Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Elektum Vol. 15 No.

2 ISSN : 1979-5564
e-ISSN : 2550-0678

STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH


KAPASITAS 115 KW (STUDI KASUS KOTA TEGAL)
Riza Samsinar 1, Khaerul Anwar 2
1,2)
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta
Jl. Cempaka Putih Tengah, Cempaka Putih, Jakarta 10510, Indonesia
Email : riza.samsinar@ftumj.ac.id, khaerul_130@yahoo.com

ABSTRAK
Sampah merupakan suatu masalah yang sering dihadapi oleh kota-kota di Indonesia, karena
sampah sendiri membuat pencemaran bagi sekitarnya. Kota Tegal hanya memiliki satu TPA yang
menyebabkan sampah semakin menumpuk dikarenakan jumlah sampah yang setiap harinya dibuang
tidak sebanding dengan lahan penampungnya. Salah satu pemanfaatan sampah yaitu dengan mengubah
sampah menjadi sebuah energi listrik. Dalam penelitian ini, sampah yang digunakan adalah sampah
organik sebagai bahan baku PLTSa dengan teknologi insinerasi dan dari hasil perhitungan dengan
ketersediaan sampah di TPA Muarareja di kota Tegal, jumlah sampah yang tersedia sebanyak 13.266,78
kg/jam, menghasilkan panas diruang bakar 2.137.278,25 KJ/jam dengan laju panas yang keluar dari
incinerator 1.709.822,6 KJ/jam, laju masa aliran uap yang keluar dari ketel 680,71 kg/jam dan daya
yang keluar dari turbin sebesar 127.410 watt serta daya yang dihasilkan generator sebesar 114,67 KW.
Kata kunci : Pemanfaatan Sampah organik, Incinerator, Pembangkit listrik tenaga
sampah (PLTSa).

1 PENDAHULUAN sebagai bahan baku Pembangkit Listrik Tenaga


Sampah ? Berapa banyak jumlah sampah yang
1.1 Latar Belakang yang tersedia untuk diolah menjadi sumber energi
Hampir di semua negara, sampah listrik ? Bagaimana cara merencanakan dan
merupakan salah satu permasalahan yang terus perhitungan dari sistem tersebut ? Bagaimana
dicari solusinya. Di kota Tegal produksi sampah mengatasi emisi gas hasil pembakaran agar tidak
dari tahun ke tahun terus meningkat, selain berdampak buruk pada lingkungan ? Berapa daya
menyebabkan pencemaran udara di lingkungan yang dihasilkan dari pengolahan sampah sebagai
sekitar, jumlah lahan yang tersedia tidak sebanding bahan baku PLTSa ?
dengan produksi sampah yang terus meningkat.
Salah satu pemanfaatan sampah yaitu 1.3 Tujuan
dengan mengubah sampah menjadi sebuah energi Tujuan dari PLTSa ini dapat dibedakan
listrik,Pengolahan sampah menjadi energi listrik menjadi 2 yaitu tujuan akademis dan tujuan teknis.
sering disebut Pembangkit Listrik Tenaga Sampah a. Tujuan akademis
(PLTSa). Sampah dapat diolah menjadi energi Tujuan akademis dari penelitian ini adalah
listrik karena dalam sampah mengandung kadar air sebagai berikut :
yang cukup tinggi, khususnya sampah organik. 1. Sebagai syarat kelulusan program studi strata
Pemanfaatan sampah digunakan untuk 1 Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
kebutuhan listrik di lingkunan kota Tegal yang Muhammadiyah Jakarta.
dapat membantu pemerintah kota Tegal dalam 2. Menerapkan ilmu yang didapat dibangku
menangani polusi udara serta menggalang energi perkuliahan secara terpadu dan terperinci
listrik terbarukan dari sampah organik, karena sehingga berguna dan berkembang.
sumber energi listrik dari minyak dan fosil lambat 3. Melatih dan mengembangkan kreatifitas
tahun mulai langka dikarenakan sumber tersebut dalam merancang dan mengemukakan
tidak dapat diperbaharui, sedangkan sampah yang gagasan ilmiah sesuai dengan spesifikasinya
ada di kota Tegal dari hari ke hari rata-rata secara sistematis.
meningkat. b. Tujuan teknis
Tujuan teknis dari penelitian ini adalah
1.2 Perumusan Masalah sebagai berikut :
Sehubungan dengan judul dan pembatasan 1. Mampu merencanakan konsep yang tepat
masalah diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai untuk mengolah sampah sebagai bahan baku
berikut. Bagaimana cara pemanfaatkan sampah PLTSa.

33
Jurnal Elektum Vol. 15 No. 2 ISSN : 1979-5564
e-ISSN : 2550-0678

2. Mengetahui jumlah kalor yang dibutuhkan 8 Karet 0,55 0,02 7,46


ketel. 9 Battery 0,29 - -
3. Mengetahui tekanan uap pada turbin. 10 Lain-lain 0,86 - -
4. Mengetahui daya yang keluar dari turbin untuk
menggerakkan generator. Total 100 55,3 1553,9
5. Mengetahui daya yang dihasilkan generator 6
dari jumlah sampah yang ada pada TPA
Muarareja. 2.2 TEKNOLOGI INCENERATOR
Incenerasi ialah suatu metode pembuangan
2 TINJAUAN PUSTAKA sampah dengan cara membakar sampah pada
temperature tinggi.Incenerasi dan sistem
2.1 SAMPAH pengolahan sampah dengan temperatur tinggi
Sampah adalah barang yang tidak dinamakan pengolahan termal atau thermal
mempunyai nilai atau tidak berharga untuk treatment [7].
maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau
pemakaian barang rusak atau bercacat dalam 2.3 BOILER
pembikinan maufaktur atau materi berkelebihan Boiler atau ketel uap ialah mesin atau alat
atau ditolak atau buangan [2]. yang digunakan untuk memproduksi uap pada
Berdasarkan sifat kimianya, sampah suhu dan tekanan tertentu dengan cara memanasi
dibedakan menjadi dua jenis yaitu [3]. air yang ada di dalamnya. Pada dasarnya ketel uap
1. Sampah organik yaitu sampah yang terdiri dari terdiri dari pipa-pipa besar maupun kecil yang
bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan dirangkai sedemikian sehingga air dan uap dapat
yang berasal dari alam. menerima panas hasil pembakaran bahan bakar
2. Sampah anorganik yaitu sampah yang berasal yang mengalir dibagian lain sehinnga proses
dari sumber daya alam yang tak terbaharui pembentukan uap dapat berlangsung sesuai
seperti mineral dan minyak bumi atau dari dengan maksud desain ketel uap [8].
proses industri.
Sampah - sampah kota yang ada di Utility Boiler[9]
Indonesia sebagian besar adalah sampah organik Memprokdusi uap untuk pembangkit tenaga
yang mayoritas sampah organik adalah sampah listrik. Kapasitas besar, tekanan dan temperature
yang berasal dari tanaman , untuk pemanfatan uap tinggi, efisiensi tinggi, dapur dinding pipa air
sampah sebagai bahan baku pembangkit listrik dengan burner, bila dengan tekanan lebih besar
tenaga sampah (PLTSa) dengan memilah sampah dari 14 Mpa biasanya dengan reheater.
sampah yang bisa di daur ulang.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan 2.4 TURBIN
BPTT komposisi sampah organik bervariasi antara Turbin ialah mesin konversi energi jenis
70 - 80 %, nilai kalor sampah bervariasi antara mesin fluida yang bekerja menghasilkan tenaga
1000 - 2000 Kkal/kg dan kadar air antara 50 – 70 keluar.
%. Pada table 1 ditunjukan komposisi secara
umum karakteristik sampah yang ada di Indonesia. Turbin Uap
Turbin uap ialah suatu penggerak mula yang
Tabel 1. Karakteristik dan komposisi sampah kota mengubah energi potensial uap menjadi energi
rata-rata di Indonesia[6] kinetik dan energi kinetik ini selanjutnya diubah
menjadi energi mekanis dalam bentuk putaran
No Kompon % Kadar Nilai motor turbin.
en air (%) kalor Efisiensi isentropik bukanlah suatu efisiensi
(Kkal/ konversi energy, tetapi suatu parameter yang
kg) membandingkan suatu perangkat actual dengan
1 Organik 73,98 47,08 674,57 suatu perangkat ideal ( model). Analisa hokum
2 Kertas 10,18 4,97 235,55 kedua menhunjukkan bahwa ƞs ≤ 1, harga ƞs
3 Kaca 1,75 - - tergantung dari perancangan dari berbagai sudu
4 Plastik 7,86 2,28 555,46 turbin, nosel dan diffusor serta prediksi dari
5 Logam 2,04 - - berbagai efisiensinya bersandar pada analisa
6 Kayu 0,98 0,32 38,28 mekanis fluida yang cukup canggih
7 Kain 1,57 0,63 42,64 (sophisticated).

34
Jurnal Elektum Vol. 15 No. 2 ISSN : 1979-5564
e-ISSN : 2550-0678

Turbin-turbin kecil mempunyai berbagai b. Sampah yang sudah mengering ini kemudian
efisiensi pada urutan 60 – 80 %, berbagai turbin diangkut ke tungku pembakaran dengan
kukus dan gas (uap) yang besar mempunyai grabber yang terpasang pada overhead
efisiensi isentropik pada urutan besaran 96% traveling crane yang dikendalikan dari jarak
sudah dibuat pada tahun belakangan ini [8]. jauh dari ruang kendali.Sampah dari grabber
dijatuhkan sedikit demi sedikit kedalam hoper
2.5 GENERATOR tungku, sampah kemudian dimasukkan
Generator listrik ialah sebuah alat yang kedalam tungku pembakaran melalui
memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanisme pemasukan sampah pada
mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi tungku.Tungku dirancang agar sampah dapat
elektromagnetik. terbakar pada suhu 8500-9000C dalam waktu
yang lama sehingga seluruh sampah dapat
2.6 KONDENSER terbakar sempurna serta menghilangkan gas-
Kondenser merupakan peralatan yang gas beracun yang terbentuk seperti dioksin
berfungsi mengembungkan kembali uap yang dan furan.Pada saat awal pembakaran
dimanfaatkan untuk memutar turbin uap.Hal ini diperlukan bahan bakar pembantu seperti
bertujuan untuk menghemat air serta menjamin minyak bakar,gas atau batu bara.Sisa
kemurnian air yang digunakan dalam system pembakaran berupa abu bawah (Bottom Ash)
turbin uap agar tidak terjadi pengendapan akibat dikeluarkan secara otomatik dan dikumpulkan
kotoran-kotoran yang dapat merusak turbin. sebelum diangkut untuk dimanfaatkan lebih
lanjut, debu yang dihasilkan dari sisa
2.7 PERENCANAAN PLTSa pembakaran 20% dari berat sampah awal.
c. Gas panas hasil pembakaran kemudian
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah dimanfaatkan untuk menguapkan air yang
( PLTSa ) berada pada pipa-pipa ketel (Boiller).Saluran
Pembangkit listrik tenaga sampah gas panas dari tungku diatur agar temperatur
merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan gas panas ketika mengenai boiller tidak tertalu
sampah sebagai bahan bakar.Sampah ini nantinya tinggi.Demikian juga tekanan dan temperature
akan digunakan untuk memanaskan air dalam uap didalam pipa diatur agar perbedaan
boiler.Uap panas yang dihasilkan boiler ini temperature antara gas panas dan uap air tidak
dimasukan ke turbin uap yang akan memutar menyebabkan pengembunan gas pada pipa-
generator sehingga menghasilkan energi listrik. pipa boiller yang berakibat korosi pada pipa-
Ada beberapa tahapan dalam proses PLTSa yaitu pipa boiller.Pipa-pipa boiller dilengkapi
[14]
: dengan penyemprot gas asitilen untuk
a. Sampah dari TPS diangkut oleh truk-truk menghilangkan kerak pada pipa-pipa boiller.
pengangkut sampah ke PLTSa.Truk yang tiba d. Uap bertemperatur dan bertekanan tinggi yang
akan ditimbang terlebih dahulu sebelum dihasilkan, digunakan untuk memutar turbin
membuang sampah ke bungker sampah.Truk yang terhubung dengan generator pembangkit
kosong yang keluar dari bungker sampah juga listrik.Jumlah air yang diperlukan untuk
ditimbang agar diketahui berat bersih sampah memutar turbin dan menghasilkan listrik
yang dibuang kedalam bungker berdinding bergantung pada karakteristik turbin yang
beton.Ruang bongkar sampah ini merupakan dihasilkan.Uap yang dihasilkan tidak langsung
ruangan tertutupdan udara dalam ruangan dibuang tetapi diembunkan di kondensor,dan
dihisap oleh kipas udara sehingga bau sampah dialirkan kembali ke ketel. Meskipun air
tidak menyebar keluar ruangan tetapi terhisap disirkulasikan kembali, diperlukan
kipas udara dan selanjutnya disalurkan ke penambahan air ketel sebesar 10-15% untuk
tungku pembakaran.Dimensi bungker harus mengkompensasi kebocoran uap yang terjadi.
dapat menampung kebutuhan sampah 5-10 e. Setelah panasnya dimanfaatkan untuk
hari.Sampah basah didalam bungker membangkitkan uap gas hasil pembakaran
ditiriskan 3-5 hari, kemudian air lindi dialirkan ke pengolah gas buang untuk
disalurkan ke IPAL supaya tidak mencemari menghilangkan gas-gas asam seperti
lingkungan sekitar.Sampah yang sudah Sox,HCL,NOx,logam berat,dioksin.Gas
didiamkan beberapa hari mempunyai nilai bertemperatur rendah yang keluar dari alat
kalor 800-1400 kkal/kg dan kadar air 50-60 %. penghilang gas asam kemudian dilewatkan
penyaring debu.Penyaring debu dapat berupa
35
Jurnal Elektum Vol. 15 No. 2 ISSN : 1979-5564
e-ISSN : 2550-0678

penyaring debu biasa atau dikombinasi dengan 4.2 JUMLAH TIMBUNAN SAMPAH
electrostatic precipitator (EP).Perlu dilengkapi YANG TERSEDIA
juga alat katalis penghilang NOx dan TPA Muarareja beralamat di kelurahan
penghilang dioxin. Muarareja jalan Mataram kecamatan Tegal Barat
kota Tegal. Menurut kepala UPTD pengolahan
3 SISTEMATIKA PENELITIAN sampah, Luas lahan TPA Muarareja 5 Ha.
Sedangkan menurut kasi pengolahan
sampah pada Dinas Lingkungan Hidup yang
beralamat di jalan Nila no 11 kabupaten Tegal,
sampah yang berada di TPA Muarareja berasal
dari 71 TPS dan TPST se kota Tegal dengan
produksi sampah 988 m3/hari dengan massa jenis
sampah domestik atau sampah rumah tangga 481
kg/m3 ( www.google.co.id ) atau setara 475.228 kg
/ hari. Berikut ini data produksi sampah rata-rata
per hari di kota Tegal yang dapat dilihat pada tabel
2.

Tabel 21. Tabel produksi sampah rata-rata per


hari di kota Tegal [1]

No Tahun Produksi sampah


(m3)
1 2012 728
2 2013 730
3 2014 733
4 2015 734
5 2016 988
Sementara itu dilihat dari komposisi atau
karakteristik jenis sampahnya diketahui bahwa
sampah domestik atau sampah rumah tangga
4 HASIL DAN PEMBAHASAN didominasi oleh sampah organik 65%, disusul
jenis sampah plastik atau karet 17%, sampah
4.1 MENENTUKAN KONSEP kertas 9%, sampah kain/tekstil/bahan kulit 7%,
kaca/gelas/kramik 2%, serta logam 1%. Sampah
non-domestik didomonasi sampah organic 69%,
disusul sampah jenis kertas 16 %, sampah
plastic/karet 12%, sampah kain/tekstil/bahan kulit
1%, serta sampah kaca/gelas/kramik 1%, dan
sampah lain-lain 1%.
Secara keseluruhan komposisi sampah kota
didominasi sampah organik 67%, sampah kertas
15%, serta sampah plastik atau karet 13% dan
sampah lain-lain 5%.

Tabel 3. Komposisi atau karakteristik jenis


sampah kota Tegal (sumber : Dokumen
Masterplan Persampahan kota Tegal)

No Jenis Jumlah % dari


sampah sampah total
( kg/hari ) sampah
( 475.228
kg/hari)
1 Organik 318.402,76 67
36
Jurnal Elektum Vol. 15 No. 2 ISSN : 1979-5564
e-ISSN : 2550-0678

2 Kertas 71.284.2 15 4.5 MENGHITUNG LAJU ALIRAN MASA


3 Plastik 61.779,64 13 UAP
Q
atau karet M=
h2˗h1
4 Lain-lain 23.761.4 5 Dimana :
Dari tabel 3 jumlah produksi sampah M = Laju aliran masa uap keluar dari
organik yaitu 318.402,76 kg/hari, atau 13.266,78 ketel ( kg/jam)
kg/jam ( satu hari = 24 jam), dari data produksi Q = Laju panas yang keluar dari
sampah organik per-jam inilah yang nantinya incenerator (KJ/jam)
untuk menghitung panas pembakaran diruang h1 = Etalphy air masuk ketel (KJ/kg)
bakar. h2 = Entalphy uap keluar ketel ( KJ/kg)
Sebagaimana diketahui :
4.3 MENGHITUNG PANAS Temperatur masuk = 30 0C
PEMBAKARAN DIRUANG BAKAR Tekanan pada ketel = 14 Mpa
Seperti yang telah dijelaskan bahwa total Sehingga dapat diketahui :
nilai kalor sampah organik menurut Arie h1 = 125,8 KJ/kg ( dari tabel )
Fernando, 2007 adalah 674,57 Kkal/kg. h2 = 2637,6 KJ/Kg ( dari tabel )
Sehingga untuk mengetahui panas diruang Q = 1.709.822,6 KJ/jam
pembakaran incinerator : Sehingga :
Qf = M sampah × CV sampah Q
Dimana : M =
h2˗h1
1.709.822,6
Qf = Panas pembakaran diruang =
(2637,6 ˗ 125,8)
bakar (KJ/jam) 1.709.822,6
M sampah = Masa sampah (kg/jam) =
2511,8
CV sampah = Calori Value sampah (KJ/kg) = 680,71 kg/jam
Sebagaimana diketahui :
M sampah = 13.266,78 kg/jam 4.6 MENGHITUNG KINERJA TURBIN
CV sampah = 674,57 Kkal/kg UAP
= 161,1 KJ/kg Pada tingkat keadaan 1
( 1KJ/kg = 0,23884 Kkal/kg )[8] Tekanan masuk = 14 Mpa, utility boiler [9] .
Sehingga : Sehingga :
Qf = M sampah × CV sampah S1 = 5,3726 KJ/Kg ( dari tabel )
= 13.266,78 × 161,1 h2 = h3 = 2637,6 KJ/Kg ( dari tabel )
= 2.137.278,25 KJ/jam Pada tingkat keadaan 2 sistem terbuka [8] .
Diasumsikan :
4.4 MENGHITUNG LAJU PANAS YANG Tekanan keluar = 1 atm
KELUAR DARI INCINERATOR Temperatur keluar = 100 0C
Q
Ƞ= Sehingga :
Qf
Sf2 = 1,3071 KJ/(Kg.K)
Dimana :
Sfg2 = 6,0486 KJ/(Kg.K)
ƞ = Efisiensi ketel (%)
Dikarenakan proses secara isentropik sehingga
Q = Laju panas yang keluar dari incenerator (
S2s = S1 kondisi ini dapat dihitung dengan
KJ/jam)
persamaan sebagai berikut :
Qf = Panas pembakaran diruang bakar
S2s ˗ Sf2
(KJ/jam) X2s =
Sehingga untuk menghitung jumlah kalor yang Sfg2
keluar dari incenerator adalah : Dimana :
Q = ƞ × Qf X 2 s = Kualitas uap keluar turbin proses
Sebagaimana diketahui : isentropik
Ƞ = 80 % = 0,8 S2s = Entropi keluar pada proses
Qf = 2.137.278,25 KJ/kg isentropic (KJ/kg.K)
Sehingga : Sf2 = Entropi air jenuh proses isentroik (
Q = ƞ × Qf KJ/kg.k)
= 0,8 × 2.137.278,25 Sfg2 = Entropi penguapan pada proses
= 1.709.822,6 KJ/jam isentropik ( KJ/kg.K)
Sebagaimana diketahui :

37
Jurnal Elektum Vol. 15 No. 2 ISSN : 1979-5564
e-ISSN : 2550-0678

S2s = S1 = 5,3726 KJ/Kg ( dari tabel ) Sebagaimana diketahui


Sf2 = 1,3071 KJ/(Kg.K) (dari tabel ) Ƞs = 96 % = 0,96
Sfg2 = 6,0486 KJ/(Kg.K) (dari tabel ) h2 = h3 = 2637,6 KJ/Kg ( dari tabel )
Sehingga : hs2 = 1935,7 KJ/kg
S2s ˗ Sf2 Sehingga :
X2s =
Sfg2 Ws = h3 ˗ hs2
5,3726 ˗ 1,3071 = 2637,6 ˗ 1935,7
= = 701,9 KJ/kg
6,0486
4,0655 Wt = Ws × Ƞs
= = 701,9 × 0,96
6,0486 = 673,82 KJ/kg
= 0,672 Selanjutnya h4 dapat dihitung dengan
hs2 = hf2 + X2s × hfg2 menggunakan persamaan kerja turbin
Dimana : adiabatik dengan persamaan W = h3 ˗ h4.
hs2 = Entalpi keluar turbin proses h4 = h3 ˗ Wt
isentropik (KJ/kg) Dimana :
hf2 = Entalpi cair jenuh keluar turbin h4 = Entalpi uap spesifik keluar turbin
proses isentropik (KJ/kg) ( KJ/kg)
X2s = Kualitas uap keluar turbin proses h3 = Etalpi uap spesifik masuk turbin
isentropik ( KJ/kg)
hfg2 = Entalpi penguapan keluar turbin Wt = Keluaran kerja yang dapat diukur
proses isentropic (KJ/kg) dari suatu turbin adiabatik yang sebenarnya
Sebagaimana diketahui : (KJ/kg)
Temperatur keluar = 100 0C Sebagaimana diketahui :
Sehingga diketahui : h2 = h3 = 2637,6 KJ/Kg ( dari tabel )
hf2 = 419,0 KJ/kg (dari tabel ) Wt = 673,82 KJ/kg
hfg2 = 2257,0 KJ/kg (dari tabel ) Sehingga :
Sehingga : h4 = h3 ˗ Wt
hs2 = hf2 + X2s × hfg2 = 2637,6 ˗ 673,82
= 419,0 + 0,672 × 2257,0 = 1.963,78 KJ/kg
= 1935,7 KJ/kg
Pada langkah selanjutnya ialah Menghitung 4.7 MENGHITUNG DAYA YANG
kerja turbin isentropik dan kerja turbin DIHASILKAN GENERATOR
adiabatic sebenarnya, dimana efisiensi turbin N efektif = Wt x M
[17]
isentropik diasumsikan 96 % . Dimana :
wt h3−h4 Nefektif = Daya yang keluar dari turbin
Ƞs = = (KW)
ws h3−hs2
Sehingga : Wt = Keluaran kerja yang dapat diukur
Ws = h3 ˗ hs2 dari suatu turbin adiabatik yang sebenarnya
W = Ws × Ƞs (KJ/kg)
Dimana : M = Laju aliran masa uap keluar dari
Ƞs = Efisiensi turbin isentropik (%) ketel ( kg/jam)
Wt = Keluaran kerja yang dapat diukur Sebagaimana diketahui :
dari suatu turbin adiabatik yang sebenarnya Wt = 673,82 KJ/kg
(KJ/kg) M = 680,71 kg/jam
Ws = Keluaran kerja teoritis suatu Sehingga :
turbin isentropic yang bekerja diantara tingkat Nefektif = Wt x M
keadaan awal dan tingkat keadaan akhir yang = 673,82 × 680,71
sama ( KJ/kg) = 458.676,01 KJ/jam
h3 = Etalpi uap spesifik masuk turbin = 127.410 Watt ( 1KJ/jam =
( KJ/kg) 0,277777777777778 Watt)
h4 = Entalpi uap spesifik keluar turbin = 127,41 KW
( KJ/kg) Langkah selanjutnya adalah menghitung daya
hs2 = Entalpi uap spesifik pada proses yang telah dibangkitkan oleh generator seperti
isentropic ( KJ/kg)
38
Jurnal Elektum Vol. 15 No. 2 ISSN : 1979-5564
e-ISSN : 2550-0678

kita ketahui untuk efisiensi generator sendiri 4 Trisaksono Bagus P. 2002. Pengelolaan
ialah 90 % [16]. Dan Pemanfaatan Sampah Menggunakan
Pgenerator = Nefektif × ƞgenerator Teknologi Incenerator, Jurnal Teknologi
Dimana : Lingkungan, Vol.3, No 1 : 17-23.
Pgenerator = Daya yang dihasilkan generator
5 Cokorde Gede Indra Partha. Penggunaan
(KW)
Sampah Organik Sebagai Pembangkit
Nefektif = Daya yang keluar dari turbin
Listrik di TPA Suwung – Denpasar. Jurnal
(KW)
Vol. 152 9 No.2 Juli – Desember 2010.
ƞgenerator = Efisiensi generator (%)
Sebagaimana diketahui : 6 Fernando, arie 2007 Pemilihan Teknologi
ƞgenerator = 90 % = 0,9 Pengolahan Sampah Pembiayaan dan
Nefektif = 127.410 Watt Institusi TPA Regio Nol ( Studi kasus:
Sehingga : kota Jakarta Barat , kabupaten dan kota
Pgenerator = Nefektif × ƞgenerator Tangerang serta kabupaten
= 127.410 × 0,9 Serang ).Tesis. Jakarta.
= 114.669Watt 7 Soma, Soekaman.2010. Pengantar ilmu
= 114,67 KW teknik lingkungan seri : Pengolahan
sampah perkotaan. IPB press. Bogor.
5 KESIMPULAN
1. Dengan ketersediaan sampah pada TPA 8 Mundzir Qadri, Duwi Adi Rahmat, 2017.
Muarareja kota Tegal sebanyak 988 m3 dengan Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga
massa jenis sampah 481 kg/m3 atau setara Sampah Kapasitas 1000 Watt.
475.228 kg / hari setelah dipilah sampah 9 Ridwan ST,MT*), Elbi Wiseno, ST,MT*),
organik yang ada di TPA Muarareja kota Firdaus**), Karakteristik Ketel Pipa Api
Tegal adalah 67% yaitu 318.402,76 kg/hari Kapasitas Uap 6000 Kg/Jam Berbahan
dan jika dihitung kedalam per jam menjadi Bakar Solar di PT. Mustika Ratu, Tbk.
13.266,78 kg/jam, menghasilkan panas
pembakaran diruang bakar 2.137.278,25 10 Word Bank Technical Guidace Report.
KJ/jam, dengan laju panas yang keluar dari 1999. Municipal solid Waste incineration.
incinerator 1.709.822,6 KJ/jam. Washington, D.C. 20433, U.S.A.
2. Laju aliran masa uap yang keluar dari ketel 11 Cahyo Adi Basuki[1], Ir. Agung Nugroho[2],
uap adalah 680,71 kg/jam dengan suhu masuk Ir. Bambang Winardi[2], Analisis
ketel 30 0 C dengan tekanan 14 MPa, ketel Konsumsi Bahan Bakar Pada Pembangkit
yang digunakan ialah utility boiler, Listrik Tenaga Uap Dengan Metode Least
3. Entalphi yang masuk ke turbin sama dengan Square.
entalphi yang keluar dari ketel uap yaitu
2637,6 KJ/Kg dan entalphi yang keluar dari 12 Qamaruddin1), Muhammad Ilyas Sikki2),
turbin adalah 2076,08 KJ/kg dapat 2016. Analisis Kebutuhan Bahan Bakar
menghasilkan daya 127.410 Watt untuk Terhadap Perubahan Tekanan Uap,
membangkitkan generator. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, Vol. 4, No. 2.
4. Dengan jumlah sampah yang tersedia di TPA 13 M. Suyitno. 2011. Energi Alternatif.
Muarareja kota Tegal yaitu 13.266,78 kg/jam Yuma Pustaka Surakarta.
dapat menghasilkan daya yang keluar dari
generator sebesar 114,67 KW. 14 Safrizal.2014. Distributed Generation
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Kota
DAFTAR PUSTAKA (PLTSa) Type Incinerator Solusi Listrik
1 Dinas Pemukiman Dan Tata Ruang Kota Alternatif kota Medan. Prosiding SNATIF
Tegal. Ke-1 ISBN: 978-602-1180-04-4.
2 Mitchell, B.1997, Pengelolaan 15 Monice1, Pemonov2, 2016. Analisa
Sumberdaya dan Lingkungan, Yogyakarta, Potensi Sampah Sebagai Bahan Baku
Gadjah Mada University Press. Pembangkit Listrik Tenaga Sampah
(PLTSA) Di Pekanbaru, SainETIn (Jurnal
3 Damanhuri, Enri & Tri Padmi, 2010, Sain, Energi, Teknologi & Industri) , Vol
Diktat kuliah TL-3104 pengolahan 1 No 1, pp. 9-16 ISSN 2548-6888 print,
Sampah Bandung : FTSL ITB. ISSN 2548-9445.
39
Jurnal Elektum Vol. 15 No. 2 ISSN : 1979-5564
e-ISSN : 2550-0678

16 Faridha, Budi Pirngadie, Nina Konitat


Supriatna 2015. Potensi Pemanfaatan
Sampah Menjadi Listrik Di TPA Cilowong
Kota Serang Provinsi Banten,
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Vol.14 No.2 : 103-116, ISSN 1978-2365.
17 William C Reynold, Hendrye, Perkin,
1996, Thermodinamika Teknik, Jakarta,
Erlangga.
18 Siti Ade Fatimah, 2009, Analisis
Kelayakan Usaha Pengolahan Sampah
Menjadi Pembangkit Listrik Tenaga
Sampah.
19 http://irianpoo.blogspot.co.id/2013/05
/mengenal-turbin-uap.html
20 http://dunia-
listrik.blogspot.co.id/2009/01/generat
or-dc.html

40

Anda mungkin juga menyukai