Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER

MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN

MEMBANGUN KETERTEKANAN KARAKTER


MENGGUNAKAN STATIC SHOT

Disusun Oleh:
Muhammad Rifqi Ryanto
1810953032
FTV B

PROGRAM STUDI S1 FILM DAN TELEVISI


FAKULTAS SENI MEDIA REKAM
INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2020
Judul: Membangun ketertekanan karakter menggunakan static shot

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sinematografi salah satu aspek penting dalam pembuatan film. Menjadi penting
karena banyak teknik sinematografi yang bisa diterapkan untuk memperkuat naratif
film. Banyak jenis teknik dalam sinematografi salah satunya dan paling mendasar
adalah static shot. Static shot adalah shot dimana kamera diletakkan di tripod
sehingga tidak ada pergerakan. Banyak digunakan untuk dialog, membangun
kompisisi dengan tepat juga salah satunya pembangunan karakter.
Karakter pada film yang akan dibangun adalah karakter yang kesepian dan
tertekan. Dengan pembawaan peran yang baik, aspek penting lain yang turut andil
atas keberhasilan pemabangunan karakter adalah teknik sinematografi. Pada
penelitian ini akan diungkapkan penerapan static shot untuk membangun karakter
yang kesepian dan tertekan dalam film.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud static shot?
2. Bagaimana gambar yang dihasilkan dari static shot?
3. Bagaimana static shot dapat menciptakan karakter yang tertekan?
4. Bagaimana menciptakan static shot?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian static shot?
2. Untuk mengidentifikasi gambar yang dihasilkan dari static shot?
3. Untuk menganalisa static shot dapat menciptakan karakter yang tertekan?
4. Untuk mengetahui bagaimana menciptakan static shot?

D. Manfaat Penelitian
1. Mengetahui pengertian static shot?
2. Mengetahui gambar yang dihasilkan dari static shot?
3. Mengetahui static shot dapat menciptakan karakter yang tertekan?
4. Mengetahui bagaimana menciptakan static shot?
BAB 2 LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk menyampaikan
suatu pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul di suatu tempat tertentu.
(Effendy, 1986: 134). Pesan film bisa bermacam - macam tergantung apa maksud film
itu dibuat. Pesan yang disampaikan menggunakan berbagai macam cara antara lain
menggunakan simbol - simbol dalam referensi pikiran manusia, komposisi gambar,
dialog, dan sebagainya. Hal tersebut yang membuat film sebagai media yang ampuh
untuk menyampaikan pesan tertentu karena bentuknya yang berupa audio dan visual.
film mampu bercerita banyak dalam waktu singkat, penonton dibawa seakan - akan ke
dimensi ruang dan waktu yang berbeda yang secara tak sadar memengaruhi pikiran
penonton.
Menurut Himawan Pratista (2008: 1-2) film, secara umum dapat dibagi atas dua
unsur pembentuk yakni, unsur naratif dan unsur sinematik. Unsur naratif berhubungan
dengan aspek cerita atau tema film. Setiap film cerita tidak mungkin lepas dari unsur
naratif. Setiap cerita pasti memiliki unsur-unsur seperti tokoh, masalah, konflik,
lokasi, waktu, serta lainnya. Sedangkan unsur sinematik merupakan aspek-aspek
teknis dalam produksi sebuah film
Dalam penyampain sebuah pesan, peran sinematografi sangatlah penting. Hal
tersebut sebagai pendukung dan penguat sebuah pesan yang ingin disampaikan.
Dalam bukunya Blain Brown menjelaskan tentang ruang film yaitu Ruang film
merupakan pengenalan dasar menuju kepada pemahaman esensi konsep visual
storytelling (penceritaan). Hal ini sangat penting agar seorang sinematografer atau
videografer yang mendampingi sutradara bukan hanya sekedar teknisi yang
merancang syuting yang bagus, melainkan juga memahami bagaimana sinematografi
dapat mendukung storyteling.
Static shot dalam film adalah shot tanpa pergerakan kamera. Juga dikenal sebagai
shot terkunci, atau shot tidak bergerak. Suatu shot dapat diisi dengan pergerakan
kendaraan, karakter, properti, cuaca, dll, tetapi kamera itu sendiri tidak bergerak
dalam static shot.
Salah satu keuntungan dari gerakan kamera stasis adalah potensi untuk menjadi
lebih objektif daripada shot dinamis. Bidikan yang bersih dan statis tidak menyiratkan
penilaian apa pun atas subjek. Namun, static shot mampu memberikan kesan subjektif
tergantung pada sudut yang dipilih.
Pengembangan karakter adalah proses penciptaan karakter dalam naskah. Ada
berbagai macam cara membentuk sebuah karakter dalam naskah. Selain dari
pembawaan aktor itu sendiri ataupun dengan wardrobe dan make up yang digunakan,
sinematografi sangat penting untuk menciptakan interpretasi alam bawah sadar
penonton. Penggunaannya bermacam - macam dengan banyak gaya visual
storytelling.
Karakter tertekan diciptakan dengan adanya beckground story ataupun masalah
yang dihadapi. Dengan menciptakan background story karakter kalian akan punya
layer yang lebih kompleks dan bertekstur. Karakter yang mengacu pada peristiwa di
masa lalu akan memperluas cakupan cerita dan memberi karakter sebuah
perkembangan yang lebih baik dalam cerita.
Static shot yang memliki sifat tak bergerak yang memfokuskan penonton dalam
sebuah frame dapat digunakan untuk mengarahkan pada pembangunan karakter tokoh
dalam film. Static shot yang tidak bergerak mengurung karakter dalam situasi yang Ia
hadapi. Kondisi sunyi tanpa adanya pergerakan makin membuat penonton hanyut
dalam mood dari tokoh itu sendiri. Namun meskipun static shot bukan berarti
membuat film berjalan secara statis tapi tetap akan bergerak secara dinamis mengikuti
perjalanan cerita tokoh.

Anda mungkin juga menyukai