PPDS Sp1
02 PROFIL DEPARTEMEN
04 MATRIKS BAHAYA
POTENSIAL DAN
KECELAKAAN KERJA
05 MANAJEMEN RISIKO
BAB I
Pendahuluan
Latar Belakang
RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) rumah sakit pusat rujukan nasional di Jakarta Pusat
Poliklinik atau pelayanan rawat jalan rehabilitasi medik RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
Regulasi tentang K3RS melalui Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 66 tahun 2016
mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit pada tanggal 5 januari 2017
Divisi Muskuloskeletal salah satu divisi pelayanan rawat jalan memiliki resiko untuk terjadinya
kecelakaan kerja yaitu baik resiko bahaya fisik, biologi, kimia, ergonomik serta psikososial
Rumusan Masalah
Dapat mengidentifikasi risiko dan bahaya potensial di Poli Rawat Jalan Divisi
Muskuloskeletal Departemen Rehabilitasi Medik RSUPNasional Dr. Cipto
Mangunkusumo, serta dapat melakukan pengendalian dan pencegahan kejadian yang
berpotensi menyebabkan kecelakaan kerja di lingkungan kerja Pelayanan Rawat Jalan
Divisi Muskuloskletal Departemen Rehabilitasi Medik RSUP Nasional Dr. Cipto
Mangunkusumo.
Tujuan Khusus
Dapat mengidentifikasi risiko dan bahaya potensial serta pengendalian dan pencegahan
kejadian berpotensi menyebabkan kecelakaan kerja di lingkungan kerja Pelayanan
Rawat Jalan Divisi Muskuloskeletal Departemen Rehabilitasi Medik RSUP Nasional Dr.
Cipto Mangunkusumo.
Manfaat
Dapat melakukan tindakan pengendalian dan pencegahan bahaya potensial serta meningkatkan
mutu pelayanan Pelayanan Rawat Jalan Divisi Muskuloskeletal Departemen Rehabilitasi Medik
RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo yang berorientasi patient safety
BAB II
Profil
Departemen Rehabilitasi Medik
Lantai 1: terdiri dari informasi dan Pendaftaran, Layanan Pekerja Sosial Medik (PSM),
Layanan Ortosis dan Prostesis serta Gait Lab Analysis
Lantai 2: layanan Rehabilitasi Pediatri, yaitu fisioterapi anak, okupasi terapi anak, terapi
wicara anak, dan psikologi anak; poli cedera olahraga dan obesitas
Lantai 3: Poliklinik Divisi Geriatri dan Poliklinik Jatuh, Poliklinik USG, Poliklinik Bladder
Visi
Menjadi pusat pelayanan, pendidikan, dan penelitian yang memberikan pengalaman tak
berbatas untuk semua melalui Academic Health System
Misi
• Divisi Muskuloskeletal: Penanganan nyeri, tim terpadu kaki diabetik, pelayanan ortotik
prostetik, tim terpadu luka bakar, dan klinik USG muskuloskeletal, dan cedera olahraga
• Divisi Pediatri : Pelayanan klinik spastisitas, klinik menelan, klinik untuk Sindroma Down, tim
terpadu pusat craniomaxillofasialis, klinik tumbuh kembang terpadu, dan terapi sensori
integrasi
• Divisi Geriatri : Pelayanan klinik jatuh, layanan gangguan postur, dan bekerjasama dengan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam dan Neurologi RSCM
Sumber Daya Manusia
Departemen Rehabilitasi Medik RSCM
02 Lokasi
lantai 4 Departemen Ilmu Kedokteran Fisik
dan Rehabilitasi RSCM.
03 Kegiatan
Loket Poliklinik
Nurse Station
Ruang Dokter
Loket Poliklinik
Tindakan
Paramedis
dan Non
Ruang
Loket Ruang Nurse Konsultasi Pasien
Pasien
Poliklinik Tunggu Station dokter SpKFR
Tindakan
Medis Dokter
Tindakan
Paramedis
dan Non
Ruang
Loket Ruang Nurse Konsultasi Pasien
Pasien
Poliklinik Tunggu Station dokter SpKFR
Tindakan
Medis Dokter
BAB IV
MATRIKS BAHAYA POTENSIAL
DAN KECELAKAAN KERJA
BAB IV. Matriks bahaya potensial dan
kecelakaan kerja
No Kegiatan Bahaya Potensial Gangguan
. kesehatan
FISIK KIMIA BIO ERGO PSIKO
1 Administrasi
Pemanggilan Risiko Paparan 1. Suara serak,
dan vocal virus dan kesulita
Penerimaan abuse bakteri berkomunikasi
pasien (cedera hingga
pita kehilangan
suara) suara
2. Terpapar
COVID-19,
ISPA dan
Airborne
disease lainnya
Bekerja dengan Radiasi Gangguan
BAB IV. Matriks bahaya potensial dan
kecelakaan kerja
No. Kegiatan Risiko Upaya Yang Dilakukan Perusahaan Jumlah
Kecelakaan Pekerja
Kerja
Alat Aturan APD
1 Administrasi 3 orang
Pemanggilan Menggunaka 1. Rolling
dan Penerimaan n pengeras petugas
pasien suara 2. SPO
pemanggilan
pasien di Unit
Rawat Jalan
Bekerja dengan Menggunaka Istirahatkan
komputer n monitor mata setiap
LCD dengan beberap waktu
resolusi sebelum
BAB IV. Matriks bahaya potensial dan
kecelakaan kerja
No Kegiatan Bahaya Potensial Gangguan
. kesehatan
FISIK KIMIA BIO ERGO PSIKO
1 Administrasi
Peralatan kerja 1.Terseng Cedera
yang berkaitan at listrik (Trauma listrik/
dengann listrik 2. Luka bakar)
(Printer, Konsletin hingga
Komputer, g listrik kematian
perkabelan,
sakelar
ekspansi)
Berjalan dil Terpelese Cedera tubuh
lantai yang licin t dan
jatuh
BAB IV. Matriks bahaya potensial dan
kecelakaan kerja
No Kegiatan Risiko Upaya Yang Dilakukan Perusahaan Jumlah
Kecelakaan Pekerja
Kerja
Alat Aturan APD
1 Administrasi 3 orang
Peralatan kerja Kebakaran/Api 1. Hindari kontak/
yang berkaitan menyentuh titik
dengann listrik listrik, kabel/ kabel
(Printer, Komputer, rusak
perkabelan, 2. Waspadai
sakelar ekspansi) kemungkinan
bahaya dan tetap
waspada setiap saat
Berjalan dil lantai Tergelincir dan Gunakan tanda Gunakan sepatu dan
yang licin tersandung peringatan untuk lantai sendal
yang habis dipel
BAB IV. Matriks bahaya potensial dan
kecelakaan kerja
No. Kegiatan Bahaya Potensial Gangguan
kesehatan
2 Anamnesis
2 Anamnesis
Gerakan repetitif Carpal Tunnel Syndrome
jari tangan menulis (CTS) ataupun cedera
rekam medis neuromuskuler lainnya
Membatasi jumlah
pasien, physical
distancing
Melakukan rotasi
unit kerja, cuti
tahunan, dan
Mengadakan
rekreasi
BAB IV. Matriks bahaya potensial dan
kecelakaan kerja
No. Kegiatan Bahaya Potensial Gangguan kesehatan
Membuat SPO
tindakan medis
BAB IV. Matriks bahaya potensial dan
kecelakaan kerja
No. Kegiatan Bahaya Potensial Gangguan kesehatan
Pekerjaan Stress
yang sama Burnout syndrome
terus menerus
(monoton)
BAB IV. Matriks bahaya potensial dan kecelakaan
kerja
No Kegiatan Risiko Upaya Yang Dilakukan Perusahaan Jumlah
Kecelakaan Pekerja
Kerja
Alat Aturan APD
3 Pemeriksaa 1. Membatasi 1-2
n fisis jumlah pasien, orang
2. Menerapkan
aturan physical
distancing dan
mewajibkan
semua untuk
menggunakan
masker
Melakukan rotasi
unit kerja, cuti
tahunan, dan
mengadakan
acara rekreasi
BAB IV. Matriks bahaya potensial dan
kecelakaan kerja
No. Kegiatan Bahaya Potensial Gangguan kesehatan
Membuat SPO
Tindakan Medis
BAB IV. Matriks bahaya potensial dan
kecelakaan kerja
No. Kegiatan Bahaya Potensial Gangguan kesehatan
Melakukan rotasi
unit kerja, cuti
tahunan, dan
mengadakan
acara rekreasi
BAB IV. Matriks bahaya potensial dan
kecelakaan kerja
No. Kegiatan Bahaya Potensial Gangguan kesehatan
Paparan ISPA,
Virus Airborne disease lainnya
dan Hospital acquired Infections
Bakteri (HAIs)
BAB IV. Matriks bahaya potensial dan kecelakaan
kerja
No Kegiatan Risiko Kecelakaan Upaya Yang Dilakukan Perusahaan Jumlah
Kerja Pekerja
4 Tindakan Alat Aturan APD
Rehabilitasi
Medik
USG Sengatan Listrik Peralatan listrik dlakukan cek Panduan Handschoen 1 orang
Muskulo- yang menyebabkan berkala dan menggunaka n penggunaan
skeletal kematian produk yang memenuhi standar USG
SNI Muskuloskel
etal
Risiko jatuh Merapikan kabel yang tidak rapi, SPO Risiko
Membuat jalur kabel yang jatuh,
tertata
Menyiapkan emergency Panduan Handschoen
set penanganan
reaksi alergi
Menyediakan tempat cuci tangan Membatasi Masker, faceshi
dan jumlah pasien eld,
sabun cuci tangan/ handsanitizer handschoen,
gown
BAB IV. Matriks bahaya potensial dan
kecelakaan kerja
No. Kegiatan Bahaya Potensial Gangguan kesehatan
5 Penulisan di 1 orang
rekam medik
Membatasi
jumlah pasien
Melakukan rotasi
unit kerja, cuti
tahunan, dan
mengadakan
acara rekreasi
6. Fasilitas Risiko jatuh Pada kamar mandi diberi SOP Risiko Jatuh
lainnya Bel bantuan untuk keadaan
darurat
BAB V
Manajemen Risiko
V MANAJEMEN RISIKO
Menghilang
kan dan
meminimal
kan
dampak
Kategori Risiko Rumah Sakit
Tahapan Pencegahan
Risk
• pengenalan hazard Assesment
(potensi bahaya) a. Identifikasi bahaya
• identifikasi pekerja
dan faktor risiko
Pencegahan PRIMER • penggunaan APD
b. Analisis risiko, dan
evaluasi risiko
• pemeriksaan kesehatan c. Pengendalian
• screening kesehatan risiko
pemeriksaan bagi
pekerja yang berpotensi
Pencegahan
SEKUNDER
terpajan potensi bahaya.
Divisi Muskuloskeletal
Departemen Rehabilitasi Medik
RR=RP-PR
Penilaian risiko perlu dikurangi dengan upaya yang sudah dilakukan (PR) untuk
mendapatkan nilai risiko residu (RR)
Nilai risiko residu yang didapatkan dapat membantu Departemen Rehabilitasi Medik
RSCM-FKUI untuk menentukan prioritas tindakan yang harus dilakukan untuk
mencegah terjadinya bahaya kesehatan pada layanan laser, injeksi intrartikular, dan
USG intervensi.
Tingkat Risiko Bahaya Kesehatan (S)
Tingkat Deskripsi Dampak Penyakit Kerja Dampak Kecelakaan Kerja
Risiko (S)
Frekeunsi dari
tugas kerja Tugas dikerjakan 1 Tugas dikerjakan Tugas dilakukan
dalam 1 shift kali per minggu atau sekali per shift atau beberapa kali per
kerja (F) kurang kurang shift
Waktu
Pajanan
0 ≤ t < 1 jam 1 1 1
1 ≤ t < 4 jam 1 2 2
t≥ 4 jam 1 2 3
Klasifikasi Probabilitas dari Pajanan Bahaya Kesehatan (P)
Tingkat
Keterangan
Probabilitas
(P)
+1 Sering terjadi (beberapa kali per
tahun)
0 Mungkin terjadi (1-5 th/x)
-1 Jarang terjadi (> 5 th/x)
Peringkat usaha penurunan risiko bahaya Kesehatan
T in g k a t
Risiko Kriteria Peringkat Penggunaan APD, tersedia prosedur standar operasional:
- Pelindung pendengaran (dicetak atau disesuaikan dengan
0 Tidak tersedia alat perlindungan (kolektif maupun personal). tugas)
Terdapat tindakan pengendalian yang teroganisir (minimal - Pakaian pelindung dingin atau panas
terdapat 2 - Apron timbal untuk melindungi radiasi ionisasi
tindakan dari daftar berikut namun tidak terbatas pada daftar 4 - Safety harness
berikut): - Sarung tangan pelindung untuk pekerjaan mekanik
- Instruksi kemanan - Pelindung wajah
- Tanda sumber bahaya
- Pakaian pelindung khusus
2 - siklus kerja/istirahat
- dll
Atau Area tertutup dan pekerja dipindahkan dari tempat tersebut.
Terdapat jadwal pemeliharaan rutin alat-alat. Atau
D ib e rik a n p e lin d u n g k o le k tif (c o n to h : p e lin d u n g te rh a d a p s u m b e r
radiasi,
mengisolasi sumber energi, pagar pelindung, dll)
6 Atau
Operator diisolasi sepenuhnya dari sumber energi
Klasifikasi Risiko Residu (RR)
Risiko Residu Level Risiko Level Prioritas Rencana Kerja
(RR)
RR≥8 Situasi sangat Risiko tinggi Level A Melakukan tindakan
kritikal korektif segera
6≤RR<8 Situasi kritikal Risiko Moderat Level B Diselesaikan dalam
beberapa bulan
Prioritas Medium kedepan
(<6 bulan). Rencana
kerja
untuk memperbaiki
manajemen. Memulai
kampanye untuk
pemantauan
4 ≤ RR < 6 Situasi Non Risiko Rendah Level C Tidak ada urgensi
untuk
Kritikal Prioritas Rendah segera dilakukan
Perbaikan
RR < 4 Situasi yang Risiko yang terkendali Level D Tidak ada tindakan
aman Tidak Prioritas khusus yang diperlukan
untuk perbaikan.
Jadwalkan pengecekan
regular untuk
memastikan
stabilitas
dari kondisi/situasi
Peringkat Risiko Residu Divisi Muskuloskeletal
LOKASI RISIKO RESIDU RISIKO KESEHATAN TARGET RENCANA
KERJA
2 Risiko Vocal Abuse Tidak ada tindakan khusus yang diperlukan
Administrasi: (cedera pita suara) untuk perbaikan.
Jadwalkan pengecekan regular untuk
memastikan
stabilitas dari kondisi/situasi
1 Risiko sengatan listrik Tidak ada tindakan khusus yang diperlukan
Pemanggilan dan untuk perbaikan.
Jadwalkan pengecekan regular untuk
penerimaan pasien memastikan stabilitas dari
kondisi/situasi.
3 Paparan Virus dan Bakteri Tidak ada tindakan khusus yang diperlukan
untuk perbaikan.
Jadwalkan pengecekan regular untuk
memastikan
stabilitas dari kondisi/situasi
4 Posisi duduk karyawan yang tidak Tidak ada tindakan khusus yang diperlukan
ergonomis akibat meja dan kursi yang tidak untuk perbaikan
ergonomis, dan aktivitas petugas yang
mengharuskan pekerja untuk duduk dan
berdiri berulang kali
2 Komplain dari pasien Tidak ada tindakan khusus yang diperlukan
untuk perbaikan.
Jadwalkan pengecekan regular untuk
memastikan stabilitas dari
kondisi/situasi
3 Kekhawatiran terpapar COVID19 Tidak ada urgensi untuk segera
dilakukan perbaikan
Peringkat Risiko Residu Divisi Muskuloskeletal
LOKASI RISIKO RESIDU RISIKO KESEHATAN TARGET RENCANA
KERJA
3 Paparan Virus dan Bakteri Tidak ada tindakan khusus yang
Anamnesis diperlukan untuk perbaikan.
Jadwalkan pengecekan regular untuk
memastikan stabilitas dari kondisi/situasi
4 Posisi duduk yang tidak nyaman dan Tidak ada urgensi untuk segera
kursi atau meja yang tidak ergonomis dilakukan perbaikan
4 Gerakan repetitif jari tangan menulis Tidak ada urgensi untuk segera
rekam medis dilakukan perbaikan
3 Pekerjaan yang sama terus menerus Tidak ada tindakan khusus yang
(monoton) diperlukan untuk perbaikan.
Jadwalkan pengecekan regular untuk
memastikan stabilitas dari
kondisi/situasi
Peringkat Risiko Residu Divisi Muskuloskeletal
LOKASI RISIKO RESIDU RISIKO KESEHATAN TARGET RENCANA
KERJA
5 Adanya paparan gelombang Tidak ada tindakan khusus yang
Tindakan Rehabilitasi elektromagnetik diperlukan untuk perbaikan.
Medik (Laser) Jadwalkan pengecekan regular untuk
memastikan stabilitas dari
kondisi/situasi
3 Paparan Virus dan Bakteri Tidak ada urgensi untuk segera
dilakukan perbaikan
5 Gerakan membungkuk Tidak ada urgensi untuk segera
dilakukan perbaikan
Twisting pinggang
Manual handling saat pengoperasian
alat
Berdiri lama
3 Beban kerja yang berlebihan ataupun Tidak ada tindakan khusus yang
berat diperlukan untuk perbaikan.
Jadwalkan pengecekan regular untuk
memastikan stabilitas dari kondisi/situasi
3 Pekerjaan yang sama terus menerus Tidak ada tindakan khusus yang
(monoton) diperlukan untuk perbaikan.
Jadwalkan pengecekan regular untuk
memastikan stabilitas dari kondisi/situasi
Peringkat Risiko Residu Divisi Muskuloskeletal
LOKASI RISIKO RESIDU RISIKO KESEHATAN TARGET RENCANA
KERJA
3 Paparan Virus dan Bakteri Tidak ada urgensi untuk segera
Tindakan Rehabilitasi dilakukan perbaikan
Medik (USG
Muskuloskeletal)
1 Risiko sengatan listrik Tidak ada tindakan khusus yang
diperlukan untuk perbaikan.
Jadwalkan pengecekan regular
untuk memastikan
stabilitas dari kondisi/situasi.
5 Risiko jatuh akibat kabel yang Tidak ada tindakan khusus yang
tidak rapi diperlukan untuk perbaikan.
Jadwalkan pengecekan regular
untuk memastikan
stabilitas dari kondisi/situasi
2 Alergi bahan gel untuk USG Tidak ada tindakan khusus yang
diperlukan untuk perbaikan.