Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEBIDANAN PADA KASUS KETUBAN PECAH DINI

Mata Kuliah : Kegawatdaruratan Maternal Neonatal dan Basic Life Support

Disusun Oleh:

Dosen Pembimbing :
Nani Surtinah , SsiT.,M.Pd

Di susun oleh :

Bibit Fitriani (P27824219005)


Rifky Ayu Kusumaningtias (P27824219023)
Rohma Fitriana (P27824219024)
Turiza Ratulia Reviana Putri (P27824219027)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK


KESEHATAN KEMENKES SURABAYA JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN KAMPUS MAGETAN
MAGETAN TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah ini membahas tentang Asuhan Kebidanan Pada Kasus
Ketuban Pecah Dini
Sholawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah telah memberikan syafaatnya kepada kita semua. Kami
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan
saran atas penyususnan laporan ini, adapun pihak-pihak tersebut antara lain:
1. Dosen pembimbing Nani Surtinah , SsiT.,M.Pd
2. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun dan
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyususnan makalah ini,
untuk itu kami mengharapkan makalah ini bisa menambah pengetahuan bagi
pembaca.Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Magetan, 06 Februari 2021

Penulis
Daftar Isi
Kata pengantar.................................................................................................i
Daftar isi.........................................................................................................ii
Bab 1 Pendahuluan.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Rumusan masalah.................................................................................2
1.3 Tujuan...................................................................................................2
Bab 2 Pembahasan...........................................................................................3
2.1 Pengertian Ketuban Pecah Dini ...........................................................3
2.2 Etiologi Ketuban pecah dini ................................................................3
2.3 Tanda gejala dari ketuban pecah dini ..................................................4
2.4 Patofisiologi ketuban pecah dini ......................................................... 6
2.5 Diagnosis ketuban pecah dini ..............................................................6
2.6 Komplikasi ketuban pecah dini ...........................................................6
2.7 Penatalaksanaan ketuban pecah dini ...................................................7
2.8 Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan Ketuban Pecah Dini.....................
Bab 3Penutup..................................................................................................9
3.1 Kesimpulan..........................................................................................9
3.2 Saran...................................................................................................10
Daftar Pustaka 11
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Ketuban pecah merupakan suatu keadaan dimana kondisi pasien merasakan pecahnya
ketuban disertai dengan tanda inpartu dan setelah satu jam tepat tidak di ikuti dengan proses
inpartu sebagaimana (Susiloswati & Astuti, 2010). Ketuban pecah dini (KPD) merupakan suatu
keadaan dimana pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan. Bila KPD terjadi sebelum
kehamilan 37 minggu di sebut dengan kehamilan premature. Pecahnya selaput ketuban dapat di
duga berkaitan dengan perubahan proses biokimiawi yang terjadi dalam kolagen matriks
ekstrasel amino dan apoptosis membran janin yang dapat meningkatkan angkat kematian ibu
dan anak (Lowing, 2015).
Menurut Depkes (2007) resiko kehamilan tinggi akan terjadi apabila seorang wanita mengalami
kehamilan dan melahirkan di bawah umur 20 tahun dan 35 tahun. National Instute of Mental
Health 2005 di Amerika Serikat terdapat 40 juta orang berusia < 20 tahun mengalami gangguan
kecemasan menjelang persalinan. Pada ibu yang baru pertama kali bersalin sering merasakan
cemas dan ketakutan karena terlalu sering mendengar cerita yang menakutkan dari teman
tentang pengalaman melahirkan seperti ibu atau bayi yang meninggal. Kurangnya pengetahuan
ibu terhadap melahirkan mampu mempengaruhi kecemasan pada ibu hamil menjelang
persalinan,karena pada ibu yang memiliki pengetahuan kurang akan memandang proses
persalinan sebagai sesuatu yang mengerikan atau menakutkan.
Berdasarkan hasil penelitian (Kundre, 2014) pengetahuan dapat mempengaruhi tingkat
kecemasan karena pengetahuan tentang persalinan mempunyai peran yang sangat penting bagi
ibu untuk menghadapi proses persalinan nantinya, sehingga ibu tidak akan merasakan cemas
dan dapat menikmati proses persalinan. Pada ibu hamil khususnya trimester ke 3 akan
mengalami perubahan yang sangat komplek dibandingkan dengan trimester sebelumnya. Jika
ibu hamil belum mempunyai persiapan untuk melahirkan akan mengalami tingkat kecemasan
yang lebih tinggi dan memperlihatkan ketakutan dalam suatu perilaku diam hingga menangis
(Janiwary & Pieter, 2012).
Kejadian Ketuban pecah dini (KPD) dapat menimbulkan beberapa masalah bagi ibu maupun
janin misalnya pada ibu akan dapat menyebabkan infeksi puerpelaris / masa infas, partus lama,
pendarahan post partum, peningkatan morbiditas, mortalitas maternal dan dapat menyebabkan
kematian. Resiko kecacatan dan kematian dan janin juga tinggi pada kejadian ketuban pecah
dini (KPD) (Mudayanti & Maemunah, 2017).
Berdasarkan wawancara pada ibu dengan ketuban pecah dini (KPD) dapat di lihat kondisi fisik
seperti lemah, nyeri, pucat, sering buang air kecil, selain itu untuk kondisi pisikis yang di alami
oleh ibu yaitu ibu mengalami gelisah saat melahirkan, cemas, dan ibu merasa tidur tidak
nyaman. Apabila ketuban pecah dini (KPD) tidak segera di tangani akan berdampak pada ibu
dan bayi, biasanya ibu akan terkena infeksi dan Bayi terpaksa dilahirkan sebelum waktunya
atau bayi lahir premature, selain itu dapat menyebabkan kematian pada janin. Upaya yang
sudah di lakukan memantau janin dan di lakukan Sectio caesarea (Sc).
1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Apa pengertian dari Ketuban pecah dini?


1.2.2. Bagaimana etiologi dari ketuban pecah dini ?
1.2.3. Apa sajakah tanda gejala dari ketuban pecah dini ?
1.2.4. Bagaimana Patofisiologi dari ketuban pecah dini ?
1.2.5. Bagaimana diagnosis dari ketuban pecah dini?
1.2.6. Apa saja komplikasi yang terjadi pada ketuban pecah dini ?
1.2.7. Bagaimana penatalaksanaan ketuban pecah dini ?

1.2.8. Bagaimana Asuhan kebidanan pada ketuban pecah dini?

1.3. Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui pengertian dari ketuban pecah dini.
1.3.2. Agar dapat mengetahui bagaimana etiologi ketuban pecah dini .
1.3.3. Untuk mengetahui tanda gejala yang dialami ketuban pecah dini .
1.3.4. Untuk mengetahui bagaimana patofisiologis dari ketuban pecah dini .
1.3.5. Untuk mengetahui bagaimana diagnosis dari ketuban pecah dini .
1.3.6. Untuk mengetahui apa saja komplikasi yang terjadi pada ketuban pecah dini.
1.3.7. Untuk mengetahui bagaimana penatalaksanaan dari ketuban pecah dini .
1.3.8. Untuk mengetahui bagaimana asuhan kebidanan pada masalah ketuban pecah
dini .

Anda mungkin juga menyukai