Anda di halaman 1dari 30

Modul Pelatihan Keswa

Bandung Juli 2019

Perhimpunan
Penggerak kesejahetraan Jiwa
Tujuan Umum:
• Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu menditeksi dan
menatalaksana gangguan jiwa di layanan primer .
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pelatihan peserta
• Mampu menjelaskan kebijakan pelayanan keswa di layanan
primer
• Mampu melakukan penapisan, pemeriksaan dan diagnosis
gangguan psikotik
• Melakukan intervensi farmakologi dan psikososial terhadap
penderita gangguan psikotik
• Melakukan penatalaksanaan pemasungan
• Melakukan pencatatan / pelaporan dan rujukan pasien
Peserta Pelatihan
Nakes di layanan primer ; dokter, perawat, bidan dsb
Peran
Sebagai pelaksana pelayanan keswa di layanan primer
Fungsi
Melakukan pelayanan kesehatan jiwa di layanan primer
Kompetensi:
Setelah pelatihan peserta punya kompetensi melakukan
pelayanan keswa di layanan primer mulai dari deteksi
dini,pemeriksaan psikiatrik, diagnosis, intervensi,
pencatatan dan pelaporan sertarujukan.
Fasilitator
Psikiater dan perawat telah TOT keswa
Program Acara
Pelatihan Keswa Untuk Nakes
Hari Pertama
Materi Teori Praktek Jumlah
Materi Dasar
Modul 1
Layanan keswa di Puskesmas 2 jpl - 2 jpl
dan IBP
Modul 2 UU No 18 Tahun 2014 1 jpl - 1 jpl
Tentang Keswa dan JKN
Materi Inti
mh-GAP Intervention Guide 1 jpl 1 jpl
Modul 3 Wawancara Klinik 1 1 jpl 2 jpl
Modul 4 Deteksi dan Diagnosis 1 jpl 1 jpl 2 jpl
Gangguan jiwa
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Total 8 jpl
1 jam pelajaran = 45
Program Acara
Pelatihan Keswa Untuk Nakes
Hari Kedua
Materi Teori Praktek Jumlah
Modul : 5 D/ dan Penatalaksanaan 1 jpl 1 jpl 2 jpl
Psikotik ( Skizofrenia )
Modul 6 : D/ dan penatalaksanaan 1 1 2 jpl
Gangguan Depresi
Modul 7 : D/ dan penatalaksanaan 1 jpl 1 jpl 2 jpl
Psikosopmayik dan Gangguan cemas
Modul 8 Gangguan perkembangan 1 1 2
dan perilaku anak

___________________________
Total 8 jpl
Program Acara
Pelatihan Keswa Untuk Nakes
Hari Ketiga
Materi Teori Praktek Jumlah
Modul 9 Diagnosa dan 1 jpl 1 jpl 2 jpk
Penatalaksanaan Demensia
Modul 10 Kedaruratan 1 jpl 1 jpl 2 jpl
Psikiatri
Terapi Relaksasi 1 jpl1 jpl 2 jpl
Total 6 jpl
Proses Pelatihan
1. Proses pelatihan diawali dengan pencairan
sosialisasi.
2. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan
 Metode Pelatihan
3. Ceramah dan tanya jawab
4. Diskusi kasus
5. Simulasi/demonstrasi
6. Role playing atau bermain peran
7. Penugasan (diskusi kelompok)
Evaluasi Pelatihan
1. Evaluasi terhadap peserta
– Evaluasi Sumatif: Pre-test, Post-test
– Evaluasi Formatif (keaktifan dll)
2. Evaluasi terhadap pelatih / fasilitator
3. Evaluasi terhadap penyelenggaraan pelatihan

Sertifikasi Pelatihan
Sertifikat diberikan dengan syarat
– Nilai evaluasi akhir pelatihan minimal 75%
– Kehadiran di pelatihan minimal 95%
 
Referensi
1. World Health Organization. mhGAP Intervention Guide: for mental,
neurological and substance use disorders in non-specialized health settings.
Geneva: World Health Organization, 2010.
2. Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa, Departemen Kesehatan RI.
Kebijakan Nasional Kesehatan Jiwa, 2008.
3. Undang-Undang No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
4. World Health Organization (WHO) & World Organization of Family Doctors
(Wonca): Integrating Mental Health into Primary Care, 2008.
5. Othmer E, Othmer SC. The clinical interview using DSM-IV. Volume1:
Fundamentals. Washington: American Psychiatric Press Inc., 1994.
6. Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan & Sadock’s synopsis of psychiatry. 9th ed.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, 2003.
7. Buku Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas
8. Modul Pelatihan ADAPT (Advance in Depression, Anxiety, and
Psychosomatic Treatment), Divisi Psikiatri Komunitas Departemen Psikiatri
FKUI/RSCM, 2008
9. Pedoman Diagnosis Gangguan Jiwa III, Depkes
UU No 18 Tahun 2014 Tentang Keswa
Perda keswa
Standar Pelayanan Minimal
UU No 18 Tahun 2014 Tentang Keswa

1. Memberi akses layanan keswa yang


komprehensif - kesinambungan
2. Tersedianya anggaran bagi upaya
keswa dan pembiayaan bagi ODGJ
3. Memberi perlindungan hukum,
sosial dan advokasi bagi ODGJ
Fasyankes keswa
1. Fasyankes WAJIB menyelenggarakan
pelayanan Keswa
2. Fasilitas Layanan diluar sektor kesehatan
a. Wajib didirikan di tiap Kab / Kota
b. Wajib memberi akses terhadap
pelayanan kesehatan dan obat-obatan
c. Wajib bekerjasama dengan fasyankes.
Fasyan diluar sektor kesehatan berbasis
masyarakat.
1. Panti sosial
2. Pusat kesejahteraan sosial
3. Pusat rehabilitasi sosial
4. Rumah perlindungan sosial
5. Pesantren,institusi berbasis keagamaan
6. Rumah singgah
7. Lembaga kesejahteraan sosial
8. Praktik psikolog
9. Praktik pekerja sosial
Hak ODGJ ( Pasal 70 )
1. Mendapatkan pelayanan Keswa di fasilitas YANKES
yang mudah dijangkau sesuai standar pelayanan Keswa
2. Mendapatkan jaminan atas ketersediaan obat
psikofarmaka sesuai dengan kebutuhannya
5. Mendapatkan pelindungan dari setiap bentuk
penelantaran, kekerasan, eksploitasi, serta diskriminasi;
6. Mendapatkan kebutuhan sosial sesuai dengan tingkat
gangguan jiwa
7. Pemerintah dan Pemda bertugas dan bertanggung
jawab menyediakan sarana dan prasarana dalam
penyelenggaraan upaya keswa.
Pasal 80
Pemerintah dan Pemda bertanggung
jawab melakukan penatalaksanaan
ODGJ terlantar, menggelandang,
mengancam keselamatan dirinya
dan / atau orang lain, dan / atau
mengganggu ketertiban dan / atau
keamanan umum.
UU No 18 Tahun 2014 Pasal 81
Pemerintah dan Pemda WAJIB
melakukan upaya rehabilitasi ODGJ
terlantar dan menggelandang,
mengancam keselamatan dirinya
dan/atau orang lain, dan/atau
mengganggu ketertiban dan/atau
keamanan umum.
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL

Untuk Indonesia yang lebih sehat

17
Layanan Keswa di FKTP
1. Semua jenis gangguan jiwa dapat dilayani
di FKTP untuk kondisi kegawatdaruratan.
2. Untuk insomnia, gangguan campuran cemas -
depresi, gangguan psikotik akut dan gangguan
demensia tanpa komplikasi dan komorbiditas
dapat dilaksanakan tuntas di FKTP.
(Permenkes No 5 Tahun 2014)
3. Untuk Program Rujuk Balik Penyakit Kronis:
Skizofrenia dapat dilakukan di FKTP 18
Yankes JKN
Meliputi
1. Yankes Rawat Jalan Tk Pertama (RJTP) dan
Rawat Inap Tk Pertama (RITP),
2. Yankes Rawat Jalan Tk Lanjutan ( RJTL ),
Rawat Inap Tk Lanjutan ( RITL )
3. Pelayanan gawat darurat
4. Yankes lain ditetapkan menteri
(Lampiran Permenkes 28/2014 Pelayanan Kesehatan pada JKN)
Yankes JKN
1. Yankes diberikan di fasilitas kesehatan
yang telah melakukan perjanjian
kerjasama dengan BPJS Kesehatan.
2. Pada keadaan kegawatdaruratan
medik atau darurat medik dapat
dilakukan oleh fasilitas kesehatan
yang tidak bekerja sama dengan BPJS
Kesehatan.
20
(Lampiran Permenkes 28/2014 Pelayanan Kesehatan pada JKN)
Yankes JKN

1. Yankes dilaksanakan berjenjang dimulai dari


yankes tingkat pertama.
2. Yankes tingkat kedua hanya diberikan atas
rujukan dari yankes tingkat pertama.
3. Yankes tingkat ketiga hanya diberikan atas
rujukan yankes tingkat kedua atau tingkat
pertama, kecuali gawat darurat, kekhususan
permasalahan kesehatan pasien, pertimbangan
geografis, dan pertimbangan ketersediaan
fasilitas. 21

(Lampiran Permenkes 28/2014 Pelayanan Kesehatan pada JKN)


Faskes Tingkat Pertama:
1. Puskesmas atau yang setara
2. Praktik dokter
3. Praktik dokter gigi
4. Klinik pratama atau yang setara
5. RS Kelas D Pratama atau yang setara.
(Lampiran Permenkes 28/2014 Pelayanan Kesehatan pada JKN)

22
Yankes Tingkat Pertama = Yankes Non
Spesialistik . Administrasi pelayanan;
a. Promotif dan preventif;
b. Pemeriksaan, pengobatan, konsultasi
medis
c. Tindakan medis non spesialistik ( op
/non op)
d. dst
23
Yan med di PKTP mencakup
1. Kasus medis yang dapat
diselesaikan tuntas PKTP
2. Kasus medis yang membutuhkan
penanganan awal sebelum
dilakukan rujukan
3. Kasus medis rujuk balik

24
Yankes Tk Pertama
Pasal 17
• Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16
untuk pelayanan medis mencakup:
– kasus medis yang dapat diselesaikan secara tuntas di Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama;
– kasus medis yang membutuhkan penanganan awal sebelum dilakukan rujukan;
– kasus medis rujuk balik;
– pemeriksaan, pengobatan, dan tindakan pelayanan kesehatan gigi tingkat pertama;
– pemeriksaan ibu hamil, nifas, ibu menyusui, bayi dan anak balita oleh bidan atau dokter;
dan
– rehabilitasi medik dasar.
• Pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai
dengan panduan klinis.
• Panduan klinis pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditetapkan oleh Menteri. 25
Yankes JKN
Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat
Lanjut (FKRTL) penerima rujukan
wajib merujuk kembali peserta JKN
disertai jawaban dan tindak lanjut
yang harus dilakukan jika secara
medis peserta sudah dapat dilayani di
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) yang merujuk. 26

(Lampiran Permenkes 28/2014 Pelayanan Kesehatan pada JKN)


Yankes JKN
Program Rujuk Balik (PRB) pada penyakit-
penyakit kronis (diabetes mellitus,
hipertensi, jantung, asma, Penyakit Paru
Obstruktif Kronis (PPOK), epilepsy,
SKIZOFRENIA, stroke, SLE) WAJIB
dilakukan bila kondisi pasien sudah
stabil, disertai dengan surat keterangan
rujuk balik yang dibuat dokter spesialis/sub
spesialis. 27

(Lampiran Permenkes 28/2014 Pelayanan Kesehatan pada JKN)


Yankes JKN
Yankes bagi peserta HIV-AIDS, TBC, Malaria
serta Kusta dan KORBAN NARKOTIKA
yang memerlukan rehabilitasi medis,
pelayanannya dilakukan di fasilitas kesehatan
tingkat pertama yang merupakan bagian
dari pembayaran kapitasi dan di fasilitas
kesehatan tingkat lanjutan tetap dapat
diklaimkan sesuai tarif INA-CBGs,
sedangkan obatnya menggunakan obat
program. 28
(Lampiran Permenkes 28/2014 Pelayanan Kesehatan pada JKN)
Yan Obat
Yan Obat Peserta JKN di FKTP dilakukan
oleh apoteker di instalasi farmasi klinik
pratama / ruang farmasi di Puskesmas /
apotek sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan. Yan Obat Peserta JKN di
FKRTL dilakukan oleh apoteker di instalasi
farmasi rumah sakit / klinik utama /apotek
sesuai ketentuan perundang-undangan.
29
Dalam hal di Puskesmas belum
memiliki apoteker maka pelayanan
obat dapat dilakukan oleh tenaga
teknis kefarmasian dengan
pembinaan apoteker dari Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kot

Anda mungkin juga menyukai