Anda di halaman 1dari 24

MODUL CNC TURNING

SINUMERIK 802S CONTROLLER

 Programming

Disusun Oleh:
 Control Operating
Eko Prasetyo W, S.Pd.  Tool Setting
 Input Program NC
 Executing
2020/2021  Job Sheet
Jl. Raya Sukowati Km. 01 Gemolong
PERTEMUAN 1
SMK SAKTI GEMOLONG
Kompetensi Dasar dan Indikator
Mengidentifikasi dan menggunakan mesin bubut CNC

1
1.Definisi mesin bubut CNC
2.Macam-macam mesin bubut CNC
3.Bagian-bagian utama mesin bubut CNC

Tujuan Pembelajaran
1.Siswa dapat menjelaskan definisi mesin bubut CNC
2.Siswa dapat menyebutkan macam-macam mesin bubut CNC
3.Siswa dapat menyebutkan bagian-bagian utama mesin bubut CNC

A. Pengertian Mesin CNC


Dalam perkembangan komputer dewasa ini telah banyak diaplikasikan kedalam alat-
alat mesin perkakas diantaranya mesin bubut, mesin frais, mesin gerinda, mesin bor, dan lain
– lain. Perpaduan teknologi komputer dan teknologi mekanik inilah yang selanjutnya
dinamakan mesin CNC (Computer Numerically Controlled). Apabila dibandingkan dengan
mesin perkakas konvensional yang setaraf dan sejenis mesin perkakas CNC lebih teliti
(accurate), lebih tepat (presisi), luwes (fleksibel), dan cocok untuk produksi massal.
Pengertian singkat mesin CNC (Computer Numerically Controlled) adalah suatu mesin
yang dikontrol oleh komputer dengan menggunakan bahasa numerik (perintah gerakan yang
menggunakan kode angka dan huruf).

B. Tipe Mesin CNC


Menurut John Polywka (1992:1) secara garis besar mesin dengan kontrol numerik
dibagi dalam dua kelompok dasar yaitu :
1. Numerical Control (NC).
NC (Numerical Control) : suatu sistem pengendali otomatis yang bekerjanya
menggunakan kode – kode huruf dan angka.
2. Computer Numerical Control (CNC).
CNC (Computer Numerical Control) : suatu sistem pengendali otomatis yang
menggunakan kode huruf dan angka yang didalamnya terdapat sistem
komputer.
Menurut produsen mesin CNC Emco Maier Austria dibagi menjadi dua kelompok
dasar yaitu :
1. Mesin Bubut CNC Training Unit (TU 2A).
2. Mesin Bubut CNC Production Unit (PU 2A).

C. Prinsip kerja Mesin bubut CNC


Mesin bubut CNC mempunyai gerakan dasar kearah melintang dan horizontal dengan
sistem koordinat sumbu X dan Z.
Prinsip kerja mesin bubut CNC adalah benda kerja yang terpasang pada cekam
berputar sedangkan alat potong diam.
Untuk arah gerakan pada mesin bubut diberi lambang sebagai berikut :
1. Sumbu X untuk arah gerakan melintang tegak lurus terhadap sumbu putar.
2. Sumbu Z untuk arah gerakan memanjang sejajar sumbu putar.
Untuk memperjelas fungsi sumbu-sumbunya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

2
D. Bagian – bagian mesin bubut CNC.
1. Bagian Mekanik
a. Motor Utama adalah motor penggerak cekam (chuck) untuk memutar benda kerja.
b. Eretan adalah gerak persumbuan jalannya mesin. Dibedakan menjadi 2 bagian
yaitu:
1). Eretan memanjang (sumbu Z).
2). Eretan melintang (sumbu X).
c. Step Motor adalah motor penggerak eretan untuk sumbu X dan sumbu Z.
d. Rumah alat potong (revolver/toolturret) adalah alat untuk menjepit alat potong
pada waktu proses pengerjaan benda kerja. Toolturret dapat dipasang beberapa
alat potong sesuai kebutuhan. Ada 4,6,8 atau lebih alat potong.
e. Cekam ( chuck ) adalah alat yang digunakan untuk menjepit benda kerja pada
waktu proses penyayatan benda kerja berlangsung.
f. Kepala lepas (tail stock) adalah alat ayng digunakan untuk menopang/pendukung
ujung benda kerja yang pada waktu proses pembubutan.
g. Meja Mesin (slidding bed) adalah papan luncur gerakan eretan mesin.
2. Bagian Kontrol / Pengendali
Bagian pengendali / kontrol merupakan bak kontrol mesin CNC yang berisikan
tombol – tombol dan saklar yang dilenkapi dengan monitor.
Kontrol mesin CNC bermacam – macam jenisnya dan dikeluarkan oleh pabrikan yang
bermacam – macam pula. Sebagai contoh :
a. Siemens 802 C
b. Siemens 802 S
c. Siemens 802 D
d. Siemens 810 D
e. Siemens 840 D
f. Fanuc
g. Heidenhain
h. Emco
i. Okuma, dll.

Sebagai contoh secara visual bagian – bagian control adalah sebagai berikut:

3
4
PERTEMUAN 2

Kompetensi Dasar dan Indikator


Mengidentifikasi dan menggunakan parameter pemotongan mesin bubut CNC
1.Kecepatan potong/cutting speed
2.Kecepatan pemakanan/feeding

Tujuan Pembelajaran
1.Siswa dapat menentukan kecepatan potong / cutting speed
2.Siswa dapat menentukan kecepatan pemakanan / feeding

MENGOPERASIKAN MESIN BUBUT NC/CNC (DASAR)


A. KECEPATAN POTONG
Kecepatan potong adalah suatu harga yang diperlukan dalam menentukan kecepatan
pada proses penyayatan atau pemotongan benda kerja. Harga kecepatan potong
ditentukan oleh jenis alat potong dan jenis benda kerja yang dipotong. Rumus
dasarnya adalah sebagai berikut:
¶dn
Vc = m / menit
1000

5
Keterangan :
Vc : kecepatan potong dalam m / menit
d : diameter benda kerja dalam mm
n : jumlah putaran tiap menit (rpm)
¶ : 3,14
Faktor – faktor yang mempengaruhi harga kecepatan potong :
1. Bahan benda kerja / material.
2. Jenis alat potong
3. Besarnya kecepatan penyayatan / asutan.
4. Kedalaman penyayatan / pemotongan.

B. JUMLAH PUTARAN
Kecepatan putar sumbu utama dapat dihitung dengan rumus :
Vc . 1000
n = rpm
¶.d

C. KECEPATAN ASUTAN
Kecepatan asutan / penyayatan adalah jarak pemotongan benda kerja setiap putaran
atau setiap menit.

PERTEMUAN 3
Kompetensi Dasar dan Indikator
Mengidentifikasi dan menggunakan mesin bubut CNC
1.Penggunaan mesin bubut CNC
2.Pemeliharaan mesin bubut CNC

Tujuan Pembelajaran
1.Siswa dapat menggunakan mesin bubut CNC
2.Siswa dapat memelihara mesin bubut CNC

D. INSTRUKSI KERJA MENGOPERASIKAN MESIN BUBUT CNC


1. Memasukan program CNC mesin bubut.
Program CNC sederhana untuk mesin bubut CNC dilakukan secara manual yaitu
langsung dituliskan pada kontrol mesin menggunakan tombol – tombol pemasukan
program.
2. Memeriksa kemungkinan terjadi kesalahan ketik dan kesalahan format / bahasa
pemrograman dengan cara menguji jalan dengan mode dry run.
3. Memeriksa arah gerakan dan tipe gerakan pahat.
Pemeriksaan arah dan tipe gerakan pahat dilakukan dengan uji lintasan pahat tanpa
benda kerja mode single block.
4. Memasang benda kerja
Pemasangan benda kerja harus dilakukan dengan benar. Panjang benda kerja di
depan cekam sama dengan G158 pada mesin Siemens.
5. Penempatan pahat.
Penempatan pahat awal dengan G92 pada mesin EMCO, G00 pada mesin Siemens.

6
6. Menjalankan program / mesin.
Menjalankan program saat pertama kali dengan benda kerja harus dengan mode
Single block. Setelah selesai kemudian dilakukan pengukuran hasil kerja apabila
sudah sesuai baru menjalankan mesin dengan otomatis.
Urutan intruksi mengoperasikan mesin CNC adalah :
Memasukkan Program

Uji Lintasan single block

Pasang benda Kerja

Pemposisian pahat

Jalankan Mesin

PERTEMUAN 4
Kompetensi Dasar dan Indikator
Mengidentifikasi dan menggunakan mesin bubut CNC
1.Penggunaan mesin bubut CNC
2.Pemeliharaan mesin bubut CNC

Tujuan Pembelajaran
1.Siswa dapat menggunakan mesin bubut CNC
2.Siswa dapat memelihara mesin bubut CNC

E. MELAKUKAN PEMERIKSAAN AWAL


Pemeriksaan awal adalah suatu kegiatan memeriksa, mengecek, meneliti perlengkapan,
kondisi kerja perlengkapan yang berkaitan dengan pengoperasian mesin CNC sebelum mesin
tersebut dijalankan.
Tujuan pemeriksaan awal adalah :
1. Mendeteksi secara dini hal – hal yang dapat menyebabkan pengoperasian mesin
terganggu.
2. Mencegah terjadinya kesalahan yang dapat menyebabkan kegagalan proses dan
produk.
3. Mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan akibat kelalaian kerja oleh operator.
4. Standar operasi untuk memberikan rasa aman dan jaminan keselamatan
pengoperasian mesin.
Pemeriksaan awal dilakukan terhadap hal – hal :
1. Posisi pencekaman, teknik pencekaman dan kekuatan dalam pencekaman benda
kerja berdasarkan standar yang ditetapkan.
2. Posisi alat potong.

7
3. Jalan atau lintasan alat potong relatif terhadap benda kerja.

PERTEMUAN 5
Kompetensi Dasar dan Indikator
Menerapkan dan menggunakan teknik pemesinan bubut CNC
1.Pemilihan/penetapan peralatan
2.Pemasangan fixture/perlengkapan kerja/alat pemegang
3.Pemasangan benda kerja
4.Pemasangan alat potong
5.Setting alat potong/tool offset

Tujuan Pembelajaran
1.Siswa dapat memilih/menetapkan peralatan mesin bubut CNC
2.Siswa dapat memasang fixture/perlengkapan kerja/alat pemegang
3.Siswa dapat memasang benda kerja
4.Siswa dapat memasang alat potong
5.Siswa dapat mengatur/menyeting alat potong/tool offset

F. MENGOPERASIKAN MESIN BUBUT CNC


Syarat mesin CNC dapat beroperasi adalah :
1. Adanya sumber arus listrik / switch ON.
2. Mekanik dan kontrol mesin dalam kondisi siap kerja dicek dengan adanya data mesin
dan reference point.
3. Data alat potong (Tool data) tersimpan pada kontrol mesin.
4. Adanya program yang siap dijalankan.
Langkah – langkah reference point mesin CNC dengan kontrol Siemens adalah sebagai
berikut:
1. Hidupkan mesin CNC dengan memutar switch ON dan atau menekan tombol ON.
2. Tekan Menu Reference Point atau apabila mesin baru di hidupkan akan otomatis
menampilkan menu reference point.
3. Lakukan Reference point dengan menekan tombol X+ sampai terjadi tanda
pada sumbu X.
4. Lakukan Reference point dengan menekan tombol Z+ sampai terjadi tanda
pada sumbu Z.
5. Pindahkan ke menu JOG.

6. Putar spindle dengan menekan tombol kemudian hentikan dengan

menekan tombol
7. Kembalikan ke menu reference point sehingga terdapat tampilan seperti gambar
berikut.

8
8. Langkah reference point selesai.

Langkah – langkah dalam mengoperasikan mesin bubut CNC adalah sebagai berikut :
1. Memasukkan program secara manual.
Untuk memasukkan program ke dalam memori mesin CNC digunakan tombol –
tombol huruf dan angka yang ada pada kontrol CNC. Berikut contoh program untuk
berbagai mesin:
a. Mesin Siemens
%_N_SAKTI_MPF N0140 G01 Z-80 N0290 G01 Z-30
; N0150 Z2 N0300 G00 Z2
$PATH=/_N_MPF_DIR N0160 X44 N0310 X32
N0010 G90 G94 N0170 G01 Z-80 N0320 G01 Z0`
N0020 M03 M08 N0180 G00 Z2 N0330 X34 Z-1
N0030 T4D1 N0190 X42 N0340 Z-30
N0040 G00 X55 Z70 N0200 G01 Z-45 N0350 X36
N0050 X51 Z2 N0210 G00 Z2 N0360 X44 Z-50
N0060 X0 N0220 X40 N0370 G00 X55 Z70
N0070 G01 Z0 F200 N0230 G01 Z-40 N0380 M05
N0080 X51 N0240 G00 Z2 N0390 M30
N0090 Z2 N0250 X38
N0100 X48 N0260 G01 Z-35
N0110 Z-80 N0270 G00 Z2
N0120 G00 Z2 N0280 X36
N0130 X46

2. Melakukan edit program.


Edit program dilakukan apabila terjadi kesalahan penulisan dengan DEL dan diganti
dengan yang benar.
3. Melakukan uji jalan program
Uji jalan ini untuk membaca dan menjalankan program tanpa memutar sumbu utama.
4. Melakukan uji lintasan pisau / alat potong.
Uji lintasan alat potong dilakukan tanpa benda kerja agar diketahui gerakan alat
potong sesuai dengan perintah / program.
5. Menjalankan Program
Program mesin CNC dijalankan awal dengan mode single block agar tidak terjadi hal –
hal seperti alat potong menabrak benda kerja, salah arah gerakan, dll.
6. Menganalisis kesalahan produk.
Analisa kesalahan poduk dilakukan terhadap :
a. Kesalahan dimensi / ukuran dan penyebabnya.

9
b. Kesalahan posisi dan penyebabnya.
c. Kesalahan kualitas permukaan dan penyebabnya.

G. EVALUASI
TEORI
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!
1. Bagaimana urutan langkah mengoperasikan mesin CNC?
2. Sebutkan 3 tujuan dilaksanakan pemeriksaan awal!
3. Sebutkan syarat mesin CNC agar dapat beroperasi dengan baik!
4. Sebutkan faktor –faktor yang mempengaruhi kecepatan potong!
5. Sebutkan 3 jenis kegiatan yang dilakukan dalam pemeriksaan awal!

PERTEMUAN 6
Kompetensi Dasar dan Indikator
Menerapkan dan menggunakan teknik pemesinan bubut CNC
1.Pemilihan/penetapan peralatan
2.Pemasangan fixture/perlengkapan kerja/alat pemegang
3.Pemasangan benda kerja
4.Pemasangan alat potong
5.Setting alat potong/tool offset

Tujuan Pembelajaran
1.Siswa dapat memilih/menetapkan peralatan mesin bubut CNC
2.Siswa dapat memasang fixture/perlengkapan kerja/alat pemegang
3.Siswa dapat memasang benda kerja
4.Siswa dapat memasang alat potong
5.Siswa dapat mengatur/menyeting alat potong/tool offset

MENGESET MESIN DAN PROGRAM MESIN NC /CNC (DASAR)


A. MEMASANG CEKAM DAN BENDA KERJA MESIN BUBUT CNC
1. Identifikasi Jenis Cekam Mesin Bubut
Berdasarkan jumlah rahang dibedakan menjadi dua jenis:
a. Cekam rahang tiga
Cekam rahang tiga memiliki rahang memusat disebut universal chuck.
b. Cekam Rahang empat
Cekam rahang empat memiliki dua jenis yaitu rahang memusat dan rahang
bebas atau disebut independent chuck.
2. Identifikasi nama bagian cekam
Bagian utama cekam adalah :
a. Rumah (silinder ) cekam
b. Rahang (dalam / luar )
c. Plat / piring penggerak rahang
d. Gigi pinion
e. Baut pengikat.
3. Cara memasang Cekam
Cara memasang cekam adalah dengan mengikatkan cekam pada poros utama
menggunakan baut pengikat. Pemasangan cekam yang baik kuat dan tidak terjadi
penyimpangan putar baik aksial maupun radial.

B. INSTRUKSI MEMASANG PAHAT PADA MESIN BUBUT CNC


1. Identifikasi jenis pahat bubut

10
Sesuai dengan bentuk dan fungsinya jenis pahat bubut dibedakan menjadi : pahat rata
kanan, pahat rata kiri, pahat netral, pahat ulir luar kanan, pahat alur, pahat ulir dalam
kanan, dan pahat dalam.
2. Memasang pahat bubut pada revolver
Revolver atau rumah pahat pada mesin bubut dapat dipasang 4, 6, atau 8 alat potong
(pahat).
Cara pemasangan pahat :
a. Kendorkan baut penjepit gagang pahat.
b. Pasang pahat dengan baik.
c. Ujung mata pahat harus setinggi senter.
d. Kencangkan baut pngikat penjepit pahat.
e. Lakukan setting pahat bubut dengan benar.

C. INSTRUKSI PENGOPERASIAN MESIN BUBUT CNC


Pengoperasian mesin bubut CNC dilakukan dengan saklar-saklar dan tombol – tombol
yang terpasang pada panel pengendali mesin. Jenis – jenis tombol tersebut adalah :
1. Saklar Utama

2. Tombol darurat (emergency stop)

3. Saklar Penggerak sumbu utama

4. Tombol pengatur putaran sumbu utama

atau
5. Tombol pengatur asutan / feeding.

atau

11
6. Tombol pelayanan manual

7. Tombol pelayanan CNC

8. Tombol Numeric

D. MENGATUR PAHAT BUBUT PADA POSISI AWAL ( SETTING PAHAT).


1. Persiapan.
a. Benda kerja
b. Kunci Cekam
c. Pahat
d. Lap
2. Keselamatan Kerja
a. Gunakan pakaian kerja.
b. Cek semua komponen sebelum menghidupkan mesin.
c. Pada waktu menggerakan pahat secara manual perhatikan sungguh – sungguh
posisi, arah, kecepatan gerakan. Gunakan kecepatan rendah atau minimal.
d. Menyentuhkan permukaan benda kerja dengan pahat harus dilakukan dengan
benda kerja berputar.
3. Langkah – Langkah Seting pahat.
Langkah setting pahat berikut dilakukan pada mesin dengan kontrol Siemens
( 802S ); adalah :
a. Tekan Menu  Parameter  Tool Corr. Akan muncul tampilan sbb;

12
b. Kemudian tekan tombol Next  Get Comp. maka akan muncul;

c. Sentuhkan pahat pada permukaan benda kerja sesuai dengan gambar di atas.
Setelah pahat menempel permukaan benda kerja, pertahankan posisi tersebut.

Masukkan diameter benda kerja pada kolom Offset, tekan Calculate  OK.

Muncul nilai kalkulasi dari nilai Leng. 1 (Nilai yang muncul tergantung dari

13
ukuran benda kerja).

d. Tekan Get Comp.  Next Axis, akan muncul tampilan;

Pada kolom Offset isikan panjang benda diluar cekam,


kemudian tekan Calculate  OK.

Leng. 2 akan terisi seperti pada gambar di atas (Nilai yang muncul tergantung dari
ukuran benda kerja).

E. EVALUASI.
1. Sebutkan jenis – jenis cekam yang dipasang pada mesin bubut!
2. Jelaskan cara memasang pahat bubut pada revolver/tool turet!
3. Sebutkan tombol – tombol yang ada pada kontrol mesin CNC dan jelaskan
fungsinya!
4. Jelaskan proses / cara setting pahat pada mesin bubut CNC dengan kontrol
Siemens?

PERTEMUAN 7
Kompetensi Dasar dan Indikator
Menerapkan dan menggunakan teknik pemrograman mesin bubut CNC
1. Sistem dan bagian-bagian program mesin bubut CNC
2. Penyusunan dan pembuatan program mesin bubut CNC

14
3. Uji coba program mesin bubut CNC

Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyusun dan membuat program mesin bubut CNC
2. Siswa dapat menyebutkan sistem dan bagian-bagian program mesin bubut CNC
3. Siswa dapat menguji coba program mesin bubut CNC

A. Memahami dasar – dasar pemrograman.


1. Program dan Bagian Program CNC.
Program CNC adalah sejumlah urutan perintah logis yang disusun dengan
kode – kode huruf dan angka yang dapat dimengerti oleh unit pengendali / kontrol
mesin CNC.
Program CNC didalamnya terdiri dari sejumlah kode – kode perintah yang
tersusun dalam bentuk kombinasi huruf – huruf tertentu dan angka. Kode huruf
disebut address, angka disebut value, gabungan antara address dan value disebut
word. Lihat contoh gambar berikut :

Unit kontrol mesin membaca dan menjalankan perintah atau program per
blok, bukan per kata.
2. Sistem persumbuan.
Sistem persumbuan pada mesin CNC diatur berdasarkan standar ISO 841 dan
DIN 66217. Untuk berbagai macam mesin, sistem penentuan sumbunya mengikuti
kaidah tangan kanan. Untuk memperjelas sistem tersebut lihat gambar berikut.

3. Metode Pemrograman
Metode Pemrograman terdiri dari :
a. Metode pemrograman Absolut yaitu suatu metode pemrograman dengan titik
referensi tetap untuk ukuran berikutnya. Perhatikan gambar berikut:

15
b. Metode pemrograman Inkremental yaitu suatu metode pemrograman dengan
menggunakan titik akhir menjadi titik referensi baru untuk semua ukuran
berikutnya. Perhatikan gambar berikut :

B. Kode Pemrograman Mesin Bubut CNC


Kode – kode pemrograman CNC terdiri dari kode hurif dan angka. Huruf yang biasa
digunakan adalah huruf F, G, H, I, J, K, M, N, R, S, T, V, X, Y, Z, dan angka 0 sampai dengan angka
9. Mesin memiliki kode program yang berbeda sedikit tergantung pabrik pembuat mesin
tersebut. Kode Program mesin CNC secara internasional distandartkan dengan Konvensi
format sistem pemrograman EIA – RS274 D (Electronic Industry Association) Struktur
pemrograman dengan DIN 66025 (Deuthland Industry Normalisation) atau ISO 1056.
(International Standartization Organisation).
Program mesin memiliki 3 bagian utama pemrograman yaitu :
1. Program Pembuka ( biasanya masing – masing mesin berbeda).
2. Isi Program ( berisi part program untuk pembuatan benda kerja, biasanya setiap mesin
hampir sama).
3. Program Penutup ( biasanya masing – masing mesin berbeda).
Kode pemrograman mesin ada yang sama dan ada yang berbeda. Berikut kode
program untuk berbagai mesin:
1. Mesin Siemens (Siemens 802S/C)
G0 : Linear interpolation with rapid traverse
G1 : *Linear interpolation with feed
G2 : Circular interpolation in clockwise direction
G3 : Circular interpolation in counterclockwise direction
G5 : Circular interpolation via interpolation point
G33 : Thread cutting with constant pitch
G4 : Dwell time

16
G74 : Reference point approach
G75 : Fixed point approach
G158 : Programmable offset
G25 : Lower spindle speed limit
G26 : Upper spindle speed limit
G17 : (required for center drilling)
G18 : *Z/X plane
G40 : *Tool radius compensation OFF
G41 : Tool radius compensation left of contour
G42 : Tool radius compensation right of contour
G500 : *Settable zero offset OFF
G54 : 1st settable zero offset
G55 : 2nd settable zero offset
G56 : 3rd settable zero offset
G57 : 4thsettable zero offset
G53 : Non–modal suppression of settable zero offset
G60 : *Exact positioning
G64 : Continuous path mode
G9 : Non-modal exact stop
G601 : *Exact positioning window fine for G60,G9
G602 : Exact positioning window coarse for G60, G9
G70 : Dimensions in inches
G71 : *Dimensions in metric values
G90 : *Absolute dimensions
G91 : Incremental dimensions
G94 : Feedrate F in mm/min
G95 : *Feedrate F in mm/revolution of spindle
G96 : Constant cutting speed for turning ON (F in mm/rev, S in m/min)
G97 : Constant cutting speed for turning OFF
G450 : *Transition circle
G451 : Point of intersection
G22 : Radius input
G23 : *Diameter input
Kode dengan tanda * sudah aktif sejak program dimulai dengan kontrol tipe
ini.
M0 : Programmed stop
M1 : Optional stop
M2 : End of program
M30 : End of program
M3 : Spindle clockwise rotation
M4 : Spindle counterclockwise rotation
M5 : Spindle stop
M6 : Tool change
M8 : Coolant ON
M9 : Coolant OFF

PERTEMUAN 8
Kompetensi Dasar dan Indikator
Menerapkan dan menggunakan teknik pemrograman mesin bubut CNC
1. Sistem dan bagian-bagian program mesin bubut CNC
2. Penyusunan dan pembuatan program mesin bubut CNC

17
3. Uji coba program mesin bubut CNC

Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyusun dan membuat program mesin bubut CNC
2. Siswa dapat menyebutkan sistem dan bagian-bagian program mesin bubut CNC
3. Siswa dapat menguji coba program mesin bubut CNC

KONSEP PEMROGRAMAN CNC BUBUT


Dimateri ini kita hanya memperdalam atau mengulang materi program yang disampaikan
dikelas XI. Fokus kita pada pemrograman ABSOLUT, yang konsepnya berupa

SUMBU X = DIAMETER Benda Kerja,


SUMBU Z = JARAK dari UJUNG benda kerja,

1. Contoh pembacaan koordinat pada benda kerja


Sekarang coba kita identifikasi koordinat untuk titik A - F (hanya koordinatnya saja)

A --> X20 Z0
B --> X20 Z-20
C --> X30 Z-20
D --> X30 Z-45
E --> X50 Z-60
F --> X60 Z-60

 Dimana X merupakan
harga diameter nya
 Dimana Z jarak terukur
terhadap ujung benda kerja

Misal pembahasan titik C (X30 Z-20), titik C berada pada diameter 30 dan berada pada jarak
-20 dari ujung benda kerja

2. Penentuan Titik Koordinat Penyayatan


Setelah faham mengenai pembacaan koordinat diatas, nah….untuk melakukan
penyayatan pada benda kerja, kita harus bisa “ibarat” menuntun ujung pahat untuk menuju
ke titik-titik yang dituju untuk menghasilkan penyayatan.

18
Sekarang dengan gambar yang sangat sederhana, tentukan titik-titik koordinat untuk gambar
kerja diatas (koordinat nya saja berupa X…Z…), misal titik A (X…Z…) Titik B (X…Z…) dan
seterusnya sampai selesai.

PEMBAHASAN TUGAS

Teknik penyayatan untuk membentuk benda kerja tersebut ada 3 tahapan, pertama
mendekatkan pahat menuju titik awal penyayatan, kedua melakukan penyayatan pada benda
kerja, ketiga menjauhkan pahat dari benda kerja.
Perhatikan gambar berikut;

Yang kita tentukan adalah titik real yang fungsinya menuntun pahat untuk mendekat benda
kerja, menyayat benda kerja, dan menjauh….selesai….

N01 X40 Z10


N02 X40 Z-100
N03 X70 Z-100
N04 X70 Z100

pertama, untuk titik N01 kita perintahkan pahat untuk mendekat ke ujung benda kerja
dengan jarak aman, misalnya 10 mm….dengan koordinat N01 X40 Z10

Kedua, kita perintahkan menuju titik kedua yang artinya pahat akan menyayat benda kerja

19
menuju titik N02….yakni N02 X40 Z-100

Ketiga, pahat ditarik menuju N03 melebihi ukuran benda kerja….yakni N03 X70 Z-100

Keempat, pahat dijauhkan menuju titik N04…yakni X70 Z100

20
PERTEMUAN KE 9
Kompetensi Dasar dan Indikator
Menerapkan dan menggunakan teknik pemrograman mesin bubut CNC
1. Sistem dan bagian-bagian program mesin bubut CNC
2. Penyusunan dan pembuatan program mesin bubut CNC
3. Uji coba program mesin bubut CNC

Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyusun dan membuat program mesin bubut CNC
2. Siswa dapat menyebutkan sistem dan bagian-bagian program mesin bubut CNC
3. Siswa dapat menguji coba program mesin bubut CNC

TUGAS LANJUTAN

Tentukan titik koordinat penyayatan untuk gambar kerja berikut, sesuai gerakan nyata pahat
Ketentuan penyayatan adalah : setiap tingkat penyayatan boleh disayat sekali pemakanan.

PEMBAHASAN TUGAS LANJUTAN

21
Perhatikan dan pahami langkah gerakan pahat gambar di atas, gerakan tersebut seperti kita
melakukan panyayatan pada bubut konvensional, hanya saja mengabaikan kedalaman
penyayatan (sekali sayat). maka tiitk koordinatnya adalah

N01 X40 Z10


N02 X40 Z-60
N03 X70 Z-60
N04 X70 Z10
N05 X20 Z10
N06 X20 Z-20
N07 X70 Z-20
N08 X70 Z100

Setelah kita selesai menentukan titik koordinat penyayatan, maka kita lengkapi dengan kode
NC yang sudah kita pelajari, baik berupa G0 (gerak cepat) maupun G1 (gerak penyayatan),
berikut programnya

N01 G0 X40 Z10


N02 G1 X40 Z-60 F200 --> diawal program G1 harus dilengkapi nilai F (feedrate)
N03 G1 X70 Z-60
N04 G0 X70 Z10
N05 G0 X20 Z10
N06 G1 X20 Z-20
N07 G1 X70 Z-20
N08 G0 X70 Z100
Program tersebut belum lengkap, masih harus ditambah dengan program pembuka dan
program penutup.
Contoh program pembuka :
G90 G94 --> G90 (Perintah Absolut), G94 (perintah feedrate mm/menit)
M3 S800 --> M3 (Perintah spindel ON), S800 (dengan kecepatan 800 rpm)
T1 D1 --> Pemanggilan Tool 1 Data 1
M8 --> Perintah coolant (cairan pendingin) ON
Contoh program penutub :
M5 --> Perintah spindle off
M9 --> Perintah coolant off
M30 --> Perintah akhir program
Dengan menambahkan program pembuka dan penutup, maka program lengkap untuk
gambar di atas menjadi:
G90 G94
M3 S800
T1D1
M8
N01 G0 X40 Z10
N02 G1 X40 Z-60 F200
N03 G1 X70 Z-60
N04 G0 X70 Z10
N05 G0 X20 Z10
N06 G1 X20 Z-20
N07 G1 X70 Z-20
N08 G0 X70 Z100
M5
M9
M30

22
PERTEMUAN KE 10
Kompetensi Dasar dan Indikator
Menerapkan dan menggunakan teknik pemrograman mesin bubut CNC
1. Sistem dan bagian-bagian program mesin bubut CNC
2. Penyusunan dan pembuatan program mesin bubut CNC

Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyusun dan membuat program mesin bubut CNC
2. Siswa dapat menyebutkan sistem dan bagian-bagian program mesin bubut CNC

JOB 1
Buat Program NC untuk gambar di bawah ini dengan ketentuan
- Spindel 900 rpm
- Feedrate 150 mm/menit
- Tool 1
- Kedalaman penyayatan max 10 mm

JOB 2
Buat Program NC untuk gambar di bawah ini dengan ketentuan
- Spindel 900 rpm
- Feedrate 150 mm/menit
- Tool 1
- Kedalaman penyayatan max 5 mm

23
JOB 3
Buat Program NC untuk gambar di bawah ini dengan ketentuan
- Spindel 750 rpm
- Feedrate 200 mm/menit
- Tool 1
- Kedalaman penyayatan max 5 mm

JOB 4
Buat Program NC untuk gambar di bawah ini dengan ketentuan
- Spindel 750 rpm
- Feedrate 200 mm/menit
- Tool 1
- Kedalaman penyayatan max 5 mm

24

Anda mungkin juga menyukai