Perhimpunan
Penggerak kesejahetraan Jiwa
Tujuan Umum:
• Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu menditeksi dan
menatalaksana gangguan jiwa di layanan primer .
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pelatihan peserta
• Mampu menjelaskan kebijakan pelayanan keswa di layanan
primer
• Mampu melakukan penapisan, pemeriksaan dan diagnosis
gangguan psikotik
• Melakukan intervensi farmakologi dan psikososial terhadap
penderita gangguan psikotik
• Melakukan penatalaksanaan pemasungan
• Melakukan pencatatan / pelaporan dan rujukan pasien
Peserta Pelatihan
Nakes di layanan primer ; dokter, perawat, bidan dsb
Peran
Sebagai pelaksana pelayanan keswa di layanan primer
Fungsi
Melakukan pelayanan kesehatan jiwa di layanan primer
Kompetensi:
Setelah pelatihan peserta punya kompetensi melakukan
pelayanan keswa di layanan primer mulai dari deteksi
dini,pemeriksaan psikiatrik, diagnosis, intervensi,
pencatatan dan pelaporan sertarujukan.
Fasilitator
Psikiater dan perawat telah TOT keswa
Program Acara
Pelatihan Keswa Untuk Nakes
Hari Pertama
Materi Teori Praktek Jumlah
Materi Dasar
Modul 1
Layanan keswa di Puskesmas 2 jpl - 2 jpl
dan IBP
Modul 2 UU No 18 Tahun 2014 1 jpl - 1 jpl
Tentang Keswa dan JKN
Materi Inti
mh-GAP Intervention Guide 1 jpl 1 jpl
Modul 3 Wawancara Klinik 1 1 jpl 2 jpl
Modul 4 Deteksi dan Diagnosis 1 jpl 1 jpl 2 jpl
Gangguan jiwa
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Total 8 jpl
1 jam pelajaran = 45
Program Acara
Pelatihan Keswa Untuk Nakes
Hari Kedua
Materi Teori Praktek Jumlah
Modul : 5 D/ dan Penatalaksanaan 1 jpl 1 jpl 2 jpl
Psikotik ( Skizofrenia )
Modul 6 : D/ dan penatalaksanaan 1 1 2 jpl
Gangguan Depresi
Modul 7 : D/ dan penatalaksanaan 1 jpl 1 jpl 2 jpl
Psikosopmayik dan Gangguan cemas
Modul 8 Gangguan perkembangan 1 1 2
dan perilaku anak
___________________________
Total 8 jpl
Program Acara
Pelatihan Keswa Untuk Nakes
Hari Ketiga
Materi Teori Praktek Jumlah
Modul 9 Diagnosa dan 1 jpl 1 jpl 2 jpk
Penatalaksanaan Demensia
Modul 10 Kedaruratan 1 jpl 1 jpl 2 jpl
Psikiatri
Terapi Relaksasi 1 jpl1 jpl 2 jpl
Total 6 jpl
Proses Pelatihan
1. Proses pelatihan diawali dengan pencairan
sosialisasi.
2. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan
Metode Pelatihan
3. Ceramah dan tanya jawab
4. Diskusi kasus
5. Simulasi/demonstrasi
6. Role playing atau bermain peran
7. Penugasan (diskusi kelompok)
Evaluasi Pelatihan
1. Evaluasi terhadap peserta
– Evaluasi Sumatif: Pre-test, Post-test
– Evaluasi Formatif (keaktifan dll)
2. Evaluasi terhadap pelatih / fasilitator
3. Evaluasi terhadap penyelenggaraan pelatihan
Sertifikasi Pelatihan
Sertifikat diberikan dengan syarat
– Nilai evaluasi akhir pelatihan minimal 75%
– Kehadiran di pelatihan minimal 95%
Referensi
1. World Health Organization. mhGAP Intervention Guide: for mental,
neurological and substance use disorders in non-specialized health settings.
Geneva: World Health Organization, 2010.
2. Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa, Departemen Kesehatan RI.
Kebijakan Nasional Kesehatan Jiwa, 2008.
3. Undang-Undang No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
4. World Health Organization (WHO) & World Organization of Family Doctors
(Wonca): Integrating Mental Health into Primary Care, 2008.
5. Othmer E, Othmer SC. The clinical interview using DSM-IV. Volume1:
Fundamentals. Washington: American Psychiatric Press Inc., 1994.
6. Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan & Sadock’s synopsis of psychiatry. 9th ed.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, 2003.
7. Buku Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas
8. Modul Pelatihan ADAPT (Advance in Depression, Anxiety, and
Psychosomatic Treatment), Divisi Psikiatri Komunitas Departemen Psikiatri
FKUI/RSCM, 2008
9. Pedoman Diagnosis Gangguan Jiwa III, Depkes
UU No 18 Tahun 2014 Tentang Keswa
Perda keswa
Standar Pelayanan Minimal
UU No 18 Tahun 2014 Tentang Keswa
17
Layanan Keswa di FKTP
1. Semua jenis gangguan jiwa dapat dilayani
di FKTP untuk kondisi kegawatdaruratan.
2. Untuk insomnia, gangguan campuran cemas -
depresi, gangguan psikotik akut dan gangguan
demensia tanpa komplikasi dan komorbiditas
dapat dilaksanakan tuntas di FKTP.
(Permenkes No 5 Tahun 2014)
3. Untuk Program Rujuk Balik Penyakit Kronis:
Skizofrenia dapat dilakukan di FKTP 18
Yankes JKN
Meliputi
1. Yankes Rawat Jalan Tk Pertama (RJTP) dan
Rawat Inap Tk Pertama (RITP),
2. Yankes Rawat Jalan Tk Lanjutan ( RJTL ),
Rawat Inap Tk Lanjutan ( RITL )
3. Pelayanan gawat darurat
4. Yankes lain ditetapkan menteri
(Lampiran Permenkes 28/2014 Pelayanan Kesehatan pada JKN)
Yankes JKN
1. Yankes diberikan di fasilitas kesehatan
yang telah melakukan perjanjian
kerjasama dengan BPJS Kesehatan.
2. Pada keadaan kegawatdaruratan
medik atau darurat medik dapat
dilakukan oleh fasilitas kesehatan
yang tidak bekerja sama dengan BPJS
Kesehatan.
20
(Lampiran Permenkes 28/2014 Pelayanan Kesehatan pada JKN)
Yankes JKN
22
Yankes Tingkat Pertama = Yankes Non
Spesialistik . Administrasi pelayanan;
a. Promotif dan preventif;
b. Pemeriksaan, pengobatan, konsultasi
medis
c. Tindakan medis non spesialistik ( op
/non op)
d. dst
23
Yan med di PKTP mencakup
1. Kasus medis yang dapat
diselesaikan tuntas PKTP
2. Kasus medis yang membutuhkan
penanganan awal sebelum
dilakukan rujukan
3. Kasus medis rujuk balik
24
Yankes Tk Pertama
Pasal 17
• Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16
untuk pelayanan medis mencakup:
– kasus medis yang dapat diselesaikan secara tuntas di Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama;
– kasus medis yang membutuhkan penanganan awal sebelum dilakukan rujukan;
– kasus medis rujuk balik;
– pemeriksaan, pengobatan, dan tindakan pelayanan kesehatan gigi tingkat pertama;
– pemeriksaan ibu hamil, nifas, ibu menyusui, bayi dan anak balita oleh bidan atau dokter;
dan
– rehabilitasi medik dasar.
• Pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai
dengan panduan klinis.
• Panduan klinis pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditetapkan oleh Menteri. 25
Yankes JKN
Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat
Lanjut (FKRTL) penerima rujukan
wajib merujuk kembali peserta JKN
disertai jawaban dan tindak lanjut
yang harus dilakukan jika secara
medis peserta sudah dapat dilayani di
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) yang merujuk. 26