Disusun Oleh:
Yuni Novitasari (C.511.17.0030)
Yuni Novitasari
ABSTRAK
Indonesia merupakan salah satu negara dengan SDA (Sumber Daya Alam)
yang melimpah, dimana salah satu pemanfaatan SDA ini berupa pengembangan
disektor kepariwisataan. Pemanfaatan SDA untuk keperluan pengembangan
pariwisata harus memperhatikan pilar-pilar pembangunan berkelanjutan untuk
menjaga kelestarian lingkungan sehingga meminimalisir dampak buruk dari suatu
pembangunan dan menjadi salah satu komponen tolak ukur dalam keberhasilan
pengembangan pariwisata. Menurut Surjono (2010) dalam Agus Sarwo Edi Sudrajat
(2018) di Indonesia sendiri terdapat 5 pilar pembagunan berkelanjutan, yaitu sosial,
ekonomi, ekologi, kelembagaan dan penegakan hukum. Adapun tujuan dari laporan
ini adalah megidentifikasi sejauh mana peran lima pilar pembangunan berkelanjutan
pada perkembangan wisata Forest Kopi dan Kembanglangit Park, serta apa saja
keterlibatan masyarakat. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah metode
penelitian kualitatif deskriptif, dimana pada penelitian ini memberikan gambaran atas
sesuatu keadaan sejelas mungkin dan tidak ada perlakuan terhadap objek yang
diteliti. Menurut Sukamadinata (2007) penelitian deskriptif merupakan metode
penelitian yang digunakan untuk menggambarkan fenomena yang ada dan sedang
berlangsung saat ini maupun pada masa lampau. Berdasarkan hasil kajian
disimpulkan bahwa pengembangan wisata Forest Kopi dan Kembanglangit Park
sudah menerapkan lima pilar pembangunan berkelanjutan dengan baik sehingga
terdapat suatu tatan pengembangan pariwisata yang baik dan terpadu, dimana aspek
Abstract
Indonesia is one of the countries with abundant natural resources (natural
resources), where one of the uses of natural resources is the development of the
tourism sector. The use of natural resources for tourism development needs to pay
attention to the pillars of sustainable development to preserve the environment so as
to minimize the negative impacts of a development and become a benchmark
component in the success of tourism development. According to Surjono (2010) in
Agus Sarwo Edi Sudrajat (2018) in Indonesia, there are 5 pillars of sustainable
development, namely social, economic, ecological, institutional and law
enforcement. The purpose of this report is to identify the role of the five pillars of
sustainable development in the tourism development of the Forest Kopi and
Kembanglangit Park, as well as the community involvement. The method used in this
study is descriptive qualitative research method, in which this study provides a
description of a situation as clearly as possible and there is no treatment of the object
under study. According to Sukamadinata (2007) descriptive research is a research
method used to describe existing and ongoing phenomena today and in the past.
Based on the results of the study, it is concluded that the tourism development of
Forest Kopi and Kembanglangit Park has implemented the five pillars of sustainable
development well so that there is a good and integrated tourism development system,
where the most prominent and most beneficial aspects are the economic and
ecological aspects, and the participation the surrounding community as workers, and
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia yang
memiliki berbagai potensi sumber daya yang melimpah. Hal ini juga berpengaruh
dengan munculnya pemanfaatan sumber daya yang ada berupa mulai menjamurnya
sektor pariwisata, baik itu yang dikelola perseorangan, pengembang, pemerintah,
swasta, maupun masyarakat setempat. Sri Nurhayati Qodriyatun (2018) menyatakan
bahwa sektor pariwisata telah menjadi backbone bagi perekonomian Indonesia
semenjak tiga tahun terakhir terhitung dari tahun 2018.
Sektor pariwisatan sendiri merupakan salah satu potensi yang sekarang ini
banyak diangkat dan dikembangkan diberbagai negara, terutama terjadinya
kecenderungan peningkatan pasar pariwisata internasional yang kebanyakan memilih
berwisata pada kawasan yang masih alami dan terkesan asri sehingga dapat
melupakan suasana di perkotaan yang cenderung penat dan ramai. Di Indonesia
sendiri mulai bermunculan wisata-wisata yang mengusung konsep modern sekaliagus
alami dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam suatu wilayah, dimana
pemanfaatan sumber daya alam untuk keperluan pariwisatan juga harus
memperhatikan pilar-pilar pembangunan berkelanjutan untuk menjaga kelestarian
lingkungan sehingga meminimalisir dampak buruk dari suatu pembangunan.
Menurut Surjono (2010) dalam Agus Sarwo Edi Sudrajat (2018) di Indonesia sendiri
terdapat 5 pilar pembagunan berkelanjutan, yaitu sosial, ekonomi, ekologi,
kelembagaan dan penegakan hukum.
Pembangunan berkelanjutan sangat erat hubunganya dengan pemanfaatan
sumber daya alam dan lingkungan hidup, sehingga pada perencanaan maupun
TINJAUAN TEORI
2.1. Pengembangan Wilayah
Pengembangan wilayah merupakan salah satu bagian dari upaya untuk
mempercepat perkembangan sosial ekonomi masyarakat, menjaga kelestarian
lingkungan hidup, serta mengurangi kesenjangan antar wilayah. Salah satu bentuk
1. Ekonomi,
2. Sosial, dan
3. Lingkungan.
Di Indonesia sendiri tidak cukup hanya bergantung kepada tiga pilar tersebut
sehingga menurur Menurut Surjono (2010) dalam Agus Sarwo Edi Sudrajat (2018)
menetapkan 5 pilar pembangunan berkelanjutan yang terdiri dari:
1. Sosial,
2. Ekonomi
3. Ekologi,
4. Kelembagaan, dan
5. Penegakan Hukum.
METODOLOGI
Dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif, dimana pada
penelitian jenis ini memberikan gambaran atau uraian atas sesuatu keadaan sejelas
munkin dan tidak ada perlakuan terhadap objek yang diteliti. Menurut Sukamadinata
(2007) penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk
menggambarkan fenomena-fenomena yang ada dan sedang berlangsung saat ini
maupun pada saat masa lampau. Penelitian ini bermaksut untuk mendapatkan
deskripsi dan gambaran mengenai pengembangan pariwisata menggunakan
pendekatan pembanggunan berkelanjutan pada wisata Forest Kopi dan
Kembanglangit Park, sifat pendekatan ini termasuk kedalam penelitian kualitatif.
Untuk menggumpulkan data dan mendapatkan gambaran serta deskripsi yang
jelas tentang pengembangan pariwisata berkelanjutan di wisata Forest Kopi dan
Kembanglangit Park maka dilakukan wawancara terhadap pemilik/pengembang
wisata tersebut dan beberapa karyawan maupun wisatawan yang berkunjung serta
4. Pengelolaan Kelembagaan
Pengelolaan kelembagaan pada wisata Forest Kopi dan Kembanglagit Park
sejauh ini masih dikelolaa oleh pengembang yang dibantu oleh para staf ahli dengan
mengutamakan musyawarah dalam setiap pengembilan keputusanya, sehingga untuk
kelembagaan seperti organisasi masyarakat tidak ada pelibatan dikarenakan wisata
ini merupakan wisata yang dikelolaa sepenuhnya oleh pengembang diatas lahan
milik perhutani (hutan dari pengawasan perhutani Pekalongan Timur) dan peran serta
masyarakat saat ini hanya sebagai pekerja serta penyetok teh untuk keperluan
penjualan di Forest Kopi, dan peran pemerintahpun untuk hal pengembangan wisata
ini hanya dalam bentuk dukungan moril saja.
5. Pengelolaan Penegakan Hukum
Pengelolaan penegakan hukum pada wisata Forest Kopi dan Kembanglagit
Park sebagai dasar salah satu bentuk peraturan lokal yang dibangun bersama dan
telah disepakati serta dilaksanakan dimana pada wisata ini terdapat dua peruntukan
peraturan. Peraturan pertama adalah peraturan yang dibuat oleh pihak pengembang
yang ditujukan kepada pengunjung berupa aturan menjaga kebersihan lingkungan,
dan mematuhi protokol kesehatan selama masa pandemi ini, selain itu juga ada
peraturan yang ditetapkan oleh pihak perhutani selaku pemilik lahan yang
dikembangkan yang ditujukan kepada pengembang berupa tidak boleh menebang
pohon sembarangan dimana jika adapun penebangan harus izin dengan kapolsek
terlebih dahulu dan juga dari pihak perhutani, tidak boleh menggunakan banyak
perkerasan, serta bangunan harus sesuat standar yang berlaku.
Untuk mencapai pembangunan berkelanjutan sendiri pada wisata Forest Kopi
dan Kembanglagit Park perluh adanya aturan hukum yang jelas dan pasti. Tanpa
adanya hal ini tentunya pembanggunan dan perkembangan wisata ini akan berjalan
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawati, Rina. 2013. Modul Pariwisata Berkelanjutan. Academia.edu
Pitana, I. Gede dan Gayatri, Putu C. 2005. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi
Qodriyatun, Siti Nurhayati. 2018. Implementasi Kebijakan Pengembangan
Pariwisata Berkelanjutan Di Karimunjawa. Jakarta: Jurnal.drr.go.id
Rusyidi, Binahayati dan Fedryansah, Muhammad. 2018. Pengembangan Pariwisata
Berbasis Masyarakat. Jurnal Pekerjaan Sosial
Sudrajat, Agus Sarwo Edy. 2018. Pilar Pembangunan Berkelanjutan: Kajian
Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Kampung Batik Rejomulyo
Semarang Timur. Semarang
Sukamadinata, Nana Syaodih. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Rosdakarya
Sutiarso, Moh Agus. 2017. Pengembangan Pariwisata Yang Berkelanjutan Melalui
Ekowisata. Bali