ANTAR KELOMPOK
Oleh
Nama : Hendra Saputra
NIM : 019459241
Program Studi : S1 Ilmu Pemerintahan
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Beberapa faktor yang menjadi pemicu perseteruan tersebut yakni a) Politikal power
stress yang dialami oleh pemerintah otoriter terdahulu. b) Perubahan rejim politik
ketatanegaraan yang memberikan kebebasan kuat pada setiap orang atau kelompok sosial untuk
mengekspresikan keinginannya secara lebih luas dan bebas. c) Social-economic distress yang
dialami pada masa krisis ekonomi di tahun 1997 yang dampaknya masih terasakan sampai kini
. d) Kesadaran akan kebutuhan akan penghargaan atas keberadaan kelompok yang makin
menguat di kalangan komunitas lokal di berbagai daerah pada Indonesia (Varshney, 2006).
Indonesia adalah merupakan suatu negara yang memilik struktur warga beragam dan
budaya terbanyak di dunia. Keanekaragaman budaya ini memungkin masyarakat mampu hidup
secara berdampingan dan bersinergi bersama lain tanpa memedulikan perbedaan. Dengan dasar
Pancasila yang dijadikan etos bernegara relatif efektif mengatasi kesenjangan warga pada
kehidupan sehari-hari.
Prinsip hidup sangat berperan pada kehidupan negara dan rakyat, prinsip hidup yang
dijalankan oleh negara dapat menilai permasalahan yang mungkin akan terjadi dan
memecahkannya. Oleh karena itu, menggunakan prinsip hidup yang dominan membuat suatu
bangsa akan terarah pada tujuan berkehidupan yang lebih baik. Dasar negara Pancasila sebagai
landasan dan prinsip hidup harus dimaknai tepat, guna memecahkan berbagai macam
permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia.
Selama ini bangsa Indonesia sebagai bangsa dan negara selalu dihadapkan berbagai
macam perseteruan, terkhusus perseteruan horizontal atar masyarakat yang berawal dari
perseteruan etnis, suku, kepercayaan dan yang lainnya. Masyarakat Indonesia sampai sekarang
mampu menjalani hidup secara harmonis tanpa terpengaruh dan terimbas dengan konflik-
konflik yang terjadi secara horizontal.
Pertarungan merupakan proses sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat yang
disebabkan karena kesenjangan serta kesalahpahaman antara individu maupun gerombolan satu
dengan individu atau kelompok masyarakat lainnya. Konflik yang terjadi di Indonesia sangat
majemuk, utamanya konflik sosial, baik secara horizontal juga vertikal.
METODE PENELITIAN
Penulis melakukan studi pustaka untuk menemukan teori, konsep, dan literatur yang
berkaitan dengan permasalahan tersebut. Studi pustaka dilakukan dengan mencari referensi
melalui buku, jurnal, dan artikel Online.
Pemerintah Gampong/Desa juga dapat membuat kebijakan hukum yang jelas dalam
menyelesaikan perselisihan antar kelompok. Melalui penyelesaian yang dilakukan oleh
pemerintah Gampong/Desa, dapat membantu menciptakan situasi yang aman dan damai di
masyarakat.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Bagong, Suyanto. 2005. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Kencana Prenanda Media
Bungin, Burhan. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Depok: Raja Grafindo Persada
Hasan, Alwi. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen. Pendidikan Nasional
Balai Pustaka
Lauer, Robert H, 2001. Perspektif Tentang Perubahan Sosial, Alih Bahasa, Alimandan S.U.
Jakarta : Rineka Cipta
Lawang, Robert. 1994. Buku Materi Pokok Pengantar Sosiologi. Jakarta: Universitas.Terbuka
Ritzer, George-Douglas J. Goodman. 2008. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana Predana
Media Group
Setiadi, Elly M. dan Usman Kolip. 2011. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Kencana
Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Afabeta
________. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Afabeta
________. 2013. Metode Penelitian Kuntitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta
Thoha, Miftah. 2008. Perilaku Organisasi : Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Raja
Grafindo