Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PELAKSANAAN

KONSULTASI PUBLIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH

PROVINSI SULAWESI SELATAN


Tentang
SISTEM PERTANIAN ORGANIK
OLEH

Tim Penyusun/Perumus
MUH.YUSUF IDRIS.SP.MP.
FAKULTAS.PERTANIAN UNANDA
drh. Jumardin
Sekertaris Dinas Pertanian Kabupaten Luwu
Ismail Ishak
LSM FP2KEL
Drs. Anwar Amir
Kepala Badan Dinas Kominfo Kabupaten Luwu
Muh Rudi
Kepala Bappeda Kabupaten Luwu

Sabtu,28 November 2020 di Aula BAPPEDA Pemkab Luwu,Kel.Senga,Kec.Belopa

I. Latar Belakang
Pertanian organik merupakan pertanian tunduk pada prinsip hukum alam. Segala yang ada di
alam adalah berguna dan memiliki fungsi, saling melengkapi, melayani dan menghidupi untuk
semua.
Dalam alam ada keragaman hayati dan keseimbangan ekologi, sehingga pertanian organikpun
menghargai keragaman hayati dan keseimbangan ekologi.
Tak ada eksploitasi selain optimalisasi pemanfaatan, sehingga pertanian organik tidak untuk
memaksimalkan hasil, tidak berlebih, tetapi cukup untuk semua makhluk dan
berkesinambungan.
Pemahaman kurang tepat jika pertanian organik hanya dipahami secara teknis bertani yang
menolak asupan kimiawi atau sebagai budidaya pertanian yang anti modernisasi atau
disamakan dengan pertanian tradisional.
Pertanian organik bukan sekedar tekhnik atau metode bertani, melainkan juga cara
Petanian organik, merupakan pertanian yang selaras dengan alam, menghayati dan menghargai
prinsip prinsip yang bekerja di alam yang telah menghidupi segala makhluk hidup berjuta-
juta tahun lamanya.
Pertanian organik merupakan proses budi daya pertanian yang menyelaraskan pada
keseimbangan ekologi, keanekaragaman varietas, serta keharmonisan dengan iklim dan
lingkungan sekitar.
Dalam praktek nya, budi daya pertanian organik menggunakan semaksimal mungkin bahan
bahan alami yang terdapat di alam sekitarya, dan tidak menggunakan asupan agrokimia
(bahan kimia sintetis untuk pertanian).
Pertanian organik berusaha “meniru” alam, maka pemakaian benih atau asupan yang
mengandung bahan bahan hasil rekayasa genetika juga patut di hindari.
Begitu halnya dengan pertanian berkelanjutan merupakan sesuatu tantangan dalam dunia
pertanaian, yang menuntut petani untuk memiliki perilaku usaha tani yang berbeda dan
lebih baik terutama untuk aspek lingkungan. Hal ini ternyata tidaklah mudah, sebabjika di
amati saat ini yang ditemukan bahwa petani masih tinggi faktor ketergantungannya
terhadap unsur unsur kimia dalam usaha taninya, penerapan pertanian organik secara utuh
di rasakan tidak mudah bagi petani. Salah satu sistim pertanian yang merupakan
implementasi dari sistim pertanian berkelanjutan adalah sistim pertanian organik.
Pertanian organik merupakan teknik pertanian yang tidak menggunakan bahan kimia(non
sintetik), tetapi memakai bahan bahan organik, secara sederhana, petarnian organik di
definiskan sebagai sistem pertanian yang mendorong kesehatan tanah dan tanaman
melalui berbagai praktek seperti pendaur ulang unsur hara dan bahan bahanorganik
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas, maka Komisi B DPRD Sul-sel membuk
dan memfalisitasi masyarakat , khususnya masyarakat tani milenial di kabupaten luwu,
untuk memberi masukan dan kontribusi pemikiran dalam acara konsultasi pubik rancangan
peraturan daerah provinsi Sulawesi Selatan tentang sistim pertanian organik.

II. Dasar Pelaksanaan


1. Berdasarkan surat ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan Nomor : 5/ Bapemperda
-DPRD/XI/2020 tanggal 24 November 2020 perihal : Rekomendasi Pelaksanaan
Konsultasi Publik Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
2. Surat Pemerintah Perjalanan Dinas (SPPD) Nomor : / /DPRD/2020 tanggal
2020

III. Maksud Dan Tujuan


Tujuan dilaksanakan kegiatan konsultasi publik publik rancangan peraturan Daerah
tentang Sistem Pertanian di Provinsi Sulawesi Selatan adalah :

1. Menghasilkan bahan pangan dengan kualitas nutrisi yang tinggi dalam jumlah
cukup.
2. Mendorong dan meningkatkan daur ulang dalam sistim usaha tani dengan bantuan
mikroorganisme.
3. Memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah dengan menggunakan input yang
mudah didaur ulang.
4. Meminimalkan pencemaran lingkungan.
5. Mempertahankan keanekaragaman hayati.
6. Perbaikan struktur dan biologi tanah.
7. Meningkatkan kualitas hasil yang aman dan menyehatkan

IV. Tempat dan Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan Konsultasi Publik Rancangan Peraturan Daerah tentang Sistem


Pertanian Organik di Provinsi Sulawesi Selatan dilaksanakan pada hari Sabtu, 28
November 2020 pukul 09.30 Wita sampai selesai,di Aula Kantor Bappeda Pemkab
Luwu,Kelurahan Senga,Kecamatan Belopa,dengan menghadirkan yaitu ,Bapak Arifin
Andi Wajunna mantan Anggota DPRD Luwu sebagai Moderator,dan Bapak Andrie
Islamuddin sebagai Natulensi serta dua (2) narasumber atau pakar yaitu Rektor
Universitas Andi Djemma Palopo, Bapak Dr.Marsus Suti,M.Kes dan Staff Ahli DPRD
Provinsi Sulawesi Selatan Bapak Dr.Bahrianto Bahtiar,Sel;ain pakar kegiatan tersebut
menghadirkan lima (5) Tim Perumus yakni Sekretaris Dinas Pertanian Kab. Luwu Bapak
drh. Jumardin, Bapak Ismail Ishak dari LSM FP2KEL ,Bapak Drs. Anwar Amir dari
Pemda Luwu, Bapak Muhammad Yusuf Idris SP, MP dari Dosen Pertanian Universitas
Andi Djemma Palopo serta Bapak Muh Rudi Kepala Bappeda Kabupaten Luwu. dengan
menghadirkan OKP, Ormas, Penyuluh Pertanian, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda,dan
Kelompok Tani.

Kegiatan dilakukan dalam bentuk dialog dan tatap muka, serta memberikan penjelasan
dan pemahaman tentang pentingnya sistim pertanian organik di masyarakat oleh beberapa
narasumber dan perumus kepada para peserta konsultasi publik.Mengidentifikasi masalah
masalah yang muncul dari masyarakat, selanjutnya di sosialisasikan Merumuskan dan
menganalisa segala bentuk masukan, saran dan aspirasi masyarakat untuk mendukung
keberlanjutan rancangan peraturan daerah sulawesi selatan tentang sistim pertanian
organik.

V. Hasil Yang Dicapai

Ada beberapa hal, hasil masukan , saran dan aspirasi masyarakat untuk mendukung
rancangan peraturan daerah tentang sistim pertanian organik .

Beberapa program aksi yang mendukung pertanian organik antara lain :

1. Pemodelan program (farming system / pertanian terpadu, sistem vertikultur, sistem


hidroponik, pupuk organik,pukan,kompos, bokashi, MOL, POC, PPC , PGPR, dan
Bio pestisida), semuanya orientasi pada pertanian berkelanjutan
2. Dukungan tentang penelitian penelitian, penyuluhan penyuluhan, pemagangan, dan
pengabdian pada masyarakat tentan pertanian organik.
3. Penyedian sarana dan prasarana produksi pertanian organik dan pengolahan hasil
4. Membangun persepsi, pola pikir dan keyakinan masyarakat bahwa pertanian organik
dapat meningkatkan hasil pertanian mereka, dan ketergantungan pestisida, pupuk
kimia berubah
5. Keterpaduan antar sistem hulu hingga hilir dengan jalan merubah mainset petani
dengan diadakannya sekolah lapang bagi petani, study banding, sukses story
pertanian organik terutama bagi petani milenial
6. Perencanaan, penyelenggaraan dan budi daya pertanian organik tetap mempehatikan
daya dukung lingkungan (iklim,tanah,air,dan lingkungan lainnya)
7. Pembentukan lembaga lembaga pendukung yang menunjang
8. Pembinaan, pengawasan, perlindungan dan kepastian hukum tentang pertanian
organik
9. Sertifikasi benih
10. Pengemasan dan penggudangan/penyimpanan
11. Tranportasi
12. Pasar
VI. Pembiayaan Pelaksanaan Kegiatan
Pada pelaksanaan kegiata Konsultasi publik rancangan peraturan daerah tentang system
pertanian organik di Provinsi Sulawesi Selatan diperlukan biaya sebagai berikut :

1. Biaya Natulensi Rp. 1.000.000,-


2. Biaya Moderator Rp. 1.000.000,-
3. Biaya Narasumber/Dua (2) Orng Rp. 4.000.000,-
4. Biaya Tim Perumus/Lima (5) Orng Rp. 6.250.000,-
5. Biaya Tenaga Lapangan/ Empat (4) Orag Rp. 2.000.000,-
6. Biaya Tenaga Pendamping/ Dua (2) orag Rp. 2.500.000,-
7. Biaya Insentif Peserta/lima puluh (50) Peserta Rp. 10.000.000,-
8. Biaya Photo Copy/Jilid & Cetak Rp. 1.2500.000,-
9. Biaya Sewa Tempat dan Peralatan Rp. 4.3500.000,-
10. Biaya Makan Minum/ 60 Undangan Rp. 3.900.000,-
11. Biaya ATK Rp. 4.000.000,-
12. Biaya Dokumentasi dan Pelaporan Rp. 4.000.000,-

Total Pembiayaan Rp. 40.000.000,-

VII. Kesimpulan

1. Sistim pertanian organik ini di harapkan mendayagunakan pengetahuan dan


tekhnologi petani.
2. Sistim pertanian organik ini di harapkan berupaya memperthankan konsistensi
tingkat produksi dan memberikan konstribusi terhadap produk yang aman untuk
di konsumsi oleh masyarakat dan menjadi solusi dalam rangka perbaikan
lingkungan.
3. Sistim pertanian organik ini diharapkan berupaya mempraktikan pertanian yang
spesifik lokal dalam sistim usaha tani.
4. Sistim pertanian organik ini diharapkan penggunan nya secara efisien unsur hara,
air, dan enersi serta pencegahan terjadinya deplasi dan polusi

VIII. Saran

Penentu keberhasilan organik, harus dilaksanakan bersama sama oleh berbagai kepentingan
yang bersifat lintas sektoral, dan lintas pemangku kepentingan seperti Pemerintah dan
Masyarakat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/kota

IX. PENUTUP

Demikian Laporan Konsultasi Publik Rancangan Peraturan Daerah tentang Sistem


Pertanian Organik di Provinsi Sulawesi Selatan, dialog dan tatap muka dengan
Pemerintah Daerah dan masyarakat di kabupaten Luwu dapat bermanfaat untuk
masyarakat dan bangsa.

Atas bantuan dan dukungan serta perhatian semua pihak yang telah membantu kelancaran
kegiatan ini kami ucapkan terima kasih dan semoga bermanfaat untuk kita semua
terkhusus kepada diri pribadi kami.
Belopa,28 November 2020

Mengetahui,

FADRIATY AS,ST.MM
ANGGOTA DPRD PROV.SULSEL

Anda mungkin juga menyukai