Anda di halaman 1dari 2

Nama 

: Azelia Yinka Wulandari


NIM    : 2301939506

INTERNATIONAL RELATIONS RESEARCH METHOD


TASK 3 ‘THEORY AND HYPOTHESIS’
KEBAKARAN HUTAN MENJADI ISU INTERNASIONAL

Theory
Dalam sebuah teori hubungan internasional Liberalisme, mengemukakan bahwa teori
tersebut memiliki prinsip keunggulan absolut dapat dibentuk melalui kerja sama, dan perdamaian
pun dapat diciptakan. Ini berhubungan dengan kerja sama atau bantuan yang telah diberikan oleh
state actor dan non state actor dalam menjalin hubungan yang menciptakan perdamaian antar
negara. Teori liberalisme sangat menjunjung tinggi perdamaian dan sebisa mungkin
menyelesaikan masalah dengan kepala dingin. Penyelesaian masalah dalam bencana kebakaran
hutan ini dapat digambarkan dengan saling bantu membantu, seperti contohnya, non state actor
maupun state actor sama-sama berperan dalam isu bencana alam ini tanpa sedikitpun mencoba
untuk memunculkan konflik. State actor memberikan bantuan yang lebih besar kontribusinya
seperti mengirim personel untuk membantu. Sedangkan untuk non state actor juga berperan
mungkin tidak sebesar kontribusi state actor, tetapi sangat berguna dan bermanfaat bagi
masyarakat yang terkena dampak bencana kebakaran hutan. Seperti contohnya penggalangan
dana yang dibuat oleh sebuah organisasi Kitabisa.com yang mengajak masyarakat untuk
menyisihkan dana mereka untuk membantu korban, yang mana dana ini akan sangat berguna
berapapun jumlahnya untuk melengkapi kembali kebutuhan sandang pangan maupun papan
korban yang terbakar habis. Dari sini bisa dilihat bahwa tidak penting aktor negara ataupun
bukan aktor negara, selama bantuan tersebut adalah bantuan nyata, maka akan tetap berguna
berapapun itu jumlahnya bagi suatu negara. Hubungan kedua negara yang saling membantu pun
menjadi semakin akrab terjalin.

Hypothesis
Kebakaran hutan adalah isu bencana alam dalam hubungan internasional yang menjadi
isu penting untuk diselesaikan oleh pemerintah dalam negara tersebut. Kebakaran yang terjadi
juga bukan kebakaran kecil, melainkan kebakaran hutan dan lahan yang menyebabkan banyak
kerugian juga menyebabkan polusi asap berlebihan yang bukan mengganggu satu negara saja,
tetapi asap tersebut juga bisa mencemari kebersihan udara negara tetangga. Kasus ini bisa
diakibatkan oleh dua hal, fenomena alam sendiri seperti cuaca ekstrim dan musim panas yang
gersang, juga perubahan iklim yang tidak menentu. Lalu bisa diakibatkan juga oleh ulah campur
tangan oknum tidak bertanggung jawab yang melakukan penebangan dan pemangkasan lahan
untuk kepentingan sendiri atau golongan. Jika melihat hal yang menjadi permasalahan adalah
dampak negatif yang dihasilkan dari kebakaran hutan membuat seluruh negara mengalami
kesulitan dan tidak dapat menjadikan hal ini sebagai sesuatu yang bisa dibilang pemersatu antar
bangsa, justru negara lain semakin terganggu dengan dampak negatif tersebut, padahal
penyebabnya hanya berasal dari masyarakat dalam negara itu saja seperti yang sudah saya angkat
tadi yaitu pembakaran hutan dan lahan gambut secara liar dan masyarakat negara lain yang
terkena imbasnya tentu tidak melakukan hal apa pun atau tidak ada sedikit pun campur tangan,
tetapi malah ikut merasakan polusi yang buruk akibat asap.

Tentu ini yang membuat hubungan kedua negara atau lebih menjadi tidak akrab dalam
segi masyarakatnya, jika masyarakat merasa sudah terlalu terganggu, pasti masyarakat mencoba
juga untuk mengadu kepada pemerintahan, dari situ bisa sampai ke kementerian luar negeri
untuk menyampaikan rasa tidak nyaman masyarakatnya. Maka dari itu, peran state actor dan non
state actor membuat sesuatu yang bisa dikatakan penengah secara khusus dalam segi antar
masyarakat langsung maupun antar kenegaraan, karena saat non state actor seperti yang sudah
saya katakan tadi, membantu mengumpulkan dana bantuan secara online seperti menyebarkan
tautan untuk masyarakat yang ingin berdonasi kepada negara yang terkena dampak negatif dalam
jejaring media sosial facebook, twitter, atau melalui platform lainnya. Hal ini akan menimbulkan
rasa simpati yang besar, dan negara yang dibantu juga akan merasa walaupun mereka terkena
dampak dari sesuatu yang tidak mereka lakukan, setidaknya ada bantuan yang diterima dari
pihak yang bersangkutan. Sama seperti para state actor yang sudah memberikan bantuan tenaga
nyata yaitu menerjunkan personel untuk membantu memadamkan, juga memberikan rasa
tanggung jawab dan berusaha untuk saling menjalin kerja sama dan saling membantu jika ada
kedua belah pihak mengalami musibah.

Anda mungkin juga menyukai