0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang tugas dan prinsip-prinsip penanggulangan bencana secara umum. Prinsip-prinsip utama yang disebutkan antara lain kemitraan dengan masyarakat, koordinasi antar instansi, transparansi dan akuntabilitas, serta pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan bencana.
Dokumen tersebut membahas tentang tugas dan prinsip-prinsip penanggulangan bencana secara umum. Prinsip-prinsip utama yang disebutkan antara lain kemitraan dengan masyarakat, koordinasi antar instansi, transparansi dan akuntabilitas, serta pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan bencana.
Dokumen tersebut membahas tentang tugas dan prinsip-prinsip penanggulangan bencana secara umum. Prinsip-prinsip utama yang disebutkan antara lain kemitraan dengan masyarakat, koordinasi antar instansi, transparansi dan akuntabilitas, serta pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan bencana.
1. Cepat dan tepat di Indonesia banyak sekali bencana, macam-macam bencana alam di
Indonesia antara lain banjir, tanah longsor, gunung meletus. Sudah sewajarnya kalau penanggulangan bencana harus dilakukan secara tepat dan tepat, sebab bila tidak akan mengakibatkan lebih banyak korban dan lebih banyak kerugian. Contohnya meminalisir korban dan harta benda 2. Prioritas adalah harus mengetahui mana yang diprioritaskan dalam prosesnya, sudah tentu jika penyelamatan nyawa harus selalu didahulukan dibandikan penyelamatan harta benda dan seterusnya berdasarkan skala prioritas. Contohnya utamakan penyelamatan manusia kemudian harta benda 3. Kemitraan adalah tidak hanya tanggung jawab pemerintah saja yang dalam menanggulangi bencana, akan tetapi semua lapisan masyarakat juga harus ikut serta. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat harus mampu menjalin kemitraan yang baik. Kemitraan tersebut bisa dengan cara pemerintah bekerjasama dengan masyarakat membentuk Posdaya penanggulangan bencana di Daerah sekitar. Contohnya ormas yang memiliki badan hukum ataupun tidak namun memiliki semangat dalam penanggulangan bencana akan bisa bekerjasama dengan pemerintah. 4. Koordinasi dan keterpaduan merupakan bentuk koordinasi antara Pemerintah dan Masyarakat harus mampu melakukan hubungan yang baik dan saling mendukung. Penanggulangan bencana pun harus mengusung ketepaduan dalam berbagai sektor sebab tidak mungkin dilakukan oleh satu sektor saja. Contohnya antar instansi pemerintah dan masyarakat harus dilakukan secara terpadu dan saling mendukung. 5. Berdaya guna dan berhasil guna adalah jangan sampai penangangan bencana hanya merupakan upaya sia-sia yang membuang waktu, tenaga, dan biaya yang tentunya sangat besar. Penanganan bencana harus berdaya guna bagi kesejahteraan masyarakat pasca bencana dan rasa trauma atas bencana yang terjadi. Contohnya memanfaatkan waktu, tenaga, dan biaya sebaik mungkin agar tercapai keberhasilan 6. Transparansi dan Akuntanbilitas transparansi bahwa segala bentuk penangulangan bencana harus terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan. Akuntabilitas maksudnya adalah pertanggungjawaban secara terbuka dan sesuai dengan etika dan hukum. Contohnya dilakukan secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan secara etik dan hukum 7. Non proletisi maksudnya adalah larangan pemanfaat penanggulangan bencana sebagai upaya untuk meraih suatu bentuk kepentingan tertentu, seperti cara pemberian bantuan dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi dan lain sebagainya. Contohnya dilarang memanfaatkan kedaan untuk kepentingan individu atau kelompok tertentu 8. Pemberdayaan pemberdayaan merupakan bentuk peningkatan dan pemahaman kepada masyarakat dalam bentuk sosialisasi dan pembelajaran praktis terkait dengan langkah antisipasi, penyelamatan dan pemulihan bencana. Umumnya langkah pemberdayaan dilakukan dengan cara mengadakan pelatihan-pelatihan dan seminar mengenai bencana di kawasan rawan bencana.contohnya melibatkan semua pihak dalam proses penanggulangan bencana 9. Non Diskriminatif adalah bahwa negara dalam penanggulangan bencana tidak memberikan perlakuan yang berbeda terhadap jenis kelamin, suku, agama, ras dan aliran politik apapun. Contohnya perlakuan adil kepada semua orang dalam proses penanggulangan bencana.
Manajemen konflik dalam 4 langkah: Metode, strategi, teknik-teknik penting, dan pendekatan operasional untuk mengelola dan menyelesaikan situasi konflik