Nomor : 188/362/KEP/413.216/2017
Tanggal : 10 Mei 2017
BAB I
DEFINISI
A. Definisi
Skrining adalah suatu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi
apakah kebutuhan dan kondisi pasien dapat dipenuhi oleh sumber daya
atau fasilitas yang ada di rumah sakit yang dilakukan pada kontak
pertama dengan pasien.
Skrining dapat dilaksanakan dengan menggunakan kriteria triase,
penilaian visual, pemeriksaan fisik atau berdasarkan hasil pemeriksaan
fisik, psikologik, pemeriksaan laboratorium atau pemeriksaan diagnostik
imaging sebelumnya.
Pencocokan kebutuhan pasien dengan misi dan sumber daya rumah
sakit tergantung dari informasi yang diperoleh saat melakukan skrining
tentang kebutuhan pasien, biasanya pada kontak pertama.
Skrining merupakan proses memeriksa pasien pada kontak pertama
baik didalam rumah sakit maupun diluar rumah sakit. Skrining ini
meliputi :
1. Pengumpulan informasi
Pengumpulan informasi ini dilakukan dengan anamnesa,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang.
2. Analisis informasi
Informasi yang didapatkan dari anamnesa, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang, dianalisis dan menghasilkan suatu
diagnosis/ problem/ kondisi. Dengan dihasilkannya suatu
diagnosis/ problem/ kondisi maka dapat diidentifikasikan kebutuhan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan pasien tersebut.
Panduan Skrining
Panduan Skrining
B. Tujuan
Skrining dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayanan
kesehatan pasien. Untuk memilah dan menilai pasien agar
mendapatkan pertolongan medik secara cepat dan tepat sesuai
dengan prioritas kategori kegawatdaruratannya dan sesuai dengan
penyakitnya. Kemudian disesuaikan antara kebutuhan pelayanan
kesehatan pasien dengan misi dan sumber daya di RSUD Ngimbang,
sehingga didapatkan keputusan untuk merawat pasien sebagai
pasien rawat jalan, merawat pasien sebagai pasien rawat inap,
mengirim atau merujuk ke pelayanan kesehatan lainnya yang memiliki
fasilitas yang memadai sesuai kebutuhan pasien
Panduan Skrining
Pada pasien yang tidak datang langsung ke rumah sakit, skrining dapat
dilakukan melalui telepon atau skrining dilakukan di tempat asal pasien
yang dilakukan oleh petugas medis RSUD Ngimbang Lamongan.
Panduan Skrining
1 Pelayanan Medik
Spesialis Syaraf
Panduan Skrining
Spesialis Pathologi
Klinik
Panduan Skrining
2 Pelayanan Penunjang
Panduan Skrining
1. Pelayanan - Pemeriksaan
Mikrobiologi Mikrobiologi dan
parasitologi
Panduan Skrining
BAB III
TATALAKSANA
Panduan Skrining
Panduan Skrining
C. Skrining Medis
1. Perawat
a. Skrining medis dilakukan oleh tenaga medis (perawat) yang
berkontak pertama dengan pasien
b. Skrining medis oleh perawat dilakukan oleh perawat poli
kandungan, poli anak, poli lain-lain, serta perawat yang kontak
pertama kali dengan pasien.
c. Ketika kontak pertama kali oleh pasien maka perawat
menanyakan keluhan pasien, sembari melihat kondisi pasien
apakah ada kegawatan atau tidak.
d. Berdasarkan keluhan dan kondisi pasien yang didapat maka
perawat dapat mengarahkan apakah pasien dapat ke
pendaftaran (bila pasien dalam kondisi sehat dan membutuhkan
Panduan Skrining
Panduan Skrining
D. Pemeriksaan Penunjang
Panduan Skrining
2. Kasus Umum
a. Hematologi/ Darah Lengkap : Hemoglobin, Hematokrit,
Leukosit, Trombosit, Eritrosit, LED, dan Hitung Jenis.
b. Glukosa darah sewaktu (sesuai kasus)
c. Kimia Klinik Standar : Ureum, Creatinin, SGOT, SGPT (Sesuai
kasus)
d. Urinalisis Lengkap (sesuai kasus)
e. EKG (untuk pasien jantung, pasien dewasa usia > 40 tahun &
sesuai indikasi )
f. Pemeriksaan Radiologi : Foto Rontgen Thorax (sesuai kasus)
3. Perawatan Geriatri
a. Darah Tepi (Hemoglobin, Hematrokrit, Leukosit, Trombosit,
Hitung Jenis)
b. Glukosa darah sewaktu
c. Kimia Klinik Standar : Ureum, Creatinin, SGOT, SGPT
d. Urinalisis Lengkap (sesuai kasus)
e. Elektrolit (sesuai kasus)
f. EKG, Rontgen Thorax (sesuai kasus)
4. Perawatan Perinatologi
a. Hematologi Rutin & Golongan darah
b. Bilirubin, TSH, dan G6PD ( pada usia hari ke -3 )
c. Glukosa darah sewaktu ( sesuai indikasi )
Panduan Skrining
5. Perawatan ICU
a. Hematologi : Darah Lengkap
b. Gula Darah Sewaktu
c. Analisa Gas Darah
d. Kimia darah : Ureum, Creatinin, SGOT, SGPT, Albumin,
Globulin.
e. Kultur darah, CRP,& IT Ratio
f. Pemeriksaan EKG
g. Pemeriksaan Foto Rontgen Thorax
h. Enzim Jantung (sesuai kasus)
i. Lactat ( sesuai kasus )
Panduan Skrining
BAB IV
Panduan Skrining
Panduan Skrining
Pernafasa
Nafas Normal Tampak Sesak Tidak Bernafas
n
Risiko
Resiko Rendah Resiko Sedang Resiko Tinggi
Jatuh
Skala Nyeri
Tanda Tangan
Nama
Petugas
Panduan Skrining
1. Isi kolom tanggal dan jam sesuai dengan tanggal dan jam
dilakukannya skrining pasien
2. Isi kolom nama pasien, tanggal lahir atau usia dan alamat sesuai
dengan KTP, jika pasien tidak membawa tanda pengenal (KTP) atau
tidak tahu atau lupa maka isi usia pasien
3. Isi kolom sesuai dengan rekam medic lama atau pasien baru.
4. Isi kolom kesadaran dan pernafasan sesuai dengan hasil skrining
visual dan verbal terhadap kondisi pasien
5. Isi kolom risiko jatuh sesuai hasil skrining terhadap pasien dengan
kriteria skoring pengkajian ulang :
a. Risiko Rendah : tidak ada riwayat jatuh, tidak menggunakan alat
bantu untuk jalan/berdiri (tongkat/kruk), gaya berjalan normal,
status mental baik
b. Risiko Sedang : tidak ada riwayat jatuh, ada keluhan pusing+,
badan terasa berat, gaya berjalan lemah (merasa
sempoyongan/nggelier),
c. Risiko Tinggi : ada riwayat jatuh, jalan merambat cenderung
mencari pegangan, tidak ada alat bantu, gaya berjalan
terganggu, pusing +++, vertigo/sempoyongan ++
6. Isi kolom nyeri dada. Tanyakan ke pasien sesuai dengan pilihan kolom
yang ada dan isi sesuai dengan hasil skrining yang ditemukan.
7. Berikan gambar skala nyeri (wongbaker) kepada pasien, tanyakan ke
pasien seberapa tingkat rasa nyeri yang dirasakannya jika diukur
dengan gambar tersebut. Kemudian berikan tanda centang ()
dibawah angka pada gambar skala nyeri sesuai dengan pilihan
Panduan Skrining
Panduan Skrining