Tim Penyusun/Perumus
MUH.YUSUF IDRIS.SP.MP.
FAKULTAS.PERTANIAN UNANDA
drh. Jumardin
Sekertaris Dinas Pertanian Kabupaten Luwu
Ismail Ishak
LSM FP2KEL
Drs. Anwar Amir
Kepala Badan Dinas Kominfo Kabupaten Luwu
Muh Rudi
Kepala Bappeda Kabupaten Luwu
I. Latar Belakang
Pertanian organik merupakan pertanian tunduk pada prinsip hukum alam. Segala yang ada di
alam adalah berguna dan memiliki fungsi, saling melengkapi, melayani dan menghidupi untuk
semua.
Dalam alam ada keragaman hayati dan keseimbangan ekologi, sehingga pertanian organikpun
menghargai keragaman hayati dan keseimbangan ekologi.
Tak ada eksploitasi selain optimalisasi pemanfaatan, sehingga pertanian organik tidak untuk
memaksimalkan hasil, tidak berlebih, tetapi cukup untuk semua makhluk dan
berkesinambungan.
Pemahaman kurang tepat jika pertanian organik hanya dipahami secara teknis bertani yang
menolak asupan kimiawi atau sebagai budidaya pertanian yang anti modernisasi atau
disamakan dengan pertanian tradisional.
Pertanian organik bukan sekedar tekhnik atau metode bertani, melainkan juga cara
Petanian organik, merupakan pertanian yang selaras dengan alam, menghayati dan menghargai
prinsip prinsip yang bekerja di alam yang telah menghidupi segala makhluk hidup berjuta-
juta tahun lamanya.
Pertanian organik merupakan proses budi daya pertanian yang menyelaraskan pada
keseimbangan ekologi, keanekaragaman varietas, serta keharmonisan dengan iklim dan
lingkungan sekitar.
Dalam praktek nya, budi daya pertanian organik menggunakan semaksimal mungkin bahan
bahan alami yang terdapat di alam sekitarya, dan tidak menggunakan asupan agrokimia
(bahan kimia sintetis untuk pertanian).
Pertanian organik berusaha “meniru” alam, maka pemakaian benih atau asupan yang
mengandung bahan bahan hasil rekayasa genetika juga patut di hindari.
Begitu halnya dengan pertanian berkelanjutan merupakan sesuatu tantangan dalam dunia
pertanaian, yang menuntut petani untuk memiliki perilaku usaha tani yang berbeda dan
lebih baik terutama untuk aspek lingkungan. Hal ini ternyata tidaklah mudah, sebabjika di
amati saat ini yang ditemukan bahwa petani masih tinggi faktor ketergantungannya
terhadap unsur unsur kimia dalam usaha taninya, penerapan pertanian organik secara utuh
di rasakan tidak mudah bagi petani. Salah satu sistim pertanian yang merupakan
implementasi dari sistim pertanian berkelanjutan adalah sistim pertanian organik.
Pertanian organik merupakan teknik pertanian yang tidak menggunakan bahan kimia(non
sintetik), tetapi memakai bahan bahan organik, secara sederhana, petarnian organik di
definiskan sebagai sistem pertanian yang mendorong kesehatan tanah dan tanaman
melalui berbagai praktek seperti pendaur ulang unsur hara dan bahan bahanorganik
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas, maka Komisi B DPRD Sul-sel membuk
dan memfalisitasi masyarakat , khususnya masyarakat tani milenial di kabupaten luwu,
untuk memberi masukan dan kontribusi pemikiran dalam acara konsultasi pubik rancangan
peraturan daerah provinsi Sulawesi Selatan tentang sistim pertanian organik.
1. Menghasilkan bahan pangan dengan kualitas nutrisi yang tinggi dalam jumlah
cukup.
2. Mendorong dan meningkatkan daur ulang dalam sistim usaha tani dengan bantuan
mikroorganisme.
3. Memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah dengan menggunakan input yang
mudah didaur ulang.
4. Meminimalkan pencemaran lingkungan.
5. Mempertahankan keanekaragaman hayati.
6. Perbaikan struktur dan biologi tanah.
7. Meningkatkan kualitas hasil yang aman dan menyehatkan
Kegiatan dilakukan dalam bentuk dialog dan tatap muka, serta memberikan penjelasan
dan pemahaman tentang pentingnya sistim pertanian organik di masyarakat oleh beberapa
narasumber dan perumus kepada para peserta konsultasi publik.Mengidentifikasi masalah
masalah yang muncul dari masyarakat, selanjutnya di sosialisasikan Merumuskan dan
menganalisa segala bentuk masukan, saran dan aspirasi masyarakat untuk mendukung
keberlanjutan rancangan peraturan daerah sulawesi selatan tentang sistim pertanian
organik.
Ada beberapa hal, hasil masukan , saran dan aspirasi masyarakat untuk mendukung
rancangan peraturan daerah tentang sistim pertanian organik .
VII. Kesimpulan
VIII. Saran
Penentu keberhasilan organik, harus dilaksanakan bersama sama oleh berbagai kepentingan
yang bersifat lintas sektoral, dan lintas pemangku kepentingan seperti Pemerintah dan
Masyarakat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/kota
IX. PENUTUP
Atas bantuan dan dukungan serta perhatian semua pihak yang telah membantu kelancaran
kegiatan ini kami ucapkan terima kasih dan semoga bermanfaat untuk kita semua
terkhusus kepada diri pribadi kami.
Belopa,28 November 2020
Mengetahui,
FADRIATY AS,ST.MM
ANGGOTA DPRD PROV.SULSEL