Anda di halaman 1dari 64

Identifikasi Penilaian, dan Pengendalian Risiko Bahaya Potensial

di Poliklinik Rehabilitasi Medik


Divisi Muskuloskeletal
RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo
Program MDU-MDK

Departemen Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi FKUI

PPDS Sp1

- Ananda Dinta Humaira 2106765183 Preciella Chandra 2106765246


- Audrey Witari 2106765196 Rinaldi 2106765252
- Dwi Putranto Setiawan 2106765201 Rizkina Inayya 2106765265
- Elsie Dyana Pretty Stephanie 2106765214 Rusfanisa 2106765271
- Ikhsan 2106765220 Sofi Wardati 2106765284
- Maria A Dwiarti Kartika H 2106765233 Stantley 2106765290
Agenda
01 PENDAHULUAN

02 PROFIL DEPARTEMEN

03 ALUR KERJA POLIKLINIK


Poli Rehabilitasi Muskuloskeletal
Departemen.Ilmu Kedokteran Fisik Rehabilitasi

04 MATRIKS BAHAYA
POTENSIAL DAN
KECELAKAAN KERJA

05 MANAJEMEN RISIKO
BAB I
Pendahuluan
Latar Belakang
RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) rumah sakit pusat rujukan nasional di Jakarta Pusat

Poliklinik atau pelayanan rawat jalan rehabilitasi medik RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo

Regulasi tentang K3RS melalui Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 66 tahun 2016
mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit pada tanggal 5 januari 2017

Divisi Muskuloskeletal  salah satu divisi pelayanan rawat jalan memiliki resiko untuk terjadinya
kecelakaan kerja yaitu baik resiko bahaya fisik, biologi, kimia, ergonomik serta psikososial
Rumusan Masalah

1. Apa saja risiko dan bahaya potensial di lingkungan kerja Pelayanan


Rawat Jalan Divisi Muskuloskletal Departemen Rehabilitasi Medik RSUP
Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo

2. Bagaimana pengendalian dan pencegahan resiko dan bahaya potensial di


lingkungan kerja Pelayanan Rawat Jalan Divisi Muskuloskletal
Departemen Rehabilitasi Medik RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo.
Tujuan Umum

Dapat mengidentifikasi risiko dan bahaya potensial di Poli Rawat Jalan Divisi
Muskuloskeletal Departemen Rehabilitasi Medik RSUPNasional Dr. Cipto
Mangunkusumo, serta dapat melakukan pengendalian dan pencegahan kejadian yang
berpotensi menyebabkan kecelakaan kerja di lingkungan kerja Pelayanan Rawat Jalan
Divisi Muskuloskletal Departemen Rehabilitasi Medik RSUP Nasional Dr. Cipto
Mangunkusumo.
Tujuan Khusus

Dapat mengidentifikasi risiko dan bahaya potensial serta pengendalian dan pencegahan
kejadian berpotensi menyebabkan kecelakaan kerja di lingkungan kerja Pelayanan
Rawat Jalan Divisi Muskuloskeletal Departemen Rehabilitasi Medik RSUP Nasional Dr.
Cipto Mangunkusumo.
Manfaat

Dapat melakukan tindakan pengendalian dan pencegahan bahaya potensial serta meningkatkan
mutu pelayanan Pelayanan Rawat Jalan Divisi Muskuloskeletal Departemen Rehabilitasi Medik
RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo yang berorientasi patient safety
BAB II
Profil
Departemen Rehabilitasi Medik

RSUPN Cipto Mangunkusumo


Lokasi

Departemen Rehabilitasi Medik merupakan pusat layanan rehabilitasi yang beralamat di


Gedung Departemen Rehabilitasi Medik (DRM), Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Cipto
Mangunkusumo (RSCM) , Jl. Pangeran Diponegoro No. 71, RW. 5, Kenari, Senen, Kota
Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10430. RSCM merupakan Rumah Sakit
Rujukan Nasional, Tipe A, dan sebagai Rumah Sakit Pendidikan untuk Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia
Lingkungan Fisik
Gedung Departemen Rehabilitasi Medik RSCM terdiri dari empat lantai dengan penjabaran:

Lantai 1: terdiri dari informasi dan Pendaftaran, Layanan Pekerja Sosial Medik (PSM),
Layanan Ortosis dan Prostesis serta Gait Lab Analysis

Lantai 2: layanan Rehabilitasi Pediatri, yaitu fisioterapi anak, okupasi terapi anak, terapi
wicara anak, dan psikologi anak; poli cedera olahraga dan obesitas

Lantai 3: Poliklinik Divisi Geriatri dan Poliklinik Jatuh, Poliklinik USG, Poliklinik Bladder

Lantai 4: Poliklinik Rehabilitasi Muskuloskeletal dan Poliklinik Rehabilitasi


Neuromuskular
Visi dan Misi
Departemen Rehabilitasi Medik RSCM

Visi
Menjadi pusat pelayanan, pendidikan, dan penelitian yang memberikan pengalaman tak
berbatas untuk semua melalui Academic Health System

Misi

1. Melaksanakan clinical governance dalam pelayanan Departemen Ilmu Kedokteran Fisik


dan Rehabilitasi secara terintegrasi menuju World Class Hospital
2. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian, pengembangan ilmu dan teknologi
kedokteran di Departemen Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi bertaraf internasional
yang berbasis kompetensi yang berdaya saing baik di tingkat nasional maupun
internasional
Sistem dan Struktur Organisasi
Divisi
Departemen Rehabilitasi Medik RSCM

• Divisi Muskuloskeletal: Penanganan nyeri, tim terpadu kaki diabetik, pelayanan ortotik
prostetik, tim terpadu luka bakar, dan klinik USG muskuloskeletal, dan cedera olahraga

• Divisi neuromuskular: Penanganan spastisitas, gangguan menelan (disfagia dan disfoni),


gangguan gerak, berkemih, memori,sensorik, komunikasi, tulang belakang, dan biofeedback

• Divisi Kardiorespirasi : Pelayanan terpadu rehabilitasi jantung dan paru

• Divisi Pediatri : Pelayanan klinik spastisitas, klinik menelan, klinik untuk Sindroma Down, tim
terpadu pusat craniomaxillofasialis, klinik tumbuh kembang terpadu, dan terapi sensori
integrasi

• Divisi Geriatri : Pelayanan klinik jatuh, layanan gangguan postur, dan bekerjasama dengan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam dan Neurologi RSCM
Sumber Daya Manusia
Departemen Rehabilitasi Medik RSCM

Jenis Tenaga Jumlah


Tenaga Kesehatan
Tenaga Medis 13
Dokter Spesialis Kedokteran Fisik
Tenaga Keperawatan 5
Tenaga Kesehatan Lainnya   dan Rehabilitasi Konsultan (SpKFR-K),
Psikolog Klinis 1
dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan
Pekerja Sosial Medis 1
Fisioterapis 23 Rehabilitasi, tenaga Keteknisian Medis
Terapis Okupasi 6
dan Keterapian Fisik (fisioterapis, terapis
Terapis Wicara 4
Ortotik Prostetik 5 okupasi, terapis wicara, ortotik-prostetik),
Tenaga Non Kesehatan
psikolog, dan pekerja sosial medik.
Rekam Medis 2
Administrasi 13
Outsourcing 13
BAB III
Manajemen Risiko
Poli Rehabilitasi
Muskuloskeletal
01 Jam Pelayanan
 Hari: Senin, Rabu, Jum’at
 Jam: 09.00-14.00

02 Lokasi
 lantai 4 Departemen Ilmu Kedokteran Fisik
dan Rehabilitasi RSCM.

03 Kegiatan
 Loket Poliklinik
 Nurse Station
 Ruang Dokter
Loket Poliklinik

• Edukasi pasien mengenai layanan


Poliklinik Rehabilitasi
Muskuloskeletal.
• Memeriksa identitas pasien
dengan lengkap untuk identifikasi
rekam medis yang sesuai dan juga
untuk memastikan keshahihan
jaminan Kesehatan pasien seperti
ansurasi atau BPJS.
• Pencatatan dan pencarian
dokumen rekam medis pasien
yang digunakan untuk pelayanan
poli dan pencatatan Riwayat
pasien
Nurse Station

• Identifikasi pasien sesuai


dengan data rekam medis.
• Pemeriksaan dan screening
terhadap pasien, meliputi
pemeriksaan tanda vital, skor
nyeri, skala jatuh dan
persetujuan informed
consent.
• Mengantar pasien ke ruang
dokter untuk mendapatkan
pemeriksaan dokter SpKFR.
Ruang Dokter

• Identifikasi ulang pasien yang sudah


diperiksa di nurse station.
• Anamnesis pemeriksaan terhadap pasien
secara menyeluruh.
• Edukasi kondisi pasien dan penyakit, dan
juga tatalaksana yang akan diberikan baik
farmakoterapi maupun non farmakoterapi.
• Pemberian tatalaksana bagi pasien dan
menentukan target terapi kedepannya.
• Memberikan edukasi kepada pasien dan
keluarga pasien terhadap penyakit dan
tatalaksana yang diberikan baik
farmakoterapi maupun non-farmakoterapi.
• Dokumentasi hasil pemeriksaan pada
Rekam Medis.
Alur Pasien

Tindakan
Paramedis
dan Non

Ruang
Loket Ruang Nurse Konsultasi Pasien
Pasien
Poliklinik Tunggu Station dokter SpKFR

Tindakan
Medis Dokter
Tindakan
Paramedis
dan Non

Ruang
Loket Ruang Nurse Konsultasi Pasien
Pasien
Poliklinik Tunggu Station dokter SpKFR

Tindakan
Medis Dokter
BAB IV
MATRIKS BAHAYA POTENSIAL
DAN KECELAKAAN KERJA
BAB IV. Matriks bahaya potensial dan
kecelakaan kerja
No Kegiatan Bahaya Potensial Gangguan
. kesehatan
FISIK KIMIA BIO ERGO PSIKO
1 Administrasi
Pemanggilan Risiko Paparan 1. Suara serak,
dan vocal virus dan kesulita
Penerimaan abuse bakteri berkomunikasi
pasien (cedera hingga
pita kehilangan
suara) suara
2. Terpapar
COVID-19,
ISPA dan
Airborne
disease lainnya
Bekerja dengan Radiasi Gangguan
BAB IV. Matriks bahaya potensial dan
kecelakaan kerja
No. Kegiatan Risiko Upaya Yang Dilakukan Perusahaan Jumlah
Kecelakaan Pekerja
Kerja
Alat Aturan APD
1 Administrasi 3 orang
Pemanggilan Menggunaka 1. Rolling
dan Penerimaan n pengeras petugas
pasien suara 2. SPO
pemanggilan
pasien di Unit
Rawat Jalan
Bekerja dengan Menggunaka Istirahatkan
komputer n monitor mata setiap
LCD dengan beberap waktu
resolusi sebelum
BAB IV. Matriks bahaya potensial dan
kecelakaan kerja
No Kegiatan Bahaya Potensial Gangguan
. kesehatan
FISIK KIMIA BIO ERGO PSIKO
1 Administrasi
Peralatan kerja 1.Terseng Cedera
yang berkaitan at listrik (Trauma listrik/
dengann listrik 2. Luka bakar)
(Printer, Konsletin hingga
Komputer, g listrik kematian
perkabelan,
sakelar
ekspansi)
Berjalan dil Terpelese Cedera tubuh
lantai yang licin t dan
jatuh
BAB IV. Matriks bahaya potensial dan
kecelakaan kerja
No Kegiatan Risiko Upaya Yang Dilakukan Perusahaan Jumlah
Kecelakaan Pekerja
Kerja
Alat Aturan APD
1 Administrasi 3 orang
Peralatan kerja Kebakaran/Api 1. Hindari kontak/
yang berkaitan menyentuh titik
dengann listrik listrik, kabel/ kabel
(Printer, Komputer, rusak
perkabelan, 2. Waspadai
sakelar ekspansi) kemungkinan
bahaya dan tetap
waspada setiap saat
Berjalan dil lantai Tergelincir dan Gunakan tanda Gunakan sepatu dan
yang licin tersandung peringatan untuk lantai sendal
yang habis dipel
BAB IV. Matriks bahaya potensial dan
kecelakaan kerja
No. Kegiatan Bahaya Potensial Gangguan
kesehatan

FISIK KIMIA BIO ERGO PSIKO

2 Anamnesis

Paparan virus COVID-19, ISPA,


dan bakteri dan airborne
disease lainnya

Posisi duduk Gangguan


pasien yang muskuloskeletal,
tidak misalnya LBP
ergonomis
BAB IV. Matriks bahaya potensial dan kecelakaan
kerja
No Kegiatan Risiko Upaya Yang Dilakukan Perusahaan Jumlah
Kecelakaan Pekerja
Kerja
Alat Aturan APD
2 Anamnesis 1 orang
1. Menyediakan Pedoman/SPO Masker,
tempat cuci tangan adaptasi new faceshield,
dan sabun cuci tangan normal di Rumah handschoen
/ handsanitizer Sakit
2. Pengumuman untuk
menggunakan
masker, etika batuk,
dan Langkah-Langkah
mencuci tangan
Menggunakan meja,
kursi yang ergonomis
serta mengatur posisi
yang ergonomis dan
BAB IV. Matriks bahaya potensial dan
kecelakaan kerja
No. Kegiatan Bahaya Potensial Gangguan kesehatan

FISIK KIMIA BIO ERGO PSIKO

2 Anamnesis
Gerakan repetitif Carpal Tunnel Syndrome
jari tangan menulis (CTS) ataupun cedera
rekam medis neuromuskuler lainnya

Kekhawatiran Terjadinya kelelahan


terpapar COVID19 kronis,
Stress terkait
kekhawatiran pajanan
COVID 19
Pekerjaan yang Stress
sama terus Burnout syndrome
menerus
(monoton)
BAB IV. Matriks bahaya potensial dan kecelakaan
kerja
No Kegiatan Risiko Upaya Yang Dilakukan Perusahaan Jumlah
Kecelakaan Kerja Pekerja

Alat Aturan APD


2 Anamnesis 1 orang
1. Pengadaaan rekam Petunjuk
medis elektronik penggunaan rekam
2. Asuhan pasien medis elektronik
sudah disediakan dalam
format baku yang
memudahkan petugas

Membatasi jumlah
pasien, physical
distancing

Melakukan rotasi
unit kerja, cuti
tahunan, dan
Mengadakan
rekreasi
BAB IV. Matriks bahaya potensial dan
kecelakaan kerja
No. Kegiatan Bahaya Potensial Gangguan kesehatan

FISIK KIMIA BIO ERGO PSIKO

3 Pemeriksaan Paparan virus COVID19,


fisis dan bakteri ISPA,
melalui kontak Airborne disease lainnya
langsung Hospital acquired
dengan pasien infections (HAIs)
atau cairan
tubuh pasien
Posisi Gangguan
membungkuk, muskuloskeletal
manual lifting LBP
saat Stenosis cervikalis
mengangkat
atau
memposisikan
bagian tubuh
pasien
BAB IV. Matriks bahaya potensial dan kecelakaan
kerja
No Kegiatan Risiko Upaya Yang Dilakukan Perusahaan Jumlah
Kecelakaan Pekerja
Kerja
Alat Aturan APD
3 Pemeriksaa Menyediakan tempat 1. Membatasi Masker, 1-2
n fisis cuci tangan dan sabun jumlah pasien faceshield, orang
cuci tangan / 2. Melakukan Handschoen,
handsanitizer protokol cover gown
kesehatan sesuai
dengan adaptasi
new normal

Membuat SPO
tindakan medis
BAB IV. Matriks bahaya potensial dan
kecelakaan kerja
No. Kegiatan Bahaya Potensial Gangguan kesehatan

FISI KIMIA BIO ERGO PSIKO


K
3 Pemeriksaa Kekhawatiran Terjadinya kelelahan
n fisis terpapar kronis,
COVID19 Stress terkait
kekhawatiran pajanan
COVID 19

Pekerjaan Stress
yang sama Burnout syndrome
terus menerus
(monoton)
BAB IV. Matriks bahaya potensial dan kecelakaan
kerja
No Kegiatan Risiko Upaya Yang Dilakukan Perusahaan Jumlah
Kecelakaan Pekerja
Kerja
Alat Aturan APD
3 Pemeriksaa 1. Membatasi 1-2
n fisis jumlah pasien, orang
2. Menerapkan
aturan physical
distancing dan
mewajibkan
semua untuk
menggunakan
masker
Melakukan rotasi
unit kerja, cuti
tahunan, dan
mengadakan
acara rekreasi
BAB IV. Matriks bahaya potensial dan
kecelakaan kerja
No. Kegiatan Bahaya Potensial Gangguan kesehatan

4 Tindakan FISIK KIMIA BIO ERGO PSIKO


Rehabilitasi
Medik

Adanya Resiko retinopati hingga


Laser paparan kebutaan
gelombang
elektromagn
etik
Paparan ISPA,
Virus Airborne disease lainnya
dan Hospital acquired infections
Bakteri (HAIs)

Gerakan Gangguan muskuloskeletal


membungkuk misalnya LBP
twisting pinggang
Manual handling saat
pengoperasian alat
Berdiri lama
BAB IV. Matriks bahaya potensial dan kecelakaan
kerja
No Kegiatan Risiko Upaya Yang Dilakukan Perusahaan Jumlah
Kecelakaan Pekerja
Kerja
4 Tindakan Alat Aturan APD
Rehabilita
si Medik
Laser Resiko kerusakan Pembuatan SPO Kacamata cobalt 1 orang
retina Tindakan Medis

Menyediakan tempat Membatasi jumlah Masker,


cuci tangan dan sabun pasien faceshield,
cuci tangan / handschoen,
handsanitizer cover gown

Membuat SPO
Tindakan Medis
BAB IV. Matriks bahaya potensial dan
kecelakaan kerja
No. Kegiatan Bahaya Potensial Gangguan kesehatan

4 Tindakan FISIK KIMIA BIO ERGO PSIKO


Rehabilitasi
Medik

Beban kerja Terjadinya kelelahan


Laser yang berlebihan kronis
ataupun
berat

Pekerjaan yang Stress


sama terus  
menerus Burnout syndrome
(monoton)
BAB IV. Matriks bahaya potensial dan kecelakaan
kerja
No Kegiatan Risiko Upaya Yang Dilakukan Perusahaan Jumlah
Kecelakaan Pekerja
Kerja
4 Tindakan Alat Aturan APD
Rehabilita
si Medik
Laser Membatasi jumlah 1 orang
pasien

Melakukan rotasi
unit kerja, cuti
tahunan, dan
mengadakan
acara rekreasi
BAB IV. Matriks bahaya potensial dan
kecelakaan kerja
No. Kegiatan Bahaya Potensial Gangguan kesehatan

4 Tindakan FISIK KIMIA BIO ERGO PSIKO


Rehabilitasi
Medik

Risiko Luka bakar, terjadinya


USG Sengatan gangguan irama jantung
Muskuloskeletal Listrik

Risiko Pasien atau petugas medis


jatuh jatuh terjerembab kabel
yang tidak rapi

Bahan Timbulnya reaksi alergi


gel untuk
USG

Paparan ISPA,
Virus Airborne disease lainnya
dan Hospital acquired Infections
Bakteri (HAIs)
BAB IV. Matriks bahaya potensial dan kecelakaan
kerja
No Kegiatan Risiko Kecelakaan Upaya Yang Dilakukan Perusahaan Jumlah
Kerja Pekerja
4 Tindakan Alat Aturan APD
Rehabilitasi
Medik
USG Sengatan Listrik Peralatan listrik dlakukan cek Panduan Handschoen 1 orang
Muskulo- yang menyebabkan berkala dan menggunaka n penggunaan
skeletal kematian produk yang memenuhi standar USG
SNI Muskuloskel
etal
Risiko jatuh Merapikan kabel yang tidak rapi, SPO Risiko
Membuat jalur kabel yang jatuh,
tertata
Menyiapkan emergency Panduan Handschoen
set penanganan
reaksi alergi
Menyediakan tempat cuci tangan Membatasi Masker, faceshi
dan jumlah pasien eld,
sabun cuci tangan/ handsanitizer handschoen,
gown
BAB IV. Matriks bahaya potensial dan
kecelakaan kerja
No. Kegiatan Bahaya Potensial Gangguan kesehatan

4 Tindakan FISIK KIMIA BIO ERGO PSIKO


Rehabilitasi
Medik
Risiko Luka tusuk dan
Injeksi tertusuk perdarahan
intraartikular jarum
ESWT Efek Cedera jaringan lunak
getaran
dari alat
BAB IV. Matriks bahaya potensial dan kecelakaan
kerja
No Kegiatan Risiko Upaya Yang Dilakukan Perusahaan Jumla
Kecelakaan h
Kerja Pekerj
a
4 Tindakan Alat Aturan APD
Rehabilitasi
Medik
Injeksi Risiko tertusuk Menyediakan tempat Panduan SPO Handschoen 1 orang
intraartikular jarum cuci tangan dan sabun tindakan
cuci tangan / penyuntikan/
handsanitizer, injeksi,
Menyediakan kotak Panduan SPO
pembuangan benda penanganan
tajam tertusuk jarum suntik
ESWT SPO 1 orang
penggunaan ESWT
BAB IV. Matriks bahaya potensial dan
kecelakaan kerja
No. Kegiatan Bahaya Potensial Gangguan
kesehatan
FISIK KIMIA BIO ERGO PSIKO
5 Penulisan di Posisi duduk yang Gangguan
rekam medik tidak nyaman dan Muskuloskeletal
kursi atau misalnya LBP
meja yang tidak
ergonomis
Beban kerja yang Terjadinya
berlebihan kelelahan kronis
ataupun
berat
Pekerjaan yang Stress 
sama terus Burnout syndrome
menerus
(monoton)
6. Fasilitas lainnya Risiko jatuh
terkait lantai
licin
BAB IV. Matriks bahaya potensial dan kecelakaan
kerja
No Kegiatan Risiko Kecelakaan Upaya Yang Dilakukan Perusahaan Jumlah
Kerja Pekerja

Alat Aturan APD

5 Penulisan di 1 orang
rekam medik

Membatasi
jumlah pasien

Melakukan rotasi
unit kerja, cuti
tahunan, dan
mengadakan
acara rekreasi
6. Fasilitas Risiko jatuh Pada kamar mandi diberi SOP Risiko Jatuh
lainnya Bel bantuan untuk keadaan
darurat
BAB V
Manajemen Risiko
V MANAJEMEN RISIKO

Proses pembuatan dan pelaksanaan


keputusan yang akan membantu mencegah
konsekuensi yang merugikan dan
meminimalkan dampak negatif dari kerugian
yg disengaja pada suatu organisasi.

Menghilang
kan dan
meminimal
kan
dampak
Kategori Risiko Rumah Sakit
Tahapan Pencegahan

Risk
• pengenalan hazard Assesment
(potensi bahaya) a. Identifikasi bahaya
• identifikasi pekerja
dan faktor risiko
Pencegahan PRIMER • penggunaan APD
b. Analisis risiko, dan
evaluasi risiko
• pemeriksaan kesehatan c. Pengendalian
• screening kesehatan risiko
pemeriksaan bagi
pekerja yang berpotensi
Pencegahan
SEKUNDER
terpajan potensi bahaya.
Divisi Muskuloskeletal
Departemen Rehabilitasi Medik

Pelayanan Potensi bahaya kesehatan

Divisi Muskuloskeletal Departemen • Fisika


• Biologi
Rehabilitasi Medik adalah sebuah divisi yang • Kimia
melayani pasien terkait keluhan • Ergonomi
• Psikososial
muskuloskeletal dengan kegiatan pelayanan
mulai dari pendaftaran, anamnesis, pemeriksaan
fisik, tindakan rehabilitasi medik laser, injeksi
intrartikular, USG dan ESWT.
Penilaian Risiko
RP=S+F+P
Penilaian risiko (RP) didapat dari penjumlahan tingkat keparahan atau severity (S),
frekuensi (F) dan dengan probabilitas terjadinya risiko (P)

RR=RP-PR
Penilaian risiko perlu dikurangi dengan upaya yang sudah dilakukan (PR) untuk
mendapatkan nilai risiko residu (RR)

Nilai risiko residu yang didapatkan dapat membantu Departemen Rehabilitasi Medik
RSCM-FKUI untuk menentukan prioritas tindakan yang harus dilakukan untuk
mencegah terjadinya bahaya kesehatan pada layanan laser, injeksi intrartikular, dan
USG intervensi.
Tingkat Risiko Bahaya Kesehatan (S)
Tingkat Deskripsi Dampak Penyakit Kerja Dampak Kecelakaan Kerja
Risiko (S)    
 

1 Tidak Tidak ada penyakit akibat Ada kecelakaan kerja


signifikan
    kerja  
2 Minor Ada penyakit akibat kerja Ada cedera ringan tanpa disertai

    tanpa disertai hilang hari kehilangan hari kerja


    kerja  
    Terjadi penyakit akibat Terjadi cidera akibat kerja dengan

3 Moderat kerja dengan kehilangan kehilangan hari kerja tanpa ada


    hari kerja tanpa ada disabilitas permanen
    disabilitas permanen  
    Terjadi penyakit akibat Terjadi cidera akibat kerja dengan

4 Mayor kerja dengan kehilangan kehilangan hari kerja dengan ada


    hari kerja dengan disabilitas permanen
    disabilitas permanen  
    Kematian atau kecacatan Kematian atau kecacatan
permanen
5 Katastropik permanen
Kriteria Pembobotan Frekuensi (F)

Frekeunsi dari
tugas kerja Tugas dikerjakan 1 Tugas dikerjakan Tugas dilakukan
dalam 1 shift kali per minggu atau sekali per shift atau beberapa kali per
kerja (F) kurang kurang shift
Waktu
Pajanan
0 ≤ t < 1 jam 1 1 1
1 ≤ t < 4 jam 1 2 2
t≥ 4 jam 1 2 3
Klasifikasi Probabilitas dari Pajanan Bahaya Kesehatan (P)

Tingkat
Keterangan
Probabilitas
(P)
+1 Sering terjadi (beberapa kali per
tahun)
0 Mungkin terjadi (1-5 th/x)
-1 Jarang terjadi (> 5 th/x)
Peringkat usaha penurunan risiko bahaya Kesehatan

T in g k a t
Risiko Kriteria Peringkat Penggunaan APD, tersedia prosedur standar operasional:
- Pelindung pendengaran (dicetak atau disesuaikan dengan
0 Tidak tersedia alat perlindungan (kolektif maupun personal). tugas)
Terdapat tindakan pengendalian yang teroganisir (minimal - Pakaian pelindung dingin atau panas
terdapat 2 - Apron timbal untuk melindungi radiasi ionisasi
tindakan dari daftar berikut namun tidak terbatas pada daftar 4 - Safety harness
berikut): - Sarung tangan pelindung untuk pekerjaan mekanik
- Instruksi kemanan - Pelindung wajah
- Tanda sumber bahaya
- Pakaian pelindung khusus
2 - siklus kerja/istirahat
- dll
Atau Area tertutup dan pekerja dipindahkan dari tempat tersebut.
Terdapat jadwal pemeliharaan rutin alat-alat. Atau
D ib e rik a n p e lin d u n g k o le k tif (c o n to h : p e lin d u n g te rh a d a p s u m b e r
radiasi,
mengisolasi sumber energi, pagar pelindung, dll)
6 Atau
Operator diisolasi sepenuhnya dari sumber energi
Klasifikasi Risiko Residu (RR)
Risiko Residu Level Risiko Level Prioritas Rencana Kerja
(RR)
RR≥8 Situasi sangat Risiko tinggi Level A Melakukan tindakan
kritikal korektif segera
6≤RR<8 Situasi kritikal Risiko Moderat Level B Diselesaikan dalam
  beberapa bulan
Prioritas Medium kedepan
  (<6 bulan). Rencana
kerja
  untuk memperbaiki
  manajemen. Memulai
  kampanye untuk
  pemantauan
4 ≤ RR < 6 Situasi Non Risiko Rendah Level C Tidak ada urgensi
untuk
Kritikal Prioritas Rendah segera dilakukan
    Perbaikan

RR < 4 Situasi yang Risiko yang terkendali Level D Tidak ada tindakan
aman   Tidak Prioritas khusus yang diperlukan
untuk perbaikan.
Jadwalkan pengecekan
regular untuk
memastikan
stabilitas
dari kondisi/situasi
Peringkat Risiko Residu Divisi Muskuloskeletal
LOKASI RISIKO RESIDU RISIKO KESEHATAN TARGET RENCANA
KERJA
2 Risiko Vocal Abuse Tidak ada tindakan khusus yang diperlukan
Administrasi: (cedera pita suara) untuk perbaikan.
Jadwalkan pengecekan regular untuk
  memastikan
stabilitas dari kondisi/situasi
1 Risiko sengatan listrik Tidak ada tindakan khusus yang diperlukan
Pemanggilan dan untuk perbaikan.
Jadwalkan pengecekan regular untuk
penerimaan pasien memastikan stabilitas dari
kondisi/situasi.
3 Paparan Virus dan Bakteri Tidak ada tindakan khusus yang diperlukan
untuk perbaikan.
Jadwalkan pengecekan regular untuk
memastikan
stabilitas dari kondisi/situasi
4 Posisi duduk karyawan yang tidak Tidak ada tindakan khusus yang diperlukan
ergonomis akibat meja dan kursi yang tidak untuk perbaikan
ergonomis, dan aktivitas petugas yang
mengharuskan pekerja untuk duduk dan
berdiri berulang kali
2 Komplain dari pasien Tidak ada tindakan khusus yang diperlukan
untuk perbaikan.
Jadwalkan pengecekan regular untuk
memastikan stabilitas dari
kondisi/situasi
3 Kekhawatiran terpapar COVID19 Tidak ada urgensi untuk segera
dilakukan perbaikan
Peringkat Risiko Residu Divisi Muskuloskeletal
LOKASI RISIKO RESIDU RISIKO KESEHATAN TARGET RENCANA
KERJA
3 Paparan Virus dan Bakteri Tidak ada tindakan khusus yang
Anamnesis diperlukan untuk perbaikan.
Jadwalkan pengecekan regular untuk
  memastikan stabilitas dari kondisi/situasi
4 Posisi duduk yang tidak nyaman dan Tidak ada urgensi untuk segera
kursi atau meja yang tidak ergonomis dilakukan perbaikan

4 Gerakan repetitif jari tangan menulis Tidak ada urgensi untuk segera
rekam medis dilakukan perbaikan

3 Kekhawatiran terpapar Covid 19 Tidak ada tindakan khusus yang


diperlukan untuk perbaikan.
Jadwalkan pengecekan regular untuk
memastikan stabilitas dari kondisi/situasi
2 Pekerjaan yang sama terus menerus Tidak ada tindakan khusus yang
(monoton) diperlukan untuk perbaikan.
Jadwalkan pengecekan regular untuk
memastikan stabilitas dari kondisi/situasi
3 Paparan Virus dan Bakteri Tidak ada tindakan khusus yang
diperlukan untuk perbaikan.
Jadwalkan pengecekan regular untuk
memastikan stabilitas dari kondisi/situasi
Peringkat Risiko Residu Divisi Muskuloskeletal
LOKASI RISIKO RESIDU RISIKO KESEHATAN TARGET RENCANA
KERJA
3 Paparan Virus dan Bakteri melalui Tidak ada tindakan khusus yang
Pemeriksaan fisik kontak langsung dengan pasien atau diperlukan untuk perbaikan.
  cairan tubuh pasien Jadwalkan pengecekan regular untuk
memastikan
stabilitas dari kondisi/situasi
4 Posisi membungkuk, manual lifting saat Tidak ada tindakan khusus yang
mengangkat atau memposisikan bagian diperlukan untuk perbaikan.
tubuh pasien Jadwalkan pengecekan regular untuk
memastikan stabilitas dari
kondisi/situasi
4 Kekhawatiran terpapar Covid 19 Tidak ada urgensi untuk segera
dilakukan perbaikan

3 Pekerjaan yang sama terus menerus Tidak ada tindakan khusus yang
(monoton) diperlukan untuk perbaikan.
Jadwalkan pengecekan regular untuk
memastikan stabilitas dari
kondisi/situasi
Peringkat Risiko Residu Divisi Muskuloskeletal
LOKASI RISIKO RESIDU RISIKO KESEHATAN TARGET RENCANA
KERJA
5 Adanya paparan gelombang Tidak ada tindakan khusus yang
Tindakan Rehabilitasi elektromagnetik diperlukan untuk perbaikan.
Medik (Laser)  Jadwalkan pengecekan regular untuk
memastikan stabilitas dari
kondisi/situasi
3 Paparan Virus dan Bakteri Tidak ada urgensi untuk segera
dilakukan perbaikan
5 Gerakan membungkuk Tidak ada urgensi untuk segera
  dilakukan perbaikan
Twisting pinggang
 
Manual handling saat pengoperasian
alat
 
Berdiri lama
3 Beban kerja yang berlebihan ataupun Tidak ada tindakan khusus yang
berat diperlukan untuk perbaikan.
Jadwalkan pengecekan regular untuk
memastikan stabilitas dari kondisi/situasi
3 Pekerjaan yang sama terus menerus Tidak ada tindakan khusus yang
(monoton) diperlukan untuk perbaikan.
Jadwalkan pengecekan regular untuk
memastikan stabilitas dari kondisi/situasi
Peringkat Risiko Residu Divisi Muskuloskeletal
LOKASI RISIKO RESIDU RISIKO KESEHATAN TARGET RENCANA
KERJA
3 Paparan Virus dan Bakteri Tidak ada urgensi untuk segera
Tindakan Rehabilitasi dilakukan perbaikan
Medik (USG
Muskuloskeletal) 
1 Risiko sengatan listrik Tidak ada tindakan khusus yang
diperlukan untuk perbaikan.
Jadwalkan pengecekan regular
untuk memastikan
stabilitas dari kondisi/situasi.
5 Risiko jatuh akibat kabel yang Tidak ada tindakan khusus yang
tidak rapi diperlukan untuk perbaikan.
Jadwalkan pengecekan regular
untuk memastikan
stabilitas dari kondisi/situasi
2 Alergi bahan gel untuk USG Tidak ada tindakan khusus yang
diperlukan untuk perbaikan.

3 Pekerjaan yang sama terus Tidak ada tindakan khusus yang


menerus (monoton) diperlukan untuk perbaikan.
Jadwalkan pengecekan regular
untuk memastikan stabilitas dari
kondisi/situasi
Peringkat Risiko Residu Divisi Muskuloskeletal
LOKASI RISIKO RESIDU RISIKO KESEHATAN TARGET RENCANA
KERJA
Tindakan Rehabilitasi Medik 3 Resiko tertusuk jarum Tidak ada tindakan khusus yang
diperlukan untuk perbaikan.
(Injeksi Intraartikular) Jadwalkan pengecekan regular untuk
memastikan stabilitas dari kondisi/situasi
Tindakan Rehabilitasi Medik 4 Efek getaran dari alat Tidak ada tindakan khusus yang
diperlukan untuk perbaikan.
(ESWT)
Penulisan di Rekam Medik 3 Penekanan alat tulis pada jari dalam Tidak ada tindakan khusus yang
waktu lama dan berulang-ulang diperlukan untuk perbaikan.
Jadwalkan pengecekan regular untuk
memastikan stabilitas dari kondisi/situasi
  2 Beban kerja yang berlebihan ataupun Tidak ada tindakan khusus yang
berat diperlukan untuk perbaikan.
Jadwalkan pengecekan regular untuk
memastikan stabilitas dari kondisi/situasi
  2 Pekerjaan yang sama terus menerus Tidak ada tindakan khusus yang
(monoton) diperlukan untuk perbaikan.
Jadwalkan pengecekan regular untuk
memastikan stabilitas dari kondisi/situasi
Fasilitas Lainnya 3 Risiko jatuh terkait lantai licin Tidak ada tindakan khusus yang diperlukan
untuk perbaikan.
Jadwalkan pengecekan regular untuk
memastikan stabilitas dari kondisi/situasi
Target Rencana Kerja

Untuk risiko kesehatan yang masuk dalam level tidak


prioritas, pihak RSCM khususnya Departemen
Rehabilitasi Medik RSCM akan melakukan monitoring
dan evaluasi agar risiko yang bernilai rendah dan sedang
tidak berubah menjadi tinggi dan evaluasi kesehatan
karyawan secara berkala.
TERIMA KASIH
IKFR JULI 2021

Anda mungkin juga menyukai