 picu oleh bahan-bahan kimia yang dibebaskan di tempat
peradangan. Di lokasinya yang baru, sel-sel otot polos
(b)
terus membelah diri dan membesar, membentuk a teroma,
Gambar 9-29
yaitu tumor jinak (nonkanker) sel otot polos di dalam
Plak aterosklerotik. (a) Gambaran skematik komponen-
komponen suatu plak. (b) Fotomikrograf plak aterosklerotik dinding pembuluh darah. Inti lemak dan otot polos yang
berat di sebuah pembuluh koronaria. menutupinya bersama-sama membentuk plak matang.

Fisiologi Jantung 359


6. Seiring dengan perkembangannya, plak secara progresif nitrat oksida, yang pada gilirannya melemaskan otot polos
menonjol ke dalam lumen pembuluh. Plak yang me- vaskular.
nonjol mempersempit lubang yang dapat dilalui oleh I Tlomboembolisme. Plak aterosklerotik yang membesar
darah. dapat pecah melalui lapisan endotel yang melemah yang
7. LDL teroksidasi menghambat pelepasan nitrat oksida menutupinya sehingga darah terpajan ke jaringan ikat kaya
dari sel endotel dan ikut mempersempit pembuluh. kolagen pada plak. Sel-sel busa mengeluarkan bahan-bahan
Nitrat oksida adalah pembawa pesan kimiawi lokal yang kimia yang dapat melemahkan jaringan fibrosa penurup
menyebabkan relaksasi lapisan sel otot polos normal di dengan menguraikan serat-serat jaringan ikat tersebut. Plak
dinding pembuluh darah. Relaksasi sel-sel otot polos ini dengan penurup fibrosa yang tebai dianggap stabil karena
menyebabkan dilatasi pembuluh darah. Karena pelepas- kecil kemungkinannya pecah. Namun, plak dengan penurup
an nitrat oksida berkurang maka pembuluh yang rusak fibrosa yang tipis bersifat tak stabil karena mudah pecah dan
akibat pembentukan plak ini tidak mudah berdilatasi memicu pembentukan bekuan.
seperti pembuluh normal. Tiombosit darah (elemen berbentuk dalam darah yang
8. Plak yang menebal juga menghambat pertukaran nu- berperan dalam peny'umbatan defek pembuluh dan pemben-
trien bagi sel-sel yang terletak di dalam dinding arteri tukan bekuan darah) dalam keadaan normal tidak melekat ke
yang terkena sehingga terjadi degenerasi dinding di se- lapisan dalam pembuluh yang sehat dan licin. Namun, ketika
kitar plak. Daerah yang rusak kemudian disebuk oleh berkontak dengan kolagen di tempar cedera pembuluh, trom-
fbroblas (sel pembentuk jaringan parut), yang mem- bosit melekat dan membantu pembentukan bekuan darah.
bentuk lapisan jaringan ikat menutupi plak. (Kata skle- Selain itu, sel busa menghasilkan zat pendorong pembentuk-
rosis berarti "pertumbuhan berlebihan jaringan ikat fi- an pembekuan. Bekuan abnormal yang melekat ke dinding
brosa", karenanya kata aterosklerosis digunakan untuk pembuluh darah disebut trombus. Tlombus dapat membesar
penyakit yang ditandai oleh ateroma dan sklerosis, secara bertahap hingga menutup total pembuluh di tempat
bersamaan dengan akumulasi lemak abnormal). tersebut, atau aliran darah yang melewati trombus tersebut
9. Pada tahap lanjut penyaki1 C^2* sering mengendap di dapat menyebabkan trombus terlepas. Sewaktu mengalir ke
plak. Pembuluh yang terkena menjadi keras dan tidak hilir, bekuan darah yang mengapung bebas tersebur, atau
mudah mengembang. embolus, dapat menyumbat total pembuluh-pembuluh yang
lebih kecil (Gambar 9,30). Karena itu, melalui tromboembo-
TROMBOEMBOLISME DAN PENYULIT LAIN lisme, aterosklerosis dapat menyebabkan oklusi mendadak
ATEROSKLEROSIS atau perlahan suatu pembuluh koronaria (atau pembuluh
Ateroslderosis menyerang arteri di seluruh tubuh, tetapi kon- lain).
sekuensi paling serius adalah yang mengenai pembuluh di I Serangan jantung. Ketika suatu pembuluh koronaria
otak dan jantung. Di
otak, aterosklerosis adalah penyebab tersumbat total maka jaringan jantung yang dilayani oleh
:utama. snoke, semenrara di jantung penyakit ini menyebab- pembuluh tersebut segera mati akibat kekurangan O, dan
kan iskemia miokardium dan penyulit-penyulitnya. Yang terjadi serangan jantung, kecuali jika daerah tersebut dapat
berikut adalah penyulit-penyulit yang dapat ditimbulkan dipasok oleh darah dari pembuluh sekitar.
oleh aterosklerosis:
Kadang-kadang daerah yang kekurangan tersebut ber-
I Angina pektoris. Pembesaran plak secara bertahap terus untung menerima darah dari lebih dari satu jalur. Grbentuk
mempersempit lumen dan secara progresif mengurangi aliran sirkulasi kolateral ketika cabang-cabang terminal halus dari
darah koronaria, memicu serangan iskemia transien miokar- pembuluh darah sekitar memberi nutrisi ke daerah yang
dium yang menjadi semakin sering seiring dengan semakin sama. Pembuluh-pembuluh tambahan ini tidak dapat serta
terbatasnya kemampuan aliran darah memenuhi kebutuhan merta terbentuk setelah suaru sumbatan mendadak tetapi da-
O, jantung. Meskipun dalam keadaan normal jantung tidak pat menyelamatkan nyawa jika sudah terbentuk. Jalur alter-
"terasa" namun iskemia miokardium menyebabkan nyeri. natif semacam ini sering terbentuk dalam periode waktu
Nyeri jantung ini, yang dikenal sebagai angina pektoris tertentu ketika konstriksi aterosklerotik berkembang lambat,
("nyeri dada'), dapat dirasakan di bawah srernum dan sering atau terbentuk karena kebutuhan jantung yang terus-menerus
dirujuk (seperti berasal dari) bahu kiri dan turun ke lengan melalui olahraga aerobik reratur.
kiri (lihat h. 189). Gejala angina pektoris kambuh seriap kali Thnpa sirkulasi kolateral, luas daerah yang rusak sewaktu
kebutuhan O, jantung melebihi kemampuan aliran darah serangan jantung bergantung pada ukuran pembuluh yang ter-
koronaria-sebagai contoh, sewaktu olah raga arau stres emo- sumbat: semakin besar pembuluh yang tersumbat, semakin luas
sional. Nyeri diperkirakan terjadi akibat stimulasi ujung- daerah yang kekurangan darah. Seperti diperlihatkan pada
ujung saraf jantung oleh akumulasi asam laktat ketika jan- Gambar 9-31, sumbatan di titik $ pada sirkulasi koronaria
tung melakukan metabolisme anaerob yang terbatas (lihat h. akan menyebabkan kerusakan yang lebih luas daripada sum-
37). Iskemia yang berkaitan dengan serangan angina singkat batan di titik S. Karena hanya terdapat dua arteri koronaria
biasanya temporer dan reversibel serta dapat dihilangkan besar maka sumbatan total salah satu dari kedua cabang tersebut
dengan istirahat, menggunakan obat vasodilator misalnya menyebabkan kerusakan miokardium yang luas. Sumbatan
nitrogliserin, atau keduanya. Nitrogliserin menyebabkan vaso- arteri koronaria kiri adalah yang paling membahayakan karena
dilatasi koronaria karena secara metabolis diubah menjadi pembuluh ini mendarahi 85o/o jaringan janung.

360 Bab 9
Konsep, Tantanga,n, dan l(ontroversi
Aterosklerosis: Setelah Kolesterol
Penyebab aterosklerosis masih belum ke sel, termasuk sel-sel yang melapisi menguraikan LDL untuk membebaskan
sepenuhnya jelas. Faktor-faktor risiko bagian dalam dinding pembuluh kolesterol sehingga dapat digunakan
tinggi tertentu dilaporkan berkaitan darah, oleh LDL. Kecenderung oleh sel untuk mensintesis membran
dengan peningkatan insidens atero- membentuk aterosklerosis secara sel yang baru. Reseptor LDL, yang juga
sklerosis dan penyakit jantung substansial meningkat jika kadar LDL dibebaskan di dalam sel, didaur ulang
koronaria. Yang tercakup dalam meningkat. Keberadaan LDL teroksi- ke membran permukaan.
faktor-faktor tersebut adalah pred is- dasi di dalam dinding arteri adalah Jika terlalu banyak kolesterol bebas
posisi genetik, obesitas, usia lanjut, pemicu utama proses peradangan yang yang menumpuk di dalam sel maka
merokok, hipertensi, kurang olahraga, menyebabkan pembentukan plak terjadi penghentian proses sintesis
peningkatan konsentrasi protein aterosklerotik (lihat h. 359). protein reseptor LDL (sehingga
C-reaktif dalam darah, peningkatan Sebaliknya, kolesterol yang kolesterol yang diserap berkurang) dan
kadar homosistein, agen infeksi, dan, diangkut dalam kompleks HDL diberi sintesis kolesterol oleh sel itu sendiri
yang paling tersohor; peningkatan nama kolesterol "baik", karena HDL (sehingga jumlah kolesterol baru yang
kadar kolesterol dalam darah. mengeluarkan kolesterol dari sel dan dibentuk berkurang). Sebaliknya, jika
mengangkutnya ke hati untuk menghadapi kekurangan kolesterol, sel
Sumber Kolesterol eliminasi parsial dari tubuh. HDL tidak dapat membentuk lebih banyak reseptor
Terdapat dua sumber kolesterol bagi saja membantu mengeluarkan LDL sehingga ia dapat menelan lebih
tubuh: (1) asupan dari makanan, kelebihan kolesterol dari jaringan banyak kolesterol dari darah.
dengan produk hewani misalnya tetapi juga melindungi tubuh dengan
kuning telur; daging merah, dan menghambat oksidasi LDL. Risiko Pemeliharaan Kadar Kolesterol Darah
mentega merupakan bahan yang aterosklerosis berbanding terbalik dan Metabolisme Kolesterol
banyak mengandung lemak ini (lemak dengan konsentrasi HDL dalam darah; Untuk mempertahankan pasokan
hewan mengandung kolesterol yaitu, peningkatan kadar HDL kolesterol darah ke sel diperlukan
sementara lemak nabati biasanya berkaitan dengan penurunan insidens interaksi antara kolesterol yang masuk
tidak); dan (2) pembentukan kolesterol penyakit jantung aterosklerotik. melalui makanan dan sintesis koleste-
oleh sel, khususnya sel hati. Sebagian faktor lain yang diketahui rol oleh hati. Jika jumlah kolesterol
mempengaruhi risiko aterosklerotik makanan meningkat maka sintesis
Kolesterol "Baik" versus "lahat" dapat dikaitkan dengan HDL; sebagai kolesterol oleh hati dihentikan karena
Sebenarnya, bukan kadar kolesterol contoh, merokok menurunkan HDL, kolesterol darah menghambat secara
darah total tetapi jumlah kolesterol sementara olahraga teratur mening- langsung enzim hati yang esensial bagi
yang terikat ke berbagai protein katkan HDL. sintesis kolesterol. Dengan demikian,
pembawa dalam plasma yang merupa- dengan meningkatnya asupan
kan faktor terpenting dalam kaitannya Penyerapan Kolesterol oleh Sel kolesterol dari makanan, produksi di
dengan risiko pembentukan penyakit Tidak seperti sebagian besar lemak, hati berkurang. Sebaliknya, jika asupan
jantung aterosklerotik. Karena kolesterol tidak digunakan sebagai kolesterol dari makanan berkurang
merupakan suatu lemak, kolesterol bahan bakar metabolik oleh sel. Bahan maka hati mensintesis lemak ini lebih
tidak mudah larut dalam darah. ini digunakan sebagai komponen banyak karena efek inhibitorik
Sebagian besar kolesterol dalam darah esensial membran plasma. Selain itu, kolesterol pada enzim hati hilang.
melekat ke protein pembawa spesifik beberapa jenis sel tertentu mengguna- Dengan cara ini, konsentrasi kolesterol
di plasma dalam bentuk kompleks kan kolesterol sebagai prekursor untuk darah dipertahankan dalam kadar
lipoprotein, yang larut dalam darah. menghasilkan produk sekretorik, yang relatif konstan meskipun asupan
Terdapat tiga lipoprotein utama yang misalnya hormon steoid dan garam kolesterol dari makanan berubah-
diberi nama berdasarkan densitas empedu. Meskipun kebanyakan sel ubah; karenanya, kadar kolesterol
proteinnya dibandingkan dengan dapat mensintesis sebagian dari dalam darah sulit diturunkan dengan
lemaknya: (1) lipoprotein berdensitas kolesterol yang dibutuhkan untuk mengurangi asupan kolesterol.
tinggi (high density lipoprotein, HDL), membentuk membran plasmanya HDL mengangkut kolesterol ke hati.
yang mengandung paling banyak sendiri namun jumlah yang dibentuk Hati mengeluarkan kolesterol serta
protein dan paling sedikit kolesterol; kurang memadai sehingga perlu garam-garam empedu yang berasal
(2) lipoprotein berdensitas rendah (/ow mengandalkan suplemen kolesterol dari kolesterol ke dalam empedu.
density lipoprotein, LDL), yang yang disalurkan melalui darah. Empedu masuk ke saluran cerna,
memiliki protein lebih sedikit dan Sel-sel menyerap kolesterol dari tempat garam-garam empedu tersebut
kolesterol lebih banyak; dan (3) darah dengan mensintesis protein berperan dalam proses pencernaan.
lipoprotein berdensitas sangat rendah reseptor yang secara spesifik mampu Sebagian besar kolesterol dan garam
(very low density lipoprotein, VLDL), mengikat LDL dan menyisipkan empedu yang disekresikan kemudian
yang memiliki protein paling sedikit reseptor-reseptor ini ke membran direabsorpsi dari usus ke dalam darah
dan lemak paling banyak, tetapi lemak plasma. Setelah partikel LDL berikatan untuk didaur ulang di hati. Namun,
yang dikandungnya adalah lemak dengan salah satu reseptor di mem- kolesterol dan garam empedu yang
netral bukan kolesterol. bran, sel menelan partikel berikut tidak diserap kembali dieliminasi dari
Kolesterol yang diangkut dalam reseptornya melalui proses endositosis tubuh melalui tinja.
kompleks LDL dinamai kolesterol yang diperantarai oleh reseptor (lihat
"jahat" karena kolesterol diangkut h. 32). Di dalam sel, enzim lisosom

(berlanjut)

Fisiologi Jantung 351


Konsep, Tantangan, dan Kontroversi
Ateroskf erosis: Setela h Kolester ol (l a nj uta n)
*-T;;'-.;
h#;.- rki p",.un****p*il;.rukto,"+;*. r r* ;;;;;;"d;-;,*r*
l:i:i9:l1T.l"l"ll,f:
kolesterol i:,*,,^^"^ l,:*i ?::leran -**
daram pern"bentuk-
darah total, dan hubungan an aterosklerosis pada orang dengan
#;;""i.d", protein c_reaktir
yang tinggi memiliki kemungkinan
timbal-balik antara LDL dan HDL kadar kotesterol yang burukl gerilut
menentukan arus lalu lintas kolesterol ini adalah faktor-fakior risiko lairr i,s;"t;iii"liL besar terkena
antara hati dan ser rain. Apabira
diperlirakan berperan besar,
- vans
mekanisme ini terganggu, maka kadar ;1i13.il:Tl;jf.i""J?T"tl"Tljl
kotesteror aur.r' aifuii";o;;;;;il"
- I Peningkatan kadar asam amino :i11s I:19
kadar protein pera-
sedemikian l.rpu r"r'ingg;;;";- homosistein dalam darah baru-baru rendah' Karena
:::^s,"T]-u-i1i
bersangkutan r"nt"n 1.i6nq"tu;.'i ini diduga merupakan prediktor !:l,tounSul
berperan penting
aterosklerosis. kuat untuk peyakit janiung, tanpa dalam pembentukan aterosklerosis
perubahan asupan asam lemak bergantung pada profil kolesterol/ anti inflamasi,
Ti!?-t?"-t,t.bat
misalnya aspirin, membantu
melalui makanan i"p.t r""orJ"6 lemak. Homosistein dibentuk
kadar kolesterol darah t";;i';;;;'" sebagai produk antara selama mencegah serangan jantung. Selain
mempengaruhi ,.t, ut"ullnii"'"" metabolisme asam amino esensial
dalam makana n metionin. Para
ltlltnitil melindungi tubuh dari
perannya
mekanisrie yang mengatui t"r"ir ::111S-?iliilung.melalui
bangan kolesteiol. <.lur f.of"rt"rol p"neliti percaya bahwa homosistein sebagai penghambat pembentukan
darJh cenderu"q r""i";t"t;;
- ikut berperan menyebabkan bekuan darah'
asupan asam temak je.rh ;;;*" aterosklerosis dengan mendorong t data vang
1ry.1:1,?:nvak
terutama terdapat paoa te'matihewani, proliferasi sel otot polos vaskulai- suatu agen
' T:lyll:lki",bahwa
karena asam-ar"* i"r.tini;";;;;- suatu tahap awal dalam pembsn- rnteksi mungkin menjadi penyebab
tukan penyakit penyumbatan arteri pada se.lumlah kasus penyakit
sang sintesis kolesterol Ounn1"nof.ru",.n-
bat-perubahanny" r"nfuJi ;.;;';
- ini. Selain itu, homosistein tampak- Di antara yans palins
nya merusak sel endotel dan
:l:i:,ti]:i1t]:
dicurigai adalah Chlamydia
empedu. Sebaliknya, in6"rti"uiu..n
mungkin menyebabkan oksidasi pneumonia penyebab infeksi
lemak polyunsrtririeJ,-asa. tem"t
-'
predominan di sebagian n"ru.- LDL, di mana keduanya dapat ikut
berperan dalam pem6entukan plak.
l^"|jil3ttll uirus.herpes penyebab
bakteri penyebab
iumbuhan, .una"rrig r"nulrnt.n
- vitamin
:^':.:?-t-e-d:l
penyakit gusi' Yang utama, jika
kadar kolesterol darai ;";;;; Tiga vitamin B - asam folat,
kaitan antara infeksi dan penyakit
meningkatkan eliminasi toLiierot aan B,r, dan vitamin 8u, berperan
garam emped, yung b"ruJ";;;i
'" ' penting dalam jalur-jalur yang arteri koronaria dapat dipastikan
koresteror di feses ::?Tl"[:5T,i;l;:ffi1fl* , ["5: :]''i"fi:*i,:l$1il::1l""
Faktor Risiko Lain di Luar Kolesterol ini diperlukan untuk menjaga "
kadar gahan penyakit jantung.
Meskipun terdapat kaitan erat antara homosistein dalam kisaran ama
koresterord." p";y;kiil";;;;;;^ r petunjuktentans
ou,..n o",..JJln- ni:[ j:::]-ll.ililijil,liillljj'"
lebih dari separuh pasien dengan ul puqg pembentukan plak faktor lain masih jauh dari jelas. saat
serangan jantung memperlihatkan aterosklerotik berasal dari kenyata-
ini banyak Oifatrtan penelltian
profil kolesterol normal dan tanpa an bahwa orang dengan peningkat- tentang p";t;ll,
kompleks ini, karena
faktor risiko dikenal lainnya. Jelaslah, an kadar protein C-reaktif, suatu insidens aterosklerosissedemikian
terdapat faktor-faktor lain yang penanda peradangan dalam darah,
il"ggi J*'k""s'ekuensinya dapat
berperan dalam pembentukan memiliki risiko lebih besar meng- menyebabkan kematian.
penyakit arteri koronaria pada para alami penyakit arteri koronaria.

Alirar'i darah Aliran darah

co
.9
o C
5 c
o
@
.E
o
5o o
!
:oz
E
o
c
c
c J
o oo
m
I
(a) (b) (c)
Gambar 9-30
Konsekuensi tromboembolisme. (a) Trombus dapat membesar secara bertahap
sampai menyumbat total pembuluh di tempat
tersebut (b) Trombus dapat terlepas dari perlekatannya, membentuk embolus
yang lebih kecil
di hilir.
(c)
v.rg ;r";ki" ;;;il;;"* totat suatu pembuluh
Foto mikroskop elektron memperlihatkan suatu pembul-uh yrrig t"rru;6;f
tromboembolik. iotal oleh lesi

362 Bab 9
memberi cara cepat untuk memindahkan bahan dari satu
bagian tubuh ke bagian lain. Tanpa sistem sirkulasi, bahan-
Daerah otot jantung Daerah otot jantung
yang kekurangan yang kekurangan bahan penting tidak dapat mencapai tempat mereka dibu-
aliran darah jika aliran darah jika tuhkan pada waktunya untuk menunjang berbagai aktivitas
pembuluh koronaria pembuluh koronaria guna mempertahankan kehidupan. Sebagai contoh, O, akan
tersumbat di memerlukan waktu berbulan-bulan sampai bertahun-tahun
tttt+<.@:Q
@'@) untuk berdifusi dari permukaan tubuh ke organ internal,
Arteri Arteri namun melalui kerja pompa jantung darah dapat menyerap
koronaria koronaria
dan menyalurkan O, serta bahan lain ke semua sel dalam
kanan kiri
hitungan detik.
Ventrikel
kiri
Jantung berfungsi sebagai pompa ganda yang meng-
Ventrikel edarkan secara terus-menerus darah antara paru, tempat 02
kanan diserap, dan jaringan tubuh lain yang menggunakan O,
untuk menunjang berbagai reaksi kimia penghasil energi.
Gambar 9-3'l Sewaktu darah dipompa melewati berbagai jaringan, bahan-
Luas kerusakan miokardium sebagai fungsi dari ukuran bahan lain di luar O, juga dipertukarkan antara darah dan
pembuluh yang tersumbat jaringan. Sebagai contoh, darah menyerap nutrien sewaktu
mengalir melalui organ pencernaan, dan jaringan lain meng-
ambil nutrien dari darah ketika darah melewatinya. Bahkan
kelebihan panas diangkut oleh darah dari otot-otot yang aktif
Serangan jantung memiliki empat kemungkinan hasil
ke permukaan kulit tempat panas tersebut dikeluarkan ke
akhir: kematian mendadak, kematian tertunda akibat penyu-
lingkungan.
lit, pemulihan fungsional penuh, atau pemulihan dengan
Meskipun semua jaringan tubuh secara terus-menerus
gangguan fungsi (Tabel 9-4).
bergantung pada aliran darah yang dipompa oleh jantung
namun jantung itu sendiri adalah organ yang cukup inde-
penden. Jantung dapat memenuhi banyak dari kebutuhan-
PERSPEKTIF BAB lNl: FOKUS PADA nya sendiri tanpa pengaruh luar. Kontraksi otot jantung
HOMEOSTASIS dihasilkan oleh diri sendiri melalui proses-proses yang me-
libatkan perubahan permeabilitas ion. Mekanisme lokal di
Kelangsungan hidup bergantung pada penyaluran terus- dalam jantung memasrikan bahwa aliran darah ke oror jan-
menerus bahan-bahan yang dibutuhkan oleh semua sel tubuh tung dalam keadaan normal memenuhi kebutuhan O, jan-
dan pengeluaran terus-menerus bahan-bahan sisa yang dihasil- tung. Selain itu, jantung memiliki kemampuan inheren
kan oleh sel. Selain itu, berbagai pembawa pesan kimiawi regu- untuk mengubah-ubah kekuatan kontraksinya, bergantung
latorik, misalnya hormon, harus diangkut dari tempat pro- pada jumlah darah yang kembali padanya. Namun, jantung
duftsinya ke tempat kerjanya, di mana bahan-bahan tersebut tidak bekerja seluruhnya secara oronom. Organ ini disarafi
mengontrol berbagai aktivitas, yang sebagian besar ditujukan oleh sistem saraf otonom dan dipengaruhi oleh hormon epi-
untuk mempertahankan kestabilan lingkungan internal. nefrin, di mana keduanya dapat mengubah-ubah kecepatan
Akhirnya, untuk mempertahankan suhu normal tubuh, kele- dan kontraktilitas jantung, bergantung pada kebutuhan tu-
bihan panas yang dihasilkan selama kontralai otot harus di- buh akan penyaluran darah. Selain itu, seperti semuajaringan
bawa ke kulit untuk dikeluarkan melalui permukaan tubuh. lainnya, sel-sel yang membentuk jantung bergantung pada
Sistem sirkulasi ikut berperan dalam homeostasis sistem lain untuk mempertahankan lingkungan internal yang
dengan berfungsi sebagai sistem transpor tubuh. Sistem ini stabil tempat mereka dapat bertahan hidup dan berfungsi.

Tabel 9-4
Kemungkinan Hasil Akhir lnfark Miokardium Akut (Serangan Jantung)

PEMULIHAN
KEMATIAN TERTUN DA AKIBAT PEMULIHAN DENGAN
KEMATIAN MENDADAK PENYULIT FUNGSIONAL PENUH GANGGUAN FUNGSI
Gagal jantung akut karena Ruptur mematikan dinding Digantikannya daerah yang Menetapnya defek
jantung terlalu lemah untuk jantung yang mengalami rusak dengan jaringan fungsional permanen,
memompa darah secara efektif degenerasi parut yang kuat disertai misalnya bradikardia
untuk menunjang jaringan tubuh Gagal jantung kongestif yang oleh pembesaran jaringan atau blok hantaran,
Fibrilasi ventrikel fatal yang semakin parah perlahan karena kontraktil yang tersisa akibat kerusakan
ditimbulkan oleh kerusakan jantung yang melemah tidak untuk mengompensasi jaringan otoritmik atau
jaringan penghantar khusus atau mampu memompa keluar semua hilangnya otot jantung penghantar yang tidak
dipicu oleh kekurangan O, darah yang kembali padanya dapat diganti

Fisiologi Jantung 363


RINGKASAN BAB
Pendahuluan (h. 327 -328)
sisanya diaktifkan oleh penyebaran impuls
I Sistem sirkulasi adalah sistem transpor tubuh. dari sel ke sel
melalui taut celah. (Lihattah Gambar
I Tiga komponen dasar sistem sirkuiasi adalah _ 9-g dan 9-j0).
(pompa), pembuluh darah (saluran),
jantung I Karena itu, atrium berkontraksi sebagai
satu kesatuan,
dan darah (mediuri diikuti setelah suatu jeda singkat oleh f,ontraksi
transpor). ventrikel
terpadu.
AnatomiJantung (h. 325_333) f Potensiai aksi sel-sel kontraktil jantung
memperlihatkan
I Jantung pada hakikatn ya adalahsuatu pompa ganda yang fase positif berkepanjangan, arau f"r. j"t"r,
disertai oleh
menghasilkan tekanan pendorong bagi darah periode kontraksi yang lama, untuk memastikan
untuk waktu
mengalir melalui sirkulasi paru d"n siJtemik. (Lihailah ejeksi yang memadai. Fase datar ini terutama
disebabkan
Gambar 9-l dan 9-2). oleh pengaktifan saluran Ca2. tipe L lambat.
(Lihattab
I Jantung memiliki empar rongga, Gambar 9,11).
-"ring_-rring paruh
jantung terdiri dari saru arrium, ,orgg" m"r.rk"r, f Masuknya Ca2- melalui saluran tipe L
di tubulus T me_
","l.l
vena, dan satu ventrikel, atau rongga micu peiepasan Ca2. yang
keluaran arteri. lauh leblh banyak dari retiku_
(Liharlah Gambar 9-2 dan 9_4). lum sarkoplasma. pelepasan Ca2- yangdiinduksi
oleh Ca2-
I Empat karup jantung mengalirkan darah ke arah
yang
ini menyebabkan siklus jembatan ,il"ng d"n kontraksi.
benar dan mencegah darah meng"lir balik. (Lihathlh (Lihatlah Gambar 9,12)
Gambar 9-3, 9-4, dan 9_5) I Adanya periode refrakter yang lama dan
fase datar yang
I Kontraksi serat-serat otot jantung yang tersusun
spiral
berkepanj angan menyebabkan" penj umlahan
dan retanus
menghasilkan efek memeras yang penring agar
pemom_
otot janrung tidak mungkin terjadi. Hal ini
memasrikan
paan efisien. Yang juga penting untuk efi-siensi bahwa terdapat periode kontraksi dan
pemom_ relaksasi yang ber_
paan adalah bahwa serat_serar otor di masing_masing gandan yang esensial bagi pemompaan
darah. (Liiatlah
berfungsi sebagai satu sinsitium fungsional, Gambar 9-13).
:ongga berl
kontraksi sebagai unit terpadu. (Lihatlah Gaibar
9_6).
I Penyebaran aktivitas listrik ke seluruh jantung
dapat di_
rekam dari permukaan tubuh. Rekaman
Aktivitas Listrik Jantu ng (h. 333_344) ini
IEKG) dapat
memberi informasi b11anfaa1 tenrang
I Jantung bersifat self-excitable, memicu sendiri kontraksi ,tatu, larrtung.
(Lihatlah Gambar 9-14, 9_15, dan
ritmiknya. 9_I{.
f Sel-sel otoritmik membentuk 7o/o dari sel
otot janrung;
sel-sel ini tidak berkontraksi tetapi khusus lro::s.Mekanis SiklusJantung (h. 344-349)
memulai dan I jantung terdiri dari tija pror.s p..r,i.rg,
menghantarkan potensial aksi. Sel otoritmik memperiihat- _Sikls
1. Pembentukan aktivitas listrik sewaktr, j"rtrr.,g
kan potensial pemac.u,_ suatu pergeseran lambat ,.."."
menuju otoritmis mengalami depolarisasi dan repolarisasi.
potensial ambang, akibat hubungan komplek,
berb"gi
^
2. Al<tivitas mekanis yang terdiri dari periode
perubahan inheren pada perpindahan ion menembus sistol (kon-
traksi dan pengosongan) dan diastol (relaksasi
membran. (Lihatkh Gambar 9_V. Sembilan dan
puluh sem_ pengisian) bergantian, yang dipicu oleh
siklus listrik
bilan persen sel jantung lainnya adalah sel koniraktil ritmis.
yang
berkontralai sebagai respons terhadap penyebaran 3. Aliran rerarah darah melalui rongga_rongga jantung,
poten_
sial aksi yang dimulai oleh sel otoritmii. dituntun oleh pembukaan dan p.i"urup",i?"rup
I Impuls jantung berasal dari nodus SA, yaitu yang
pemacu dipicu oleh perubahan t.k".r"., yang iihasilkan
jantung yang memiliki kecepatan rerringgi oleh
depoiarisasi aktivitas mekanis.
spontan ke ambang. (Lihatlah Tabet 9, j jin
Gambar 9-B Penutupan katup menimbulkan dua
dan 9-9). bunyi jantung nor_
mal. Bunf ianturg
I Setelah terbentuk, potensial aksi menyebar q::r_1-" disebabkan ol.i, p*rr.rrp".,
ke seluruh katup.atrioventrikel iAV) dan menandakan
atrium kanan dan kiri, sebagian difasilitasi oleh jalur awitan sistol
ventrikel. Bunyi.jantung kedua disebabkan
penghantar khusus tetapi sebagian besar karena oieh penurup_
penyebar_ an katup aorta dan pulmonalis pada
an impuls dari sel ke sel melalui taut celah. (Lihattah awitan di"st'ol.
Kurva tekanan arrium tetap rendah sepanjang
Gambar 9-8 dan 9-10). siklus jan_
tung, dengan hanya fluktuasi .irg", (ro.-"lnia
I Impuls berjalan dari atrium ke dalam ventrikel
melalui
bervariasi
antara 0 dan 8 mm Hg). Kurva tekanan
nodus AV saru-satunya titik kontak listrik aorta tetap tinggi
antara rongga_ waktu,
dengan flukruasi moderat (noimalnlia
rongga tersebut. Potensial aksi tertunda sesaat
di nodus lll""'i"g
Derva_nasr antara tekanan sistolik
AV untuk memasrikan bahwa kontraksi atrium mendahu_ 120 mm Hg dan tekan_
an diastolik 80 mm Hg). Kurva tekanan u.rr,jk"l berfluk_
lui kontraksi ventrikel agar pengisian ventrikel
sempurna. tuasi drastis, karena tekanan ventrikel
(Lihatlah Gambar 9-8 an" i_tol. harus di bawah
tekanan atrium yang rendah sewaktu
I Impuls kemudian merambat..i",
sekat antar_
diartol agar katup
^.rrrruni AV membuka dan ventrikel terisi; dan untuk'_.*"k."
ventrikel melalui berkas His dan cepat menyebar ke selu_ katup aorta terbuka agar- venrrikel d"p"t
ruh miokardium melalui serat purkinje. S.i-r.l -..rgo*.rgk"r,
ventrikel isinya, tekanan ventrikel harus di
t.k".r"r, lor," y"rg
"tm
364 Bab 9
tinggi selama sistol. Karena itu, tekanan ventrikel dalam I Isi sekuncup bergantung pada (1) tingkat pengisian ven-
keadaan normai bervariasi dari 0 mm Hg sewaktu diastol trikel, dengan peningkatan volume diastolik akhir menye-
hingga sedikit di atas 120 mm Hg sewaktu sistol. (Lihatkh babkan peningkatan isi sekuncup melalui hubungan
Gambar 9-1V. panjang-tegangan (hukum Frank-Starling untuk jantung,
I Volume diastolik akhir adalah jumlah darah di ventrikel suatu bentuk kontrol instrinsik); dan (2) tingkat stimulasi
ketika pengisian telah tuntas pada aklir diastol. Volume simpatis, dengan peningkatan stimulasi simpatis menye-
sistolik akhir adalah jumlah darah yang tersisa di ventrikel babkan peningkatan kontraktilitas jantung, yaitu pening-
ketika penyemprotan darah telah selesai pada akhir sistol. katan kekuatan kontraksi dan peningkatan isi sekuncup
Isi sekuncup (stroke volume adalah jumlah darah yang pada volume diastolik akhir yang sama (kontrol ekstrinsik).
dipompa keluar oleh masing-masing ventrikel setiap kali (Lihatlah Gambar 9-21 sampai 9-24).
berdenyut. (Lihatlah Gambar 9- 1 71.
I Gangguan fungsi katup menyebabkan turbulensi aliran Nutrisi Otot Jantung (h. 357 -363)
darah, yang terdengar sebagai murmur (bising) jantung. I Otot jantung diberi oksigen dan nutrisi oleh darah yang
Kelainan katup dapat berupa stenosis dan tidak membuka disampaikan kepadanya melalui sirkulasi koronaria, bukan
sempurna atau insufisiensi dan tidak menutup sempurna. dari darah di dalam rongga-rongga jantung itu sendiri.
(Lihatlah Tabel 9-2). I Sebagian besar darah koronaria mengalir sewaktu diastol,
karena sewaktu sistol orot ianrung yang berkontraksi me-
CurahJantung dan Kontrolnya (h. 349-357) nekan pembuluh-pembuluh koronaria. (Lihatlah Gambar
I Curah jantung, jumlah darah yang disemprotkan oleh c)-)A
masing-masing ventrikel seriap menir, ditentukan oleh I Aliran darah koronaria normalnya bervariasi untuk meng-
kecepatan jantung kali isi sekuncup. (Lihatlah Gambar imbangi kebutuhan oksigen jantung. (Lihatlah Gambar
q-)5\
9-28).
f Kecepatan jantung bervariasi sesuai perubahan keseim- I Aliran darah koronaria dapat berkurang akibat terbentuknya
bangan pengaruh parasimpatis dan simpatis pada nodus plak aterosklerotik, yang dapat menyebabkan penyakit jan-
SA. Stimulasi parasimpatis memperlambat kecepatan jan- tung iskemik yang keparahannya berwariasi dari nyeri dada
tung, dan stimulasi simpatis memperceparnya. (Lihatlah ringan saar olahraga hingga serangan jantung yang memati-
Gambar 9-20 dan Thbel 9-3\. kan. (Lihatlah Gambar 9-29 sampai 9-31 seraThbelg-Q.

SOAL LATIHAN
Pertanyaan Obyektif (Jawaban di h. A-49) d. Nodus SA -_> miokardium atrium -) nodus AV -+
1. ... adalah kecepatan jantung yang Iambat abnormal, berkas His -)
Purkinje -+ miokardium ventrikel.
serar
sementara ... adalah kecepatan jantung yang ringgi. o Stimulasi janrung oleh simparis
2. Kaitan yang memadukan aliran darah koronaria dengan a. meningkatkan kecepatan jantung
kebutuhan oksigen miokardium adalah ... b. meningkatkan kontraktilitas orot iantung
3. Sel-sel otot jantung yang berdekatan disatukan ujung c. menggeser kurva Frank-Starling ke kiri
ke ujung melalui struktur khusus yang dinamai ..., yang d. (a) dan (b)
mengandung dua jenis taut membran: ... dan ... e. semua benar
4. Jantung terletak di separuh kiri rongga dada. (Benar 10. Berapa persentase pengisian ventrikel yang normalnya
atau salah?) tercapai sebelum kontraksi atrium dimulai?
5. Atrium dan ventrikel masing-masing bekerja sebagai a. 0o/o
suatu sinsitium fungsional. (Benar atau salah?) b. 20o/o
6. Satu-satunya titik kontak listrik antara atrium dan ven- c. 50o/o
trikel adalah cincin rangka fibrosa. (Benar atau salah?) d. 80o/o
7. Ventrikel kiri adalah pompa yang lebih kuat daripada e. 1000/o
ventrikel kanan karena diperlukan lebih banyak darah 11. Cocokkan yang berikut:
untuk memasok jaringan tubuh daripada ke paru. (Benar l. mencegah aliran balik a. katupAV
atau sdlah?) darah dari ventrikel ke b. katup semilunar
8. Mana dari yang berikut merupakan rangkaian elsitasi atrium c. atrium kiri
jantung yang tepat? 2. menerima darah miskin d. ventrikel kiri
a. Nodus SA -+ nodus AV -+ miokardium atrium --) O, dari vena kava e. atrium kanan
berkas His -> serat Purkinje -+ miokardium ventrikel 3. memompa darah miskin f. ventrikel kanan
b. Nodus SA -+ miokardium auium -+ nodus AV -> O, ke dalam arteri
berkas His -+ miokardium ventrikel -+ serat Purkinje pulmonalis
c. Nodus SA -+ miokardium atrium -+ miokardium 4. memompa darah kaya
ventrikel -+ nodus AV -> berkas His -+ serar Purkinje O, ke dalam aorta

Fisiologi Jantung 365


dengan yang terdapat di sel kontraktil miokardium! Apa
5. mencegah aliran balik darah dari arteri ke
dalam ventrikel yang berperan menyebabkan fase datar?
6. menerima darah kaya O, dari vena pulmonalis 8. Mengapa tetanus oror jantung tidak mungkin terjadi?
12. Lingkari pilihan yang benar di masing-masing soal un- Mengapa ketidakmampuan ini menguntungkan?
tuk melengkapi pernyataan: Bunyi jantung pertama ber- 9. Gambar dan beri label bentuk-bentuk gelombang pada
kaitan dengan penutupan katup (AV/semilunar) dan me- EKG normal! Proses listrik apa yang diwakili oleh
nandakan dimulainya (sistol/diastol), sedangkan bunyi masing-masing komponen EKG?
10. Jelaskan proses mekanis (yaitu, perubahan tekanan, per-
.iantung kedua berkaitan dengan penutupan katrp (AV/
s e mi lunar) dan menandakan awitan (s is t o l/ di a: to [) .
ubahan volume, aktivitas katup, dan bunyi jantung)
13. Lingkari pilihan yang benar di masing-masing soal un- siklus jantung! Kaitkan proses mekanis siklus jantung
tuk melengkapi pernyataan: Selama pengisian ventrikel, dengan perubahan aktivitas listrikl
tekanan,ventrikel harus (lebih b esar/ lebih keci I daripada) I I . Bedakan antara katup stenorik dan insufisienl
tekanan atrium, sementara selama penyemprotan ven- 12. Definisikan hal berikut uolume diastolik akhir, uolume
trikel tekanan ventrikel harus (lebih besar/lebih kecil da- shtolik akhir, isi sekuncup, kecepatan jantung, curah jan-
ripada) tekanan aorta. Tekanan atrium selalu (lebih besar/ tung, dan cadangan janrung.
lebih hecil daripada) tekanan aorta. Selama kontraksi 13. Bahaslah kontrol sistem sarafatas kecepatan jantungl
dan relaksasi ventrikel isovolumetrik, tekanan ventrikel i4. Jelaskan kontrol intrinsik dan ekstrinsik isi sekuncup!
(lebih besar/lebih kecil daripada) tekanan atrium dan 15. Bagaimana otot jantung mendapat darah? Menga pa jan-
(lebih besar/lebih becil daripada) tekanan aorta. tung menerima sebagian besar pasokan darahnya sendiri
sewaktu diastol?
16. Apa perubahan patologis dan konsekuensi penyakit ar-
Pertanyaan Esai
teri koronaria?
1. Apa tiga komponen dasar sistem sirkulasi?
17. Bahaslah sumber, rranspor, dan eliminasi kolesterol di
2. Ikutilah perjalanan satu tetes darah melalui satu sirkuit
tubuh! Bedakan antara kolesterol "baik' dan kolesterol
penuh sistem sirkulasi!
"jahaC'l
3. Jelaskan lokasi dan fungsi keempat katup jantungl Apa
yang menahan agar katup-katup ini ddak berbalik
(eversi) ?
Latihan Kuantitatif (Solusi fi h. A-49)
4. Sebutkan tiga lapisan dinding jantungl Jelaskan gam- 1. Selama olah raga berat, curah jantung seorang atler ter-
baran khas struktur dan susunan sel otot jantungl Apa latih dapat meningkat menjadi 40 liter per menit. Jika
dua jenis khusus sel otot jantung? isi sekuncup tidak dapat meningkat di atas nilai normal
5. Mengapa nodus SA adalah pemacu jantung? 70 ml, berapa kecepatan janrung yang diperlukan untuk
6. mencapai curah jantung sebesar ini? Apakah kecepatan
Jelaskan penyebaran normal eksitasi jantung! Apa makna
penundaan nodus AV? Mengapa sistem hantaran ven- jantung tersebut mungkin secara fisiologis?
trikel penting? 2. Berapa banyak darah yang tersisa di jantung setelah
7. Bandingkan perubahan potensial membran yang ber- sistol jika isi sekuncup 85 ml dan volume diastolik akhir
. kaitan dengan potensial alai di sel pemacu nodus 125 ml?

UNTUK DIRENUNGKAN
(Penjelasan dih. A-49)
1. Isi sekuncup yang disemprotkan pada denyut jantung 3. Selama kehidupan masa janin, karena resistensi yang
berikutnya setelah suatu kontraksi ventrikel premarur sangat besar yang ditimbulkan oleh paru yang kolaps
(KVP) biasanya lebih besar daripada normal. Dapatkah dan nonfungsional, tekanan di separuh kanan jantung
anda menjelaskannya? (Petunjuk: Pada kecepatan jan- dan sirkulasi paru lebih tinggi daripada tekanan di se-
tung tertentu, interval antara KVP dan deny'ut normal paruh kiri jantung dan sirkulasi sistemik, suatu keadaan
berikutnya lebih lama daripada interval antara dua yang berubah sebaliknya setelah lahir. Juga di janin,
denyut normal). terdapat suatu pembuluh yang dinamai duktus arterio-
2. Atlet terlatih biasanya memiliki kecepatan jantung saat sus menghubungkan arteri pulmonalis dan aorta ketika
istirahat yang lebih rendah daripada orang normal kedua pembuluh besar ini meninggalkan jantung. Da-
(misalnya, 50 denyut/mnt pada seorang atlet dibanding- rah yang dipompa keluar oleh jantung ke dalam sirkulasi
kan 70 denyut/mnt pada orang yang jarang beraktivitas paru dipirau (dialihkan) dari arteri pulmonalis ke dalam
fisik). Dengan mempertimbangkan bahwa curah jan- aorta melalui duktus arteriosus, memintas paru non-
tung istirahat adalah 5000 ml/mnt pada atlet dan orang fungsional tersebut. Gaya apa y".rg -endoiong darah
biasa, apa penyebab bradikardia pada atlet ini? mengalir melalui duktus arteriosus dalam arah ini?

366 Bab 9
Saat lahir, duktus arteriosus normalnya menurup sekat antarventrikel (lihat Gambar 9-8, h. 335). Kadang-
dan akhirnya berdegenerasi menjadi untaian ligamen- kadang, hantaran melalui salah satu dari cabang ini ter-
tosa tipis. Kadang-kadang pembuluh pintas ini tidak hambat (apa yang disebut sebagai bundle branch block,
menutup dengan benar sehingga terbentuk duktus arte- blok cabang berkas). Dalam hal ini, gelombang eksitasi
riosus paten (terbuka). Ke mana arah aliran darah me- menyebar dari terminal cabang yang utuh dan akhirnya
lalui duktus arteriosus paten ini? Apa kemungkinan mendepolarisasi seluruh ventrikel, tetapi ventrikel yang
akibat yang menurur anda dapat terjadi akibat aliran terstimulasi normal mengalami depolarisasi jauh lebih
darah ini? cepat daripada ventrikel di sisi cabang berkas yang de-
4. Melalui mekanisme regulatorik apa sebuah jantung fektif tersebut. Sebagai contoh, jika cabang berkas kiri
cangkokan, yang ddak memiliki persarafan apapun, me- terhambat, ventrikel kanan akan mengalami depolarisasi
nyesuaikan curah jantung untuk memenuhi kebutuhan sempurna dua sampai tiga kali lebih cepat daripada ven-
tubuh yang berubah-ubah? trikel kiri. Bagaimana defek ini mempengaruhi bunyi
Terdapat dua cabang berkas His, cabang berkas kanan jantung?
dan kiri, masing-masing turun ke masing-masing sisi

KASUS KLINIS
(Penjelasan di h. A-50) Rachel. Kompleks QRS normal bentuknya tetapi muncul
Pada suatu pemeriksaan fisik, kecepatan jantung Rachel B secara sporadis. Berdasarkan temuan-temuan ini, apa ke-
terlalu tinggi dan sangat ireguler. Selain itu, kecepatan jan- mungkinan besar diagnosis kondisi Rachel ini? Jelaskan
tungnya, seperti ditentukan secara langsung dengan men- mengapa kondisi ini ditandai oleh denyut janrung yang cepat
dengar jantungnya memakai stetoskop, melebihi kecepatan ireguler. Apakah curah jantung akan sangat terganggu oleh
nadi yang diukur bersamaan di pergelangan tangannya. Tidak kondisi ini? Mengapa atau mengapa tidak? Apa penyebab
ada gelombang P yang rry^ra y^ng terdeteksi pada EKG defisit denyrrt ini?

SUMBER BACAAN PHYSIOEDGE


Situs PhysioEdge Untuk anjuran bacaan, konsultasilah ke lnfoTrac' College
Situs untuk buku ini berisi banyak alat bantu belajar yang Edition/Research di situs PhysioEdge arau pergi langsung ke
bermanfaat, serta banyak petunjuk untuk bahan bacaan lebih InfoTiac College Edition, perpustakaan riser on-line anda di:
lanjut dan riset. Masuklah ke: http://infotrac.thomsonlearning.com
http://biology. brookscole.com/sherwoodhp6
Pilihlah Chapter 9 dari menu drop-doutn atau klik salah satu
dari banyak pilihan, termasuk Case Histories, yang mem-
perkenalkan aspek-aspek klinis fisiologi manusia. Untuk bab
ini periksalah: Case Histories V Vhy Am I So Tired| 9: Endo-
carditis; l0: Blue Baby; dan I l: Congestiue Heart Failure.

Fisiologi Jantung 367


Sistem Kardiovaskular
(Pembuluh Darah)

Homeostasis
Sislem sirkulas,i ikut berperan dalam
homeostasis dengan, mengangkut O' CO'
zat sisa, eleKrolit, dan hormon dari satu
. bagian tubuh:ke bagian lain. , ,,. ,

:i::t::'r*i.r!.!r.!!r+:i:i-:;:iFj.,i4t::sqgfficiiscl,:t!!-, .{a,i1!19i11:lFij:'i11

$'$e,me*st*sis
*sfr'i$i*4 hss!
h*!*ngs*ng*n

Sel memerlukan pasokan 02


dan nutrien yang terus-menerus
dan pembuangan CO, yang juga
terus-menerus melalui sistem
sirkulasi untuk menghasilkan energi
yang dipedukan untuk menjalankan
berbagai aktivitas untuk memper-
tahankan hidup melalui reaksi
kimia berikut:
+ Oz COz + H2o + Energi
-

Sistem sirkulasi berperan dalam homeostasis dengan ber- organ bergantung pada kaliber (diameter internal) arteriol
fungsi sebagai sistem transpor tubuh. Pembuluh darah yang banyak mengandung otot yang mendarahi organ
mengangkut dan mendistribusikan darah yang dipompa tersebut. Kaliber arteriol berada di bawah kontrol sehingga
melaluinya oleh jantung untuk memenuhi kebutuhan tubuh curah jantung dapat secara terus-menerus disesuaikan untuk
akan O, dan nutrien, pembuangan zat sisa, dan penyampaian memenuhi kebutuhan tubuh pada saat tersebut. Kapiler yang
sinyal hormon. Arteri yang sangat elastik mengangkut darah berdinding tipis dan berpori adalah tempat pertukaran
dari jantung ke organ dan berfungsi sebagai reservoar sebenarnya antara darah dan sel jaringan sekitar. Vena yang
tekanan untuk terus mendorong darah maju ketika jantung sangat mudah diregangkan mengembalikan darah dari organ
relaksasi dan sedang terisi. Tekanan darah arteri rerata diatur ke jantung dan juga berfungsi sebagai tempat cadangan
secara ketat untuk menjamin penyaluran darah yang adekuat darah.
ke organ-organ. Jumlah darah yang mengalir melalui suatu

368

Anda mungkin juga menyukai