memiliki inisiatif untuk mengembangkan oleh personil kelompok usaha juga belum
kemandiriannya melalui kegiatan usaha yang mencukupi untuk pengembangan yang
produktif. lebih kepada usaha bisnis yang lebih besar.
Upaya untuk memberdayakan diri Permasalahan yang sering muncul adalah
dirasakan perlu oleh kelompok pemuda di yang berkaitan dengan aspek usaha seperti
Desa Karanglo dan Desa Sidodadi manajemen bisnis yang masih tradisional dan
Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar. lemahnya permodalan yang kurang, aspek
Inisiatif untuk membuka usaha juga untuk non bisnis, seperti masih belum kuatnya jiwa
mengatasi tidak berjalannya organisasi wirausaha dari para personil, aspek produksi
Karang Taruna yang notabene satu-satunya seperti pengembangan desain dan teknik
organisasi kepemudaan juga tidak berjalan produksi sablon, serta aspek pemasaran yang
secara efektif, oleh sebab itu dirasa perlu kurang maksimal. Pengembangan teknik
untuk membentuk suatu wadah berupa pemasaran pada usaha souvenir dengan
kelompok yang dapat memfasilitasi pemuda- sentuhan teknologi dan desain menonjolkan
pemudi yang tidak memiliki rutinitas ciri khas daerah, serta pemantapan
pekerjaan, untuk belajar bersama, dengan manajemen dan jiwa wirausaha menjadi
berorientasi pada dunia kerja dan dunia usaha penting untuk diusahakan.
sehingga menjadi manusia yang produktif, Target yang akan dicapai melalui tahap-
kreatif dan inovatif. Maka pada tanggal 5 Juli an pelaksanaan Ipteks bagi Masyarakat
2012 dibentuklah kelompok pemuda yang (IbM) kelompok usaha sablon digital
memulai kegiatan usaha bidang sablon. Hasil ini adalah: (a) Aspek produksi, yaitu
kerajinan dan souvenir dapat dipasarkan meningkatnya teknologi produksi pembuatan
dikalangan individual, kelompok sampai souvenir, meningkatnya kemampuan da-
instansi pemerintah serta lokasi-lokasi lam bidang desain melalui program corel
pariwisata yang strategis. draw dan photoshop serta pemantapan
Seiring dengan perkembangannya, telah prosedur produksi dengan memperhatikan
dilakukan pengembangan usaha pada bidang kesehatan dan keselamatan kerja; (b)
lainnya. Dan sampai saat ini kelompok usaha Aspek manajemen, yaitu pada managemen
tesebut berhasil mengembangkan usaha pada keuangan, mengadakan pengelolaaan ke-
bidang sablon digital seperti; pembuatan kaos uangan yang baik dengan pembukuan yang
sablon, gantungan kunci sablon, kipas sablon, teratur, melalui manajemen pemasaran
dan lain-lain yang dalam pengerjaannya menghasilkan bentuk-bentuk promosi melalui
masih dilakukan secara manual dengan berbagai media, perluasan jaringan pasar dan
fasilitas seadanya. Sedangkan prospek dari mempermudah akses konsumen memesan
usaha itu sendiri sangat menjanjikan, karena produk. Melalui manajemen SDM dapat
lokasi tempat usaha mereka masuk di meningkatkan kemampuan SDM dengan
Kabupaten Karanganyar dapat dikatakan pelatihan, pemberian motivasi wirausaha dan
sebagai daerah yang memiliki banyak daerah pemberdayaan diri.
wisata yang banyak dikunjungi oleh Luaran yang akan dihasilkan melalui
wisatawan. pelaksanaan Ipteks bagi Masyarakat
Tingkat pendidikan para anggota kelompok usaha sablon digital ini adalah: (a)
kelompok usaha souvenir ini rata-rata lulusan
SLTP dan SMA, keterampilan yang
dimiliki
104 ABDIMAS Vol. 19 No. 2, Desember
2015
Maria Krisnawati, Wulansari P, IbM Kelompok Usaha Souvenir Sablon Digital 105
Mujiyono
Berbagai produk dengan sentuhan desain mitra. Pemateri yang akan diundang pada
yang menarik dan teknologi. Produk berupa kegiatan ini adalah seorang Pengusana Muda
kaos sablon, gantungan kunci sablon, kipas yang memiliki usaha dalam bidang digital
sablon dan mug sablon; (b) Label dan Merk sablon di daerah Surakarta. Kegiatan ini
untuk branding produk-produk yang untuk semua personil mitra dan pihak usaha
dihasilkan; (c) Leaflet untuk promosi produk; pemuda yang berada di daerah setempat.
(d) Plastik dan dos kemasan produk; (e) Kegiatan ini diarahkan untuk membangun
Tas Kertas untuk kemasan luar; (f) Pameran mindset wirausaha bagi mitra usaha sehingga
produk; (g) Pembuatan web untuk promosi dapat menumbuhkan motivasi wirausaha
produk; dan (f) Munculnya wirausaha baru. dan pengembangan usaha mitra.Kegiatan ini
dilakukan dalam bentuk diskusi interaktif
METODE untuk mengungkap permasalahan dan potensi
Melalui kegiatan IbM ini akan usaha yang dapat dikembangkan oleh mitra.
ditawarkan solusi bagi permasalahan-
permasalahan yang telah dirumuskan di atas. Pelatihan manajemen usaha
Pendekatan yang ditawarkan bagi realisasi Kegiatan ini dilakukan dalam rangkaian
program IbM ini adalah model kegiatan Enterpreneurship Motivation. Fokus
pemberdayaan dengan langkah-langkah dari materi ini adalah menambahnya
sebagai berikut: 1) Tahap Persiapan; 2) wawasan tentang strategi merintis dan
Tahap Assesment; 3) Tahap Perencanaan mengembangkan usaha bagi para kelompok
Program atau Kegiatan; 4) Tahap usaha baik secara umum maupun secara
Pemformulasian Rencana Aksi; 5) Tahap khusus yang berkaitan dengan jenis usaha
Pelaksanaan (Implementasi) Program atau souvenir sablon digital yang sedang digeluti.
Kegiatan; serta 6) Tahap Evaluasi.
Program IbM ini akan dilaksanakan Company visit
sebagai upaya pemberdayaan kelompok
pemuda dalam bidang kewirausahaan melalui Kegiatan kunjungan industri akan
kegiatan pelatihan kewirausahaan yang dilakukan ke lokasi usaha sablon dan toko-
menitikberatkan kepada pengembangan toko yang memasarkan produk-produk
usaha. Metode pelaksanaan program yang tersebut. Melalui kegiatan ini akandiperoleh
akan dilakukan adalah : (1) pelatihan informasi berkaitan dengan teknis produksi
manajemen usaha, (2) Pelatihan produksi, (3) dan strategi usaha yang dapat menambah
pelatihan administrasi dan (4) pendampingan. wawasan dan keterampilan mitra dalam
Semua metode ini merupakan satu kesatuan mengembangkan usaha.
dari program IbM ini.
Pendampingan penyusunan rencana bisnis
PelatihanEntrepreneurship Motivation
Rencana bisnis merupakan bagian
Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk penting dari upaya pengembangan bisnis.
pelatihan motivasi wirausaha dan tukar Sebagian wirausaha menganggap rencana
pengalaman dengan usahawan muda yang bisnis tidaklah terlalu penting sepanjang
sukses untuk meningkatkan gairah wirausaha
106 ABDIMAS Vol. 19 No. 2, Desember
2015
Maria Krisnawati, Wulansari P, IbM Kelompok Usaha Souvenir Sablon Digital 107
Mujiyono
terbentuklah kelompok usaha PETA terhadap barang dan alat produksi sudah
(Pemuda Tawangmangu) yang awalnya dapat di akses di Tawangmangu bahkan jika
bergerak pada bidang pembuatan souvenir diperlukan dari Solo.Hanya saja sering terjadi
serta barang- barang kerajinan cindera mata. kesulitan jika alat-alat utama tidak bekerja
Untuk menjadikan usaha yang lebih matang dengan baik seperti komputer dan printer
dan besar tidak hanya cukup memiliki motif untuk perancangan atau desain produk.
untuk memperoleh penghasilan karena itu Teknik produksi dasar sudah dikuasai oleh
akan menjebak kelompok usaha dalam semua personil yang ada.Namun hal ini
putaran bisnis yang tidak berkembang. belumlah dianggap cukup untuk
Kegiatan awal yang dilakukan untuk pengembangan kualitas produk yang lebih
menyentuh aspek motivasi usaha yang baik dengan standar pasar yang lebih
dilakukan adalah kegiatan training wirausaha tinggi.Salah satu kegiatan untuk
untuk materi motivasi wirausaha.Kegiatan ini meningkatkan kemampuan teknik produksi
dilaksanakan pada hari Senin 21 Juli 2014 di personil adalah mengunjungi beberapa sentra
Tawangmangu.Kegiatan ini dilakukan dalam produksi cetak sablon yang merupakan sentra
bentuk pelatihan motivasi wirausaha dalam produksi sablon dengan kelas Distro di Solo
bentuk tukar pengalaman dengan usahawan pada tanggal 18 Agustus
muda yang sukses untuk meningkatkan 2014.Selama melakukan kunjungan di Solo
gairah wirausaha pemuda mitra. mereka memperoleh pengetahuan tentang
Ketrampilan managerial usaha yang teknik produksi yang berkualias, baik untuk
dimilikiolehkelompokPETAsetelahdilakukan pekerjaan kecil maupun pekerjaan partai.
pelatihan dianggap cukup menunjang dalam Pelatihan pembuatan desain
keberhasilan usaha yang dilakukan.Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 2014
manajemen usaha ini diikuti oleh semua di Tawangmangu.Pada awalnya kelompok
pemuda yang tergabung dalam kelompok usaha ini hanya menerima pesanan yang
PETA.Pemateri pelatihan ini adalah Maria desainnya diperoleh dari konsumen.Setelah
Krisnawati yang merupakan ketua pengabdi diadakan pelatihan pembuatan desain ini,
IbM Kelompok Usaha Souvenir Sablon peserta dapat mengeksplorasi ide yang dapat
Digital.Kegiatan ini dilaksanakan pada hari digunakan untuk mengembangkan desain
Selasa 22 Juli 2014 di Tawangmangu. kreatif dan inovatif.Souvenir dengan
Keterampilan produksi yang dimiliki desain yang kreatif dan inovatif dengan
oleh pemuda yang tergabung dalam tema pariwisata Tawangmangu mengambil
kelompok PETA dianggap cukup menunjang ciri khas tempat wisata grojogan sewu
terhadap proses produksi souvenir sablon Tawangmangu, selain dapat lebih
digital. Keterampilan tersebut diperoleh mengenalkan tempat pariwisata yang ada di
secara otodidak yang dikembangkan secara Tawangmangu juga dapat meningkatkan
beratahap oleh kelompok PETA. Semua penghasilan anggota PETA.
personil dapat melakukan proses produksi Selama kegiatan IbM, kelompok usaha
kecuali kemampuan disain perancangan bisnis telah didorong untuk mulai membuka
produk yang hanya dimiliki oleh dua orang. diri untuk melakukan promosi lebih intensif
Alat dan bahan produksi tidak menjadi dengan mengembangkan media promosi
masalah karena akses seperti pembuatan facebook dengan nama
PETA, brosur yang disebarkan kepada
target
112 ABDIMAS Vol. 19 No. 2, Desember
2015
Maria Krisnawati, Wulansari P, IbM Kelompok Usaha Souvenir Sablon Digital 113
Mujiyono