Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH STRATEGI PENGAMBILAN

KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI

OLEH

NAMA : KASMAWI KASMAN

NPM : 2015 01 071

KELAS : MANAJEMEN G

JURUSAN : MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)

MUHAMMADIYAH MAMUJU

TAHUN AKADEMIK 2018/2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat,

karunia, serta hidayah-Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “teori

pengambilan keputusan” dengan judul ”strategi pengambilan keputusan “ ini salah

satu tugas yang diberikan kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah

wawasan serta pengetahuan kita mengenai penentuan variabel data dan smber

data, kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat

kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami

berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,

mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang

membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami

sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila

terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan

saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Mamuju, Desember 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................. 1
C. Tujuan Pembahasan.......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian pengambilan keputusan................................................... 3
B. Dasar-dasar pengambilan keputusan................................................. 3
C. Proses pengambilan keputusan......................................................... 4
D. Aplikasi Teori-Teori Dan Prosedur pemecahan Contoh Kasus........... 5

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan........................................................................................ 9
B. Saran................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suatu keputusan tidak dapat terlepas dalam kehidupan kita sehari – hari,
karena kita selalu dihadapkan pada hal tersebut. Keputusan itu bersifat dari
yang sederhana sampai pada keputusan yang amat rumit dan sulit. Seorang
pemimpin organisasi harus mampu mengambil keputusan, walaupun banyak
faktor lain yang sangat besar pengaruhnya terhadap keputusanya, karena
seseorang pada saat tertentu sudah mengambil keputusan, tetapi hal ini bisa
berbeda keputusan disaat yang lain.
Karena sebagian fungsi terpenting dari seorang pemimpin adalah sebagai
pengambil keputusan, sehingga keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin
sangat berkenan dan menentukan terhadap tindakan apa yang perlu
dilaksanakan, siapa yang melakukan serta kapan, dimana, dan terkadang
bagaimana tindakan itu dilaksanakan. Misalnya seorang presiden perlu
melakukan keputusan siapa yang menjadi anggota kabinetnya ; seorang
manager harus membuat keputusan tentang perlu tidaknya mengangkat
pegawai tambahan, pembelian mesin baru, atau memberhentikan karyawanya.
Karena suatu keputusan itu sangat penting maka kemampuan untuk membuat
keputusan yang sangat tepat dan berkwalitas menjadi suatu hal yang mutlak
harus dimiliki seorang pemimpin.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Pengambilan keputusan ?
2. Apa sajakah dasar-dasar pengambilan keputusan ?
3. Bagaimakah proses pengambilan keputusan ?
4. Apa sajakah Aplikasi Teori-Teori Dan Prosedur pemecahan Contoh Kasus ?

1
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian Pengambilan keputusan.
2. Untuk mengetahui dasar-dasar pengambilan keputusan.
3. Untuk mengetahui proses pengambilan keputusan.
4. Untuk mengetahui Aplikasi Teori-Teori Dan Prosedur pemecahan Contoh
Kasus.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengambilan Keputusan


Pengambilan keputusan pada umumnya adalah memilih suatu jalur
tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia melalui suatu proses mental
dan berfikir yang logis. Ketika mencoba untuk membuat keputusan yang terbaik,
seseorang harus menimbang sisi positif dan negatif dari setiap pilihan, dan
mempertimbangkan semua alternatif.
Untuk pengambilan keputusan yang efektif, seseorang harus mampu
memprediksikan hasil dari setiap pilihan, dan berdasarkan pada semua item
tersebut, menentukan pilihan mana yang terbaik untuk situasi tertentu.
Pengambilan keputusan harus berdasarkan beberapa tahapan yang mungkin
akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi
identifikasi masalah utama, menyusun alternatif yang akan dipilih dan
seterusnya.
Keputusan (decision) adalah hasil membuat pilihan di antara beberapa
alternatif, sedangkan istilah pengambilan keputusan (decision making)
menunjuk pada proses yang terjadi sampai keputusan itu tercapai. 
Keputusan pada dasarnya merupakan proses memilih satu penyelesaian
dari beberapa alternatif yang ada. Keputusan yang kita ambil tentunya perlu di
dukung berbagi faktor yang akan memberikan keyakinan kepada kita sebagai
pengambil keputusan bahwa keputusan tersebut adalah tepat.
B. Dasar- Dasar Pengambilan Keputusan
Menurut George R. Terry, dasar-dasar pengambilan keputusan adalah sebagai
berikut :
1. Intuisi
Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi atau perasaan
bersifat subjektif, sehingga mudah terkena pengaruh

3
2. Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat
bagi pengetahuan praktis. Karena pengalaman seseorang dapat
memperkirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung ruginya,
baik buruknya keputusan yang akan dihasilkan.
3. Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan
keputusan yang sehat, solid, dan baik. Dengan fakta, maka tingkat
kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga
orang dapat menerima keputusan-keputusan yang dibuat itu dengan rela dan
lapang dada.
5. Wewenang
Biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang
yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah
kedudukannya.
6. Rasional
Keputusan yang dihasilkan lebih objektif, logis, lebih transparan,
konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala
tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan
apa yang diinginkan.
C. Proses Pengambilan Keputusan
Kata proses pada dasarnya berkaitan dengan urutan langkah yang
mengarah pada hasil tertentu, sehingga didalam proses pengambilan keputusan
tidak akan terlepas dari:
1. Intelligence (Penyelidikan), yaitu pencarian kondisi yang memerlukan
keputusan.
2. Design (Rancangan), yaitu dengan pengembangan dan analisis terhadap
berbagai kemungkinan tindakan.
3. Choice (Pemilihan), yaitu yang berkenaan dengan pemilihan tindakan yang
sesungguhnya.

4
D. Aplikasi Teori-Teori Dan Prosedur pemecahan Contoh Kasus
1. Strategi Tingkat Korporate
Strategi korporasi adalah yang menspesifikasikan apa yang akan
dimasuki atau yang ingin apa yang ingin dikerjakan untuk perubahan bisnis
tersebut. Ini di dasarkan pada misi dan tujuan organisasi serta peranan yang
akan dimainkan setiap unit organisasi. Bagian lain dari strategi korporasi
adalah manajemen puncak memutuskan apa yang akan dilakukan dengan
bisnis-bisnis tersebut. 
Terdapat 3 strategi utama dalam strategi tingkat korporate :
a. Strategi pertumbuhan yaitu sebuah organisasi memperluas jumlah pasar
yang di layani atau produk yang ditawarkan, baik melalui bisnis yang
sudah ada saat ini maupun melalui bisnis yang baru.
b. Strategi stabilitas yaitu merupakan strategi dalam mengatasi
kemerosotan penghasilan yang sedang dihadapi oleh perusahaan.
c. Strategi pembaharuan yaitu ketika sebuah organisasi sedang
menghadapi kesulitan, sesuatu perlu dilakukan. 
2. Perumusan Strategi
Perumusan Strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah
ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi,
menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang
strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan
customer value terbaik.
Beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan dalam
merumuskan strategi, yaitu:
a. Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan dimasa
depan dan menetukan misi perusahaan mencapai visi yang di cita-citakan
dalam lingkungan tersebut.
b. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur
kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi
oleh perusahaan dalam menjalankan misinya.

5
c. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan dari strategi-strategi yang
dirancang berdasarkan analisis sebelumnya.
d. Menetukan tujuan dan target, mengevaluasi berbagai alternatif strategi
dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki dan kondisi
eksternal yang dihadapi.
e. Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek
dan jangka panjang. 
Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah
kedepan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan
strategik dan keuangan perusahaan, serta merancang strategik untuk
mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan costumer value
terbaik.
Para pakar biasanya menekankan bahwa agar analisis SWOT benar-benar
bermanfaat sebagai alat bantu dalam perumusan dan penentuan strategi
organisasi. Faktor-faktor kekuatan dan peluang digabung untuk memperoleh
manfaat yang maksimal dan kelemahan serta ancaman juga di gabugn untuk
meredan atau meminimalisirkan dampak negatifnya.
3. Implementasi Strategi
Implementasi strategi adalah proses dimana manajemen
mewujudkan strategi dan kebijakannya dalam tindakan melalui
pengembangan program, anggaran, dan prosedur. 
Implementasi strategi di perlukan untuk merinci secara lebih konkrit
dan jelas bagaimana sesungguhnya pilihan yang telah di tentuk akan
direalisir pada periode waktu yang telah di tentukan. Strategi yang baik
tanpa pelaksanaan yang efektif tidak mungkin akan berhasih. Disamping itu,
di perlukan koordinasi manajemen yang baik untuk menghubungkan strategi
dengan rencana-rencana pelaksanaannya.
Keberhasilan dalam manajemen strategi ditentukan oleh perumusan
dan omplementasi strategis yang baik. Bila salah satu buruk, misalnya
implementasinya buruk, maka secara keseluruhan gagal. Dalam

6
mengimplementasikan strategi penting diperhatikan pengembangan model
untuk implementasi strategi.
Namun sebelumnya, ada baiknya untuk di ingat apa yang di
nyatakan R.S Schuler dan S.E. Jackson (dalam Wheelen dan Hunger,
1995:255) yang menegaskan bahwa dalam implementasi strategi penting
untuk memprioritaskan manajemen sumber daya manusia dan pemanfaatan
sumber daya manusia dengan cara yang berbeda. 
Contoh Kasus
Di awal-awal tahun, perusahaan Nike tidak memiliki sumber dana
untuk membeli sebuah pabrik atau mempekerjakan banyak karyawan. Modal
yang dimiliki oleh Knight sangat kecil dan ia tidak bisa membeli sepatu dari
Asia. Sebenarnya Nike termasuk hollow corporation karena tidak memiliki
pabrik manufacture sendiri, Nike hanya perantara antara supplier dengan
retailer.
Nike fokus pada menemukan inovasi sepatu terbaru. Kombinasi dari
pekerja yang murah dan perkembangan pasar yang baik memungkinkan
perusahaan untuk bersaing dalam research and development. Di awal 80-
an, Nike menjadi produsen sepatu atletik nomor 1 di dunia. Untuk
memastikan bahwa supplier Nike memiliki kualitas yang tinggi, Knight
menuntut mereka untuk mempunyai hubungan dengan perusahaan lainnya.
Jika supplier percaya dan bekerja sama dengan Nike, Knight
memastikan bahwa mereka akan puas dengan dirinya sendiri. Kemudian jika
salah satusupplier menjadi sangat mahal, Nike bisa mengganti supplier
dengan tetap menjaga kualitas yang ditetapkan.
Ditahun 1983, orang kepercayaan Knight melakukan kesalahan
dalam pengelolaan Nike. Si pelaksana ini melihat celah untuk ekspansi ke
pasar sepatu biasa. Data statistic mereka menunjukkan hampir 90 %
pembeli sepatu Nike tidak menggunakan sepatu tersebut untuk atletik.
Mereka percaya bahwa sepatu casual akan diterima lebih baik oleh
konsumen.

7
Sayangnya, hal tersebut salah. Pendatang baru, Reebok,
berkembang karena sepatu aerobic dan mengambil posisi Nike sebagai
produsen sepatu atletik nomor satu, berdampak pada Nike untuk
memberhentikan 350 karyawannya. Melihat perusahaannya mengalami
kekacauan, Knight kembali ke posisinya. Knight memutuskan untuk
mendapatkan kembali posisi produsen sepatu nomor satu melalui kecepatan
penjualannya.
Seperti biasanya, Nike memiliki anggaran iklan yang sangat kecil,
kebanyakan dari promosinya dilakukan oleh para pengecernya. Knight
sekarang mengubah pendekatannya dengan kampanye “Just Do It” lewat
televisi nasional dan majalah. Di bawah image baru Knight, superstar seperti
Michael Jordan dan Bo Jackson memberi merek sepatunya sendiri,
kampanye “Air Jordan” dan “Bo Knows” menunjukkan pada konsumen
bahwa atlet terbaik di dunia memakai Nike.
Bagaimanapun suksesnya Nike, mereka akan selalu menghadapi
kompetisi. Reebok adalah industri nomor dua yang selalu menunggu
kesempatan untuk menjadi nomor satu lagi. Jaringan supply di Asia
sekarang digunakan oleh pesaing Nike, tidak lama setelah perusahaan
mendapat keuntungan produksi.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan 
Masalah pengambilan keputusan sangat penting dipelajari karena hal
tersebut menjelaskan dengan cara bagaimana para manajer berhasil membuat
keputusan strategis dan operasional. Manajer harus menghadapi beberapa tipe
keputusan dan keputusan ini berbeda sesuai dengan jumlah risiko,
ketidakpastian, dan ambiguitas dalam suatu lingkungan. Manajer harus memilih
salah satu tiga macam pendekatan pengambilan keputusan.
Dari penjelasan yang telah kami paparkan dalam makalah ini dapat kami
simpulkan bahwa pengambilan keputusan adalah suatu tindakan yang sengaja,
tidak secara kebetulan dan tidak boleh sembarangan dalam rangka
memecahkan masalah yang dihadapi suatu organisasi. Dimana pengambilan
keputusan ini ditanggung dan diputuskan oleh pimpinan organisasi yang
bersangkutan dan untuk menghasilkan keputusan yang baik itu sangat
dibutuhkan informasi yang lengkap mengenai permasalahan, inti masalah,
penyelesaian masalah, dan konsekuensi dari keputusan yang diambil.
Selain informasi, dalam penyelesaian masalah pun dibutuhkan
perumusan masalah dengan baik. Kemudian dibuatkan alternatif-alternatif
keputusan masalah yang disertai dengan konsekuensi positif dan negatif. Jika
semua hal itu dapat dikemukakan dan dicari secara tepat, masalah tersebut
akan lebih mudah untuk diselesaikan.
B. Saran 
Dalam mengambil keputusan dalam manajemen, kita perlu mempelajari
beberapa aspek yang sudah kami susun dalam makalah ini, kita semua pasti
tidak menginginkan keputusan yang kita ambil adalah keputusan yang bisa
membuat kita menyesal di kemudia hari. Untuk itu dalam makalah ini sangat
perlu dan di butuhkan oleh semua orang khususnya mahasiswa yang masih
memerlukan ilmu dan pengetahuan dalam mengambil keputusan.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://boviekawulusan.blogspot.com/2016/01/strategi-pengambilan-keputusan.html?
m=1

https://www.kosngosan.com/2017/03/makalah-strategi-pengambilan-keputusan-
organisasi.html?m=1

10

Anda mungkin juga menyukai