Anda di halaman 1dari 4

BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL

KELOMPOK 1:
1. Alfath Rahagika Insani (01)
2. Amanda Zulfa Widya (02)
3. Anandito Adam Pratama (03)
4. Anis Santika (04)
5. Aulia Jami’atus Saufi (05)
6. Tazkia Ainun Nisa Qatrunnada (31)

SMAN 1 KARANGANOM
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Bioteknologi Konvensional

A. Pengertian
Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang memanfaatkan jasa
mikroorganisme secara langsung untuk menghasilkan produk baru yang sesuai dengan
kebutuhan manusia melalui proses peragian atau fermentasi.

B. Ciri-ciri bioteknologi konvensional:


1. Terdapat mikroorganisme dengan ciri tertentu dan dapat memproduksi enzim yang
berperan sebagai biokatalisator.
2. Adanya metode/mekanisme tertentu untuk mendayagunakan mikroorganisme
secara teknologi.
3. Diperolehnya produk mempunyai nilai tambah dan bermanfat bagi kepentingan
manusia, baik dalam bentuk pangan, obat-obatan, dan poduk-produk lain.

C. Pemanfaatan bioteknologi konvensional


1. Pembuatan tempe
Tempe terbuat dari kacang kedelai yang telah direbus setengah matang dan ditaburi
ragi dari jamur Rhizopus oligosporus atau Rhizopus oryzae. Jamur ini menghasilkan
enzim pengurai protein (proteolitik) yang menyebabkan kacang kedelai menjadi lunak.
Miselium jamur yang tumbuh dapat mengikat butir–butir kedelai sehingga dapat
bersatu.
2. Pembuatan roti
Pada pembuatan roti, biji-bijian serelia dipecah dulu untuk dijadikan tepung terigu.
Terigu ditambah air untuk mengaktifakan enzim-enzim, misalnya amilase. Amilase lalu
menghidrolisis tepung menjadi maltosa, lalu menjadi glukosa. Setelah itu ditambah
khamir Sacchromyces cerevisiae. Khamir akan memanfaatkan glukosa sebagai substrat
respirasinya yang akhirnya membentuk CO2. CO2 membentuk gelembung-gelembung
yang akan terperangkap pada adonan oti. Adanya gelembung-gelembung ini
menyebabkan roti bertekstur ringan dan mengembang.

3. Pengolahan Anggur
Minuman anggur atau wine terbuat dari sari buah anggur yang difermentasikan oleh
Saccharomyces cerevisiae. Enzim-enzim yang terdapat dalam yeast mengubah fruktosa
dalam sari buah anggur menjadi glukosa, lalu mengubahnya lagi menjadi alkohol.
Fermentasi ini umumnya memakan waktu 5-14 hari. Jenis-jenis minuman anggur yang
dihasilkan bergantung pada jenis buah anggur yang digunakan, proses fermentasi, dan
cara penyimpanannya. Rasa dan aroma anggur bergantung pada asam-asam organik dan
senyawa-senyawa aromatik organik yang terdapat dalam sari buah anggur dan proses
fermentasi. Minuman anggur umumnya mengandung alkohol dengan kadar 5-10%.
Proses pembuatan minuman anggur:
a) Anggur dimasukkan ke mesin penghancur dan pemisah tangkai
b) Anggur yang telah dibersihkan dimasukkan ke tangki fermentasi selama 10 hari
sehingga terjadi pengubahan gula menjadi alkohol
c) Setelah difermentasi, jus anggur menjadi wine dan melewati tangki penekanan
d) Lalu wine kembali difermentasikan
e) Setelah difermentasi, wine dipisahkan dari sedimennya dan disimpan
f) Setelah disimpan, wine dapat dimasukkan dalam botol.

Anda mungkin juga menyukai